Вы находитесь на странице: 1из 11

2.2.

2 BATU

Pengertian batu
Dalam geologi, batu adalah benda padat yang tebuat secara alami
dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer,
terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu
batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan
disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari
geologi. .Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi
bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter,
Batu juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan
memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam. Batuan
umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia,
dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk
mereka. Ciri - ciri ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku,
sedimen, dan metamorf. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan
ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi dari satu
jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi.Pengkelasan
ini dibuat dengan berdasarkan: kandungan mineral yaitu jenis-jenis
mineral yang terdapat di dalam batu ini. Tekstur batu, yaitu ukuran
dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu.Struktur batu, yaitu
susunan hablur mineral di dalam batu.
Batu-batu secara umum biasanya dibagi menurut proses yang
membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga kumpulan yang
besar yaitu
1. Batuan Beku

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan
yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan
magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar
dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas
permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Lebih dari 700 tipe batuan beku telah
berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak
bumi.
Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi pada saat
lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku di tengah perjalanan
disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika magma telah keluar dan
membeku di permukaan bumi, disebut batuan beku luar atau efusi / vulkanik.
Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.

Batuan beku plutonik

2.

Batuan beku vulkanik

Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun


batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif
besar. Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga
mineral penyusunnya lebih kecil.

2. Batuan Endapan atau Batuan Sedimen


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada
kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan
yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian
lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan
dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen.
Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami
litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen.

Klasifikasi sediment klastik dibedakan berdasarkan atas ukuran butirnya, yaitu


sebagai berikut :
Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (krikil) halus
hingga bongkah (boulder) dengan ukuran diameternya 2-256mm
Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, dengan ukuran diameternya
0,06-2mm, mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.
Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,04-0,06mm,
mulai dari lempung higga debu kasar.
Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir,
lempung, serpih dan kaolin.

a. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik

Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari materialmaterial yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan
sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran
bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon
(reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil
hidrokarbon

(source

rocks).

Contoh

sediment

klastik

adalah

breksi,

konglomerat, batu pasir, lempung, serpih dan kaolin


b. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon
dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu. Batuan sedimen ini biasanya
mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa sekunder, gypsum dan
chert.
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain
(clastic);

pengendapan

(deposition)

karena

aktivitas

biogenik;

dan

pengendapan (precipitation) dari larutan.


Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Batuan sedimen memiliki
ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut :

Batuan endapan biasanya berlapis-lapis

Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya, seperti terdapatnya


cangkang binatang koral dan serat-serat kayu.

Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat


yang menyusunnya.

Penamaan batuan sedimen berdasarkan butir

1.

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir


penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah :

2.

Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2
mm dengan bentuk butitan yang bersudut.

3.

Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar


dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar.

4.

Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm


sampai 1/16 mm

5.

Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm
sampai 1/256 mm

6.

Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil
dari 1/256

3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock)

yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan
tekstur dan komposisi mineral sebagai akibat perubahan kondisi fisik
disebabkan oleh tekanan dan temperatur.batuan sebelumnya akan berubah

tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate
yang merupakan perubahan batu lempung. Apabila semua batuan-batuan
yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma
yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuanbatuan baru lagi. Beberapa contoh batuan metamorf adalah Gneis, batu
sabak, batu garnet, dan pualam.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi.Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi
batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama
pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Ciri-ciri batuan ini :

Adanya perlapisan,

Silang siur atau struktur gelembur gelombang klastik.

Batu koral

Batu Koral merupakan batu alam yang berbentuk koral atau kerikil dengan
berbagai macam warna dan ukuran. Batu Koral Sikat sangat cantik jika di
kombinasikan dengan pemakaian batu lainnya seperti Batu Candi, Batu
Andesit dan Batu Palimanan. Batu Koral dapat di pasang secara disebar
ataupun di semen di lantai dengan pola mosaik.

Jenis jenis batu koral


A. Batu koral sikat

B. Kerikil hitam bali

C. Kerikil warna merah hati

D. Kerikil putih/krem

E. Kerikil hitam sumbawa

F. Kerikil merah marun

G. Kerikil putih kupang

H. Kerikil telur puyuh

I. Kerikil putih itali

Motif
Bulat halus, dengan berbagai warna dan corak yang
bermacam-macam.
Ukuran
Ukuran yang tersedia:
o 1-2 cm
o 2-3 cm

o 3-5 cm
o 5-7 cm
Warna
Hitam
Merah
Putih
Hijau
Krem
Merah hati
Merah marun
Pola Pemasangan
Acak
Mosaik
Bentuk-bentuk tertentu
Menonjol, ditempel setengah bagian
Kualitas Perawatan
Baik, perawatannya dengan disiram air dan disikat.
Aplikasi Pada Desain
Koral banyak digunakan untuk pagar, dinding, lantai
rumah, kolam renang, kolam ikan (kolam hias), taman, dll.

Koral lebih diutamakan fungsinya sebagai hiasan.


Batu Koral dapat juga diaplikasikan untuk dinding sebagai
pengganti cat terutama untuk batu koral sikat tumbled
hanya saja pemasangannya sedikit sukar karena harus
dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman. Prinsip
pengerjaannya sama seperti pemasangan batu koral
untuk lantai carport.
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan : Indah dan menarik, karena batu koral
mempunyai banyak pilihan warna.
Kekurangan : Mudah kotor, tidak mampu menahan beban
berat.
Harga
Harga batu koral rata-rata Rp 25rb-50rb/sak

Вам также может понравиться