Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
metode
observasi
saat
proses
pembelajaran
berlangsung
pada
pokok
44
koordinat, tanda pertidaksamaan, serta cara penentuan titik potong. Setelah itu,
kegiatan dilanjutkan dengan membahas materi program linear. Guru menjelaskan
materi pelajaran sambil sesekali diselingi dengan humor agar siswa tidak merasa
bosan.
Setelah selesai pada pokok bahasan tertentu, guru kemudian memberikan
contoh-contoh soal. Guru membahas proses penyelesaian dari contoh-contoh soal
yang diberikan secara runtut dari awal sampai akhir, dengan sesekali memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa, agar siswa juga mengetahui proses
penyelesaiannya dengan terlibat langsung dalam penyelesaian soal. Setelah contoh
soal selesai dibahas, guru menuliskan beberapa soal lagi sebagai latihan dan
meminta siswa mengerjakan soal-soal tersebut di buku mereka. Selama siswa
mengerjakan, guru memantau dan memeriksa pekerjaan siswa, membantu siswa
yang mengalami kesulitan dengan berkeliling ke meja siswa dan mengingatkan
siswa yang tidak mau mengerjakan soal agar segera mengerjakannya.
Secara umum, metode yang digunakan guru adalah metode ceramah yang
diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan. Selain itu, juga digunakan metode
penugasan. Dalam mengajar, guru tidak menggunakan alat bantu belajar khusus
seperti alat peraga atau alat bantu lainnya. Guru memberikan umpan balik
terhadap apa yang telah disampaikan dengan menanyakan kepada siswa apakah
siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan atau belum. Pada akhir
pelajaran, guru juga memberikan tugas rumah untuk dikerjakan dan dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan berikutnya, guru menanyakan tentang PR yang telah diberikan.
Akan tetapi, banyak siswa yang belum mengerjakan, dengan alasan belum paham
dengan soal PR yang diberikan. Sehingga di awal pembelajaran, guru dan siswa
45
46
mengerjakan setelah didekati oleh guru. Pada saat mengerjakan, siswa secara aktif
berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh
guru tanpa harus menunggu perintah diskusi dari guru.
B. Analisis Data dan Validasi Data
Selain menggunakan metode pengumpulan data hasil observasi,
peneliti juga menggunakan tes diagnostik dan wawancara. Instrumen yang telah
dibuat oleh peneliti, kemudian digandakan sebanyak 6 (enam), sesuai dengan
jumlah subyek penelitian yang dipilih masing-masing
2 (dua) subyek
dari
47
subyek,
pada
indikator
kemampuan
dalam
48
ditanyakan?
: (Menyebutkan secara lengkap yang diketahui dan yang
ditanyakan dalam soal).
R1
P
R1
P
:
:
:
:
langkah
awal
untuk
R1 : Oh iye Kak.
49
bahwa
subyek
tidak
mampu
membuat
rencana
50
model matematika)
: Cukup. Untuk fungsi kendala (i), daya tampung toko sepatu
hanya muat 50 pasang sepatu. Jadi, model matematika
fungsi kendalanya x+ y 50 . Terus, untuk fungsi kendala
(ii) sudah hampir tepat, cuma Anda tidak menuliskan
5.400 .000 sesudah 90.000x + 120.000y. Selanjutnya
untuk fungsi kendala (iii) dan (iv), jangan pakai tanda =,
tapi harusnya pakai tanda pertidaksamaan . Dan fungsi
objektifnya
yang
tidak
Anda
tuliskan,
memaksimumkan nilai 25.000x + 30.000y
adalah
51
Sabtu
nilai y = 0.
: Baik. Berarti Anda sudah paham tentang syarat titik potong
suatu persamaan dengan sumbu koordinat. Jelaskan
langkah selanjutnya!
52
subyek
tidak
mampu
menetukan
nilai
optimum
4
dalam
53
aspek
kemampuan
(kemampuan
memahami
54
R2 : Lupa Kak.
P : Menurut Anda, bagaimanakah
menyelesaikan soal cerita ini?
langkah
awal
untuk
soal.
: Iya benar, setelah itu?
: Membuat model matematika Kak.
: Sebelum membuat model matematika berupa fungsi
kendala dan fungsi objektif, harusnya membuat pemisalan
terlebih dahulu. Dari soal, kita misalkan banyak sepatu
wanita = x dan banyak sepatu pria = y.
R2 : Iya Kak.
P : Jadi lain kali Anda sudah bisa membuat pemisalan!
Dari hasil wawancara dengan subyek di atas, berdasarkan
aspek kemampuan yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa
subyek tidak mampu memahami soal. Hal ini tampak pada
jawaban subyek, yang tidak menuliskan hal-hal yang diketahui
dan ditanyakan dalam soal. Padahal menuliskan hal yang
55
diketahui/ditanyakan
merupakan
hal
penting
dalam
Sabtu
56
90.000y
5.400.000, kemudian kedua ruas dibagi
dengan 30.000 untuk menyederhanakannya, sehingga
diperoleh fungsi kendala yang kedua, 4x + 3y 180.
0.
Kalau
fungsi
objektifnya,
bisakah
Anda
membuatnya?
: Tidak tahu Kak.
: Fungsi objektifnya, memaksimumkan 30.000x + 25.000y
Data
hasil
menunjukkan
tes
bahwa
diagnostik
subyek
dan
wawancara
mengalami
kesulitan
tersebut
dalam
57
58
ini?
59
untuk
indikator
kemampuan
dalam
:
:
:
:
pengerjaan
linear,
60
mengevaluasi
kembali
penyelesaian
yang
sudah
subyek,
pada
indikator
kemampuan
dalam
61
:
:
:
:
:
:
ditanyakan?
(Menyebutkan hal-hal yang diketahui berdasarkan soal).
Kemudian yang ditanyakan dalam soal?
Tentang jumlah sepatu yang harus disediakan.
Masih ada?
Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh pedagang.
Mengapa saat mengerjakan soal diagnostik, Anda
menyajikan dalam bentuk tabel yang diketahui dan proses
pemisalan?
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
indikator
62
Namun
setelah
dilakukan
wawancara,
subyek
63
R3
P
R3
P
:
:
:
:
dan
adalah
saya
Kak,
memang
pengerjaannya.
P
seperti
= 0 dan
itu
y
langkah
= 0 ke
64
matematika berperan sangat penting, karena model matematika memuat bagianbagian yang nantinya akan diperlukan dalam mencari nilai optimum.
Pada langkah menuliskan fungsi kendala, subyek sudah mampu
menggunakan tanda pertidaksamaan yang sesuai dengan persoalan yang diberikan
dalam soal diagnostik. Tapi nilai kendala daya tampung toko yang
digunakan salah. Subyek menuliskan
yang seharusnya
x+ y 5.400.000 , jawaban
ini,
mengaitkan/menghubungkan
antara
banyaknya
65
66
dan
tidak
mampu
menafsirkan
hasil
yang
67
: Perbanyak latihan!
R3 : Iye Kak.
Dari jawaban tes dignostik dan hasil wawancara subyek di
atas, berdasarkan aspek kemampuan yang digunakan, maka
dapat disimpulkan bahwa subyek mengalami kesulitan dalam
melaksanakan rencana penyelesaian dan menafsirkan hasil yang
diperoleh. Pada aspek kemampuan 3 (melaksanakan rencana
penyelesaian),
subyek
terkendala
pada
saat
melakukan
68
sama
sekali
tidak
ada
kaitannya
dengan
langkah
keuntungan
maksimum,
proses
pengerjaan
terhenti.
mampu
meneruskan
proses
pengerjaan
pada
aspek
kemampuan
subyek/responden
1.
(R2),
Hal
di
ini
mana
hampir
subyek
sama
dengan
tidak
mampu
subyek,
pada
indikator
kemampuan
dalam
69
yang
ditanyakan).
: Bagus, jawabannya lengkap.
pemisalan sesuai persoalan!
diketahui
Selanjutnya,
dan
yang
coba
buat
pria.
: Kenapa yang Anda misalkan adalah banyaknya sepatu?
: Karena itu yang ditanyakan dalam soal, tentang berapa
banyaknya masing-masing sepatu yang harus disediakan.
: Good.
70
dengan
mampu
subyek
mencapai
tersebut,
aspek
menunjukkan
kemampuan
bahwa
dalam
Sabtu
71
langkah-langkah
dalam
pembuatan
rencana
yang
permasalahan
ke
mampu
dalam
merumuskan/
model/kalimat
menerjemahkan
matematika
(fungsi
72
0?
pertidaksamaan.
: Berarti Anda belum paham melakukan proses substitusi.
(kemudian menjelaskan langkah yang tepat dalam
melakukan substitusi). Kalau bagian yang ini (menunjuk
lembar jawaban subyek), kenapa proses pengerjaannya
tidak dilanjutkan sampai pada mencari nilai optimum
(maksimum)?
73
rencana
penyelesaian.
Dalam
proses
pada
saat
subyek
salah
dalam
menuliskan
Dari
keterangan
subyek
setelah
dilakukan
dalam
74
R4 : Jarang Kak.
P : Kalau begitu, perbanyak latihan di rumah!
Dari hasil wawancara dengan subyek di atas, berdasarkan
aspek kemampuan yang digunakan, maka dapat disimpulkan
bahwa subyek tidak mampu menafsirkan hasil yang diperoleh,
yang ditunjukkan dengan tidak mampu meneruskan proses pengerjaan
pada langkah selanjutnya, yaitu pada tahap mengembalikan jawaban
penyelesaian
yang
telah
diperoleh
ke
soal
asal
(menarik
kemampuan
3,
yaitu
mampu
mencapai
aspek
dan
aspek
kemampuan
(membuat
rencana
penyelesaian).
3. Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Pokok Bahasan Program Linear pada Siswa Kategori
Rendah
a. Subyek/ Responden 5 (R5)
Berdasarkan hasil tes diagnostik, berikut adalah petikan
jawaban
subyek,
pada
indikator
kemampuan
dalam
75
ditanyakan?
: (Membaca soal, lalu menyebutkan yang diketahui dan
ditanyakan).
P : Ada lagi?
R5 : Keuntungan sepatu Kak. Sepatu pria = Rp 30.000,00.
Sepatu wanita = Rp 25.000,00.
P
R5 : Maaf Kak.
P : Pada saat menjawab tes, Anda lupa menuliskan
keuntungan dari penjualan sepatu dan juga apa yang
ditanyakan dalam soal. Menurut Anda, bagaimanakah
langkah awal dalam menyelesaikan soal ini?
R5 : Buat pemisalan.
P : Langkah awalnya sudah benar, yaitu dengan membuat
pemisalan, walaupun Anda masih keliru. Karena yang
seharusnya dimisalkan dengan x dan y, banyak sepatu
wanita dan sepatu pria.
Jika dilihat dari hasil jawaban tes dignostik dan hasil
wawancara subyek di atas, berdasarkan aspek kemampuan yang
digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa subyek tidak mampu
mencapai aspek kemampuan 1, yaitu kemampuan memahami
masalah yang diberikan, yang ditandai dengan tidak mampu
76
menuliskan
ditanyakan
secara
lengkap
berdasarkan
soal
hal-hal
yang
yang
diketahui
diberikan.
Untuk
dan
yang
kurang
tepat.
Pada
tahap
pemisalan
ini,
subyek
77
Sabtu
0 dan y
yaitu
kemampuan
membuat
rencana
78
. Selain
0 dan
yang diberikan.
Selanjutnya, berikut adalah petikan jawaban subyek, pada
indikator kemampuan 3 dan indikator kemampuan 4 dalam
menyelesaikan soal cerita pokok bahasan program linear :
79
80
mampu
menafsirkan
hasil
yang
diperoleh.
Untuk
81
aspek
kemampuan
melaksanakan
rencana
perhitungan
dilakukan
dengan
langkah
yang
yang
diproleh
semuanya
tepat.
Kemudian
pada
82
subyek,
pada
indikator
kemampuan
dalam
dalam soal).
: Perhatikan lembar jawabanmu, saat menjawab soal
diagnostik Anda tidak menuliskan kapasitas toko yang
hanya mampu menampung 50 pasang sepatu. Anda juga
tidak menuliskan hal-hal yang ditanyakan dalam soal.
83
langkah
awal
untuk
(kemampuan
memahami
masalah
yang
bahwa
subyek
tidak
mampu
membuat
rencana
84
:
:
:
:
R6 : Oh iye Kak
Dari jawaban tes dignostik dan hasil wawancara subyek di
atas, berdasarkan aspek kemampuan yang digunakan, maka
dapat disimpulkan bahwa subyek tidak mampu dalam membuat
rencana penyelesaian, yaitu tidak mampu menuliskan model
matematika dengan baik. Dari ke empat fungsi kendala yang
dibuat subyek, hanya fungsi kendala (i) yang benar. Untuk fungsi
kendala (ii), subyek salah dalam penggunaan nilai kendalanya.
Subyek juga tidak mengaitkannnya dengan variabel x dan y.
Pada
fungsi
kendala
(iii)
dan
(iv),
subyek
salah
dalam
85
86
mampu
menafsirkan
hasil
yang
diperoleh.
Untuk
87
:
:
:
:
seperti
ini?
R6 : Tidak tahu.
P : Kalau mencari
R6
P
R6
P
:
:
:
:
penyelesaian
optimum
dan
membuat
kesimpulan?
Saya tidak tahu Kak.
Tidak ada bayangan bagaimana cara mengerjakannya?
(Menggelengkan kepala).
Soal yang seperti ini kan sudah pernah diterangkan oleh
Guru nya!
R6 : Iya Kak, tapi saya belum mengerti.
P : Kalau ada yang tidak dimengerti
menjelaskan, seharusnya ditanyakan.
saat
Gurunya
R6 : Iye Kak.
Dari jawaban tes dignostik dan hasil wawancara subyek di
atas, berdasarkan aspek kemampuan yang digunakan, maka
dapat disimpulkan bahwa subyek mengalami kesulitan dalam
melaksanakan rencana penyelesaian dan menafsirkan hasil yang
diperoleh. Pada aspek kemampuan 3 (melaksanakan rencana
penyelesaian), subyek terkendala pada saat menentukan titik
88
sumbu
maupun
subyek
dengan
juga
jelas,
salah
dalam
subyek
tidak
proses
substitusi.
memahami
cara
Kesalahan
ini
mengakibatkan
subyek
tidak
mampu
89
Dari paparan analisis data pada hasil tes diagnostik dan wawancara serta
validasi data, maka tingkat kemampuan setiap subyek pada setiap kategori dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1: Data tingkat kemampuan subyek
Kategor
i
Subye
k
1
2
R1
Tinggi
R2
R3
Sedang
R4
R5
Rendah
R6
Sumber : Data Hasil Penelitian
3
-
4
-
Berada pada
Tingkat
Kemampuan
2
1
1
3
1
1
Keterangan:
Aspek kemampuan
1
2
3
4
soal cerita pokok bahasan program linear pada setiap kategori, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a Subyek kategori tinggi, untuk subyek 1 mampu menjawab sampai pada aspek
kemampuan 1, dari soal yang diberikan. Yaitu hanya mampu memahami
masalah yang diberikan (menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal, serta membuat pemisalan). Pada aspek kemampuan 2 (membuat
rencana penyelesaian), subyek terkendala dalam membuat model matematika.
Sehingga menyebabkan subyek salah pengerjaan pada langkah selanjutnya,
90
salah pengerjaan).
Subyek kategori sedang, untuk subyek 3 tidak jauh beda dengan subyek 2,
yang mana tidak ada aspek kemampuan yang mampu dicapai oleh subyek.
Pada aspek kemampuan 1, subyek tidak menuliskan secara lengkap hal-hal
yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Kemudian pada aspek kemampuan
2, subyek juga kesulitan dalam membuat model matematika. Lanjut pada
aspek kemampuan 3, subyek kewalahan dalam mencari titik potong garis
dengan sumbu x maupun sumbu y. Dan tidak mampu melanjutkan proses
pengerjaan sampai pada aspek kemampuan 4. Sedangkan untuk subyek 4,
91
92
93
mencapai aspek kemampuan ini, dari keseluruhan 6 subyek yang diteliti. Sebagian
besar subyek sebenarnya sudah bisa memahami masalah yang diberikan dalam
soal diagnostik, namun kebanyakan subyek tidak menuliskan secara lengkap halhal yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Kemudian pada tahap pembuatan
pemisalan, sebagian besar subyek belum memahami dengan baik dari apa yang
seharusnya dimisalkan berdasarkan permasalahan.
2. Kemampuan membuat rencana penyelesaian.
Sedangkan
untuk
fungsi
objektif,
hanya
subyek
R4
yang
menuliskannya. Adapun untuk ke lima subyek yang lain, sama sekali tidak ada
yang mencoba untuk menuliskan fungsi objektif dari soal.
Dari hasil tes diagnostik dan wawancara terhadap subyek, dapat diketahui
bahwa tidak ada satu pun subyek yang mampu mencapai sampai pada aspek
kemampuan melaksanakan rencana penyelesaian. Pada aspek kemampuan ini,
94
sebagian besar subyek sudah mampu dalam menuliskan syarat perpotongan suatu
garis dengan sumbu koordinat (baik sumbu x maupun sumbu y). Namun untuk
langkah selanjutnya pada tahap melakukan proses substitusi dan pengerjaan
perhitungan, kebanyakan subyek tidak mampu melakukannya dengan tepat. Hal
ini jelas berdampak pada kesalahan jawaban hasil akhir penentuan koodinat titik
potong. Sehingga saat melukis daerah himpunan penyelesaian, jawaban yang
diperoleh juga salah. Untuk langkah penentuan nilai optimum (maksimum), tidak
ada satu pun subyek yang mampu melanjutkan proses pengerjaannya sampai pada
tahap ini.
4. Kemampuan menafsirkan hasil yang diperoleh.
Frekuensi
Persentase
1
2
3
4
4
1
1
0
66,67 %
16,67 %
16,67 %
0%
95
5
Jumlah
0
6
0%
100%
cukup
tinggi.
Kemudian
disusul
untuk
tingkat
tingkatan
kemampuan
ini,
atau
dengan
kata
lain
besar
subyek
tidak
mampu
melanjutkan
proses