Вы находитесь на странице: 1из 15

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

INDOMARET DAN ALFAMART


MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Perusahaan
semester ganjil tahun 2016/2017 yang diampu oleh Moh.Hartono, Drs., MT

Oleh Kelompok 1
Azar Faqih

1341220036

Iqnas Adam Wanandy

1341220000

M. Alan Kurniawan

1341220000

Semuel Yohan Rumapea

1341220037

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin

tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka
terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana
cara pemasaran yang tepat, maka memungkinkan perusahaan akan kehilangan
banyak kesempatan untuk dapat menjaring konsumen. Menurut Kotler (2000:9)
Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa konsep paling penting
mendasari pemasaran adalah menyangkut keinginan manusia dan merupakan
kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur serta kepribadian manusia.
Pemasaran juga merupakan salah satu aktivitas penting yang dilaksanakan
oleh perusahaan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan yang bersifat
ekonomis yaitu mengembangkan usahanya agar memperoleh laba dan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan. Di era globalisasi sekarang ini, kegiatan bisnis
khususnya pemasaran dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Banyak sekali perusahaan yang memenangkan persaingan dengan cara
memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi
pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar. Dalam konsep pemasaran
modern, banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran untuk
merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut dijadikan acuan
dalam merumuskan program pemasaran, yang dikenal dengan istilah bauran
pemasaran. Menurut Kotler (2000:18) Bauran pemasaran adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.
Berawal dari pemikiran perusahaan bahwa dengan bauran pemasaran maka
program pemasaran yang digunakan akan berhasil sehingga bauran permasaran
tersebut dirancang sedemikian rupa guna mensukseskan program pemasaran dari

suatu perusahaan. Penguasaan pasar merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan


pokok yang dilakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan hidupnya,
berkembang dan medapatkan laba maksimal.
Persaingan minimarket di Indonesia sangat ketat dan dapat dilihat dari
persaingan antara 2 nama besar brand ritel minimarket yaitu Indomaret dan
Alfamart. Persaingan antara Indomaret dan Alfamart sangat ketat , kedua brand
retail ternama ini terus bertarung mengerahkan semua kekuatan, kecerdikan dan
strategi. Segala upaya dilakukan oleh Alfamart untuk dapat bersaing dengan
Indomaret. Alfamart berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
pelanggannya. Pelayanan tersebut dimaksudkan untuk memenangkan hati
pelanggannya. Alfamart masih belum bisa menyamai jumlah gerai yang dimiliki
oleh Indomaret meskipun berbagai strategi dan berbagai pelayanan sudah
dilakukan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Indomaret
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan

pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2.
Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di
Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di
Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei
2003 Indomaret meraih penghargaan Perusahaan Waralaba 2003 dari Presiden
Megawati Soekarnoputri. Hingga Mei 2010 Indomaret mencapai 4261 gerai. Dari
total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik
masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali, Lampung dan Medan. Di DKI Jakarta terdapat
sekitar 488 gerai. Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung
perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada
motto mudah dan hemat. Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.

Gambar 2.1 Logo Indomaret

2.2

Alfamart
Alfamart pertama kali didirikan oleh Djoko Sutanto pada tanggal 22

Februari 1989, yang pada mulanya beroperasi di Jln. Beringin jaya, Karawaci,
Tanggerang Banten. Pada bulan Desember 1989, PT. Sampoerna, Tbk memiliki
hak aset perusahaan sebesar 70% dan PT. Sigmantara Alfindo sebesar 30%.
Dengan visi dan misi nya Belanja puas, harga pas , PT. Sumber Alfaria Trijaya,
Tbk (nama perusahan yang sekarang) telah berjalan selama 20 tahun. Pada saat ini

Alfamart telah memiliki 21 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali,
Sumatera & Sulawesi dengan lebih dari 6000 toko.
Alfamart merupakan salah satu perusahaan bisnis retail minimarket yang
terkemuka di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumahtangga
sehari-hari dari mulai produk makanan, minuman, produk kecantikan, alat tulis,
pulsa elektronik sampai ke alat sederhana rumah tangga (gayung, ember, keset
kaki, sapu, dll). Harga yang dipatok pun sangat mudah dijangkau, sebagai target
market utamanya adalah untuk konsumen kelas ekonomi rendah sampai ke kelas
ekonomi menengah. Pelayanan yang ramah, produk yang berkualitas, harga yang
murah, serta toko yang mudah dikunjungi karena memiliki cabang dibanyak
tempat menjadi keunggulan Alfamart.

Gambar 2.2 Logo Alfamart

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Studi Kasus
Usaha atau bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

pesat beberapa tahun terakhir ini, dengan berbagai jenis format serta jenisnya,
termasuk minimarket. Hal ini sebagai akibat dari adanya perkembangan usaha
manufaktur dan peluang pasar yang cukup terbuka, maupun upaya pemerintah
untuk mendorong perkembangan bisnis ritel. Besarnya pasar minimarket
menjadikan dua pemain utama, Indomaret dan Alfamart, semakin mengukuhkan
sayapnya di bisnis ini. Indomaret dan Alfamart berusaha mendekatkan diri ke
konsumen lewat tempat-tempat potensial dari sisi kelayakan bisnis. Tak bisa
dipungkiri, persaingan Indomaret dan Alfamart memang jelas terlihat dan makin
sengit ketika banyak dijumpai gerai mereka yang berdempetan. Di mana ada
Indomaret, di situ ada pula Alfamart seperti kasus yang terjadi di Indomaret dan
Alfamart di Jalan Soekarno Hatta, Malang. Dari sisi layanan, keduanya
menjadikan gerai-gerainya bukan hanya sebagai tempat belanja belaka, tapi juga
menawarkan layanan dan kualitas produk yang Iebih baik (dibandingkan pasar
tradisional).
Proses atau tahapan belanja pelanggan dimulai ketika seorang pelanggan
mengenali suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan. la mencari informasi tentang
bagaimana cara mencukupi kebutuhan itu dengan cara mengevaluasi berbagai
sumber alternatif barang dagangan. Setelah mengevaluasi barang dagangan yang
ditawarkan oleh ritel, pelanggan tersebut dapat memutuskan suatu pembelian atau
memutuskan untuk pergi ke riteI lain untuk mengumpulkan lebih banyak
informasi. Akhirnya pelanggan mengambil keputusan belanja, menggunakan
produk tersebut dan kemudian memutuskan apakah produk tersebut memuaskan
kebutuhan mereka. Menurut teori consumer decision making process, konsumen
mempunyai tahapan-tahapan dalam membuat keputusan pembelian suatu produk
di mana tiap tahapan mempunyai faktor-faktor dan variabel-variabel yang
mempengaruhinya. Pengetahuan tentang tahapan, faktor, dan variabel yang
mempengaruhi pembuatan keputusan belanja di gerai ritel sangat diperlukan

untuk memberikan arah bagi kedua retail yang berdampingan tersebut untuk
menentukan rencana pemasaran yang dilakukan agar konsumen memutuskan tetap
belanja di gerai mereka masing-masing.
Berdasarkan pada kasus Indomaret dan Alfamart diatas sangat menarik
untuk diketahui proses pengambilan keputusan belanja konsumen terhadap
kondisi dua gerai yang berdampingan tersebut. Oleh sebab itu dilakukan
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan dan
besar pengaruhnya pada proses pengambilan keputusan (decission making
process) berbelanja di kedua gerai tersebut. Demikian juga persamaan regresi
yang akan terbentuk yang dapat membantu masing-masing ritel dalam
menentukan strategi pemasarannya.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa semua variabel-variabel independent
dengan faktor-faktor yang dependent ternyata telah memenuhi persyaratan
signifikansi yang artinya dalam tahap proses pemilihan retail, konsumen selalu
melalui tahap-tahap pengenalan kebutuhan kemudian pencarian informasi
kemudian evaluasi alternatif dan akhirnya membuat suatu keputusan untuk
melakukan pembelian konsumsi, meskipun pembelian konsumsi yang dilakukan
sebenarnya termasuk kategori low involvement. Dengan adanya kenyataan bahwa
setiap tahap di dalam model ini penting, maka dalam strategi pemasaran yang
akan dilakukan, tetap harus memberikan perhatian yang berimbang terhadap
masing-masing tahap dalam consumer decision making process sehingga dapat
mencapai hasil akhir yang diinginkan yaitu keputusan konsumen untuk memilih
gerainya masing-masing. Didapatnya besar pengaruh (regression weight) dari
setiap faktor dari setiap gerai, memungkinkan ritel untuk melihat dominasi dari
tiap-tiap faktor sehingga dapat diambil strategi pemasaran yang tepat terhadap
faktor-faktor yang diutamakan. Dari persamaan-persamaan regresi yang terbentuk
dari ke-dua gerai, untuk memaksimumkan hasil dari strategi pemasaran kedua
gerai perlu memilih variabel faktor yang memiliki koefisien yang terbesar, namun
dengan memaksimumkan satu variabel faktor saja tidak berarti variabel yang lain
ditinggalkan karena semua variabel faktor pada model consumer decision making
process adalah signifikan dan saling berkorelasi satu dengan yang lainnya

3.2

Analisa Strategi Pemasaran Alfamart


Dalam menghadapi persaingan industri ritel, beberapa strategi yang

digunakan dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah :


1.
2.
3.
4.
5.

Pemilihan lokasi yag menjangkau masyarakat


Promo harga dan produk
Pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam
Pembayaran tidak tunai (non-cash)
Terdapat fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya.
Penetapan strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart

dan dapat dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart


memfokuskan usahanya pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari
dengan luas area penjualan tidak lebih dari 250 m2. Target pasar Alfamart dapat
dikelompokkan menurut tiga perspektif berikut:
1. Geografis: area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran.
2. Demografis: ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah (SES
B&C = ekonomi menengah dan bawah).
3. Psikografis: kenyamanan, pelayanan yang ramah.
Alfamart memiliki beberapa pesaing dalam bisnis minimarket retail dari
mulai yang terbesar sampai yang terkecil. Alfamart boleh dikatakan mampu dalam
mengalahkan pesaing-pesaing lamanya yang telah lebih dahulu memasuki dunia
bisnis ini (seperti Indomaret, dll). Dapat terlihat dari banyaknya jumlah cabang
dan toko yang tersebar di beberapa Pulau di Indonesia. Selain itu, pesaing utama
Alfamart adalah minimarket Indomaret, karena secara kasat mata persaingan
antara kedua minimarket ini terlihat dari letak toko yang sering bersebelahan atau
berdekatan jaraknya.
Alfamart berusaha menggunakan strategi competitive advantage dan
differentiation advantage. Strategi competitive advantage nya adalah dengan
menggunakan pendekatan keunggulan harga (cost advantage). Alfamart berusaha
menjual produknya dengan harga yang lebih murah dan dengan kualitas yang
sama baiknya atau bahkan lebih, karena jenis produk yang dipasarkan sama.
Selain itu strategi competitive advantage yang lain yang dilakukan adalah dengan
melakukan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan yang diberikan. Inovasi yang
diciptakan oleh Alfamart adalah dengan membuat program member bagi
pelanggan setianya. Dengan program member ini pelanggan akan diberikan kartu

anggota/member card yang akan digunakan pada saat pelanggan akan melakukan
pembayaran.
Alfamart

juga

memberikan

pelayanan

yang

baik

kepada

para

pelanggannya, tempat yang nyaman dan bersih untuk berbelanja, dan harga
barang yang murah. Namun selain itu, Alfamart juga berusaha untuk membuka
cabang di banyak tempat agar mudah ditemukan oleh pembeli. Hampir di setiap
daerah jalan-jalan pemukiman sekitar 200m 300m terdapat toko Alfamart.
Target Market Alfamart adalah untuk kalangan rumahtangga, oleh sebab itu tokotoko Alfamart terdapat di kawasan pemukiman warga. Hal ini mempersulit
pendatang baru utk masuk, karena melihat sempitnya celah/peluang untuk masuk.
Dan strategi tersebut telah merubah sedikit kebiasaan/ mindset para pembeli yaitu
jika mereka membutuhkan sesuatu hal untuk dibeli, mereka akan langsung datang
ke Alfamart bukan ke warung, karena tokonya yang mudah dijangkau dari tempat
tinggal mereka, barang-barang yang dijual lebih beragam, harga yang sama
murahnya, serta toko yang bersih dan nyaman.
Fasilitas Alfamart yang diberikan adalah tempat duduk dengan meja kecil
yang nyaman untuk 2 orang - 5 orang, dilengkapi dengan saluran internet wi-fi
yang gratis, tersedia makanan-makan ringan yang tepat untuk bersantai (hot dog,
roti, kopi, teh, hot chocolate, minuman bersoda, dll) dimana pelanggan dapat
melayani dirinya sendiri dengan membuat kopi yang sesuai dengan selera masingmasing sebagai contohnya. Ruangan yang nyaman dan ber-AC pun disediakan,
namun bagi pelanggan yang suka untuk menikmati pemandangan luar, tempat ini
pun tersedia.
Strategi Generik Porter yang di gunakan Alfamart
Perusahaan Alfamart menggunakan Strategi Fokus (Focus Strategy).
Karena Alfamart sudah memiliki jumlah pelanggan yang berjumlah sangat besar
sehingga perusahaan harus mampu melayani kepuasan serta permintaan
pelanggannya. Apalagi Alfamart sudah hampir menjadi toko wajib yang harus
ada disetiap kawasan pemukiman. Brand image yang telah melekat pada
pemikiran pelanggan adalah Alfamart sebagai minimarket bukan sebagai
convenience store seperti Seven Eleven, Indomaret Point, Circle K, dll. Sejauh ini

Alfamart tidak melakukan perubahan/ penambahan model penjualannya. Alfamart


tetap menjalankan seluruh fokus target market utamanya.
3.3

Analisa Strategi Pemasaran Indomaret


Keunggulan yang dimiliki Indomaret. Beberapa strategi pemasaran yang

diterapkan Indomaret dalam jangka pendek anatara lain :

Harga Heboh yaitu promosi mingguan yang memberikan harga sangat

murah untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari


Super Hemat yaitu leaflet edisi 2 minggu yang mempromosikan
produk-produk dengan harga hemat sebagai panduan untuk konsumen

belanja hemat
Promosi bulan ini yaitu promosi bulanan atas produk tertentu dalam
bentuk pemberian hadiah langsung atau potongan harga
Ancaman produk pengganti baru bagi Indomaret adalah seperti peritel

tradisional, supermarket dan hypermarket yang menyedikan produk lebih lengkap


dan relative harga lebih rendah. Seperti penyediaan kebutuhan sehari-hari yang
tidak hanya barang sembako namun juga menyediakan sayur-sayuran, ikan segar
dan bumbu dapur lainnya yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Strategi Generik Porter yang digunakan Indomaret
1. Overal Cost Leadership (Kepemimpinan Biaya overal)
Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari strategi
generik. Dengan konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya
rendah di dalam industrinya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan
mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi
perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat
menguasai harga pada rata-rata industri.
Strategi yang diterapkan Indomaret dengan menetapkan harga yang tepat
dan bersifat tetap dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan
pelanggan karena melihat kondisi konsumen yang membeli produk pada saat ini
peka terhadap harga dikarenakan perekonomian Negara.
2. Diferensiasi (differentiation)

Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam


industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara
melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat
didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan produk yang dipergunakan
untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang dapat
mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja
tinggi dalam industrinya. Logika dari strategi diferensiasi mengharuskan perusaan
memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut
pesaingnya.Untuk mempercepat pelayanan dan kenyamanan berbelanja dikasi,
Indomaret menggunakan scanner barcode, pembayaran dengan Indomaret Card,
Jack Card.

Juga memanfaatkan T Cash memanfaatkan teknologi pembelian dan


pembayaran digital menggunakan ponsel secara Tap N Go, fasilitas ini
dapat dinikmati konsumen diseluruh gerai Indomaret dan

Pesan Antar Ambil Indomaret (PAAI) sejalan dengan perkembangan dunia


ritel dan kebutuhan pelanggan, Indomaret terus melakukan inovasi baru
dalam pengembangan produk dan jasa, antara lain: Pesan Antar Ambil
Indomaret yang memungkinkan konsumen memesan produk yang tidak
dipajang di toko (ice cream tart, ponsel, furniture, karangan bunga dan lain
lain) dan diantar kerumah konsumen.

3.4

Strategi Pemasaran Indomaret dan Alfamart Berdasarkan Teory


Michael E.Porter dalam bukunya yang berjudul Keunggulan bersaing

mengatakan, bahwa keunggulan kompetitif dapat tercapai tentu dibutuhkan


strategi bersaing yang tepat. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi
bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan
membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang
menentukan persaingan dalam industri. Sasaran dari analisis pesaing adalah
mengembangkan profil sifat dan sukses dari kemungkinan perubahan strategi
yang dapat dilakuka oleh tiap-tiap pesaing.
Pada tahun 1980, Michael Porter menerbitkan sebuah buku berjudul
Competitive Strategy. Deskripsi "Five forces" atau Lima Kekuatan Porter

membentuk struktur dari semua industri dan sebagian besar menetapkan aturan
kompetisi dan berfungsi meningkatkan profit perusahaan. Lima kekuatan itu
adalah ancaman yang ditimbulkan oleh persaingan yang kompetitif, kekuatan
tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, potensi pendatang
baru , dan produk pengganti (Kirchner, 2012).
Sebenarmya Indomaret dan Alfamart sama-sama menggunakan Five
Forces atau pendekatan Porters Five Forces Seperti :
a.

Indomaret :
1. Rivalry among existing competitors (Persaingan antara competitor
yang sudah ada).
2. Threat of New Entrant (Ancaman pendatang baru ).
3. Threat Subtitute Product and Service (Ancaman dari produk atau jasa
pengganti).

b.

4.

Bargaining Power of Supplier (Daya tawar menawar pemasok).

5.

Bargaining Power of Buyers (Daya tawar menawar pembeli).

Alfamart :
1. Rivalry (Persaingan).
2. Barriers To Entry (Hambatan masuk).
3. Buyer Power (Kekuatan Pembeli).
4. Supplier Power (Kekuatan Pemasok).
5. Threat of Subtitutes Product (Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti).

3.4

Keunggulan Bersaing
Menurut Utami (2006) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Ritel

mengatakan bahwa terdapat tujuh kesempatan yang penting bagi ritel untuk
mengembangkan keunggulan bersaing yang bisa dipertahankan yaitu sebagai
berikut: (1) loyalitas konsumen; (2) lokasi; (3) manajemen sumber daya manusia
(SDM); (4) system distribusi dan informasi; (5) barang dagang yang unik; (6)
hubungan pedagang; dan (7) layanan konsumen. Dari pendapat di atas penulis
akan berusaha menganalisis strategi ritel Indomaret dan Alfamart dalam
menghadapi persaingan.
a.

Loyalitas

Loyalitas dapat dibangun dengan cara mengembangkan strategi yang jelas


dan tepat melalui positioning dan menciptakan hubungan emosional dengan para
konsumen melalui program loyalitas pelanggan.
1. Indomaret
Positioning
Dalam membangun citra di benak konsumen, Indomaret memiliki
pernyataan positioning-nya Mudah dan Hemat.

Program Loyalitas Pelanggan


Program loyalitas pelanggan yang dijalankan Indomaret adalah

dengan meluncurkan kartu Indomaret Card, I Voucher, dan Voucher


Belanja.
2. Alfamart
Positioning
Dalam membangun citra di benak konsumen, Indomaret memiliki
pernyataan positioning-nya Pilihan Bijak Disaat Tepat

Program Loyalitas Pelanggan


Program loyalitas pelanggan yang dijalankan Indomaret adalah

dengan meluncurkan kartu Aku PONTA


b.

Lokasi
Dalam pemilihan lokasi, Indomaret dan Alfamart selalu menentukan lokasi di

daerah strategis yang dapat diakses dengan mudah ole pelanggan. Dalam
kasusnya, kedua perusahaan ini selalu berdampingan dalam memilih lokasi.
c.

Manajemen Sumber Daya Manusia (Msdm)


1. Indomaret
Para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada
konsumen dan mebangun loyalitas pelanggan. Untuk keperluan itu dalam
melakukan pelayanan pelanggan, perusahaan ini memiliki keunggulan
kompetitif yaitu mengenai greeting pelanggan ketika memasuki toko yaitu
Selamat Datang di Indomaret, Selamat Belanja
2. Alfamart
Para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada
konsumen dan mebangun loyalitas peanggan. Untuk keperluan itu dalam

melakukan pelayanan pelanggan, perusahaan ini memiliki keunggulan


kompetitif yaitu mengenai greeting pelanggan ketika memasuki toko yaitu
Selamat Datang di Alfamart, Selamat Belanja
d.

Sistem Distribusi Dan Informasi


1. Indomaret
Untuk mencapai efisiensi, Indomaret memberikan informasi melalui
website resminya melalui indomaret.co.id. Dari sana pelanggan akan
mendapatakan

berbagai

informasi

tentang

produk,

promosi,

kartu

keanggotaan, publisitas, CSR, dan layanan pelanggan. Salah satu keunggulan


yang tidak dimiliki oleh pesaing (Alfamart) adalah mengenai promosi yang
lebih banyak dan beragam daripada competitor.
2. Alfamart
Untuk mencapai efisiensi, Alfamart memberikan informasi melalui
website resminya melalui alfamartku.com. Dari sana pelanggan akan
mendapatakan

berbagai

informasi

tentang

produk,

promosi,

kartu

keanggotaan, publisitas, CSR, dan layanan pelanggan. Salah satu keunggulan


yang tidak dimiliki oleh pesaing (Indomaret) adalah mengenai lengkapnya
layanan yang diberikan konsumen.
e.

Barang-Barang Unik
1. Indomaret
Indomaret menyadari keunggulan bersaing yang samapai saat ini masih
dipertahankan dengan mengembangkan merek-merek berlabel privat (food
dan nonfood)yang hanya tersedia di Indomaret. Keunggulan dari merekmerek berlabel privat ini harganya cenderung lebih murah.
2. Alfamart
Keunggulan yang dimiliki oleh Alfamart adalah memiliki merek privat
produk Toples Vakum Eksklusif Royal VKB Alfamart.

f. Hubungan Para Pedagang


Dalam kaitannya dengan hubungan terhadap para pedagang, dua perusahaan
ini saya rasa sudah cukup baik mengingat barang-barang yang tersedia sama-sama
lengkap.
g.

Layanan Konsumen

1. Indomaret
Promo
Untuk layanan konsumen terbaik, Indomaret memberikan beragam
promosi yang terdiri dari Super Hemat, Promosi Bulan Ini, Harga
Heboh, Diskon Indomaretcard, Corporate Promo, I-Kupon,
Hanya 3 Hari, Indo Maret Point, Indomaret Fresh, dan Indomaret
Plus.
Layanan Khusus
Untuk layanan khusus, Indomaret memberikan beberapa keunggulan
seperti

Tiket,

Token/Voucher,

Western

Union,

T-Cash,

Rekening Ponsel, ATM Indomaret, Payment Point, Delivery, dan


I Paket
2. Alfamart
Promo
Untuk layanan konsumen terbaik, Alfamart memberikan beragam
promosi yang terdiri dari Program (bulan Oktober 2016 ini terdapat
promo pembelian pulsa dari 3 yang dapat ditukarkan hadiah produk
Nestle),

Undian

(Menangkan

Umroh

Bersama Aromatic

1001,

Menangkan I Phone 6 S Pembelian Silverquen), dan kontes (Sharing


Pengalaman Menggunakan Toples Vakum Eksklusif Royal VKB
Alfamart dapat Gratis Belanja Setahun).

Layanan Khusus
Untuk layanan khusus, Alfamart memberikan beberapa keunggulan

seperti Pembelian (voucher TV, game, wifi, dan pulsa), pembayaran


(cicilan motor/mobil/elektronik, TV berbyar, PBB, dan tagihan telepon),
Tiketing (transportasi dan event konser), dan ambil uang.

Вам также может понравиться