Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
sipil Pemkab Situbondo. Akan tetapi, dalam uji F disiplin kerja dan motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil Pemkab Situbondo
dengan nilai signifikansi 0,00.
Abidin (2013) dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Rekatama Putra Gegana Bandung. Dari hasil analisis dan
pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis data
dengan menggunakan metode statistik yaitu regresi linier sederhana, diperoleh
koefisien determinasi (KD) sebesar 17,6% dengan nilai koefisien korelasi sebesar
0,420. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT. Rekatama Putra Gegana Bandung.
Wahyuni, dkk (2013) dengan judul Faktor - Faktor yang berpengaruh
Terhadap Kinerja Pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur.
Berdasakan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Motivasi Kerja (X1), Kemampuan Pegawai (X2), Lingkungan Kerja (X3),
Disiplin Kerja (X5), dan Kepribadian (X6) secara simultan atau bersamasama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Kutai Timur.
2. Motivasi Kerja (X1), Kemampuan Pegawai (X2), Lingkungan Kerja (X3),
Disiplin Kerja (X5), secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai
Timur, hanya variabel Kepribadian (X6) yang memiliki pengaruh positif akan
tetapi tidak signifikan, dan variabel dominan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur adalah
variabel lingkungan kerja dimana hasil uji t memiliki nilai t
hitung
tertinggi
juga disebut sebagai kebutuhan tingkat pertama (the first need), antara lain,
kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, seks, dan istirahat.
2. Kebutuhan rasa aman (Safety-need)
Setelah kebutuhan tingkat pertama terpenuhi maka muncul kebutuhan
tingkat kedua sebagai penggantinya, yaitu kebutuhan rasa aman. Ini
merupakan kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan atas kerugian
fisik. Manusia mendirikan rumah yang bebas dari bahaya, seperti
mendirikan rumah bukan di tepi pantai, atau mendirikan rumah yang bebas
dari ancaman binatang buas, dan bebas dari banjir. Dalam sebuah
perusahaan, dimisalkan adanya rasa aman tenaga kerja untuk mengerjakan
pekerjaannya, misalnya adanya asuransi, tunjangan kesehatan, dan
tunjangan pension.
3. Kebutuhan sosial (Social-need)
Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan social, setiap manusia ingin hidup
untuk berkelompok. Kebutuhan social mencakup kasih saying, rasa
memiliki,
diterima
dengan
baik
dalam
kelompok
tertentu,
dan
Gaji
Insentif
Tunjangan transportasi
Tunjangan kesehatan
Tunjangan keluarga
ketentuan.
Karyawan
memiliki
kinerja
baik
bila
dapat
4. Kehadiran
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang
menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari
kerja seminggu. Kinerja karyawab ditentukan oleh tingkat kehadiran
karyawan dalam mengerjakannya.
5. Kemampuan kerja sama
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja.
Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang
karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antar karyawan
sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya
Landasan
bekerjasama
denganTeori
rekan kerja lainnya.
Penelitian Terdahulu
Lingkungan Kerja
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Kusuma, 20
Robbins (2003)
(Setiawan dan Dewi, 2013)
2.3 Kerangka Berfikir
Sutrisno ( 2011)
(Almustofa, 2014)
Sudarmayanti (2011)
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Alur proses
dan alur pemikiran dari penelitian pengaruh
lingkungan kerja,
Sedarmayanti (2009)
(Kusuma, 2013)
Motivasiterhadap kinerja karyawan
(Nadiro,
2015)
motivasi dan kompensasi
di
PTPN
XII Kebun
Sutrisno (2016)
(Nurcahyani dan Adnyani, 2016)
Renteng AfdelingBangun
Rayap (2012)
dapat dilihat melalui kerangka (Almustofa
pemikiran 2014)
pada gambar
Wibowo (2014)
(Novela 2015)
2.1
Yunus dalam Syamsir Torang (2013)
(Laili, 2014)
Kompensasi
(Wahyuni,dkk 2013)
Marwansyah (2012)
(Pratiwi, 2014)
Sutrisno (2016)
Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Eka dan Subowo dalam jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (2005)
(Nadiro, 2015)
Disiplin
(Setiawan dan Dewi, 2013)
Sutrisno (2016)
(Nurcahyani dan Adnyani, 2016)
Kinerja
(Novela 2015)
Wibowo (2014)
Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Syamsir Torang (2013)
(Almustofa, 2014)
Robbins dalam Syamsir Torang (2013)
(Laili, 2014)
Bangun (2012)
(Wahyuni,dkk 2013)
(Pratiwi, 2014)
(Abidin, 2013)
Hipotesis
Diduga lingkungan kerja, motivasi, kompensasi dan disiplin kerjasecara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja ka
Diduga lingkungan kerja, motivasi, kompensasi dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja kary
Diduga salah satu dari variabel bebas mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan
Kesimpulan
Kinerja Karyawan
(X3)
Parsial
Serempak
Gambar 2.2 Skema Kerangka Konseptual
2.5 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu maka dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga lingkungan kerja, motivasi, kompensasi dan disiplin kerja secara
serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Diduga lingkungan kerja, motivasi, kompensasi dan disiplin kerja secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Diduga salah satu dari variabel bebas mempunyai pengaruh dominan terhadap
kinerja karyawan.