Вы находитесь на странице: 1из 26

WALKTHROUGHSURVEYDIPERUSAHAAN

PT.MARTINABERTOTBK
28JULI2016
KESELAMATANKERJA

KelompokIII
Dr.DanielFerrand
Dr.Zuliza
Dr.OdeliaJovitaJusufFantoni
Dr.NurAjiyantiSabirina
Dr.ShalehBinMuhammadDrehem
Dr.ParamitaStella
Dr.DesiAndriyaniAlamsjah
Dr.MutiaraRizkyAnanda
Dr.EmaNuramalia
Dr.ZeniaPurnamaMurti
Dr.PastiRahmatDaeli
Dr.YetiOktavianaZebua
Dr.LeniLukman
Dr.AmandaYessicaAnggara
Dr.Susanti
Dr.DesiAdiyati

PELATIHANHIPERKESDANKESELAMATANKERJA
KEMENTRIANKETENAGAKERJAANINDONESIA
PERIODE2530JULI2016

JAKARTA

BABI
PENDAHULUAN
I.

LatarBelakang
Perkembangannasionaldisektorindustrisekaranginiberkembangsemakinpesatsejalan

dengan kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi ini telah mendorong meningkatnya


penggunaan mesinmesin, peralatan kerja dengan teknologi ini telah mendorong
meningkatnya penggunaan mesinmesin, peralatan kerja dengan teknologi modren dan
bahanbahan kimia dalam proses produksi. Di satu pihak perkembangan industri ini
memberikandampakyangpositifdenganterciptanyalapanganpekerjaanyanglebihluas.
Namun, akibat percepatan proses industrialisasi dengan sendirinya akan memperbesar
resikonyabahayayangterkandungdalamindustri,timbulnyaPenyakitAkibatKerja(PAK)
danpotensikecelakaankerjasemakinbesar.
KeselamatandanKesehatanKerja(K3)merupakanstandarkerjayangharusdipenuhi
oleh suatu perusahaan guna menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
denganmengendalikanberbagairesikoyangberkaitandengankegiatankerja.Ruanglingkup
K3terdiridariaspektenagakerja,sistemkerja,saranadanprasaranaperusahaan.Sistem
manajemen K3 (SMK3) wajib diterapkan oleh perusahaan di Indonesia dan memiliki
landasanhukumyangdiaturdalamUUD45pasal27ayat2,UndangundangNo.1tahun
1970,UndangundangNo.13tahun2003danPermenakerNo.05/Men/1996.
Berbagai macam permasalahan di bidang K3 masih banyak ditemukan terutama di
negaraberkembangsepertiIndonesia.Masalahyangmasihditemukanantaralainkurangnya
perhatian dari semua pihak akan pentingnya keselamatan kerja, masih tingginya angka
kecelakaankerjadanrendahnyakomitmendaripemilikdanpengelolausaha.Halinijuga
berpengaruhterhadapkemampuanperusahaanuntukdapatbersaingsecaraglobal.
Salah satu kegiatan dalam pelatihan hiperkes yang diselenggarakan oleh Pusat K3
KementerianTenagaKerjadanTransmigrasiRIadalahmelakukankunjungankeperusahaan
PT.MartinaBertoTbkyangmemilikijenisusahadalambidangkosmetik.Melaluilaporan
inikamimenyampaikanhasilinspeksisecaraobyektifdansubyektifpadaPT.MartinaBerto
Tbkbesertahasilanalisadatadanpemecahanmasalahyangkamitemukanterkaitpenerapan
SMK3diperusahaantersebut.

II. DasarHukum
1. UUNo.1Tahun1970TentangKeselamatanKerja.
2. UURINo.13Tahun2003TentangKetenagakerjaan.
3. UUUaptahun1930.
4. PeraturanUaptahun1930.
5. PeraturanMenteriTenagaKerjadanTransmigrasiRINo.Per01/MEN/1980tentang
keselamatandankesehatantenagakerjapadakonstruksibangunan.
6. PeraturanMenteriTenagaKerjadanTransmigrasiRINo.Per04/MEN/1980tentang
syaratsyaratpemasangandanpemeliharaanalatpemadamapiringan.
7. PeraturanMenteriTenagaKerjadanTransmigrasiRINo.Per01/MEN/1982tentang
bejanatekanan.
8. PeraturanMenteriTenagaKerjaRINo.Per04/MEN/1985tentangpesawattenaga
danproduksi.
9. PeraturanMenteriTenagaKerjaRINo.Per05/MEN/1985tentangpesawatangkat
angkut.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 02/MEN/1989 tentang pengawasan
instalasipenyalurpetir.
11. KeputusanmenteritenagakerjaRINo.Kep186/MEN/1999tentangpenanggulangan
kebakaranditempatkerja.
12. KeputusanmenteritenagakerjaRINo.Kep187/MEN/1999tentangpengendalian
bahankimiaberbahaya.
13. KeputusanmenteritenagakerjaRINo.Kep75/MEN/2002tentangpemberlakuan
SNINoSNI0402252000mengenaipersyaratanumuminstalasilistrik2000(PUIL
2000)ditempatkerja.
14. Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan
nomor113ahun2006tentang pedomandnapembinaan teknis petugas K3ruang
terbatas
15. Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan
nomor45/DJPPK/IX/2008tentangpedomankeselamatandankesehatankerjabekerja
padaketinggiandenganmenggunakanaksestali(ropeaccess).

III. ProfilPerusahaan
a. Sejarahperusahaan
PT.MartinaBertoTbkmerupakanperusahaanyangdidirikanpadatahun1977olehDr
HC.MarthaTilaar,(alm)PranataBernard,danTheresaBuHarsiniSetiady.Perusahaanini

berlokasi di Jalan Pulokambing II no.1, kawasan Industri Pulogadung. Perusahaan ini


bergerak di bidang barang kosmetik, obat tradisional (jamu) dan pemasaran serta
perdagangankosmetik,perawatankecantikandanbarangbarangobattradisional.Selainitu,
perusahaanmemilikidukungandarikegiatanbisnisyangdilakukanolehanakperusahaannya,
PTCedefindo,yangmerupakankosmetikmanufakturkontrakataumakloondengankering,
semipadat,cairan,danaerosol.
Pada tahun 1981 perusahaan ini mendirikan pabrik di kawasan industri Pulogadung
denganpartnershipGrupKalbe.Setelahduatahunkemudian,mendirikanpabrikkeduanya
PT. SariAyuIndonesiauntukmendukung distribusinkosmetik.Daritahun19881995
merekamelakukankonsolidasidaribeberapabisnisyangdiperoleholehMarthaTilaarGroup
menjadiPT.MartinaBerto.

Pada tahun 1999 PT. Martino Berto resmi menjadi perusahaan keluarga Martha

Tilaar.
Tahun 20062008meluncurkan produkdalam keindahan dansegmenperawatan
pribadi.JaringanekspornyasemakinmeluaskepasarEropa(YunanidanUkraina)

danAsia(Jepang,Hongkong,danTaiwan).
Tahun 2010, meluncurkan toko ritel baru. Martha Tilaar Shop (MTS), di luar
IndonesiauntukmeraihpangsapasarInternasional.

b. Visidanmisiperusahaan
Visi
Untukmenjadisalahsatuperusahaanterkemukaduniadalamperawatankecantikandan
industrispadengannuansaalamdannilaitimur,melaluiteknologimodern,penelitian
dan pengembangan untuk mengoptimalkan nilai tambah kepada konsumen dan
stakeholderlainnya.
Misi

Untukmengembangkan, memproduksi,danmemasarkan produkprodukperawatan


kecantikandanspadengannuansaalam&timurdanstandarkualitasinternasional
untukmemenuhikebutuhankonsumendiberbagaisegmenpasardenganportofolio

yangsehatmampumencapaiperingkattigabesardisetiapsegmendiIndonesia.
Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk semua pelanggan

dalamproporsiseimbang,termasukpelanggankonsumendanperdagangan;
Untukmenjagakondisikeuanganyangsehatdanpertumbuhanyangberkelanjutan;

Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten dan

produktifsebagaibagiandariaktivaPerusahaan;
Untuk mempertahankan metode yang efisien dan efektif operasi, sistem, dan

teknologidiseluruhorganisasidanunitbisnis;
UntukmenerapkanGoodCorporateGovernancesecarakonsistenuntukkepentingan

semuastakeholder;
Untukmemberikanreturnatasinvestasiyangadiluntukdiapemegangsaham;
Untukmemperluaspasarinternasionalpadakosmetikdanprodukherbaldenganfokus
jangkamenengahpadakawasanAsiaPasifikdanfokusjangkapanjangdipasarglobal
denganprodukyangdipilihdanmerek.

c. Jumlahpegawaiperusahaan
Jumlahpekerjasebanyak1600orangpekerja.Jamkerjapegawaidibagimenjadi2shift
utama.
d. Sektorusaha
Perusahaan ini bergerak di bidang barang kosmetik, obat tradisional (jamu) dan
pemasaran serta perdagangan kosmetik, perawatan kecantikan dan barangbarang obat
tradisional.
1. SegmentAPlus
Dewi Sri Spa Martha Tilaar, PAC Martha Tilaar, Martha Tilaar Solutions, Jamu
GardenMarthaTilaar
2. SegmentA
BiokosMarthaTilaar,RudiHadisuwarnoMarthaTilaar
3. SegmentB
SariayuTilaarMartha,MarthaTilaarCaringColours,BeliaMarthaTilaar
4. SegmentC
Mirabella,Cempaka,Pesona,Martina.Currently,PesonaandMartinaproductshave
beensoldinMalaysiathroughdirectselling.

e. Jamkerja
Factory:JamKerja:07.3014.30ShfitIdanShiftII15.3022.00
Office:JamKerja:08.0016.30
f. Asuransi
KaryawanTetapProviderAsuransiAVIVAsesuaiplafonKaryawan
BPJSKesehatan:KaryawanKontrak

Dalam menangani kasus emergensi perusahaan bekerjasama dengan RS Antam, RS


JayakartadanRSPersahabatan.
g. Sertifikasiperusahaan
Padatahun1996menjadipabrikkosmetikpertamadiIndonesiayangmendapatkan
sertifikat ISO 9001.Tahun 2000menjadi satusatunya pendiri UN Global Compact dari
Asia, mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB (Cara Produksi
KosmetikayangBaik)danCPOTB(CaraProduksiObatTradisionalyangBaik).
h. KelembagaanP2K3
TotalP2K3:56Orang
PetugasK3:20Orang
Pelatihan:TanggapDaruratuntukDAMKAR
EmergencyRespondKecelakaanKerja
SertifikasiP3K:PMIdanDisnakertrans
ProsesKerja:StandbydimasingmasingBagian

Bekerjasesuaikejadiandarurat

PJK3:Sesuaikualifikasinyamasing:
AK3Umum
AK3Kimia,DAMKAR
IV. AlurProduksi
RencanaproduksibulanandihitungolehbagianPPIC.Darirencanaproduksiinibagian
produksiakanmenghitungjumlahjamorangyangdiperlukanberdasarkanstandarjamorang
yangtelahditetapkanolehbagianIE(IndustrialEngineering).Jamorangadalahjumlahjam
produksidikalidenganjumlahorangyangdiperlukanmelaksanakanproduksitersebut.Hal
iniberkaitandenganefisiensidanproduktifitasperusahaan.
Dalam pelaksanaanya, produksi akan meminta bahan baku ke gudang bahan baku
menggunakandokumenPWO(ProccessWorkOrder).Gudangakanmenyiapkankebutuhan
sesuaidenganPWOdanhasilpenimbanganakandiperiksaulangolehproduksi.Jikasemua
bahan telah siap, produksi akan mengolah bahan tersebut sesuai dengan LPP (Lembar
PetunjukProses).TiaplangkahLPPyangtelahdilaksanakankemudiandiparafolehoperator
danpengawasyangbersangkutandansetiappenyimpangan,adjusting,atausegalaperbaikan
yangtidakterteradiLPPakandicatatsebagaipedomanpemeriksaandanpenelusuranjika

terjadikesalahan.Prosespencuciandansanitasimesinproduksidilakukansetiappergantian
batchataupunpergantianprodukdenganproseduryangtelahditetapkan.
Selamaproseshinggadihasilkanprodukruahan,dibagianproduksiterdapattimdari
QCuntukmelakukanpengawasanmutupadatiapakhirprosessebelumpengemasan.QC
akanmemeriksakesesuainspesifikasiproduktersebutdenganstandaryangtelahditetapkan
sebelumnya.Jikatelahmemenuhispesifikasitersebutdapatditeruskanuntukpengemasan
danjikakurangmemenuhi, bagianproduksiakanmelakukan adjusting.Segalaperbaikan
yangdilakukanterhadapprodukharusdicatatLPPdandidokumentasikan.Produkruahan
yangtelahdinyatakanlulusolehQCkemudianakandikemas.Permintaanbahankemaske
gudang menggunakan dokumen PCO (Packing Order) dan pengemasan dilakukan
berdasarkanprosedurpengemasandariR&DyangdisebutLPK(LembarPetunjukKemas).
Secara umum produksi kosmetik yang dilakukan di PT Martina Berto Tbk. ada 4
macamyaituproduksiliquid,lipstik,makeupbase,dandekoratif.Masingmasingproduksi
tersebut memiliki supervisor yang bertanggung jawab secara langsung pada manager
produksi.

Gambar.AlurproduksiPTMartinaBertoTbk
V.

LandasanTeori
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata safety dan biasanya selalu

dikaitkandengankeadaanterbebasnyaseseorangdariperistiwacelaka(accident)ataunyaris

celaka(nearmiss).Jadipadahakekatnyakeselamatansebagaisuatupendekatankeilmuan
maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari faktorfaktor yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan berbagai cara dan
pendekatanuntukmemperkecilresikoterjadinyakecelakaan(Syaaf,2007).
Menurut Bennett N.B. Silalahi dan Rumondang (1991:22 dan 139) menyatakan
keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak
selamatyangdapatmengakibatkankecelakaansedangkankesehatankerjayaituterhindarnya
daripenyakityangmungkinakantimbulsetelahmemulaipekerjaannya.Sedangkanpendapat
Leon C Meggison yang dikutip oleh Prabu Mangkunegara (2000:161) bahwa istilah
keselamatanmencakupkeduaistilahyaituresikokeseamatandanresikokesehatan.Dalam
kepegawaian,keduaistilahtersebutdibedakan,yaituKeselamatankerjamenunjukankondisi
yangamanatauselamatdaripenderitaan,kerusakanataukerugianditempatkerja.Resiko
keselamatan merupakan aspekaspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran,ketakutanaliranlistrik,terpotong,lukamemar,keseleo,patahtulang,kerugian
alattubuh,penglihatan,danpendengaran.Semuaituseringdihubungandenganperlengkapan
perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugastugas kerja yang membutuhkan
pemeliharaandanlatihan.
Daridefinisidiatasdapatdisimpulkanbahwakeselamatanadalahsuatuusahauntuk
mencegahterjadinyakecelakaansehinggamanusiadapatmerasakankondisiyangamanatau
selamatdaripenderitaan,kerusakanataukerugianterutamauntukparapekerjakonstruksi.
Agar kondisi ini tercapai di tempat kerja maka diperlukan adanya keselamatan kerja.
Keselamatan kerja secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjaminkeutuhandankesempurnaanbaikjasmaniahmaupunrohaniahtenagakerjapada
khususnyadanmanusiapadaumumnyasertahasilbudayadankaryanya.Darisegikeilmuan
diartikansebagaisuatupengetahuandanpenerapannyadalamusahamencegahkemungkinan
terjadinyakecelakaandanpenyakitakibatkerja(Purnama,2010).
Keselamatankerjaadalahfaktoryangsangatpentingagarsuatuproyekdapatberjalan
dengan lancar. Dengan situasi yang aman dan selamat, para pekerja akan bekerja secara
maksimal dan semangat.Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari
resikokecelakaandankerusakanditempatkerjayangmencakuptentangkondisibangunan,
kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja (Simanjuntak, 1994). Menurut
Sumamurpadatahun 1993keselamatan kerja adalahkeselamatan yangbertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan

lingkungannyasertacaracaramelakukanpekerjaan.Kemudianpadatahun2001Sumamur
memperbaharuipengertiandarikeselamatankerjayaiturangkaianusahauntukmenciptakan
suasanakerjayangamandantentrambagiparakaryawanyangbekerjadiperusahaanyang
bersangkutan.
Pengertian di atas hampir sama dengan pengertian yang dikemukakan oleh
Mangkunegara(2002),bahwasecaraumumkeselamatankerjadapatdikatakansebagaiilmu
dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya,landasantempatkerjadanlingkungankerjasertacaramelakukanpekerjaan
gunamenjaminkeselamatantenagakerjadanasetperusahaanagarterhindardarikecelakaan
dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan Alat Pelindung Diri
(APD), perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Slamet (2012) juga
mendefinisikan tentang keselamatan kerja. Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai
keadaanterhindardaribahayaselamamelakukanpekerjaan.Dengankatalainkeselamatan
kerjamerupakansalahsatufaktoryangharusdilakukanselamabekerja,karenatidakyang
menginginkanterjadinyakecelakaandiduniaini.Keselamatankerjasangatbergantung.pada
jenis,bentuk,danlingkungandimanapekerjaanitudilaksanakan.
Unsurunsurpenunjangkeselamatankerjaadalahsebagaiberikut:
a)Adanyaunsurunsurkeamanandankesehatankerja
b)Adanyakesadarandalammenjagakeamanandankesehatankerja.
c)Telitidalambekerja
d)Melaksanakanprosedurkerjadenganmemperhatikankeamanandankesehatankerja.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja
karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas
keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja seperti
pernyataanJackson(1999)bahwakeselamatanadalahmerujukpadaperlindunganterhadap
kesejahteraanfisikseseorangterhadapcederayangterkaitdenganpekerjaan.
DalammelaksanakanK3,terdapatbeberapahalyangperludilakukanyaitu:
1. Identifikasipotensibahaya
Merupakantahapanyangdapatmemberikaninformasisecaramenyeluruhdanmendetail
mengenai risiko yang ditemukan dengan menjelaskan konsekuensi dari yang paling
ringansampaidenganyangpalingberat.Padatahapiniharusdapatmengidentifikasi
hazard yang dapat diramalkan (foreseeable) yang timbul dari semua kegiatan yang
berpotensimembahayakankesehatandankeselamatanterhadap:
1.Karyawan
2.Oranglainygberadaditempatkerja

3.Tamudanbahkanmasyarakatsekitarnya
Pertimbanganyangperludiambildalamidentifikasirisikoantaralain:
1.Kerugianhartabenda(PropertyLoss)
2.Kerugianmasyarakat
3.Kerugianlingkungan
Identifikasirisikodapatdilakukandenganmelaluitahapantahapansebagaiberikut:
1.ApaYangTerjadiHalinidilakukanuntukmendapatkandaftaryangkomprehensif
tentangkejadianyangmungkinmempengaruhitiaptiapelemen.
2.BagaimanadanmengapahalitubisaterjadiSetelahmengidentifikasidaftarkejadian
sangatlah penting untuk mempertimbangkan penyebabpenyebab yang mungkin
ada/terjadi.
3.AlatdanTehnikMetodeyangdapatdigunakanuntukidentifikasirisikoantaralain
adalah:a.Inspeksib.Checklistc.Hazops(HazardandOperabilityStudies)d.Whatife.
FMEA(FailureModeandEffectAnalysis)f.Auditsg.CriticalIncidentAnalysish.Fault
Tree Analysis i. Event Tree Analysis j. Dll Dalam memilih metode yang digunakan
tergantungpadatypedanukuranrisiko.
2.PenilaianRisiko
Terdapat3(tiga)sasaranyangakandicapaidalampelaksanaanpenilaianrisikoditempat
kerjayaituuntuk:
a.mengetahui,memahamidanmengukurrisikoyangterdapatditempatkerja;
b.menilaidanmenganalisapengendalianyangtelahdilakukanditempatkerja;
c.melakukanpenilaianfinansialdanbahayaterhadaprisikoyangada.
d.mengendalikanrisikodenganmemperhitungkansemuatindakanpenanggulanganyang
telahdiambil;
3.PengendalianRisiko
Pengendaliandapatdilakukandenganhirarkipengendalianrisikosebagaiberikut:
1.EliminasiMenghilangkansuatubahan/tahapanprosesberbahaya
2.Substitusi
a.Menggantibahanbentukserbukdenganbentukpasta
b.Prosesmenyapudigantidenganvakum
c.Bahansolventdigantidenganbahandeterjen
d.Prosespengecatanspraydigantidenganpencelupan

10

3.RekayasaTeknik
a.Pemasanganalatpelindungmesin(mechinguarding)
b.Pemasangangeneraldanlocalventilation
c.Pemasanganalatsensorotomatis
4.PengendalianAdministratif
a.Pemisahanlokasi
b.Pergantianshiftkerja
c.Pembentukansistemkerja
d.Pelatihankaryawan
5.AlatPelindungDiri
1) Pengertian
Adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh

atau

sebagian

tubuhnya

terhadap

kemungkinan

adanya

potensi

bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terkahir dalam usaha


melindungi tenaga kerja apabila uasaha rekayasa (engineering) dan pengendalian
administrasi tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakain APD bukanlah
pengganti kedua usaha tersebut, namun diandalkan sebagai usaha terakhir.
2) Kriteria APD
Proses penggunaan APD harus memenuhi kriteria : Hazard telah diidentifikasi,
APD yang diapkai sesuai dengan hazard yang dituju, adanya bukti bahwa APD
dipatuhi penggunaannya.
3) Dasar Hukum
Undang undang No 1 tahun 1970. Pasal 3 ayat (1) butir f dengan peraturan
perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk meberikan APD. Pasal 9 ayat (1) butir c :
pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada setiap tenaga kerja baru
mengenai APD. Pasal 12 dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau
hak tenaga kerja untuk menggunakan APD. Pasal 14 butir c : pengurus wajib
menyediakan APD secara cuma cuma.
Permenakertrans No Per 01/MEN/1981 pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban
pengurus menyediakan Alat Pelindung Diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja. Permenakertrans
No. Per. 03/MEN/1982 Pasal 2 butir 1 menyebutkan memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang
diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja. Permenakertrans
No Per. 03/MEN/1982 pasal 2 ayat 2 menyebutkan tenaga kerja yang mengelola

11

pestisida harus memakai alat alat pelindung diriyang berupa pakaian kerja, sepatu
lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung
pernapasan.
4) Jenis jenis APD dan penggunaannya
a. APD Kepala
- Alat pelindung kepala, topi pelindung / pengaman (safety helmet) untuk
melindungi kepala dari benda keras, pukulan, dan benturan, terjatuh dan
-

terkena arus listrik.


Tutup kepala untuk melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap,

panas/dingin
Hats/ cap untuk melindungi kepala dari kotoran, debu atau tangkapan

mesin berputar.
b. APD muka dan mata
Fungsinya adalah untuk melindungi muka dan mata dari lemparan benda-benda
kecil, benda-benda panas, pengaruh cahaya, pengaruh radiasi tertentu.
Bahannya terbuat dari gelas/kaca biasa/plastik. Yang terbaik adalah jenis gelas
yang ditempa tidak menimbulkan bagian bagian yang tajam. Bila dipasang
frame maka tidak mudah lepas. Adapun yang teruat dari plastik ada beberapa
jenis tergantung bahan dasarnya seperti : selulosa asetat, akrilik, poli karbonat.
c. APD Telinga
- Sumbat telinga (ear plug) : dapat mengurangi intensitas suara 10 -15 dB
- Tutup telinga (ear muff) : dapat mengurangi intensitas suara 20-30 dB
- Ear Protector
Sumbat telinga yang baik akan menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan
frekuensi untuk bicara biasanya tidak terganggu. Kelemahannya adalah tidak
tepat ukurannnya dengan lobang telinga pemakai, kadang kadang lobang
telinga kanan tak sama dengan telinga kiri. Bahan sumbat telinga karet, plastik
keras, plastik lunak lilin maupun kapas. Yang disenangi adalah jenis karet dan
plastik lunak karena bisa menyesuaikan bentuk dengan lobang telinga. Daya
atenuasi (daya lindung) mencapai 25-30 dB. Adanya kebocoran dari
penggunaan APD ini dapat mengurangi atenuasi hingga 15 dB. Sementara yang
dari lilin, bias lilin murni dilapisi kertas kapas. Kelemahannya : kurang nyaman
, lekas kotor. Sementara jika terbuat dari kapas maka daya atenuasinya paling
kecil antara 2-12 dB.
d. APD Kaki, Pakaian Pelindung Safety Belt
Safety Belt berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,
biasanya digunakan pada pekerja konstruksi serta tempat tertutup dan boiler.
Harus dapat menahan beban sebesar 80 kg. Jenis penggantung unifilar

12

penggantng berbentuk U gabungan penggantung unifilar dan bentuk U. Selain


itu terdapat penunjang dada (chest harness), penunjang dada kombinasi dengan
punggung (chest and waist harsness), penunjang seluruh tubuh (full body
harsness).
e. APD Pernapasan
Fungsi Alat Perlindungan Pernapasan :
- Memberikan perlindungan terhadap sumber sumer bahaya seperti

kekurangan oksigen, pencemaran oleh partikel tertentu (debu, kabut, asap,


dan uap logam).

BABII
PELAKSANAAN
II.I

II.II

Tanggaldanwaktu
KunjunganperusahaankePTMartinaBertoTbkinidilakukanpadahariRabutanggal
28Juli2016pukul09.0011.30.
Lokasipengamatan
PTMartinaBertoPlantI,JalanPulokambingIIno.1,kawasanIndustriPulogadung.

13

BABIII
HASILPENGAMATAN
A. Mesin,pesawat,danalatkerjayangdigunakan
Mesinmesin:Conveyor,videojet,Driling,
Kontruksi:BangunansesuaikontruksiFactory
Perseonnel:K3Kontruksi
Maintenance:SesuaiprosedurpemeliharaandanPerawatan
Pengadaanmesintelahsesuaidenganstandarperusahaan.
B. BahandanproseskerjaterkaitK3
BahanbakuterkaitK3terdapatterdapat3000jenisbahanbakukimiadan1500bahan
bakunabatiyangtelahtersertifikasiolehdinaskesehatan.Namunrincianbahanbakutersebut
tidakdapatdiuraikanolehpihakperusahaandikarenakanmembutuhkanwaktusatuminggu
untukmendapatkandatadatatersebut.
Proseskerja

Darihasilpengamatansudahsesuaidenganyangdijelaskandarisystemkerjaperusahaan
tersebut.

C. Landasankerja,SOPkerja

14

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan bahwa ditemukan landasan kerja yang


digunakandiperusahaanPTMartinaBerto,Tbk,berupalantaisemen/cor,ratasertadicat
berwarnahijautosca.
D. Instalasilistrik,prasaranakerjalainnyasepertilift,penangkalpetirVITRI

Sarana
o Tangga
:Untukorang
o Genset
:1Buahberkapasitas5000KVA
o Lift
:Barangada7Lift
o Penangkalpetir :1set
o Maintenance
:Rutin
Intstalasilistrik
o Jenisinstalasilistrik:3phase;50Hz;220/380volt
o Sumbertenagalistrik:
PLNdengandaya:1200KVA
Untuk2motorDiesel:1200KVA

Perusahaantelahmenyediakanfasilitaspeneranganuntukparapekerjadisetiaplantai
danruangan.Keselamatankerjaterhadapbahayalistrikdalamperusahaansudahcukupbaik,
terlihatdaripenataankabelyangsudahcukuprapidanamansertaterdapattandaperingatan
bahayalistrikdilokasiyangmemilikipotensibahayayangcukuptinggi.

MotorDiesel
o DataUmum:
Namadanalamatperusahaan/Gedung:PT.MartinaBerto

Jl.PulokambingII/1KIPJakarta

Timur

Jenispesawattenagadanproduksi

Listrik
Ijin/pengesahanpemakaian
Jenispemeriksaan
o DataTeknis:
Jenispesawattenagadanproduksi

:MotorDieselPembangkitTenaga
:SI.767/W.2606/XII/K/M/93
:Berkala/Ulang
:MotorDieselPembangkitTenaga

Listrik
Namapabrikpembuat/tahun
:Cummins,USATahun1992
Nomorseri/type
:D920463122
Kapasitas/daya
:750HP
Penggunaan
:Backup/SparepowerPLN
InstalasiPenangkalPetir
o DataTeknis:
Jenis/Type
:Electrostatic
Luasbangunan
:

15

Tinggibangunan
LuasPenampangHantaran
TinggiPenerima
Jumlahpenerima
JumlahHantaranPenyalur
SambunganUkur/JointTest
JumlahElektrodaTanah
Tahanansebarantanah
Pelaksanapemasang

:16m
:CoaxcialCable50mm2
:7m
:1buah
:1buah
:1buah
:1buah
:<5ohm
:

Padasaatkunjunganterlihatsemuamesindapatmenyaladanmempunyaipenerangan
yang baik.Tidak terdapat permasalahan dalam hal listrik. Walaupun begitu, PT.Martina
Berto,TbktetapmenyediakanGeneratorSet(Genset)/motordieselyangberjumlahsatu
buahberkapasitas5000kva.Sehinggadalamsegilistrik,PT.MartinaBerto,Tbktidakada
permasalahan.
Selain itu, PT. Martina Berto, Tbk mempunyai prasarana lift pengangkut barang
berjumlah7buahyangmampumengangkut>8000kg.Datatersebutdiambildariperwakilan
perusahaan, karena kami tidak sempat untuk melihat lift secara langsung. Menurut
perwakilanperusahaanlifttersebuttidakadamasalahdandirawatsecaraberkala.
Cuacayangtidakdiprediksisepertiakhirakhirinimempunyairesikountukterkena
sambaranpetir.TetapiPT.MartinaBerto,Tbksudahmemikirkaninisebelumnyadansudah
membuat instalasi penangkal petir, sehingga tidak ada kejadian tersambar petir di area
perusahaan.Kamitidaksempatmelihatinstalasipenangkalpetirsecaralangsung,tetapikami
mendapatkaninformasiterpercayadariperwakilanPT.MartinaBerto,Tbktersebut.
DaripeninjauankamikePT.MartinaBerto,Tbk,kamidapatmenyimpulkanbahwa
tidak terdapat permasalahan mengenai Instalasi listrik, instalasi penangkal petir dan lift
barangpadaperusahaantersebut.
E. Konstruksitempatkerja

PT.MartinaBertomemiliki4lantai,lantai1terdiridarilobyutamadibagiandepan
dangudangbahanbakudibagianbelakanggedung,lantai2dan3digunakansebagai
tempatproduksi,lantai4sebagaigudanghasilproduksi.

Akseskeluarmasukgedungterdiridari1(satu)lobiutamadan1(satu)pintu.Pada
lobi utama terdapat 1 (satu) tangga sebagai akses ke lantai 2, dan 1 (satu) pintu
manual.

16

Peneranganpadatempatkerjadanlingkungankerjatelahsesuaidenganketentuan
yangberlaku.Tempattempatkerjainiterdiridaritanggatangga,loronglorongdan
ganggangtempatorangbekerjaatauyangseringdilalui,telahdilengkapidengan
peneranganyangcukupsesuaidenganketentuanyangberlaku.

Tempatkerjapadabagianproduksitidakmemilikiaksesventilasikeruangterbuka,
tetapi tempat kerja telahdilengkapi denganexhaustinternal yangdianggapcukup
sehingga dapat mengurangi bahaya debu, uap dan bahaya lainnya. Filter yang
berfungsi menyaring debu yang mengganggu. Filter ini kemudian di ganti setiap
perputaranshiftpekerja.

Gedungmemilikitataruangyangtidakberantakandanrapitidakadabarangbarang
yangberantakanmenghalangiaksesjalan.

Tidakdidapatkaninformasiakanadanyajaminankeselamatanperalatan,bahan,dan
bendabendadalamaruangan.

Tampaktandatandaperingatanpadatempattempattertentuyangmerupakantempat
dengan resiko tinggi. Tanda peringatan juga terdapat pada alatalat yang dapat
memberiresikobahayatertentu.

Terdapatpetajalurevakuasipadasetiaplantai.

Tidakdapatdilakukanpenilaianmengenaiperancahkarenasedangtidakdibuat.

F. Saranapenanggulangankebakaran
PadaPT.MartinaBertotbk.terdapatbeberapaalatpemadanapiringan(APAR)yaitu
alat pemadam api berbentuk tabung (berat maksimal 16kg) yang mudah dilayani atau
dioperasikan oleh satu orang untuk pemadam api pada awal terjadi kebakaran dan juga
terdapatbeberapaHydrantyaitusuatusistempemadamkebakarantetapyangmenggunakan
mediapemadamairbertekanan,yangdialirkanmelauipipapipadanselangkebakaran,inti
darikeduanyaberfungsisebagaiupayapencegahandanpenanggulangankebakarandiarea
PT.MartinaBertotbk.
Alatpemadamapiringan(APAR)padaPT.MartinoBertotbkiniadalahtipeTabung
Gas yaitu pemadam yangbahan pemadamnya didorongkeluar oleh gas bertekanan yang
dilepas dari tabung gas dan termasuk jenis Busa (foam). Seperti yang telah diketahui
pemasangandanpemeliharaandarialatpemadamapiringan(APAR)telahditentukanoleh
peraturanmentritenagakerjadantransmigrasi,pemasangandarialatpemadamapiringan
(APAR) pada PT. Martino Berto tbk. telah sesuai dengan peraturan tersebut misalnya,
pemadam api ringan telah ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dijangkau

17

menggantungpadatembok,jarakantarapemasangansatudanlainnyasekitarkuranglebih
15m,semuatabungalatberwarnamerah,bentukdaritabungtersebuttidakberlubangataupun
cacat. Namun adapun yang belum sesuai dengan peraturan menteri tenaga kerja dan
transmigrasi tersebut, salah satunya adalah tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut
melebihi 125cm dari dasar lantai dan tidak terdapat adanya lemari atau peti untuk
penyimpanantabungtersebut.Sepertiperaturanmentritenagakerjadantransmigrasitentang
pemeliharaandaripemadamapiringandibagimenjadiduayaitupemeriksaandalamjangka
waktu6bulandan12bulan.PadaPT.MartinaBertotbk.initelahsesuaidenganperaturan
tersebutyaitudilakukanpemeriksaansetiap12bulandiperiksaisi,pipa,tabung,dll.
Berdasarkan jenis dan lokasi penempatan Hydrant pada PT. Martino Berto tbk ini
termasukHydrantGedungdanberdasarkanukuranpipatermasukHydrantkelasIIdengan
diameter selang 1,5inch. Hydrant itu sendiri diletakkan pada setiap 1000m2 berjumlah 1
buah,sumberpersediaanairberasaldariPDAM,sumbertenagalistrikuntukpompaberasal
dariPLN.Selaindarialatpemadamapiringan(APAR)danHydrant,PT.MartinaBertotbk.
ini juga memiliki alat detektor asap pada setiap bagian ruangannya. Alat detektor asap
tersebut berfungsi untuk memberikan peringatan dini dan melindungi para pekerja dari
bahayakebakaransebabsebagianbesarbahayakebakaranberasaldariasap.
Pekerja dari PT. Martina Berto tbk. hampir seluruhnya telah mengetahui letak dari alat
pemadam apiringan(APAR)danHydrantolehkarenatelahdiletakkan padaposisiyang
mudahdilihatdandicapaijugaberwarnamerah.
G. Alatpelindungdiri
Dalam survey yang dilakukan di bagian produksi perusahaan, alat alat dan
perlengkapanperlindungandiriyangdikenakanolehparapekerjaadalahsebagaiberikut:
1.
Penutupkepala
Parapekerjamengenakanpenutupkepalayangterbuatdaribahankainakantetapi
daripengamatantidaksemuapekerjamengenakanpenutupkepalatersebut.
2.
Jaslaboratorium(seragamperbagian)
Semuapekerjamengenakanjaslaboratoriumyangmerupakanseragamberkancing
akan tetapi hampir sebagian besar pekerja tidak mengancing jas laboratirum.
Kecelakaaan kerjabisaterjadi akibat tidakdikancingnya jas laboratorium karena
dimungkinkanakrenabajumerekatersangkutdanmenyentuhdengantidaksengaja
mesinataualatalatproduksiyangterdapatdibagianproduksitersebut.
3.
Masker

18

Parapekerjamengenakanmaskeryangterbuatdaribahankain.Duahalyanglalai
dilakukan pekerja adalah pertama tidak semua pekerja mengenakan masker kain
tersebutdancarapemakaianmasihtidakmemperhatikanstandarpemakaian.
4.
Sarungtangan
Pemakaiansarungtanganolehparapekerjahanyasampaibataspergelangantangan,
sedangkan kegiatan produksi yang dilakukan pekerja melibatkan aktifitas
pencampuranbahanproduksiyangmenggunakansebagianbesarlengantanganhal
iniberesikobaikbagitanganpekerjaataubagibahanyangdicampur.
Sepatu
Parapekerjamengenakansepatuyangberbahankaindanberalaskaretdenganbahan

5.

seperti ini diperlukan perawatan yang teratur nampak beberapa sepatu yang
dikenakankurangdirawat.
H. Tanggapdaruratdanjalurevakuasi
Sistemdisemuaruangan

:FireAlarm(AlarmKebakaran)danEmergencyLamp
(LampuDarurat)

Jalurevakuasi

:Petajalurevakuasi(routemapevakuasi)tersedia

disetiap
Ruangan.
:terdapatketeranganprosedurevakuasi
:terdapat3titiktempatberkumpulatauassemblypoint.
:Jumlahpetugasssecurity31orangpetugaslain:20
Orang
KejadianDarurat

:Semuaprosedurtanggapdarurattersedia.

SecarafisikdisemuaruanganyangdikunjungidiPT.MartinaBertodilengkapi
denganjalurjalurevakuasiyaitumelaluitangatanggadaryratdantanggatanggaumum.
Setiaptanggadaruratdiaksesmelaluipintupintuyangdilengkapidenganpetunjuk
petunjukevakuasiyangsecarajelasdapatdimengertidanberlokasiditempattempatyang
mudahdilihatdanmudahterjangkaudantidakterkunci.
Petunjukpetunjuklokasijalurevakuasidapatdenganjelasterlihatkekurangannya
adalahpapanpapanpetunjukterlalukecildanpenempatannyaterlalurendahsehingga
mudahtidakterlihatjukaadaasapkebakaran.Petunjukpetunjuktersebutditulisdalam
bahasaIndonesiadanbahasaInggris.Semuaaksesjalurevakuasi,pintupintudantangga

19

daruratterawattdenganbaikdanbebasdaribendayangmembahayakan.Jalurevakuasi
cukuplebardanditandaidengangaruskuningyangmudahterlihat

Gambar.Petajalurevakuasi
Timyangbertanggungjawabuntukmananganikeadaandaruratsudahdilengkapidengan
alatalatkomunikasi,peralatanperalatanP3k,absensipekerja.Petugaspetugastersebut
melakukanpengecekkansecaraberkaladanmembawachecklistkeadaansetelahpengecekan.
PetugasjugarutinmendapatkanpelatihanK3danpelatihankeadaandaruratyangdiadakan
sekalidalamsetahun.
I. Kejadiankecelakaankeerja
PT.MartinaBertoTbkmengakubahwaangkakejadian kecelakaan kerjasedikitdan
cukup ringan, dimana tenaga kerja tidak memakan waktu yang banyak saat fase
penyembuhan.DihitungdariawalJanuariJuli2016terhitungterjadi8kalikecelakaankerja
yangdiantaranyatenagakerjamengalamijatuhterpeleset,jatuhtersandung,danmengalami
traumapadajariyangtertimpaolehmesin.Dapatdilihatdisinitelahterjadisedikitkelalaian
oleh tenaga kerja tersebut sehingga kecelakaan kerja terjadi. Namun berdasarkan
penghitungankunjunganklinikangkakesakitanyangterjaditidakmencapai1%.
Setelah dilakukan kunjungan perusahaan, kami menilai dan melihat bahwa memang
sudah dipasang spandukspanduk tentang keselamatan kerja dan juga peraturan tentang

20

penggunaanalatpelindungdiridisetiapbidangperusahaan.Namun,dilihatdaritatacara
penggunaanalatpelindungdiri,masihbanyakpegawaiyangbelumtepatmenggunakannya
sehinggamemungkinanresikoterjadinyakecelakaankerjadiperusahaantersebut.Sehingga
menurut kami,perludilakukan penyuluhanatau tatacarapenggunaan alatpelindung diri
yangbaikdanbenarsehinggatidakterjadikecelakaankerjabaikyangringanmaupunyang
berat.
J. Personilkeselamatankerja
Pada perusahaan ini personil keselamatan kerja dibuat dalam bentuk panitia yang di
sebutdenganP2K3yaituPanitiaPembinaKeselamatandanKesehatanKerja.Panitiaini
memilikispesifisikasisepertiberikutini:
o TotalP2k3
:56Orang
o PetugasP3K
:20Orang
o Pelatihan
:TanggapDaruratuntukDAMKAR(PemadamKebakaran)
EmergencyRespondKecelakaanKerja
o SertifikasiP3K

:PMIdanDisnakertrans

o ProseKerjanya

:StandbydimasingmasingBagian

o Bekerjasesuaikejadaiandarurat
o PJK3

:Sesuaikualifikasinyamasing:

AK3Umum

AK3Kimia,DAMKAR

BABIV
PEMECAHANMASALAH
Unit / Faktor
Kerja
Konstruksi
Bangunan

Nomor
1.

Hasil Pengamatan
Tidak didapatkan
informasi akan adanya
jaminan keselamatan
peralatan, bahan, dan
benda-benda dalam
ruangan.

Dasar Hukum
Permenakertrans No.
Per-01/MEN/1980
tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
pada Konstrksi
Bangunan

Pemecahan
Masalah
Disarankan
bagi perusahaan
untuk membuat
ruang
penyediaan dan
penyimpanan
an bahan dan

21

alat berukuran
kecil sehingga
akan dapat di
evaluasi jika
ada alat atau
bahan yang
rusak dan perlu
di ganti
Perlu dipasang
papan atau
kertas
peringatan
untuk berhatihati pada
fasilitas
perusahaan
yang
memungkinkan
terjadinya
kecelakaan
kerja

Pengamanan pada
lantai didapatkan
permukaan lantai yang
tidak rata. Sedangkan,
tidak didapatkan
informasi mengenai
pengamanan pada
tangga, atap dan
panggung terhadap
semua lubang dan
galian yang berpotensi
bahaya.

2.

Penanggulangan
Kebakaran

1.

Tinggi pemberian
tanda pemasangan
APAR melebihi
125cm dari dasar
lantai dan beberapa
tidak dilengkapi
dengan tanda serta
tidak terdapat adanya
lemari atau peti untuk
penyimpanan tabung
tersebut

Kepmenaker R.I. No.


Kep-186/MEN/1999
tentang
Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja

Sebaiknya
tanda APAR
dipasang pada
setiap APAR
dengan jarak
125 cm dari
dasar lantai
serta APAR
yang ada
sebaiknya
berada dalam
sebuah kotak
kaca dan
sediakan palu
kecil untuk
memecahkan
kotak kaca
tersebut jika
APAR akan
dipergunakan

APD

1.

Pada bagian
packaging lipstick
prosesnya ada yang

- UU No. 1 Tahun
1970 tentang
Keselamatan Kerja

Pada pekerja di
bagian
packaging

22

menggunakan api
tetapi pekerjanya
hanya menggunakan
handscoen berbahan
karet yang mudah
terbakar.

Tanggap Darurat
& Jalur
Evakuasi

Kejadian
Kecelakaan
Kerja

Pasal 12 mengenai
hak dan kewajiban
tenaga kerja dalam
menggunakan alat
perlindungan diri
yang diwajibkan.

lipstick yang
menggunakan
api agar
diberikan
sarung tangan
tahan api
berbahan kulit
- Permenakertrans
sehingga
Nomor Per.08 / Men / mengurangi
VII / 2010 tentang alat kemungkinan
pelindung diri.
tangan pekerja
terbakar.

2.

Penggunaan jas
laboratorium/baju
kerja tidak
dikancingkan

Sebaiknya
dikancingkan
karena
membahayakan
pekerja.

3.

Pada bagian
pengelolaan limbah,
petugas di bagian itu
tidak menggunakan
earmuff

Sebaiknya para
pekerja
menggunakan
earmuff karena
membahayakan
pekerja.

1.

.
1.

Petunjuk evakuasi
kurang sesuai standar,
petunjuk letaknya
terlalu tinggi sehingga
jika terjadi kebakaran
akan tertutup asap dan
menyulitkan evakuasi

- Kepmenaker RI No.
Kep-186/MEN/1999
mengenai
penanggulangan
kebakaran di tempat
kerja.

Dibuat petunjuk
jalur evakuasi
yang sesuai
standar

Terhitung sejak
Januari s.d Juli 2016
terjadi 8 kali

Peraturan Menteri
Perlu dilakukan
Tenaga Kerja No. Per- penyuluhan tata
03/MEN/1998 Bab 1
cara atau

- Permenakertrans No.
Per-04/MEN/1980
mengenai syarat
pemasangan dan
pemeliharaan alat
pemadam api ringan.

23

kecelakaan kerja yang


diantaranya tenaga
kerja mengalami jatuh
terpeleset, jatuh
tersandung, dan
mengalami trauma
pada jari yang
tertimpa oleh mesin.

Pasal 1 mengenai
pengertian kecelakaan
di tempat kerja.

penggunaan
alat pelindung
diri yang baik
dan benar
sehingga tidak
terjadi
kecelakaan
kerja baik yang
ringan maupun
berat.

BABV
KESIMPULANDANSARAN
A. KESIMPULAN
Secara umum penatalaksanaan sistem K3 di PT.Martina Berto Tbk dari penilaian
keselamatankerjasudahberjalancukupbaik.Halinitercermindarikelengkapanprasarana
pelaksanaanK3sudahcukup.Prosedurdantatacarapemakaiansudahtersediawalaupun
masih ada beberapa bagian yang belum sesuai dengan standard peraturan perundangan.
Namun, jika dilihat dari aspekketaatan pekerja untuk mengikuti SOP K3 masih kurang,
sehinggamasihditemukanbeberapakecelakaankerja.
B. SARAN
Untuk meningkatkan mutu K3 di PT. Martina Berto, kami menyarankan agar perusahaan
memperbaharui rambu rambu K3 yang masih belum sesuai. Kami juga menyarankan bagi
perusahaan untuk mengadakan sosialisasi penggunaaan APD yang benar dan memberikan
reward atau penghargaan bagi tenaga kerja yang mematuhi pelaksanaan sistem K3 sehingga
para tenaga kerja merasa lebih termotivasi untuk mematuhi peraturan K3.

24

BABVI
PENUTUP
Daripemaparanmakalahdiatas,makadapatdiambilkesimpulanbahwakesehatandan
keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanandariresikokecelakaandanbahayabaikfisik,mentalmaupunemosionalterhadap
pekerja,perusahaan,masyarakatdanlingkungan.Jadikesehatandankeselamatankerjatidak
meluluberkaitandenganmasalahfisikpekerja,tetapijugamental,psikologisdanemosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam
ketenagakerjaan.Olehkarenaitulahsangatbanyakberbagaiperaturanperundangundangan
yangdibuatuntukmengaturnmasalahkesehatandankeselamatankerja.Meskipunbanyak
ketentuanyangmengaturmengenaikesehatandankeselamatankerja,tetapimasihbanyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagaibahayakerjadanbahayanyata.Masihbanyakpulaperusahaanyangtidakmemenuhi
standarkeselamatandankesehatankerjasehinggabanyakterjadikecelakaankerja.
Olehkarenaitu,perluditingkatkansistemmanajemenkesehatandankeselamatankerja
yangdalamhalinitentumelibatkanperanbagisemuapihak.Tidakhanyabagiparapekerja,
tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai
peningkatanmutukehidupandanproduktivitasnasional.

25

26

Вам также может понравиться