Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Bahan organik tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisik, maupun
biologi tanah. Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat banyak, baik terhadap
sifat fisik, kimia maupun biologi tanah, antara lain terhadap ketersediaan hara.
Bahan organik secara langsung merupakan sumber hara N, P, S, unsur mikro
maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung bahan organik
membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N 2 dengan cara
menyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan fosfat yang difiksasi
secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsur mikro
sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran. Membentuk agregat tanah yang
lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi,
permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan tanah
terhadap erosi akan meningkat. Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan tanaman. Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan
muatan di dalam tanah. Mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam
berat yang masuk kedalam tanah. Meningkatkan kapasitas sangga tanah.
Meningkatkan suhu tanah. Mensuplai energi bagi organisme tanah. Meningkatkan
organisme saprofit dan menekan organisme parasit bagitanaman.
Selain memiliki dampak positif, penggunaan bahan organik dapat pula
memberikan dampak yang merugikan. Salah satu dampak negatif yang dapat
muncul akibat dari penggunaan bahan organik yang berasal dari sampah kota
adalah meningkatnya logam berat yang dapat diasimilasi dan diserap tanaman,
meningkatkan salinitas, kontaminasi dengan senyawa organik seperti poli khlorat
bifenil, fenol, hidrocarburate polisiklik aromatic, dan asam-asam organik
(propionic dan butirik).
Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak
besar, hanya sekitar 3-5 persen, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar
sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya
juga teradap pertumbuhan tanaman adalah :
1. Sebagai Granulator , yaitu memperbaiki struktur tanah.
2. Sumber unsur hara N,P,S unsur mikro dan lain-lain.

3. Menambah kemampuan tanah untuk menahan air.


4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan

unsur-unsur

hara

( Kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi )


Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik
halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus berasal dari hancuran
bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran
bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Humus
merupakan senyawa yang resisten ( tidak mudah hancur ), berwarna hitam atau
cokelat dan mempunyai daua menahan air dan unsur hara yang tinggi.
Tingginya daya menahan ( menyimpan ) unsur hara adalah akibat tingginya
kapasitas tukar kation dari humus, karena humus mempunyai beberapa gugus
aktif terutama gugus Karboksil. Tanah yang banyak mengandung humus atau
bahan organik, adalah tanah-tanah lapisan atas atau top soil. Semakin ke lapisan
bawah tanah maka kandungan bahan organik semakin berkurang, sehingga tanah
semakin kurus. Oleh karena itu, top soil perlu dipertahanka.
Pada daerah rawa-rawa, seperti rawa-rawa pasang surut sering di jumpai
tanah-tanah dengan kandungan bahan organik yang sangat tinggi tebal. Apabila
tanah tersebut mengandung bahan organik lebih dari 20% ( untuk tanah pasir )
atau lebih dari 30% ( untuk tanah liat ) dan tebalnya lebih dari 40 cm, maka tanah
tersebut disebut tanah organik atau tanah gambut. Kandungan bahan organik
dihitung dari kandungan C organik dengan rumus :
Bahan Organik ( Persen ) = 1,72 x C-Organik ( Persen )
Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur
ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan
oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan
penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami
pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam
pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya
bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui
melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.
Adapun sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa
akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan
melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama

dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawasenyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan
pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak
terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam
sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan
tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah
serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik,
tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.
Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus
menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula
bahan

organik.

Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan

memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu


berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut.
Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung
dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi
mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah.
Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan
binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada
jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang
beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari
hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari
susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh
oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu
sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman
kecuali C, H dan O.

Pengaruh Bahan Organik Terhadap Produksi Tanaman


Bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama
nitrogen, fosfor dan belerang. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan

jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada
tanaman. Akhirnya bahan organik merupakan sumber energi bagi jasad mikro.
Tanpa bahan organik semua kegiatan biokimia akan terhenti
Bahan tersebut dapat berupa pupuk organik, yang proses perubahannya
dapat terjadi secara alami atau buatan. Bahan organik merupakan bahan penting
dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia maupun dari segi
biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang sangat
baik. dan merupakan sumber dari unsur hara tumbuhan. Disamping itu bahan
organik adalah sumber energi dari sebagian besar organisme tanah. Bahan organik
dapat diperoleh dari residu tanaman sepert akar, batang, daun yang gugur, yang
dikembalikan ke tanah. 5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar
sekali. Fungsi: bahan organik adalah:
1.

Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah.

2.

Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain.

3.

Menambah kemampuan tanah untuk menahan air.

4.

Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara (Kapasitas

tukar kation tanah menjadi tinggi).


5.

Sumber energi bagi mikroorganisme. (Doeswono, 1983)


Kandungan bahan organik tanah merupakan faktor penentu kualitas tanah

untuk tanah mineral. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah maka
kualitas tanah mineral semakin baik. Penilaian kualitas tanah beradasarkan
kandungan bahan organiknya telah dilakukan. Sampel tanah di ambil pada top dan
sub soil pada titik -titik yang telah ditentukan melalui analisis terrain.
Bahan organik dalam tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan
sebagai bahan penyusun tanah. Kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah
Alfisol berkisar antara (0,05-5) % dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan
pertanian, dan untuk tanah organik mendekati 60 % dan pada Titik oleh kadar
bahan organik memperlihatkan kecenderungan yang menurun. (Pairunan, dkk.,
1985).

Sumber primer bahan organik dalam tanah Alfisol adalah jaringan


tanaman, berupa akar, batang, ranting, daun. Jaringan tanaman ini akan
mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke Titik bawah serta diinkorporasikan
dengan tanah.(Islami, T., 1995). Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan
organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Titik I pada tanah Alfisol
mempunyai humus yang terdiri dari hancuram bahan organik kasar serta senyawasenyawa baru yang baru dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui
kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Humus merupakan senyawa yang
resisten (tidak mudah hancur), berwarna hitam atau cokelat yang memiliki daya
menahan air dan unsur hara yang tinggi.
Humus adalah senyawa kompleks yang agak resisten, oelapukan berwarna
cokelat, amorfus, bersifat koloid dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang
yang telah dimodifikasikan atau disintesiskan oleh berbagai jasad mikro. Dalam
jaringan tumbuhan terdapat pula lemak, minyak, lilin dan dammar dalam jumlah
yang kecil. Jumlah dan sifat komponen-komponen organik dalam sisa-sisa
tumbuhan sangat berpengaruh menentukan penimbunan bahan organik dalam
tanah. Terutama Titik I tanah Alfisol memiliki kandungan humus yang lebih
banyak sehingga kandungan bahan organiknya lebih tinggi dari Titik dibawahnya.
(Saifuddin, 1988).
Senyawa organik pada tanah Alfisol umumnya ditemukan di permukaan
atau pada Titik I, tanah jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-4 %. Tetapi
pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya besar sekali. Adapun
pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga pada pertumbuhan
tanaman adalah sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro menambah kemampuan
tanah untuk menahan unsur-unsur hara (kapasitas tukar kation tanah menjadi
tinggi), sumber energi yang sangat penting bagi mikroorganisme. (Hardjowigeno,
1992).
Penggunaan tanah secara terus-menerus untuk pertanaman, dengan cepat
akan memiskinkan kandungan bahan organik tanah Alfisol, sebab bahan organik
merupakan bahan dari humus sebagai gudang dari unsur hara tanaman maka
kandungan bahan organik yang cukup sebaiknya selalu tersedia untuk
mempertahankan

sifat

dan

kesuburan

tanah.

(Subagyo,

1970).

Penambahan dan dimineralisasi bahan organik tanah Alfisol mempunyai pengaruh


yang baik terhadap sifat-sifat tanah alfisol dan sifat kimia tanah Alfisol.
(Hardjowigeno, 1992)
Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem
kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang
terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena
dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia (Kononova, 1961).
Menurut Stevenson (1991), bahan organik tanah adalah semua jenis
senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan
organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air,
dan bahan organik yang stabil atau humus.
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah.
Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan
sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik
merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam
pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap
agregat tanah yang tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang
tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air
secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih
cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan
aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas)
bertambah akibat terbentuknya agregat. (Anonymous1, 2010).
Tanah organic dibedakan dari tanah mineral dengan adanya 20 sampai 30
persen bahan organic ( tergantung pada tektur dan bahan tanah mineral ). Suatu
cirri khas dari tanah oganiknik adalah statifikasi atau pelapisan yang mewakili
macam tumbuhan yang menghasilkan bahan organic sebagai akibat perubahan
iklim atau taraf air. ( Sarwono, 2001 )
Penambahan bahan organik secara kontinyu pada tanah merupakan cara
pengelolaan yang murah dan mudah. Namun demikian, walaupun pemberian

bahan organik pada lahan pertanian telah banyak dilakukan, umumnya produksi
tanaman masih kurang optimal, karena rendahnya unsur hara yang disediakan
dalam waktu pendek, serta rendahnya tingkat sinkronisasi antara waktu pelepasan
unsur hara dari bahan organik dengan kebutuhan tanaman akan unsur hara.
Kualitas bahan organik sangat menentukan kecepatan proses dekomposisi dan
mineralisasi bahan organik. (Atmojo, 2003).

BAB III
METODELOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 oktober
2016, pada pukul 10.00 wib s/d selesai. Lab. Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu erlenmeyer, pipet
tetes, saringan, serbet, buret, timbangan analitik. Bahan yang digunakan
yaitu asam fosfat (85% H3PO4), larutan baku 1N K2Cr2O7, Indikator
defenilamin, larutan 0,5 N ferosulfat, air suling
3.3 Cara kerja
1. timbang 0,1 tanah dengan kehalusan 0,2 mm
2. ,asukkan kedalam erlenmeyer tambah 2 ml 1N K2Cr2O7, sambil
digoyang
3. Tambahkan 4 ml H2SO4 pekat dan putar diatas yang lembut diamkan
selama 20-30 menit
4. Tambahkan 4 ml air suling, dan 2ml 85% H3PO4, 0,2 gram NaF, dan 6
tetes indicator difelamin
5. Tetes segera dengan 0,1 N Fero amonium sulfat atau 1N fero sulfat.
Kemudian berubah menjadi biru kotor. Titik akhir titrasi adalah hijau
terang
6. Lakukan cara yang sama (1-5) pada waktu yang sama untuk blangko
(tanpa tanah)

Вам также может понравиться

  • BAB 1-Dikonversi
    BAB 1-Dikonversi
    Документ6 страниц
    BAB 1-Dikonversi
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • 2 Sri-Ayu v2
    2 Sri-Ayu v2
    Документ7 страниц
    2 Sri-Ayu v2
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Mingguan
    Laporan Praktikum Mingguan
    Документ2 страницы
    Laporan Praktikum Mingguan
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Untitled
    Untitled
    Документ1 страница
    Untitled
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Kelinci Dan Kur
    Kelinci Dan Kur
    Документ2 страницы
    Kelinci Dan Kur
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • ABSTRAK Dikonversi
    ABSTRAK Dikonversi
    Документ1 страница
    ABSTRAK Dikonversi
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • KATA PENGANTAR-dikonversi
    KATA PENGANTAR-dikonversi
    Документ1 страница
    KATA PENGANTAR-dikonversi
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • MACAM
    MACAM
    Документ5 страниц
    MACAM
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Документ1 страница
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Evaporasi Adalah
    Evaporasi Adalah
    Документ1 страница
    Evaporasi Adalah
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Документ1 страница
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Документ1 страница
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Документ1 страница
    Generalisasi Mjjmrjjrjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjasdfghj
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Resum Fix
    Resum Fix
    Документ15 страниц
    Resum Fix
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Документ3 страницы
    Bab Iv
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Bab II Alamanda
    Bab II Alamanda
    Документ6 страниц
    Bab II Alamanda
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • BAB I Sawit
    BAB I Sawit
    Документ3 страницы
    BAB I Sawit
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Dataran Tinggi
    Dataran Tinggi
    Документ10 страниц
    Dataran Tinggi
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • BAB III Respirasi
    BAB III Respirasi
    Документ1 страница
    BAB III Respirasi
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Resume Kelpa Sawit, Kelapa
    Resume Kelpa Sawit, Kelapa
    Документ13 страниц
    Resume Kelpa Sawit, Kelapa
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • 5
    5
    Документ4 страницы
    5
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ1 страница
    Bab Iii
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Alamanda
    Daftar Pustaka Alamanda
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka Alamanda
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • BAB III Alamanda
    BAB III Alamanda
    Документ1 страница
    BAB III Alamanda
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • LAMPIRAN Kentang
    LAMPIRAN Kentang
    Документ2 страницы
    LAMPIRAN Kentang
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ1 страница
    Bab Iii
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • LAMPIRAN Kentang
    LAMPIRAN Kentang
    Документ2 страницы
    LAMPIRAN Kentang
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ10 страниц
    Bab I
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • LAMPIRAN Kentang
    LAMPIRAN Kentang
    Документ2 страницы
    LAMPIRAN Kentang
    Miya Adektri
    Оценок пока нет
  • 5
    5
    Документ4 страницы
    5
    Miya Adektri
    Оценок пока нет