Вы находитесь на странице: 1из 11

TUGAS MUTU LAYANAN KEBIDANAN DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN MUTU

OLEH :
KELOMPOK 1
ANGELA M. A. FERNANDES

PO. 530324014 355

ARISTAWATI N. GAH

PO. 530324014 356

BEATRIX K. NELU

PO. 530324014 357

BEATRIX R. M NDALE

PO. 530324014 358

DIANA J.A BANUANAEK

PO. 530324014 359

EDELTRUDIS S. JEMARUT

PO. 530324014 360

ELFRIDA B. IKUN

PO. 530324014 361

FRANSELINA D. WOKAL

PO. 530324014 362

FRANSISKA O. TAPUN

PO. 530324014 363

GUSTYANI D.E KURNIA

PO. 530324014 364

IIN H.S PUTRI

PO. 530324014 365

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEBIDANAN ANGKATAN XVI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
membahas tentang PROGRAM JAMINAN MUTU.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Mutu Pelayanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan yang telah membimbing
kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua.

Kupang,

September 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang...........................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3

Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1

Tujuan Jaminan Mutu................................................................................3

2.2

Falsafah Mutu............................................................................................3

2.3

Pengertian Jaminan Mutu..........................................................................4

2.4

Prinsip Jaminan Mutu................................................................................4

2.5

Dimensi Mutu............................................................................................4

2.6

Indikator Jaminan Mutu.............................................................................6

2.7

Model Jaminan Mutu.................................................................................6

2.8

Manfaat Program Jaminan Mutu...............................................................8

BAB III PENUTUP


3. 1 Kesimpulan................................................................................................9
3. 2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi mempertinggi arus kompetensi disegala bidang termasuk
bidang kesehatan diaman perawat dan bidan terlibat didalamnya. Untuk dapat
mempertahankan eksistensinya, maka setiap organisasi harus berupaya
meningkatkan mutu pelayanan secara terus-menerus. Kecenderungan masa
kini dan masa depan menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari
pentingnya peningkatan dan mempertahankan kualitas hidup (quality of life).

Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dicari untuk
memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
diterimanya. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka customer
akan semakin kritis dalam menerima produksi jasa, termasuk jasa pelayanan
kebidanan, oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap bidan perlu
dilakukan terus menerus.
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
banyak upaya yang dapat dilaksanakan. Upaya tersebut jika dilaksanakan
secara terarah dan terencana, dalam ilmu administrasi kesehatan dikenal
dengan nama program menjaga mutu pelayanan kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan di capai, yaitu :
1. Apa tujuan jaminan mutu ?
2. Jelaksan falsafah mutu ?
3. Apa pengertian jaminan mutu ?
4. Apa saja prinsip jaminan mutu ?
5. Sebutkan dan jelaskan tentang dimensi mutu ?
6. Jelaskan apa saja indicator jaminan mutu ?
7. Jelaskan tentang model jaminan mutu ?
8. Apa saja manfaat program jaminan mutu ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang tujuan jaminan mutu.
b. Untuk mengetahui tentang falsafah mutu.
c. Untuk mengetahui tentang pengertian jaminan mutu.
d. Untuk mengetahui tentang prinsip jaminan mutu.
e. Untuk mengetahui tentang dimensi mutu.
f. Untuk mengetahui tentang indikator jaminan mutu.
g. Untuk mengetahui tentang model jaminan mutu.
h. Untuk mengetahui manfaat program jaminan mutu.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Jaminan Mutu


Tujuan program jaminan mutu secara umum dapat dibedakan atas dua
macam. Tujuan tersebut adalah :
a. Tujuan Umum
Tujuan program jaminan mutu adalah untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus program jaminan mutu dapat dibedakan atas 5 macam,
yaitu :
1) Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
2) Diketahuinya penyebab munculnya masalah mutu pelayanan kesehatan
yang di selenggarakan.
3) Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan yang ditemukan.
4) Terselenggaranya upaya penyelesaian masalah dan penyebab mutu
pelayanan kesehatan yang ditemukan.
5) Tersusunnya saran dan tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
2.2 Falsafah Mutu
Perbaikan mutu merupakan upaya transformasi budaya kerja organisasi
melalui pengalaman belajar sehingga merubah cara berpikir setiap orang yang
terlibat dalam organisasi, cara organisasi di kelola, sehingga berubah kearah
yang lebih baik.

2.3 Pengertian Jaminan Mutu


Jaminan mutu pelayanan kesehatan ialah, suatu proses upaya yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu

dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan


yang diselenggarakan berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta
menentukan dan melaksanakan cara pemecahan masalah mutu sesuai
kemampuan yang ada dan menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (terutama
pelayanan kebidanan)
2.4 Prinsip Jaminan Mutu
a.
b.
c.
d.
e.

Prinsip-prinsip jaminan mutu adalah sebagai berikut :


Bekerja dalam tim,
Memberikan focus perubahan pada proses,
Mempunyai orientasi kinerja pada pelanggan,
Pengambilan keputusan berdasarkan data, dan
Adanya komitmen pimpinan dan keterlibatan bawahan dalam perbaikan
proses pelayanan

2.5 Dimensi Mutu


a. Kompetensi Teknik
Mengacu pada kemampuan dan ketrampilan petugas dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sesuai dengan standar pan pedoman.
b. Efektifitas
Kualitas pelayanan kesehatan tergantung pada kefektifan dari intervensi
pelayanan yang diberikan penilain dimensi efektifitas merupakan jawaban
pertanyaan : apakah prosedur atau pengobatan bila dilakukan dengan benar
akan memberikan hasil yang diinginkan.
c. Efisiensi
Merupakan dimensi yang penting. Pelayanan yang diberikan adalah
optimal bukan maksimal yang memberikan hasil paling besar dalam
keterbatasan sumber daya. Pelayanan yang diberikan adalah tepat dan
esensial. Hindari meberikan pelayanan yang tidak perlu dan pengulangan
yang tidak berarti.
d. Akses
Akses (keterjangkauan) merupakan dimensi yang paling penting dalam
kualitas karena keterbatasan jangkauan akan menyebabkan ketidakpastian

dalam kesakitan dan kematian. Misalnya buruknya akkses terhadap


imunisasi dapat menyebabkan cakupan imunisasi tidak adekuat.
e. Hubungan Antar Manusia
Adalah interaksi yang terjadi antara penyelenggra pelayanan kesehatan
dengan pasien, supervisor kabupaten dengan petugas puskesmas, dinas
kabupaten dengan puskesmas, kepala puskesmas dengan petugas
puskesmas dan lain-lain. Hubungan antar manusia yang baik akan
menimbulkan kemitraan, saling percaya, saling menghormati dan
keterbukaan.
f. Kesinambungan Pelayanan
Artinya pasien selalu mendapatkan pelayanan yang dibutuhkannya tanpa
terputus termasuk rujukannya. Keadaan ini dapat terjadi karena danya
catatan medic yang lengkap dan akurat.
g. Keamanan
Berarti meminimalkan resiko-resiko trauma, infeksi dan efek yang
membahayakan lainnya sehubungan dengan pelayanan yang diberikan.
h. Kenyamanan
Saran pelayanan kesehatan harus dapat memberikan kenyamanan kepada
pasien, termasuk kebersihan, waktu tunggu, dan lain-lain. Karena
kenyamanan akan menimbulkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan
kesehatan.
i. Informasi
Pelayanan kesehatan yang bermutu harus mampu menjelaskan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, harus dapat
menjelaskan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana dan resiko pelayanan
kesehatan tersebut.
j. Ketepatan Waktu
Pelayana kesehatan yang bermutu harus diselenggarakan dalam waktu
yang tepat, juga dalam hal waku buka dan waktu tutup tempat pelayanan
harus tepat waktu.
2.6 Indikator Jaminan Mutu
Ada 2 macam indicator jaminan mutu, yaitu :
a. Indikator Persyaratan Minimal, untuk mengukur fakto-faktor yang
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan (penyebab), terdiri atas :
1) Indicator masukan : tenaga, dana, pedoman, sarana dan prasarana.

2) Indikator lingkungan : kebijakan, undang-undang, organisasi dan


manajemen fasilatas pelayana kesehatan.
3) Indicator proses : tindakan medis dan non-media yang dikerjakan dalam
memberikan pelayanan ( alur kerja, praktek, perilaku pelayanan)
b. Indicator Penampilan Minimal/Indikator Keluaran, indicator ini mengukur
mutu pelayanan kesehatan (akibat), baik bersifat medik ataupun nonmedik.
2.7 Model Jaminan Mutu
Upaya peningakatan mutu harus dilakukan secara bertahap, yaitu mulai
dari pemecahan masalah sederhana ke masalah yang kompleks.
a. Tahap analisis system
1) Pada tahap ini, yang pertama diperbaiki adalah mutu pelayana medic
dasar, kemudian mutu pelayana non-medik. Pelayanan medic ialah
pelayanan best practice, yaitu segala kegiatan yang menyangkut :
anamnesis, pemeriksaan fisik, pengobatan, rujukan dan konseling.
Berdasarkan etika profesi kemanusiaan, setiap profesi kesehatan tanpa
kecuali dalam setiap menyelanggarakan pelayanan kepada pasien harus
menerapkan semua ketentuan best practice berikut.
Namun kenyataan di lapangan best practice sering diabaikan,
sehinggan pasien/klien memperoleh pelayanan kesehatan yang kurang
bermutu sehingga hak-hak pasien kurang dipenuhi. Oleh sebab itu, yang
menjadi prioritas utama ialah mutu pelayanan medic harus di tingkatkan
terlebih dahulu.
2) Digunakan daftar tilik untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap
standar yang telah ditetapkan.
b. Tahap Pendekatan Tim
Tahap pendekatan tim melalui upaya pemecahan masalah. Adapun
tahap-tahap analisis sitem/supervise tahap pendekatan tim adalah sebagai
berikut :
1) Lingkup kegiatan memperbaiki kompetensi teknik.
2) Meningkatkan tingkat kepatuhan memperbaiki dimensi mutu yang lain
(kepuasaan, kenyamanan, efektifitas, efisiensi, dll).

3) Kompleksitas

masalah-masalah

sederhana

yaitu

masalah

yang

diidentifikasi pada proses masalah kompleks yaitu masalah output dan


outcome.
4) Proses pemecahan masalah mudah/sedehana lebih sulit, dengan
mempergunakan quality improvement tools.
5) Cara identifikasi masalah dengan menggunakan daftar tilik dengan
melalui pendekatan tim.
Diharapkan dengan pelaksanaan Model Evolusi tersebut di dalam
organisasi pelayanan kesehatan akan terjadi hal sebagai berikut :
1) Pola pikir petugas dalam organisasi pelayanan kesehatan akan berubah
dari pola pikir sumberdaya menjadi pola pikir mutu,
2) Petugas organisasi pelayanan kesehatan akan mneydari mutu itu
sebenarnya dapat dikendalikan oleh petugas itu sendiri.
3) Petugas organisasi dalam pelayanan kesehatan akan mnejbarkan tugas
mereka dalam bentuk istilah mutu, artinya dari hanya mementingkan
kuantitas atau cakupan pekerjaan saja, berubah menjadi orientasi
kepada mutu.
4) Petugas organisasi pelayanan kesehatan akan merasa puas kalau ma;u
memecahkan masalah mutu yang sulit dan kemudian selanjutnya
tingkat kepuasan akan meningkat kalau masalah mutu yang dipecahkan
semakin sulit.
2.8 Manfaat Program Jaminan Mutu
a. Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin dicapai.
b. Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan.
c. Mendorong serta meningkatkan efisien dalam pengelolaan pelayanan
kesehatan.
d. Melindungi pelaksanaan pelayanan kesehatan dari gugatan hokum.
e. Semakin meningkatnya mutu pelayanan

BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Perbaikan mutu merupakan upaya transformasi budaya kerja organisasi
melalui pengalaman belajar sehingga merubah cara berpikir setiap orang yang
terlibat dalam organisasi, cara organisasi di kelola, sehingga berubah kearah
yang lebih baik.
Jaminan mutu pelayanan kesehatan ialah, suatu proses upaya yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu
dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta
menentukan danmelaksanakan cara pemecahan masalah mutu sesuai
kemampuan yang ada dan menilai hasil yang dicapai guna menyusun saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (terutama
pelayanan kebidanan).
Tujuan program jaminan mutu adalah untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Prinsip-prinsip jaminan mutu
adalah bekerja dalam tim, memberikan focus perubahan pada proses,
mempunyai orientasi kinerja pada pelanggan, pengambilan keputusan
berdasarkan data, dan adanya komitmen pimpinan dan keterlibatan bawahan
dalam perbaikan proses pelayanan.
3. 2 Saran
Untuk lebih memberikan kepuasan kepada konsumen maka mutu
pelayanan kesehatan di Indonesia harus di tingkatkan, untuk mencapai
masyarakat yang sehat dan terbebas dari berbagai macam penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media
Sayrudin, dkk. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Untuk Pasien.
Jakarta : CV. Trans Info Media
Sondakh, Jenny, dkk. 2013. Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
http://kebidanan11.blogspot.co.id/2015/05/quality-assurance-program-jaminanmutu.html?m=1 diakses 26 september 2016
http://nuraenilumu.blogspot.com/2012/12/mutu-pelayanan-kebidanan.html
diakses 26 september 2016

Вам также может понравиться