Вы находитесь на странице: 1из 9

BAHAN TAMBAHAN

Bahan tambahan menurut Farmakope Indonesia edisi IV tahun 2010


adalah bahan resmi yang dibedakan dari sediaan resmi, tidak boleh
mengandung

bahan

yang

ditambahkan,

kecuali

secara

khusus

diperkenankan dalam monografi.Apabila diperkenankan, pada penandaan


harus tertera nama dan jumlah bahan tambahan tersebut.
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau dalam ketentuan umum,
bahan-bahan yang diperlukan seperti bahan dasar, penyalut, pewarna,
dan penyedap, pengawet, dan pembawa dapat ditambahkan kedalam
sediaan resmi untuk meningkatkan stabilitas, manfaat atau penampilan
maupun untuk memudahkan pembuatan.Jika bahan tambahan tersebut
dianggap tidak sesuai dan dilarang digunakan, kecuali bahan tersebut
tidak membahayakan dalam jumlah yang digunakan, tidak melebihi
jumlah

mnimum

yang

diperlukan

untukmemberikan

efek

yang

diharapkan, tidak mengurangi ketersediaan hayati efek terapi atau


keamanan dari sediaan resmi dan tidak mengganggu dalam pengujian
dan penetapan kadar.
Bahan tambahan dalam sediaan farmasi digunakan dalam pencampuran
bahan

berkhasiat

agar

bentuk

sediaan

mudah

digunakan

pada

pasien.Perlu diketahui bahwa setiap bahan tambahan memiliki ketentuan


secara fisika dan kimia yang bermacam-macam untuk kesesuaian dalam
formulasi bermacam obat.
Zat-zat tambahan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ;
1.Bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang digunakan.
2.Tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk memberikan
efek yang diharapkan.
3.Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan
sediaan resmi.
4.Tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar

Berikut adalah contoh beberapa bahan tambahan yang digunakan dalam


sediaan farmasi,terutama sediaan semisolid dan liquid.
1) Akasia (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 1)
Disebut juga gom akasia,gom arab,berfungsi sebagai emulsifying
agent,stabilizing

agent,suspending

agent,pengikat

tablet,agen

penambah viskositas.
pengaplikasian dalam formulasi sering digunakan dalam formulasi
sediaan oral dan topikal biasa digunakan sebagai suspending atau
emulsifying agent,sering juga dikombinasikan dengan tragakan.

Penggunaan

Konsentrasi (dalam
persen(%))

Emulsifying agent

5-10

Suspending agent

10-30

Tablet Binder

1-5

2) Tragacanth ((Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal


532)
Digunakan sebagai suspensi, krim, gel dan emulsi pada konsentrasi formulasi
farmasi dan juga digunakan pada kosmetik dan produk makanan dan telah digunakan
sebagai pelarut dalam formulasi tablet.
3) Acesulfame

Potassium

(Handbook

Of

Pharmaceutical

Excipients,hal 3)
Disebut juga acesulfame k berfungsi sebagai bahan pemanis,sering
diaplikasikan

dalam

kosmetik,makanan,minuman,vitamin,serta

pembuatan
sediaan

farmasi

lain

termasuk dalam pencampuran serbuk,pembuatan tablet serta sediaan


cair.Tingkat kemanisannya lebih tinggi 180-200 kali daripada sukrosa.
4) Alkohol (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 7)
Disebut juga Ethyl alcohol,ethyl hidroksida,berfungsi sebagai
antimikroba,desinfektan,zat

penetrasi
2

kulit,pelarut.Secara

luas

pengaplikasian alkohol digunakan dalam banyak bentuk formulasi


sediaan farmasi dan kosmetik,terutama sebagai bahan pelarut dan
juga berfungsi sebagai larutan antimikroba.Larutan topikal etanol juga
berfungsi peningkat penetrasi dan juga sebagai desinfektan.
Penggunaan
Bahan antimikroba
Desinfektan
Pelarut dalam ekstraksi

Konsentrasi ( dalam persen(%) v/v)


>10
60-90
sediaan Lebih dari 85

galenik
Pelarut dalam penyalutan tablet
Bervariasi
Pelarut sediaan injeksi
Bervariasi
Pelarut dalam larutan oral
Bervariasi
Pelarut sediaan topikal
60-90
5) Bentonit (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 24)
Disebut juga bentopharm,sabun mineral,lilin sabun,veegum,berfungsi
sebagai

penyerap,bahan

penstabil,bahan

pensuspensi,bahan

penambah viskositas.Bentonit secara alami terdapat dalam aluminium


silikat

hydrat,umumnya

digunakan

dalam

formulasi

sediaan

suspensi,gel,dan larutan,juga untuk sediaan topikal.Digunakan pula


melarutkan serbuk dalam cairan dan untuk mencampurkan basis krim
yg mengandung bahan pengemulsi minyak dalam air.
Penggunaan

Konsentrasi (dalam persen( %))


1,0-2,0
1,0
0,5-5,0

Penyerap
Penstabil emulsi
Suspending agent

6) Benzalkonium

Klorida

(Handbook

Of

Pharmaceutical

Excipients,hal 27)
Disebut juga Alkil benzil dimethil ammonium Klorida,digunakan sebagai
bahan

antimikroba,antiseptik,desinfektan,sollubilizing

agent,pembasah. Pengaplikasiannya dalam formulasi yaitu digunakan


untuk

formulasi

sediaan

antimikroba,penggunaannya

farmasi
serupa

dengan

sebagai

bahan

surfaktan

kation

lain,seperti cetrimide.Dalam sediaan mata penggunaan benzalkonium


klorida merupakan salah satu yang paling sering digunakan,digunakan
dalam konsentrasi 0,01-0,02% b/v.
3

7) Karbomer (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 71)


Disebut
juga
Asam
akrilat
polimer,Karbopol,Karboksivinil
Polimer,digunakan

sebagai

pensuspensi,pengikat

bahan

pada

pengemulsi,bahan

tablet,bahan

penambah

viskositas.Karbomer sering kali digunakan dalam formulasi sediaan cair


dan

semisolid

sebagai

suspending

agent

atau

penambah

viskositas.Digunakan dalam formulasi krim,gel dan ointment,serta juga


digunakan dalam sediaan mata,sediaan rektal dan sediaan topikal
lainnya.

Penggunaan
Bahan pengemulsi
Bahan pembuat gel
Bahan pensuspensi
Pengikat tablet

Konsentrasi(dalam persen (%))


0,1-0,5
0,5-2,0
0,5-1,0
5-10

8) Fruktosa (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 194)


Disebut juga Fruktopiranosa,gula buah,berfungsi sebagai penambah
rasa,pemanis.Fruktosa

digunakan

dalam

sirup,larutan,dan

tablet

sebagai penambah rasa dan pemanis.Respon rasa manis yang


diberikan fruktosa dalam mulut

lebih cepat dibandingkan dengan

sukrosa dan dekstrosa,selain itu fruktosa memiliki tingkat kelarutan


dalam alkohol yg lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis lain.
9) Glycerin (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 204)
Disebut juga trihidroksipropan gliserol,berfungsi sebagai bahan
antimikroba,humektan,plasticizer,pelarut,pemanis,emolien.Pengaplikas
ian

dalam

formulasi

sediaan

farmasi

meliputi

sediaan

oral,otik,mata,topikal dan sediaan parenteral,juga digunakan dalam


kosmetik dan makanan.

Penggunaan

Konsentrasi (dalam persen (%))


>20
Diatas 30
Diatas 30
O,5-3,0
Bervariasi
Diatas 50
Diatas 20

Antimikroba
Emolien
Humektan
Sediaan mata
Plasticizer
Pelarut dalam sediaan parenteral
Pemanis dalam eliksir

10)

Methil

Sellulosa

(Handbook

Of

Pharmaceutical

Excipients,hal 306)
Disebut juga benecel,celacol,metolose,metochel,berfungsi
bahan

penyalut,bahan

pengemulsi,bahan

sebagai

pensuspensi,penghancur

tablet dan kapsul,pengikat tablet,bahan peningkat viskositas

Penggunaan
Krim,gel,ointment
Bahan pengemulsi
Sediaan Mata
Suspensi
Pengikat tablet
Penyalut tablet
Penghancur tablet
11)

Konsentrasi (dalam persen (%))


1-5
1-5
0,5-1,0
1-2
2-6
0,5-5
2-10

Paraffin (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal

327)
Disebut juga lilin keras,paraffin durum,paraffin solidum,digunakan
untuk basis ointment,bahan pengeras.Secara umum digunakan untuk
formulasi sediaan topikal sebagai komponen krim dan ointment.
12)

Asam

Stearat

(Handbook

Of

Excipients,hal 494)
Disebut
juga
pristerin,histren,digunakan

Pharmaceutical
sebagai

bahan

pengemulsi,pelarut,pengaplikasian dalam formulasi sediaan secara


umum digunakan dalam sediaan oral dan topikal.Untuk sediaan topikal
digunakan sebagai bahan pengemulsi,bahan pelarut.

Penggunaan
Krim dan ointment
Lubrikan tablet

13)

Konsentrasi (dalam persen (%))


1-20
1-3

Sukrosa (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal

500)
Disebut

juga

pemanis,penyalutan

sakarosa,gula,digunakan
tablet

salut

sebagai

gula,bahan

bahan
penambah

viskositas.Secara umum sukrosa digunakan untuk sediaan oral.Sirup


sukrosa mengandung 50-67 % b/b.

Sirup

Penggunaan
untuk
formulasi

Konsentrasi dalam persen (%)


sediaan 67

larutan oral
Pemanis
Pengikat tablet (Granulasi Kering)
Pengikat tablet (Granulasi Basah)
Penyalutan tablet

13)

67
2-27
50-67
50-67

Malam Putih (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal

558)
Disebut juga cera alba,white beewax,digunakan sebagai penstabil
emulsi,bahan pengeras.Pengaplikasian dalam formulasi sediaan yaitu
untuk meningkatkan konsistensi krim dan ointment,dan menstabilkan
emulsi air dalam minyak.Digunakan pula untuk memoles tablet salut
gula dan sebagai bahan penentu titik leleh pada suppositoria.
14)

Xanthan Gum (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal

562)
Disebut juga kelirol,merezan,digunakan sebagai bahan penstabil,bahan
pensuspensi,bahan

peningkat

viskositas,Secara

umum

digunakan

untuk sediaan oral dan sediaan topikal,kosmetik,dan makanan sebagai


6

bahan

penstabil

dan

bahan

pensuspensi.Merupakan

bahan

nontoksik,punya kestabilan yg baik dan viskositas baik.


15) Lanolin (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 262)
Disebut juga lanolin anhidrat,lemak bulu,adeps lanae,berfungsi sebagai
bahan pengemulsi,basis ointment.Secara umum digunakan sebagai
bahan

pengemulsi,basis

ointment.Lanolin

biasa

digunakan

untuk

sediaan topikal dan kosmetik,digunakan dalam krim berbasis air dalam


minyak serta ointment.

16) Surfaktan
Secara umum digunakan untuk menjaga stabilitas krim secara
termodinamika. Surfaktan yang sering digunakan adalah surfaktan
golongan ionic dan anionic, sedangkan surfaktan kationik hanya
digunakan dalam kombinasi dengan surfaktan tipe lain. Contoh
surfaktan yang sering digunakan antara lain ; sodium alky sulfat,alky
ammonium halida,polioksietilen alky eter, sorbitan.
17) Cethyl Alcohol (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 99)
Disebut juga Palmithyl alcohol,berfungsi sebagai bahan

penyalut,bahan

pengemulsi,bahan pengeras.Secara umum digunakan dalam formulasi sediaan farmasi


dan

kosmetik,digunakan

dalam

sediaan

suppositoria,sediaan

lepas

lambat,emulsi,lotion,krim dan ointment.Pada suppositoria digunakan sebagai bahan untuk


menentukan titik leleh dari suppos,dalam lotion,krim dan ointment digunakan sebagai
emolient,penyerap air dan bahan pengemulsi
Penggunaan

Konsentrasi (dalam persen (%))

Emollient
Bahan pengemulsi
Bahan Pengeras
Penyerap Air

2-5
2-5
2-10
5

18) Lilin Cetyl Ester (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 104)


Disebut juga Spermwax,Spermaceti sintesis,digunakan sebagai bahan emolient,bahan
pengeras.Lilin cetyl ester adalah bahan pengeras dan bahan emolient sebagai pengganti
dari spermaceti alami.
7

Penggunaan

Konsentrasi (dalam Persen (%))

Krim Dingin
Ointment air mawar
Krim topikal dan ointment
Ointment Spermaceti

12,5
12,5
1-15
20

19) Guar Gum (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 215)


Disebut juga tepung guar,jaguar gum,digunakan sebagai bahan pensuspensi,pengikat
tablet,penghancur tablet,bahan penambah viskositas.Digunakan dalam kosmetik,produk
makanan,dan sediaan farmasi.Dalam farmasetika digunakan untuk pengikat dan
penghancur tablet,sediaan oral cair,sediaan topikal sebagai

pensuspensi,bahan

penstabil,bahan pengental.
Penggunaan

Konsentrasi (dalam persen (%))

Penstabil emulsi
Pengikat tablet
Pengental Lotion dan krim

1
Diatas 10
Diatas 2,5

20) Hidroksi Ethil Sellulosa (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 219)


Disebut juga Alcoramnosan,HEC,Natrosol,berfungsi sebagai bahan penyalut,bahan
pensuspensi,pengikat tablet,bahan pengental,bahan penambah viskositas.Hidroksi ethil
sellulosa merupakan senyawa nonionik,polymer larut air yg sering digunakan dalam
formulasi sediaan farmasi.Secara umum sering digunakan sebagai bahan pengental pada
sediaan mata,meskipun juga digunakan sebagai bahan pengikat dan bahan penyalut dalam
tablet salut film.Bahan ini juga sering digunakan dalam formulasi kosmetik.
21) Hidroksi Propil Sellulosa (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 223)
Disebut juga Oksipropil sellulosa,digunakan sebagai bahan penyalut,bahan
pengemulsi,bahan penstabil,bahan pengental,bahan peningkat viskositas.Secara umum
digunakan dalam sediaan farmasi oral dan topikal.
22) Kaolin (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 247)
Disebut juga bolus alba,digunakan sebagai penyerap,bahan pensuspensi,diluent tablet dan
kapsul.Kaolin merupakan bahan alami yg mengandung mineral
formulasi sediaan oral dan topikal.

digunakan dalam

23) Poly ethilen glikol (Handbook Of Pharmaceutical Excipients,hal 355)


Disebut juga Carbowax,PEG,berfungsi sebagai basis ointment,plasticizer,pelarut,basis
suppositoria,lubrikan tablet dan kapsul.Secara umum digunakan dalam bermacam
formulasi

sediaan

farmasi

diantaranya

sediaan

parenteral,topikal,sediaan

mata,oral,sediaan rektal.Polietilen glikol merupakan bahan yg stabil,bahan yg hidrofilik


yg tidak mengiritasi kulit,mudah dicuci karena bahan larut air.

Вам также может понравиться