Вы находитесь на странице: 1из 3

ANALISA PENERAPAN TEORI KEPEMIMPINAN

Ada tiga hal yang mendasari lahirnya teori kepemimpinan yaitu : Teori Genetik :
Menjelaskan bahwa orang jadi pemimpin, karena sejak lahir dia telah memiliki bakat
sebagai pemimpin dan emmang ditakdirkan sebagai pemimpin.
Teori Sosial : Teroi mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dibentuk, tidak
begitu saja muncul dan ditakdirkan sebagai pemimpin, oleh karena itu seorang jadi
pemimpin karena proses pendidikan dan pelatihan. Teori ekologis, ini merupakan
penggabungan dari dua teori diatas, dimana dijelaskan bahwa seorang menjadi
pemimpin karena bakat yang dimilikinya sejak lahir kemdian dikembangkan dengan
pendidkan dan pelatihan yang dipengaruhi pula oleh lingkungan sekitarnya. Tidak
terlepas dari lahirnya teori kepemimpinan diatas, maka dalam prakteknya ada dua
terapan teori kepemimpinan yaitu : Teori Sifat Kepemimpinan (Traist Theory) yang
dikemukakan oleh Charles Bird dan Teori Situasional (Situasional Theory)
dikemukakan oleh Filley.

1. Teori Situasional (Situasional Theory)


Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan seorang pemimpin disebabkan oleh
situasi yang ada disekitarnya, bukan karena sifat-sifatnya, bole dikatakan bahwa
teori ini mengamsusikan bahwa seorang pemimpin dapat berhasil karena
kebetulan situasi disekitarnya mendukung. Menurut teori ini, ada beberapa faktor
yang menjadikan seorang pemimpin berhasil secara kebetulan :

a. Sejarah organisasi : seorang pemimpin berhasil karena dia kebetulan memimpin


organisasi yang awalnya sudah berhasil dan memiliki nama besar, bukan karena
prestasi dia sebagai pimpinan di organisasi tersebut.

b. Umur dari Pejabat lama : seorang pemimpin menjadi berhasil karena adanya
warisan dari pemimpin sebelumnya yang kebetulan menjadi seniornya dan karena
masa kepemimpinan pimpinan yang lama telah usai, maka dialah yang berhak
mewarisi kepemimpinan tersebut dengan segala nama besar pemimpin sebelumnya.

d. Beban Kerja : Seorang pemimpin dinilai berhasil karena kebetulan beban kerja
yang menjadi tanggungjawabnya sangat ringan dan tidak memiliki tantangan sedikit
pun sehingga dengan mudah diselesaikan tanpa halangan sedikitpun.

e. Susana Psikologis : Pemimpin juga biasanya secara kebetulan diuntungkan oleh


bawahan yang dipimpin, ada kalanya seorang pemimpin hanya membawahi orang-

orang biasa yang menerima segala sesuatu apa adanya dan sama sekali tidak
memiliki daya kritis sedikit pun terhadap kebijakan yang ada dalam organisasi,
sehingga organisasi dalam keadaan terkendali dan pemimpinnya dianggap berhasil.

f. Jenis Organisasi : Keberhasilan Pemimpin juga karena kebetulan organisasi


yang dipimpin hanya dalam skala kecil sehingga masalah yang dihadapi tidak
kompleks, bahkan hampir dikatakan organisasi yang dipimpinnya tidak pernah
menemui kendala sedikitpun

g. Ketersediaan Waktu : Kepemimpinan seseorang dianggap berhasil karena


kebetulan dia mengambil keputusan yang tepat, ini karena waktu yang digunakan
untuk memutuskan sesuatu sangat luas dan tidak mendesak sehingga keputusan
yang diambil dapat dipikirkan dengan tenang, lain halnya bila waktu yang dibutuhkan
untuk memutuskan sesuatu sangat sempit dan mendesak, pasti hasilnya tidak
maksimal.

AKIO TOYDA, PEKERJA KERAS YANG KAYA INOVASI


Akio Toyoda, 52, berpeluang menggantikan Katsuaki Watanabe sebagai
Presiden/CEO Toyota Motor Corp.
AKIO diharapkan mampu mengatasi keterpurukan Toyota akibat krisis global.
Akio diyakini dapat meningkatkan penjualan produk-produk Toyota di dunia. Akio
juga diharapkan mampu membawa Toyota mengungguli rival utamanya di pasar
mobil Amerika Serikat (AS), General Motors Corp.
Sejak 21 Januari 2005, Akio merupakan salah satu dari lima Wakil Presiden
Toyota Motor Corp.Dia bertanggung jawab mengawasi operasional perusahaan
tersebut di kawasan Amerika Utara. Akio yang akan bersaing dengan kandidat
lainnya, Mitsuo Kinoshita, merupakan cucu dari salah seorang pendiri Toyota pada
1937, Kiichiro Toyoda.
Ayahnya, Shoichiro Toyoda, juga pernah menjabat sebagai Presiden Toyota
Motor Corp selama periode 1982-1992. Meski berita pencalonannya santer
diperbincangkan, sebagian kalangan masih meragukan kemampuan Akio. Dengan
umur 52 tahun, Akio masih dianggap terlalu muda untuk memimpin perusahaan
besar menurut standar perusahaan di Jepang.
Namun, Akio yang menjadi "bintang" di perusahaan itu dinilai mempunyai
perhatian lebih besar bagi perkembangan Toyota. Jika Akio diangkat sebagai

presiden/ CEO,Toyota akan tetap dianggap sebagai perusahaan mobil paling


konservatif di Jepang. Pada era 1960-an, kepemimpinan di Toyota didominasi
keluarga Kiichiro Toyoda.
Eiji Toyoda, keponakan Kiichiro, juga pernah menduduki jabatan presiden di
Toyota pada era tersebut. Akio mendapat gelar MBA dari Babson College di
Wellesley, Massachusetts, AS. Akio yang fasih berbahasa Inggris mengawali
kariernya di dunia bisnis sebagai konsultan manajemen di New York.
Akio kemudian menghabiskan waktu bertahuntahun untuk mempelajari
operasional Toyota.Akio mulai bergabung dengan Toyota pada 1984.Pada 2001 lalu
dia terpilih sebagai direktur di Toyota Motor Corp bagian Guangqi Toyota Engine Ltd.
Sejak 2003 lalu, dia menduduki posisi sebagai Kepala Operasional Toyota di Asia
dan China.
Selama memegang kendali di kawasan Asia dan China, Akio berhasil
membawa kemajuan signifikan. Penjualan mobil Toyota di kawasan tersebut
meningkat. Peningkatan itu sebanding dengan peningkatan penjualan mobil di AS.
Keberhasilan Akio tersebut bukan datang begitu saja.Akio merupakan sosok pekerja
keras, ulet,sekaligus inovatif.
Dia juga mengaku sangat total dengan pekerjaannya. "Kalau saya menduduki
jabatan tertinggi di perusahaan mobil, saya ingin menjadi 'pembuatnya' sendiri
sehingga saya tahu bukan sekadar tentang kendaraan, tetapi juga bahan bakunya,"
ujar Akio ketika diwawancarai pada Februari lalu.
Suksesi di Toyota terjadi setelah Watanabe disarankan untuk mengundurkan
diri sebagai presiden perusahaan tersebut.Watanabe dinilai gagal mengantisipasi
penurunan penjualan di tengah krisis finansial global yang bermula dari AS.
Penjualan produk Toyota di AS pada bulan lalu anjlok hingga 34%.
Toyota bahkan diperkirakanmembukukanrugi operasional sebesar USD1,7
miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2009. Kalau Akio terpilih, dia tentu akan
menghadapi tantangan berat di masa mendatang. Dia harus mampu mendongkrak
kembali penjualan Toyota di tengah krisis ekonomi global dan isu perubahan iklim.
Akio dituntut lebih inovatif lagi dalam mengeluarkan produk-produk terbaru
yang ramah lingkungan. Pekan lalu,Toyota menegaskan komitmennya untuk
bergabung dalam kampanye antiperusakan lingkungan. Perusahaan tersebut sangat
berambisi mengembangkan mesin dan kendaraan baru yang ramah lingkungan.
Akio juga diharapkan akan melanjutkan ambisi perusahaan yang ingin
mengembangkan mobil hibrida. Toyota telah membangun departemen riset untuk
mendukung pengembangan konsep mobil hibrida.

Вам также может понравиться