Вы находитесь на странице: 1из 2

MIFTAKHAERIAH

NIM :
60800114062
KELAS E

PANDANGAN ISLAM TERHADAP PEMBANGUNAN


Pandangan islam terhadap pembangunan merupakan konsep pemikiran yang bersumber
dari Al-Quran, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, serta para Ulama. Dalam hal ini sebuah
pembangunan dalam islam memiliki keunikan, ciri khas dan budaya islam dapat dilihat secara
jelas melalui bentuk kota-kota islam jaman dahulu
Al-Quran sebagai kitab pedoman utama kehidupan, sesungguhnya merupakan lautan ,
hikmah dan pelajaran yang tak terkira tepi dan dasarnya. Al-Quran karenanya, setiap usaha untuk
mengambil pelajaran dan memperoleh hikmah dari sebagian kecil isi dan kandungan al-Quran
pun akan sangat berarti bagi perkembangan pengetahuan dan peningkatan kesadaran kita sebagai
makhluk Allah swt.
Salah satu ayat Al-Quran yang terdapat pada surat At-Taubah ayat 109, yang artinya:
Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan
keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi
jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka
Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. atTaubah [9]:109)
Dalam ayat di atas, Allah swt. membuat perumpamaan tentang keadaan orang-orang
yang zalim dengan orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh.
Perumpamaan ini membawa orang yang membacanya untuk membayangkan secara langsung,
betapa sia-sia perbuatan mendirikan bangunan di tepi jurang dan betapa perbuatan itu sebenarnya
membahayakan dirinya sendiri.
Contoh lain pemaparan al-Quran di dalam surat An-Naml ayat 44 tentang kekaguman
Ratu Saba ketika memasuki istana Nabi Sulaiman.
Dikatakan kepadanya: Masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia melihat lantai istana
itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah
Sulaiman: Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca. Berkatalah Balqis: Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri
bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam. (QS. an-Naml [27]:44)
Ayat ini juga memberikan pelajaran kepada manusia tentang betapa setiap kekaguman
terhadap keindahan, nilai-nilai estetika dan kemajuan pembangunan seharusnya bermuara pada
kesadaran dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah swt. sebagai pemilik segala keindahan
dan keagungan. Setiap muslim harusnya menyadari bahwa segala kemampuannya mengelola
keindahan itu tidak lain dikarenakan karunia Allah kepadanya. Karenanya, semangat yang

terbangun harusnya terjaga dari keinginan untuk membangun perdaban yang sesuai dengan AlQuran dan diridhoi-Nya.

Вам также может понравиться