Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Higiene
sanitasi
makanan
dan
minuman
adalah
upaya
untuk
Makanan
yang
aman
adalah
yang
tidak
tercemar,
tidak
mikroorganisme.
Pertumbuhan
mikroorganisme
dalam
makanan
mikroorganisme
yang
mengontaminasi
makanan
dapat
yang
dilakukan
oleh
enzim
yang
memberikan
hasil
yang
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah sanitasi industri yang baik dan aman?
2. Bagaimana keadaan sanitasi pada industri pembuatan terasi udang
rebon asli Lombok Timur?
1.3Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan sanitasi pada industri pembuatan terasi
udang rebon asli Lombok Timur
2. Untuk mengetahui dampak sanitasi terhadap produk terasi udang rebon
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sanitasi Yang Baik dan Aman
Sanitasi yang baik dan aman pada industri perikanan secara umum
dapat di lihat dari berbagai aspek, diantaranya adalah dari segi
sanitasi kontruksi, sanitasi lingkungan, sanitasi air, dan sanitasi
sumber kontaminan. Dalam sebuah industri, sanitasi harus
memenuhi semua aspek tersebut.
2.1.1 Sanitasi kontruksi
Dinding
Dinding yang tepat untuk
sebuah
konstruksi
industri
masuknya
binatang
pengerat,
disamping
itu,
serangga.
(Graham,1991)
merekomendasikan
hal
untuk
memungkinkan
pergerakan
udara
secara
konstruksi
harus
beton
ganda,
jika
yang
sedang
mengalami
dekomposisi
(penguraian)
oleh
mikroorganisme air.
e. Temperaturnya normal : Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas
terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada
saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat
f.
terutama
karbondioksida.
Pengaruh
yang
menyangkut
aspek
tetapi
dalam
jumlah
yang
lebih
besar
150
mg/l
dapat
berlebihan
dalam
air
dapat
mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci /
ketel)selain
mengakibatkan
bau
dan
korosi
pada
pipa.
Sering
dengan
hemoglobine
dalam
daerah
membentuk
sehat
melalui
pengendalian
faktor
lingkungan
fisik
tertentu
dan
manusia
botulinum,
dalam
beberapa
misalnya
pegendalian
Listeria
kasus,
ada
potensi
monocytogenes
kontaminasi
bakteri
dan
sangat
2.2 Keadaan Sanitasi Pada Proses Pembuatan Udang Rebon Asli Lombok Timur
Pada produksi pembuatan Terasi Udang Lombok, kehadiran kontaminan
tertu saja tidak dapat dihindari. Namun, sebagai produsen yang baik dan
mengutamakan kebersihan serta sanitasi dari produk yang dihasilkan harus
terasi
Lombok
adalah
pencampuran antara udang rebon kecil dan besar. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang baik dengan harga yang
efisien. Pada proses ini, yang berpotensi menjadi sumber kontaminan
adalah pekerja, alas terpal, dinding dan atap. Pekerja menggunakan sarung
tangan dan penutup kepala namun tidak menggunakan masker untuk
menutupi hidung dan mulut. Alas dari terpal yang tidak sering di cuci juga
dapat menyebabkan kontaminasi silang dari bahan yang akan diproduksi
dengan bakteri
pada unit produksi tidak ada plafon, sehingga masih memungkinkan adanya
udara dari luar pabrik masuk ke dalam pabrik.
Pada video terlihat bahwa sumber air yang digunakan pada pabrik
tersebut jauh dari tempat persiapan bahan baku/pencampuran, sehingga
memungkinkan terjadinya kontaminasi akibat banyaknya perpindahan
bahan baku secara manual.
Dari segi sanitasi kontruksi selama persiapan bahan baku dalam video
terlihat kontruksi sekitarnya kurang efektif seperti atap yang tidak ada
plafon, pintu masuk terlalu terbuka, lantai yang digunakan masih dalam
keadaan ubin yang belum dilapisi dengan keramik, dinding yang masih
belum di pelamir dan cat, jadi akan banyak menghasilkan debu yang
menyebabkan kontaminasi. Di dalam pabrik itu sudah cukup bagus karena
tidak terdapat jendela yang dapat menjadi tempat keluar masuknya udara
dari luar yang membawa sumber kontaminan.
Dari segi sanitasi lingkungan pada saat persiapan bahan baku dalam
vidio terlihat lingkungan sekitarnya kurang efektif seperti jauhnya tempat
penyimpanan bahan baku dan tempat proses pengolahan, penggunaan
sepatu boot untuk mencampurkan bahan-bahan, dan juga alas terpal yang
di gunakannya masih kurang di perhatikan kebersihannya.
2. Penambahan pewarna makanan
Pada proses penambahan pewara makanan, ewarna makanan bisa menjadi
sumber kontaminan. Penggunaan pewarna makanan yang takarannya tidak
teliti dapat menjadikan produk berbaya intuk konsumen. Alat yang
Sehingga
kebersihan
mesin
dan
loyang
harus
sangat
diperhatikan.
Untuk sanitasi air, pada proses ini tidak menggunakan air. Jadi sanitasi air
tidak
terlalu
di
perhatikan.
Penggunaan
air
di
sini
hanya
untuk
membersihkan alat.
Dari segi sanitasi lingkungan, pada proses penjemuran ini sangat rawan
terjadi kontaminasi langsung. Karena pada proses penjemuran ini produk
berada pada lingkungan yang terbuka. Jadi kemungkinan besar akan
membawa
banyak
kontaminasi
dari
sekitarnya.
Dan
untuk
proses
adanya
kontaminasi,
dan
sudah
menggunakan
alat
terlalu
di
perhatikan.
Penggunaan
air
di
sini
hanya
untuk
membersihkan alat.
Dari segi sanitasi lingkungan pada saat proses pengemasan dalam vidio
tersebut, pengemasan menggunakan alat pengemas yang sudah cukup
bagus. Pekerjanya juga sudah bagus, mereka menggunakan sarung tangan
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Sanitasi yang baik dalam sebuah industri harus memenuhi
empat aspek yaitu sanitasi kontruksi, sanitasi lingkungan,
sanitasi air, sanitasi sumber kontaminan. Sanitasi pada
industri terasi udang rebon asli lombok timur belum bisa di
katakan baik karena pada sanitasi kontruksi masih belum
memenhi standard, tetapi pada kontruksi bangunan bagian
jendela pabrik tersebut sudah memenuhi standard karena
tidak menggunakan jendela yang dapat menjadi sumber
kontaminasi. kemudian pada sanitasi lingkungan, masih
sangat minim, karena masih menggunakan alat-alat
sederhana dan masih manual sehingga dapat menimbulkan