Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Mahasiswa mengerti dan memahami apa itu sel, milieu interior dan istilah-istilah
lainnya beserta nilai konstannya
2. Mahasiswa mengerti dan mengetahui cara kerja oralit di dalam tubuh
3. Mahasiswa mengerti dan memahami hubungan antara homeostasis dengan sel Didalam
tubuh
4. Mahasiswa mengetahui apa yang dinamakan dehidrasi, penyebab beserta akibat dari
dehidrasi.
Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi
memungkinkan untuk kelangsungan hidup, maka akan timbul kematian. (Sherwood,
2001). Faktor-faktor lingkungan dalam yang perlu dipertahankan homeostasis
mencakup : ( Sherwood. 2001) 1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi. 2. Konsentrasi O2
dan CO2. 3. Konsentrasi zat-zat sisa berbagai reaksi kimia. 4. Konsentrasi PH. 5.
Konsentrasi air, garam-garam, elektrolit-elektrolit. 6. Suhu. 7. Volume dan tekanan. III.
Cairan Tubuh Cairan dalam tubuh manusia meliputi lebih kurang 60% total berat badan
laki-laki dewasa. Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan
jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi
50% dari total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relatif lebih besar
dibandingkan orang dewasa dan lansia. Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel
dan ekstrasel. 2/3 bagian (60%) dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan
intrasel/CIS) sedangkan 1/3 bagiannya (40%) berada di luar sel (cairan ekstrasel/CES).
CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari
total berat badan dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat
badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh
cairan tubuh, yaitu cairan transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan
sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Cl- terutama
terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak
tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan
intrasel dan plasma. Cairan ekstrasel banyak mengandung ion natrium klorida, dan
bikarbonat plus berbagai nutrien untuk sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak dan
asam amino. Cairan ekstrasel juga mengandung karbon dioksida yang diangkut dari sel
ke paru untuk diekskresi. Ditambah berbagai produk sampah sel lainnya yang diangkut
ke ginjal untuk diekskresi. (Guyton and Hall, 2007). Cairan ekstrasel baik plasma darah
dan cairan interstisial, keduanya mengandung sejumlah besar ion natrium dan ion Cl,
sejumlah besar ion bikarbonat, tetapi hanya sejumlah kecil kalium, kalsium, magnesium,
phospat, sulfat dan ion asam organik. (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia, 2006). Komponen-komponen didalam milieu interiur adalah sebagi berikut :
(Guyton and Hall, 2007) Nama Cairan Nilai Normal Kisaran Normal Kira-Kira Batas
Nonletal Jangka Pendek Satuan Oksigen 40 35-45 10-1000 mm Hg Karbon dioksida 40
35-45 5-80 mm Hg Ion natrium 142 138-146 115-175 mmol/L Ion kalium 4,2 3,8-5,0 1,59,0 mmol/L Ion kalsium 1,2 1,0-1,4 0,5-2,0 mmol/L Ion klorida 108 103-112 70-130
mmol/L Ion bikarbonat 28 24-32 8-45 mmol/L Glukosa 85 75-95 20-1500 mg/dl Suhu
tubuh 98,4 (37,0) 98-98,8 (37,0) 65-110 (18,3-43,3) 0F (0C) Asam-basa 7,4 7,3-7,5 6,98,0 pH IV. Dehidrasi Dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi
cairan yang masuk kedalam tubuh. Dengan kata lain dehidrasi terjadi karena cairan yang
terdapat didalam tubuh keluar terlalu banyak daripada yang masuk kedalamnya. Namun
karena mekanisme yang terdapat pada tubuh manusia sudah sangat unik dan dinamis
maka tidak setiap kehilangan cairan akan menyebabkan tubuh dehidrasi. Dalam kondisi
normal, kehilangan cairan dapat terjadi saat kita : Bernafas Kondisi cuaca sekitar
Berkeringat Buang air kecil dan buang air besar. Sehingga setiap hari kita harus minum
cukup air guna mengganti cairan yang hilang saat aktifitas normal tersebut. Apakah yang
menyebabkan dehidrasi? Dehidari terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara
pemasukan cairan sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi
antara lain : Muntah Diare Berkeringat Diabetes Luka bakar Kesulitan minum
Apakah gejala dan tanda dehidrasi? Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain : 1.
Rasa haus untuk meningkatkan pemasukan cairan yang diikuti dengan 2. Penurunan
produksi kencing untuk mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni
akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap. Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi
maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu : 1. Mulut kering. 2. Berkurangnya
air mata. 3. Berkurangnya keringat. 4. Kekakuan otot. 5. Mual dan muntah. 6. Kepala
terasa ringan terutama saat berdiri. Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi
berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu koma dan kegagalan multiorgan. Bila
ini terjadi maka akan sangat sulit untuk menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.
Bagaimana mengobati dehidrasi? Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian
cairan. Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka
dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian
cairan sedapat mungkin dari minuman. Keputusan menggunakan cairan infus sangat
terggantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan
penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing. Penggunaan obat obatan
diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi
seperti diare, muntah dan lain lain. Contohnya adalah oralit pada dehidrasi penyebab
diare. Dengan cara kerja dari campuran yang terdiri dari dua larutan,yaitu gula dan
garam, yang mana setiap larutan mempunyai peran yang berbeda. Larutan garam
berfungsi untuk menyerap air yang berlebihan pada kolon. Sedangkan laruta gula
berfungsi sebagai larutan pengganti cairan tubuh yang hilang. BAB III PEMBAHASAN
Analisis Skenario Dari skenario I "Dokter Menjawab" telah didapatkan informasi sebagai
berikut : 1. Pagi itu hujan tak kunjung reda sejak semalam. Namun Arifah tetap
mengantar neneknya, Ny. Maisaroh datang ke posyandu lansia yang topiknya "Dokter
menjawab". Keduanya menggigil karena kedinginan. 2. Dokter menjelaskan bahwa
menggigil merupakan reaksi tubuh yang dilakukan oleh sistem tubuh untuk
mempertahankan homeostasis. 3. Unsur-unsur di mileu interiur perlu dipertahankan tetap
konstan supaya fungsi dasar sel optimal. 4. Sesorang bertanya tentang dehidrasi ringan.
Dokter mengatakan dehidrasi ringan memerlukan rehidrasi seperti oralit supaya cairan
tubuh kembali konstan. 5. Di akhir pertemuan itu dokter mengingatkan bahwa kita harus
mensyukuri nikmat kesehatan sebelum datang sakit. Berikut merupakan pembahasan
scenario : Ny. Maisaroh diantar arifah datang ke posyandu lansia. Posyandu adalah
suatu tempat pelayanan kesehatan untuk kelompok masyarakat lansia, balita, atau umum.
Menggigil merupakan reaksi tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Homeostasis
adalah Kecenderungan untuk tetap dalam kondisi tubuh yang normal. Agar fungsi
dasar sel optimal, perlu diperhatikan unsur-unsur milieu interior. Milieu interior adalah
lingkungan Didalam tubuh yang langsung berhubungan dengan sel tubuh. Unsur-unsur
tersebut harus tetap konstan. Konstan adalah dalam keadaan yang stabil / tetap.
Terdapat seorang bertanya tentang dehidrasi ringan. Dehidrasi adalah Hilangnya cairan
tubuh disebabkan karena cairan yang keluar dari dalam tubuh tidak sebanding dengan
cairan yang masuk ke dalam tubuh. Dehidrasi ringan sangat diperlukaan rehidrasi.
Rehidrasi adalah pengembalian cairan tubuh yang hilang. Rehidrasi misalnya dengan
menggunakan oralit. Oralit adalah suatu larutan yang berbahan dasar garam dan gula
yang diolah dalam bentuk serbuk yang berfungsi untuk mengembalikan cairan tubuh
yang hilang. Kita harus selalu mensyukuri nikmat kesehatan yang telah diberikan-Nya.
Syukur adalah berterima kasih kepada Allah atas apa yang telah diberikan-Nya kepada
kita. Nikmat adalah anugrah, karunia dari Allah. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
1. Hubungan antara homeostasis, sistem tubuh dan sel adalah homeostasis penting bagi
kelangsungan hidup sel, sistem tubuh mempertahankan homeostasis dan sel membentuk
sistem tubuh. 2. Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan
pada gilirannya, setiap sel, melalui aktivitas khususnya masing-masing, turut berperan
sebagai bagian dari sistem tubuh untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan
bersama oleh semua sel. 3. Tujuan dari homeostasis adalah untuk menjaga kestabilan
dalam tubuh agar tubuh tidak sakit sehingga sel dapat bekerja secara optimal. B. SARAN
1. Sebaiknya mahasiswa harus belajar lagi tentang sel beserta strukturnya . 2. Sebaiknya
mahasiswa lebih memahami pengertian dari homeostasis. 3. Sebaiknya mahasiswa
mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam milieu interiur. 4. Sebaiknya mahasiswa
lebih mengetahui ataupun mencari tahu lebih banyak informasi sejelas jelasnya tentang
permasalahan yang sedang dihadapi, seperti bertanya kepada pakar, mencari dari buku,
dll. DAFTAR PUSTAKA http://ikdu.fk.ui.ac.id/integrasi%206.htm Sherwood, Lauralee.
(2004). Human Physiology: From cells to system. 5th ed. California: Brooks/ColeThomson Learning, Inc. Silverthorn, D.U. (2004). Human Physiology: An Integrated
approach.
3th
ed.
San
Fransisco:
Pearson
Education.
di
08.41
Kirimkan
Ini
lewat
EmailBlogThis
dan membungkus berbagai permukaan dan rongga tubuh dan juga membentuk kelenjar
sekretorik; dan Jaringan ikat, yang menghubungkan, menyokong, dan melekatkan berbagai
bagian tubuh. Jaringan-jaringan lebih lanjut tersusun membentuk organ-organ, yaitu struktur
yang terdiri dari beberapa jaringan primer yang berfungsi bersama melakukan suatu fungsifungsi tertentu. Organ-organ membentuk sistem, yaitu kumpulan organ yang melakukan fungsifungsi terkait dan saling berinteraksi untuk menyelesaikan suatu aktivitas bersama yang penting
bagi kelangsungan hidup tubuh keseluruhan. Sistem organ kemudian membentuk tubuh
keseluruhan. II. Homeostasis Homeostasis pertama kali dikenalkan oleh Walter Canon
menyebutkan bahwa keadaan stabil dinamis unsur-unsur pokok lingkungan internal (milleu
interiur) yang mengelilingi dan saling bertukar berbagai zat dengan sel. Homeostasis mengacu
kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis di dalam lingkungan cairan internal yang
membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan
luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharaan lingkungan cairan internal yang
stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan
zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh sel. Istilah dari
homeostasis juga digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi
yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh
melakukan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya,
paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh
sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal
menyediakan nutrient. Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup sel yaitu untuk
mempertahankan fungsi sel. Faktor-faktor lingkungan dalam yang perlu dipertahankan
homeostasis mencakup : Konsentrasi molekul zat-zat gizi. Konsentrasi O2 dan CO2. Konsentrasi
zat-zat sisa berbagai reaksi kimia. Konsentrasi PH. Konsentrasi air, garam-garam, elektrolitelektrolit. Suhu. Volume dan tekanan. Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh masing-masing dari
ketujuh tubuh diarahkan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi sistem tubuh akhirnya
bergantung pada aktivitas-aktivitas khusus sel-sel yang menyusun setiap sistem. Dengan
demikian, homeostasis penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan setiap sel memberikan
kontribusinya untuk mempertahankan homeostasis. Sistem kontrol yang mengatur aktivitas
berbagai sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis dapat diklasifikasikan sebagai
Kontrol intrinsik, yaitu respons kompensatorik inheren suatu organ terhadap perubahan, dan
Kontrol ekstrinsik, yaitu respons suatu organ yang dicetuskan oleh faktor-faktor di luar organ
tersebut, seperti sisem saraf dan endokrin. Baik kontrol intrinsik maupun ekstrinsik umumnya
beroperasi berdasarkan prinsip umpan balik negatif, yaitu suatu perubahan pada sebuah variabel
yang diatur mencetuskan respons yang mendorong variabel itu berlawanan arah dengan
perubahan awal, sehingga terjadi perlawanan terhadap perubahan. Keadaan patofisiologi terjadi
jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis akan terganggu dan
semua sel akan menderita karena tidak lagi memperoleh linhkungan yang optimal tempat mereka
hidup dan berfungsi, sehingga lingkungan internal yang optimal tidak lagi dapat dipertahankan.
Muncul berbagai keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu pada abnormalitas fungsional
tubuh (perubahan fisiologis) yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap
homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan untuk kelangsungan
hidup, maka akan timbul kematian. Sumber http://ikdu.fk.ui.ac.id/integrasi%206.htm Sherwood,
Lauralee. (2004). Human Physiology: From cells to system. 5th ed. California: Brooks/ColeThomson Learning, Inc. Silverthorn, D.U. (2004). Human Physiology: An Integrated approach.
3th ed. San Fransisco: Pearson Education. http://www.perawatonline.com/index.php/artikelkeperawatan/kep-medika-bedah/22-fisiologi-manusia Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia. Scanlon, Valarie C. 2006. Buku Ajar Anatomi
dan Fisiologi. Jakarta. EGC. Guyton, Arthur C and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
edisi 11. Jakarta: EGC. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2006. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. DOWNLOAD NOW Baca Juga Lebih Lengkap Tentang SEL
Diposkan oleh Mas Qthink di 11.06 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke
TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting
Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Diberdayakan oleh
Blogger.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Homeostasis
21.Homeostasis pertama kali dikenalkan oleh Walter Canon
menyebutkan bahwa keadaan stabil dinamis unsur-unsur pokok
lingkungan internal (mileu interiur) yang mengelilingi dan saling
bertukar berbagai zat dengan sel http://www.fkui.ac.id (20 Oktober
luar sel (cairan ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler
atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total
berat badan dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5%
dari total berat badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada
kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan
transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan
sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na
+
dan Cl
terutama terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K
+
di
cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial
karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan
plasma.
28.Cairan ekstrasel banyak mengandung ion natrium klorida,
dan bikarbonat plus berbagai nutrien untuk sel, seperti oksigen,
glukosa, asam lemak dan asam amino. Cairan ekstrasel juga
mengandung karbon dioksida yang diangkut dari sel ke paru untuk
diekskresi. Ditambah berbagai produk sampah sel lainnya yang
diangkut ke ginjal untuk diekskresi. (Guyton and Hall, 2007).
29.Cairan ekstrasel baik plasma darah dan cairan interstisial,
keduanya mengandung sejumlah besar ion natrium dan ion Cl,
sejumlah besar ion bikarbonat, tetapi hanya sejumlah kecil kalium,
kalsium, magnesium, phospat, sulfat dan ion asam organik.
Hg
46. Ion
47. 1 48. 138 49. 115-175 50. mm
natrium
42 -146 ol/L
51. Ion
kalium
52. 4,
2
53. 3,85,0
54. 1,5-9,0 55. mm
ol/L
56. Ion
kalsium
57. 1,
2
58. 1,01,4
59. 0,5-2,0 60. mm
ol/L
61. Ion
klorida
62. 1
08
63. 103
-112
64. 70-130 65. mm
ol/L
66. Ion
bikarbonat
67. 2
8
68. 2432
69. 8-45 70. mm
ol/L
71. Glukos
a
72. 8
5
73. 7595
74. 20-1500 75. mg/
dl
76. Suhu
tubuh
77. 9
8,4
(37,0)
78. 9898,8 (37,0)
79. 65-110
(18,3-43,3)
80. 0F
(0C)
81. Asambasa
82. 7,
4
83. 7,37,5
1. Pagi itu hujan tak kunjung reda sejak semalam. Namun Arifah
tetap mengantar neneknya, Ny. Maisaroh datang ke posyandu
lansia yang topiknya Dokter menjawab. Keduanya menggigil
karena kedinginan.
2. Dokter menjelaskan bahwa menggigil merupakan reaksi tubuh
yang dilakukan oleh sistem tubuh untuk mempertahankan
homeostasis.
3. Unsur-unsur di mileu interiur perlu dipertahankan tetap konstan
supaya fungsi dasar sel optimal.
4. Sesorang bertanya tentang dehidrasi ringan. Dokter mengatakan
dehidrasi ringan memerlukan rehidrasi seperti oralit supaya cairan
tubuh kembali konstan.
5. Di akhir pertemuan itu dokter mengingatkan bahwa kita harus
mensyukuri nikmat kesehatan sebelum datang sakit.
35. Berikut merupakan pembahasan scenario :
Ny. Maisaroh diantar arifah datang ke posyandu lansia. Posyandu
adalah suatu tempat pelayanan kesehatan untuk kelompok
masyarakat lansia, balita, atau umum.
Menggigil merupakan reaksi tubuh untuk mempertahankan
homeostasis. Homeostasis adalah Kecenderungan untuk tetap
dalam kondisi tubuh yang normal.
Agar fungsi dasar sel optimal, perlu diperhatikan unsur-unsur
milieu interior. Milieu interior adalah lingkungan Didalam tubuh
yang langsung berhubungan dengan sel tubuh.
Unsur-unsur tersebut harus tetap konstan. Konstan adalah dalam
keadaan yang stabil / tetap.
Terdapat seorang bertanya tentang dehidrasi ringan. Dehidrasi
adalah Hilangnya cairan tubuh disebabkan karena cairan yang
keluar dari dalam tubuh tidak sebanding dengan cairan yang masuk
ke dalam tubuh.
57. PENUTUP
58.
A. KESIMPULAN
1. Hubungan antara homeostasis, sistem tubuh dan sel adalah
homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sistem tubuh
mempertahankan homeostasis dan sel membentuk sistem tubuh.
2. Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel,
dan pada gilirannya, setiap sel, melalui aktivitas khususnya
masing-masing, turut berperan sebagai bagian dari sistem tubuh
untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama
oleh semua sel.
3. Tujuan dari homeostasis adalah untuk menjaga kestabilan dalam
tubuh agar tubuh tidak sakit sehingga sel dapat bekerja secara
optimal.
B. SARAN
1. Sebaiknya mahasiswa harus belajar lagi tentang sel beserta
strukturnya .
2. Sebaiknya mahasiswa lebih memahami pengertian dari
homeostasis.
3. Sebaiknya mahasiswa mengetahui unsur-unsur yang terdapat
dalam milieu interiur.
4. Sebaiknya mahasiswa lebih mengetahui ataupun mencari tahu
lebih banyak informasi sejelas jelasnya tentang permasalahan
yang sedang dihadapi, seperti bertanya kepada pakar, mencari dari
buku, dll.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81. DAFTAR PUSTAKA
82.
83. http://ikdu.fk.ui.ac.id/integrasi%206.htm
84.
85. Sherwood, Lauralee. (2004). Human Physiology: From cells to
system. 5
th
ed. California: Brooks/Cole-Thomson Learning, Inc.
86.
87. Silverthorn, D.U. (2004). Human Physiology: An Integrated
approach. 3
th
ed. San Fransisco: Pearson Education.
88.
89. http://www.perawatonline.com/index.php/artikel-keperawatan/kep-
medika-bedah/22-fisiologi-manusia
90.
91. Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta: PT. Gramedia.
92.
93. Scanlon, Valarie C. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta. EGC.
94.
95. Guyton, Arthur C and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
edisi 11. Jakarta: EGC.
96.
97. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2006. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
98.
Download
of 15
Laporan Homeostasis
by nyannya-shishtya-ningtyas
on Jul 10, 2015
Report
Category:
Documents
Download: 0
Comment: 0
660
views
Share
Comments
Description
Download Laporan Homeostasis
Transcript
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2009
BAB
tunggal yang dapat berfungsi secara mandiri. Namun, sel-sel manusia harus bekerja sama dan
berfungsi secara saling bergantung. (Scanlon, 2006) Sel mempunyai dua bagian utama yaitu
nukleus dan sitoplasma. Nukleus dipisahkan dari sitoplasma oleh membran sel, yang disebut juga
membran plasma. Berbagai macam zat yang turut membentuk sel secra keseluruhan disebut
protoplasma. Protoplasma terutama terdiri atas lima zat dasar : air, elektrolit, protein, lipid, dan
karbohidrat. ( Guyton dan Hall, 2007) Struktur sel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Membran Plasma Nukleus
Retikulum Endoplasma Kompleks Golgi Lisosom Mitokondria Peroksisom Vault 9. Enzimenzim metabolisme perantara 10. Ribosom 11. Vesikel sekretorik 12. Inklusi 13. Mikrotubulus
14. Mikrofilamen 15. Filamen intermediate. 16. Kisi-kisi (Sherwood, 2001). mikrotrabekuler II.
Homeostasis Homeostasis menyebutkan pertama kali dikenalkan stabil oleh Walter Canon pokok
bahwa keadaan dinamis unsur-unsur lingkungan internal (mileu interiur) yang mengelilingi dan
saling bertukar berbagai zat dengan sel http://www.fkui.ac.id (20 Oktober 2009). Istilah dari
homeostasis digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang
hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh
melakukan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya,
paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh
sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal
menyediakan nutrient. (Guyton and Hall, 2007) Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan
hidup sel yaitu untuk mempertahankan funsi sel. Gangguan pada homeostasis dapat
menyebabkan penyakit dan kematian. Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara
benar, homeostasis akan terganggu dan semua sel akan menderita karena tidak lagi memperoleh
linhkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. patofisiologis. Muncul berbagai
keadaan Patofisiologis mengacu pada abnormalitas fungsional tubuh (perubahan fisiologis) yang
berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat
sehingga tidak lagi memungkinkan untuk kelangsungan hidup, maka akan timbul kematian.
(Sherwood, 2001). Faktor-faktor lingkungan dalam yang perlu dipertahankan homeostasis
mencakup : ( Sherwood. 2001) 1. 2. 3. 4. 5. Konsentrasi molekul zat-zat gizi. Konsentrasi O2
dan CO2. Konsentrasi zat-zat sisa berbagai reaksi kimia. Konsentrasi PH. Konsentrasi air,
garam-garam, elektrolit-elektrolit. 6. 7. Suhu. Volume dan tekanan. III. Cairan Tubuh Cairan
dalam tubuh manusia meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki dewasa. Prosentase
cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu
tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi 50% dari total berat badan. Pada bayi dan
anak-anak, prosentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia. Cairan tubuh
menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. 2/3 bagian (60%) dari cairan tubuh berada di
dalam sel (cairan intrasel/CIS) sedangkan 1/3 bagiannya (40%) berada di luar sel (cairan
ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau
15% dari total berat badan dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total
berat badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan
tubuh, yaitu cairan transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan
otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Clterutama terdapat pada cairan ektrasel,
sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena
jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma. Cairan ekstrasel banyak
mengandung ion natrium klorida, dan bikarbonat plus berbagai nutrien untuk sel, seperti oksigen,
glukosa, asam lemak dan asam amino. Cairan ekstrasel juga mengandung karbon dioksida yang
diangkut dari sel ke paru untuk diekskresi. Ditambah berbagai produk sampah sel lainnya yang
diangkut ke ginjal untuk diekskresi. (Guyton and Hall, 2007). Cairan ekstrasel baik plasma darah
dan cairan interstisial, keduanya mengandung sejumlah besar ion natrium dan ion Cl, sejumlah
besar ion bikarbonat, tetapi hanya sejumlah kecil kalium, kalsium, magnesium, phospat, sulfat
dan ion asam organik. (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2006).
Komponen-komponen didalam milieu interiur adalah sebagi berikut : (Guyton and Hall, 2007)
Nilai Normal 40 40 Kisaran Normal 35-45 35-45 Kira-Kira Batas Nonletal Jangka Pendek 101000 5-80 mm Hg mm Hg Satuan Nama Cairan Oksigen Karbon dioksida Ion natrium Ion
kalium Ion kalsium Ion klorida Ion bikarbonat Glukosa Suhu tubuh 142 4,2 1,2 108 28 138-146
3,8-5,0 1,0-1,4 103-112 24-32 115-175 1,5-9,0 0,5-2,0 70-130 8-45 mmol/L mmol/L mmol/L
mmol/L mmol/L 85 98,4 (37,0) 75-95 98-98,8 (37,0) 7,3-7,5 20-1500 65-110 (18,3-43,3) mg/dl
0F (0C) Asam-basa 7,4 6,9-8,0 pH IV. Dehidrasi Dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan
oleh tubuh melebihi cairan yang masuk kedalam tubuh. Dengan kata lain dehidrasi terjadi karena
cairan yang terdapat didalam tubuh keluar terlalu banyak daripada yang masuk kedalamnya.
Namun karena mekanisme yang terdapat pada tubuh manusia sudah sangat unik dan dinamis
maka tidak setiap kehilangan cairan akan menyebabkan tubuh dehidrasi. Dalam kondisi normal,
kehilangan cairan dapat terjadi saat kita : Bernafas Kondisi cuaca sekitar Berkeringat
Buang air kecil dan buang air besar. Sehingga setiap hari kita harus minum cukup air guna
mengganti cairan yang hilang saat aktifitas normal tersebut. Apakah yang menyebabkan
dehidrasi? Dehidari terjadi bila kehilangan cairan sangat besar sementara pemasukan cairan
sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering menyebabkan dehidrasi antara lain :
Muntah Diare Berkeringat Diabetes Luka bakar Kesulitan minum Apakah gejala dan tanda
dehidrasi? Respon awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain : 1. 2. Rasa haus untuk
meningkatkan pemasukan cairan yang diikuti dengan Penurunan produksi kencing untuk
mengurangi seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni akan tampak lebih pekat dan
berwarna gelap. Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi
selanjutnya yaitu : 1. 2. 3. 4. Mulut kering. Berkurangnya air mata. Berkurangnya keringat.
Kekakuan otot. Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa
gelisah dan lemah lalu koma dan kegagalan multiorgan. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit
untuk menyembuhkan dan dapat berakibat fatal. Bagaimana mengobati dehidrasi? Prinsip utama
pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini dapat berupa banyak
minum, bila minum gagal 5. 6. Mual dan muntah. Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.
maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian
cairan sedapat mungkin dari minuman. Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung
dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat
dilihat dari produksi kencing. Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit
penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain. Contohnya
adalah oralit pada dehidrasi penyebab diare. Dengan cara kerja dari campuran yang terdiri dari
dua larutan,yaitu gula dan garam, yang mana setiap larutan mempunyai peran yang berbeda.
Larutan garam berfungsi untuk menyerap air yang berlebihan pada kolon. Sedangkan laruta gula
berfungsi sebagai larutan pengganti cairan tubuh yang hilang. BAB III PEMBAHASAN Analisis
Skenario Dari skenario I Dokter Menjawab telah didapatkan informasi sebagai berikut : 1. Pagi
itu hujan tak kunjung reda sejak semalam. Namun Arifah tetap mengantar neneknya, Ny.
Maisaroh datang ke posyandu lansia yang topiknya Dokter menjawab. Keduanya menggigil
karena kedinginan. 2. Dokter menjelaskan bahwa menggigil merupakan reaksi tubuh yang
dilakukan oleh sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis. 3. Unsur-unsur di mileu
interiur perlu dipertahankan tetap konstan supaya fungsi dasar sel optimal. 4. Sesorang bertanya
tentang dehidrasi ringan. Dokter mengatakan dehidrasi ringan memerlukan rehidrasi seperti
oralit supaya cairan tubuh kembali konstan. 5. Di akhir pertemuan itu dokter mengingatkan
bahwa kita harus mensyukuri nikmat kesehatan sebelum datang sakit. Berikut merupakan
pembahasan scenario : Ny. Maisaroh diantar arifah datang ke posyandu lansia. Posyandu
adalah suatu tempat pelayanan kesehatan untuk kelompok masyarakat lansia, balita, atau umum.
Menggigil merupakan reaksi tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Homeostasis adalah
Kecenderungan untuk tetap dalam kondisi tubuh yang normal. Agar fungsi dasar sel optimal,
perlu diperhatikan unsur-unsur milieu interior. Milieu interior adalah lingkungan Didalam tubuh
yang langsung berhubungan dengan sel tubuh. Unsur-unsur tersebut harus tetap konstan.
Konstan adalah dalam keadaan yang stabil / tetap. Terdapat seorang bertanya tentang dehidrasi
ringan. Dehidrasi adalah Hilangnya cairan tubuh disebabkan karena cairan yang keluar dari
dalam tubuh tidak sebanding dengan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Dehidrasi ringan
sangat diperlukaan rehidrasi. pengembalian cairan tubuh yang hilang. Rehidrasi misalnya
dengan menggunakan oralit. Oralit adalah suatu Rehidrasi adalah larutan yang berbahan dasar
garam dan gula yang diolah dalam bentuk serbuk yang berfungsi untuk mengembalikan cairan
tubuh yang hilang. Kita harus selalu mensyukuri nikmat kesehatan yang telah diberikan-Nya.
Syukur adalah berterima kasih kepada Allah atas apa yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Nikmat adalah anugrah, karunia dari Allah. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Hubungan
antara homeostasis, sistem tubuh dan sel adalah homeostasis penting bagi kelangsungan hidup
sel, sistem tubuh mempertahankan homeostasis dan sel membentuk sistem tubuh. 2. Homeostasis
sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan pada gilirannya, setiap sel, melalui
aktivitas khususnya masing-masing, turut berperan sebagai bagian dari sistem tubuh untuk
memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama oleh semua sel. 3. Tujuan dari
homeostasis adalah untuk menjaga kestabilan dalam tubuh agar tubuh tidak sakit sehingga sel
dapat bekerja secara optimal. B. SARAN 1. Sebaiknya mahasiswa harus belajar lagi tentang sel
beserta strukturnya . 2. Sebaiknya mahasiswa lebih memahami pengertian dari homeostasis. 3.
Sebaiknya mahasiswa mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam milieu interiur. 4. Sebaiknya
mahasiswa lebih mengetahui ataupun mencari tahu lebih banyak informasi sejelas jelasnya
tentang permasalahan yang sedang dihadapi, seperti bertanya kepada pakar, mencari dari buku,
dll. DAFTAR PUSTAKA http://ikdu.fk.ui.ac.id/integrasi%206.htm Sherwood, Lauralee. (2004).
Human Physiology: From cells to system. 5th ed. California: Brooks/Cole-Thomson Learning,
Inc. Silverthorn, D.U. (2004). Human Physiology: An Integrated approach. 3th ed. San
Fransisco:
Pearson
Education.
http://www.perawatonline.com/index.php/artikel-
Homeostasis Bshb
MAKALAH Homeostasis
MAKALAH Homeostasis
Contoh Homeostasis
sc
Prinsip-prinsip Homeostasis
Proses Homeostasis
Regulasi Homeostasis
Regulasi Homeostasis
Makalah Homeostasis
Mekanisme Homeostasis
Mekanisme Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan
merangsang
koordinasitubuh.Prosesiniakanterjaditerusmenerushinggalingkungandinamisdalam
Homeostasis Kuliah
Konsep Homeostasis
Homeostasis Erkadius Bagian Fisiologi Homeostasis Keadaan homeostasis atau steady state
homoios (sama), stasis, (menetap) tetap sama
8343654 Homeostasis
HOMEOSTASIS Homeostasis adalah hak milik suatu sistem terbuka atau suatu sistem yang
tertutup terutama suatu organisme hidup, yang mengatur lingkungan internalnya supaya
Pengantar Homeostasis
homeostasis
Homeostasis Kalsium
HOMEOSTASIS KALSIUM Kadar kalsium tubuh total pada orang dewasa adalah sekitar 1
hingga 2 kg. Sekitar 99% kalsium tubuh ditemukan dalam bentuk tulang dan gigi, sisanya
garam
Konsep Homeostasis
Konsep Homeostasis Homeostasis mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis
di dalam lingkungan cairan internal Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung
Homeostasis Modul
Homeostasis,
aging
and
intercell
communication
Prof.
Hardi
Darmawan,
MD,
Makalah Homeostasis
ho
View more
Dokumen.tips
Login / Signup
Leadership
Technology
Education
Marketing
Design
More Topics
Search
1. Home
2. Documents
3. Skenario 1 Homeostasis
LAPORAN TUTORIAL
KELOMPOK II
BLOG II
MINGGU I
HOMEOSTASIS PENGONTROL TUBUH MANUSIA
REVINA ANDAYANI
J 5000 900 13
Tutor : dr. Anika
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam tubuh manusia terdapat berjuta-juta sistem pengendali tubuh yang
melindungi tubuh dari berbagai serangan dan ancaman. Sekumpulan sel akan
saling bekerja untuk membentuk jaringan. Jaringan dengan fungsi yang sama
akan bergabung membentuk organ, kemudian organ bergabung membentuk
sistem organ, dan pada tahap akhir akan tumbuh organisme baru. Sel-sel tubuh
hanya dapat hidup, tumbuh, dan melakukakn fungsinya dengan optimal jika
berada dalam lingkungan yang banyak mengandung ion dan nutrien yang
diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan sel. Lingkungan ini
disebut lingkungan dalam tubuh ( milieu interieur ). Suasana lingkungan ini
harus dipertahankan dalam batas-batas normal, karena fungsi utama sel sangat
tergantung dari suhu lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme
regulasi yang mempertahankan lingkungan internal ini agar tetap stabil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran dari Homeostasis ?
2. Bagaimana cara mempertahankan homeostasis ?
3. Sebutkan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia?
4. Apa ciri-ciri seseorang terkena dehidrasi ?
5. Bagaimana cara pemulihan dehidrasi ?
6. Bagaimana cara pembuatan oralit ?
7. Sebutkan unsur-unsur apa yang terkandung dalam oralit beserta
fungsinya?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Homeostasis
2. Mahasiswaa mampu menjelaskan peranan homeostasis dalam tubuh
manusia
2
b. menjalankan reaksi kimia untuk menghasilakan energy
c. mengeluarkan CO
2
dan zat-zat sisa
d. sintesa protein dan komponen lain
e. menjadi sensitif dan responsif tehadap perubahan
f. mengontrol pertukaran zat antar sel dengan lingkungan
g. bergerak dan memindahkan zat antar sel
h. Bereproduksi
(kuliah dr. Sri Wahyu B. Prasetya, 2009)
3. Cairan Tubuh
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut, baik
elektrolit (Na
+
,K
+
, HCO
3
) maupun non elektrolit (protein, urea,
glukosa, karbon dioksida dan asam-asam organik).
Cairan tubuh manusia sebesar 60 % terdiri dari :
1. Cairan intraseluler (40%) atau 2/3 dari TBW
2. Cairan ekstraseluler (20%) atau 1/3 dari TBW
Cairan ekstraseluler terdiri dari :
a. Cairan interstitial (15%)
b. Cairan intravaskuler (5%)
c. Cairan transeluler (1-2%)
Cairan transeluler misalnya :
Cairan cerebrospinal
cairan intraokuler
sekresi saluran cerna
(Guyton and Hall, 2008)
3. Fungsi dan Konsentrasi Natrium dan Kalium
Fungsi Natrium dan Kalium yaitu :
Natrium (Na
+
) : untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam
tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot
dan juga akan berperan dalam proses absorpsi.
Kalium (K
+
) : fungsi dalam menjaga keseimbangan cairanelektrolit dan keseimbangan asam basa.
Konsentrasi Natrium dan Kalium yaitu :
Natrium (Na
+
) dalam ekstraseluler : 131-145 mmol/L
Natrium (Na
+
) dalam intraseluler : 3 mmol/L
Kalium (K
+
) dalam ekstraseluler : 3,5-5,0 mmol/L
Kalium (K
+
) dalam intraseluler : 150 mmol/L
C. Dehidrasi
1. Pengertian Dehidrasi
Dehidrasi adalah kurangnya cairan tubuh karena jumlah cairan keluar
tidak sebanding dengan cairan yang masuk. Produk kesehatan yang
Skenario 1 Homeostasis
by revinarevi
on Dec 30, 2015
Report
Category:
Documents
Download: 0
Comment: 0
42
views
Share
Comments
Description
Download Skenario 1 Homeostasis
Transcript
LAPORAN
TUTORIAL
KELOMPOK
II
BLOG
II
MINGGU
HOMEOSTASIS
PENGONTROL TUBUH MANUSIA REVINA ANDAYANI J 5000 900 13 Tutor : dr. Anika
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam tubuh manusia terdapat berjuta-juta
sistem pengendali tubuh yang melindungi tubuh dari berbagai serangan dan ancaman.
Sekumpulan sel akan saling bekerja untuk membentuk jaringan. Jaringan dengan fungsi yang
sama akan bergabung membentuk organ, kemudian organ bergabung membentuk sistem organ,
dan pada tahap akhir akan tumbuh organisme baru. Sel-sel tubuh hanya dapat hidup, tumbuh, dan
melakukakn fungsinya dengan optimal jika berada dalam lingkungan yang banyak mengandung
ion dan nutrien yang diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan sel. Lingkungan ini
disebut lingkungan dalam tubuh ( milieu interieur ). Suasana lingkungan ini harus dipertahankan
dalam batas-batas normal, karena fungsi utama sel sangat tergantung dari suhu lingkungan.
Untuk itu diperlukan suatu mekanisme regulasi yang mempertahankan lingkungan internal ini
agar tetap stabil. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa peran dari Homeostasis ? 2. Bagaimana cara
mempertahankan homeostasis ? 3. Sebutkan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia? 4. Apa
ciri-ciri seseorang terkena dehidrasi ? 5. Bagaimana cara pemulihan dehidrasi ? 6. Bagaimana
cara pembuatan oralit ? 7. Sebutkan unsur-unsur apa yang terkandung dalam oralit beserta
fungsinya? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Homeostasis 2.
Mahasiswaa mampu menjelaskan peranan homeostasis dalam tubuh manusia 3. Mahasiswa
mampu menjelaskan pengertaian sel dan cairan tubuh 4. Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertaian dehidrasi 5. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara homeostasis dengan
dehidrasi 6. Mahasiswa dapat mengenali ciri-ciri dehirasi 7. Mahasiswa mampu melakukan
pencegahan dan pengobatan dehidrasi 1.4 Manfaat 1. Menambah ilmu pengetahuan mahasiswa
tentang Homeostasis 2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya mengenai
homeostasis dalam kehidupan sehari-hari 3. Mahasiswa dapat menjelaskan peran homeostasis
dalam tubuh manusia 4. Mahasiswa dapat melakukan pencegahan dan pengobatan dehidrasi
BAB II STUDI PUSTAKA A. Homeostasis 1. Pengertian Homoestasis Homoestasis adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu
konstan di lingkungan dalam. Misalnya, paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk
menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar
konstan, dan system gastrointestinal menyediakan nutrien. (Guyton and Hall, 2008) 2. Peran
Homeostasis Peran Homeostasis dalam tubuh yaitu : a. Penstabil cairan disekitar sel-sel
organisme multi seluler yaitu cairan ekstrasel, yang merupakan interfase antara sel dengan
lingkungan luar b. Menjaga tubuh agar dalam keadaan normal, sehingga tidak terjadi hal-hal
abnormal c. Menjaga kelangsungan hidup sel (Guyton and Hall, 2008) 3. Cara mempertahankan
Homeostasis Cara mempertahankan homeostasis dalam tubuh manusia dapat dilakukan dengan
cara : a. Kemostasis yaitu pemeliharaan keseimbangan elektrolit dan pH b. Hemostasis yaitu
pemeliharaan sistem sirkulasi O2 masuk, CO2 keluar c. Termostasis yaitu pemeliharaan suhu
internal agar tetap stabil (kuliah dr. Sulistyani, 2009) 4. Unsur yang dipertahankan konstan; a.
konsentrasi molekul zat-zat gizi b. konsentrasi O2 dan CO2 c. konsentrasi zat-zat sisa d. pH e.
konsentrasiair garam elektrolit f. suhu g. volume dan tekanan (kuliah dr. Sri Wahyu B. Prasetya,
2009) B. Sel dan Cairan tubuh 1. Pengertian sel Sel adalah bagian atau kesatuan stuktur dan
fungsionalkehidupan dalam semua jaringan, organ, dan system organ. (kuliah dr. Endang
Widhiyastuti, 2009) 2. Fungsi dasar sel Fungsi dasar sel yaitu : a. memperoleh makanan dan O2
b. menjalankan reaksi kimia untuk menghasilakan energy c. mengeluarkan CO2 dan zat-zat sisa
d. sintesa protein dan komponen lain e. menjadi sensitif dan responsif tehadap perubahan f.
mengontrol pertukaran zat antar sel dengan lingkungan g. bergerak dan memindahkan zat antar
sel h. Bereproduksi (kuliah dr. Sri Wahyu B. Prasetya, 2009) 3. Cairan Tubuh Cairan tubuh
adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut, baik elektrolit (Na+, K+, HCO3-) maupun
non elektrolit (protein, urea, glukosa, karbon dioksida dan asam-asam organik). Cairan tubuh
manusia sebesar 60 % terdiri dari : 1. Cairan intraseluler (40%) atau 2/3 dari TBW 2. Cairan
ekstraseluler (20%) atau 1/3 dari TBW Cairan ekstraseluler terdiri dari : a. Cairan interstitial
(15%) b. Cairan intravaskuler (5%) c. Cairan transeluler (1-2%) Cairan transeluler misalnya :
Cairan cerebrospinal cairan intraokuler sekresi saluran cerna (Guyton and Hall, 2008) 3.
Fungsi dan Konsentrasi Natrium dan Kalium Fungsi Natrium dan Kalium yaitu : Natrium
(Na+) : untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi
otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi. Kalium (K+) : fungsi dalam menjaga
keseimbangan cairan- elektrolit dan keseimbangan asam basa. Konsentrasi Natrium dan Kalium
yaitu : Natrium (Na+) dalam ekstraseluler : 131-145 mmol/L Natrium (Na+) dalam intraseluler :
3 mmol/L Kalium (K+) dalam ekstraseluler : 3,5-5,0 mmol/L Kalium (K+) dalam intraseluler
: 150 mmol/L C. Dehidrasi 1. Pengertian Dehidrasi Dehidrasi adalah kurangnya cairan tubuh
karena jumlah cairan keluar tidak sebanding dengan cairan yang masuk. Produk kesehatan yang
dikonsumsi saat mengalami dehidrasi adalah oralit. Oralit dibuat dari campuran NaCl dengan
gula.
Fungsinya
untuk
menjaga
jumlah
cairan
dan
mineral
dalam
tubuh.
perintah Allah (beribadah) dan menjauhi larangan Allah dengan ikhlas dan hanya mengharap
pahala serta ridho-Nya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Homoestasis
adalah istilah yang digunakan oleh para ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka
kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Misalnya, paru menyediakan oksigen
bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal mempertahankan
konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal menyediakan nutrien. Dalam cairan
ekstrasel, terdapat berbagai ion, baik elektrolit (Na+, K+, Ca+, Mg+, Cl-, HCO3-) maupun
nonelektrolit (protein, urea, glukosa, karbon dioksida, dan asam-asam organik) dan nutrien yang
diperlukan oleh sel untuk mempertahankan kehidupan sel sehingga sel mampu hidup, tumbuh,
dan melaksanakan berbagai fungsinya dengan optimal. Hubungan peran homeostasis dalam
tubuh manusia : mempertahanka nn n Membentuk penting untuk SEL kehidupan B. Saran 1.
Mahasiswa lebih mendalam dalam mempelajari Homeostasis karena merupakan materi dasar 2.
Mahasiswa dapat mengaikan hubungan antara Homeostasis dengan timbunya ketidaknormalan
dalam tubuh yang dapat mengakibatkan penyakit DAFTAR PUSTAKA Cheng, Y.L. and Yu,
A.W. 2003. Water-Electrolyte Balance. In Encyclopedia of Food Sciences & Nutrition, 2nd
Edition, Caballero, B. Trugo, L.C., & Finglas, P.M.,Eds,. Academic Press. Online :
www.ultimatenurse.com Dorlan. 1998. Kamus Kedokteran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC Graves-Freeland, J.H & Trotter P.J. 2003. Mineral-Dietary
Importance. In Encyclopedia of Food Sciences & Nutrition, 2nd Edition, Caballero, B. Trugo,
L.C., & Finglas, P.M.,Eds,. Academic Press. Online : www.ultimatenurse.com Guyton, A.C. and
Hall, A.J. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC Sheerwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi ke 2. Jakarta : EGC T.Q,
Arif. 2009. Buku Ajar Histologi : Histologi Umum Kedokteran. Surakarta : Penerbit UNS Press
X
Recommended
Modul 1 (Skenario 1)
sdf
Tutorial 1 - Skenario 1
Homeostasis Bshb
Skenario 1 Tutor 12
hjh
Skenario 1 Delirium
Delirium
Skenario 1 Psikiatri
delirium
Skenario 1 IMUN
VCHC
gg
zzzzzzzzzzzzzzzzz
pleno
kk
Skenario 1 Tambahan
asd
pbl
sk1
Respicarvas
grdtrtrrt
View more