Вы находитесь на странице: 1из 1

Apenditis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang dapat timbul tanpa

sebab yang jelas dan merupakan penyebab akut yang paling sering teradi pada
kuadran kanan bawah rongga abdomen.

Anatomi
Saluran pencernaan pada dasarnya adalah saluran (tabung) dengan panjang
sekitar 30 kaki (9m). Saluran pencernaan mencakup organ organ berikut : mulut,
faring, esophagus, lambung, usus halus (terdiri dari duodenum, jejenum, dan
ileum), usus besar (terdiri dari sekum, apendiks, kolon, dan rectum) dan anus
(lauralee sherwood, 2001).
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira kira 10 cm
(kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum.
Fisiologi
Apendiks menghasilkan lendir 1-2ml perhari. Lendir ini normalnya dicurahkan ke
dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di
muara apendiks tampaknya berperan pada pathogenensis apendisitis (wim de
jong, 2004) immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT yang terdapat
di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA. Imunoglobulin itu
sangat efektif sebagai perlindungan terhadap infeksi. Namun demikian,
pengangkatan apendik tidak memengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah
jaringan limf disini sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran
cerna dan di seluruh tubuh (Wim De Jong, 2004)

Klasifikasi apendisitis
1. Apendisitis akut
2. Apendisitis kronik. Di bvagia atas apendisitis kronik fokalis atau parsial
setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronik obliteritiva
yaitu apendiks miring biasanya ditemukan pada usia tua.

Etiologi
Penyebeb apendisistis umumnya disebabkan oleh : infeksi bakteri, faktor
pencetusnya ada beberapa kemungkinan sampai sekarang belum diketahui
secara pasti. Di antaranya faktor pnyumbatan (obstruksi) pada pasien saluran
(lumen) apendiks oleh timbunan tinja / feces yang keras

Вам также может понравиться