Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
GAMBAR 3.1
BACKHOE CATERPILLAR 330 BL
III-1
III-2
Kemampuan produksi optimal alat gali muat dalam satu siklus untuk
memindahkan material dapat dihitung dari persamaan :
P = CI
60
E
Ct
7)
Dimana:
P
= Swell Factor
Ct
b.
c.
III-3
d.
III-4
daripada alat angkut. Jika alat angkut berada di belakang alat muat berarti batang
pengeruk harus berputar 1800 dan ini memakan waktu. Bila alat angkut diletakkan di
samping maka kedudukannya akan membahayakan karena dekat lereng.
e. Pengalaman operator
Operator yang sudah berpengalaman akan dapat menghasilkan produksi yang
optimal. Karena kerja yang cepat dan tangkas akan memperkecil jumlah waktu edar.
3.2. Pengangkutan Batu Kapur Dari Front Penambangan ke Crusher
Kegiatan pengangkutan batu kapur dari front penambangan ke crushing plant
dengan jarak 1,3 km dilakukan dengan menggunakan dump truck. Jumlah dump truck
yang digunakan adalah 4 unit, yaitu tipe komatsu HD 325 sebanyak 3 unit dan 1 unit
dump truck Caterpillar 769 C.
Kemampuan produksi optimal alat angkut untuk memindahkan material dapat
dihitung dari persamaan :
P = Cx
60
xE
Ct
7)
Dimana:
P
= Jumlah pengisian
III-5
Ct
III-6
TABEL III.1
KONDISI JALAN ANGKUT DI PT SEMEN BATURAJA (Persero)
Keadaan Jalan
Panjang jalan (m)
Lebar jalan (m)
Pemeliharaan jalan
Kondisi permukaan jalan
Tanjakan maksimum (%)
Rolling Resistance (lb/ton)
c. Keadaan material
Dump truck merupakan alat angkut yang fleksibel, artinya dapat digunakan untuk
mengangkut macam-macam bentuk material. Kapasitas dump truck yang dipilih harus
berimbang dengan kapasitas alat muat. Jika perbandingannnya kurang proporsional
maka ada kemungkinan alat muat terlalu lama melakukan pengisian.
3.2.1. Waktu Edar Alat Angkut
Gerakan yang dilakukan oleh alat angkut dump truck selama melakukan
proses pengangkutan adalah :
a. Mengisi (loading)
b. Mengangkut (hauling) yaitu gerakan dari tempat penimbunan material sehingga
ke lokasi crusher
c. Membelok (manuver) terdiri dari gerakan membelok dan mundur
III-7
III-8
b. Grade Resistance
Grade Resistance adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu
gerak kendaraan karena adanya kemiringan, jika jalur jalan itu menanjak disebut
kemiringan positif, maka tahanan gelinding akan melawan kendaraan sehingga
memperbesar rimpull yang diperlukan. Sebaliknya jika jalur jalan turun disebut
kemiringan negatif, maka tahanan kemiringannya akan membantu gerak kendaraaan,
artinya mengurangi rimpull yang dibutuhkan. Besarnya pengaruh kemiringan jalan
terhadap Grade Resistance dapat dilihat pada (Tabel III.3). Sedangkan kondisi jalan
angkut dari area penambangan ke crushing plant di PT Semen Baturaja (Persero)
dapat dilihat pada (Gambar 3.1).
TABEL III.3
PENGARUH KEMIRINGAN JALAN TERHADAP GRADE RESISTANCE 7)
Kemiringan
1
2
3
4
5
6
7
8
GR(lb/ton)
20
40
60
80
100
119,8
139,8
159,8
Kemiringan (%)
9
10
11
12
13
14
15
GR (lb/ton)
179,2
199,0
218,0
238,4
257,8
277,4
296,6
III-9
*Tanpa skala
GAMBAR 3.2
JARAK DAN GRADE JALAN ANGKUT DARI QUARRY HINGGA
CRUSHER DI PT. SEMEN BATURAJA (Persero)
c. Rimpull
Merupakan besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin kepada
permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur jalan.
Rimpull biasanya dinyatakan dalam lbs, dan dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
RP =
Dimana : RP
HP
7)
III-10
III-11
E =
Wke
100%
Wkt
7)
Keterangan :
E
= Efisiensi kerja, %
Wke
Wkt
efisiensinya (efisiensi operator) secara tepat karena selalu berubah-ubah dari hari ke
hari bahkan dari jam ke jam, tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang
digunakannya dan lain-lain.
3.4. Sinkronisasi Antara Alat Gali Muat Dengan Alat Angkut
Dalam usaha untuk menciptakan keselarasan antara alat gali muat dengan alat
angkut, maka harus diupayakan tidak terjadi saling menunggu antara alat muat
dengan alat angkut. Untuk menilai kerja alat, dapat dilihat dengan cara menghitung
Macth Factor (MF), yaitu suatu angka yang menunjukkan seberapa baik penyesuaian
antara jumlah alat gali muat dan alat angkut yang digunakan. Macth Factor ini
dihitung dengan menggunakan persamaan :
MF =
nH Lt
nL Ch
7)
Keterangan :
MF = Macth Factor (Faktor Keselarasan)
nH
III-12
nL
Lt
= Jumlah pengisian
Cl
Ch
Jika,
a. MF = 1
Maka antara alat gali muat dengan alat angkut terjadi keserasian kerja tanpa ada
alat yang mengalami waktu luang atau waktu tunggu.
b. MF 1
Dalam hal ini berarti
nh lt
1
nl ch
nh x lt nl x ch
nh
nl
ch
lt
maka alat angkut bekerja penuh (100 %) sedangkan alat gali muat ada waktu
menunggu sebesar :
wt =
nl ch
nh
c. MF 1
- lt
nl
nh
= lt wt
ch
III-13
Berarti alat gali muat bekerja penuh (100 %), sedangkan alat angkutnya ada
waktu menunggu sebesar :
Wt =
nh lt
ch
nl
P
Pdt
7)
Keterangan :
Ndt = Banyaknya alat yang beroperasi
P