Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak anak,
remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, bisa karena
perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12. Anemia dapat diketahui dengan
pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan laboratorium. Secara fisik penderita tampak
pucat, lemah, dan secara laboratorik didapatkan penurunan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
dari kadar normal.
B. Ruang lingkup
Ruang lingkup laporan terbatas pada pemberian asuhan keperawatan pada Tn. H dengan
diagnosa medis anemia di ruang perawatan umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya, yang meliputi tahap pengkajian, keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan head to
toe, aktivitas sehari hari, data penunjang, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan diagnosa medis
anemia.
2. Tujuan khusus
Melalui proses keperawatan diharapkan mampu:
a. Melaksanakan pengkajian terhadap pasien dengan penyakit anemia.
b. Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah.
c. Mampu melaksanakan rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai dengan masalah
yang telah diprioritaskan.
d. Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan.
e. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan pada pasien
dengan penyakit anemia.
f. Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.
g. Mampu membahas kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan studi kasus.
D. Metode penulisan
Metode yang digunakan adalah pendekatan studi kasus yaitu metode yang memberikan
gambaran terhadap suatu kejadian atau keadaan yang berlangsung melalui proses keperawatan.
Adapun tehnik tehnik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara:
1. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data
subjektif pasien.
2. Studi dokumentasi
Data data yang didapatkan dari rekam medis pasien di ruangan seperti catatan keperawatan
dan catatan dokter.
3. Studi kepustakaan
Penulis mendapatkan literatur dan tinjauan teori mengenai konsep dasar penyakit anemia dan
konsep dasar keperawatan.
4. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien dan mengamati perubahan
perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serta mencatat hal hal penting termasuk
pemeriksaan fisik.
5. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat luka, dan lain
lain.
2. Palpasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara meraba apakah ada benjolan atau tidak.
3. Perkusi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara mengetuk dengan menggunakan refleks
hummer.
4. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan stetoskop.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Anemia (dalam bahasa Yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut
oksigen dari paru paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang
diperlukan tubuh (kamus bahasa Indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli
diantaranya :
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia
dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).
Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE sebagai
bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, kapita selekta, jilid 2 edisi 3,
Jakarta 1999). Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin
dalam darah.
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit yaitu besi, vitamin B12 dan asam folat. Anemia juga dapat diakibatkan dari beragam
kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah
Penyakit Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip disaluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah
Pembesaran limpa
5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak (pada anemia aplastik)
F. Data fokus
Terdiri dari DS (data subjektif) dan DO (data objektif). Data subjektif merupakan data
yang diperoleh berdasarkan pengkajian terhadap pasien atau keluarga pasien (apa yang dikatakan
pasien atau keluarga pasien), sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh dari
pemeriksaan.
Biasanya data fokus yang didapatkan adalah :
Data Subjektif :
1. Pasien mengatakan lemah, letih, lesu.
2. Pasien mengatakan nafsu makan menurun.
3. Pasien mengatakan mual.
4. Pasien mengatakan sering haus.
Data Objektif :
1. Pasien tampak lemah, letih, lesu
2. Berat badan menurun, pasien tidak mau makan
3. Pasien tampak mual dan muntah muntah.
4. Bibir tampak pecah pecah, kulit pasien tampak kering.
G. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya keluhan yang paling utama pada penderita anemia adalah lemah atau pusing.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan pasien pada saat dikaji dan diperiksa.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah pasien pernah mengalami penyakit anemia sebelumnya ?.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pasien memiliki riwayat penyakit keturunan seperti diabetes
militus, penyakit jantung, struk ?.
H. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Pucat, keletihan, kelemahan, nyeri kepala, demam, dispnea, vertigo, sensitif terhadap dingin,
berat badan menurun.
2. Kulit
Kulit kering, kuku rapuh.
3. Mata
Penglihatan kabur, perdarahan retina.
4. Telinga
Vertigo, tinnitus.
5. Mulut
Mukosa licin dan mengkilat, stomatitis.
6. Paru paru
Dispneu.
7. Kardiovaskuler
Takikardi, hipotensi, kardiomegali, gagal jantung.
8. Gastrointestinal
Anoreksia.
9. Muskuloskletal
Nyeri pinggang, nyeri sendi.
10. System persyarafan
Nyeri kepala, binggung, mental depresi, cemas.
I.
Diagnosa keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder
(penurunan hemoglobin leukopenia atau penurunan granulosit (respon inflamasi tertekan).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna
atau ketidak mampuan mencerna makanan / absorpsi nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan
sel darah merah.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen / nutrisi ke sel.
J.
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder
(penurunan hemoglobin leukopenia atau penurunan granulosit (respon inflamasi tertekan).
a. Tujuan
Infeksi tidak terjadi.
b. Kriteria hasil
Mengidentifikasi perilaku untuk mencegah / menurunkan risiko infeksi dan meningkatkan
c.
1)
2)
d.
1)
2)
penyembuhan luka.
Intervensi
Anjurkan pasien untuk mencuci tangan.
Berikan perawatan kulit, perianal dan oral.
Rasional
Mencegah kontaminasi mikroorganisme.
Menurunkan risiko kerusakan kulit, jaringan atau infeksi.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan
a.
b.
c.
1)
2)
d.
1)
kebutuhan intervensi.
2) Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler.
3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna
atau ketidak mampuan mencerna makanan / absorpsi nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan
sel darah merah.
a. Tujuan
kebutuhan nutrisi terpenuhi.
b. Kriteria hasil
1) Menunujukkan peningkatan / mempertahankan berat badan dengan nilai laboratorium normal.
2) Midak mengalami tanda mal nutrisi.
3) Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan atau mempertahankan
c.
1)
2)
3)
4)
d.
1)
makanan.
2) Memudahkan intervensi.
3) Mengawasi penurunan berat badan.
4) Menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukan nutrisi.
K. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien
dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya (Lynda Juall Capenito, 1999:28).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata pasien
a. Nama
Umur
Jenis kelamin
Status perkawinan
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
No. Registrasi
: Tn. H
: 80 tahun
: Laki laki
: Kawin
: Islam
: Sunda
: SD
: Petani
: 0182
Diagnosa medis
: Anemia
Tanggal masuk Rumah Sakit: 13 Februari 2016, Rabu
:
b. Identitas penanggung jawab
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Hubungan dengan pasien
: Tn. A
: 35 tahun
: Laki laki
: SD
: Buruh
: Anak
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan sakit kepala (pusing).
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 13 Februari 2016, Kamis, pukul 08.30 WIB, pasien mengeluh mual, muntah
muntah, lemah, lemas, pusing pada pagi hari, pusing dirasakan setelah beraktivitas mencangkul
padi, pusing yang dirasakan pada bagian depan atas. Skala nyeri : 3 (nyeri sedang).
4. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami penyakit yang dialami sekarang
sebelum masuk ke Rumah Sakit.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes militus,
penyakit jantung, struk, hipertensi.
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
: Pasien tampak bersih
2. Tingkat kesadaran
: Apatis
3. Tanda tanda vital
a. Tekanan darah
: 120 / 60 mmHg
b. Nadi
: 85 x / menit
c. Pernafasan
: 28 x / menit
d. Suhu
: 36,2 0 C
.
5. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala / rambut
Simetris, warna rambut hitam dan beruban, terlihat rapi, penyebaran rambut merata, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada benjolan, rambut tampak bersih.
b. Mata
Simetris, penglihatan tidak tajam, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tampak bersih.
c. Telinga
Simetris, tampak bersih, pendengaran kurang tajam, tidak ada perdarahan, tidak ada serumen.
d. Hidung
Simetris, tampak bersih, tidak ada benjolan, penciuman normal, tidak ada sekret, tidak ada
kotoran, tidak ada luka, ada bulu hidung, tidak ada perdarahan.
e. Mulut
Simetris, gigi tidak lengkap, tidak bau mulut, tidak kotor, warna bibir sedikit merah.
f. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih, tidak ada jaringan parut, tidak ada
lesi.
g. Dada (paru paru dan jantung)
Bentuk dada simetris, bunyi jantung regular, nafas cepat, tidak ada penumpukan cairan pada
pleura.
h. Ketiak
Simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan, tidak ada pigmentasi.
i. Perut
Simetris, tidak ada busung, tidak obesitas, bentuk perut datar, tidak ada penumpukan cairan.
j. Genetalia
Tidak ada keluhan maupun kelainan.
k. Kulit dan kuku
Kulit keriput, kering, warna kulit kuning langsit, kuku dan kulit tampak bersih.
l. Ekstermitas atas
Simetris, ada nyeri tekan pada tangan kiri karena terpasang infus, tidak ada kelainan, agak lemah.
Kekuatan otot :
4 3
m. Ekstermitas bawah
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tampak bersih.
Kekuatan otot :
4 4
C. Aktivitas sehari hari
No
Aktivitas
Sebelum sakit
Sesudah sakit
Nasi
2x / 3x sehari
1 porsi habis
Tidak ada
D5
Belum makan
Tidak ada
Ada
Air putih
1 gelas
Tidak ada
4x / hari
Kuning / putih
Tidak ada
2x
Kuning
Tidak ada
1x / hari
Belum
.
1.
Nutrisi
a. Makan
1) Jenis
2) Frekuensi
3) Porsi
4) Keluhan
b. Minum
1) Jenis
2) Frekuensi
3) Keluhan
2. Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi
2) Warna
3) Keluhan
b. BAB
1) Frekuensi
2) Warna
3) Konsistensi
4) Keluhan
3. Personal higiene
a. Mandi
b. Gosok gigi
c. Keramas
4. Istirahat dan tidur
a. Malam
1) Frekuensi
2) Keluhan
b. Siang
1) Frekuensi
2) Keluhan
5. Mobilisasi dan aktivitas
a. Jenis aktivitas
b. Keluhan
Kuning khas
Lembek
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2x / hari
2x / hari
3x / minggu
1x
Belum
Belum
8 jam
Tidak ada
4 jam
Ada
2 jam
Tidak ada
Belum
Tidak ada
Tani / mencangkul
Tidak ada
Istirahat
Ada
D. Data penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Gula darah sewaktu
144,0
Faal ginjal(kreatinin)
1,38 *
Faal hati : SGOT
52,5 *
SGPT
74,6 *
2. Terapi
Infus D5
Obat injeksi :
Levofioksan 1x1
Pantoprazol 1x1
Kalneks
3x1
E. Analisa data
No
.
1.
Data
Etiologi
Masalah
Kekurangan jumlah
Gangguan rasa
mengatakan pusing
nyaman nyeri
didalam tubuh
Ds : Pasien
kepala.
Do : Pasien tampak
meringis kesakitan,
mengeluh, tampak
tidak nyaman pada
Pengangkutan sel
darah merah ke
seluruh tubuh tidak
optimal
Sedangkan sel darah
merah diperlukan
untuk mengangkut
sedang).
oksigen ke dalam
otak
Sehingga suplai
oksigen ke dalam
otak pun berkurang
Sakit kepala (pusing)
Gangguan rasa
2.
Ds : Pasien
mengatakan belum
makan, lemas,
mengeluh mual.
Do : Pasien tampak
nyaman nyeri
Mual
Mual dapat
merangsang output
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Tubuh kekurangan
nutrisi
Intek tidak terpenuhi
Gangguan
pemenuhan
3.
Ds : Pasien
mengatakan lemah,
lemas.
Do : pasien tidak bisa
beraktivitas dengan
leluasa karena
kebutuhan nutrisi
Tangan kiri dipasang
Gangguan
infus
aktivitas
Keterbatasan dalam
melakukan aktivitas
terpasang infus.
Gangguan aktivitas
G.
No.
1.
Intervensi
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Rasional
keperawatan
Gangguan rasa
Setelah dilakukan
- Observasi tanda
- Mengobservasi
13 Februari 2014,
S : normal tanda
nyaman nyeri
tindakan
tanda vital
berhubungan dengan
keperawatan selama
- Relaksasi
dapat membantu
berkurangnya
dalam menentukan
WIB.
- Mengobservasi
tanda vital :
Tekanan darah :
pengangkutan sel
diagnosa
darah merah ke
normal kembali,
keperawatan dan
seluruh tubuh.
Ds : Pasien
dapat memberikan
tindakan
hilang.
keperawatan dengan
mengatakan pusing
pada bagian depan
atas kepala.
Do : Pasien tampak
meringis kesakitan,
mengeluh, tampak
tidak nyaman pada
tepat.
- Relaksasi dapat
mengurangi rasa
nyeri pada kepala,
tidak memperparah
nyeri.
- Distraksi dapat
memberikan
sedang).
ketenangan pada
pasien, sehingga
menit
suhu : 36,2 0 C.
- Memposisikan
teratasi.
P : Lanjutkan
dan nyaman,
memberikan
lingkungan yang
tenang, membatasi
pengunjung,
menganjurkan pasien
beristirahat dengan
pada nyeri.
tenang.
- Menganjurkan
pasien untuk menarik
nafas secara
perlahan, memotivasi
pasien untuk sembuh
2.
Gangguan
Pasien mampu
pemenuhan
menghabiskan 1
kebutuhan nutrisi
porsi makan,
berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi
terpenuhi,
mengatakan belum
makan, lemas,
lemah, mengeluh
mual.
Do : Pasien tampak
mempertahankan
keseimbangan berat
badan yang sesuai,
tidak mual dan tidak
muntah muntah.
- Beri nutrisi
- Beri minum air
- Membantu rencana
kembali.
- Berkolaborasi
S : Pasien
mengatakan badanya
hangat (cairan)
- Beri makan sedikit
kebutuhan nutrisi
dalam memberikan
tapi sering
pasien.
- Air hangat dapat
merangsang
kenyamanan perut
agar tidak merasa
mual dan muntah
muntah.
- Meningkatkan
energi dan
muntah, lemas,
mengurangi
pengeluaran energi
konjungtiva anemis.
yang berlebihan.
dengan kebutuhan
pasien.
- Memberikan
tampak lemah,
lemas, dan pucat.
A : Masalah tidak
teratasi.
minum air hangat
P : Lanjutkan
- Memberikan makan
intervensi pada siang
sedikit tapi sering.
hari.
3.
Gangguan aktivitas
Pasien dapat
- Anjurkan dan
- Menghindari
- Menganjurkan dan
S : Pasien
berhubungan dengan
melakukan gerakan
ajarkan pasien
terjadinya kekakuan
mengajarkan pada
mengatakan masih
untuk melakukan
pasien untuk
tidak bisa
tangan yang
melakukan gerakan
beraktivitas dengan
tangan yang
terpasang infus.
- menghindari
terjadinya kekakuan
lemah.
O : Pasien tampak
untuk melakukan
pasien untuk
dan bawah.
melakukan gerakan
melakukan gerakan
ringan pada
bawah.
dapat melakukan
bawah.
personal higiene
terpasang infus.
- Anjurkan pasien
seperti memandikan,
mencuci rambut,
menggosok gigi,
menggunting
kMasalah
tidteratLanjutkan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan asuhan keperawatan pada Tn. H dengan diagnosa medis anemia di
ruang perawatan umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya, pada tanggal 13
Februari 2016 melalui pendekatan kesengajaan secara teori dan kenyataan di lapangan,
pembahasan dibahas melalui langkah langkah keperawatan sebagai berikut:
A. Pengkajian
Penulis dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnosa medis anemia yang dapat
meliputi identitas pasien, identitas penanggung jawab.
B. Diagnosa keperawatan
Menurut tinjauan analisa data pada diagnosa keperawatan terdapat beberapa masalah di
antaranya:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Gangguan aktivitas
C. Intervensi
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang muncul, situasi dan kondisi didukung oleh sikap keluarga dan pasien yang kooperator.
Perencanaan berdasarkan teori yang diperoleh dari beberapa literatur yang mendukung.
D. Implementasi
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun sebelumnya. Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi
keperawatan diantaranya peran keluarga yang mendukung, tersedianya alat alat serta adanya
bimbingan dari perawat ruangan, pembimbing akademik, serta adanya peran dokter yang
menentukan diagnosa medis.
E. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan dan
melibatkan kerjasama pasien, keluarga dan tim kesehatan yang lain dengan menggunakan sarana
dan prasarana yang disediakan oleh institusi pendidikan SMK Bhakti Kencana Ciawi dan Rumah
Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya.
F. Evaluasi
Penulis dapat mengevaluasi keadaan pasien dan tindakan keperawatan selanjutnya setelah
dilakukan implementasi. Evaluasi terdiri dari subjektif, berdasarkan apa yang dikatakan oleh
pasien, objektif, berdasarkan pengamatan terhadap keadaan pasien.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah
berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume
packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu
selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dengan cara pola hidup yang
sehat dapat mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan
pencegahan terhadap penyakit anemia dari pada kita sudah terkena dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E, dkk, 2000, rencana asuhan keperawatan, edisi 3, EGC. Jakarta.
Wikjnjo Sastro Hanifa, 2002, ilmu kebidanan, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta.
Mansjoer, dkk, 2001, kapita selekta kedokteran jilid I, media aesculapius fakultas universitas
indonesia, Jakarta.
Tucker susan martin, dkk, 1999, standar perawatan pasien, proses keperawatan, diagnosis dan
evaluasi, edisi V, Vol IV, EGC Jakarta.