Вы находитесь на странице: 1из 14

22

Tetes Mata

BAB III
SEDIAAN STERIL TETES MATA
3.1 Pengertian Obat Tetes Mata
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, larutan obat mata adalah
larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan
dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan
larutan obat mata membutuhkan perhatian khusus dalam hal toksisitas bahan
obat, nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar, kebutuhan akan pengawet (dan
jika perlu pemilihan pengawet) sterilisasi dan kemasan yang tepat.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, tetes mata adalah sediaan
steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola
mata.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sediaan obat mata merupakan sediaan
steril, yang terdiri dari bahan-bahan berkhasiat obat dan bahan tambahan dan
membutuhkan perhatian khusus dalam pembuatannya terutama dalam hal
toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar, pengawet,
sterilitas, serta kemasan yang tepat.
3.2 Anatomi Mata
Organ Mata Bagian Dalam
Organ mata bagian dalam adalah organ-organ yang membentuk
bola mata. Adapun organ mata bagian dalam sebagai berikut :
1. Kornea mata (selaput bening), berfungsi untuk menerima cahaya
dari sumber cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih
dalam dan berakhir di retina. Sifatnya tidak berwarna (bening) dan
tidak punya pembuluh darah. Bila terjadi kerusakan maka dapat
menyebabkan kebutaan.
Gambaran Anatomi Mata

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

23

Tetes Mata

2. Iris (selaput pelangi), terletak di tengah-tengah bola mata,


dibelakang kornea. Warna iris dipengaruhi oleh jenis ras atau bangsa.
3. Pupil (anak mata), berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya
yang masuk. Dengan demikian cahaya tidak terlalu banyak
(menyilaukan) atau terlalu sedikit (redup). Fungsi anak mata atau
pupil sama dengan fungsi diafragma pada alat potret (kamera).
Sifatnya jika cahaya terlalu banyak, pupil akan mengecil. Tapi
apabila cahaya terlalu sedikit, pupil akan membesar. Pupil adalah
celah bulat yang ada di tengah-tengah iris.
4. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan dan meneruskan cahaya
yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina (selaput jala).
Dengan demikian, mata dapat melihat dengan jelas. Selain itu lensa
juga punya fungsi untuk mencembung dan memipih untuk
memfokuskan jatuhnya cahaya. Letak lensa ini terletak di tengahtengah bola mata, yaitu di belakang anak mata (pupil) dan selaput
pelangi. Sifatnya bila kita mengamati benda letaknya dekat, maka
mata berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata menjadi

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

24

Tetes Mata

lebih cembung, dan bayangan dapat jatuh tepat di retina. Namun


sebaliknya apabila kita mengamati benda yang letaknya jauh, maka
mata tidak berakomodasi. Akibatnya, lensa mata berbentuk pipih.
Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungannya ini
disebut daya akomodasi.
5. Badan bening, fungsinya untuk meneruskan cahaya yang telah
melewati lensa. Cahaya itu selanjutnya disampaikan ke selaput jala.
Letak badan bening adalah di belakang lensa, bentuknya seperti
agar-agar.
6. Retina (selaput jala), adalah bagian yang paling peka terhadap
cahaya. Khususnya bintik kuning. Retina berfungsi menangkap dan
meneruskan cahaya dari lensa ke saraf mata. Di dalam selaput jala
terdapat ujung-ujung saraf penerima, letaknya merupakan selaput
yang terletak paling belakang.
7. Saraf mata, atau saraf optik ini berfungsi untuk meneruskan
rangsang cahaya ke otak. Informasi-informasi yang dibawa oleh
saraf nantinya akan diproses di otak. Dengan demikian kita dapat
melihat suatu benda.
Cara Kerja Mata
Cara kerja mata yaitu, mata bekerja saat menerima cahaya. Tanpa
cahaya, mata tidak dapat manjalankan fungsinya. Cahaya memasuki mata
melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga bayangan
benda jatuh pada retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang ada
di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Setelah diproses di
otak, kita dapat melihat suatu benda.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

25

Tetes Mata

3.3 Keuntungan dan Kerugian Obat Tetes Mata


1. Keuntungan
1. Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan.
2. Menggambarkan larutan mata, dengan definisi semua bahan-bahan
adalah lengkap dalam larutan, keseragaman tidak menjadi masalah,
hanya sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini.
3. Salep mata umumnya menghasilkan bentuk yang lebih besar daripada
larutan berair. Secara umum larutan berair lebih stabil daripada salep,
meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih
baik dari larutan, salep yang obat-obatnya larut dalam air.
2. Kerugian
1. Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang
relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorpsi.
2. Bahan aktif obat mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara
topikal untuk kebanyakan obat kurang 1-3% dari dosis yang
dimasukkan melewati kornea. Sejak bahan aktif obat sangat lambat,
pasien yang mematuhi aturan dari tekhnik pemakaian yang tepat.
3.4 Cara Menggunakan Obat Tetes Mata
a. Cuci tangan,
b. Berdiri atau duduk depan cermin,
c. Buka tutup botol,
d. Periksa ujung penetes dan pastikan tidak pecah atau patah,
e. Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun usahakan tetap bersih,
f. Posisikan kepala menengadah dan tarik kelopak mata bagian bawah
sampai terbentuk cekungan,
g. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes di bawah sedekat mungkin
dengan mata tetapi tidak menyentuhnya,
h. Perlahan-lahan tekan botol tetes mata sehingga jumlah tetesan yang
diinginkan dapat menetes dengan benar pada cekungan yang terbentuk dari
kelopak mata bagian bawah,
i. Tutuplah mata selama 2-3 menit,
j. Bersihkan kelebihan cairan dengan tisu,
k. Tutup kembali obat tetes mata, jangan mengusap atau mencuci ujung
penutupnya.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

26

Tetes Mata

3.5 Tujuan Pemakaian Obat Tetes Mata


1. Antiinfeksi
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada
gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda
asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus.
Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa
yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak
bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat
aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai
golongan.
Berikut ini jenis zat aktif yang ada dalam obat antiseptik dan
antiinfeksi mata :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Sulfacetamid Na.
Ciprofloxacin HCl Tobramycin.
Chloramphenicol.
Dibekacin Sulfat.
Ofloxacin.
Gentamycin Sulfat.
Oxytetracycline.
Kombinasi Neomycin Sulfat dan antibiotik lainnya.
i. Ofloxacin.
j. Acyclovir.

2. Antiinflamasi
Peradangan pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,
jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan
gatal, tampak kemerahan, adanya sekret/kotoran mata, silau, buram atau
kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya
dapat berupa antibiotika, antiinflamasi, anti alergi, anti jamur dan anti
virus.
3. Midriatik dan Cycloplegic
Digunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila
akan dilakukan pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

27

Tetes Mata

Tetes mata midriatik secara temporer akan menstimulasi pelebaran


otot iris pada mata.
Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:
1. Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan fokus mata.
2. Dalam operasi mata untuk menghindari luka gores dengan
memperlebar pupil mata (missal : operasi katarak).
3. Untuk menghindari operasi katarak pada penderita katarak kecil yang
masih kecil.
4. Pada anak-anak penderita amblyopia (mata malas), midriatik
digunakan sebagai terapi untuk memburamkan pandangan mata agar
otak anak terstimulasi.
Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga
lebih sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu penggunaan kacamata UV
dapat membantu.
4. Miotik dan Anti Glaukoma
Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata.
Obat jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik.
Sedangkan antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan
tekanan Intra Okular yang berakibat pada perubahan patologis optik mata
yang dapat menyebabkan kebutaan.

5. Anastetik Lokal
Anastetik lokal mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan
atau mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada
mata, menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan
beberapa pemeriksaan mata. Efek dari tetes mata anastetik biasanya
selama 20 menit.
6. Tonik
Tonik mata berfungsi sebagai penyegar dan mengatasi kelelahan
pada mata. Penggunaannya juga mampu mempertajam penglihatan.
3.6 Bentuk-Bentuk dan Jenis Sediaan Tetes Mata

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

28

Tetes Mata

NO
.
1.

Golongan Obat
Kortikosteroid

Mekanisme Obat
Khasiat
Digunakan
untuk Obat dapat diberikan
mengontrol kecepatan pada

2.

Antiinflamasi

kantong

sintesis

protein, konjungtiva yang akan

menekan

leukosit mencapai kadar terapi

polimornukleat.
dalam cairan mata.
Bentuk
sediaan Untuk
mengobati
suspensi

dapat proses

meningkatkan

waktu seperti

peradangan
radang

Contoh Obat
Betametason
Natrium

Hidrokortisan
Asetat

pada

kontak obat dengan selaput mata, selaput


kornea,

3.

Alkaloid
Tumbuhan

sehingga bening,

dan

memberikan

kerja kelopak

lepas

yang (konjungtivitas,

lambat

lebih lama
Obat bekerja
efektor

mata

kreatitis, blepharitis).
pada Dapat menyembuhkan

muskarinik glaukoma

dan

pinggir

dan

Pilokarpin

mata

HCl

untuk

Difenhidrami

sedikit kering.

memperlihatkan efek
nikotinik
dapat

sehingga
merangsang

kerja kelenjar air mata


dan
menimbulkan

dapat
miosis

dengan larutan 0,54.

Etanolamin

3%.
Menghambat
pelepasan

Digunakan
histamin melawan

peradangan

(H1) hal ini memberi karena

sebab-sebab

efek

kimia

seperti mekanis,

peningkatan otot polos imunologik.


vaskular

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

sehingga sebagai

atau
Serta

antihistamin

n HCl

29

Tetes Mata

mengurangi
kemerahan

yang dapat digunakan


pada untuk

pengobatan

endema yang terjadi reaksi hipersensitifitas


selama

reaksi atau keadaan lain yang

peradangan.

5.

Alkaloid

Mengurangi

Tumbuhan

intraokuler
glaukoma

disertai

pelepasan

histamin

endogen

berlebih.
tekanan Digunakan

untuk

Timolol

pada pengobatan

penyakit

Maleat

primer glaukoma dan ocular

melalui pengurangan hipertensi.


produksi
humour.

aqueous

sediaan

Biasanya

yang

dibuat

diinginkan menyerupai
atau meniru fungsi dari
air
dibuat

mata,

sehingga
senyaman

mungkin untuk mata.

3.7 Mekanisme Absorpsi Obat pada Mata


Absorpsi produk obat mata yang diberikan secara topikal
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu volume kapasitas mata yang terbatas
untuk menahan bentuk sediaan yang diberikan, laju sekresi dan laju aliran air
mata, absorpsi oleh jaringan vaskular konjungtiva, penetrasi obat-obat
melintasi kornea dan sklera, laju kedipan dan refleks tangisan yang
disebabkan oleh pemberian obat. Cul-de-sac terendah mempunyai kapasitas
sekitar 7 l. Mata manusia dapat menerima sampai 3 l larutan jika tidak
berkedip. Beberapa obat tetes mata di pasaran dikemas dalam botol poletilen
atau polipropilen dengan lubang yang dapat meneteskan 20-60 l. Karena
kapasitas Cul-de-sac terbatas, maka sekitar 70-75% dari tetesan 50 l akan

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

30

Tetes Mata

terbuang karena luapan dan mengalir dari puncta lakrimal ke dalam saluran
naso lakrimal. Jika terjadi kedipan, dapat dihitung bahwa 90 % dari volume
yang diberikan dari 2 tetesan akan terbuang karena vlume sisa ditemukan 10
l.
Kelebihan cairan memasuki puncta lakrimal superior dan inferior
turun melalui kulit dan kemudian masuk ke dalam lakrimal sac dan kemudian
masuk ke dalam salura gastro intestinal. Efek samping sistemik yang
signifikan telah dilaporkan terhadap pengobatan obat mata keras tertentu
dengan mekanisme seperti ini. Hal ini juga merupakan mekanisme dimana
pasien kadang-kadang dapat merasakan rasa pahit setelah pemberian obat
tetes mata tertentu.
Absorpsi obat yang dangkal ke dalam konjungtiva dengan
pembuangan cepat dari jaringan okular oleh aliran darah perifer adalah
mekanisme lain yang menyaingi absorpsi obat ke dalam mata. Absorpsi obat
trans kornea adalah lintasan paling efektif untuk membawa obat ke bagian
depan dari mata.
Selain faktor fisiologis yang telah diuraikan di atas, penetrasi obat ke
dalam mata juga dipengaruhi oleh karakteristik sifat fisiko kimia bahan aktif,
formula dan teknik pembuatan yang dapat mempengaruhi ketersediaan hayati
bahan aktif. Dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa tonisitas,
peranan pH dan konsentrasi bahan aktif dalam obat tetes mata juga
mempengaruhi penetrasinya.
Tekanan osmotik air mata sama dengan tekanan 0,93% b/v NaCl
dalam air. Larutan NaCl tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak mengiritasi
mata, bila konsentrasi NaCl terletak antara 0,7-1,4% b/v. Telah terbukti
bahwa larutan hipertonis lebih dapat diterima dibandingkan larutan hipotonis.
Sehingga dalam kenyataan biasanya bahan aktif dilarutkan dalam larutan
NaCl 0,8-0,9% atau dalam pelarut lain dengan tonisitas yang sama.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

31

Tetes Mata

3.8 Bahan Tambahan yang Digunakan dalam Pembuatan Obat Tetes Mata
1. Pengawet
Sebagaimana yang telah dikatakan, ada bahan untuk mencegah
perkembangan

mikroorganisme

yang

mungkin

terdapat

selama

penggunaan tetes mata. Larutan untuk tetes mata khusus, yang paling
banyak tetes mata dan yang lain menggunakan fenil merkuri nitrat, fenil
etil alkohol dan benzalkonium klorida.
2. Isotonisitas dengan Sekresi Lakrimal
NaCl normalnya digunakan untuk mencapai tekanan osmotik yang
sesui dengan larutan tetes mata.
3. Oksidasi Obat
Banyak obat mata dengan segera dioksidasi dan biasanya dalam
beberapa kasus termasuk bahan pereduksi. Natrium metasulfit dalam
konsentrasi 0,1% umumnya digunakan untuk tujuan ini.
4. Konsentrasi Ion Hidrogen
Butuh untuk kestabilan konsentrasi ion hidrogen, dan beberapa
buffer telah digambarkan. Sodium sitrat digunakan dalam tetes mata
fenilefrin.
5. Bahan Pengkhelat
Ketika ion-ion dan logam berat dapat menyebabkan peruraian obat
dalam larutan digunakan bahan pengkhelat yang mengikat ion dalam
kompleks organik, akan memberikan perlindungan. Na2EDTA, satu yang
paling dikenal sebagai pengkhelat.
6. Viskositas
Untuk menyiapkan larutan kental dengan memberi aksi yang lama
pada larutan mata dengan tetap kontak lebih lama pada permukaan mata,
bahan pengental dapat digunakan, metilselulosa 1% telah digunakan
untuk tujuan ini.
3.9 Metode Pembuatan Obat Tetes Mata
Metode pembuatan obat tetes mata bila tidak dinyatakan lain
dilakukan dengan salah satu cara seperti berikut :
Cara 1
Obat dilarutkan ke dalam cairan pembawa yang mengandung salah
satu zat pengawet yang cocok dan larutan dijernihkan dengan

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

32

Tetes Mata

penyaringan. Kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup


kemudian disterilkan dengan uap air pada suhu 115OC sampai 116OC
selama 30 menit dalam autoklaf.
Cara 2
Obat dilarutkan ke dalam cairan pembawa berair yang mengandung
zat pengawet yang cocok dan disterilkan dengan cara disterilkan dengan
penyaringan melalui penyaring bakteri steril, lalu dimasukkan ke dalam
wadah akhir yang steril dan ditimbang secara aseptik.
Cara 3
Obat dilarutkan ke dalam cairan pembawa berair yang mengandung
zat pengawet yang cocok, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam wadah
tertutup rapat dan disterilkan dengan cara disterilkan dengan pemanasan
dengan bakterisida. Untuk wadah yang lebih dari 30 ml, sterilisasi
diperpanjang, hingga seluruh isi tiap wadah mencapai suhu 98OC sampai
100OC.
Penyimpanan obat tetes mata dilakukan dalam wadah kaca atau
plastik tertutup kedap, volume 10 ml dan dilengkapi dengan penetes. Sediaan
tetes mata harus diberi etiket yang tertera Tidak boleh digunakan lebih dari
1 bulan setelah tutup dibuka .
Penjelasan prosedur pembuatan tetes mata, dalam pembuatan
sediaan tetes mata ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pertama
melakukan kalibrasi botol sebagai wadah sediaan. Kemudian alat-alat
praktikum yang akan digunakan disterilkan ke dalam oven dengan suhu
121OC selama 15 menit. Dilanjutkan dengan mensterilkan bahan yang
dibutuhkan dengan memasukkannya ke dalam oven suhu 45 OC selama 15
menit.
3.10

Cara Evaluasi Obat Tetes Mata


Evaluasi sediaan merupakan tahap akhir dalam serangkaian proses
pembuatan sediaan farmasi tetes mata dengan cara melihat bentuk sediaan.
Pada sediaan tetes mata, harus dilakukan uji evaluasi terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah sediaan tetes mata tersebut layak untuk di gunakan
dalam pengobatan atau tidak.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

33

Tetes Mata

a. Uji Organoleptik
Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensorik merupakan cara
pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap suatu produk. Pengujian
organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu suatu
sediaan. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan,
kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Uji organoleptik biasanya dilakukan untuk menilai mutu bahan
mentah yang digunakan untuk pengolahan dan formula yang digunakan
untuk menghasilkan produk. Selain itu, dengan adanya uji organoleptik,
produsen dapat mengendalikan proses produksi dengan menjaga
konsistensi mutu dan menetapkan standar tingkat atau kelas-kelas mutu.
Produsen juga dapat meningkatkan keuntungannya dengan cara
mengembangkan produk baru, meluaskan pasaran, atau dengan mengarah
ke segmen pasar tertentu. Dengan uji organoleptik, produsen juga dapat
membandingkan mutu produknya dengan produk pesaingnya sehingga
dapat memperbaiki kekurangan produknya dengan cara menyeleksi
bahan mentah atau formulasi dari berbagai pilihan atau tawaran.
Pengujiannya dilakukan dengan mengamati bau, rasa, warna serta
kelarutan bahan dalam sediaan larutan tetes mata. Setelah itu hasil
pengamatan dicatat dan dilaporkan dalam bentuk tabel.
b. Kejernihan
Kejernihan adalah suatu batasan yang relatif, artinya sangat
dipengaruhi oleh penilaian subjektif dari pengamat. Uji kejernihan
larutan sangat penting untuk memastikan tidak ada partikel padat yang
belum terdispersi kecuali sediaan yang dibuat dalam bentuk suspensi,
serta untuk mengidentifikasi partikel-partikel yang tidak diinginkan
dalam sediaan larutan tetes mata tersebut. Tidak dapat diragukan, suatu
larutan bersih yang sangat mengkilap, membawa pengaruh bagi
pengamat untuk menyimpulkan bahwa produk tersebut istimewa baik
dalam mutu maupun kemurniannya.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

34

Tetes Mata

Uji kerjernian di tujukan untuk memastikan tidak ada partikel padat


kecuali berbentuk suspensi. Pengamatan dilakukan di bawah cahaya yang
terdifusi, tegak lurus ke arah bawah tabung. Penetapan dilakukan dengan
menggunakan tabung reaksi alas datar diameter 15 mm hingga 25 mm,
tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari kaca netral. Masukkan ke
dalam dua tabung reaksi masing-masing larutan zat uji dan suspensi
padanan yang sesuai secukupnya, dibuat segar sehingga volume larutan
dalam tabung reaksi terisi setinggi tepat 40 mm. Bandingkan kedua isi
tabung setelah 5 menit pembuatan suspensi padanan dengan latar
belakang yang hitam.
Larutan mata adalah dengan definisi bebas dari partikel asing dan
jernih secara normal diperoleh dengan filtrasi. Tentunya, pentingnya
peralatan filtrasi agar jernih dan tercuci baik sehingga bahan-bahan
partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan
untuk menghilangkannya. Pengerjaan penampilan untuk larutan dalam
lingkungan yang bersih, dan harus tidak tertumpah memberikan
kebersihan untuk penyiapan larutan jernih bebas dari partikel asing.
Dalam beberapa permasalahan, kejernihan dan sterilisasi dilakukan
dalam langkah filtrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa
larutan jernih sama fungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup.
Keduanya, wadah dan tutup harus bersih, steril dan tak tertumpahkan.
Wadah atau tutup tidak membawa partikel dalam larutan selama kontak
lama dalam penyimpanan. Normalnya dilakukan tes sterilisasi.

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

35

Tetes Mata

AKADEMI FARMASI BINA HUSADA KENDARI KELAS D

Вам также может понравиться

  • Makalah Salep Mata
    Makalah Salep Mata
    Документ19 страниц
    Makalah Salep Mata
    Megawati
    Оценок пока нет
  • Makalah Tekfar Steril p3 Fix
    Makalah Tekfar Steril p3 Fix
    Документ12 страниц
    Makalah Tekfar Steril p3 Fix
    Niluh Komang Tri Andyani
    0% (1)
  • Salep Mata
    Salep Mata
    Документ15 страниц
    Salep Mata
    Kiki Rizqi
    Оценок пока нет
  • TETES MATA
    TETES MATA
    Документ77 страниц
    TETES MATA
    YusnitaUsman
    Оценок пока нет
  • Obat Tetes Hidung
    Obat Tetes Hidung
    Документ5 страниц
    Obat Tetes Hidung
    Devi Oktaria
    Оценок пока нет
  • Penggunaan Obat yang Tidak Rasional
    Penggunaan Obat yang Tidak Rasional
    Документ35 страниц
    Penggunaan Obat yang Tidak Rasional
    NinaKeyDK
    Оценок пока нет
  • Sterill Buku II PDF
    Sterill Buku II PDF
    Документ54 страницы
    Sterill Buku II PDF
    aermal89
    Оценок пока нет
  • Kategori Sediaan Ophthalmic
    Kategori Sediaan Ophthalmic
    Документ4 страницы
    Kategori Sediaan Ophthalmic
    Paula
    Оценок пока нет
  • Pio Penggunaan Obat Suppositoria
    Pio Penggunaan Obat Suppositoria
    Документ14 страниц
    Pio Penggunaan Obat Suppositoria
    Nur Hikmah
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap Fitokimia
    Laporan Lengkap Fitokimia
    Документ41 страница
    Laporan Lengkap Fitokimia
    Irma Natalia
    Оценок пока нет
  • Rila Salsabilla 1804180 (Steril)
    Rila Salsabilla 1804180 (Steril)
    Документ27 страниц
    Rila Salsabilla 1804180 (Steril)
    pritaultimardian
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Blush On Aslii
    MAKALAH Blush On Aslii
    Документ35 страниц
    MAKALAH Blush On Aslii
    fellycahyana
    0% (1)
  • Injeksi Vit
    Injeksi Vit
    Документ17 страниц
    Injeksi Vit
    Wihdatur Rahmah
    0% (1)
  • Laporan Kel 1
    Laporan Kel 1
    Документ58 страниц
    Laporan Kel 1
    Azilafebriantii
    Оценок пока нет
  • Makalah Biofarmasetika
    Makalah Biofarmasetika
    Документ6 страниц
    Makalah Biofarmasetika
    Novrina
    Оценок пока нет
  • Infus Glukosa k.2 Ok Fixx-1
    Infus Glukosa k.2 Ok Fixx-1
    Документ18 страниц
    Infus Glukosa k.2 Ok Fixx-1
    Ivan Sari Murni
    Оценок пока нет
  • RESEP PULVERIS
    RESEP PULVERIS
    Документ19 страниц
    RESEP PULVERIS
    Rezita Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Tugas Farmasetika Dasar - Injeksi
    Tugas Farmasetika Dasar - Injeksi
    Документ33 страницы
    Tugas Farmasetika Dasar - Injeksi
    aathirah
    Оценок пока нет
  • Formula Tetes Hidung
    Formula Tetes Hidung
    Документ12 страниц
    Formula Tetes Hidung
    IDha Rismatul Salsabilah
    Оценок пока нет
  • Sediaan Tetes Hidung
    Sediaan Tetes Hidung
    Документ11 страниц
    Sediaan Tetes Hidung
    indri_indren
    Оценок пока нет
  • Pre Formulasi Sediaan Ampul
    Pre Formulasi Sediaan Ampul
    Документ15 страниц
    Pre Formulasi Sediaan Ampul
    Atika Rizki
    Оценок пока нет
  • 2019 MG 3 Steril SVP
    2019 MG 3 Steril SVP
    Документ44 страницы
    2019 MG 3 Steril SVP
    amalia salego
    Оценок пока нет
  • Laporan Akhir Praktikum Teknologi Formulasi Timolol
    Laporan Akhir Praktikum Teknologi Formulasi Timolol
    Документ12 страниц
    Laporan Akhir Praktikum Teknologi Formulasi Timolol
    Anissa Desvitari
    Оценок пока нет
  • KECEPATAN DISOLUSI
    KECEPATAN DISOLUSI
    Документ7 страниц
    KECEPATAN DISOLUSI
    hendradar
    Оценок пока нет
  • Small Volume
    Small Volume
    Документ24 страницы
    Small Volume
    Ine Ciptanisah Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Salep Mta
    Salep Mta
    Документ10 страниц
    Salep Mta
    geby chintya
    Оценок пока нет
  • Materi HSA Analgetika Narkotika A
    Materi HSA Analgetika Narkotika A
    Документ14 страниц
    Materi HSA Analgetika Narkotika A
    As'ad
    Оценок пока нет
  • OBAT MATA
    OBAT MATA
    Документ29 страниц
    OBAT MATA
    rio
    Оценок пока нет
  • Hitungan Farmasi Steril
    Hitungan Farmasi Steril
    Документ12 страниц
    Hitungan Farmasi Steril
    Mutma Muas
    100% (1)
  • Brosur Salep
    Brosur Salep
    Документ2 страницы
    Brosur Salep
    Wida Mujahidah
    100% (2)
  • Materi HSA Analgetika Non-Narkotika A
    Materi HSA Analgetika Non-Narkotika A
    Документ23 страницы
    Materi HSA Analgetika Non-Narkotika A
    As'ad
    Оценок пока нет
  • PYROGEN
    PYROGEN
    Документ3 страницы
    PYROGEN
    Iyahe Yahh
    Оценок пока нет
  • Laporan TSS Ampul Kelompok 3
    Laporan TSS Ampul Kelompok 3
    Документ61 страница
    Laporan TSS Ampul Kelompok 3
    Risma Indah AR
    Оценок пока нет
  • Proposal Steril - C2.1 - Ampul Petidin
    Proposal Steril - C2.1 - Ampul Petidin
    Документ18 страниц
    Proposal Steril - C2.1 - Ampul Petidin
    Maulida Fitria
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN TETES MATA KLORAMFENIKOL
    OPTIMALKAN TETES MATA KLORAMFENIKOL
    Документ16 страниц
    OPTIMALKAN TETES MATA KLORAMFENIKOL
    riandini syafitri
    Оценок пока нет
  • Sediaan Injeksi Volume Besar
    Sediaan Injeksi Volume Besar
    Документ25 страниц
    Sediaan Injeksi Volume Besar
    DeeVhiEnha
    Оценок пока нет
  • Pelarut Injeksi & Adjuvan
    Pelarut Injeksi & Adjuvan
    Документ66 страниц
    Pelarut Injeksi & Adjuvan
    fany aida
    Оценок пока нет
  • Sediaan Optalmik
    Sediaan Optalmik
    Документ35 страниц
    Sediaan Optalmik
    Dani Riszki Amanda
    Оценок пока нет
  • SEDIAAN FITOKIMIA
    SEDIAAN FITOKIMIA
    Документ5 страниц
    SEDIAAN FITOKIMIA
    Sukma
    Оценок пока нет
  • 1. Alasan Penggunaan Bahan Pengkhelat pada SVP
    1. Alasan Penggunaan Bahan Pengkhelat pada SVP
    Документ20 страниц
    1. Alasan Penggunaan Bahan Pengkhelat pada SVP
    Aliyah Maulidia Ilham
    Оценок пока нет
  • Injeksi Adalah Sediaan Steril Berupa Larutan
    Injeksi Adalah Sediaan Steril Berupa Larutan
    Документ4 страницы
    Injeksi Adalah Sediaan Steril Berupa Larutan
    Irwan M. Ahmad
    100% (1)
  • Rancangan Bentuk Sediaan Obat
    Rancangan Bentuk Sediaan Obat
    Документ44 страницы
    Rancangan Bentuk Sediaan Obat
    Bintang L. Adi
    Оценок пока нет
  • Formulasi Sediaan Steril Suspensi Mata
    Formulasi Sediaan Steril Suspensi Mata
    Документ2 страницы
    Formulasi Sediaan Steril Suspensi Mata
    Gwpengenlohthao Gwknslalusyankmalo Mskilodaggsyankmagw
    0% (1)
  • EVALUASI TETES MATA
    EVALUASI TETES MATA
    Документ1 страница
    EVALUASI TETES MATA
    lili
    Оценок пока нет
  • Makalah Spo Mata
    Makalah Spo Mata
    Документ17 страниц
    Makalah Spo Mata
    Silvia Indriyati
    Оценок пока нет
  • Beclomethasone Dipropionate Nasal Spray
    Beclomethasone Dipropionate Nasal Spray
    Документ8 страниц
    Beclomethasone Dipropionate Nasal Spray
    badriyatunnikmah
    Оценок пока нет
  • Sediaan Nasal k.9
    Sediaan Nasal k.9
    Документ16 страниц
    Sediaan Nasal k.9
    Heru Christian
    Оценок пока нет
  • TO 1 USD (JWBN)
    TO 1 USD (JWBN)
    Документ71 страница
    TO 1 USD (JWBN)
    Veronika Oktavina
    Оценок пока нет
  • ANESTESI
    ANESTESI
    Документ32 страницы
    ANESTESI
    Nurbaity Basrani Fahrul
    Оценок пока нет
  • SOAL-SOAL TEKSEMISOLID (Injeksi
    SOAL-SOAL TEKSEMISOLID (Injeksi
    Документ3 страницы
    SOAL-SOAL TEKSEMISOLID (Injeksi
    Elfitri Wardhani Kusuma
    Оценок пока нет
  • TONISITAS
    TONISITAS
    Документ60 страниц
    TONISITAS
    Azis Fauzan
    Оценок пока нет
  • UPT Farmasi Fix
    UPT Farmasi Fix
    Документ15 страниц
    UPT Farmasi Fix
    Harry setiawan
    Оценок пока нет
  • Laporan Steril Testosteron
    Laporan Steril Testosteron
    Документ12 страниц
    Laporan Steril Testosteron
    Yanisa
    Оценок пока нет
  • Dasat Teori Formalin
    Dasat Teori Formalin
    Документ2 страницы
    Dasat Teori Formalin
    Vera Phinastika
    Оценок пока нет
  • SEDIAAN STERIL SVP
    SEDIAAN STERIL SVP
    Документ10 страниц
    SEDIAAN STERIL SVP
    adrik syahirul fahmi
    Оценок пока нет
  • KEUNTUNGAN SALEP MATA
    KEUNTUNGAN SALEP MATA
    Документ10 страниц
    KEUNTUNGAN SALEP MATA
    Putrie Gerrard
    100% (1)
  • Sediaan Krim Steril
    Sediaan Krim Steril
    Документ8 страниц
    Sediaan Krim Steril
    hamid
    Оценок пока нет
  • Kumpulan Soal Pertemuan 3
    Kumpulan Soal Pertemuan 3
    Документ10 страниц
    Kumpulan Soal Pertemuan 3
    Irsyaahh
    Оценок пока нет
  • Obat Tetes Mata Antibiotik Populer di Indonesia
    Obat Tetes Mata Antibiotik Populer di Indonesia
    Документ18 страниц
    Obat Tetes Mata Antibiotik Populer di Indonesia
    Meldina Filia Simatupang
    Оценок пока нет
  • ANTIBIOTIK
    ANTIBIOTIK
    Документ7 страниц
    ANTIBIOTIK
    melva
    Оценок пока нет
  • Micro Emulsion
    Micro Emulsion
    Документ9 страниц
    Micro Emulsion
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah Farsett
    Makalah Farsett
    Документ15 страниц
    Makalah Farsett
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Slide 52 Karmila
    Slide 52 Karmila
    Документ6 страниц
    Slide 52 Karmila
    A'firdha Qibsyalthaclalowech
    Оценок пока нет
  • Makalah Lemak
    Makalah Lemak
    Документ14 страниц
    Makalah Lemak
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmadinamka
    Makalah Farmadinamka
    Документ12 страниц
    Makalah Farmadinamka
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Документ2 страницы
    Bab 1 Pendahuluan
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Micro Emulsion
    Micro Emulsion
    Документ9 страниц
    Micro Emulsion
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmadinamka
    Makalah Farmadinamka
    Документ12 страниц
    Makalah Farmadinamka
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah Mikroemulsi
    Makalah Mikroemulsi
    Документ9 страниц
    Makalah Mikroemulsi
    GabriellaPunu
    Оценок пока нет
  • Politik Dan Strategi Nasional
    Politik Dan Strategi Nasional
    Документ2 страницы
    Politik Dan Strategi Nasional
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah GLOBALISASI
    Makalah GLOBALISASI
    Документ2 страницы
    Makalah GLOBALISASI
    Fatmawati
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmadinamka
    Makalah Farmadinamka
    Документ12 страниц
    Makalah Farmadinamka
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah Farsett
    Makalah Farsett
    Документ15 страниц
    Makalah Farsett
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah GLOBALISASI
    Makalah GLOBALISASI
    Документ2 страницы
    Makalah GLOBALISASI
    Fatmawati
    Оценок пока нет
  • Makalah Farsett
    Makalah Farsett
    Документ15 страниц
    Makalah Farsett
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Microemulsion Drug Delivery
    Microemulsion Drug Delivery
    Документ8 страниц
    Microemulsion Drug Delivery
    pharmacist
    Оценок пока нет
  • BAB I Ampul
    BAB I Ampul
    Документ8 страниц
    BAB I Ampul
    Karmila
    100% (4)
  • BAB V Tetes Telinga
    BAB V Tetes Telinga
    Документ17 страниц
    BAB V Tetes Telinga
    Karmila
    Оценок пока нет
  • BAB V Tetes Telinga
    BAB V Tetes Telinga
    Документ17 страниц
    BAB V Tetes Telinga
    Karmila
    Оценок пока нет
  • BAB V Tetes Telinga
    BAB V Tetes Telinga
    Документ17 страниц
    BAB V Tetes Telinga
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Makalah Mikroemulsi
    Makalah Mikroemulsi
    Документ9 страниц
    Makalah Mikroemulsi
    GabriellaPunu
    Оценок пока нет
  • BAB V Tetes Telinga
    BAB V Tetes Telinga
    Документ17 страниц
    BAB V Tetes Telinga
    Karmila
    Оценок пока нет
  • BAB I Ampul
    BAB I Ampul
    Документ8 страниц
    BAB I Ampul
    Karmila
    100% (4)
  • BAB I Ampul
    BAB I Ampul
    Документ8 страниц
    BAB I Ampul
    Karmila
    100% (4)
  • Otonomi Daerah 1
    Otonomi Daerah 1
    Документ12 страниц
    Otonomi Daerah 1
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Otonomi Daerah 2
    Otonomi Daerah 2
    Документ14 страниц
    Otonomi Daerah 2
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Ijonkk
    Ijonkk
    Документ23 страницы
    Ijonkk
    Karmila
    Оценок пока нет
  • DETEKSI ALKALOID
    DETEKSI ALKALOID
    Документ14 страниц
    DETEKSI ALKALOID
    Karmila
    Оценок пока нет
  • Laporan Damar
    Laporan Damar
    Документ13 страниц
    Laporan Damar
    Karmila
    Оценок пока нет