Вы находитесь на странице: 1из 8

KONSEP DASAR SISTEM ENDOKRIN

Endokrin adalah berasal dari kata atau bahasa Yunani yang berarti ke dalam
dan merupakan kelenjar tanpa saluran (buntu) dan langsung masuk kedalam darah
yang beredar di dalam jaringan kelenjar.
Hormon adalah alat untuk merangsang jaringan target yang spesifik yang
gunanya untuk mempertahankan keseimbangan dan mengatur aktivitas enzim.
Sistem endokrin berkaitan erat dengan sistem lainnya, khususnya dengan
sistem persyarafan yang berfungsi untuk mengatur fungsi tubuh dan memonitori
perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh.
Karena hubungan yang sangat erat dan timbal balik ini, maka aktivitas
fisiologis antara satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Gangguan pada
salah satu sistem lainnya, jadi masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan
sistem endokrin akan mempengaruhi sistem lainnya dan gejalanya akan
menggambarkan adanya peningkatan atau pengurangan dalam proses pengaturan.
Fungi utama sistem endokrin adalah membantu mempertahankan dan
mengatur fungsi vital yaitu :
1. Reaksi terhadap stress dan cidera
2. Pertumbuhan dan perkembangan
3. Reproduksi
4. Mempertahankan Homeotatis
5. Mengatur metabolisme

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian
1) Identitas diri/biodata
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Diperoleh pada saat wawancara dengan pasien meliputi :
a) Pertumbuhan dan perkembangan fungsi seksual
b) Perubahan kulit
c) Suhu yang tidak toleran
d) Status emosional dan prubahan energi
e) Nutrisi
f) Fungsi fikir dan intelektual
g) Suara dan pola perkemihan

Beberapa pertanyaan untuk mengkaji kesehatan sekarang :


1. Kapan ciri seks sekunder mulai tampak ?
2. Adakah perkembangan rambut yang berjari ?
3. Apakah perubahan pada jaringan dan pigmen pada kulit ?
4. Apakah pasien bisa mengalami perubahan rasa panas dan dingin bila berada
dilingkungan lain ?
5. Apakah pasien kerap kali mengalami perasaan tidak enak (panas/dingin) ?
6. Apakah pasien mempunyai riwayat mudah nervus ?
7. Apakah ekstermitas basah atau dingin ?
8. Apakah pasien mengalami perubahan dalam aktivitas ?
9. Apakah pasien menggunakan tenaga tambahan?
10. Apakah pasien merasa malas dan cepat lelah ?
11. Apakah ada perubahan dala nafsu makan ?
12. Apakah ada perubahan dalam berat badan ?
13. Apakah pasien mempunyai banyak minum yang berlebihan. Apakah sering merasa

haus?
14. Apakah ada perubahan pola pikir ?
15. Apakah sering buang air kecil ?
16. Apakah ada perubahan suara ?
B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Dalam mengkaji kesehatan masa lalu lebih ditekankan pada hal yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan, karena sistem endokrin
merupakan alat perkembangan tubuh. Juga diperlukan riwayat sosial seperti :
a. Data tentang usia
b. Jenis kelamin
c. Pendidikan
d. Tempat tinggal
e. Riwayat psikolog
f. Reaksi keluarga dan respon terhadap masalah
C. Pemeriksaan Fisik
1. Cara Inspeksi

Perawat harus mengobservasi tanda-tanda vital :


a. Berat Badan (BB)
b. Tinggi badan (TB)
c. Postur tubuh
d. Pembesaran otot
e. Adanya strie pertumbuhan keadaan rambut
f. Pigmentasi kulit
g. Apakah mata melotot
h. Daerah leher apakah ada perubahan bentuk, ukuran dan konsistensinya
(kekenyalannya)
i. Adanya kesulitan menelan
2. Cara Palasi
Dalam head normal kelenjar tyroid tidak teraba. Jika ada perubahan perawat
dalam mendeteksi tentang :
a. Perubahan ukuran
b. Bentuk
c. Letakknya tidak simentris
d. Ada benjolan
e. Kelembutan dan rasa sakit ketika dipalpasi

D. Prosedur Diagnostik
Banyak digunakan pemeriksaan darah. Perawat bertanggung jawab untuk
menyiapkan pasien untuk pasien dan memberi support yang diperukan selama
pemeriksaan.
1. Pemeriksaan fungsi kelenjar pitutary hipofisis
a. Laboratorium
Darah (banyak pemeriksaan)
b. Radiologi
Pneumoenchephalograpi dengan bangian subarachnoid melaui lumbal untuk
mengetahui adanya tumor hipofisis.
2. Pemeriksaan fungsi kelenjar tyroid
a. Laboratorium
Protein bound lodine, untuk mengukur banyak iodine dalam sirkulasi protein.
Normal = 4-10 Uq / 100 ml daam darah.
Serum thyroxime (T4 test ) thyroxine dalam sirkulasi
Normal = 4-10 Uq / 100 mg
3. Pemeriksaan fungsi kelenjar parathyroid
a. Laboratorium
- Pemeriksaan darah calsium
Untuk mengukur adanya ion calsium dalam darah, normal : 9-11 mg / al
- Pemeriksaan urine
Calsium, diet rendah calsium sampai 6 hari X mengukur jumlah calsium
dalam urine selama 24 jam. Tabular reabsorption of phoshate dalam urine
24 jam normal : 82 %- 37 %, kalau hyperfungsi pemeriksaan akan rendah.
4. Pemeriksaan fungsi kelenjar adrenal bagian cortex

a. Laboratorium
- Tingkat cortisol, aldosteron,tetosterone dalam darah. Pemeriksaan urine 24
-

jam.
Hydroxycorticosteroid : N = 2-10 mg / 24 jam
Ketosteroid : pada wanita : N = 4-15 mg / 24 jam
Ketogenic Steroid
Pada wanita, N = 3-15 mg / 24 jam
Pada pria, N = 5-23 mg / 24 jam

Perencanaan Keperawatan
No.
1.

Diagnosa Keperawatan
Insomnia berhubungan
dengan perubahan
hormonal

2.

Nyeri Kronis
berhubungan dengan
ketidakmampuan fisikpsikososial kronis
(metastase kanker, injuri
neurologis, artritis)

Tujuan dan Kriteria Hasil


NOC:
Kesejahteraan personal Tidur
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...
insomnia klien akan
berkurang dengan kriteria
hasil :
Jumlah jam tidur
(sedikitnya 5 jam per 24 jam untuk orang dewasa).
Tidak ada gangguan pola,
kualitas, dan rutinitas
tidur.
Perasaan segar setelah
tidur.
Terbangun di waktu yang
sesuai.

Intervensi
NIC: Peningkatan Koping
Pantau pola tidur klien dan catat
hubungan faktor-faktor fisik
atau faktor-faktor psikologis
yang dapat mengganggu pola
tidur klien.
Jelaskan pentingnya tidur yang
adekuat selama kehamilan,
sakit, dan stres psikososial.
Ajarkan klien dan orang terdekat
tentang faktor lain yang dapat
menyebabkan gangguan pola
tidur.
Bantu klien mengidentifikasi
faktor-faktor yang
memungkinkan menyebabkan
kurang tidur seperti ketakutan,
masalah yang tidak
terselesaikan, dll.
- Diskusikan dengan dokter
tentang perlunya meninjau
program pengobatan jika
berpengaruh pada pola tidur.
NOC:
NIC : Manajemen nyeri

Ting
Monitor
kat kenyamanan
kepuasan klien terhadap

Peng
manajemen nyeri.
endalian nyeri
Tingkatkan
istirahat dan tidur yang

Ting
adekuat
kat nyeri
Setelah dilakukan tindakan
Kelola anti
keperawatan selama .
analgetik ...........
nyeri kronis klien berkurang
Jelaskan pada
dengan kriteria hasil:
klien penyebab nyeri

Tida
Lakukan teknik
k ada gangguan tidur.
nonfarmakologis

3.

Kerusakan integritas kulit


berhubungan dengan
perubahan hormonal

Tida
k ada gangguan
konsentrasi.

Tida
k ada gangguan
hubungan interpersonal.

Tida
k ada ekspresi menahan
nyeri dan ungkapan
secara verbal.

Tida
k ada tegangan otot.
NOC :
Integritas jaringan :
Membran mukosa dan
kulit.
Penyembuhan luka :
Primer dan sekunder
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama..
kerusakan integritas kulit
klien teratasi dengan kriteria
hasil:

Integ
ritas kulit yang baik bisa
dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)

Men
unjukkan penyembuhan
luka primer yang
dibuktikan oleh
indikator : penyatuan
kulit, penyatuan ujung
luka, pembentukan
jaringan parut.

Men
unjukkan penyembuhan
luka sekunder yang
dibuktikan oleh
indikator : granulasi,
pembentukan jaringan
parut, penyusutan luka.

Men
unjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera

(relaksasi, masase
punggung)

NIC : Kewaspadaan lateks.


- Jaga kebersihan kulit
agar tetap bersih dan kering.
- Mobilisasi klien (ubah
posisi pasien) setiap dua jam
sekali
- Monitor kulit akan
adanya kemerahan.
- Monitor aktivitas dan
mobilisasi klien.
- Monitor status nutrisi
klien.
- Memandikan klien
dengan sabun dan air hangat.
- Observasi luka : lokasi,
dimensi, kedalaman luka,
karakteristik, warna cairan,
granulasi, jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi lokal,
formasi traktus.
- Ajarkan pada keluarga
tentang luka dan perawatan
luka.
- Kolaburasi ahli gizi
pemberian diet TKTP,
vitamin.
- Cegah kontaminasi
feses dan urin.
- Lakukan teknik
perawatan luka dengan steril.

berulang.

4.

Risiko kerusakan
integritas kulit
berhubungan dengan
perubahan hormonal

Ma
mpu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami.
NOC :
NIC :
Integritas jaringan : Kulit Surveilans kulit.
dan membran mukosa.
Perawatan luka.
Penyembuhan luka
- Anjurkan klien untuk
primer.
menggunakan pakaian yang
Setelah dilakukan tindakan
longgar.
keperawatan selama.
- Jaga kebersihan kulit
gangguan integritas kulit
agar tetap bersih dan kering.
tidak terjadi dengan kriteria
- Mobilisasi klien (ubah
hasil:
posisi pasien) setiap dua jam

Integ
sekali.
ritas kulit yang baik bisa
- Monitor kulit akan
dipertahankan.
adanya ruam dan lecet, warna

Mela
dan suhu, kelembapan dan
porkan adanya gangguan
kekeringan yang berlebihan,
sensasi atau nyeri pada
area kemerahan dan rusak.
daerah kulit yang
- Gunakan lapisan
mengalami gangguan.
pelindung, seperti krim atau

Men
bantalan penyerap
unjukkan pemahaman
kelembapan, untuk
dalam proses perbaikan
menghilangkan kelembapan
kulit dan mencegah
yang berlebihan, jika perlu.
terjadinya cedera
- Monitor aktivitas dan
berulang.
mobilisasi klien.

Ma
- Monitor status nutrisi
mpu melindungi kulit dan
klien.
mempertahankan
- Memandikan klien
kelembaban kulit dan
dengan sabun dan air hangat.
perawatan alami.
Gunakan agen pembersih

Sens
yang ringan.
asi dan warna kulit
- Gunakan pengkajian
normal.
risiko untuk memonitor faktor
risiko pasien (Braden Scale,
Skala Norton).
- Inspeksi kulit terutama
pada tulang-tulang yang
menonjol dan titik-titik
tekanan ketika merubah posisi
klien.
- Jaga kebersihan alat
tenun
- Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk pemberian tinggi


protein, mineral dan vitamin.
- Monitor serum albumin
dan transferin.

DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather. 2015. NANDA International Inc. Diagnosis Keperawatan : Definisi &
Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis NANDA,
Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC , Edisi 9. Jakarta : EGC

Вам также может понравиться