Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mengetahui dan memahami sistem pentanahan
2. Mengetahui cara pengukuran tahanan tanah
3. Dapat mengoperasikan alat pengukur tahanan tanah
B. Dasar teori
1. Sistem Pentanahan
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Sistem pentanahan di data center
menjadi salah satu unsur penting dalam data center karena memberikan kebutuhan
tenaga utama bagi data center.
Sistem pentanahan yang digunakan baik untuk pentanahan netral dari suatu
sistem tenaga listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan pentanahan untuk suatu
peralatan elektronik. Tidak jarang orang umum atau awam maupun seorang teknisi
masih ada kekurangan dalam memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan.
Besaran yang sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem Pentanahan
adalah hambatan sistem suatu sistem pentanahan tersebut.
Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk
menciptakan sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap
permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus
listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari
adanya sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang
efektif akan meminimalkan efek tersebut.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Keterangan
Kutub tanah merupakan penghantar listrik, ditanam dalam tanah dengan tujuan
menghubungkan listrik dengan tanah.
Hantaran tanah merupakan penghantar yang menghubungkan kutub tanah dengan
terminal induk tanah. Hantaran tanah ini terbuat dari kawat tembaga terbuka (open
wire) berpilin berukuran minimal 50 mm persegi.
Terminal induk tanah, sebagai penghantar listrik berbentuk lempengan, sebagai
penghubung hantaran tanah dan distribusi induk tanah. Terminal induk ini berbentuk
lempeng tembaga, panjang sekitar 40 cm, dipasang dalam handhole,
Distribusi induk tanah, merupakan penghantar listrik yang menghubungkan
terminal induk tanah dengan terminal cabang tanah. Penghubung ini terbuat dari
kawat tembaga terbuka berpilin ukuran minimal 50 mm persegi.
Terminal cabang tanah, merupakan penghantar listrik berbentuk melingkar
mengelilingi dinding gedung sebelah dalam, (ditanam dibawah lantai) menghubung
antara distribusi induk tanah dan distribusi cabang tanah. Terminal ini terbuat dari
kawat tembaga terbuka berpilin dengan ukuran minimal 35 mm persegi.
Pengaman tambahan sebagai alat tambahan agar sistem pentanahan dapat berfungsi
lebih baik dan anda.
C. Rangkaian percobaan
E. Langkah Kerja
a. Mempersiapkan alat dan bahan praktikum.
b. Mencari tempat yang stategis dan tepat untuk penanaman electrode.
c. Mengukur jarak 5-10 meter dari electrode untuk tempat penanaman electrode
pembantu kemudian menanamnya.
d. Mengukur jarak 5-10 meter dari electrode pembantu 1 untuk tempat penanaman
electrode pembantu 2 kemudian menanamnya.
e. Memasang kabel penghubung antara earthmeter dengan electrode dan electrode
pembantu 1 dan 2.
f. Pada switch kita pilih mode .
g. Menekan push button.
h. Melihat penunjuk voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat sampai ke ujung
volt meter, kita harus mengecheck kembali instalasi kabel.
i. Mengatur ohm meter sampai nilai voltase pada galvanometer 0 volt
j. Membaca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
k.
l.
m.
n.
o.