Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
RIA ISMIYATI
( 161130000123)
kemungkinan
untuk
dikembangkan
dalam
berprestasi
atau
Itu bergantung pada motivasi diri, karena pengembangan potensi diri merupakan
suatu proses yang sistematis dan bertahap.
Pengukuran potensi diri untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi
yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri
maupun melalui feed back dari orang lain serta tes psikologis (kepribadian):
a. Penilaian diri
b. Pengukuran diri melalui feed back orang lain
c. Tes kepribadian
Ada beberapa cara untuk mengembangkan potensi diri yaitu
a.
b.
c.
d.
e.
berevolusi untuk negara. Peran pemuda dalam menjaga bangsa merupakan sebuah
energi yang sangat vital dan harus digelorakan secara simultan. Pemuda sebaiknya
turun gunung untuk menata bangsa ini. Dalam pembangunan, generasi muda atau
mahasiswa tidak pernah luput atau tidak bisa dipisahkan karena mereka saling
bersinerji antara yang satu dengan yang lainnya. Dimana mahasiswa harus
berperan aktif dalam pembangunan tersebut.
Dengan mengenali, menggali, dan membangun potensi diri kita sebagai
mahasiswa yang disebut sebagai agent of change dapat membantu upaya
membangun negeri dengan cara belajar bersungguh-sungguh dalam menuntut
ilmu sehingga dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Setelah mengetahui
potensi yang kita miliki, kita bisa menentukan kita akan berprestasi dibidang yang
sesuai dengan passion sehingga kita juga bisa berperan sebagai sumber inspirasi
di lingkungan masyarakat maupun lingkungan kampus. Selain itu mahasiwa
merupakan pengontrol pembangunan, penyandang predikat pembangun, karena
pemuda tidak hanya berada dalam kapasitas memperkuat wawasan intelektual.
Akan tetapi juga berperan sebagai pemasok infrastruktur perubahan masyarakat
dalam agenda-agenda strategisnya.
MAKALAH
MAHASISWA DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas PKKMB
Disusun Oleh :
RIA ISMIYATI
Kelompok SAMIN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar di Perguruan tinggi tertentu.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di Perguruan tinggi dengan
batas usia sekitar 18-30 tahun.
Di era reformasi, banyak perubahan di hampir segala bidang di
Republik Indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi
masyarakat, tapi ada juga yang negatif dan akan merugikan bagi keutuhan
wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suasana
keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari
segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari
ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita,
khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam
upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa
terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.
Masih segar diingatan kita bagaimana kekuatan orde baru dapat
dihancurkan oleh kekuatan mahasiswa yang peduli dengan kondisi sosial
negaranya. Ini menandakan peran serta mahasiswa sangat luar biasa urgent.
Sebegitu urgentnya peran mahasiswa dalam mengukir sejarah negeri ini
jangan sampai menjadi kurang indah bagi mahasiswa itu sendiri dengan turut
menyumbang angka pengangguran terdidik setelah ia lulus kuliah.
Untuk bertanggungjawab terhadap masalah sosial sekitarnya,
seseorang terutama seorang mahasiswa harus dapat bertanggungjawab
terhadap dirinya sendiri. Itu semua dapat terlaksana manakala yang
bersangkutan
memiliki
iman
yang
mantap
sehingga
dapat
pengertian
mahasiswa,
peran
mahasiswa,
dan
bagaimana
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar di Perguruan tinggi tertentu.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di Perguruan tinggi dengan
batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah
merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan
perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di
harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang
memperoleh statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi. Mahasiswa
juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Dari pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status
yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi
yang nantinya diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Namun jika kita mendefinisikan mahasiswa secara sederhana, maka
kita akan menafikan peranannya yang nyata dalam perkembangan arus
bangsa. Ketika kita mencoba menyederhanakan peran mahasiswa dengan
mengambil definisi setiap orang yang belajar di perguruan tinggi, definisi itu
akan mempersempit makna atau esensi dari mahasiswa itu sendiri. Mengingat
sejarah panjang mahasiswa dalam peranannya membangun bangsa, seorang
Indonesianis, Ben Anderson menyatakan bahwa, sejarah Indonesia adalah
sejarah pemudanya.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk
menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk
mendapat gelar sarjana atau diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren
study oriented mewabah di kalangan mahasiswa. Pertanyaan adalah, apakah
cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari dari bangku kuliah dan indeks
prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata
tidak. Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa
diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang harus dipertimbangkan,
yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan
berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan
memimpin dan dipimpin
Secara keseluruhan, tidak semua mahasiswa bisa
mengemban
menggunakan
3. Peran Akademik
Pemuda/Mahasiswa
dapat
berfungsi
sebagai
bagian
dari
itu,
Pemuda/Mahasiswa
juga
sebagai
bagian
dari
pada
Masayarakat
kearah
yang
lebih
baik
Saat ini sebagian besar Mahasiswa hanya bergerak pada peran provokator
saja, yang cenderung sudah tidak terlalu membuat perubahan yang berarti.
Banyaknya aksi yang dipelopori oleh mahasiswa ternyata tidaklah
sendiri
Mahasiswa
sebagai
tanpa
perantara
sebuah
tujuan
yang
program
pemerintah
juga
berarti.
wajib
orang
yang
visioner
mimpi
menjadi
energi
dahsyatuntuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa tugas primer mahasiswa
adalah belajar secara serius dengan mentotalkan diri. Hal ini berkaitan khusus
dengan entitas mahasiswa yang merupakan calon-calon ilmuan, yaitu orangorang yang bekerja dengan ilmu. Sedangkan tanggung jawab mahasiswa
sebagai bagian dari bangsa ini, tentu saja harus berperan aktif dalam
menyuarakan kepentingan kehidupan berbangsa, terutama lagi bagi perbaikan
kehidupan sosial kemasyarakatan.
3.2 Saran
Mahasiswa merupakan sebuah miniatur masyarakat intelektual yang
memilki corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh
dengan kreatifitas dalam rangka mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Yakni; Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian pada masyarakat.
Kita sebagai mahasiswa yang merupakan salah satu agent of change harus
ikut berperan aktif dalam membantu pemerintah mewujudkan tujuan negara
Indonesia.
pemuda
memiliki
keyakinan
akan
pengabdian
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Emi. 2014. Makalah Peran Mahasiswa dalam Bela Negara.
Yogyakata: Universitas Mercu Buana
Hidayat, Ziaulhaq. 2011. Tugas dan Tanggungjawab Mahasiswa. Kampus
IAIN SU.
Jusuf, A Feisal. 1995. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani
Press. h.224.
Kundhori, Moh Ihsan. 2010. Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial.
Ponorogo: STAIN Ponorogo.
M, Hanis Ribut. 2012. Mahasiswa dan Tanggungjawab Sosial. Kediri.