Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Riani Aprianti Nurhasanah
230110130003
Asep Sutrisna
230110130009
230110130016
Safira Utami
230110130032
Jamaludin
230110130040
M. Yogi Andikha S.
230110130058
Kelas :
Perikanan A / Kelompok 1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
201
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala limpahan
nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Nutrisi
Ikan ini dengan tepat waktu. Laporan Praktikum ini kami susun berdasarkan hasil
praktikum tentang Pembuatan Pakan Bentuk Larutan Emulsi.
Laporan akhir praktikum Nutrisi Ikan ini disusun secara sistematis dan
tertata dengan baik yang di jelaskan secara lebih rinci dengan menggunakan
kalimat yang sederhana dan mudah untuk di mengerti. Pembahasan yang
dilakukan merupakan hasil dari praktikum yang didukung oleh berbagi teori
penunjang. Kami sangat berterima kasih kepada Dosen dan asisten laboratorium
Nutrisi Ikan yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum.
Semoga dengan adanya laporan praktikum ini dapat memberi pengetahuan
yang luas. Kami menyadari bahwa Laporan praktikum ini banyak kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapakan demi
perbaikan laporan praktikum ini kedepannya. akhir kata kami ucapkan .
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
BA B
1 .....................................................................................................................
1.1
1.2
1.3
BA B
II .....................................................................................................................
2.1
2.2
2.3
BA B
III ...................................................................................................................
3.1
3.2
3.2.1
Alat .................................................................................................... 9
3.2.1
Bahan................................................................................................. 9
3.3
BA B
IV .................................................................................................................
4.1
Hasil ........................................................................................................ 11
4.2
Pembahasan ............................................................................................ 11
13
BA B
V ...................................................................................................................
5.1
Kesimpulan ............................................................................................. 13
5.2
Saran ....................................................................................................... 13
LAMPIRAN ...........................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar
Halaman
3. Tepung Kedelai
4. Tepung sagu
5. Vitamin
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pakan merupakan komponen penting dalam budidaya ikan terutama dalam
energi ikan dalam melakukan aktifitas, berkembang, reproduksi, dll. Dialam ikan
dapat memenuhi kebutuhan makanannya dengan pakan yang tersedia di alam.
Pakan yang berasal dari alam selalu sesuai dengan selera ikan (hany, 2010). Tetapi
di lingkungan budidaya ikan tidak bisa memilih ikan tergantung kepada pakan
buatan. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari berbagai macam bahan baku
hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan
yang akan mengkonsumsi pakan tersebut dengan cara dibuat oleh manusia dengan
bantuan peralatan pakan (gusrina, 2003).
Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi
untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panen yang optimum, produksi
limbah yang minimum dengan biaya yang minimum demi keuntungan yang
maksimum. Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci untuk
mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan.
Pengetahuan tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam
mendukung pengembangan budidaya ikan (akuakultur) dalam mencapai tujuan
tersebut. Konversi dan formulasi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat
penting bagi pembudidaya ikan. Sebab pakan merupakan komponen yang cukup
besar dari total biaya produksi. Bagi pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi
bahan baku dan pakan merupakan sesuatu yang sangat kritis sebab pakan
menghabiskan biaya 40-50% dari biaya produksi.
Pemilihan bahan baku tersebut tergantung pada kandungan bahan gizinya,
kecernaannya (diges tibility), dan daya serap ikan, tidak mengandung anti nutrisi
dan zat racun tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif murah.
Emulsi adalah suatu sistem yang terdiri atas dua fase cairan yang tidak
saling melarutkan, dimana satu cairan terdispersi dalam bentuk globula (fase
1
1.2
Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum mengenai pembuatan pakan buatan dalam
Manfaat Praktikum
Manfaat dari dilakukannya praktikum mengenai pembuatan pakan buatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
mengandung kadar air lebih dominan. Karakter pakan seperti ini sengaja dibuat
agar larva atau burayak ikan (berukuran 3 sampai 20 hari) lebih mudah dalam
mengonsumsi dan mencernanya. Salah satu jenis pakan basah yang cukup dikenal
dikalangan pembudidaya ikan adalah pakan dengan bentuk larutan emulsi.
dilakukan dengan cara ditebarkan kedalam air media pemeliharaan dengan jumlah
yang disesuaikan oleh kebutuhan ikan.
2.2
Kandungan (%)
Air
48,7
Protein
Lemak
16,6
32,6
Karbohidrat
1,05
Abu
1,05
2. Tepung Kedelai
Tepung kedelai memiliki kandungan protein dan komposisi asam amino
esensial yang lebih baik dibandingkan protein nabati lain untuk kebutuhan nutrisi
ikan (Pongmaneerat dan Watanabe, 1992). Selanjutnya menurut Furuichi (1988),
tepung kedelai sebagai sumber protein nabati memiliki ketersediaan asam amino
esensial yang cukup bagi kebutuhan ikan namun kekurangan lisin dan metionin.
Adapun kandungan nutrisi tepung kedelai dapat dilihat pada tabel 2.
Kandungan (%)
Lesitin
4,4
Protein
Lemak
34,9
18,9
Karbohidrat
34,8
Serat
3. Tepung Sagu
Tepung Sagu memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi serta
adanya kemampuan substitusi Tepung dalam industri pangan. Komponen
Karbohidrat rbesar dalam sagu adalah Pati. Dalam pembuatan pakan ikan, tepung
sagu digunakan sebagai bahan perekat dan pengental guna mengikat bahan
lainnya.
Kandungan (%)
Air
11,9
Protein
Lemak
1,4
0,2
Karbohidrat
85,9
Serat
0,2
Abu
0,4
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa esensial yang hanya bisa dipenuhi dari luar
tubuh ikan, dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin bisa ditambahkan pada
pakan karena tubuh ikan tidak bisa memproduksi dan dapat digunakan. Ikan yang
makan pakan alami akan dapat memperoleh semua unsur nutrisi, termasuk
vitamin yang berasal dari makanan alami.
Gambar 5. Vitamin
Salah satu jenis vitamin yang dapat digunakan dalam pembuatan pakan
adalah jenis vitamin dengan merk dagang Vitachick. Adapun kandungan nutrisi
vitamin ikan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Komposisi Vitamin merk dagang Vitachick
Komposisi
Kandungan (%)
Bacitracin MD
35 g
Vitamin A
Vitamin D3
5.000.000 IU
500.000 IU
Vitamin E
2.500 IU
Vitamin K3
1g
Vitamin B1
2g
Vitamin B2
4g
Vitamin B6
1g
Vitamin B12
1mg
Vitamin C
20g
Nikotin acid
15g
Calcium-D-pantothenate
5g
4
es.
b. Kekurangan
1
BAB III
METODELOGI
3.1
Emulsi dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016 pukul 15.00 WIB 17.00 WIB.
Tempat pelaksanaan praktikum di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
3.2
3.2.1 Alat
1. Panci digunakan sebagai wadah untuk memanaskan larutan emulsi.
2. Kompor digunakan sebagai media pemanasan larutan emulsi.
3. Gelas ukur plastik digunakan sebagai untuk mengukur volume air.
4. Baskom digunakan sebagai wadah untuk mencampurkan bahan larutan.
5. Nampan digunakan sebagai media pencetakan larutan emulsi.
6. Spatula digunakan sebagai alat pengaduk bahan pada panci.
7. Sendok digunakan sebagai alat pengaduk bahan pada baskom.
3.2.1 Bahan
1. Telur digunakan sebagai emulgator.
2. Tepung Kedelai digunakan sebagai sumber protein nabati.
3. Tepung Sagu digunakan sebagai bahan perekat.
4. Vitamin digunakan sebagai suplemen.
5. Air 200 ml, sebagaipenghomogen bahan bahan lainnya.
10
3.3
Prosedur Praktikum
Rebus sebutir telur, lalu ambil bagian kuningnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Berdasarkan pengamatan secara fisik, hasil dari praktikum pembuatan
4.2
No
Karakteristik
Hasil
1.
Warna
2.
Tekstur
3.
Aroma
Pembahasan
Pembuatan pakan emulsi dimulai dengan melarutkan bagian kuning telur
kedalam 200ml air hingga larut yang kemudian ditambah bahan baku lain seperti
tepung kedelai, tepung sagu, serta vitamin. Pada saat pencampuran tersebut warna
mulai berubah kuning kecokelatan. Hal ini disebabkan oleh warna dari tepung
kedelai yang berwarna cokelat. Selain itu pada saat pencampuran, aroma amis
telur juga tercium sedangkan tekstur masih cair.
Pada saat pemanasan, pengadukan menyebabkan air terus tercampur
dengan bahan baku, suhu yang tinggi menyebabkan kandungan air yang ada
menguap sehingga bahan bahan tadi bertekstur kental dan kasar serta agak sedikit
lengket karena terdapat zat perekat yang membantu proses pengentalan.
Pemanasan pun juga merubah earna pada pakan yang semul berwarna kuning
kecokelatan menjadi cokelat.
Biasanya, pakan ikan berbentuk emulsi diberikan untuk ikan dan udang
saat umur 3-20 hari atau disebut fase burayak untuk memenuhi asupan gizinya
agar dapat mencapai pertumbuhan yang optimal. Pakan buatan berbentuk emulsi
akan membantu kelangsungan hidup burayak yang memiliki keterbatasan dalam
11
12
mencerna makanan, sehingga pakan emulsi ini sesuai dengan bukaan mulut dan
kinerja dari pencernaan burayak yang belum sempurna.
Jumlah nutrisi pakan emulsi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan
tersebut, karena larva atau burayak ikan membutuhkan kebutuhan nutrisi yang
tinggi untuk pertumbuhannya. Dengan demikian formulasi pakan bentuk emulsi
ini harus disesuaikan nutrisinya dengan kebutuhan burayak, diantaranya memiliki
protein yang tinggi, karena protein ini merupakan sumber energi untuk ikan.
Kandungan gizi yang ada didalam pakan emulsi tergolong sudah baik
karena mengandung protein hewani dan lemak dari kuning telur, karbohidrat dari
tepung sagu, protein nabati dari tepung kedelai dan suplemen yang bersumber dari
vitamin. Adapun hal lain yang mendukung keberhasilan pembuatan pakan emulsi
ialah keterampilan dalam mengaduk adonan sampai rata dan mencapai
kematangan yang cukup. Karena apabila ada tepung yang masih menggumpal saat
pemanasan, adonan tidak akan matang secara merata.
Manfaat pakan buatan sangat mendukung dalam kelangsungan hidup dan
pertumbuhannya dimana penggunaan pakan buatan sebagai substitusi sebagian
atau keseluruhan untuk menambah, mengganti, atau melengkapi nutrisi pakan
alami pada saat dibutuhkan oleh larva.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulka bahwa pakan buatan
bentuk emulsi yang telah dibuat memiliki karakteristik seperti berwarna cokelat,
bertekstur kental dan kasar serta agak sedikit lengket dan memiliki aroma khas
bau amis telur.
Kandungan yang terdapat dari komposisi bahan pembuatan pakan buatan
bentuk emulsi ini terdiri dari, karbohidrat yang berasal dari tepung sagu, protein
hewani serta lemak yang terdapat dalam telur, protein nabati dari tepung kedelai
dan vitamin sebagai suplemen.
Pakan emulsi ini akan larut apabila dicampur dengan air. Pakan ini
biasanya di berikan pada burayak ikan yang bukaan mulutnya masih kecil yaitu
dengan umur ikan 3-20 hari. Pakan buatan berbentuk emulsi akan membantu
kelangsungan hidup burayak yang memiliki keterbatasan dalam mencerna
makanan, sehingga pakan emulsi ini sesuai dengan bukaan mulut dan kinerja dari
pencernaan burayak yang belum sempurna.
5.2
Saran
Adapun hal yang mendukung keberhasilan pembuatan pakan emulsi ialah
13
DAFTAR PUSTAKA
Djarijah, 1995. Pakan Ikan. Yogyakarta. Kanisius.
Febrina et al. 2007. Formulasi Sediaan Emulsi Buah Merah (Pandanus onoideus
LAM.) Sebagai Produk Antioksidan Alami. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/10/formulasi_sediaan_emulsi_buah_merah.pdf
(Diakses pada tanggal 14 Mei 2016 pukul 19:53 WIB)
Handajani dan Widodo. 2010. Nutrisi Ikan. Malang. Universitas Muhamadiyah
Malang Press.
Kamal, M. 1998. Nutrisi Ternak I. Yogyakarta. Rangkuman. Lab. Makanan
Ternak, jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, UGM.
Murniati. 2008. Pengaruh penggunaan pakan suplemen yang mengandung
bungkil kedelai terhadap Kecernaan nutrien ransum sapi Peranakan
ongole jantan. Masters thesis, Universitas Sebelas Maret.
Sudi. 2008. Analisis Kandungan Proksimat Bahan Baku dan Pakan Buatan/Pelet
untuk Kepiting Bakau (Scylla paramamosain). Bul. Tek Lit. Akuakultur
Vol. 7 No.1 Tahun 2008.
Wurganto,S. 2000. Kandungan Protein Dalam Serat Kasar. Surabaya. Fakultaas
kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alatdan Bahan Praktikum
Tepung kedelai
vi
vii