Вы находитесь на странице: 1из 2

Inspeksi

1. Pertama-tama inspeksi rambut pubis, perhatikan penyebaran dan pola pertumbuhan


rambut pubis. Catat bila rambut pubis tumbuh sangat sedikit atau sama sekali tidak ada.
2. Inspeksi kulit, ukuran, dan adanya kelainan lain yang tampak pada penis.
3. Pada pria yang tidak dikhitan, pegang penis dan buka kulup penis, amati lubang uretra
dan kepala penis untuk mengetahui adanya ulkus, jaringan parut, benjolan, peradangan,
dan rabas (bila pasien malu, penis dapat dibuka oleh pasien sendiri). Lubang uretra
normalnya terletak di tengah kepala penis. Pada beberapa kelainan, lubang uretra ada
yang terletak di bawah batang penis (hipospadia) dan ada yang terletak di atas batang
penis (epispadia).
4. Inspeksi skrotum dan perhatikan bila ada tanda kemerahan, bengkak, ulkus, ekskoriasi,
atau nodular. Angkat skrotum dan amati area di belakang skrotum.
Palpasi
Teknik ini dilakukan hanya bila ada indikasi atau dilakukan.
1. Lakukan palpasi penis untuk mengetahui adanya nyeri tekan, benjolan, dan
kemungkinan adanya cairan kental yang keluar.
2. Palpasi skrotum dan testis dengan menggunakan jempol dan tiga jari pertama. Palpasi
tiap testis dan perhatikan ukuran, konsistensi, bentuk, dan kelicinannya. Testis
normalnya teraba elastis, licin, tidak ada benjolan atau massa, dan berukuran sekitar 2-4
cm.
3. Palpasi epididimis yang memanjang dari puncak testis ke belakang. Normalnya
epididimis teraba lunak.
4. Palpasi saluran sperma dengan jempol dan jari telunjuk. Saluran sperma biasanya
ditemukan pada puncak bagian lateral skrotum dan teraba lebih keras daripada
epididimis.
Inspeksi dan palpasi hernia
1. Inspeksi adanya pembengkakan pada area inguinal dan femoral.
2. Lakukan palpasi untuk mengetahui hernia inguinalis.
a. Minta pasien berdiri dengan satu kaki. Kaki pada sisi yang akan diperiksa agak
ditekuk.
b. Gunakan tangan kanan Anda untuk sisi kanan pasien dan tangan kiri untuk sisi kiri
pasien, masukkan jari telunjuk Anda ke dalam kulit skrotum dan dorong ke atas
anulus inguinalis superfisialis.

c. Bila anulus membesar, masukkan jari Anda melalui anulus dan minta pasien untuk
mengejan atau batuk. Hernia inguinalis dapat teraba dengan cara ini.
3. Palpasi paha anterior pada area femoral untuk mengetahui adanya hernia femoralis.
a. Minta pasien untuk batuk.
b. Catat adanya setiap pembengkakan atau nyeri tekan pada area tersebut.
c. Minta pasien untuk berbaring. Hernia sering kali kembali ke abdomen.

Вам также может понравиться