Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat dunia tidak lagi mengenal batasan-batasan antar Negara seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini merupakan salah satu fenomena
arus globalisasi. Berbagai perkembangan aspek kehidupan terutama di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai
Negara dengan mudah. Dan tidak ada lagi kesulitan dalam mendapatkan informasi yang ada
yang terjadi diseluruh dunia.
Kehadiran globalisasi memberikan berbagai pengaruh dalam berbagai aspek
kehidupan pada suatu Negara, termasuk Indonesia. Berbagai aspek bidang kehidupan
tersebut diantaranya kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, ideologi serta nilai-nilai
nasionalisme suatu bangsa. Pengaruh tersebut terdiri dari dua sisi, yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Suatu bangsa tentu memiliki nilai-nilai atau cara pandang dalam kehidupan
sesuai dengan ideologi negara tersebut.
Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki cara pandang kehidupan yang tertuang
dalam nilai-nilai pancasila. Setiap pola tingkah laku warga Negara Indonesia telah diatur
dalam nilai-nilai pancasila. Pengaruh globalisasi membawa nilai yang berbeda. Ini
menyebabkan cara pandang kehidupan bangsa Indonesia menjadi berbeda pula dan bahkan
tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu, globalisasi tidak hanya
memberikan pengaruh positif terhadap suatu Negara, tetapi juga memiliki pengaruh negative
terhadap suatu Negara. Sebagai contoh, bangsa Indonesia dikenal dengan tata karma saling
menghormati dan menyayangi, namun dengan perkembangan teknologi yang tidak terkontrol
mengakibatkan pola hidup atau cara berbicara orang Indonesia tidak sesuai dengan tata
karma yang sudah diajarkan melainkan mengikuti apa yang mereka lihat di TV, terutama para
pemuda.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latarbelakang tersebut, rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai pancasila?
2. Bagaimana peranan nilai-nilai pancasila pada era globalisasi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh globalisasi terhadap nilai-nilai pancasila
2. Untuk mengetahui bagaimana peranan nilai-nilai pancasila pada era globalisasi

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda


Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia1. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan
seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan serta sosial
budaya. Faktor pendukung yang utama dalam globalisasi adalah perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Dewasa ini, pekembangan teknologi
berlangsung begitu cepat sehingga segala informasi dapat tersebar keseluuruh dunia.
Oleh karena itu, globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Globalisasi pada dasarnya lebih banyak diawali dengan proses hubungan
perdagangan antar bangsa karena tidak ada satupun bangsa yang dapat memenuhi
sendiri kebutuhannya. Globalisasi merupakan fenomena dimana batasan antar Negara
seakan memudar karena terjadinya perkembangan pada berbagai aspek kehidupan.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu Negara,
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi, yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negative. Pengaruh globalisasi di bidang kebudayaan akan mempengaruhi
nilai-nilai nasionalisme terhadap suatu bangsa.
Segala aspek secara tidak langsung mendapat pengaruh dari arus globalisasi.
Arus globalisasi begitu cepat masuk kedalam masyarakat, terutama kalangan anak
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda berlangsung begitu kuat. Pengaruh
tersebut telah membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjuk dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari anak muda.
Cara berpakaian remaja- remaja banyak yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan
1 Edison A.Jamil.Kewarganegaraan.2005 dalam
http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/berdiri-kokoh-hadapi-tantanganglobalisasi/diakses pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.30
3

yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Masih jarang
terlihat anak muda yang memakai pakaian batik khas Indonesia untuk
mempertahankan serta melestarikan budaya bangsa Indonesia. Selain itu,

gaya

rambut mereka dicat beraneka warna. Mereka lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan
budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian
bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa
batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian.
Dan sekarang, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya
Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan
wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada
karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Sikap anak muda yang dapat dilihat diantaranya banyak anak muda yang
tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli
terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh nyatanya adalah adanya geng
motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman
dan kenyamanan masyarakat. Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan
anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan
berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli
terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Beberapa dampak negatif globalisasi diantaranya sebagai berikut:2

2 http://agusnurul.blogspot.co.id/2011/04/ideologi-pancasila-di-eraglobalisasi.html/diakses pada 28 Maret 2016 pukul 20.15


4

1. Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme


dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya
barat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila
dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme

yang

menimbulkan

ketidakpedulian

antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi


maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Globalisasi tidak hanya memberikan dampak negatif pada kehidupan suatu
bangsa. Akan tetapi globalisasi juga memiliki dampak positif bagi suatu Negara
diantaranya sebagai berikut:3

3 http://agusnurul.blogspot.co.id/2011/04/ideologi-pancasila-di-eraglobalisasi.html/diakses pada 28 Maret 2016 pukul 20.30


5

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan
secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat apresiasi dari masyarakat berupa
rasa nasionalisme dari masyarakat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
2.2 Penerapan Nilai-nilai Pancasila pada Generasi Muda di Era Globalisasi
Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan menjadi hilang. Berbagai kemajuan
yang telah dicapai tentu membawa pengaruh pada perubahan sosial, bahkan di
Indonesia. Perubahan sosial tidak bisa dipandang sebelah mata karena perubahan
tersebut menyangkut tata nilai, sikap, dan tingkah laku. Perubahan sosial dapat
dipandang ssebagai upaya bangsa untuk mengembangkan kepribadiannya melalui
penyesuaian dengan masyarakat modern. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus
hidup dan berada di pusaran arus globalisasi.
Tetapi harus diperhatikan bahwa bangsa Indonesia tidak harus kehilangan jati
diri walaupun berada ditengah-tengah perkembangan dunia. Rakyat yang tumbuh
dengan kepribadian lain bisa saja mendatangkan kemajuan. Namun, kemajuan
tersebut bisa membuat orang lain menjadi asing terhadap dirinya. Seperti yang telah
terjadi saat ini dimana rakyat tidak lagi mengenal dirinya sendiri. Mereka kehilangan
jati dirinya yang sebenarnya sudah jelas tergambar melalui nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Rakyat dan bangsa yang kehilangan jati dirinya sendiri
tentu akan menjadi lemah pada akhirnya. Yang terpenting adalah bagaimana rakyat
dan bangsa Indonesia mampu menyaring agar nilai-nilai kebudayaan yang baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang hanya terserap.

Sebaliknya apabila nilai-nilai budaya tidak sesuai atau bahkan merusak tata
nilai budaya nasional maka harus ditolak dengan tegas. Pancasila sebagai pandangan
hidup dan dasar Negara memiliki peranan penting dalam persoalan tersebut. Pancasila
menjadi acuan nilai-nilai yang dapat diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai
pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai yang berkembang nantinya tetap berada diatas
kepribadian bangsa Indonesia. Karena setiap bangsa di dunia sangat memerlukan
pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan memiliki arah dan tujuan yang jelas
yang hendak dicapai. Pandangan hidup suatu bangsa merupakan pedoman dalam
memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi persoalan tersebut.
Pancasila adalah barometer moral dimana kerangka kewarganegaraan harus
didasarkan. Pancasila secara fundamental merupakan kerangka yang kuat untuk
mendefinisikan konsep kewarganegaraan yang inklusif, sebab didalamnya memiliki
komitmen yang kuat terhadapa plularisme dan toleransi. Komitmen inilah yang
mampe mempersatukan dan menjaga keutuhan bangsa yang terdiri dari 400 lebih
kelompok etnis dan bahasa. 4
Warga Negara memiliki tanggung jawab mengawasi pelaksanaan dalam
menegakkan prinsip-prinsip kewarganegaraan agar tidak keluar dari garisnya. Selain
itu, untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi pada rakyat maka
nasionalisme dapat dipupuk kembali melalui kegiatan-kegiatan yang tepat seperti
pada saat peringatan hari-hari besar nasional diantaranya hari pahlawan,hari
kemerdekaan dan hari sumpah pemuda. Kegiatan ini merupakan waktu yang tepat
untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dalam pribadi masing-maing individu.
Dengan begitu maka dampak negatif dari globalisasi dapat dihindari.
Generasi muda memiliki peranan besar pada era globalisasi. Mereka memiliki
tanggung jawab yang besar dalam memanfaaatkan globalisasi. Agar dampak
globalisasi tidak merusak kehidupan bangsa Indonesia terutama dikalangan generasi
muda, maka perlu diperhatikan sisi positif dari globalisasi tersebut sehingga dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus memiliki
pengetahuan tentang dinamika kehidupan kebangsaan.

http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/berdiri-kokoh-hadapi-tantangan-globalisasi/diakses pada 28 Maret 2016 pukul 20.30

Langah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif


globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme diantaranya sebagai berikut:5
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Sikap nasionalisme wajib dimiliki oleh generasi muda yang kemudian akan
menjalankan roda kehidupan Negara Indonesia. Sekolah merupakan lembaga formal
penyelenggara pendidikan memiliki peranan yang penting dalam hal ini. Salah satu
hal yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam mewujudkan sikap nasionalisme
yaitu dengan cara memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya. Karena
pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembinaan nilai manusia.
Langkah lainnya yang perlu dilakukan dalam menghadapi globalisasi adalah
dengan mengelola globalisasi itu sendiri diantaranya dengan cara dengan membina
persatuan, kesatuan, nasionalisme dan patriotism. Era globalisasi menawarkan
harapan-harapan, tetapi juga menimbulkan kecemasan terhadap kelangsungan
kehidupan nasional dan masa depan yang datang dengan berbagai macam tantangan
dan masalah. Permasalahan ini tidak mungkin bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri
karena antara pribadi satu dengan pribadi yang lain saling berhubungan dan berkaitan
dengan suatu system kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
Selain itu, membina semangat nasionalisme dan patriotisme. Semangat
nasionalisme dan patriotisme yang perlu ditumbuhkan adalah nasionalisme yang
terbuka dan kompetitif, bukan nasionalisme dan patriotisme yang bewawasan sempit
dan tertutup. Patriotisme yang terbuka dan kompetitif, artinya tetap berjiwa,
bersemangat, dan cinta kepada Indonesia tetapi dapat menerima dan mengambil
manfaat-manfaat dari kemajuan bangsa lain demi kemajuan bangsa Indonesia.
5 http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/lunturnya-nilai-nilai-pancasila-terhadapglobalisasi/diakses pada 28 Maret 2016 pukul 20.30
8

Pengaruh globalisasi dapat berakibat pada bergesernya nilai-nilai yang yang


selama ini dihormati dan dijunjung tinggi oleh setiap bangsa di dunia, khususnya
bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila tidak berubah namun dalam penerapannya
senantiasa bersifat dinamis, mampu menyesuaikan perkembangan yang terjadi, dan
dapat menjawab semua tantangan atau permasalahan yang dihadapi pada kondisi
apapun dan kapanpun. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas sumber
daya manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kratif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Generasi muda dituntut untuk memiliki keterampilan, baik bersifat praktis
maupun keterampilan yang menggunakan teknologi tinggi baik secara langsung
maupun tidak langsung agar mampu bersaing dalam menciptakan lapangan kerja dan
mengembangkan jenis pekerjaan yang dijalani. Idealisme yang terkandung didalam
jiwa dan pemikiran generasi muda memungkinkan mereka untuk memainkan peranan
penting dalam kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Generasi muda perlu kiranya
dilibatkan dalam perencanaan pembangunan. Generasi muda merupakan kerangka
penting dalam pemberdayaan sumber daya manusia, tetapi juga memberikan
konstribusi dalam penyiapan generasi selanjutnya.
Pancasila merupakan dasar Negara yang berisi nilai-nilai dalam menjalankan
kehidupan. Pancasila merupakan falsafat hidup yang dijadikan sumber dari segala
sumber hukum-hukum mengatur tingkah laku individu maupun kelompok. Pada era
globalisasi ini bahkan hampir bertolak belakang dengan karakter bangsa Indonesia
terutama dikalangan generasi muda. Oleh karena itu, perlu ada upaya pembudayaan
pancasila pada generasi muda agar bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai
pesoalan yang ada dengan bangsa yang memiliki karakter yang kuat akan mampu
mempertahankan kesatuan bangsa dan Negara. Zaman terus berkembang pada era
globalisasi ini sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa budaya luar masuk ke
Negara ini dan akan melebur dalam kebudayaan bangsa. Hal ini merupakan ancaman
tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Budaya Indonesia pada saat ini sudah mulai banyak terlupakan terutama pada
kalangan generasi muda. Tanpa disadari generasi muda saat ini lebih banyak
menggunakan budaya asing dalam kehidupannya dan gaya hidupnya. Sebaiknya
bangsa Indonesia tetap menjaga persatuan yang ada pada Negara ini. Walaupun
9

bangsa Indonesia memiliki perbedaan suku, ras dan agama tetapi tetaplah satu
kesatuan dalam bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk
memulihkan kesadaraan pada makna sila ketiga Persatuan Indonesia. Sila ketiga
dilambangkan dengan pohon beringin. Sila ini mempunyai maksud mengtutamakan
persatuan dan kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang memiliki perbedaan
suku, agama, Bahasa dan budaya. Sehingga dapat disatukan melalui sila ini walau
berbeda-beda tetapi tetap satu yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Butir-butir sila ketiga
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan dan Negara dan bangsa
3.
4.
5.
6.

apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi pesatuan dan kesatuan bangsa.

Pembudayaan nilai-nilai pancasila dikalangan generasi muda pada saat ini


dapat melalui pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu piranti untuk membentuk
kepribadaian6. Butir ketiga sila ketiga mengembangkan rasa cinta tanah air dan
bangsa. Rasa cinta tanah air dan persatuan yang tinggi akan meningkatkan semangat
belajar kalangan generasi muda. Penanaman rasa cinta tanah air harus dilakukan sejak
dini karena kepribadian yang baik pada generasi muda akan menentukan nasib dan
kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam menunjukkan rasa cinta tanah
air dan bangsa sejak dini yaitu kerja bakti, upacara peringatan Negara dan siskamling.
Kegiatan ini masih belum cukup karena masih bersifat seremonial untuk
mengimplementasikan rasa cinta tanah air dan bangsa perlu ada modifikasi dari
berbagai pihak sebagai penggerak. Arti dan makna cinta tanah air merupakan suatu
rasa cinta terhadap tanah kelahiran atau tanah airnya. Rasa cinta tanah air harusnya

6 http://bakhrul-25-rizky.blogspot.co.id/2012/03/analisis-pancasila-sila-ketiga.html/diakses pada tanggal


20 April 2016 pukul 19.15
10

diterapkan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan dimanapun kita
berada.
Globalisasi merupakan masa yang penuh dengan informasi dan persaingan
kompetensi. Sudah sewajarnya generasi muda melakukan pembuktian nasionalisme
yang dilakukan dalam bentuk karya nyata dan prestasi yang dapat menjadi inspirasi
bagi banyak orang. Mengejar prestasi secara akademik dengan pembuktian hasil yang
memuaskan merupakan bentuk nasionalisme jika diiringi dengan semangat inovasi
dan kreatifitas untuk mengembangkan masyarakat. Kalangan generasi muda terutama
mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan dituntut agar mampu membuat
karya nyata yang bisa bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak. Mahasiswa tidak
boleh lagi berpikir tentang pekerjaan apa yang akan didapatkannya setelah lulus, akan
tetapi mahasiswa dituntut untuk berpikir keras agar mampu membuka lapangan
pekerjaan untuk kesejahteraan masyarakat banyak.
Kecintaan akan Indonesia dapat diwujudkan lewat berbagai kegiatan, seperti
olahraga, ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, cinta
produk Indonesia dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Generasi
muda merupakan harapan bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, generaasi muda
harus mempersiapkan diri di era globalisasi ini untuk menjawab tantangan bangsa dan
mampu bersaing di tingkat dunia. Dengan adanya sumber daya manusia yang
memadai yang memiliki kreatifitas dan mampu bersaing di era globalisasi ini tentu
akan dapat menghasilkan suatu hasil atau produk yang berkualitas dan mampu
mengelola sendiri kekayaan alam yang ada pada bangsa

Indonesia serta terus

mempertahankan budaya yang mengadung nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan.


Hal ini tentunya akan menjadikan masyarakat Indonesia bangga dengan bangsa
sendiri dan dapat meningkatka rasa cinta tanah air dan bangsa.
Butir keempat sila persatuan Indonesia mengembangkan rasa kebangsaan
dan bertanah air Indonesia. Implementasi butir ini masih sedikit yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan nyata dan dapat berkorelasi dengan butir ketiga. Butir
ketujuh sila ketiga memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada era globalisasi ini pengimplementasian butir ini dapat dilakukan melalui
kegiatan pertukaran pelajar, pentas budaya. Butir ini juga menghendaki adanya

11

pergaulan dan hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulau dan
agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
Pada butir terakhir pengimplementasian sila ketiga menghendaki bahwa
generasi muda memajukan pergaulan demi bangsa Indonesia. Pada kalangan generasi
muda masih banyak yang belum mengimplementasikan nilai ini hal ini dapat dilihat
dari perilaku generasi muda yang masih lebih senang berkumpul dengan teman-teman
dari daerahnya masing-masing. Hal ini dikarenakan kemudahan dalam berkmunikasi
namun hal ini tentunya tidak sesuai dengan nilai pancasila. Berkaitan dengan sila
ketiga pancasila menginginkan adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh daerah di
Indonesia. Tidak hanya dari satu daerah asal melainkan untuk seluruh daerah
Indonesia. Karena pancasila memandang bangsa Indonesia adalah bangsa yang
bhinneka tunggal ika.
Seharusnya generasi muda memiliki pergaulan yang luas karena melalui
pergaulan yang luas dan yang baru generasi muda akan mendapatkan ilmu, wawasan
bahkan relasi. Karena ketika memasuki dunia kerja generasi muda harus bisa
memiliki relasi yang banyak. Agar mendapatkan hal-hal baru yang tidak ada didalam
dirinya dan mendapatkan pengalaman yang lebih. Dengan adanya pesatuan dan
kesatuan setiap generasi muda dari masing-masing daerah tentu akan terjadi
komunikasi yang baik yang juga dapat menambah ilmu dan menyelesaikan persoalan
yang dihadapi demi memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan. Pada
perkembangan era globalisasi seperti saat ini diperlukan kesadaran dan kontribusi dari
generasi muda diseluruh wilayah Indonesia untuk dapat menyelasaikan persoalan
yang ada seperti dengan melakukan kegiaatan mempelajari budaya yang ada di
Indonesia dengan begitu akan dapat mempetahankan nilai-nilai budaya yang
digunakan sebagai pedoman hidup. Serta generasi muda dapat membentengi diri
dengan tidak menutup diri dari perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang
berkembang melalui arus globalisasi.

12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu proses yang tidak mengenal batasan geografis antar
bangsa. Oleh karena itu, semua informasi dan perkembangan yang ada di dunia dapat
dengan mudah diketahui. Perkembangan yang paling menonjol diera globalisasi ialah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya globalisasi, masyarakat
dunia diharuskan untuk menentukan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu,
masyarakat dunia harus menerima globalisasi dengan baik.
Globalisasi memiliki arus sekaligus dampak terhadap masyarakat suatu bangsa.
Globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif pada suatu bangsa melainkan juga
memiliki dampak negatif yang dapat menimbulkan perubahan terhadap pola berfikir, cara
berprilaku masyarakat suatu bangsa, terutama Indonesia. Arus globalisasi akan
mempengaruhi rasa nasionalisme masyarakat Indonesia, terutama kalangan generasi
muda. Generasi muda merupakan sumber daya manusia yang memiliki tanggung jawab
untuk membangun bangsa kearah yang lebih baik. Penerapan nilai-nilai pancasila perlu
diterapkan pada generasi muda agar mereka tidak tertarik pada dampak negatif
globalisasi melainkan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan tetap menjaga nilai-nilai pancasila yang telah menjadi pedoman hidup bangsa
Indonesia.
3.2 Saran

13

Generasi muda diera globalisasi ini diharapkan mampu memilah mana yang baik
dan buruk untuk diterapkan dalam kehidupannya. Serta memberikan inovasi, kreatif,
kesetiaan, pengorbanan, serta komitmennya dalam membangun Negara

dan

mempertahankan budi luhur identitas bangsa Indonesia kedepannya agar mampu


bertahan dan dapat bersaing serta memiliki ciri khas jati diri bangsa Indonesia.
Mengingat bahwa manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam
mengerjakan sesuatu hal, maka penulis mengharapkan pembaca bersedia untuk
memeriksa koreksi terhadap tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca dan juga mudah-mudahan makalah
yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan prestasi si
penyusun dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
14

BUKU-BUKU
Ariyanto.Pendidikan Kewarganegaraan.Surya Badra: Surakarta
Suryohadiprojo,S.2014.Mengobarkan Kembali Api Pancasila.Kompas:Jakarta
Triyanto,dkk.Pendidikan Kewarganegaraan.Graha Pustaka:Jakarta
INTERNET
http://www.scribd.com/doc/61262925/Pengaruh-Globalisasi-Terhadap-Nasionalisme-danPancasila#scribd.Diakses pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 21.00
http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/berdiri-kokoh-hadapi-tantangan-globalisasi/Diakses pada
tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.30
http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/lunturnya-nilai-nilai-pancasila-terhadapglobalisasi/Diakses pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.30
http://agusnurul.blogspot.co.id/2011/04/ideologi-pancasila-di-era-globalisasi.html/Diakses pada
tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.15
http://aryafebriady.blogspot.co.id/2012/05/cara-menjadi-generasi-muda-yang-baik.html/Diakses
pada tanggal 28Maret 2016 pukul 21.30
SUMBER LAIN
Ristanty, Ditta.2013.Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi
Muda SMA Negeri 1 Kuningan. Universitas Pendidikan Indonesia:Bandung
Suneki,Sri.2012. Dampak Globalisasi terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah CIVIS
Volume II No 1. IKIP PGRI: Semarang

15

Вам также может понравиться