Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat dunia tidak lagi mengenal batasan-batasan antar Negara seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini merupakan salah satu fenomena
arus globalisasi. Berbagai perkembangan aspek kehidupan terutama di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai
Negara dengan mudah. Dan tidak ada lagi kesulitan dalam mendapatkan informasi yang ada
yang terjadi diseluruh dunia.
Kehadiran globalisasi memberikan berbagai pengaruh dalam berbagai aspek
kehidupan pada suatu Negara, termasuk Indonesia. Berbagai aspek bidang kehidupan
tersebut diantaranya kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, ideologi serta nilai-nilai
nasionalisme suatu bangsa. Pengaruh tersebut terdiri dari dua sisi, yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Suatu bangsa tentu memiliki nilai-nilai atau cara pandang dalam kehidupan
sesuai dengan ideologi negara tersebut.
Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki cara pandang kehidupan yang tertuang
dalam nilai-nilai pancasila. Setiap pola tingkah laku warga Negara Indonesia telah diatur
dalam nilai-nilai pancasila. Pengaruh globalisasi membawa nilai yang berbeda. Ini
menyebabkan cara pandang kehidupan bangsa Indonesia menjadi berbeda pula dan bahkan
tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu, globalisasi tidak hanya
memberikan pengaruh positif terhadap suatu Negara, tetapi juga memiliki pengaruh negative
terhadap suatu Negara. Sebagai contoh, bangsa Indonesia dikenal dengan tata karma saling
menghormati dan menyayangi, namun dengan perkembangan teknologi yang tidak terkontrol
mengakibatkan pola hidup atau cara berbicara orang Indonesia tidak sesuai dengan tata
karma yang sudah diajarkan melainkan mengikuti apa yang mereka lihat di TV, terutama para
pemuda.
BAB II
PEMBAHASAN
2
yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Masih jarang
terlihat anak muda yang memakai pakaian batik khas Indonesia untuk
mempertahankan serta melestarikan budaya bangsa Indonesia. Selain itu,
gaya
rambut mereka dicat beraneka warna. Mereka lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan
budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian
bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa
batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian.
Dan sekarang, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya
Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan
wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada
karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Sikap anak muda yang dapat dilihat diantaranya banyak anak muda yang
tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli
terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh nyatanya adalah adanya geng
motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman
dan kenyamanan masyarakat. Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan
anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan
berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli
terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Beberapa dampak negatif globalisasi diantaranya sebagai berikut:2
yang
menimbulkan
ketidakpedulian
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan
secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat apresiasi dari masyarakat berupa
rasa nasionalisme dari masyarakat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
2.2 Penerapan Nilai-nilai Pancasila pada Generasi Muda di Era Globalisasi
Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme
terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan menjadi hilang. Berbagai kemajuan
yang telah dicapai tentu membawa pengaruh pada perubahan sosial, bahkan di
Indonesia. Perubahan sosial tidak bisa dipandang sebelah mata karena perubahan
tersebut menyangkut tata nilai, sikap, dan tingkah laku. Perubahan sosial dapat
dipandang ssebagai upaya bangsa untuk mengembangkan kepribadiannya melalui
penyesuaian dengan masyarakat modern. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus
hidup dan berada di pusaran arus globalisasi.
Tetapi harus diperhatikan bahwa bangsa Indonesia tidak harus kehilangan jati
diri walaupun berada ditengah-tengah perkembangan dunia. Rakyat yang tumbuh
dengan kepribadian lain bisa saja mendatangkan kemajuan. Namun, kemajuan
tersebut bisa membuat orang lain menjadi asing terhadap dirinya. Seperti yang telah
terjadi saat ini dimana rakyat tidak lagi mengenal dirinya sendiri. Mereka kehilangan
jati dirinya yang sebenarnya sudah jelas tergambar melalui nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Rakyat dan bangsa yang kehilangan jati dirinya sendiri
tentu akan menjadi lemah pada akhirnya. Yang terpenting adalah bagaimana rakyat
dan bangsa Indonesia mampu menyaring agar nilai-nilai kebudayaan yang baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang hanya terserap.
Sebaliknya apabila nilai-nilai budaya tidak sesuai atau bahkan merusak tata
nilai budaya nasional maka harus ditolak dengan tegas. Pancasila sebagai pandangan
hidup dan dasar Negara memiliki peranan penting dalam persoalan tersebut. Pancasila
menjadi acuan nilai-nilai yang dapat diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai
pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai yang berkembang nantinya tetap berada diatas
kepribadian bangsa Indonesia. Karena setiap bangsa di dunia sangat memerlukan
pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan memiliki arah dan tujuan yang jelas
yang hendak dicapai. Pandangan hidup suatu bangsa merupakan pedoman dalam
memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi persoalan tersebut.
Pancasila adalah barometer moral dimana kerangka kewarganegaraan harus
didasarkan. Pancasila secara fundamental merupakan kerangka yang kuat untuk
mendefinisikan konsep kewarganegaraan yang inklusif, sebab didalamnya memiliki
komitmen yang kuat terhadapa plularisme dan toleransi. Komitmen inilah yang
mampe mempersatukan dan menjaga keutuhan bangsa yang terdiri dari 400 lebih
kelompok etnis dan bahasa. 4
Warga Negara memiliki tanggung jawab mengawasi pelaksanaan dalam
menegakkan prinsip-prinsip kewarganegaraan agar tidak keluar dari garisnya. Selain
itu, untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi pada rakyat maka
nasionalisme dapat dipupuk kembali melalui kegiatan-kegiatan yang tepat seperti
pada saat peringatan hari-hari besar nasional diantaranya hari pahlawan,hari
kemerdekaan dan hari sumpah pemuda. Kegiatan ini merupakan waktu yang tepat
untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dalam pribadi masing-maing individu.
Dengan begitu maka dampak negatif dari globalisasi dapat dihindari.
Generasi muda memiliki peranan besar pada era globalisasi. Mereka memiliki
tanggung jawab yang besar dalam memanfaaatkan globalisasi. Agar dampak
globalisasi tidak merusak kehidupan bangsa Indonesia terutama dikalangan generasi
muda, maka perlu diperhatikan sisi positif dari globalisasi tersebut sehingga dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus memiliki
pengetahuan tentang dinamika kehidupan kebangsaan.
bangsa Indonesia memiliki perbedaan suku, ras dan agama tetapi tetaplah satu
kesatuan dalam bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk
memulihkan kesadaraan pada makna sila ketiga Persatuan Indonesia. Sila ketiga
dilambangkan dengan pohon beringin. Sila ini mempunyai maksud mengtutamakan
persatuan dan kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang memiliki perbedaan
suku, agama, Bahasa dan budaya. Sehingga dapat disatukan melalui sila ini walau
berbeda-beda tetapi tetap satu yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika.
Butir-butir sila ketiga
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan dan Negara dan bangsa
3.
4.
5.
6.
apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi pesatuan dan kesatuan bangsa.
diterapkan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan dimanapun kita
berada.
Globalisasi merupakan masa yang penuh dengan informasi dan persaingan
kompetensi. Sudah sewajarnya generasi muda melakukan pembuktian nasionalisme
yang dilakukan dalam bentuk karya nyata dan prestasi yang dapat menjadi inspirasi
bagi banyak orang. Mengejar prestasi secara akademik dengan pembuktian hasil yang
memuaskan merupakan bentuk nasionalisme jika diiringi dengan semangat inovasi
dan kreatifitas untuk mengembangkan masyarakat. Kalangan generasi muda terutama
mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan dituntut agar mampu membuat
karya nyata yang bisa bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak. Mahasiswa tidak
boleh lagi berpikir tentang pekerjaan apa yang akan didapatkannya setelah lulus, akan
tetapi mahasiswa dituntut untuk berpikir keras agar mampu membuka lapangan
pekerjaan untuk kesejahteraan masyarakat banyak.
Kecintaan akan Indonesia dapat diwujudkan lewat berbagai kegiatan, seperti
olahraga, ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, cinta
produk Indonesia dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Generasi
muda merupakan harapan bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, generaasi muda
harus mempersiapkan diri di era globalisasi ini untuk menjawab tantangan bangsa dan
mampu bersaing di tingkat dunia. Dengan adanya sumber daya manusia yang
memadai yang memiliki kreatifitas dan mampu bersaing di era globalisasi ini tentu
akan dapat menghasilkan suatu hasil atau produk yang berkualitas dan mampu
mengelola sendiri kekayaan alam yang ada pada bangsa
11
pergaulan dan hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulau dan
agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
Pada butir terakhir pengimplementasian sila ketiga menghendaki bahwa
generasi muda memajukan pergaulan demi bangsa Indonesia. Pada kalangan generasi
muda masih banyak yang belum mengimplementasikan nilai ini hal ini dapat dilihat
dari perilaku generasi muda yang masih lebih senang berkumpul dengan teman-teman
dari daerahnya masing-masing. Hal ini dikarenakan kemudahan dalam berkmunikasi
namun hal ini tentunya tidak sesuai dengan nilai pancasila. Berkaitan dengan sila
ketiga pancasila menginginkan adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh daerah di
Indonesia. Tidak hanya dari satu daerah asal melainkan untuk seluruh daerah
Indonesia. Karena pancasila memandang bangsa Indonesia adalah bangsa yang
bhinneka tunggal ika.
Seharusnya generasi muda memiliki pergaulan yang luas karena melalui
pergaulan yang luas dan yang baru generasi muda akan mendapatkan ilmu, wawasan
bahkan relasi. Karena ketika memasuki dunia kerja generasi muda harus bisa
memiliki relasi yang banyak. Agar mendapatkan hal-hal baru yang tidak ada didalam
dirinya dan mendapatkan pengalaman yang lebih. Dengan adanya pesatuan dan
kesatuan setiap generasi muda dari masing-masing daerah tentu akan terjadi
komunikasi yang baik yang juga dapat menambah ilmu dan menyelesaikan persoalan
yang dihadapi demi memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan. Pada
perkembangan era globalisasi seperti saat ini diperlukan kesadaran dan kontribusi dari
generasi muda diseluruh wilayah Indonesia untuk dapat menyelasaikan persoalan
yang ada seperti dengan melakukan kegiaatan mempelajari budaya yang ada di
Indonesia dengan begitu akan dapat mempetahankan nilai-nilai budaya yang
digunakan sebagai pedoman hidup. Serta generasi muda dapat membentengi diri
dengan tidak menutup diri dari perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang
berkembang melalui arus globalisasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu proses yang tidak mengenal batasan geografis antar
bangsa. Oleh karena itu, semua informasi dan perkembangan yang ada di dunia dapat
dengan mudah diketahui. Perkembangan yang paling menonjol diera globalisasi ialah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya globalisasi, masyarakat
dunia diharuskan untuk menentukan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu,
masyarakat dunia harus menerima globalisasi dengan baik.
Globalisasi memiliki arus sekaligus dampak terhadap masyarakat suatu bangsa.
Globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif pada suatu bangsa melainkan juga
memiliki dampak negatif yang dapat menimbulkan perubahan terhadap pola berfikir, cara
berprilaku masyarakat suatu bangsa, terutama Indonesia. Arus globalisasi akan
mempengaruhi rasa nasionalisme masyarakat Indonesia, terutama kalangan generasi
muda. Generasi muda merupakan sumber daya manusia yang memiliki tanggung jawab
untuk membangun bangsa kearah yang lebih baik. Penerapan nilai-nilai pancasila perlu
diterapkan pada generasi muda agar mereka tidak tertarik pada dampak negatif
globalisasi melainkan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan tetap menjaga nilai-nilai pancasila yang telah menjadi pedoman hidup bangsa
Indonesia.
3.2 Saran
13
Generasi muda diera globalisasi ini diharapkan mampu memilah mana yang baik
dan buruk untuk diterapkan dalam kehidupannya. Serta memberikan inovasi, kreatif,
kesetiaan, pengorbanan, serta komitmennya dalam membangun Negara
dan
DAFTAR PUSTAKA
14
BUKU-BUKU
Ariyanto.Pendidikan Kewarganegaraan.Surya Badra: Surakarta
Suryohadiprojo,S.2014.Mengobarkan Kembali Api Pancasila.Kompas:Jakarta
Triyanto,dkk.Pendidikan Kewarganegaraan.Graha Pustaka:Jakarta
INTERNET
http://www.scribd.com/doc/61262925/Pengaruh-Globalisasi-Terhadap-Nasionalisme-danPancasila#scribd.Diakses pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 21.00
http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/berdiri-kokoh-hadapi-tantangan-globalisasi/Diakses pada
tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.30
http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/lunturnya-nilai-nilai-pancasila-terhadapglobalisasi/Diakses pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.30
http://agusnurul.blogspot.co.id/2011/04/ideologi-pancasila-di-era-globalisasi.html/Diakses pada
tanggal 28 Maret 2016 pukul 20.15
http://aryafebriady.blogspot.co.id/2012/05/cara-menjadi-generasi-muda-yang-baik.html/Diakses
pada tanggal 28Maret 2016 pukul 21.30
SUMBER LAIN
Ristanty, Ditta.2013.Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi
Muda SMA Negeri 1 Kuningan. Universitas Pendidikan Indonesia:Bandung
Suneki,Sri.2012. Dampak Globalisasi terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah CIVIS
Volume II No 1. IKIP PGRI: Semarang
15