Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 2

Dasar Teori
2.1 Gerak
Gerak didefinisikan sebagai perubahan letak yang terus menerus. Adapun
kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa
memperdulikan penyebab gerak benda. Gerak yang dialami oleh sebuah benda
yang memiliki lintasan lurus disebut dengan gerak lurus. Dalam hal gerak lurus
hanya terjadi pada benda yang memiliki lintasan lurus dalam hal ini bisa seperti
gerak mobil di jalan raya dan yang terpenting adalah lintasannya harus lurus.
(Halliday, 2010,15)
2.2 Besaran pada gerak

Untuk dapat menentukan dengan tepat posisi dari suatu benda yang bergerak
lurus, maka ditetapkan terlebih dahulu suatu titik pada garis gerak benda tersebut
sebagai titik asal gerak.Perpindahan merupakan perubahan posisi benda pada titik
awal pada posisi akhir dimana dilambangkan dengan x dimana besarnya
x = x2 x1..................................................(2.1)
Simbol menunjukkan perubahan kuantitas (besaran) yang berarti nilai akhir
dikurangi dengan nilai awal. Perpindahan merupakan besaran vektor yang
memiliki nilai dan arah. Bila benda berpindah dengan arah yang berlawanan maka
besarnya nilai perpindahan bernilai negatif.
2.3 Kecepatan Rata-rata

Kecepatan rata rata merupakan perbandingan perpindahannya dengan selang


waktu t2 t1. Besarnya kecepatan disimbolkan dengan v dimana kecepatan
merupakan besaran vektor, arahnya sama dengan perpindahan. Besarnya
kecepatan rata rata dapat ditulis
v
x 2x 1
V rata rata =
=
...........
t
t 2t 1
...................................................(2.2).
Notasi pada persamaan diatas berarti pada posisi benda pada x 1 pada waktu t1 dan
x2 pada t2. Satuan umum untuk v rata rata adalah meter per detik (m/s). Anda
mungkin akan melihat satuan yang lain dalam soal, tetapi akan selalu dalam
bentuk panjang/waktu. (Halliday,2010,17)
Laju rata-rata adalah cara lain untuk menggambarkan seberapa cepat
suatu partikel bergerak. Sementara kecepatan rata-rata melibatkan melibatakan
perpindahan partikel, laju rata-rata melibatkan jarak total yang tercakup, tidak
bergantung pada arah; yaitu
t

jarak total .......................................................................... (2.3)


Savg=

Karena laju rata-rata Savg tidak melibatkan arah, maka tidak memiliki tanda
aljabar. Kadang-kadang Savg sama dengan Vavg. Akan tetapi ketika suatu objek

bergerak kembali pada lintasannya, kedua pergerakan tersebut bisa menjadi sangat
berbeda. (Halliday,2010,17)
2.4 Kecepatan sesaat

Kecepatan suatu partikel pada suatu saat atau pada titik di lintasannya
disebut kecepatan sesaat. Hal ini perlu kita definisikan dengan seksama. Misalnya
kita hendak menentukan kecepatan sesaat partikel di titik P. Kecepatan rata-rata
antara P dan Q ada hubungannya dengan seluruh perpindahan x serta dengan
seluruh selang waktu t. Bayangkan titik kedua O di ambill makin dekat pada titik
pertama P dan kecepatan rata-rata dihitung untuk perpindahan dan selang waktu
yang makin pendek. Maka kecepatan sesaat di titik pertama dengan demikian
dapat di definisikan sebagai harga limit dari kecepatan rata-rata bila titik kedua
diambil makin dekat ke titik pertama. Meskipun perpindahan itu lalu menjadi
sangat kecil pula, tetapi hasilnya baginya belum tentu berupa besaran yang kecil.
(Sears Zemansky,2009,67)
Dalam hitung analisa harga limit x/t, dengan mendekatnya t pada
harga nol, ditulis dx/dt dan disebut turunan atau derivat x terhadap t.
Jika v ialah simbol untuk kecepatan sesaat, maka besarnya ialah
x
t
dx
V=
=
.........................................................................(2.4)

dt
lim
to

Kecepatan sesaat adalah juga suatu vektor, arahnya sama dengan arah limit
vektor perpindahan x. Oleh karena t harusnya positif, maka teranglah bahwa
tanda v sama dengan tanda x. Jadi kecepatan positifnya menunjukan gerakan ke
kanan sepanjang sumbu-x, bila kita memakai perjanjian tanda yang lazim .
Sedangkan laju rata-rata suatu benda sama dengan seluruh jarak lintasan
yang ditempuhnya dibagi lama waktu yang terpakai. Jadi, bila sebuah mobil
menmpuh jarak yang panjang seluruhnya 150km dalam waktu 3 jam, maka
dikatakan lajunya 50km per jam, sekalipun perjalanannya dimulai dan berakhir di
tempat yang sama. Dalam hal ini kecepatan rata-rata di katan sam dengan nol,
karena perpindahan juga sama dengan nol. (Sears Zemansky,2009,68)
2.5 Percepatan rata-rata dan Percepatan sesaat

Kecuali pada kejadian atau kasus tertentu, kecepatan suatu benda berubah
terus selama gerak berlangsung. Dalam hal seperti ini, benda itu dikatakan
bergerak dengan gerak yang dipercepat atau mempunyai percepatan.
peruba h an kecepatan( vektor)
Percepatan rata-rata (vektor) =
selang waktu (skalar )
.....................(2.5)
v2 v
v
a
=
=
t
t 2t 1
...................................(2.6)
Di sini t 1 dan t 2 ialah waktu-waktu yang bersangkutan dengan kecepatan
v 1 dan v 2 . Karena v 1 dan
v 2 itu vektor, maka besaran v 2v 1
adalah selisih vektor.
1

Percepatan sesaat suatu benda, yaitu percepatannya pada saat tertentu, atau
pada suatu titik tertentu dilintasannya didefinisikan seperti cara mendefinisikan
kecepatan sesaat. Percepatan sesaat penting artinya dalam hukum-hukum
mekanika. Percepatan rata-rata tidak begitu sering dipergunakan. Dari itu, buat
selanjutnya yang dimaksudkan denganpercepatan adalah percepatan sesaat.
Definisi percepatan yang baru saja diberikan, berlaku untuk gerak sepanjang
sembarang lintasan, baik lurus maupun lengkung. Bila partikel bergerak dalam
lintasan lengkung, arah kecepatannya berubah-ubah dan perubahan arah ini juga
menimbulkan suatu percepatan
Percepatan a = dv/dt dapat dirumuskan dalam berbagai bentuk. Karena v =
dx/dt, maka
dv d dx d 2 x
=
= 2
a=
dt dt dt
dt
oleh karena itu, percepatan itu ialah turunan (derivat) kedua koordinat
terhadap waktu. Kita dapat pula menulis :

( )

dv dv dx
dv
=
=v
dt dx dt
dx
yang merumuskan pecepatan dalam bentuk perubahan kecepatan ruang per sekon,
dv/dx(Sears Zemansky, 1990, 70)

a=

2.6 Hukum Newton II

Dalam gerak lurus ini kita juga tidak bisa mengabaikan tentang hukum
Newton II yaitu : Gaya neto pada benda sebanding dengan hasi kali masa benda
dan percepatannya.
Dalam bentuk persamaan,
F = ma .................................................................. (2.7)
Persamaan ini sangat sederhana, tetapi kita harus menggunakannya dengan hatihati. Pertama, haru diperhatikan kepada benda yang mana hukum Newton kedu
tersebut akan diterapkan. Kemudian F haruslah jumlah vektor dari semua gaya
yang berlaku pada benda. Hanya gaya yang berlaku pada benda saja yang di
masukkan pada penjumlahan vektor, bukan gaya yang berlaku pada benda lain
yang mungkin terlibat dalam situasi yang diberikan. Contohnya, jika berada dalam
permainan rugby, gaya neto dijumlahkan vektor semua dorongan dan tarikan pada
tubuh. Tidak termasuk dorongan dan tarikan pada pemain lain.
Seperti persamaan pada vektor yang lain persamaan di atas setara
dengan tiga komponen persamaan berikut, satu untuk tiap sumbu sistem koordinat
xyz :
Fx= max,
Fy= may,
Fz= maz
Tiap-tiap persamaan di atas menghubungkan komponen gaya neto pada setiap
sumbu dengan percepatan pada arah sumbu yang sama. Misalnya, persamaan
pertama menunjukan jumlah semua komponen gaya sepanjang sumbu x, tetapi
tidak menyebabkan percepatan pada arah y dan z. Dengan kata lain, komponen
percepatan ax disebabkan hanya oleh jumlah komponen gaya sepanjang sumbu x.
(Halliday, 2010, 101)

2.7 Macam Gerak Lurus


Suatu benda dikatakan bergerak lurus bila memiliki lintasan yang lurus. Gerak
lurus ada bermacam macam antara lain gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah
beraturan dan gerak lurus berubah tidak beraturan.
a. Gerak lurus beraturan
Di dalam gerak lurus beraturan hanya terdapat komponen kecepatan dimana
besarnya kecepatan adalah konstan. Dan tidak ada percepatan, atau a = 0
dx
v kostan =
dt
atau dx = vdt
x2

t2

d x=v dt
x1

t1

x2 x1 = v( t2 t1)
sehingga diperoleh jarak yang ditempuh dalam waktu t yakni
x = vt ..........................................(2.8)
(Dosen fisika ITS,2012,22)
Gerak dengan Percepatan Konstan

Bila suatu benda bergerak dengan kecepatan yang berubah ubah


secara teratur maka benda tersebut mengalami percepatan. Bila dianggap waktu
awal untuk setiap pembahasan adalah nol; t 1 =0. Kemudian kita tentukan t 2
x
= t sebagai waktu yang diperlukan. Posisi awal ( 1) dan kecepatan awal (

v 1 ) dari sebuah benda sekarang akan dinyatakan dengan x 0 dan v 0 ; dan


pada waktu t, posisi dan kecepatan akan disebut x dan v (bukan x 2 dan v 2 ).
Kecepatan rata-rata selama waktu t akan menjadi
Karena to= 0. Dan percepatan , yang di anggap konstan terhadap waktu akan
menjadi
vvo
a =
.........................................................
t
(2.9)
Satu masalah umum adalah menentukan kecepatan sebuah benda setelah
rentang waktu tertentu , jika di ketahui percepatannya. Kita dapat menyelesaiakn
masalah seperti itu dengan menyelesaikan v pada persamaan terakhir . Kita
kalikan kedua sisi dengan t dan didapat
at = v- vo .......................................................(2.10)
Kemudian ditambahkan vo di kedua sisi untuk mendapatkan:
v = vo + at .....................................................(2.11)
persamaan ini berarti bahwa percepatan a merupakan perubahan rata rata atau
perubahan kecepatan per satuan waktu.suku at ialah hasil kali perubahan
kecepatan per satuan waktu a, dengan lamanya selang waktu t. Oleh sebab itu at
tersebut sama dengan total perubahan kecepatan. Jadi kecepatan v pada saat t
sama dengan kecepatan v0 pada saat t = 0, ditambah dengan perubahan kecepatan

at. Bila pada saat t = 0 benda berada di x o dan pada saat benda pada t berada pada
x maka
v
x

dx = t 0 + at )
x0

Sehingga
x- x0 = v0 t + at2
x = x0 + v0t + at2 .........................................(2.12)
Dari persamaan didapat persamaan lain yang bisa digunakan untuk gerak lurus
dengan percepatan tetap yang menghubungkan kecepatan v dengan posisi x.
Hubungan tersebut dapat dicari dengan cara
vv 0
Dari persamaan .......... v = v0 + at didapat t =
kemudian di substitusikan
a
ke persamaan.... menghasilkan
x = x 0 + v0
Salah satu contoh gerak lurus dengan percepatan konstan adalah gerak jatuh
bebas.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam percobaan fletchers trolley antara lain


satu set fletchers trolley, holding magnet, satu buah stop clock, small contact
plate, power supply tegangan rendah, morse key satu buah, satu set kabel
penghubung delapan buah.
3.2 Cara Kerja

Pada percobaan fletchers trolley digunakan dua rangkaian. Langkah


pertama yang dilakukan yaitu rangkaian pertama dirangkai seperti pada gambar
dengan panjang A-B 20cm. Langkah kedua dicatat waktu trolley untuk menempuh
jarak antara titik A dan titik B, dan diulangi sebanyak sepuluh kali. Langkah
ketiga diulangi langkah pertama dan kedua dengan jarak A-B 25 cm, 30 cm, 35
cm, 40 cm, 45 cm, 50 cm, 55 cm, 60 cm, dan 65 cm. Langkah keempat, dirangkai
rangkaian kedua seperti gambar dengan panjang B-C 6 cm dan 10 cm dari variasi
jarak A-B. Langkah kelima diatur penyangga beban agar pada saat trolley
menyentuh small contact plate pertama (titik B), beban tepat disangga oleh
penyangga. Langkah keenam dicatat waktu trolley menempuh jarak B-C, dan
untuk setiap percobaan diulang sepuluh kali.

Вам также может понравиться