Вы находитесь на странице: 1из 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mungkin hidup sendiri,
dia memerlukan oaring lain dalam kehidupannya. Dalam memperoleh
kebutuhan-kebutuhannya manusia dapat menukar apa yang ia miliki
dengan barang yang diinginkannya dari orang lain.
Pada akhirnya manusia mengenal uang untuk dijadikan alat penukar,
lalu uang diberi harga dan nilai. Dalam bursa saham, valuta asing dan
bisnis MLM, telah membantu memudahkan penawaran dan permintaan
bagi pertukaran mata uang asing yang berskala massa dan dalam
memenuhi kebutuhan manusia. Proses dalam transaksi ketiganya
merupakan salah satu kegiatan muamalat, sebagaimana jual beli.
Dalam topik ini ada beberapa masalah yang akan dibahas, yaitu
tentang pengertian, mekanisme pelaksanaan, hukum Negara dan hukum
islam mengenai bursa saham, valuta asing dan bisnis MLM.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bursa saham, valuta asing dan bisnis MLM?
2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan bursa saham, valuta asing dan
bisnis MLM?
3. Bagaimana hukum ketiganya di hadapan Negara?
4. Bagaimana hukum ketiganya dalam perspektif islam?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bursa saham, valuta asing dan bisnis MLM.
2. Mengetahui mekanisme pelaksanaan bursa saham, valuta asing dan
bisnis MLM.
3. Mengetahui hukum ketiganya di hadapan Negara.
4. Mengetahui hukum ketiganya dalam perspektif islam.

Masail al-Fiqh | 1

A. Multi Level Marketing


1. Pengertian Multi Level Marketing
Multi Level marketing (MLM) secara etimologi berarti pemasaran yang
berjenjang banyak MLM merupakan salah satu dari berbagai cara yang
dapat dipilih oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Dalam MLM
pelanggan diberdayakan untuk melaksanakan tugas pemasaran atau
pendistribusian

secara

mandiri

tanpa

campur

tangan

langsung

perusahaan. Imbalannya dalam bentuk potongan harga, komisi, atau


insentif yang ditetapkan oleh perusahaan produsen secara berjenjang
sesuai dengan jumlah nilai penjualan (biasanya disebut volume point atau
bussiness point) yang diberitahukan kepada distributor independen sejak
mereka mendaftar sebagai anggota.
Multilevel Marketing atau yang terkadang juga disebut dengan
Networking Selling (jaringan penjualan) atau direct selling (penjualan
langsung) adalah bentuk pemasaran suatu produk atau jasa dari suatu
perusahaan yang dilakukan secara perorangan atau berkelompok yang
membentuk jaringan secara berjenjang, lalu dari hasil penjualan pribadi
dan

jaringan

tersebut,

setiap

bulannya

perusahaan

akan

memperhitungkan bonus atau komisi sebagai hasil usahanya.


Multilevel Marketing adalah merupakan sebuah sistem pemasaran
modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen
dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga
pemasaran. Singkatnya, bahwa Multilevel Marketing adalah suatu konsep
penyaluran (distribusi) barang berupa produk dan jasa tertentu, yang
memberi kesempatan kepada para konsumen untuk turut terlibat sebagai
penjual dan memperoleh keuntungan di dalam garis kemitraannya.1
Dalam kata lain Multi Level Marketing dapat dikatakan sebagai
pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau tingkatan, yang
biasanya dikenal dengan istilah up line (tingkat atas) dan down line
(tingkat bawah). Upline (promotor) adalah anggota yang sudah menjadi
1 Anis Tyas Kuncoro, 2009, KONSEP BISNIS MULTILEVEL MARKETING DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI SYARI'AH, Fakultas Agama Islam UNISSULA, di akses pada 24 Mei 2016.
Hal.
24

Masail al-Fiqh | 2

anggota terlebih dahulu, sedangkan bawahan (downline) adalah anggota


baru yang mendaftar atau direkrut oleh promotor. Jenjang keanggotaan ini
bisa

saja

berubah-ubah,

sesuai

dengan

syarat

pembayaran

atau

pembelian tertentu.
MLM ini bisa juga disebut sebagai network marketing. Disebut
demikian karena anggota kelompok tersebut semakin banyak sehingga
membentuk sebuah jaringan kerja (network) yang merupakan suatu
sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja banyak orang
yang melakukan pemasaran. Sebagian orang ada juga yang menyebut
MLM sebagai bisnis penjualan langsung atau direct selling. Pendapat ini
berdasarkan pelaksanaan penjualan MLM yang dilakukan secara langsung
oleh juru jual kepada konsumen. Aktifitas penjualan tersebut dilakukan
oleh seorang penjual disertai penjelasan, presentase dan demo produk.
Di Indonesia saat ini penjualan langsung atau direct selling baik yang
single level maupun multi level bergabung dalam suatu asosiasi yaitu
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Organisasi ini merupakan
anggota KADIN, bagian dari World Federation Direct selling Association
(WFDSA). 2
2. Sistem Kerja Multi Level Marketing
Sistem MLM sesungguhnya sudah ada semenjak tahun 1930 di
Amerika Serikat, dengan perusahaan pertamanya yang memasarkan
produk-produk makanan tambahan (nutrilite) yang didistribusikan dengan
penjualan langsung. Kemudian pada tahun 1959 muncul perusahaan MLM
lain, di antaranya Amway yang merupakan perusahaan MLM terbesar di
dunia.
Di Indonesia, bisnis MLM mulai ada sejak tahun 1992 ketika bisnis MLM
Amway diperkenalkan. Namun sebenarnya, pada tahun 1986 sebuah
perusahaan MLM telah didirikan di Bandung dengan nama Nusantara Sun
Chorelatama yang kemudian berubah nama menjadi CNI.3
MLM memungkinkan biaya distribusi dari produk yang dipasarkan
sangat minim bahkan sampai ke titik nol. Sehingga tidak diperlukan biaya
2 Ahmad Mardalis & Nur Hasanah, 2016, Multi-Level Marketing (MLM) Perspektif Ekonomi Islam,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, diakses pada 24 Mei 2016. Hal. 30

Masail al-Fiqh | 3

distribusi. MLM juga menghilangkan biaya promosi dari barang yang


hendak dijual karena distribusi dan promosi ditangani langsung oleh
distributor dengan system berjenjang. Dalam MLM terdapat unsur jasa.
Artinya seorang distributor menjualkan barang yang bukan miliknya. Ia
akan mendapatkan upah dari prosentase harga barang. Jika dapat
menjual sesuai target dia akan mendapat bonus yang ditetapkan
perusahaan.
Mekanisme operasional pada MLM ini adalah seorang distributor dapat
mengajak orang lain untuk ikut juga sebagai distributor. Kemudian orang
lain itu dapat mengajak pula orang lain lagi untuk ikut bergabung. Begitu
seterusnya, semua yang diajak dan ikut merupakan suatu kelompok
distributor yang bebas mengajak orang lain lagi sampai level yang tanpa
batas. Inilah salah satu perbedaan MLM dengan pendistribusian secara
konvensional yang bersifat single level. Kemunculan trend strategi
pemasaran produk melalui sistem MLM di dunia bisnis modern sangat
menguntungkan banyak pihak. Seperti pengusaha dan para distributor.4
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Multi Level Marketing dapat
dikatakan sebagai pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau
tingkatan, yang biasanya dikenal dengan istilah up line (tingkat atas) dan
down line (tingkat bawah). Upline (promotor) adalah anggota yang sudah
menjadi anggota terlebih dahulu, sedangkan bawahan (downline) adalah
anggota baru yang mendaftar atau direkrut oleh promotor. Jenjang
keanggotaan

ini

bisa

saja

berubah-ubah,

sesuai

dengan

syarat

pembayaran atau pembelian tertentu.


Proses dan mekanisme dalam pelaksaan program MLM ini menerapkan
system rekrut anggota, akan tetapi perekrutan yang dilakukan harus
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Sebab dari itu, biasanya
3 Anis Tyas Kuncoro, 2009, KONSEP BISNIS MULTILEVEL MARKETING DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI SYARI'AH, Fakultas Agama Islam UNISSULA, di akses pada 24 Mei 2016.
Hal.
24

4 Ahmad Mardalis & Nur Hasanah, 2016, Multi-Level Marketing (MLM) Perspektif Ekonomi Islam,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, diakses pada 24 Mei 2016, Hal. 31

Masail al-Fiqh | 4

sebelum perekrutan akan dilaksanakan sebuah presentasi. Disini ada dua


metode untuk perekrutan atau mengajak orang lain.
1. Melalui Pengenalan Produk
Setelah konsumen mengkomsusi produk kemudian dipresentasi
untuk bergabung menjalankan bisnisnya. Meskipun tidak aktif kalua
sebagai distributor mendapat kemudahan, salah satunya dengan
harga murah. Kalau aktif akan mendapatkan komisi dan bonus
sesuai prestasinya.
2. Melalui Peluang Bisnis
Yaitu dengan mempresentasikan peluang menjalankan bisnis ini.
Apabila menjalankan bisnis ini kemungkinan akan mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda, seperti komisi dan bonussesuai
dengan aturan yang ada.
Setelah seseorang tersebut bergabung minjadi mitra usaha yang
akhirnya

nanti

menjadi

downline,

lalu

downline

nantinya

kan

mendapatkan sebuah pengajaran dari upline (orang yang mengajak) yang


nantinya

akan

memberikan

pengetahuan

tentang

bagaimana

menjalankan bisnis dengan baik dan benar.


Selanjutnya downline nantinya juga merekrut orang guna menjadi
mitra kerjanya dan usahanya, begitu seterusnya. Setiap level yang
terbentuk dalam garis kemitraan tersebut akan mendapatkan hasil atau
keuntungan dari penjualan orang-orang yang disponsor atau direkrutnya.
Untuk lebih gampangnya

dapat dilihat ilustrasi yang di gambarkan.

Dimana pada ilustrasi ini adalah sebuah perusahaan yang memasarkan


sebuah produk atau jasa dengan system network MLM:
Perusahaan Media X-Ray Tex
Media

Raju

Ilustrasi
Perusahaan
Kerja

Feri

Gulam

Laili Dzawie
Adel
Tores Hamza

Yang
Menerapkan
Sistem
MLM
Deden
abuSamsu
Hamka
Sri
Gerai
Burhan Soleh
Hakim
Dudun Kun
Deri

Masail al-Fiqh | 5
Sera
Joko
Siti

Gigi

3. Jenis-jenis Multi Level Marketing


Dalam era yang semangkin maju seperti sekarang ini MLM sudah
menjadi hal yang tidak begitu asing lagi bagi msyarakat. Dan juga dalam
proses MLM sendiri ada bebrapa jenis yang ada, khusus di Indonesia
sendiri ada MLM Konvensional dan MLM Syariah.
Inilah beberapa pointer yang dapat dicermati dan dikritisi oleh para
pemerhati dan pelaku bisnis, utamanya dalam mengaktualkan nilai-nilai
Islam dalam dunia bisnis terutama bisnis MLM sehingga masyarakat
muslim mempunyai alternatif pilihan menarik dari aktifitas bisnis MLM
yang tengah menjamur dan berkembang luas di masyarakat, baik di
wilayah perkotaan maupun pedesaan serta tidak terperangkap pada
praktek bisnis MLM yang merugikan dan bertentangan dengan syariat.
Untuk lebih jelasnya, lihat tabel perbedaan MLM Konvensional dan MLM
yang sesuai dengan nilai dan aturan syariah di bawah ini :
Table Perbedaan MLM Konvensional dengan MLM Syariah 1.1
N
o
1

Unsur
Sifat

MLM Konvensional
Murni bisnis

MLM Syariah
Selain bisnis juga bertuj
uan
untuk memberdayakan
eko-

2
3

Orientasi
Kehalalan produk

nomi umat dan dakwah


Duniawi semata
Dunia-akhirat
Produknya belum te Dijamin halal, karena
ntu
halal,

ada
tidak

ada

ang
berkompeten
am
4

Harga produk

penentuan halal
Relatif sangat

y Dewan

Pengawas

Sya

riah
dal dalam struktur organisas
i
ma Murah dan bersaing de

hal

ngan

dan eksklusif

harga

pasar

karena

Masail al-Fiqh | 6

tidak
5

Konsumsi produk

Setengah

dimark-up
dipaksak Konsumsi

an,

jar,

karena kebanyakan

karena

ha-

uhan

yang

menjadi

wa
kebut

nya menjadi kebutuh orang dan keluarganya


an

se-

sekunder

hari-hari yang tetap


harus
dipenuhi

dan

harg

anya
6

sesuai dengan pasaran


Akhlakul karimah dan

Strategi pemasaran Bebas

me7

Struktur

menuhi rukun jual-beli


Dewan Pengawas Sya

Dewan Komisaris

Pengawasan
8

Bonus / Insentif

riah
Pada

tahap

dan Dewan Komisaris


terte Bonusnya
untuk
hal

ntu

-hal

mendapat bonus wis yang


ata
ke

bermanfaat

dan
luar

negeri

ya bernilai ibadah

ng
berorientasi hedonism
9

Frekuensi

e
Pertemuan menjadi

Pertemuan

Pertemuan

me-

njadi

dia yang sangat vital

semacam

un-

dan

tuk

pengembangan

sifatnya

hanya

me

katalisator
hanya

pendu

Masail al-Fiqh | 7

ja-

kung

ringan

dan

dilakuk serta insidental serta

an

dapat

secara

intensif

dan

diadakan

atto

sifat

menjangkau

sel

uruh

high-class
Kebanyakan

kalangan
bera Kebanyakan

sal
dari

karena

nya

kan kalangan middle yang

Produsen produk

sa

ngat

formal karena melib informal

10

dengan

berasal

dari
luar

negeri

dalam

dan

pasti

belum tentu muslim

muslim

negeri

dan

4. Multi Level Marketing Berdasarkan Undang Undang Dasar


Bisnis MLM ( Multi Level Marketing) dan sekarang memiliki kekuatan di
mata hukum. Dan juga banyaknya

penipuan yang dengan berkedok

bisnis Multi Lavel Marketing (MLM) akhirnya pemerintah mengesahkan UU


Perdagangan, yakni pada UU Perdagangan nomer : 7 Tahun 2014. Yang
mana dari UU tersebut MLM menjadi hal yang bukan lagi illegal, jika MLM
memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam UU.
Berikut ini merupakan ciri - ciri dari bisnis MLM yang benar :
1. Ada produk yang dijual dan nyata
2. Terdaftar di APLI ( Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia)
3. Komisi yang di dapat member dari hasil penjualan grup bukan dari
komisi merekrut
4. Tidak menggunakan skema paramida atau ponzi
Mulai tahun 2014, bisnis MLM akan diatur ketat mulai dari pendaftaran
usaha hingga distribusi, bisnis MLM yang masuk ke dalam Undang-undang
No. 7/2014 tentang Perdagangan. Dalam aturan-aturan yang ada sebelum
dibuatnya UU Perdagangan, pelaku penipuan MLM hanya bisa dikenai
sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha. Aturan ini dilakukan
Masail al-Fiqh | 8

agar pelaku usaha tidak melakukan model usaha skema Piramida atau
dikenal juga sebagai skema ponzi atau money game.
Sehingga banyak anggapan bisnis MLM dicap buruk.Bisnis MLM yang
diatur dalam UU perdagangan pada pasal 105 tentang ketentuan pidana
disebutkan bahwa pelaku usaha distribusi yang menerapkan sistem
skema piramida dalam mendistribusikan barang sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun atau
pidana paling banyak Rp10 miliar.
Sekarang dalam menjalani bisnis MLM karena sebagai pebisnis MLM
sudah dilindungi di dalam UU Perdagangan.
5. Multi Level Marketing Berdasarkan Syariat Islam
Multi level marketing adalah sebuah bisnis yang memakai konsep
dengan memperpendek jalur pendistribusian dari produsen kepada
konsumen.

Sistim

ini

berbeda

dengan

system

konvensional

yang

menggunakan beberapa distributor hingga sampai konsumen. Dengan


memperpendek jalur pendistribusian ini mengakibatkan penghematan
biaya distribusi bahkan dapat ditekankan lebih rendah.
Sebagaimana penjelasan yang diatas bahwa MLM adalah sistem
perekrutan. Yang mana perekrutan adalah hal yang penting, karena dalam
berhasilnya

dalam

mendukung

terciptanya

prespektif

menarik

tenaga

prokdutifitas

kerja
di

berkualitas

dalam

yang

akan

perusahaan. Dalam

islam, secara umum segala usaha yang termasuk dalam

kategori muammalah hokum asalnya adalah boleh selama tidak ada hal
yang melanggar rambu-rambu syari`ah. Kaidah ini sangat masyhur
dikalangan ulama` fiqih, mengenai hal ini dikatakan bahwa, Bahwa
Hukum

dari

muammalah

adalah

boleh,

kecuali

ada

dalil

yang

melarangnya.
Berdasarkan dalil diatas bahwa MLM adalah termasuk dalam golongan
muammalah, jika dalam MLM tidak ada unsur yang terlarang dan
diharamkan seperti: Riba, Gharar (menipu atau ketidak jelasan dari salah
satu pihak) dan melanggar syari`at (hukum).
Islam sendiri juga menganjurkan agar dalam perekrutan tenaga kerja
(mitra) dalam berbisnis haruslah didasarkan pada ketentuan berikut:
Masail al-Fiqh | 9

1. Kecakapan mitrausaha
2. Kesehatan moral dan jasmani
3. Akal pikkran yang sehat
4. Pendidikan dan latihan
Jadi jika dalam perekrutan mitra kerja tidak terdapat ketentuan yang
telah disebut diatas, maka pada hasil akhir nya akan menjadikan lebih
baik.
Akan tetapi juga harus di pahami kembali bahwa dalam perekrutan
tidak boleh memakai unsur paksaan dan tipu muslihat, karena apabila
terjadi hal tersebut maka aka nada salah satu pihak yang dirugkan dan itu
menjadi muaamlah yang dilarang. Sebagaimana menurut Azhar Basyir
bahwa bathil dalam Sebagaimana menurut Azhar Basyir bahwa bathil
dalam Sebagaimana menurut Azhar Basyir bahwa bathil dalam pelaksaan
muammalah harus ditinggalkan, sebab ada unsur yang terugikan. Padahal
dalam muammalah haruslah saling merelakan.
Berdasarkan dalam sebuah riwayat mengatakan: Hadits Ibnu Majah, alHakim dan bn Hibban dari `Amr bin Syuyb, dari bapaknya, dengan
kakeknya, dengan redaksi : Tidaklah dihalalkan salaf ( akad pemesanan
barang ) dengan jual beli, dan tidaklah dihalalkan dua syarat dalam satu
transaksi jual-beli. 5Dengan melihat dalil dan penjelasan diatas bahwa
MLM pada awalnya tdak diharamkan karena masuk dalam muammalah,
akan tetapi jika dalam MLM itu mengandung unsuryang melanngar syariat
sesuai peraturan dan aturan syariat, maka MLM akan menjadi HARAM.
B. Bursa Saham
1. Pengertian Bursa Saham
Bursa adalah tempat yang di situ dilangsungkan transaksi-transaksi
kontrak untuk berbagai komoditi tertentu seperti kapas, katu, dan biji-bijian. 6
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham
5 Muqtadirul Aziz, 2011, Skripsi Tinjuan Hukum Islam Terhadap Bisns Multi Level Marketing
(MLM), Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Hal. 69

6 As-Sabatin, Yusuf. 2011. Bisnis Islami & Kritik atas Praktik Bisnis ala Kapitalis. (Bogor: Al
Azhar Press). Hlm 208.

Masail al-Fiqh | 10

berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya (Anoraga,


Pakarti, 2001). Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah
dilakukan di bursa efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa
lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa Taccount
atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi
akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui surat, formulir, dan
prosedur yang berbelit-belit.
Bursa saham adalah tempat jual-beli saham.
2. Jenis-jenis bursa:
1. Bursa Komoditi
Bursa komoditi

aktivitasnya

didasarkan

pada

hasil-hasil

pertanian atau bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh industri.


2. Bursa Surat Berharga
Ia merupakan fasilitas terbesar bagi aktivitas finansial penting,
yang aktivitasnya terjadi atas surat-surat berharga umum, seperti
surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah nasional atau
pemda (misal Surat Utang Negara/ SUN), surat-surat berharga
(misal obligasi/ surat pinjaman dari pemerintah dan sebagainya
yang dapat diperdagangkan dan biasanya dibayar dengan jalan
undian tiap-tiap tahun) dan saham-saham yang dikeluarkan oleh
berbagai perusahaan.
3. Bursa uang
Baik valuta asing atau valuta nasional. Valuta yaitu nilai uang, alat
pembayaran yang terjamin oleh persediaan emas atau perak. Jadi
valuta asing maksudnya mata uang luar negri, seperti yen Jepang,
dolar Amerika, ringgit Malaysia, dan sebagainya. Valuta asing
digunakan alat bayar luar negri yang disebut devisa (alat-alat
pembelajaran luar negri).7
3. Jenis saham

7 Hasan, M Ali. 1997. Masail Fiqhiyah Zakat, Pajak Asuransi dan Lembaga Keuangan.
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada). Hlm 108.

Masail al-Fiqh | 11

Saham yang umum dikenal adalah saham biasa, tetapi jenis saham
ada 2 yaitu:
1. Saham Biasa
Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya
paling terakhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta
kekayaan peruhaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi karena
pemilik saham biasa ini tidak memiliki hak-hak istimewa. Pemilik
saham biasa ini juga tidak memperoleh pembayaran dividen selama
perusahaan tidak memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki
hak suara dalam rapat umum pemegang saham/ RUPS dengan
ketentuan one share one vote. Pemegang saham biasa memiliki
tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi
sahamnya

dan memiliki hak untuk

mengalihkan kepemilikan

sahamnya kepada orang lain.


2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan

antara

menghasilkan

obligasi

pendapatam

dan

saham

tetap

biasa,

(seperti

karena

bunga

biasa

obligasi).

Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 hal


yaitu ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap
selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa
karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan
pe,bagian dividen terlebih dahulu. Akan tetapi saham preferen
mempunyai kelebihan yaitu sulit untuk diperjual-belikan seperti
saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.
Pasar Modal Syariah
Dalam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat
dianjurkan, karena dengan berinventasi harta yang dimiliki menjadi
produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Al-

Masail al-Fiqh | 12

Quran dengan tegas melarang aktivitas penimbunan (iktinaz)


terhadap harta yang dimiliki.
Untuk mengimplementasikan seruan investasi tersebut, maka
harus diciptakan suatu sarana untuk berinventasi. Banyak pilihan
orang untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Salah
satu bentuk berinvestasi adalah menanamkan hartanya dipasar
modal.
Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagi
intrumen keuangan atau surat-surat berharga jangka panjang yang
bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk uang maupun modal
sendiri. Institusi pasar modal syariah merupakan salah satu
pengejawantahan dari seruan Allah tentang investasi tersebut.
Saham Syariah
Produk investasi berupa saham pada prinsipnya sudah susui
dengan ajaran islam. Dalam teori percampuran, Islam mengenal
akad syirkah atau musyarokah yaitu suatu kerjasama antara dua
atau lebih pihak untuk melakukan usaha dimana masing-masing
pihak menyetorkan sejumlah dana, barang atau jasa.
Adapun jenis-jenis syirkah dalam ilmu fiqih, yaitu:
1. inan
2. Mufawadhah
3. Wujuh
4. Abdan
5. Mudharabah
Pembagian tersebuat berdasarkan jenis setoran masingmasing pihak dan siapa diantara pihak tersebut yang mengelola
kegiatan usaha tersebut.
Fatwa diatas telah menentukan bagaimana memilih sahamsaham yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam perkembangannya
telah banyak negara-negara yang telah menentukan batasan suatu
saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah.
Di dalam literatur-literatur tidak terdapat istilah atau pembedaan
antara saham yang syariah dengan yang non syariah. Akatetapi,
saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan yang kegiatan
Masail al-Fiqh | 13

perusahaan, dapat dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan


pembelian saham tersebut.
Saham menjadi halal sesuai syariah apabila saham tersebut
dikeluarkan oleh perusahaan ygn kegiatan usahanya bergerak
dibidang yang halal dan dalam niat pembelian saham tersebut
untuk investasi, bukan untuk spekulasi (judi). Untuk lebih amannya,
saham yang dilisting dalam Jakarta Islamic Index merupakan
saham-saham yang InsyaAllah sesuai syariah.
4. Transaksi bursa saham
Dibursa ini berlangsung dua transaksi:
1. Transaksi short (kontan)
Bukanlah
penyerahan

harga

secara

langsung,

tetapi

penyerahannya tetap ditunda sampai pada waktu penyerahan


komodoti yang dibeli. Penyerahan itu kadang terjadi setelah jangka
waktu tertentu sejak berlangsungnya transaksi supaya broker bisa
menuju

kepada

agennya

dan

mendapatkan

ditransaksikan.
Jual beli dengan penyerahan barang secara
2. Transaksi tunda (tempo)
Transaksi
yang
didalamnya
penyerahan

harga

yang

pihak

yang

memindahkan kepemilikan dan pembayaran harga ditunda untuk


hari tertentu yang ditetapkan pada saat transaksi. Karena itu, wajar
harga di dalam transaksi tunda lebih tinggi daripada transaksi
kontan.
Ketentuan jual beli bursa:
1. Jual-beli dengan penyerahan barang secara tempo
Kadangkala produsen mendapati bahwa baik

baginya

menjual produksinya yang masih ditunggu sebelum waktunya.


Itu dilakukan untuk mendapatkan uang yang ia butuhkan
daripada harus berhutang dengan bunga.
Kadangkala harga penjualannya pasti, ditentukan pada saat
transaksi. Kadangkala disepakati dengan pembeli harga itu
ditetapkan setelah jangka waktu tertentu yang dinyatakan
Masail al-Fiqh | 14

didalam kontark jika waktu yang ditentukan itu sudah habis


(sudah jatuh tempo) dan penjual belum menentukan harga
maka secara pasti yang ditetapkan adalah harga resmi pasar
pada penutupan bursa hari itu.
Dari sini kita bisa melihat bahwa barang yang dijual-sebagai
salah satu rukun akad- tidak ada ketika dilangsungkan transaksi.
Barang itu tidak mungkin diserahkan seketika dan harganya
tidak diketahui dengan pasti.
2. Jual-beli tunda dan penyerahan segera
Kadangkala komoditi yang ingin dijual berada di tangan
penjual

pada

saat

transaksi.

Setelah

dilangsungkan

kesepakatan, pedagang pada hakikatnya menyerahkan barang


kepada pembeli. Hanya saja, harganya ditunda sampai jangka
waktu tertentu yang diinginkan oleh penjual dan disepakati oleh
pembeli. Jika tidak maka harga itu ditentukan berdasarkan harga
pasar pada penutupan bursa pada akhir jangka waktu yang
telah disepakati untuk penetapan harganya itu.
Jual-beli yang menyerahkan barangnya ditundas sampai
tempo tertentu dalam pandangan fiqih islam. Agar sah maka ia
harus terpenuhi syarat-syarat salam: a. barang yang dijual
harus diketahui jenis, b. sifat dan ukurannya ditentukan
temponya, c. dan harus ada penyerahan harga di majelis akad.
Seandainya kedua pihak berpisah sebelum penyerahan harga
maka itu dinilai sebagai akad yang batil. Jika kedua pihak
berpisah

sebelum

penyerahan

harga

salam

maka

itu

merupakan perpisahan hutang dengan hutang, dan yang


demikian dilarang.8
C. Valuta Asing
1. Pengertian Valuta Asing
Hampir setiap negara mencetak mata uang sebagi alat pembayaran
yang sah bagi warga negaranya. Pemerintah indonesia mencetak mata
8 As-Sabatin, Yusuf. 2011. Bisnis Islami & Kritik atas Praktik Bisnis ala Kapitalis. (Bogor: Al
Azhar Press). Hlm 210

Masail al-Fiqh | 15

uang bernama rupiah (Rp), inggris mengedarkan mata uang bernama


pound (), Jepang menerbitkan mata uang bernama yen (), selandia baru
mempunyai mata uang bernama dolar (NZ$), dan lain sebagainya.
Tersedianya mata uang membuat semua komoditas dapat disatukan
dalam mata uang tertentu. Masalahnya adalah bagaimana dua negara
yang berbeda dapat saling mengadakan jual beli. Misalnya, Rp indonesia
dibelikan seperangkat komputer dari jepang ynag bermata uang . 9 Nah,
disinilah akan terjadi jual beli valuta asing atau yang disebut pasar valuta
asng.
Valuta dalam KBBI ialah alat pembayaran yg dijamin oleh cadangan
emas atau perak yang ada di bank pemerintah; nilai uang. 10 Valuta asing
juga sering disebut sebagai alat pembayaran luar negeri.
Valuta merupakan padanan dari kata uang sedangkan asing mengacu
pada fakta bahwa mata uang diterbitkan oleh negara lain. Jadi, valuta
asing adalah suatu mekamisme di mana mata uang ditukar

terhadap

mata uang lainnya.11


2. Mekanisme Pelaksanaan Transaksi Valuta Asing
Adapun syarat rukun jual beli menurut Islam yang terpenting adalah:12
1) Adanya ijab dan kabul yang ditandai dengan cash and carry,
yakni penjual menyerahkan barangnya dan pembeli membayar
tunai. Ijab kabul bisa dilakukan dengan lisan, tulisan, atau
dengan utusan.
2) Kedua belah pihak mempunyai wewenang penuh melakukan
tindakan-tindakan hukum (dewasa dan sehat pikirannya).
3) Valuta asing dan saham memenuhi syarat untuk menjadi obyek
transaksi jual beli, ialah:
a) Suci barangnya (bukan benda najis).
9 Rizal, Jose, Pasar Uang & Pasar Valuta Asing, (Jakarta:Salemba, 2008),hlm.9
10 http://kbbi.web.id/bursa, diakses pada hari Selasa, 19 Mei 2016, pkl. 14.19.
11 Rizal, Jose, Pasar Uang & Pasar Valuta Asing, (Jakarta:Salemba, 2008),hlm.9
12 Ibid, hal. 140
Masail al-Fiqh | 16

b)
c)
d)
e)
f)

Dapat dimanfaatkan.
Dijual oleh pemiliknya.
Dapat diserah terimakan barangnya secara nyata.
Dapat diketahui barangnya dan harganya dengan jelas.
Barangnya sudah berada di tangan pemiliknya,

jika

barangnya diperoleh dengan imbalan. Hal ini berdasarkan


hadits riwaya Ahmad, Al-Baihaqi, dan Ibnu Hibban dari Hakim
bin Hizam:

Jika engkau membeli sesuatu, maka engkau jangan jual sehingga
engkau menerimanya (menguasainya).
Akan tetapi, untuk jual beli barang yang diperoleh dari warisan
atau wasiat diperbolehkan (sah) meskipun barangnya belum diterima
oleh si penjualnya.
Dalam buku lain dijelaskan13, bahwasanya menurut syara jual
beli mata uang haruslah dilakukan dengan tunai, sebagaimana
dijelaskan dalam hadits Rasululah saw. dalam jual beli enam macam
benda yang sudah terkenal, yakni emas, perak beras gandum, padi
gandum, kurma, dan garam.
Karena itu, tidak sah jual beli mata uang dengan sistem
penangguhan, bahkan harus dilakukan secara tunai ketika berada di
tempat transaksi itu, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat
Umar:

Anda berdua berpisah sedang di antara anda sudah tidak ada

.persoalan apa-apa lagi


Hanya saja, yang menjadi kriteria tunai adalah menurut
kebiasaan

masing-masing,

dan

tunainya

sesuatu

itu

menurut

ukurannya sendiri-sendiri.
13 Yusuf Al-qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer jilid 2, (Jakarta: Gema Insani, cet. Ke-5,
2008), hal. 586.

Masail al-Fiqh | 17

Adapun menurut prinsip muamalah syariah, jual beli mata uang


yang disetarakan dengan emas (dinar) dan perak (dirham) harus
dilakukan secara tunai atau kontan (naqdan), sebagaiman yang
dijelaskan dalam hadits mengenai jual beli enam macam barang yang
dikategorikan berpotensi ribawi. Rasulullah saw. bersabda, Emas
hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, bur dengan
bur, syair dengan syair (jenis gandum), kurma dengan kurma, dan
garam dengan garam, dalam hal sejenis dan sama haruslah secara
kontan (yadin biyadin/naqdan). Maka apabila berbeda jenisnya,
juallah sekehendak kalian dengan syarat secara kontan. (H.R.
Muslim)
Pada

prinsip

syariahnya,

perdagangan valuta

asing

dapat

dianalogikan dan dikategorikan dengan pertukaran antara emas dan


perak atau dikenal dalam terminologi fiqh dengan istilah sharf, yang
disepakati para ulama tentang keabsahannya.14 Emas dan perak
sebagai mata uang tidak boleh ditukarkan dengan sejenisnya,
misalnya rupiah dengan ruoiah atau dolar dengan dolar, kecuali sama
jumlahnya.
Contohnya, pecahan kecil ditukarkan dengan pecahan besar
asalkan jumlah nominalnya sama. Hal itu karena dapat menimbulkan
riba fadhl seperti yang dimaksud dalam larangan hadits di atas. Akan
tetapi, apabila jenisnya berbeda, seperti rupiah ditukarkan dengan
dolar atau sebaliknya, maka dapat atau boleh ditukarkan (exchange),
sesuai dengan market rate (harga pasar) dengan catatan harus efektif
kontan atau spot (taqabud fili) atau yang dikategorikan spot
(taqabud hukmi) menurut kelaziman pasar yang berlaku. Hal ini
sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibnu Qudamah tentang kriteria
tunai atau kontan dalam jual beli yang dikembalikan kepada
kelaziman pasar yang berlaku, meskipun hal itu melewati beberapa
14 Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual: Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer, (Jakarta:
Gema Inani Pers, 2003), hal. 72-73.

Masail al-Fiqh | 18

jam penyelesaiannya (settelment-nya) karena proses transaksi. Harga


atas pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
penjual dan pembeli atau harga pasar (market rate).15
Nabi saw. bersabda yang artinya, Perjual belikanlah emas dan
perak semau kalian asalkan secara kontan. Dalam hadits Ibnu Umar,
Rasulullah

saw.

memberi

penjelasan

bahwa

ketentuan

kontan

tersebut fleksibelselama dalam toleransi waktu yang lazim, dalam arti


tidak menimbulkan persoalan dan tetap dalam harga yang sama pada
hari transaksi. Artinya, harga tersebut tidak boleh berbeda atau
berubah (harus sama) pada hari dilakukannya transaksi.
Dalam praktiknya, untuk menghindari penyimpangan syariah,
maka kegiatan transaksi dan perdagangan valuta asing harus
terbebas dari unsur riba, maysir (spekulasi gambling), dan gharar
(ketidak jelasan, manipulasi dan penipuan).
Oleh karena itu, jual beli maupun bisnis valuta asing tersebut
harus dilaksanakan secara kontan. Adapun motif pertukarannya
terdapat ketentuannya, yaitu:
a. Tidak boleh untuk spekulasi yang dapat menjurus kepada judi
melainkan untuk membiayai transaksi-transaksi yang dilakukan
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah guna memenuhi
kebutuhan konsumsi, investasi, ekspor-impor, atau komersial, baik
barang maupun jasa (transaction motive).
b. Perlu dihindari jual beli valuta asing secara bersyarat di mana
pihak penjual memberikan syarat kepada pembeli supaya mau
menjual kembali kepada penjualnya pada periode tertentu di masa
mendatang, serta tidak diperkenankan menjual kembali barang
yang belum diterima secara definitif (baifudhuli) sebagaimana hal
itu dilarang dalam hadits riwayat imam bukhari.
3. Valuta Asing Menurut Peraturan Negara
Menurut peraturan bank Indonesia No. 17/3/PBI/2015 pasal 4 dan 5:

15 Ibid, hal. 73.


Masail al-Fiqh | 19

Transaksi dana dalam valuta asing dari individu di dalam negeri


kepada pihak di luar negeri yang tidak dimaksudkan sebagai
pembayaran

atau

penyelesaian

kewajiban

yang

timbul

dari

transaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Transaksi dalam valuta asing yang dilakukan berdasarkan ketentuan
Undang-undang yang meliputi:
- Kegiatan usaha dalam valuta
-

asing

yang

dilakukan

oleh

perbankan baik Bank konvensional maupun bank syariah.


Transaksi surat berharga yang ditebitkan oleh Pemerintah dalam
valuta asing di pasar perdana dan pasar sekunder berdasarkan
Undang-undang yang mengatur mengenai surat utang negara

dan surat berharga syariah negara, dan


Transaksi lainnya dalam valuta asing yang dilakukan berdasarkan
undang-undang.

Dari Peraturan Bank Indonesia di atas, dapat disimpulkan bahwa


transaksi valuta asing adalah legal yang diperbolehkan oleh Negara,
selama transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan.
4. Valuta Asing dalam Perspektif Islam
Pada dasarnya, jual beli valuta asing dan saham diperbolehkan oleh
Islam, baik transaksinya dilakukan di bursa valuta asing dan bursa
efek maupun di tempat lain, karena transaksinya telah memenuhi
syarat rukun jual beli menurut hukum Islam.16
Namun beberapa praktik perdagangan yang dewasa ini biasa
dilakukan di pasar valuta asing konvensional harus dihindari, antara
lain sebagai berikut:17
a. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas
yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan
untuk waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan
16 Masyfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1997), hal. 140.
17 Ibid, hal. 73-74.
Masail al-Fiqh | 20

satu tahun. Hukumnya adalah haram karena harga yang


digunakan adalah harga yang diperjanjikan

dan penyerahannya

dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan


tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali
dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang
tidak dapat dihindari (li al-hajah).
b. Transaksi Swap, Spekulasi valuta asing melalui transaksi spot
maupun

forward

(penyerahan

mendatang

atau

berjangka),

melakukan penjualan melebihi jumlah yang dimiliki maupun dibeli


(oversold), dan melakukan transaksi swap yaitu pembelian dan
penjualan secara bersamaan dengan jumlah mata uang tertentu
dengan dua tanggal penyerahan yang berbeda. Pembelian dan
penjualan mata uang tersebut dilakukan oleh bank yang sama dan
biasanya dnegan cara spot terhadap forward artinya satu bank
membeli tunai, sementara mitranya membeli secara berjangka
(forward). Hukumnya haram.
Pada buku lain dijelaskan, ada bentuk transaksi valuta asing yang
diperbolehkan dan yang diharamkan, yaitu:18
a. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta
asing untuk penyerahan pada saat itu (cover the counter) atau
penyelesaian

paling

lambat

dalam

jangka

waktu

dua

hari.

Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan


waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak
bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.
b. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas
yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan
untuk waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan
satu tahun. Hukumnya adalah haram karena harga yang
digunakan adalah harga yang diperjanjikan

dan penyerahannya

18 Skripsi Tri Sri Rahayu, Tinjauan Hukum Islam terhadap Faktor-faktor yang Memengaruhi
Nilai Tukar dalam Transaksi Valuta Asing, 2013. Hlm. 51

Masail al-Fiqh | 21

dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan


tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali
dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang
tidak dapat dihindari (li al-hajah).
c. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan
valas dengan pembelian antara penjual valas yang sama dengan
harga forward. Hukumnya haram karena mengandung unsur
maysir.

Masail al-Fiqh | 22

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Multilevel Marketing adalah merupakan sebuah sistem pemasaran
modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen dengan
memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran.
Singkatnya, bahwa Multilevel Marketing adalah suatu konsep penyaluran
(distribusi) barang berupa produk dan jasa tertentu, yang memberi
kesempatan kepada para konsumen untuk turut terlibat sebagai penjual dan
memperoleh

keuntungan

di

dalam

garis

kemitraannya.

Mekanisme

operasional pada MLM ini adalah seorang distributor dapat mengajak orang
lain untuk ikut juga sebagai distributor. Kemudian orang lain itu dapat
mengajak pula orang lain lagi untuk ikut bergabung Dalam era yang
semangkin maju seperti sekarang ini MLM sudah menjadi hal yang tidak
begitu asing lagi bagi msyarakat. Dan juga dalam proses MLM sendiri ada
bebrapa jenis yang ada, khusus di Indonesia sendiri ada MLM Konvensional
dan MLM Syariah. Bisnis MLM ( Multi Level Marketing) dan sekarang memiliki
kekuatan di mata hukum. Dan juga banyaknya
berkedok

bisnis

Multi

Lavel

Marketing

penipuan yang dengan

(MLM)

akhirnya

pemerintah

mengesahkan UU Perdagangan, yakni pada UU Perdagangan nomer : 7


Tahun 2014. MLM adalah termasuk dalam golongan muammalah, jika dalam
MLM tidak ada unsur yang terlarang dan diharamkan seperti: Riba, Gharar
(menipu atau ketidak jelasan dari salah satu pihak) dan melanggar syari`at
(hukum).
Bursa adalah tempat yang di situ dilangsungkan transaksi-transaksi
kontrak untuk berbagai komoditi tertentu seperti kapas, katu, dan biji-bijian.
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.

Jenis-jenis bursa: 1)

Masail al-Fiqh | 23

Bursa Komoditi 2) Bursa Surat Berharga 3)

Bursa uang. Jenis saham 1)

Saham Biasa 2) Saham Preferen .


Valuta dalam KBBI ialah alat pembayaran yg dijamin oleh cadangan
emas atau perak yang ada di bank pemerintah; nilai uang. Valuta asing juga
sering disebut sebagai alat pembayaran luar negeri. Valuta merupakan
padanan dari kata uang sedangkan asing mengacu pada fakta bahwa mata
uang

diterbitkan

oleh

negara

lain.

Jadi,

valuta

asing

adalah

suatu

mekamisme di mana mata uang ditukar terhadap mata uang lainnya. Valuta
Asing Menurut Peraturan Negara dlindungi dalam peraturan bank Indonesia
No. 17/3/PBI/2015 pasal 4 dan 5. jual beli valuta asing dan saham
diperbolehkan oleh Islam, baik transaksinya dilakukan di bursa valuta asing
dan bursa efek maupun di tempat lain, karena transaksinya telah memenuhi
syarat rukun jual beli menurut hukum Islam, akan tetapi menjadi haram jika
dalam valuta asing terdapat hal yang dilarang oleh syariat.

Masail al-Fiqh | 24

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Anis Tyas, 2009, Konsep Bisnis Multi Level Marketing Dalam
Prespektif Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam UNISSULA, di akses pada
24 Mei 2016
Mardalis, Ahmad dan Nur Hasanah, 2016, MultiLevel Marketing (MLM)Perspektif Ekonomi Islam,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, diakses pada 24 Mei 2016.
Aziz, Muqtadirul, Skripsi Tinjuan Hukum Islam Terhadap Bisns Multi Level
Marketing (MLM),

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2011

Joesoef, Jose Rizal. Pasar Uang & Pasar Valuta Asing. Jakarta: Salemba. 2008.
Masyfuk Zuhdi. Masail Fiqhiyah. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. 1997.
Skripsi Tri Sri Rahayu. Tinjauan Hukum Islam terhadap Faktor-faktor yang
Memengaruhi Nilai Tukar dalam Transaksi Valuta Asing. 2013
Utomo, Setiawan Budi. Fiqih Aktual: Jawaban Tuntas Masalah Kontemporer.
Jakarta: Gema Insani Pers. 2003.
Yusuf Al-qardhawi. Fatwa-fatwa Kontemporer jilid 2. Jakarta: Gema Insani,
cet. Ke-5. 2008.

Masail al-Fiqh | 25

Вам также может понравиться