Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
https://m.tempo.co/read/news/2014/05/30/090581310/rel-ganda-jalur-
selatan-620-kilometer-rampung-2017 )
Artikel #2
MADIUN - Pemerintah dipastikan segera membangun jalur rel ganda lintas selatan
yang menghubungkan Kedungbanteng (Sragen, Jateng)-Madiun dan MadiunJombang.
"Pembangunan rencananya akan dilakukan tahun ini. Untuk segmen MadiunJombang sudah selesai lelang. Sedangkan yang segmen Kedungbanteng-Madiun
masih proses lelang," ujar Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur,
Dirjen Perkeretapian, Kementerian Perhubungan, Widodo, Senin (30/5/2016).
Menurut dia, total anggaran yang disediakan pemerintah untuk proyek besar
tersebut mencapai Rp625,5 miliar. Adapun sistem pembangunan akan dilaksanakan
secara multi years dengan masa pengerjaan selama 30 bulan.
"Diharapkan pada tahun 2019 nanti sudah selesai dan bisa digunakan untuk
menunjang transportasi perkeretaapian di Indonesia yang semakin pesat," kata dia.
Ia menjelaskan, sejatinya terdapat tiga segmen jalur ganda lintas selatan yang akan
menghubungkan Surabaya-Solo. Yakni, Surabaya-Jombang, Madiun-Jombang, dan
Madiun-Kedungbanteng. Namun, dengan pertimbangan anggaran pemerintah
menetapkan skala prioritas untuk pembangunannya.
Di mana, segmen Madiun-Jombang memiliki investasi pembangunan yang lebih
mahal dibanding Madiun-Kedungbanteng. Sebab, selain jalur yang lebih panjang,
terdapat banyak jembatan kereta api yang melintang di atas sungai di sepanjang
jalur itu.
Sedangkan, pembangunan segmen Madiun-Kedungbanteng sudah dirintis sejak
tahun 2015. Yakni dengan melakukan pemadatan tanah, mulai wilayah Kabupaten
Ngawi hingga Kabupaten Madiun. Hal itu memudahkan pembangunan untuk segmen
Madiun-Kedungbanteng.
"Barulah, tahun ini dimulai sarananya dengan menyiapkan desain untuk dilintasi
kereta api dengan kecepatan di atas 90 kilometer per jam," kata dia.
Nantinya, jalur baru tersebut akan berdampingan dengan jalur kereta api yang saat
ini sudah beroperasi. Pembangunan rel ganda tersebut akan memanfaatkan sisa
lahan 8-12 meter di sisi kanan dan kiri rel yang saat ini sudah ada. Jarak antara rel
lama dengan rel baru nanti sekitar empat meter.
Ia menambahkan, rel ganda tersebut juga akan menyambung ke Solo-YogyakartaKutoarjo (Purworejo)-Purwokerto-Cirebon, melengkapi rel ganda jalur utara yang
saat ini sudah beroperasi.
"Dengan rel ganda jalur selatan ini, dipastikan transportasi kereta api akan semakin
lancar. Baik untuk angkutan penumpang maupun barang," kata dia.
(Sumber: http://economy.okezone.com/read/2016/05/30/320/1401426/rel-ganda-jalurlintas-selatan-segera-dibangun )
Artikel #3
dengan
Kementerian
Perhubungan.
Penelusuran Kompas, rel kereta api jalur ganda selatan mulai dari Purwokerto ke arah timur
sebagian besar menyusuri jalur di bawah tebing curam. Selain itu, beberapa ruas jalur
melintasi ceruk-ceruk bukit. Di ruas Kroya hingga Kutoarjo, belum tampak pembangunan rel
ganda itu. Sebelumnya telah diberitakan pembangunan ruas ini bisa dimulai pada April lalu.
Ruas itu memiliki panjang 76 kilometer. Pemenang tender untuk proyek senilai Rp 2,3 triliun
adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Pendanaan proyek berasal dari utang Pemerintah
Jepang.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Kiswodarmawan ketika dikonfirmasi
Kiswo.
Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata menjelaskan, saat ini
kontrak
pembangunan
jalur
ganda
selatan
itu
masih
dalam
pembahasan.
Yang akan mengerjakan Tokyu Adhi Karya, yang merupakan konsorsium antara Adhi Karya
dan sebuah perusahaan Jepang. Namun, saat ini kontrak masih dalam pembahasan untuk
detailnya,
tutur
Barata.
di
lapangan
sedang
dalam
pembahasan.
Kontraknya memang dibahas ulang karena saya diberi tahu oleh inspektorat mengenai hal
ini. Anggaran pembangunan jalur ganda selatan ini cukup besar, Rp 2,3 triliun. Apabila
terjadi perubahan harga, saya mau ada persetujuan dari BPKP dulu, ungkap Hermanto.
Jalur angkutan kereta di selatan sebenarnya lebih ramai dibandingkan jalur utara. Namun,
jalur
selatan
cenderung
jarak
pendek
antarkota.
Menurut Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono, apabila jalur kereta itu
diubah dari jalur tunggal menjadi jalur ganda, kapasitas jalur akan bertambah.
Jumlah frekuensi bisa bertambah dua kali lipat karena slot perjalanan akan bertambah.
Selain itu waktu tempuh juga akan semakin pendek karena tak perlu menunggu untuk
bergantian
rel,
papar
Sugeng.
Pembangunan jalur ganda di lintas utara telah mempercepat waktu tempuh hingga dua jam,
sedangkan untuk lintas selatan diperkirakan bisa mempercepat waktu tempuh hingga tiga
jam.
Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional V Purwokerto, saat ini
terdapat 21 titik rawan bencana di wilayah tersebut, terdiri dari 9 titik rawan longsor, 11 titik
rawan
ambles,
dan
titik
rawan
banjir.
berada
di
relasi
Stasiun
Ijo-Karanganyar
dan
Wonosari-Kutowinangun.
Itu yang membuat perencanaan teknis lintas selatan lebih sulit ketimbang jalur utara yang
relatif landai, ungkap Surono, Manajer Humas PT KAI Daop V Purwokerto. (GRE/ARN)
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber : KOMPAS CETAK,
PEMBAHASAN