Вы находитесь на странице: 1из 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi

: Keperawatan Medikal Bedah

Topik

: Post Fraktur

Sub Topik

: Mobilisasi Post Fraktur

Sasaran

: Pasien dan keluarga di Ruang Soka

Tempat

: Kamar 4 Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang

Hari/Tanggal

: Kamis, 12 November 2015

Waktu

: 1 x 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Pada akhir proses penyuluhan, diharapkan semua peserta penyuluhan mengerti
dan memahami tentang Fraktur Tibia Dextra dan cara mengatasi, mendeteksi,
mencegah, dan cara mengobatinya. Serta setelah diberikan penyuluhan kesehatan
mengenai mobilisasi post fraktur diharapkan pasien dan keluarga memahami
tentang mobilisasi post fraktur.
B. Tujuan Instruktional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan peserta mampu;
1 Memahami tentang pengertian patah tibia dextra
2 Mengenal tentang penyebab patah tibia dextra
3 Mengerti tentang tanda dan gejalanya
4 Mengenal macam-macam patah tulang
5 Mengetahui tentang cara penatalaksanaanya
C. Materi
1. Pengertian patah tulang tibia dextra
2. Penyebab patah tulang tibia dextra
3. Tanda dan gejala patah tulang tibia dextra
4. Macam-macam patah tulang
5. Penatalaksanaan patah tulang tibia dextra
6. Pencegahan infeksi pada patah tulang tibia dextra
7. Manfaat mobilisasi post fraktur
D. Metode

1. Ceramah.
2. Demostrasi
3. Tanya Jawab
E. Media
a. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan

Pembukaan
(5 menit)

Kegiatan perawat

a. Salam pembuka
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan
maksud

Kegiatan klien

dan

Media

Mendengarkan

Ceramah

keterangan penyaji

leaflet

tujuan
d. Membagikan leaflet

Penyajian
( 30 menit )

Menyampaikan materi :
a

Pengertian patah tulang tibia

dextra
Penyebab patah tulang tibia

dextra
Tanda dan gejala patah tulang

d
e

tibia dextra
Macam-macam patah tulang
Penatalaksanaan patah tulang

Memperhatikan dan Ceramah


mendengarkan
keterangan penyaji

tibia dextra
f Pencegahan infeksi pada patah
tulang tibia dextra
Penutup
( 10 menit )

a. Melakukan tanya jawab


b. Menutup pertemuan

Mendengarkan dan Ceramah


bertanya

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur.
2. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
3. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di kamar 4 Ruang Soka.
4. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
H. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
I. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat mengerti dan memahami tentang Fraktur Tibia
Dextra meliputi:
1. Pengertian patah tulang tibia dextra
2. Macam-macam patah tulang
3. Penyebab patah tulang tibia dextra
4. Tanda dan gejala patah tulang tibia dextra
5. Penatalaksanaan patah tulang tibia dextra
6. Peserta penyuluhan memberikan pertanyaan tentang Fraktur Tibia Dextra
permasalahan yang dialami serta cara mengatasi.
7. Mobilisasi post fraktur.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd
ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.
Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing
Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.
Poter & Pery. 2005. Fundamental Of Nursing

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


A. Pengertian Fraktur Tibia Dextra
Patah tulang adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan
yang disebabkan oleh kekerasaan.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa.
Fraktur terbuka adalah patah tulang dimana fragmen tulang yang
bersangkutan sedang atau pernah berhubungan dengan dunia luar.
B. Penyebab Fraktur Tibia Dextra
1. Trauma
Di dalam : Penyebab ruda paksa merusak kulit, jaringan lunak dan tulang.
Di luar : Fragmen tulang merusak jaringan lunak dan menembus kulit.
2. Patologis (penyakit pada tulang)
3. Degenerasi spontan.
C. Macam-macam Fraktur Tibia Dextra
Patah Tulang Terbuka, bila terdapat hubungan antara fragemen tulang dengan
dunia luar karena adanya perlukan di kulit, fraktur terbuka dibagi menjadi tiga
derajat, yaitu :

1. Derajat I- luka kurang dari 1 cm- kerusakan jaringan lunak sedikit tidak ada
tanda luka remuk.- fraktur sederhana, tranversal, obliq atau kumulatif ringan.Kontaminasi ringan.
2. Derajat II- Laserasi lebih dari 1 cm- Kerusakan jaringan lunak, tidak luas,
avulse- Fraktur komuniti sedang.
3. Derajat III Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur kulit,
otot dan neurovaskuler sertakontaminasi derajat tinggi.
D. Tanda dan Gejala
1. Deformitas daya terik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah
dari tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti :
a. Rotasi pemendekan tulang
b. Penekanan tulang
2. Bengkak : edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi darah
3.
4.
5.
6.

dalam jaringan yang berdekatan dengan fraktur.


Echumosis dari Perdarahan Subculaneous.
Spasme otot spasme involunters dekat fraktur.
Tenderness/keempukan.
Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari tempatnya

dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.


7. Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin

terjadi

dari

rusaknya

saraf/perdarahan).
8. Pergerakan abnormal.
9. Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah.
10. Krepitasi.
E. Penatalaksanaan Fraktur
Fraktur biasanya menyertai trauma. Untuk itu sangat penting untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas (airway), proses pernafasan
(breathing) dan sirkulasi (circulation), apakah terjadi syok atau tidak. Bila sudah
dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
secara terperinci. Waktu tejadinya kecelakaan penting ditanyakan untuk
mengetahui berapa lama sampai di RS, mengingat golden period 1-6 jam. Bila
lebih dari 6 jam, komplikasi infeksi semakin besar. Lakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisis secara cepat, singkat dan lengkap. Kemudian lakukan foto
radiologis. Pemasangan bidai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan

mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada jaringan lunak selain
memudahkan proses pembuatan foto.
F. Komplikasi
1. Perdarahan, syok septik, kematian
2. Tetanus
3. Gangren
4. Kekakuan sendi
5. Perdarahan sekunder
6. Osteomielitis kronik
G. Langkah-langkah ROM Post Fraktur
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
teratur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat menuju kemandirian.
1. Macam-macam mobilisasi
a. Aktif
Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri
tanpa bantuan perawat atau keluarga.
b. Pasif
Mobilisasi pasif adalah latihan yang diberikan pada klien yang
mengalami kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada
tulang dan sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga
klien memerlukan bantuan perawat atau keluarga.
2. Manfaat Mobilisasi
a. Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi.
b. Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang.
c. Meningkatkan kekuatan otot.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mobilisasi
a. Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing
atau kecapaian.
b. Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya
c.
d.
e.
f.

pembengkakan dan luka.


Pastikan pakaian dalam keadaan longgar.
Jangan lakukan pada penderita patah tulang.
Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan.
Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau

luka pada penderita.


g. Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan
latihan.
h. Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama.

i. Hindari gerakan yang terlalu sulit.


j. Jika kejang pada saat latihan, hentikan.
k. Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan
dengan perlahan.
Menurut (Potter & Perry, 2005), mobilisasi dapat di lakukan dengan range
of motion aktif.
1. Leher, spina, serfikal.
a. Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45.
b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45.
c. Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 4045.
d. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin
kearah setiap bahu, rentang 40-45.
e. Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,rentang
180.
Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
2. Bahu
a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan keposisi
di atas kepala, rentang 180.
b. Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,
rentang 180.
c. Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60.
d. Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala
dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180.
e. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuhsejauh
mungkin, rentang 320.
f. Rotasi dalam : Dengan

siku

pleksi,

memutar

bahu

dengan

menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke


belakang, rentang 90.

g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari
ke atas dan samping kepala, rentang 90.
h. Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang
360.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
3. Siku
a. Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150.
b. Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150
4. Lengan bawah
a. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan menghadap ke atas, rentang 70-90.
b. Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap
ke bawah, rentang 70-90.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lenganbawah,
rentang 80-90.
b. Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90.
c. Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang
sejauh mungkin, rentang 89-90.
d. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30.
e. Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang
30-50.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
6. Jari- jari tangan
a. Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90.
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90.

c. Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,


rentang 30-60.
d. Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang
lain, rentang 30.
e. Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
a. Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,rentang
b.
c.
d.
e.

90.
Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90.
Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30.
Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30.
Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.


8. Pinggul
a. Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120.
b. Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,
rentang 90-120.
c. Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang30-50.
d. Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 3050.
e. Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50.
f. Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain,
rentang 90.
g. Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,
rentang 90.
h. Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Lutut

a. Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130.


b. Ekstensi :Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
10. Mata kaki
a. Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30.
b. Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
ke bawah, rentang 45-50.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
a. Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10.
b. Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
12. Jari-Jari Kaki
a. Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60.
b. Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60.
c. Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15.
d. Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Вам также может понравиться