Вы находитесь на странице: 1из 34

ADME

NORISCA ALIZA PUTRIANA

DISTRIBUSI

Proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke


jaringan dan cairan tubuh.

Faktor yang berpengaruh:


Aliran darah
Permeabilitas kapiler
Ikatan protein
Aliran Darah
Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi
ke organ berdasarkan jumlah aliran darah nya.
1.Ginjal, Hati, Jantung, Otak, Paru-paru, Endokrin
2. Kulit dan Otot
3. Sumsum tulang dan Jaringan berlemak
4. Tulang dan Ligamen

Permeabilitas Kapiler
Struktur kapiler
Struktur Obat

Ikatan obat-Protein
Obat beredar diseluruh tubuh berkontak dengan
protein: Dapat terikat atau bebas
Obat yang terikat protein : tidak aktif dan tidak dapat
bekerja
Hanya obat bebas (tidak terikat): melintasi membran
kapiler dan berefek farmakologi
Obat berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat
protein
Ikatan Obat-Depot :
ikatan suatu obat dengan suatu bagian tidak aktif, seperti
albumin (pada darah), otot, tulang, lemak, atau liver

Jenis Protein
Albumin
Obat bersifat asam ( salisilat, vit C, sulfonamid,
barbiturat, penisilin, tetrasiklin, warfarin,
probenesid, dll)
Alpha-1 dan alpha-2 acid glycoproteins,globulin,
dan alpha and beta lipoproteins
Obat dasar ( streptomisin, kloramfenikol,
digitoksin, kumarin, dll)

PLASMA

CAIRAN INTRASELULER

Perlintasan Obat Pada Saraf Pusat


blood-brain barrier ( Sawar Darah Otak)
O Khusus untuk obat-obat yang tempat aksinya ada di otak, ia

harus dapat menembus sawar darah otak


O Guna sawar darah otak : melindungi otak dari bahan-bahan
yang mungkin berbahaya
Syarat :
O Tetap tidak terionkan pada pH darah
O Memiliki koefisien partisi yang tinggi (larut dalam lipid)
O menggunakan bantuan suatu mekanisme transport
(misalnya: L-DOPA)
O Contoh : Penisilin

Perlintasan Obat Kedalam Plasenta:


Aliran darah plasenta
Ukuran molekular obat
Kelarutan obat dalam lemak
PH plasenta: fetal plasma pH: 7.0 to 7.2; pH of
maternal plasma: 7.4
weak basic drugs tend to accumulate in fetal plasma
compared to maternal plasma.

METABOLISME/
BIOTRANSFORMASI

Metabolisme
Suatu proses kimia di mana suatu obat diubah di
dalam tubuh menjadi suatu metabolitnya
Organ metabolisme utama : liver/hepar

Hasil metabolisme :
Lebih atau kurang aktif, inaktif, atau tidak berubah,
dalam kaitannya dengan aktivitasnya
Umumnya menjadi bentuk yang kurang aktif

First-Pass Metabolism
Obat yang digunakan secara oral akan melalui
liver/hepar
sebelum masuk ke dalam darah menuju ke daerah
lain dari tubuh (mis. Otak, jantung, paru-paru,
jaringan lainny
liver terdapat enzim khusus (sitokrom P450) yang
akan mengubah obat menjadi bentuk metabolitnya
Metabolit umumnya menjadi lebih larut dalam air
(polar) dan akan dengan cepat diekskresikan keluar
tubuh (melalui urin, feses,keringat, dll.)
Mempengaruhi kadar obat: bioavailabilitas dan efek

Type Metabolisme
Nonsynthetic Reactions (Reaksi Fase I)
Oxidasi, reduksi, hydrolysis, alkilasi, dealkilasi
Metabolitnya bisa lebih aktif/tidak dari pada
senyawa asalnya
Umumnya tidak dieliminasi dari tubuh kecuali
dengan adanya metabolisme lebih lanjut
Synthetic Reactions (Reaksi Fase II)
Konjugasi (glukoronidasi, sulfatasi)
Penggabungan suatu obat dengan suatu molekul
lain
Metabolitnya pada umumnya lebih larut dalam air
dan mudah diekskresikan

Faktor yang mempengaruhi metabolisme obat


1. Induksi enzim: dapat meningkatkan kecepatan biotransformasi
dirinya sendiri, atau obat lain yang dimetabolisme oleh enzim yang
sama dapat menyebabkan toleransi
2. Inhibisi enzim: kebalikan dari induksi enzim, biotransformasi obat
diperlambat
bioavailabilitas meningkat
efek menjadi lebih
besar dan lebih lama
3. Kompetisi (interaksi obat) : terjadi pada obat yang dimetabolisir
oleh sistem enzim yang sama (contoh : alcohol dan barbiturates)
4. Perbedaan individu: karena adanya genetic polymorphisms,
seseorang mungkin memiliki kecepatan metabolisme berbeda
untuk obat yang sama

ELIMINASI

ELIMINASI
Obat akan dieliminasi dari dalam tubuh dalam bentuk
metabolitnya atau bentuk tidak berubah
Organ ekskresi utama adalah ginjal
urin
Obat juga dapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin
(keringat, ludah, ASI), kulit dan taraktus intestinal

-Difusi pasif
-Laju filtrasi 110-130 ml/min

- Transport aktif
-Laju filtrasi 600 ml/min

Waktu Paruh T1/2 (half-life) : waktu yang dibutuhkan


obat sehingga konsentrasi obat dalam darah menjadi
separonya
Dipengaruhi oleh absorpsi, metabolisme dan ekskresi
Waktu paruh penting diketahui untuk menetapkan
berapa sering obat harus diberikan.
Satu obat diberikan dalam 4 jam obat terbuang
habis dari tubuh
diberikan berulang mencapai steady
state (pemberian obat ~ ekskresiobat)

Onset, puncak, and durasi


Onset:
Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa
kerjanya.
Sangat tergantung rute pemberian dan farmakokinetik
obat
Puncak
Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka
konsentrasinya didalam tubuh semakin meningkat
konsentrasi puncak~ puncak respon
Durasi
Durasi kerja adalah lama obat menghasilkan suatu efek
terapi

Вам также может понравиться