Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
bahwa tidak ada perbedaan antara efek akut maupun kronik ketika terjadi akumulasi
pada ambang toksik. Menurut WHO (1976), awal dari efek toksik metilmerkuri terjadi
ketika kadar dalam darah antara 200 500 ng/mL. Kadar dalam darah ini berkaitan
dengan beban tubuh menanggung 30-50 mg merkuri per kg berat badan yang setara
dengang asupan harian 3-7 g/kg. Hal yang perlu dicatat bahwa kemunculan gejala
keracunan merkuri dapat tertunda beberapa minggu atau bulan tergantung dari
akumulasi senyawa merkuri dalam tubuh.
Menurut Berlin (1983), tingkat keparahan paparan akan menentukan cetusan
efek toksisitas subkronik dan toksisitas itu terjadi bila terpapar pada tingkat yang lebih
rendah dari pemaparan kronik. Pada tingkatan subkronik ini tanda dan gejala yang
terlihat adalah gangguan indera, penyempitan bidang penglihatan, ketulian dan
gangguan motorik.
Toksisitas kronik yang pernah terjadi adalah kasus keracunan di Irak,
Minamata dan Niigata Jepang. Kasus toksisitas kronik di Jepang pertama kali
dilaporkan pada Mei 1956 di daerah sekitar Teluk Minamata. Hingga akhir tahun 1956
pasien bertambah menjadi 52 orang termasuk 17 orang tewas. Di tahun 1957, penyakit
yang tidak diketahui ini disebut penyakit Minamata. Di Irak, di awal 1970, lebih dari
6000 orang dirawat di rumah sakit dan 459 tewas karena mengkonsumsi roti yang
dibuat dari tepung yang tercemar metilmerkuri yang berasal dari fungisida. Kadar
merkuri dalam tepung saat itu berkisar 4,8-14,6 g/g.
Meskipun tak ada bukti teratogenik yang teramati, Amin-Zaki (1974)
menemukan efek yang parah pada perkembangan (gangguan motorik, fungsi mental,
kehilangan pendengaran dan kebutaan) pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpapar
metilmerkuri pada kasus tepung di Irak. Tidak ada informasi yang pada literatur untuk
efek merkuri klorida pada tikus jantan ataupun betina pada seluruh tahapan reproduksi.
Namun sejumlah peneliti melaporkan efek para reproduksi akibat dari metilmerkuri
klorida
Toksisitas metilmerkuri secara umum berakibat pada gangguan
non-karsinogenik seperti diuraikan di atas. Belum ada informasi gangguan yang bersifat
karsinogenik pada manusia. Namun pada tikus percobaan dilaporkan terjadi tumor
ginjal hanya pada hewan jantan, tidak pada betina, pada pemberian metilmerkuri 15
ppm selama 53 minggu.