Вы находитесь на странице: 1из 5

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (Lansia) adalah
seseorang yang telah mencapai 60 tahun ke atas. Keberhasilan pembangunan di
berbagai bidang terutama bidang kesehatan menyebabkan terjadinya peningkatan
Usia Harapan penduduk dunia termasuk Indonesia, namun di balik keberhasilan
peningkatan UHH terdapat tantangan yang harus diwaspadai, yaitu ke depannya
Indonesia akan menghadapi beban tiga (triple burden) yaitu di samping
meningkatnya angka kelahiran dan beban penyakit (menular dan tidak menular),
juga akan terjadi peningkatan Angka Beban Tanggungan penduduk kelompok usia
produktif terhadap kelompok usia tidak produktif. Ditinjau dari aspek kesehatan,
kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah
maupun akibat penyakit. Sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk
lansia maka sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan dan merencanakan
berbagai program kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
Proporsi lansia di dunia diperkirakan mencapai 22% dari penduduk dunia
atau sekitar 2 miliar pada tahun 2020, sekitar 80% lansia hidup di negara
berkembang. Rata-rata usia harapan hidup di negara-negara kawasan Asia
Tenggara adalah 70 tahun sedangkan usia harapan hidup di Indonesia sendiri
termasuk cukup tinggi yaitu 71 tahun. Jumlah penduduk di 11 negara anggota
WHO kawasan Asia Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta
orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050,
sedangkan jumlah lansia di seluruh dunia dapat mencapai jumlah 1 miliar orang
dalam kurun 10 tahun mendatang (Novia, 2015).
Hasil pencatatan penduduk sasaran program pembangunan kesehatan di
Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa penduduk usia lanjut dengan umur

60 tahun sebanyak 19 juta jiwa (Profil Kesehatan Indonesia, 2014: 6). Menurut
data Biro Sensus Amerika Serikat memperkirakan Indonesia akan mengalami
pertambahan warga lanjut usia terbesar di seluruh dunia pada tahun 1990-2025
(Kinsella dan Tauber, 1993 dalam Maryam, 2008).
Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS
Cipto Mangunkusumo FKUI dalam pelatihan di kelompok peduli lansia,
menyampaikan beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut, yang
disebutnya sebagai a series of Is; Mulai dari immobility (imobilisasi), instability
(instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment
(gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing
(gangguan

penglihatan

dan

pendengaran),

isolation

(depresi),

Inanition

(malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya


kekebalan tubuh). Adapun 4 penyakit yang sangat erat hubungannya dengan
proses menua, yaitu : gangguan sirkulasi darah (hipertensi, kelainan pembuluh
darah, gangguan pembuluh darah di otak, coroner dan ginjal), gangguan
metabolisme hormonal (diabetes militus, klimakterium dan ketidakseimbangan
tiroid), gangguan pada persendian (osteoarthritis, gout arthritis, artritis
rheumatoid), dan berbagai macam neoplasma (Yuli, 2014: 55). Pada era globalisasi
saat ini penyakit tidak menular mengalami peningkatan, salah satunya yaitu
rematik (Kuswanto, 2014).
Penderita arthritis rheumatoid di seluruh dunia telah mencapai angka 355
juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita arthritis rheumatoid.
Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
dari 25% akan mengalami kelumpuhan. World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit arthritis rheumatoid.
Dimana 20% itu mereka yang berusia 55 tahun keatas (Zulipurnama, 2011 dalam
Anwar, 2014). Di Indonesia, prevalensi Arthritis Rheumatoid 0,1% sampai 0,3%,
diperkirakan terdapat 360 ribu pasien di Indonesia. Penyakit ini sangat progresif
dan paling sering menyebabkan cacat (Siregar, 2014 dalam Anwar, 2014).

Prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis nakes atau gejala tertinggi di


Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti Jawa Barat (32,1%) dan Bali (30%). Angka
arthritis rheumatoid di provinsi Bengkulu tergolong masih rendah yaitu sebesar
16,5% dan menempati urutan ke-26 dari semua provinsi di Indonesia
(RISKESDAS, 2013).
Hasil pencatatan cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis
kelamin, kecamatan, dan puskesmas kota Bengkulu menunjukkan bahwa lansia
berusia 60 tahun pada tahun 2012 sebanyak 15.033 jiwa yang terdiri dari 7.560
laki-laki dan 7.473 perempuan, tahun 2013 sebanyak 15.371 jiwa yang terdiri dari
7.724 laki-laki dan 7.647 perempuan dan tahun 2014 sebanyak 15.430 jiwa yang
terdiri dari 7.722 laki-laki dan 7.708 perempuan dan rata-rata 49,60%
mendapatkan pelayanan kesehatan selama 3 tahun terakhir ini (Bidang Publik dan
Komunikasi Dinkes Kota Bengkulu, 2014).
Hasil pencatatan penyakit radang dan rematik di Kota Bengkulu
menunjukkan bahwa lansia berusia 60 tahun yang menderita penyakit radang
dan rematik pada tahun 2012 sebanyak 1.745 jiwa, tahun 2013 sebanyak 1.752
jiwa dan tahun 2014 sebanyak 1.591 jiwa (SP2TP Puskesmas, 2014).
Peran dan fungsi perawat gerontik terhadap pasien arthritis rheumatoid yaitu
sebagai care giver dengan cara memberikan asuhan keperawatan kepada lansia.
Sebagai pendidik lansia dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada
lansia yang beresiko tinggi, kadar kesehatan, dan lain sebagainya. Sebagai motivator dan
inovator lansia dengan cara memberikan motivasi kepada lansia. Sebagai advocator lansia
dengan cara membantu memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional.
Dan sebagai konselor lansia dengan cara memberikan bimbingan kepada lansia tentang
masalah kesehatan sesuai prioritas (Yuli, 2014: 14).
Berdasarkan survey awal di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia
sampai bulan April 2015 sebanyak 60 lansia terdiri dari 24 laki-laki dan 36
perempuan. Berdasarkan hasil pencatatan daftar urutan penyakit terbanyak pada
lanjut usia di BPPLU Pagar Dewa Bengkulu pada tahun 2014 didapatkan data

bahwa rematik adalah urutan pertama penyakit terbanyak di Balai Pelayanan dan
Penyantunan Lanjut Usia. Lansia yang terdiagnosa rematik berjumlah 41 orang
(BPPLU, 2014).
Dari 5 lansia yang menderita rematik mengatakan sering mengalami nyeri
rematik dalam 1 minggu mencapai 4 sampai 5 kali. Asuhan keperawatan dilakukan
oleh pasien secara mandiri, perawat BPPLU belum pernah datang untuk
memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah yang mucul
akibat penyakit rematik lansia. Petugas BPPLU mengatakan ada perawat dan
dokter dari RSUD M. Yunus Kota Bengkulu yang bertugas di BPPLU setiap dua
kali dalam seminggu sehingga klinik dapat optimal pada waktu tersebut. Asuhan
Keperawatan yang didapat oleh lansia di klinik berupa obat anti inflamasi saat
nyeri tidak dapat diatasi lagi.
Berdasarkan Latar Belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian Bagaimana gambaran pemberian asuhan keperawatan lansia pada
pasien dengan Arthritis Rheumatoid di wisma melati Balai Pelayanan dan
Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Pagar Dewa Provinsi Bengkulu tahun 2016 ?.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan gerontik secara langsung dan
komprehensif meliputi aspek biopsikososial dengan pendekatan proses
keperawatan pada pasien dengan Arthritis Rheumatoid di Balai Pelayanan dan
Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Pagar Dewa Provinsi Bengkulu tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a) Dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan dengan Arthritis
Rheumatoid di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU)
Pagar Dewa Provinsi Bengkulu tahun 2016.
b) Dapat membuat rencana perawatan pada pasien dengan dengan Arthritis
Rheumatoid di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU)
Pagar Dewa Provinsi Bengkulu tahun 2016.

c) Dapat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang


telah dibuat
d) Dapat mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.
e) Dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi Laporan Karya Tulis Ilmiah asuhan keperawatan pada
pasien dengan Artritis Rheumatoid agar terarah, terfokus dan tidak meluas.
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini difokuskan pada pasien dengan Arthritis
Rheumatoid di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Pagar
Dewa Provinsi Bengkulu tahun 2016 yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi
keperawatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU)
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan,
informasi dan sarana untuk mengembangkan asuhan kepada pasien dengan
Artritis Rheumatoid di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU)
Pagar Dewa Provinsi Bengkulu.
Laporan studi kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman nyata perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan Arthritis Rheumatoid.
2. Bagi Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi
jurusan keperawatan dalam dalam upaya peningkatan proses pembelajaran
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Arthritis Rheumatoid.
3. Bagi Mahasiswa
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
pengembangan asuhan keperawatan lansia bagi mahasiswa selanjutnya yang
tertarik untuk menulis tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Arthritis
Rheumatoid.

Вам также может понравиться

  • Askep Letak Sungsang
    Askep Letak Sungsang
    Документ20 страниц
    Askep Letak Sungsang
    Indra Aja
    75% (4)
  • Silfiana, 21576-Bank Data
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Документ12 страниц
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Оценок пока нет
  • Endokarditis dalam
    Endokarditis dalam
    Документ2 страницы
    Endokarditis dalam
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Woc Endo
    Woc Endo
    Документ2 страницы
    Woc Endo
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • MENGUKUR
    MENGUKUR
    Документ2 страницы
    MENGUKUR
    Bahril Ilmiwan
    Оценок пока нет
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Документ6 страниц
    Sila Bus
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Nak
    Nak
    Документ1 страница
    Nak
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Nak
    Nak
    Документ1 страница
    Nak
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • 10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    Документ7 страниц
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Документ6 страниц
    Sila Bus
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Sila Bus
    Sila Bus
    Документ6 страниц
    Sila Bus
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • 10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    Документ7 страниц
    10 Fakta Menarik Pesona Eksotis Raja Ampat Yang Memikat Dunia Internasional
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok Korupsii
    Tugas Kelompok Korupsii
    Документ15 страниц
    Tugas Kelompok Korupsii
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Penerapan Antikorupsi
    Penerapan Antikorupsi
    Документ13 страниц
    Penerapan Antikorupsi
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Оценок пока нет
  • HIPERBILIRUBINEMIA
    HIPERBILIRUBINEMIA
    Документ34 страницы
    HIPERBILIRUBINEMIA
    Arlyn Dian Yuni
    100% (1)
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • SP
    SP
    Документ1 страница
    SP
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Rani F
    Rani F
    Документ18 страниц
    Rani F
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Curriculum Vitae
    Curriculum Vitae
    Документ1 страница
    Curriculum Vitae
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ4 страницы
    Cover
    Rizka Nuramalia
    Оценок пока нет
  • Cahaya merupakan factor penting untuk pertumbuhan tanaman
    Cahaya merupakan factor penting untuk pertumbuhan tanaman
    Документ2 страницы
    Cahaya merupakan factor penting untuk pertumbuhan tanaman
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Isi 1
    Isi 1
    Документ7 страниц
    Isi 1
    rhahmi aulia
    Оценок пока нет
  • Silfiana, 21576-Bank Data
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Документ12 страниц
    Silfiana, 21576-Bank Data
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ4 страницы
    Cover
    Rizka Nuramalia
    Оценок пока нет
  • Para Anggota
    Para Anggota
    Документ5 страниц
    Para Anggota
    Rhahmi Aulia Primaswari Part II
    Оценок пока нет