Вы находитесь на странице: 1из 23

SEJARAH BUDAYA DAN

PARIWISATA BENGKULU

Di susun Oleh:
Didi Kusmiran

Kabupaten Kepahiang
Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Adat Budaya dan pariwisata Bengkulu
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Kepahiang

Juni 2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Karya Tulis
1.3 Tujuan Karya Tulis
BAB II PEMBAHASAN ISI
2.1 Bengkulu dan Budayanya
2.2 Sosial Budaya
2.3 Sejarah
2.4 Transportasi
2.5 Wisata Alam
2.6 Wisata Budaya dan Peninggalannya
2.7 Objek WIsata Andalan
2.8 Upacara Adat Tradisional
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karya tulis ini disusun guna untuk memenuhi tugas JPD (Jambore Pemuda
Daerah). Karya tulis ini disusun berdasarkan Individu, dan saya akan membahas
mengenai Budaya Indonesia terutama budaya di provinsi yang terkenal akan
bunga Raflessia Arnoldy-nya, yaitu provinsi Bengkulu.

Rumusan Karya Tulis


1. Mengenai Bengkulu dan budaya nya
2. Pariwisata Bengkulu
Tujuan Karya Tulis
1. Memenuhi tugas
2. Menambah pengetahuan mengenai budaya Indonesia terutama Bengkulu

BAB II PEMBAHASAN
A. Bengkulu Dan Budayanya
PROPINSI BENGKULU secara etimologis berasal dari bahasa Melayu-Jawa
yaitu Bang yang berarti Pesisir dan Kulon yang berarti barat. Dimana secara
berjalannya waktu berubah menjadi Bengkulu. Pada masa kerajaan nusantara di
wilayah ini pernah berdiri beberapa kerajaan etnis seperti :
Kerajaan Sungai Serut
Kerajaan Selebar
Kerajaan Pait Petulai
Kerajaan Balai Buntar
Kerajaan Sungai Lemau
Kerajaan Sekiris
Kerajaan Gedung Agung
Kerajaan Marau Riang
Sekitar awal abad ke-16 hingga abad ke-17, wilayah Bengkulu juga pernah
termasuk ke dalam wilayah beberapa kerajaan besar seperti :
Kerajaan Inderapura
Kesultanan Banten
Pada tahun 1685 kongsi dagang Inggris yaitu British East India Company (EIC)
mendirikan pusat perdagangan lada tepatnya di Kota Bengkulu. Hal ini
disebabkan kejatuhan Pelabuhan Banten ke tangan Belanda pada sekitar abad
tersebut yang menyebabkan EIC tidak dapat melakukan kegiatan perdagangan
disana. Berdasarkan Trajtat dengan Kerajaan Selebar disepakati bahwa Inggris
diberikan hak untuk mendirikan Benteng York di sekitar muara Sungai Serut dan
seiring berkembangnya waktu Inggris juga mendirikan Benteng Marlborough
pada tahun 1719.
Berdasarkan Perjanjian London pada tahun 1824, wilayah Bengkulu yang telah
dikuasai Inggris diserahkan kepada Belanda dengan imbalan wilayah Malaka serta
kepemilikan atas Singapura dan Pulau Belitung kepada Inggris. Setelah dikuasai
Belanda, secara otomatis wilayah Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda
hingga masa kemerdekaan Indonesia.
Bengkulu terkenal sebagai wilayah pembuangan serta pengasingan beberapa
tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sekitar tahun 1930. Tercatat beberapa
tokoh penting pernah diasingkan disini termasuk Presiden Pertama Republik
Indonesia, Ir. Soekarno. Setelah kemerdekaan, Bengkulu termasuk ke dalam
wilayah Propinsi Sumatera Selatan dengan status Karesidenan. Baru sekitar tahun
1968 tepatnya pada tanggal 18 November 1968, Bengkulu ditetapkan menjadi
Propinsi ke-26 di Indonesia.

B. Sosial Budaya
1. FLORA DAN FAUNA IDENTITAS:
PROPINSI BENGKULU memiliki keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna
yang khas. Bunga Bangkai atau disebut juga dengan Suweg memiliki nama latin
Amorphophallus titanium merupakan flora identitas dari Propinsi Bengkulu.
Nama flora ini disebabkan bunga yang mengeluarkan bau yang busuk seperti
bangkai. Bau busuk dari bunga ini sebagai perangsang bagi kumbang dan lalat
dalam penyerbukan tanaman ini.
2. Suweg raksasa
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase
vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talastalasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai
tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan
menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat
menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang
mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan
sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.
Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai
dengan Rafflesia arnoldii. Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia
sebagai bunga terbesar dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai
yang juga besar.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara
bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan
batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun),
organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi
mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul.
Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia,
terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di
Amerika, bunga yang muncul seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan
selalu menarik perhatian banyak pengunjung. Uniknya banyak pengunjung datang
untuk "menikmati bau"nya.
3. Beruang Madu
Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari
kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas
provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut.
Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan. Beruang madu di

Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai


Wain.
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di
lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7
meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya
melengkung untuk membuat sarang.
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan.
Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk
juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung,
dan binatang kecil lainnya. Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan
utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran
mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting
sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung,
kerantungan dan banyak jenis lain.
Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal,
mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari
makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter.
Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber
pakannya tersedia sepanjang tahun.
4. Pakaian Tradisional:
Pakaian Adat Pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang
dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris. Jas tersebut dari kain bermutu
seperti wol dan sejenisnya dan biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru
tua. Demikian pula untuk celananya terbuat dari bahan dan warna yang sama.
Versi lain dari jas adalah sejenis jas tertutup dari bahan beludru hitam, merah tua
atau biru tua yang bertaburkan corak-corak sulaman atau lempeng-lempeng emas.
Pada bagian dada tergantung sebentuk lidah penutup, mirip dasi dengan hiasanhiasan benang emas. Celana paduannya terbuat dari beludru dengan taburan
corak, corak benang emas juga walaupun tidak selalu dalam warna yang sama
dengan jas.
Sarung dikenakan sebagai samping dibawah jas sampai sedikit di atas lutut.
Samping biasanya terbuat dalam teknik songket benang emas atau perak dan
disebut sarung segantung.
Sebagian pelengkap busana pada kepala dipakai detar dari kain songket emas atau
perak, alas kaki beludru dengan corak-corak keemasan, sebilah keris dan gelang
emas di tangan kanan.

Pakaian Adat Wanita Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang,


bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat
seperti uang logam. Bahan baju kurung umumnya beludru dalam warna-warna
merah tua, biru tua, lembayung atau hitam. Sarung songket benang emas atau
perak dalam warna serasi dari sutra merupakan perangkat busana yang dikenakan
dari pinggang sampai dengan mata kaki.
Sehelai kampuh dari satin sutra bersulam emas, diselempang pada bagian dada
kebelakang punggung membentuk huruf V. Perhiasan keemasan disematkan
sebagai sunting-sunting pada sanggul kepala, bersama-sama dengan anting-anting
berukir dari emas, yang sebenarnya merupakan kepanjangan dari kembang
goyang di kepala sedemikian rupa sehingga seolah-olah bergantung disebelah
daun telinga, dipadukan dengan tusuk konde, cokonde balon, dan jumbai-jumbai
kiri dan kanan.
Di dada pada bagian atas kampuh bergantungan gelamor ukir, berlapis-lapisan
dalam jumlah banyak, menurun sampai daerah pinggang yang dilingkari oleh
sebuah pending berangkai yang terbuat dari emas. Pergelangan tangan dan jari
jemari dilingkari dengan mandering dan cincin permata. Alas kaki memakai selop
bersulam emas.
5. Kuriner tradisional:
Bengkulu memiliki berbagai macam makanan dan masakan yang khas,
diantaranya:
- Getuk Pisang, merupakan makanan yang terbuat dari pisang ini enak rasanya.
- P okak, merupakan madu khas Bengkulu.
- Rengginang, adalah makanan yang terbuat dari ketan yang direbus kemudian
di keringkan
- Ikan Pais, merupakan sayur khas Bengkulu
- Emping Melinjo, terbuat dari buah melinjo, sehingga membuat rasanya unik.
- Tempoyak, merupakan masakan khas Bengkulu yang satu ini terbuat dari
durian yang sudah asam rasanya
- Lemah, merupakan makanan yang terbuat dari tunas bamboo ini unik rasanya,
karena memiliki rasa asam yang unik dan baunya yang cukup menggiurkan
- Gulai Rebung Asam Ikan Laut, terbuat dari tunas bamboo, tetapi dimasak
santan.
Seperti halnya provinsi lain di Indonesia, Bengkulu juga memiliki masakan khas
daerah yang nikmat dan terkenal, di antaranya adalah pendap, gulai tempoyak,
dan bagar kambing. Sisihkan waktu Anda saat berkunjung ke Bengkulu untuk
menyantap beberapa kuliner lezat tersebut.
Pendap adalah masakan lezat yang bahan utamanya olahan ikan segar yang
dimasak dengan dibumbui rempah-rempah meliputi bawang putih, kencur, cabai,
dicampur parutan kelapa muda. Ikan kaya bumbu ini kemudian dibungkus daun

talas, lalu direbus selama tidak kurang dari 8 jam. Pendap paling enak dimakan
bersama-sama sepiring nasi panas.
Gulai tempoyak atau lebih dikenal dengan tempoyak saja adalah hidangan yang
terbuat dari durian segar yang difermentasi. Durian tersebut kemudian dimasak
dengan menambahkan cabai dan garam. Meskipun tempoyak juga dikenal di
daerah lain di Indonesia, di Bengkulu, tempoyak dicampur dengan udang dan
bukannya ikan sebagaimana halnya di provinsi lain. Karena aroma tempoyak ini
kuat dan menyengat, sebaiknya tempoyak digunakan sebagai bahan tambahan
dalam hidangan lainnya. Sementara itu, Bagar kambing adalah daging kambing
yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah sebagai bumbu meliputi
ketumbar, pala, lada, asam, laos, bawang putih, pasta cabai, dan kelapa sangrai.
C. Sejarah
Nama Bencoolen diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen,
Skotlandia, Bin of Cullen (atau variasinya, Ben Cullen). Penamaan ini kurang
berdasar karena bukanlah tabiat bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya
dengan nama daerah yang tidak dikenal[rujukan?], apalagi asal nama itu dari
Skotlandia yang jauh disana.
Sumber tradisional menyebutkan bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari
kata Bangkai dan Hulu yang maksudnya bangkai di hulu. Konon menurut
cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di
Bengkulu. dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belak
pihak di hulu sungai Bengkulu. Korban-korban perang inilah yang menjadi
bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan
Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi Bangkahulu atau
Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan kisah perang antara pasukan
Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang Sibusuk, daerah sekitar bekas
wilayah kerajaan Dharmasraya, yang juga mengisahkan bahwa penamaan Padang
Sibusuk itu dari korban-korban perang yang membusuk di medan perang.
Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan
etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai,
Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan
Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka
menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan
Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada
Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi
Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William
Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan
Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan

Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk


mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan
tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang
masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari
tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam
jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan
ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan
Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi
bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19
menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat
ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis
pendukung kemerdekaan, termasuk presiden Soekarno. Di masa inilah Soekarno
berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi
Sumatera Selatan Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya
menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).
D. Transportasi
Provinsi Bengkulu mudah diakses melalui transportasi darat, udara dan laut. Anda
dapat menaiki bus langsung dari Medan, Padang atau Jakarta. Setiap hari ada
banyak maskapai penerbangan terbang ke Bengkulu. Namun jika Anda ingin
menggunakan transportasi laut maka ada kapal laut domestik dari Jakarta, Padang
dan Medan yang berhenti di Pelabuhan Baai, Bengkulu.
E. Sektor Transportasi, Komunikasi dan Pariwisata
Pembangunan dan peningkatan fasilitas transportasi seperti jalan dan jembatan
penting demi memudahkan hubungan komunikasi dan proses mobilisasi penduduk
antar daerah dalam menunjang kelancaran distribusi barang dan jasa sehingga
berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, utamanya untuk daerahdaerah yang sulit terjangkau dan terisolir.
Pada tahun 2011, panjang jalan di Provinsi Bengkulu adalah 8.695,71 km. Sekitar
8,27 persen atau 719,38 km merupakan jalan nasional yang tanggung jawab dan
wewenangnya ada di bawah Kementrian Pekerjaan Umum sementara 14,06
persen atau 1.222,45 km merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi. Dalam
hal ini merupakan tanggung jawab Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah,
sementara sisanya 77,67 persen (6.753,88 km) merupakan tanggung jawab
pemerintah Kabupaten/Kota. Dari panjang jalan yang ada tersebut 58,94 persen
telah diaspal dan sisanya memiliki beraneka tipe permukaan.

Jumlah kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Bengkulu pada tahun 2011
tercatat sejumlah 393,4 ribu unit, yang terdiri dari 342,1 ribu atau 86,96 persen
merupakan kendaraan roda dua dan selebihnya yaitu 51,3 ribu atau 13,04 persen
adalah kendaraan roda empat. Berdasarkan kegunaannya dari 51,3 ribu kendaraan
roda empat yang terdapat di Provinsi Bengkulu sebanyak 2,6 ribu merupakan
kendaraan dinas, 39,4 ribu adalah kendaraan pribadi dan 9,3 ribu merupakan
kendaraan umum.
Angkutan penumpang di Provinsi Bengkulu dilayani oleh berbagai perusahaan
angkutan yang melayani trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Pada tahun 2011 jumlah perusahaan bus
angkutan penumpang di Provinsi Bengkulu sebanyak 31 perusahaan, yang terdiri
dari 16 perusahaan bus AKDP dan 15 perusahaan bus AKAP, dengan jumlah
armada masing masing sebanyak 147 dan 284 armada.
Angkutan laut merupakan salah satu moda transportasi yang sangat menjanjikan
dan dapat diandalkan khususnya untuk pengangkutan barang, mengingat bahwa
dengan angkutan laut barang dapat diangkut dalam volume yang besar dengan
biaya yang relatif murah. Peranan subsektor angkutan laut di Provinsi Bengkulu
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan subsektor angkutan darat namun
masih lebih tinggi dari subsektor angkutan udara. Pada tahun 2011 peranan
subsektor angkutan laut dalam PDRB Provinsi Bengkulu 1,29 persen.
Sebagai pelabuhan terbesar dan merupakan pintu utama transportasi laut di
Provinsi Bengkulu, Pelabuhan Pulau Baai menjadi pelabuhan terpenting di
Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2011, volume barang yang dimuat di pelabuhan ini
sebanyak 1,47 juta ton atau mengalami penurunan sebesar -32,6 persen jika
dibandingkan tahun 2010 yang memuat barang sebanyak 2,17 juta ton, demikian
halnya dengan volume barang yang dibongkar pula pada tahun yang sama tercatat
71,02 ribu ton atau menurun -85,7 persen dibanding volume tahun sebelumnya
yang mencapai 496,48 ribu ton.
F. Wisata Alam
1. Pantai Panjang
Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang
pantai dengan 50 meter lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang
menuju ataupun pergi dari Pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi
sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga
memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage dan lainnya yang mendukung
wisata disana.
2. Pantai Pasir Putih

Pantai ini terletak dekat pelabuhan samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari
pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat
dicapai dengan kendaraan roda empat jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih
dengan pasir pantainya yang putih dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.
3. Pulau Tikus
Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya
yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok
untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan
menggunakan kapal boat.
4. Danau Dendam Tak Sudah
Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar
belakangnya. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda
Hookeriana tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut
membuat danau menjadi indah dan lebih sejuk.
5. Tapak Padri dan Pantai Jakat
Terletak sangat dekat dengan benteng marlborough dengan pemandangan laut
yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat
matahari terbenam. Masyarakat sering berkunjung ketempat ini pada sorehari
untuk melihat sunset.
6. Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura)
Lokasinya sekitar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh
berbagai jenis kendaraan roda empat. Tempat ini biasanya digunakan sebagai
tempat untuk area observasi dan tempat kemah dengan keadaan alam yang indah.
7. Taman Berburu Seblat
terletak diwilayah kabupaten Bengkulu Utara,taman berburu ini ialah tempat ideal
bagi
kita
yang
hobi
berburu.
Adapun
hewan
buruan
yaitu
babi,kancil,kelinci,kijang,tupai,rusa,monyet,kera dll.
8. Taman Wisata Konak
Ialah taman terpadu dengan konsep alami dan modern yang berlokasi diwilayah
Kepahiang,Bengkulu. Taman ini memiliki banyak koleksi satwa berukuran kecilsedang serta memiliki banyak wahana permainan keluarga.
9. Danau Tes
Ialah danau terbesar di Bengkulu,danau ini memiliki pemandangan dengan latar
bukit bukit yang menghijau nan indah. Ditengah danau terletak persawahan
penduduk yang spektakuler dan sebuah gunung pasir. Suku disekitar danau Tes
ialah suku Rejang dan budaya Rejang sangat khas. Sungai Ketahun ialah sungai
yang menjadi sumber air utama danau Tes. Pemerintah Lebong saat ini sedag
menyiapkan motel murah,restoran seafood,restoran terapung,pasar dan
minimarket.
10. Danau Gedang dan Bukit Menghijau

Ialah danau yang masih asri sekali diwilayah Bengkulu Utara. Banyak jenis ikan
dan belut didanau ini. Sayang,akomodasi kurang terbangun.
11. Danau Mas Harun Bastari
Terletak dikecamatan Selupu Rejang,Rejang Lebong. Ialah danau yang unik
dengan pulau kecil dari rerumputan liar ditengahnya. Danau ini telah memiliki
fasilitas-fasilitas yang sangat lengkap dan bagus.
12. Danau Musi,Suro
Ialah danau dikabupaten Kepahiang yang cukup indah. Terletak disekitar desa
Suro Ilir. Fasilitas jalan/akomodasi serta hal-hal lain sudah bagus
13. Taman Nanua
Taman ini berada dipulau terluar RI yakni Enggano,ialah taman burung dan reptil
mini.
14. Tanah Lot Lais
Formasi batu-batu karang dipinggir pantai Lais,Bengkulu Utara yang sungguh
indah. Cocok untuk melihat sunset yang indahnya luar biasa,karena keindahannya
itulah tempat ini dinamai Tanah Lot Lais karena mirip dengan Tanah Lot yang asli
di Bali
15. Danau Picung
Ialah danau disekitar Tubei,ibukota kabupaten Lebong. Danau ini terletak dipusat
kota dengan akses akomodasi yang lancar. Rumah dinas bupati juga menghadap
kedanau indah ini. Pinggiran danau dibuka untuk umum sebagai wilayah
pemancingan
16. Taman Wisata Dio Bagite
Ialah kebun binatang mini dengan koleksi cukup banyak satwa. Taman ini terletak
sangat strategis dipenggkolan jalan Curup-Lubuk Linggau.
17. Danau Tujuh Warna
Terletak didaerah Rimbo Pengadang,ialah telaga dengan 7 kawah yang masingmasing berbeda warnanya. Bersuhu cukup tinggi sehingga bisa untuk memasak
telur atau menanak nasi. Beberapa kawah bersuhu 70 derajat celcius cock untuk
terapi enyakit kulit dan rematik.
G. Wisata Budaya Dan Peninggalan Budaya
1. Benteng Marlborough
Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur di bawah
kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort,
Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter
persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kurakura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan.
Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah
tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.
2. Rumah Pengasingan Bung Karno

Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi


Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam
pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan
sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda,
perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno
disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain
masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).
3. Parr and Hamilton Monuments
Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng
Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta.
Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di
Bengkulu.
4. Museum Provinsi Bengkulu
Museum Bengkulu terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu,
yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda
benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain
Besurek.
5. Rejang Lebong
Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh
jalan aspal dan terdapat air panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun
berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang pariwisata di sana.
6. Danau Pematang
Terletak 16 km dari Curup dan dapat dicapai dengan mudah dengan transportasi
umum. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari
Curup dengan jalan aspal yang menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936
m diatas permukaan laut dengan keindahan alam yang menakjubkan.
7. Danau Tes
Terletak 51 km dari Curup di Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu
terbesar di provinsi Bengkulu dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai
pembangkit listrik tenaga air. Tempat ini juga biasanya sebagai tempat
peristirahatan bagi turis untuk melihat panorama yang indah dan matahari
terbenam.
8. Kolam Renang Tabarena
Terletak 4 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah
kolam renang alam yang berada di sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.
9. Air Terjun Kepala Curup
Terletak 29 km dari Curup dengan tinggi 100 meter dengan airnya yang segar dan
sering dikunjungi oleh wisatawan.
10. Sungai Air Putih
Terletak di Tambang Sawah, sekitar 15 km dari Muara Aman atau 80 km dari
Curup, sungainya terdiri dari air panas dan air dingin.

11. Makam Sentot Alibasyah


Terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu. Sentot Alibasyah
merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol
sewaktu Perang Padri.
12. Pusat Pelatihan Gajah
Terletak di Seblat, kecamatan Napal Putih - Bengkulu Utara.
13. Gunung Kaba
Terletak di Curup, Gunung ini dijadikan tempat rekreasi alam terfavorit bagi
pendaki baik dari wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, dan sekitarnya.
14. Suban
Curup, Tempat pemandian air panas ini terletak d kaki gunung kaba. Disini anda
bisa mandi dengan air panas yang asli dari alam dan anda juga bisa menikmati
keindahan alam yang masih alami dan segar.
H. Objek Wisata Andalan
1. Bunga Raflessia Arnoldy
Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas
Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah
bunga terbesar di dunia dengan diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6
sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan
dari bunga ini adalah tidak adanya akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk
parasit kerena tidak adanya klorofil dan haustoria. Bunga ini sering tumbuh dan
ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III (Bengkulu Tengah),
daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang
Lebong.
2. Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)
Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi
memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar
Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.
3. Anggrek air Vanda Hookeriana
Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya
terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota
Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan
di provinsi Bengkulu.
4. Kekayaan Hutan
Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu
Medang, Meranti, Rattan, Damar. Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh
masyarakat adalah Minyak sawit, getah karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan
lainnya.
5. Fauna
Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, monyet, rangkong adalah
hewan yang menempati hutan di provinsi Bengkulu.

6. Upacara Tabut
Tabut adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka
Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali
dilaksanakan oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada
abad ke 15. Syekh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita
Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut
sebagai keluarga pewaris Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10
muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.
7. Upacara Lainnya yang mengiringi Tabut
Upacara Mengambil Tanah, dilakukan malam 1 Muharram. Duduk Penja, 4 dan 5
Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Seroban, 7
sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram. Tabut Tebuang, 10 Muharram.
8. Taman Laut
Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.
9. Taman Nasional
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100
km dari kota Bengkulu. Taman Nasional lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km
dari Manna. Taman ini merupakan bagian dari Taman Nasional Sumatera
Selatan(TNSS I). Berbagai macam hewan dapat dijumpai di sana.
10. Taman Berburu
Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan
yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan
beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas
area 15,300 ha.
11. Elephant Training Center (ETC) di Seblat
Terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini
adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC,
Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh; Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC,
Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat menggunakan kendaraan roda
empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan. Kita dapat
melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju, kemudian berjalan kaki sekitar
5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu, dan Suka Baru. Sayang
sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
I. Upacara Adat Tradisional
1. Festival Tabot Pesona Wisata Budaya Bengkulu
a. Sejarah Singkat Perkembangan Tabot
Di Bengkulu perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh
orang-orang India asal Siphoy yang dating bersama datangnya tentara Inggris ke
Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India
bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya di

Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama Syeh
Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo. Beliau
lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada masyarakat
Bengkulu yang berasa disekitar Benteng Marlborough pada saat itu. Upacara ini
selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang kemudian
diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.
Upacara tradisional yang dinamakan dengan Tabot dan sering juga diucapkan
dengan nama Tabut, di lain daerah yaitu Sumatera Barat dikenal dengan nama
Tabui adalah merupakan upacara berkabung Kaum Syiah. Karena upacara ini
sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di sebagian masyarakat Kota
Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai upacara tradisional orang Bengkulu.
Baik dari kalangan kaum Sipai maupun oleh seluruh masyarakat Melayu
Bengkulu. Dengan demikian jadilah Upacara Tabot sebagai Upacara Tradisional
dari suku Melayu Bengkulu.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama Tabut berasal dari kata Arab yaitu
Tabut, yang secara harfiah berarti Kotak Kayu atau peti. Konon menurut
kepercayaan kaum Bani Israil pada waktu itu bahwa bila Tabut ini muncul dan
berada di tangan pemimpin mereka, akan mendatangkan kebaikan bagi mereka.
Namun sebaliknya bila Tabut tersebut hilang maka akan dapat mendatangkan
malapeta bagi mereka.
Di Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung atas
gugurnya Syaid Agung Husein Bin Ali Bin Abi Thalib, salah seorang cucu Nabi
Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha dan upaya
para pemimpin Syiah dan kaumnya yang berupaya mengumpulkan bagian-bagian
dari jenazah Husein. Setelah semua bagian tubuhnya terkumpul kemudian diarak
dan dimakamkan di Padang Karbala. Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari,
yaitu dari tanggal 01 sampai dengan 10 Muharram. Adapun tahapan dari upacara
Tabot tersebut adalah sebagai berikut : Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara,
Meradai, Arak Penja, Arak Serban, Gam (masa tenang/berkabung) dan Arak
Gedang serta Tabot terbuang.
b. Prosesi Ritual Tabot
Upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspek ritual
hanya boleh dilakukan oleh Keluarga Keturunan Tabot yang dipimpin oleh
sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan-ketentuan khusus dan
norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara yang mengandung
aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja.
Upacara Tabot yang dilaksanakan setiap tahun oleh Keluarga Keturunan Tabot
merupakan prosesi ritual yang dimaknai sebagai symbol-simbol perjuangan dan
untuk mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad yang bernama Husein.
Adapun tahapan prosesi ritual tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mengambil Tanah (01 04 Muharram)


Upacara ini berlangsung pada malam tanggal 01 Muharram, yaitu sekitar pukul
22.00 Wib. Tanah yang diambil tersebut merupakan tanah yang dianggap
mengandung nilai magis. Oleh sebab itu pengambilan tanah tersebut harus
dilakukan pada lokasi tertentu, yakni pada tempat yang dianggap keramat menurut
mereka. Lokasi tersebut hanya ada dua tempat di Kota Bengkulu, yaitu :
2. Keramat Tapak Paderi
Yang terletak di tepi laut berjarak sekitar 100 meter kea rah utara dari Benteng
Marlborough. Di sebuah ujung karang yang lebih tinggi dari permukaan pantai, di
sudut kanan Pelabuhan Lama.
3. Keramat Anggut
Yang terletak di pekuburan umum Pasar Tebek dekat Tugu Hamilton di sebelah
Hotel Grage Horison Bengkulu.
Upacara ini diibaratkan sebagi tanda melakukan musyawarah dalam menghadapi
peperangan, upacaranya dilengkapi dengan sesajen berupa bubur merah putih,
gula merah, sirih 7 subang, rokok 7 batang, air kopi pahit, air serabot (jahe), air
susu sapi murni, air cendana dan air selasih, kemudian sesajen didoakan dan
ditinggalkan di lokasi pengambilan tanah. Sesudah sesajen didoakan, mengambil
tanah dua kepal, sekepal diletakkan di Gerga (diibaratkan sebagai Benteng).
c. Duduk Penja
Penja adalah benda yang berbentuk telapak tangan manusia lengkap dengan jarijarinya, oleh karena itu penja ini disebut juga jari-jari. Dalam setiap kelompok
keturunan Tabot terdapat sepasang penja, yang terbuat dari kuningan atau tembaga
dan ada juga yang terbuat dari bahan perak. Penja ini menurut keluarga Sipai
adalah benda keramat yang dipercaya mengandung kekuatan magis, oleh sebab itu
maka harus dirawat, dicuci dengan air bunga dan air limau (jeruk) setiap
tahunnya. Prosesi upacara mencuci Penja ini disebut dengan Duduk Penja
Duduk Penja dilakukan di rumah seorang sesepuh keluarga Tabot, pimpinan dari
kelompok keluarga Tabot bersangkutan, waktunya pada tanggal 05 Muharram
sore hari.
Penja (pending jari-jari), merupakan bentuk jari-jari tangan yang terbuat dari
tembaga/kuningan, kemudian disimpan di dalam bakul di tempat di dalam rumah
Keluarga Keturunan Tabot (KKT). Dengan diawali menurunkan Penja untuk
dicuci, dilengkapi dengan sesajen yang terdiri dari air serobat, air susu murni, air
kopi pahit, air cendana dan selasih, jeruk nipis, pisang emas dan tebu serta nasi
kebuli dan emping. Setelah cuci Penja tersebut, didudukan diatas pelepah rembio
yang ditutup dengan kelambu dan diletakkan di dalam Gerga. Selama upacara
tersebut diiringi dengan bunyi-bunyian Dol (alat music berupa tamburin) dan
Tassa.
d. Menjara

Menjara artinya mengandung (bahasa Bengkulu) atau berkunjung dengan


mendatangi kelompok keluarga yang lain untuk beruji Dol (lomba membunyikan
Dol). Dol merupakan alat music tradisional masyarakat melayu Bengkulu. Pada
acara Tabot, menjara ini dilakukan dua kali pada dua tempat, yaitu : pada tanggal
06 Muharram kelompok Tabot Bangsal mendatangi kelompok Tabot Berkas dan
pada tanggal 07 Muharram, sebaliknya kelompok Tabot Berkas mendatangi
kelompok Tabot Bangsal. Acara ini berlangsung dilapangan terbuka yang
disiapkan oleh masing-masing kelompok dan dilakukan pada sekitar pukul 20.00
Wib hingga pukul 23.00 Wib.
Upacara Menjara merupakan sebuah perjalanan panjang di malam hari. Menjara
atau beruji Dol ditamsilkan sebagai saat-saat terjadinya peperangan antara Husein
dan Kaum Yazid. Ritual menjara (saling menyerang) dilakukan di lapangan
terbuka dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa yang bertalu-talu pada malam hari
sekitar pukul 20.00 s/d 24.00 Wib.
e. Meradai
Acara meradai ini dilakukan pada tanggal 06 Muharram, pelaksanaan acara ini
disebut juga dengan Jola, yaitu sekelompok anak-anak yang berusia antara 10 s/d
12 tahun. Acara meradai ini dilakukan di dalam Kota Bengkulu, yang waktunya
dilaksanakan pada siang hari. Agar acara ini tidak terjadi tumpang tindih terhadap
sasaran, maka sebelumnya dilakukan kesepakatan antara pimpinan kelompok
dimana lokasi untuk masing-masing kelompok. Selanjutnya sebelum para Jola
turun ke lapangan menjalankan tugasnya, mereka mendapatkan pengarahan dari
pimpinan kelompok yang menugaskannya. Di dalam menjalankan tugasnya para
Jola harus mengikuti aturan dan petunjuk yang telah ditetapkan.
f. Arak Penja
Arak Penja atau disebut juga Arak Jari-jari, dilaksanakan pada malam ke delapan
dari bulan Muharram. Di mulai sekitar pukul 19.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib
dengan menempuh rute yang telah ditentukan bersama pada jalan-jalan utama
dalam Kota Bengkulu. Pada acara ini setiap kelompok Tabot akan mengirimkan
regunya sekitar 10-15 orang, yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan
remaja. Acara ini dimulai dan berakhir di depan Rumah Kediaman Jabatan
Gubernur Bengkulu.
g. Arak Serban
Arak Serban / Sorban berlangsung pada malam ke Sembilan bulan Muharram
yang dimulai sekitar pukul 19.00 s/d 21.00 dengan star dan finish ditentukan oleh
Kelompok keluarga Tabot bersama dengan Pemerintah daerah. Benda yang diarak
selain penja, ada juga Serban / Sorban putih diletakkan pada Tabot Coki (Tabot
Kecil), dilengkapi dengan bendera / panji-panji berwarna putih dan hijau atau biru
yang bertuliskan Hasan dan Husein dengan huruf kaligrafi yang indah.
h. Gam (masa tenang / berkabung)
Satu dari tahapan Upacara Tabot yang sangat penting dan harus dilakukan adalah
Gam, suatu waktu yang telah ditentukan dengan tidak melukan aktifitas apapun.

Gam sendiri berasal dari kata ghum yang berarti tertutup atau terhalang. Masa
Gam ini berlangsung pada pukul 07.00 Wib sampai dengan sore hari kira-kira
pukul 16.00 Wib, dimana pada waktu tersebut semua aktifitas yang berkenaan
dengan upacara Tabot tidak boleh dilakukan termasuk menyembunyikan Dol dan
Tassa. Jadi masa Gam ini dapat disebut juga masa tenang.
i. Arak Gedang
Arak gedang merupakan prosesi upacara Tabot yang ditunggu-tunggu oleh
masyarakat Bengkulu. Arak gedang dilaksanakan pada tanggal 09 Muharram atau
malam ke 10 Muharram, yang dimulai sekitar pukul 19.00 Wib dengan diawali
acara ritual pelepasan Tabot bersanding di Gerga masing-masing. Selanjutnya
diteruskan dengan Arak Gedang, yaitu group Tabot bergerak dari markas masingmasing secara berombongan dengan menempuh rute yang telah ditentukan. Di
jalan protocol semua Tabot bertemu sehingga membentuk Arak Gedang (Pawai
Akbar) menuju lapangan utama.
j. Tabot Terbuang
Acara terakhir dari rangkaian Upacara Ritual Tabot adalah acara Tabot terbuang.
Acara ini dimulai pada pukul 09.00 Wib seluruh Tabot telah berkumpul di
Lapangan Merdeka di depan rumah jabatan Gubernur Bengkulu. Tabot-tabot
disandingkan yang diikuti oleh masing-masing personil kelompok tabot. Pada
sekitar pukul 10.00 Wib arak-arakan Tabot dilepas oleh Gubernur Bengkulu untuk
menuju komplek pemakaman umum Karabela. Tempat ini menjadi lokasi acara
ritual tabot terbuang karena di sana dimakamkan Imam Senggolo (Syeh
Burhanuddin) pelopor upacara Tabot di Bengkulu. Dengan berakhirnya Tabot
terbuang maka berakhirlah semua prosesi ritual upacara Tabot.
2. Tabot Sebagai Pesona Wisata Budaya
Masyarakat Bengkulu sangat memahami bahwa Tabot adalah suatu upacara
tradisional yang bersifat ritual yang dilaksanakan setiap tahun terutama oleh
Keluarga Kerukunan Tabot dengan mengikuti calendar Islam yaitu tanggal 01-10
Muharram. Dipandang dari sisi pariwisata, keunikan bentuk dan upacara Tabot
yang bersifat ritual tersebut dapat menjadikan atraksi tersendiri bagi wisatawan
untuk dapat dinikmati. Seiringan dengan perjalanan waktu, upacara Tabot ini
akhirnya berkembang dalam bentuk atraksi budaya dan hiburan rakyat di
Bengkulu.
Dalam rangka pembangunan kepariwisataan nasional dan daerah, pemerintah
melihat bahwa prosesi upacara Tabot telah dijadikan salah satu event nasional
yang dilaksanakan setiap tahun yang dikemas dalam suatu kegiatan Festifal.
Kegiatan ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke Bengkulu, baik
itu wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara. Pemerintah juga
berharap kepada seluruh stakeholder baik itu instansi pemerintahan, swasta dan
masyarakat serta partisipasi provinsi dan kabupaten lain dalam mensukseskan

Festival Tabot sebagai peristiwa utama (Major event) Pariwisata Provinsi


Bengkulu.
3. Kegiatan Festival Tabot
a. Kegiatan Utama
1. Upacara Pembukaan
Upacara Pembukaan dilaksanakan pada pukul 19.00 Wib yang dibuka oleh
Pejabat Pemerintah Daerah atau Pejabat Pemerintah yang telah di atur oleh
panitia.
2. Upacara Prosesi Tabot Sakral
Berjalan sesuai dengan tahapan, dilain tempat Festival Tabot juga dilaksanakan.
Pembuatan Tabot Sakral dilakukan oleh masing-masing keluarga keturunan Tabot,
sedangkan Tabot Pembangunan dapat dilakukan oleh semua dinas/instansi sebagai
wujud partisipasi dalam meramaikan perayaan festival Tabot. Pada malam-malam
01 s/d 09 Muharram festival Tabot dimeriahkan oleh berbagai perlombaan yang
berkenaan dengan Tabot dan ditampilkan juga berbagai kelompok kesenian daerah
atau etnis sebagai wujud kebersamaan dalam mengisi pembangunan. Bersamaan
dengan itu, Arak Gedang / Tabot sanding dilangsungkan sekitar pukul 20.00 Wib
di lapangan terbuka, dengan sebelumnya sekitar pukul 06.00 s/d 15.00 Wib bunyibunyian Dol dan Tassa dilarang untuk dibunyikan hingga Tabot Naik Pangkek
(Tabot sudah sempurna bentuknya). Setelah itu baru dol dan Tassa dibunyikan
kembali sebagai tanda Tabot telah selesai dibuat. Arak Gedang adalah arak-arakan
besar seluruh Tabot yang telah selesai dibuat, juga dimeriahkan dengan adanya
Tabot Pembangunan yang dibuat oleh dinas / instansi dan pihak swasta yang turut
berpartisipasi pada event Tabot tersebut.
3. Upacara Penutupan
Upacara Penutupan merupakan upacara resmi yang dilakukan oleh Pemerintah
daerah yang dihadiri oleh tamu-tamu undangan resmi dari unsure pejabat
pemerintah dan duta-duta besar Negara sahabat. Pada malam ini juga biasanya
ditampilkan pemenang-pemenang lomba dalam rangka memeriahkan Festival
Tabot tersebut. Para tamu undangan, wisatawan dapat menikmati indahnya barisan
Tabot bersanding dengan dengan disinari oleh lampu-lampu hias dengan ornamenornamen yang beraneka ragam serta hiburan-hiburan yang menarik lainnya. Para
pengunjung juga dapat berbelanja souvenir-souvenir menarik khas Bengkulu
karena Festival Tabot ini juga didukung dengan kegiatan pameran benda-benda
kerajinan.
4. Upacara Arak Tabot Terbuang (10 Muharram)
Merupakan puncak kegiatan Tabot yang dilaksanakan sekitar pukul 09.00 s/d
14.00 Wib, sebagai symbol upacara mengantar jenazah Husein ke Pemakaman
Padang Karabela. Sebelum pelaksanaan upacara dimulai, seluruh Tabot yang akan
dibuang berkumpul dilapangan terbuka (biasanya di depan Gedung
Daerah/Rumah Jabatan Gubernur Bengkulu) dengan diiringi bunyian Dol dan

Tassa serta pasukan Drumband, Paguyuban-paguyuban yang membentuk barisan


karnaval, kemudian rombongan Tabot/karnaval diarak melalui jalan protocol kota
Bengkulu menuju pemakaman di Padang Karabela sebagai tempat pembuangan
terakhir, dengan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Kaluarga Tabot beserta
keluarganya. Di kiri kanan jalan sepanjang jalan protocol yang dilewati oleh
karnaval Tabot dibanjiri oleh ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan karnaval
Tabot tersebut.
5. Kegiatan Penunjang
a. Aneka Lomba Khas Tabot
b. Bazar & Pameran
c. Malam Pesona Tabot
Keberhasilan Festival Tabot sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi
berbagai pihak baik itu masyarakat Bengkulu, pihak swasta dan instansi terkait
serta dunia usaha. Melalui kebersamaan, rasa ikut memiliki dan kemauan untuk
berperan serta dalam melestarikan kebudayaan daerah diharapkan Festival Tabot
ini akan dapat berjalan dengan sukses dan dapat menjadi magnet daya tarik
wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu.

BAB III. PENUTUP


Kesimpulan:

budaya bengkulu yang kami survey


Terdapat tiga rumah adat yang ditampilkan di anjungan ini, yakni rumah
bangsawan (Rumah Gedang) dan dua jenis rumah rakyat biasa. Ketiganya
merupakan rumah panggung yang dibangun di atas tiang setinggi dua meter dari
permukaan tanah.
Rumah bangsawan di anjungan ini digunakan untuk tempat pameran berbagai
koleksi pelaminan pengantin, sepasang pakaian adat dari seluruh kabupaten/kota
diletakkan di dalam varitin, alat musik, alat pertanian, foto-foto objek wisata dan
beberapa peragaan upacara adat. Di bagian serambi terdapat penyajian hasil alam.
Di tempat ini juga terdapat penjualan cinderamata berbagai hasil kerajinan
tangan.Rumah adat rakyat dibuat seperti aslinya yang dilengkapi perabotan rumah
secara lengkap. Rumah adat seperti halnya yang ada di Anjungan Bengkulu diberi
hiasan berupa ukiran bermotif tumbuhan atau binatang yang digayakan. Pada
kempatan tertentu digelar berbagai tarian adat. Di samping itu juga diperagakan
pula beberapa upacara adat.
Anjungan Bengkulu pernah menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini
dan Presiden Ukraina, disertai dengan penanaman pohon beringin di depan
halaman rumah Gedang.
Tiga buah rumah adat yang ditampilkan di anjungan Bengkulu merupakan
bangunan-bangunan yang berdiri diatas tiang. Satu rumah mewakili rumah
bangsawan dan 2 lainnya mewakili rumah rakyat biasa. Rumah adat kaum
bagsawan ukurannya lebih besar, dan sepanjang bagian depan dan samping dihiasi
dengan ukiran-ukiran. Ruang dalamnya dipakai untuk tempat pameran hasil alam,
berbagai objek wisata daerah dan kekayaan fauna Bengkulu. Selain itu, pada hari
Minggu dan hari libur di dalam rumah ini juga dilaksanakan pertunjukan
kesenian.
Salah satu rumah adat penduduk Bengkulu, yang ada di TMII, ditampilkan
sebagaimana adanya.
Disana dapat kita saksikan serambi, ruang tengah, ruang tidur untuk bapak dan
ibu, juga ruang tidur untuk anak gadis dan bujang. Karena orang Bengkulu
umumnya beragama Islam, maka dalam kamar-kamar tadi dilengkapi juga dengan
alat-alat sembahyang kaum muslim.satu rumah lain yang terdapat di anjungan,
dimanfaatkan sebagai tempat peragaan upacara adat/keagamaan seperti: upacara
perkawinan, potong rambut bayi, serta upacara-upacara keagamaan . selain itu,
alat musik tradisional juga tak mau kalah untuk menunjukan dirinya, disana
ditampilkan pula beberapa alat musik tradisional dari Rejang Lembong, yaitu
Gong, serdap, kerilu dan gendang.

Вам также может понравиться