Вы находитесь на странице: 1из 2

Kejang

Pengertian
Kejang merupakan salah satu kegawatan yang sering ditemukan dalam
praktik sehari-hari dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi.
Lebih dari sepertiga hidup dengan gejala sisa (sekquele)
Penyebab
Penyebab kejang bermacam-macam, antara lain: gangguan
metabolism,seperti
hipoglikemia,
hipokaliemia,hipomagnesia,hipokalsemia,hiper-/hiponatremia,
hiperbilirubinemia,dan lain-lain. Perdarahan intracranial akibat trauma
lahir atau hipoksia, kelainan susunan saraf pusat dan lain-lain.
Patofisiologi kejang
Kejang adlaah manifestasi klinis khas yang berlangsung selama
intermitten dapat berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi,
motoric, sensorik, dan atau otonom yang disebabkan oleh lepasnya
muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Status epileptikus adalah
kejang yang terjadi lebih dari 30 menit atau kejang berulang lebih dari
30 menit tanpa disertai pemulihan kesadaran.
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis kejang pada neonatus sangat berfariasi, sehingga
sering kali sulit untuk dikenali secara dini. Kejang subtle adalah kejang
yang manifestasinya tidak jelas, Bentuknya hamper tidak terlihat,
terutama bila tidak biasa mengenal dan menangani neonatus normal.
Gerakan yang timbul bermacam-macam, seperti menghisap,gerakan bola
mata yang tidak terkoordinasi, gerakan anggota gerak yang tidak
terkoordinasi,apnue berulang,dll. Kejang tonis berupa ekstensi kedua

tungkai yang sering disertai gerakan fleksi anggota gerak atas.Kejang ini
dijumpai pada bayi dengan BBLR.
Kejang klonus multifocal adalah gerakan klonus pada satu atau bebrapa
anggota gerak yang berpindah-pindah. Kejang mioklonus adalah
gerakan seperti reflek moro dengan fleksi semua anggota gerak. Kejang
ini menunjukkan adanya kerusakan luas dari susunan syaraf pusat
Penatalaksanaan
Sebelum penyakit primer atau sebabnya diketahui, kejang harus segera
ditolong dengan pemberian antikonfulsan,misalnya phenobarbital
dengan dosis 8-10mg/kg bb intramuskuler sebagai loading dose,
kemudian dengan dosis pemeliharaan peroral 4-5mg/kg bb perhari.
Dapat pula diberikan diazepam 0,25-0,5mg/kg bb intravena atau
intramuskuler. Setelah penyakit primer diketahui maka pengobatan
ditunjukkan untuk mengatasinya. Pemberian kortikosteroid pada kejang
masih menjadi kontrofersi. Pemberian vitamin k intramuskuler pada
trauma persalinan sangat dianjurkan. Koreksi terhadap elektrolit,cairan
dan gangguan metabolism yang ada.

Вам также может понравиться