Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KERACUNAN MAKANAN
Sianida (HCN)
Sianida merupakan zat kimia yang sangat toksik
dan banyak digunakan dalam berbagai industri.
Juga terdapat pada beberapa jenis umbi atau
singkong.
Gejala dapat berupa nyeri kepala, mual,
muntah, sianosis, dispnea, delirium dan
bingung. Dapat juga segera diikuti pingsan,
kejang, koma dan kolaps kardiovaskular yang
berkembang sangat cepat.
Penatalaksanaan keadaan gawat darurat
lakukan pembebasan jalan napas, berikan
oksigen 100%. Berikan natrium-tiosulfat 25%
IV dengan kecepatan 2,5-5 ml/menit sampai
klinis membaik. Tiosulfat relatif aman dan
dapat diberikan meskipun diagnosisnya masih
meragukan.
Tatalaksana koma, kejang, hipotensi atau syok
dengan tindakan yang sesuai. Jangan lakukan
emesis karena korban dapat dengan cepat
berubah menjadi tidak sadar.
KERACUNAN BOTULISME
Botulisme adalah suatu bentuk keracunan yang
spesifik, akibat penyerapan toksin/racun yang
dikeluarkan oleh kuman Clostridium botulinum.
Toksin botulinum mempunyai efek yang sangat
spesifik, yaitu menghambat hantaran pada serabut
saraf kolinergik dan mengadakan sparing dengan
serabut adrenergic, Toksin mengganggu hantaran
saraf di dekat percabangan akhir dan di ujung
serabut saraf.
Kuman clostridium botulinum masuk ke dalam
tubuh melalaui saluran cerna. Makanan yang
tercemar oleh kuman clostridium.
Biasanyaterdapat juga makanan kaleng yang udah
habis masa berlakunya. Angka kematian akibat
keracunan botulisme ini sangat tinggi.
Botulinum merupakan racun terhadap saraf,
diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum.
Bakteri anaerob ini sering tumbuh pada makanan
atau bahan makanan yang diawetkan dan proses
pengawetan tidak baik seperti: sosis, bakso, ikan