Вы находитесь на странице: 1из 5

Belajar Dengan Jurus ATM

pertama-tama aku akan memperkenalkan diri, ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak
akung. Jagi agar teman-teman semua bisa akung dengan aku, kita harus kenalan. Nama aku
sangatlah singkat, padat, jelas, dan mudah diingat.

Katakanlah ATM. Arisky Tanubatra Mahardika, mudah diingat bukan. Aku salah satu
mahasiswa di Universitas Semarang (UNNES). Di UNNES aku mengambil jurusan vakultas
hukum, yang mana bagi aku sangatlah jauh perjalanannya untuk mencapai semua itu dan tentu
tidaklah mudah. Aku akan menceritakan perjalanan aku sehingga aku bisa sampai di sini, dan
semoga bermanfaat bagi teman-teman semua.

Waktu aku masih SD, tepatnya kelas 1 SD, aku tidak naik kelas, dikarenakan sikapku yang
buruk, tak pernah belajar, main mulu, sering membolos, masih susah diatur. Ya, begitulah anakanak, yang salah satunya aku sendiri, mulai dari itu aku berinisiatif untuk lebih mementingkan
sekolah dari bermain. Semua kenangan yang buruk akan mempersulit kita, jika kita masih
menerapkannya pada diri kita.

Di kelas yang sama, tetapi teman baru, aku paling tua di antara mereka, yang seharusnya mereka
adik kelasku, tetapi jadi satu kelas. Sebagai yang tertua di kelas, aku ditunjuk oleh wali kelasku
sebagai ketua.

Arisky, karena kamu siswa yang paling tua atau sudah berpengalaman, saya ingin kamu jadi
ketua kelasnya. kata bu Etik wali kelasku.
Iya bu, siap. kataku tegas dan bersemangat, karena pada waktu masih SD. Jabatan sebagai
ketua kelas sangat terpandang baik. Jadi sebagaian besar, banyak siswa yang ingin menjabat
sebagai kelas.

Di jabatanku sebagai ketua kelas aku lebih giat belajar, karena dalam pemikiranku, malu jika
anak buahnya pandai, ketua kelasnya tidak. Jadi dalam belajar kali ini, aku lebih giat dengan

biasanya, sehingga tidak memalukan. Seperti harapan, akhirnya aku naik kelas dengan nilai
tertinggi di kelas, dengan bangga dan rasa syukur, ternyata perjuanganku tak sia-sia. Di kelas 2
SD aku diangkat menjadi ketua kelas lagi dan menjadi siswa paling pandai di kelas, dan
seterusnya sampai di kelas 5 SD. Di kelas 6 SD menjelang UN aku merasa tidak terlalu percaya
diri dengan hasil pekerjaanku, namun walaupun begitu aku berdoa.

Ya Allah, ujian kali ini hambamu tidak terlalu yakin dengan pengerjaan soalnya ya Allah,
tolong ya Allah semoga hambamu bisa lulus dengan nilai yang baik ya Allah, hamba mohon ya
Allah, amin. Ya sebagian besar seperti itu doaku. Waktu penggumuman hasil UN, aku sedikit
tegang, tetapi setelah aku mengetahui hasil UN-ku, aku sangat senang karena, apa yang aku
harapkan akhirnya menjadi kenyataan aku menjadi juara 1 di kelas dan mendapat hadiah dari
sekolah sebesar Rp 100.000 itu sangat membuatku bahagia sekali.
Setelah lulus SD. aku melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, ya itu SMP. SMP yang aku pilih
kali ini adalah SMP favorit yang aku inginkan dari dulu dan akhirnya aku dapat masuk ke SMP
ini dengan semangat 45 hari pertama aku lalui dengan baik aku masuk di kelas 7-A. Ketua kelas
7-A adalah seorang anak dokter dia laki-laki, namanya Bobbby Putra Atmaja. Dia sering
dipanggil dengan sebutan bom-bom memang begitu, karena pawakan tubuhnya yang besar
dan hitam manis, sehinnga ide kreatif teman-teman memanggil dia dengan sebutan bom-bom.

Meskipun dia jadi ketua kelas dan paling besar di kelas. Tetapi bom-bom orangnya baik dengan
semuanya. Ya begitulah sedikit cerita dari etua kelas 7-A. Tak terasa. UTS-1 sudah mendekat,
aku mempersiapkan diri dengan belajar yang sungguh-sungguh, agar dapat melaluinya dengan
baik dan tentunya dapat nilai yang baik pula. Satu minggu kemudian, waktunya UTS-1 dimulai,
aku mengerjakan soal dengan teliti dan berhati-hati agar bisa memungkinkan tidak banyak yang
salah, tetapi setelah selesai UTS-1 berlangsung, dugaanku salah, aku jadi peringkat 3 di kelas,
betapa kecewanya aku, dari SD selalu peringkat 1-1-1-1-1 di sini aku dapat peringkat 3, tetapi,
menurutku itu tak begitu masalah bagiku.

Saat upacara hari senin, semua kelas 7-8-9 diumumkan ranking sekolah dari 1-3 dan dimulai
dari kelas 9. ranking 1 dari kelas 9 didapatkan oleh Kusumaning Dewi Astuti dari kelas 9-A,
rangking 2 didapatkan oleh Zazkia Widiyanartha dari kelas 9-B, dan rangking ke 3 didapatkan
oleh Candra Gilang Dwi Saputra dari kelas 9-C. Dimohon siswa yang dipanggil maju ke depan
dan menerima hadiahnya kata bu Nanik.
Ketiga Kakak kelasku pun maju.

Ranking 1 dari kelas 8 didapatkan oleh Muhammad Rifky Pratama dari kelas 8-A. Ranking 2
didapatkan oleh Azzahra Dewi dari kelas 8-E, dan ranking 3 didapatkan oleh Bayu Yusuf Sapura
dari kelas 8-C, dimohon siswa yang mendapatkan juara maju ke depan. kata bu Nanik kembali,
da ketiga Kakak kelasku maju ke depan.

Dan inilah yang aku tunggu, pengumuman Ranking kelas 7.


Ranking 1 dari kelas 7 didapatkan oleh Sandy Wahyu Saputra, dari kelas 7-E, ranking 2
didapatkan oleh Rara Sarah Purnama dari kelas 7-A, dan ranking 3 didapatkan oleh Melinda
Saskia Putri dari kelas 7-A, dimohon pemenang maju ke depan. kata bu Nanik lagi.
Betapa kecewanya aku tidak dipanggil, padahal aku peringkat 3 di kelas, dan seharusnya ranking
4 sesekolahan. Tapi aku nggak boleh menyerah begitu saja, akhirnya aku putuskan untuk
meningkatkan belajar dan mengganti sistem belajarku dengan namaku ATM yaitu Amati Tiru
Modifikasi. Aku yakin dengan begitu nilai-nilai ulanganku akan jadi baik dan nantinya aku
akan maju ke depan menerima hadiah, aku yakin itu.

Cinta di LDR

Minggu 16 Februari 2014. Hari dimana gue libur kerja. Sebelumnya nama gue Daffa, gue
bekerja sebagai IT Support di suatu perusahaan abrasive dan gue juga mahasiswa S1 TI di salah
satu sekolah tinggi di Jakarta. Seperti biasa setiap di minggu ke tiga tiap bulan, pasti ada acara
kumpul keluarga besar, tapi gue sebagai satu-satunya anak laki-laki yang tersisa di keluarga gue,
gue gak pernah mau ikut kumpul keluarga. Ya bagi gue tuh aneh aja setiap kumpul keluarga
pasti aja selalu ada konflik yang terjadi, maka itu gue sering males kalau ada acara kumpul
keluarga.
Akhirnya gue sendirian di rumah, dan untuk mengisi kekosongan aktivitas di minggu yang cerah
ini, maka gue memutuskan untuk berchatting ria di salah satu chatroom di Indonesia yang
menggunakan system random chat yang tidak memerlukan login identitas -jadi dianggapnya kita
itu stranger atau orang yang tak dikenal. Gue sudah siap berkenalan, gue selalu menuliskan
identitas gue duluan, jadinya biar orang yang kena dengan server gue, bisa langsung tahu
identitas gue -hanya menuliskan jenis kelamin, umur dan asal.
Setiap random pasti deh yang nyangkut itu laki-laki, gue udah mulai bosan. Gue terus nungguin
dan berharap yang nyangkut itu perempuan yang asyik diajak ngobrol, dan akhirnya kena juga.
Dia memperkenalkan diri, dia umurnya diatas gue 2 tahun ternyata. Ya gak apa-apa sih menurut
gue yang penting dia asyik diajak ngobrol. Dia bernama Febriaya, asalnya dari Minang,

Sumatera. Gue dalam hati berkata, set jauh aja. Akhirnya kita saling berkenalan dan bertukar
informasi tentang pribadi masing-masing, ya ngobrol-ngobrol tentang kesibukan masing-masing.
Sampai akhirnya gue beraniin diri untuk nanyain nomor teleponnya, ya untuk kenalan lebih
jauh, karena gue merasa nyaman aja kenalan sama dia. Gak gue sangka ternyata ngasih nomor
hp-nya ke gue. Dan gue juga ngasih nomor hp gue ke dia. Waktu mulai sore dan gue
memutuskan untuk berhenti chattingan, dan gue minta ijin untuk melanjutkan melalui via sms
aja. Dia pun setuju. Hari itu dari sore sampai malem gue smsan. Gue merasa nyaman aja, gak
tahu kenapa hati gue tiba-tiba merasa untuk dapetin hatinya dia. Gue malam harinya beraniin
diri untuk nembak dia. Ternyata dia sempat nolak karena ya kita juga baru kenal. katanya ke
gue.
Senin, 17 Februari 2014. Pagi harinya gue siap-siap berangkat ke kantor, dan gue sms ke dia,
sekalian gue masih bertanya ke dia soal terimakah dia jadi pacar gue. Dia masih nolak, terus
sampe siang hari gue tanyain aja, gue sampai merayu, dan terus merayu agar dia percaya ke gue,
bahwa gue beneran cinta dia. Sore hari ketika sampai di rumah gue sms dia lagi dan masih
bertanya hal yang sama, dan dia akhirnya menjawab ya kita jalanin. Betapa senengnya hati
gue saat itu. Dan resmi jatuh ditanggal 17 Februari 2014.
Gue makin akrab sama dia, dan gue mencoba manja ke dia, namun dia masih kelihatan ragu
sama gue. Ya karena LDR sih jadinya dia malah makin ragu. Gue terus tiap hari yakinin ke dia
kalau gue cinta dia apa adanya. Sampai akhirnya 2 minggu berlalu dan dia minta break, gue gak
setuju tadinya. Dia terus memaksa, dan dia akhirnya mutusin gue, karena gue gak bisa diajak
untuk break sementara. Banyak halangan dan rintangan saat gue jalanin selama 2 minggu
pacaran itu, karena LDR sudah itu dia dekat sama cowok di dekat kostnya.
Ya gue makin sedih aja, gue gak habis pikir aja bisa semrawut gini kalau kita hubungan LDR,
padahal gue sayang banget sama dia. Jelang seminggu dia sms nanyain keadaan gue. Gue
merasa senang tapi merasa sedih aja karena dia bukan lagi pacar gue saat itu. Dia bilang ke gue
dia kangen gue, hati gue senang bercampur sedih. Sampai akhirnya gue beraniin ngajak dia
untuk balik lagi sama gue, dan dia setuju. Gue seneng ternyata dia langsung terima.
Beberapa hari terlewati, walaupun gue merasa dia berubah, sedikit jauh dari gue. Dan dia sering
salah kirim sms. Ternyata dia masih berhubungan sama cowok yang dekat kostnya itu, dia malah
pernah beberapa kali jalan sore bersama. Ya yang gue denger gitu dari ceritanya dan meyakinkan
dia hanya teman saja. Hati gue cemburu tapi gue gak mau terdengar seperti orang yang cemburu.
Gue menerima semua yang terjadi, seperti hal pasangan yang lainnya gue sama dia juga sering
ribut, ya karena gue makin risi saat dia terus menerus salah kirim sms. Dan seminggu berlalu
akhirnya gue sama dia renggang malah dia minta break lagi, dan gue gak mau. Selama 2 hari dia
gak kirim sms atau telepon ke gue.
Dan tepat tanggal jadian kita dia sms lagi, dia menyesal katanya. Dan dia akan berubah demi
gue, ya percaya gak percaya guenya saat itu. Tapi gue luluh, karena benar gue cinta dia sepenuh
hati gue. Kita jalani terus sampai dua minggu tak terjadi apa-apa. Sampai dia kembali lagi
berhubungan sama cowok itu, dan mulai saat itu gue marah. Seminggu hubungan gue sama dia

renggang lagi, sampai hari pencoblosan pemilu gue sama dia terus renggang. Dan seminggu dia
gak sms karena katanya hp-nya hilang, ya gue merasa galau lagi, tiap hari hanya air mata yang
gue tetesin.
Sampai gue denger dia sakit dan masuk Rumah Sakit, dan gue mendengar cerita adiknya,
katanya udah 1 bulan belakangan ini kak Aya kambuh sakitnya, sering marah-marah. begitu
penjelasannya. Sampai gue sadar ternyata dia butuh perhatian lebih. Dia akhirnya sms gue, dan
dia minta maaf atas semua kesalahannya. Dia mau gue terus sama dia. Tetapi suatu hari gue
mengalami kecelakaan dan gue harus menelan mimpi gue dalam-dalam, gue pun belum cerita
keadaan gue ke dia, gue berjanji ke dia gue akan selalu sama dia sampai kapanpun, dan kita akan
bertemu. Secepatnya.
Yang gue ingin katakan adalah I Love You Aya cinta ini akan selalu memaafkanmu. Semua yang
terjadi lupakanlah, kita mulai lagi lembaran baru di 2 bulan jadi kita ini. Semoga kamu cepat
sembuh dari penyakitmu, dan semoga kamu tak pernah tahu keadaanku sekarang. Kejar citamu
kita akan terus berhubungan dan sampai kita menikah. Aku akan menjemputmu. Sampai
sekarang gue sama dia mulai membaik hubungannya. 17 April 2014 -2 bulan LDR yang penuh
dengan pelajaran berharga dan akan menjadikan kamu menjadi orang yang bisa menerima
keadaan LDR seperti halnya aku yang bisa mencintai kamu sepenuh hati aku.

Вам также может понравиться