Вы находитесь на странице: 1из 10

PENGAUDITAN II

(Sampling Audit Untuk Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi )


(28 September 2016)

OLEH :
Kelompok 1
Ni Made Muliastari
Rahayu
1406305098/02
Visensa M S Gero
Putu Ayu Titha P.P.
Hendry Heryangi
Lina Apsari

1406305103/04
1406305121/12
1406305139/19
1406305183/41

Strata I Akuntansi Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2016

SAMPEL REPRESENTATIF
Sampel representatif adalah sampel yang karakteristiknya hampir sama dengan yang
dimiliki oleh populasi, yang berarti unsur sampel populasi serupa dengan unsur yang tidak
dijadikan sampel. Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu sampel bersifat
representatif adalah dengan melakukn audit lebih lanjut atas populasi secara keseluruhan.
Risiko non-sampling adalah risiko bahwa pengujian audit tidak dapat mengungkapkan
adanya penyimpangan dalam sampel. Cara untuk mengendalikan risiko nonsampling yaitu
merancang prosedur audit dengan cermat, instruksi yang tepat, pengawasan dan melakukan
review. Risiko sampling adalah risiko bahwa auditor mencapai kesimpulan yang keliru
karena sampel tidak mencerminkan populasi. Auditor memiliki dua cara untuk

mengendalikan risiko sampling, yaitu mengubah ukuran sampel serta menggunakan metode
pemilihan unsur sampel yang tepat dari populasi.
SAMPLING STATISTIK DAN SAMPLING NON-STATISTIK SERTA PEMILIHAN
SAMPEL PROBABILISTIK DAN NON-PROBABILISTIK
SAMPLING STATISTIK DAN SAMPLING NON-STATISTIK
Metode sampling audit dapat dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu sampling
statistik dan non-statistik, keduanya terdiri dari tiga tahapan, yaitu merencanakan sampel,
memilih sampel dan melakukan pengujian, dan mengevaluasi hasil. Sampling statistik
menerapkan aturan matematika, auditor dapat mengukur risiko sampling dalam
merencanakan sampel, dan dalam mengevaluasi hasil. Sampling non-statistik memilih unsur
sampel yang diyakini akan memberikan informasi yang paling bermanfaat dalam situasi
tertentu dan mencapai kesimpulan mengenai populasi atas dasar pertimbangan.
PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN SAMPEL NON-PROBABILISTIK
Pemilihan sampel probabilistik yaitu memilih unsur-usnur secara acak sehingga setiap
unsur populasi memiliki probabilitas yang sama untuk dimasukan dalam sampel. Pemilihan
sampel non-probabilistik yaitu memilih unsur sampel dengan menggunakan pertimbangan
profesional bukan metode probabilististik.
PENERAPAN SAMPLING STATISTIK DAN NON-STATISTIK DALAM METODE
PRAKTIK SERTA METODE PEMILIHAN SAMPEL
Auditing memungkinkan auditor untuk menggunakan metode sampling statistik
maupun nonstatistik, namun harus diterapkan dengan hati-hati, dan semua langkah dalam
proses harus diikuti. Jika sampel harus bersifat non-probabilistik maka metode yang tepat
digunakan adalah metode evaluasi statistik.
METODE PEMILIHAN SAMPEL NON-PROBABILISTIK
PEMILIHAN SAMPEL LANGSUNG
Pemilihan sampel langsung yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria pertimbangan
sendiri dan tidak memilih secara acak. Pendekatan yang digunakan, yaitu unsur yang paling
mungkin mengandung salah saji, unsur yang mengandung karakteristik populasi tertentu,
serta unsur bernilai rupiah besar.
PEMILIHAN SAMPEL BLOK
Auditor memilih pos pertama dalam suatu blok dan sisanya dipilih secara berurutan.
Pemilihan sampel tersebut dapat diterima apabila blok yang digunakan masuk akal.
PEMILIHAN SAMPEL SEMBARANGAN (Haphazard)
Pemilihan unsur-unsur tanpa bias yang disadari oleh auditor. Auditor memilih unsur
populasi tanpa memandang ukurannya, sumber, atau karakteristik pembeda lainnya.
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK
PEMILIHAN SAMPEL ACAK SEDERHANA
Setiap kombinasi dari unsur populasi memiliki kesempatan yang sama dimasukkan ke
dalam sampel. Metode yang digunakan antara lain: (1) tabel angka acak, metode untuk
2

memastikan bahwa semua unsur dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih. Angka acak adalah serangkaian digit yang memiliki probabilitas yang sama untuk
muncul selama jangka panjang dan tidak memiliki pola yang dapat diidentifikasi. (2) angka
acak yang dihasilkan komputer, sebagian besar acak yang digunakan auditor dihasilkan oleh
komputer menggunakan salah satu dari jenis program.
PEMILIHAN SAMPEL SISTEMATIK
Auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih unsur-unsur yang akan
dijadikan sampel berdasrkan ukuran interval tersebut.
PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS PROFESIONAL TERHADAP UKURAN
DAN SAMPEL BERJENJANG
Ada dua cara untuk memperoleh sampel yang menekankan unsur-unsur populasi
dengan jumlah yang tercatat yang lebih besar, yaitu: (1) mengambil sampel yang
kemungkinan terpilih setiap unsur individualnya proporsional dengan jumlah rupiah di
pembukuan. (2) membagi populasi ke dalam subpopulasi.
PEMILIHAN SAMPEL UNTUK TINGKAT PENYIMPANGAN
Auditor menggunakan sampel pada pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi untuk menaksir persentase unsur-usnur populasi yang memiliki karakteristik atau
atribut. Persentase ini disebut tingkat keterjadian atau tingkat penyimpangan. Jenis
penyimpangan dalam populasi data akuntansi yang harus diperhatikan, yaitu penyimpangan
dari pengendalian yang ditetapkan klien, kesalahan penyajian rupiah dalam populasi data
transaksi, dan kesalahan penyajian rupiah dalam populasi detail saldo akun.
PEMILIHAN SAMPEL UNTUK TINGKAT PENYIMPANGAN
Auditor menggunakan sampel dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi untuk menaksir persentase unsur-unsur dalam suatu populasi yang berisi suatu
karakteristik atau atribut. Persentase itu disebut tingkat keterjadian atau tingkat
penyimpangan. Tingkat penyimpangan dlaama suatu sampel digunakan untuk menaksir
tingkat penyimpangan dalam keseluruhuhan populasi. Karena tingkat penyimpangan
didasarkan pada suatu sampel, maka terdapat kemungkinan signifikan bahwa tingkat
penyimpangan sampel berbeda dari tingkat penyimpangan populasi yang sesungguhnya.
Perbedaaan ini disebut kesalahan sampling. Auditor perlu berhati-hati dengan taksiran
kesalahan sampling dan keandalan taksiran kesalahan sampling ini disebut risiko sampling.
Penggunaan sampling audit bertujuan untuk mengetahui tingkat penyimpangan yang
paling mungkin, oleh sebab itu auditor lebih fokus pada batas atas dari taksiran interval yang
diebut taksiran atau computed upper exception rate (CUER).
PENERAPAN PEMILIHAN SAMPEL AUDIT NON-STATISTIK
3

Auditor menggunakan 14 langkah untuk menerapkan audit sampling dalam pengujian


pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Berikut adalah keempat belas langkah
tersebut yang dibagi dalam tiga tahapan.
A. Merencanakan Sampel
1. Tetapkan tujuan pengujian audit.
2. Tentukan apakah audit sampling bisa diterapkan.
3. Rumuskan atribut dan kondisi penyimpangan.
4. Rumuskan populasi.
5. Rumuskan unit sampling.
6. Tetapkan tingkat penyimpangan yang bisa ditoleransi.
7. Tetapkan risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah yang bisa
diterima.
8. Taksirlah tingkat penyimpangan populasi.
9. Tentukan ukuran sampel awal.
B. Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur Audit
10. Pilihlah sampel.
11. Laksanakan prosedur audit.
C. Mengevaluasi Hasil
12. Lakukan generalisasi dari sampel ke populasi.
13. Lakukan analisis penyimpangan.
14. Tentukan akseptabilitas populasi.
D. Menetapkan Tujuan Pengujian
E. Tujuan pengujian harus ditetapkan sesuai dengan siklus transaksi yang akan diuji.
Biasanya auditor merumuskan tujuan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi untuk menguji efektivitas operasi pengendalian dan menentukan
apakah transaksi berisi kesalahan penyajian rupiah.
F. Menentukan Apakah Sampling Audit Bisa Diterapkan
G. Sampling audit yang bisa diterapkan harus dicocokkan dengan prosedur audit yang
tercantum dalam program audit. Misalkan, untuk prosedur analitis tidak bisa
menggunakan sampling audit. Selain itu prosedur audit observasi juga tidak bisa
menerapkan audit sampling karena tidak menyangkut dokumen yang membutuhkan
sampling audit.
H. Merumuskan Atribut dan Kondisi-Kondisi Penyimpangan
I. Atribut harus dirumuskan di muka dengan cermat karena akan digunakan sebagai
pegangan untuk mengidentifikasi penyimpangan. Tidak adanya atribut pada setiap
unsur sampel merupakan suatu penyimpangan, dan ketiadaan dokumen serta
kesalahan penyajian tidak material pun merupakan penyimpangan kecuali jika auditor
telah menyatakan kebalikannya dalam kondisi penyimpangan.
J. Perumusan Populasi
4

K. Populasi adalah unsur-unsur yang ingin digeneralisasi oleh auditor yang dirumuskan
di muka dan konsisten dengan tujuan audit. Audior juga harus menguji kelengkapan
populasi dan detil keterkaitan sebelum suatu sampel ditarik untuk memastikan bahwa
semua unsur populasi memiliki kesempatan untuk terpilih.
L. Perumusan Unit Sampling
M. Unit sampling adalah unit fisik yang fisik yang berkaitan dengan nomor-nomor acak
yang akan digeneralisasi oleh auditor. Unit sampling dirumuskan oleh auditor
berdasarkan definisi tentang populasi dan tujuan pengujian audit.
N. Menetapkan Tingkat Penyimpangan Bisa Ditoleransi
O. Penetapan tingkat penyimpangan bisa ditoleransi atau tolerable exception rate (TER)
untuk setiap atribut membutuhkan pertimbangan profesional auditor yang
mencerminkan tingkat penyimpangan tertinggi yang bisa diterima auditor dalam suatu
pengujian. Seberapa besar TER dipengaruhi oleh perumusan atribut, yang kemudian
berpengaruh pula terhadap ukuran sampel. TER yang rendah membutuhkan ukuran
sampel yang lebih besar, begitupun sebaliknya. Sebab TER yang rendah memerlukan
bukti yang cukup tentang efektivitas pengendalian atau ketiadaan kesalahan penyajian
material.
P.
Q. MERUMUSKAN RISIKO YANG BISA DITERIMA UNTUK PENETAPAN
R.

RISIKO PENGENDALIAN TERLALU RENDAH


Untuk sampling audit dalam pengujian pengendalian dan pengujian
substantive transaksi, risiko tersebut disebut risiko yang bisa diterima untuk
penetapan risiko pengendalian terendah atau acceptable risk of assessing control risk
too low (ARACR). Dalam memilih ARACR yang tepat untuk setiap atribut, auditor
hendaknya menggunakan pertimbangan professional terbaiknya. Pertimbangan utama
adalah seberapa besar auditor merencanakan untuk mengurangi risiko pengendalian
yang ditetapkan sebagai dasar untuk menentukan luasnya pengujian detil saldo.
Auditor biasanya menetapkan ARACR pada tingkat yang rendah dalam audit atas
perusahaan perusahaan publik. Dalam audit pada perusahaan perusahaan privat,
ARACR yang tepat dan luasnya pengujian pengendalian tergantung pada tingkat
risiko pengendalian yang ditetapkan. Auditor bisa menetapkan tingkat TER dan
ARACR yang berbeda untuk atribut yang berbeda dalam suatu pengujian audit,

tergantung pada penting tidaknya atribut dan pengendalian yang bersangkutan.


S. MENAKSIR TINGKAT PENYIMPANGAN POPULASI

T. Apabila taksiran tingkat penyimpangan populasi atau estimated population exception


rate (EPER) rendah, maka ukuran sampel yang relative kecil akan memuaskan tingkat
penyimpangan yang bisa ditoleransi sebagaimana ditetapkan auditor, karena hanya
diperlukan suatu tingkat ketepatan taksiran yang rendah.
U. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL AWAL
V. Ada empat faktor yang menentukan ukuran sampel awal untuk sampling audit, yaitu:
ukuran populasi, TER, ARACR, dan EPER. Setelah ketiga faktor yang mempengaruhi
ukuran sampel ditentukan, auditor dapat memutuskan ukuran sampel awal.
W. Sensitivitas Ukuran Sampel Terhadap Suatu Perubahan dalam Faktor Penentu
X. Untuk memahami konsep yang melandasi sampling dalam pengauditan, harus
memahami pengaruh dari kenaikan atau penurunan yang terjadi pada salah satu dari
keempat faktor yang menentukan ukuran sampel, dengan asumsi bahwa faktor lainnya
konstan.
Y. MEMILIH SAMPEL
Z.
Setelah auditor menentukan ukuran sampel awal untuk penerapan
sampling audit, auditor harus memilih unsur-unsur dalam populasi yang akan
diikutsertakan dalam sampel. Auditor dapat melakukan pemilihan sampel dengan
metoda probabilistic atau non-probabilistik. Audior juga harus mengontrol sampel
setelah klien menyerahkan dokumen.
AA.
MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT
AB. Auditor melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa unsur-unsur
dalam sampel untuk menentukan apakah unsur tersebut konsisten dengan definisi dari
atribut dan dengan mencatat semua penyimpangan yang ditemukan. Apabila prosedur
audit telah selesai diterapkan pada sampel, auditor telah memiliki suatu ukuran
sampel dan sejumlah penyimpangan untuk setiap atribut.
AC.
GENERALISASI DARI SAMPEL KE POPULASI
AD. Tingkat penyimpangan sampel atau sample exception rate (SER) dapat
dengan mudah dihitung dari hasil sampel sesungguhnya. SER sama dengan jumlah
penyimpangan sesungguhnya dibagi dengan ukuran sampel sesungguhnya. Untuk
metoda non-statistik, auditor bisa menggunakan dua cara untuk melakukan
generalisasi sampel ke populasi :
1. Tambahkan suatu taksiran kesalahan sampling (estimated sampling error) ke SER
sehingga diperoleh tingkat batas atas penyimpangan terhitung (computed upper
exception rate/CUER) untuk suatu ARACR tertentu.
AE.
Sungguh sulit bagi auditor untuk menaksir taksiran kesalahan sampling
dengan sampling non-statistik karena untuk melakukan itu dibutuhkan pertimbangan
auditor.
6

2. Kurangkan suatu tingkat penyimpangan sampel dari tingkat penyimpangan bisa


ditoleransi sehingga bisa diketahui kesalahan sampling terhitung (calculated sampling
error): (TER-SER), dan evaluasi apakah cukup besar untuk mengambil kesimpulan
bahwa tingkat penyimpangan populasi sesungguhnya bisa diterima.
AF.Dalam pendekatan ini auditor tidak perlu membuat taksiran tingkat batas atas
penyimpangan terhitung (CUER). Kebanyakan auditor yang menggunakan sampling
non-statistik menggunakan pendekatan ini.
AG.
AH.

MENGANALISIS PENYIMPANGAN
AI.
Untuk mengevaluasi penyimpangan sesungguhnya (yang tidak

diketahui) kemungkinan lebih besar dari tingkat penyimpangan yang dapat


ditoleransi, auditor harus menganalisis penyimpangan individual untuk menentukan
titik lemah dalam pengendalian interen yang memungkinkan terjadinya
penyimpangan. Penyimpangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
misalnya kecerobohan pegawai, salah mengartikan instruksi, atau kesalahan yang
memang disengaja dalam melaksanakan prosedur. Sifat suatu penyimpangan dan
penyebabnya memiliki pengaruh signifikan terhadap penilaian kualitatif atas system.
AJ.MEMUTUSKAN AKSEPTABILITAS POPULASI
AK. Pada saat generalisasi dari sampel ke populasi, kebanyakan auditor
yang menggunakan sampling non-statistik mengurangkan SER dari TER dan
mengevaluasi apakah selisihnya (kesalahan sampling terhitung) cukup besar. Apabila
auditor berkesimpulan bahwa selisihnya cukup besar, maka pengendalian yang diuji
dapat digunakan untuk mengurangi penetapan resiko pengendalian sebagaimana
direncanakan dengan asumsi analisis yang cermat tentang penyimpangan tidak
menunjukkan kemungkinan adanya masalah signifikan lain dalam pengendalian
internal.
AL.

Apabila auditor berpendapat bahwa TER-SER adalah terlalu kecil

untuk menyimpulkan bahwa populasi bisa diterima, atau apabila SER lebih besar
daripada TER, makan auditor harus mengikuti salah satu dari empat tindakan berikut:
1. Merevisi TER atau ARACR
AM.
Alternatif ini harus diikuti hanya apabila auditor telah berkesimpulan bahwa
spesifikasi aslinya terlalu konservatif. Auditor harus mengubah persyaratan ini hanya
setelah ia melakukan pertimbangan dengan cermat.
2. Memperbesar Ukuran Sampel
AN.
Peningkatan dalam ukuran sampel akan berpengaruh pada penurunan
kesalahan sampling apabila tingkat penyimpangan sampel sesungguhnya tidak
meningkat. Peningkatan ukuran sampel akan tepat apabila auditor berkeyakinan
7

bahwa sampel asli tidak representatif, atau apabila diperlukan untuk mendapatkan
bukti bahwa pengendalian berjalan dengan efektif.
3. Merevisi Penetapan Resiko Pengendalian
AO.
Apabila hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi tidak
mendukung penetapan resiko pengendalian pendahuluan, maka auditor harus merevisi
penetapan resiko pengendalian ke atas. Auditor harus memutuskan apakah akan
menaikkan ukuran sampel atau merevisi penetapan resiko pengendalian berdasarkan
pertimbangan manfaat dan biaya.
4. Berkomunikasi dengan Komite Audit atau Manajemen
AP.Komunikasi diperlukan, bersamaan dengan salah satu ketida tindakan di atas,
bagaimanapun bentuk penyimpangannya. Apabila auditor memutuskan bahwa
pengendalian internal tidak berjalan dengan efektif, manajemen harus diberi informasi
secepatnya. Hal tersebut dapat memberi kesempatan bagi manajemen untuk
melakukan perbaikan apabila pengujian dilakukan sebelum akhir tahun buku. Auditor
harus melakukan komunikasi tertulis kepada pihak-pihak yang berwenang seperti
misalnya komite audit tentang adanya defisiensi signifikan dan kelemahan material
dalam pengendalian internal.
AQ.

PENDOKUMENTASIAN YANG MEMADAI


AR. Auditor harus menyimpan catatan yang memadai tentang prosedur-

prosedur yang telah dilakukan, metode yang telah digunakan dalam memilih sampel
dan pelaksanaan pengujian, hasil yang diperoleh dari pengujian, dan kesimpulan yang
dicapai. Dokumentasi diperlukan baik untuk sampling statistic maupun sampling nonstatistik untuk mengevaluasi hasil dari semua pengujian dan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan audit jika diperlukan.
AS.
SAMPLING AUDIT STATISTIK
AT.
Metode sampling statistik yang paling umum digunakan untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi adalah sampling atribut.
Sampling atribut yang dimaksud adalah sampling atribut statistic. Sampling nonstatistik juga mempunyai atribut, yaitu karakteristik dalam populasi yang akan diuji,
tetapi istilah sampling atribut hanya digunakan dalam sampling statistik.
AU.
PENERAPAN SAMPLING ATRIBUT
AV.Merencanakan sampel
1. Menetapkan tujuan pengujian audit
2. Memastikan apakah sampling aidit dapat diterapkan
3. Merumuskan atribut dan kondisi pengecualian
8

4. Merumuskan populasi
5. Merumuskan unit sampling
6. Menetapkan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi
7. Menetapkan risiko bisa diterima untuk penetapan risiko pengendalian terlalu rendah
8. Mengestimasi tingkat penyimpangan populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
AW.
AX.

Pengunaan Tabel
Jika auditor menggunakan tabel untuk menentukan ukuran sampel awal,

mereka akan mengikuti empat langkah berikut :


i.

Pilih tabel yang cocok dengan ARACR

ii.

Tentukan lokasi TER pada bagian atas tabel

iii.

Tentukan lokasi EPER pada kolom bian kiri

iv.

Baca kolom TER yang sesuai ke bawah hingga memotong baris EPER yang sesuai.
Angka yang tertulis dalam titik perpotongan itu menunjukkan ukuran sampel awal
AY.

AZ.

Pengaruh dari Ukuran Populasi

10. Memilih sampel. Satu satunya perbedaan dalam pemilihan sampel bagi sampling
statistikdan nonstatistik adalah terletak pada persyaratan bahwa metode probabilistik
harus digunakan untuk sampling statistik. Baik sampling acak sederhana maupun
sampling sistematis akan digunakan pada sampling atribut.
11. Melaksanakan prosedur audit. Sama untuk sampling atribut maupun sampling
nonstatistik
BA.
BB.

Menilai Hasil

12. Menggenaralisasi dari sampel ke populasi. Untuk sampling atribut, auditor


menghitung batas kemampuan atas CUER dengan ARACR tertentu, yang sekali lagi
menggunakan program komputer khusus atau tabel yang dikembangkan dari rumus
statistik.
BC.
BD.
BE.

Menggunakan Tabel
Penggunaan tabel untuk menghitung CUER terdiri dari empat tahapan, yakni:
9

i.

Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR yang ditetapkan auditor

ii.

Menentukan lokasi jumlah penyimpangan sesungguhnya yang ditemukan dalam


pengujian audit pada bagian atas tabel

iii.

Menentukan lokasi ukuran sampel sesungguhnya pada kolom paling kiri

iv.

Baca kolom jumlah penyimpangan sesungguhnya yang sesuai ke bawah sampai


memotong baris ukuran sampel yang sesuai angka yang tercantum pada titik
perpotongan adalah CUER

BF.
BG. KEBUTUHAN AKAN PERTIMBANGAN PROFESIONAL
BH.
Salah satu kritik terhadap pemakaian sampling statistic adalah bahwa metoda
statistic telah mengurangi penggunaan pertimbangan professional auditor. Untuk
memilih ukuran sampel awal, auditor terutama akan menggantungkan pada TER dan
ARACR yang membutuhkan pertimbangan professional tingkat tinggi, demikian pula
untuk EPER diperlukan penaksiran yang cermat.

10

Вам также может понравиться

  • Presentation Entrepreneur 4 Juli 2019
    Presentation Entrepreneur 4 Juli 2019
    Документ10 страниц
    Presentation Entrepreneur 4 Juli 2019
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Chapter 1 International Business
    Chapter 1 International Business
    Документ7 страниц
    Chapter 1 International Business
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • PPT. Chapter 6 Strategy Formulation Fix
    PPT. Chapter 6 Strategy Formulation Fix
    Документ17 страниц
    PPT. Chapter 6 Strategy Formulation Fix
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Hubungan Pasar Dengan Koperasi - Edit
    Hubungan Pasar Dengan Koperasi - Edit
    Документ2 страницы
    Hubungan Pasar Dengan Koperasi - Edit
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Akpri 9
    Akpri 9
    Документ7 страниц
    Akpri 9
    akia
    Оценок пока нет
  • Paper Tantangan Pariwisata Bali
    Paper Tantangan Pariwisata Bali
    Документ10 страниц
    Paper Tantangan Pariwisata Bali
    GEKTHA
    100% (1)
  • Akpri 9
    Akpri 9
    Документ7 страниц
    Akpri 9
    akia
    Оценок пока нет
  • Paper Menstra SAP 6
    Paper Menstra SAP 6
    Документ11 страниц
    Paper Menstra SAP 6
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Materi Fix Presentasi
    Materi Fix Presentasi
    Документ14 страниц
    Materi Fix Presentasi
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Sap 10
    Sap 10
    Документ6 страниц
    Sap 10
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Contoh Kasus
    Contoh Kasus
    Документ3 страницы
    Contoh Kasus
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Sap 9
    Sap 9
    Документ7 страниц
    Sap 9
    GEKTHA
    0% (1)
  • Sap 11
    Sap 11
    Документ8 страниц
    Sap 11
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Perbankan SAP 9
    Perbankan SAP 9
    Документ7 страниц
    Perbankan SAP 9
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • SAP 7 Manajemen Strategik FIX
    SAP 7 Manajemen Strategik FIX
    Документ4 страницы
    SAP 7 Manajemen Strategik FIX
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Paper Menstra SAP 5
    Paper Menstra SAP 5
    Документ18 страниц
    Paper Menstra SAP 5
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Materi 8 Analisis Dan Pilihan Strategi
    Materi 8 Analisis Dan Pilihan Strategi
    Документ17 страниц
    Materi 8 Analisis Dan Pilihan Strategi
    NadhifersComunity
    Оценок пока нет
  • Akbank Sap 8 Final
    Akbank Sap 8 Final
    Документ15 страниц
    Akbank Sap 8 Final
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Paper Present Metod
    Paper Present Metod
    Документ4 страницы
    Paper Present Metod
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • SAP 7 Manajemen Strategik FIX
    SAP 7 Manajemen Strategik FIX
    Документ4 страницы
    SAP 7 Manajemen Strategik FIX
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • RMK Full Bab 15
    RMK Full Bab 15
    Документ39 страниц
    RMK Full Bab 15
    GEKTHA
    100% (1)
  • Sejarah LPD
    Sejarah LPD
    Документ8 страниц
    Sejarah LPD
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Paper Menstra SAP 6
    Paper Menstra SAP 6
    Документ11 страниц
    Paper Menstra SAP 6
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Bab 12
    Bab 12
    Документ2 страницы
    Bab 12
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Bab 14
    Bab 14
    Документ12 страниц
    Bab 14
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Bab 13
    Bab 13
    Документ3 страницы
    Bab 13
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Presentasi PEROR
    Presentasi PEROR
    Документ2 страницы
    Presentasi PEROR
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • Bagian Gektha Bab 15
    Bagian Gektha Bab 15
    Документ2 страницы
    Bagian Gektha Bab 15
    GEKTHA
    Оценок пока нет
  • RMK Full Bab 15
    RMK Full Bab 15
    Документ39 страниц
    RMK Full Bab 15
    GEKTHA
    100% (1)