Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
8.1
menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak
boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus
dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan
yang berlimpah pada masa yang akan datang.
8.1.1
Keselamatan Kerja
b.
Memberikan
solusi
untuk
meningkatkan
program
tertata.
Runtuhnya lubang bukaan
Kebakaran tambang
Gas berbahaya
Untuk mengatasi hal hal tersebut diatas PT. Glory Aurum Indonesia
melakukan pencegahan diantaranya :
-
berbahaya.
Mengawasi penggunaan bahan bakar pada mesin.
Standarisasi penggunaan peralatan.
Melalukan penyanggan dengan menggunakan rock bolt dan shotcret
Melakukan sistem monitoring terhadap konsidi dan kandungan gas
dalam stope
3. Faktor Diluar Jangkauan Manusia (Kehendak Tuhan).
Untuk faktor yang satu ini cenderung tidak bisa dihindari karena
berhubungan langsung dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa yaitu takdir dari
masing masing individu.
8.1.2
Kesehatan Kerja
Kegiatan penambangan Emas PT. Glory Aurum Indonesia dapat
Ketrampilan
Kesegaran jasmani
Perusahaan akan mengadakan sarana-sarana olahraga dan pada hari
tertentu pekerja diwajibkan mengikuti senam kesegaran jasmani
agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Selain itu juga diadakan
pengecekan kesehatan berkala kepada para pekerja di poliklinik
perusahaan yang tersedia. Hal ini untuk memastikan kondisi
karyawan siap bekerja dalam fisik yang memadai atau tidak.
Gizi
Perusahaan akan mengatur pola makan dan gizi yang diatur dari
komposisi makanan, jumlah, dan ketepatan penjadwalan waktu
makan.
Usia
Regenerasi
pekerja,
artinya
apabila
usia
pekerja
tinggi,
Motivasi
Motivasi motivasi diberikan melalui iklan atau dengan pertemuan
pertemuan, sehingga pekerja menjadi tambah semangat dan
bertanggung jawab dengan pekerjaannya.
2) Lingkungan kerja
-
Fisik
Lingkungan yang nyaman dan sarana sarana pendukung yang
baik serta tatanan lingkungan yang baik akan mengurangi dampak
kecelakaan yang terjadi.
Biologi
Pencemaran sampah organik akan menimbulkan bakteri dan virus
yang akan berkibat buruk bagi pekerja, jadi sampah sampah
Fisiologi
Lingkungan yang menimbulkan rasa nyaman. Hal ini dimaksudkan
agar menimbulkan semangat kerja, sehingga desain lingkungan
kerja dibuat agar pekerja menjadi betah dan merasa nyaman serta
aman setiap melakukan pekerjaannya.
3) Beban kerja
-
Fisik
Pengaturan waktu istirahat dan pembagian waktu kerja akan
mengurangi dampak kelelahan pekerja, sehingga fisik pekerja tetap
terjaga dari rasa lelah yang dapat berakibat fatal pada dirinnya dan
perusahaan karena proses proses pertambangan akan terganggu.
Mental
Kurangnya
motivasi
serta
pelatihan
para
pekerja
akan
Sosial
Mengadakan pertemuan pertemuan antar pekerja juga wajib
dilakukan agar para pekerja tidak kaku dan segan apabila mereka
berada pada satu kelompok kerja, keakraban pekerja diperlukan
sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik.
pernapasan
disebabkan
oleh
debu
tambang
Gambar 8.1
Organisasi Manajemen Keselamatan Kerja
Keberhasilan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu
industri sangat bergantung pada pandangan manajemen terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja itu sendiri. Ungkapan ini didasarkan pada kenyataan dimana
masih banyak perusahaan yang berpandangan bahwa penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam kegiatannya akan mengurangi perolehan keuntungan
perusahaan.
Pandangan ini sama sekali tidak dapat dibenarkan, karena pada hakekatnya
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja justru akan melipat gandakan
keuntungan melalui pencegahan kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian
dan peningkatan produktifitas. Bahkan tidaklah berlebihan apabila suatu industri
yang memiliki resiko tinggi seperti industri pertambangan berpandangan bahwa
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab seluruh
karyawan dan tidak semata-mata tanggung jawab suatu bagian atau pimpinan
perusahaan. Hal ini dimungkinkan mengingat adanya pernyataan manajemen yang
mengidentikkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu segala perlakuan terhadap produk tidak dapat
dibedakan dengan perlakuan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat disusun sebagai
berikut:
a.
b.
c.
kerja tersebut di atas maka tujuan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
adalah melakukan pencegahan kecelakaan atau kerugian perusahaan dengan
merealisasikan setiap fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan yang
dibatasi oleh sumber atau masukan yang dimiliki.
Gambar 8.2
Siklus PDCA dalam penerapan SMK3
Kunci Keberhasilan Penerapan SMK3 diantaranya yaitu :
1. SMK3 harus komprehensif dan terintegrasi dengan seluruh langkah
pengendalian yang dilakukan dan sistem manajemen lainnya.
2. SMK3 harus dijalankan dengan konsisten dalam operasi sebagai satu-satunya
cara untuk pengendalian risiko dalam organisasi.
3. SMK3 harus konsisten dengan hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko
yang dilakukan.
4. SMK3 harus mengandung elemen-elemen implementasi yang berlandaskan
siklus proses manajemen PDCA.
5. Semua unsur atau individu harus memahami konsep dan implementasi SMK3.
6. Adanya dukungan dan komitmen manajemen puncak dan seluruh elemen dalam
organisasi untuk mencapai kinerja K3 terbaik.
8.1.4 Peralatan dan perlengkapan
Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang akan disediakan diberbagai lokasi
kegiatan penambangan, pemuatan, pengangkutan dan pengolahan emas adalah
seperti terlihat pada Tabel 8.1
No
Tabel 8.1.
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lokasi
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1 Tambang
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Instalasi
pengolahan
a.
b.
c.
Helm pengaman
Sepatu pengaman
Kacamata pelindung
Sarung tangan
Masker debu dan earplug
Reflector vest
Alat pemadam api dan perlengkapan K-3 di
masing-masing kendaraan pengangkut personil dan
alat-alat pengangkut tambang.
Bendera merah dan kuning (tinggi 2 m) untuk
kendaraan pengangkutan personil, pengawas
Rambu lalu lintas batas kecepatan truk 40 km/jam
dan kendaraan personil 60 km/jam
Helm pengaman
Sepatu pengaman
Sarung tangan kulit
8.1.5
Gudang
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
e.
Tabel 8.2.
Langkah-langkah pelaksanaan K-3 pertambangan
No
Kegiatan
Patroli keamanan
Inspeksi keamanan
Kampanye keselamatan
5.
Pelindung keamanan
Pemilihan operator
Laporan keselamatan kerja
Uraian
a.
8.2.Dampak Kegiatan
Setiap tahap kegiatan pertambangan batubara PT. Glory Aurum Indonesia
diperkirakan menimbulkan dampak. Tahap kegiatan pertambangan emas
PT.
PT. Glory
baik. Sikap dan persepsi masyarakat positif jika dilakukan secara transparan
dan berkesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Harapan lain untuk penyerapan tenaga kerja adalah dari tumbuh dan
berkembangnya sektor
yang
dipindahkan
atau
direlokasikan.
Perusahaan
juga
Peternakan
PT. Glory Aurum Indonesiaakan membuat peternakan sapi pot
dan
Gambar 8.3
Kandang sapi
Kandang domba yang digunakan berukuran panjang 6 meter dan lebar
2.5 meter. Rumput yang digunakan untuk makan sapi dan domba didapat
dari hutan semak yang ada disekitar area kandang
Gambar 8.4
Kandang domba
Sapi dan domba tersebut akan dirawat dan diurus oleh warga sampai
sapi dan domba siap dipotong. Usia siap potong sapi kira-kira 2.5
tahun dan siap untuk dijual. Hasil penjualan akan dinikmati oleh warga
dengan pembagian yang jelas dan transparan.
1. Program pelatihan disini bertujuan untuk mengembangkan
kreativitas masyarakat disekitar daerah pertambangan untuk
memproduksi benda atau kerajinan yang bernilai jual seperti
melakukan pelatihan bagaimana cara membuat baju, cenderamata,
mug. Program ini merupakan program persiapan yang sifatnya
berkelanjutan tujuannya agar roda perekonomian disekitar daerah
pertambangan
dapat
terus
Perizinan Pertambangan
berputar
walaupun
kegiatan
Persyaratan administratif.
Persyaratan teknis.
Persyaratan lingkungan.
Persyaratan finansial.
Masing-masing IUP harus diurus dengan persyaratan yang agak berbeda,
Yogyakarta.
Menurut UU No 4 tahun 2009, pasal 36 ayat 1, ketentuan yang terdapat dalam
pembuatan izin IUP operasi produksi meliputi:
a. nama perusahaan.
b. luas wilayah.
c. lokasi penambangan.
d. lokasi pengolahan dan pemurnian.
e. pengangkutan dan penjualan.
f. modal investasi.
g. jangka waktu berlakunya IUP.
h. jangka waktu tahap kegiatan.
i. penyelesaian masalah pertanahan.
j. lingkungan hidup termasuk reklamasi dan pascatambang.
k. dana jaminan reklamasi dan pascatambang.
1. perpanjangan IUP.
m. hak dan kewajiban pemegang IUP.
n. rencana pengembangan dan pernberdayaan masyarakat di sekitar wilayah
pertambangan.
o. perpajakan.
p. penerimaan negara bukan pajak yang terdiri atas iuran
tetap dan iuran produksi.
q. penyelesaian perselisihan.
r. keselamatan dan kesehatan kerja.
s. konservasi mineral atau batubara.
t. pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi dalam negeri.
u. penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan.
pertambangan yang baik.
v. pengembangan tenaga kerja Indonesia.
w. pengelolaan data mineral atau batubara.
x. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi.
pertambangan mineral atau batubara.
Adapun surat izin surat izin permohonan IUP (Lampiran J).
15