Вы находитесь на странице: 1из 11

IV.

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH DAUN DAN BAGIAN ATAS


TANAMAN LAINNYA
4.1 Penyerapan Gas Melalui Stomata
Pada tanaman terestrial, stomata merupakan tempat pertukaran udara
(CO2 dan O2) dengan atmosfer. Nutrisi tanaman dalam bentuk gas seperti
SO2, NH3, dan NO3 memasuki daun melalui stomata.

4.1 Penyerapan Larutan


Pada tumbuhan air, daun merupakan tempat penyerapan nutrisi
tanaman sedangkan pada terestrial penyerapan larutan hara oleh permukaan
daun dan bagian tanaman lainnya terhambat oleh sel epidermis. Dinding ini
dilapisi lilin dan cutin dan mengandung pectin, hemiselulose dan selulose.
Terdapat sedikit gradien dari struktur bagian luar dinding sel yang hidrofobik
ke bagian dalam yang hidrofilik. Fungsi utama lapisan permukaan yang
hidrofobik ialah untuk melindungi daun dari kehilangan air yang terlalu
banyak karena transpirasi dan juga kehilangan larutan organik dan anorganik
karena pencucian oleh hujan.
Pergerakan larutan melewati lapisan kutikula terjadi dalam rongga
(kanal) dan disebut ectodesmata, yang bersifat nonplasmatik dan bertindak
sebagai jalan untuk transpirasi kutikula atau transpirasi peristomata, yang
tersebar pada permukaan sistem dinding sel daun, diantara sel guard dengan
sel tetangganya. Terdapat korelasi positif antara penyebaran stomata dengan
intensitas penyerapan unsur hara dari penyemprotan melalui daun.

Perbedaan resistensi terhadap penetrasi larutan pada berbagai bagian


kutikula dapat dilihat pada gambar
Permukaan
Daun
Kutikula

Dinding sel
Gambar. Skema Penetrasi Larutan Melalui Lapisan Kutikula pada Sel
Epidermis Daun.

Penetrasi larutan secara langsung dari permukaan daun melalui stomata


yang terbuka memegang peranan penting. Karena lapisan Kutikula (bagian
dalam kutikula) selalu menutupi permukaan sel guard (G) dalam rongga
stomata. Oleh karena itu tingkat penyerapan ion dari foliar sprays lebih besar
pada malam hari ketika stomata menutup dari pada siang hari waktu stomata
terbuka.

Sel-sel daun seperti halnya sel-sel akar menyerap unsur hara


melalui apoplas. Dengan demikian dipengaruhi pula oleh faktor luar seperti
konsentrasi unsur hara dan valensi, juga temperatur, dan oleh faktor dalam
seperti aktivitas metabolisme.

Pada konsentrasi tertentu ternyata

penyerapan unsur hara pada daun lebih rendah dibandingkan dengan


pada akar, hal itu terjadi karena ada lapisan kutikula pada daun yang
membatasi difusi unsur hara ke dalam membran plasma sebagai tempat
penyerapan. Ketebalan kutikula ini berbeda-beda pada spesies tanaman dan
juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tumbuh, misalnya tanaman yang
ternaungi berbeda dibandingkan dengan yang tidak ternaungi.

Penyerapan unsur hara melalui daun dipengaruhi pula oleh umur,


makin tua penyerapannya makin sedikit, dikarenakan menurunnya aktivitas
metabolisme pada daun tua dan meningkatnya permeabilitas membran serta
bertambah tebalnya lapisan kutikula.

Cahaya mempengaruhi penyerapan melalui daun berkaitan dengan


transpirasi sehingga pada waktu terang benderang butiran semprot pada
permukaan daun cepat mengering.
4.3 Aplikasi Unsur Hara Melalui Daun
Penyemprotan unsur hara melalui daun lebih cepat dapat mensuplai
hara bagi tanaman dari pada melalui akar. Beberapa masalah yang dihadapi
pada cara ini adalah :
1. Tingkat penetrasi yang rendah terutama pada daun berkutikula tebal
2.
3.
4.
5.

(misalnya jeruk dan kopi).


Hanyut pada permukaan hidrofobik.
Tercuci oleh air hujan.
Cairan semprot cepat kering.
Translokasi yang terbatas seperti terjadi pada Ca terutama pada

daun tua.
6. Hanya sedikit unsur hara yang dapat diaplikasikan pada satu kali
7.

penyemprotan (rata-rata 1% x 400 l/ha; kecuali urea dapat 10%)


Merusak daun (nekrosis atau terbakar)

Kerusakan daun akibat konsentrasi larutan yang tinggi merupakan


problema terutama yang timbul akibat ketidak seimbangan nutrisi secara
lokal pada jaringan daun dari pada akibat efek osmotik seperti pada Tabel
4.1. Pada konsentrasi urea yang tinggi kerusakan daun lebih besar tapi dapat
ditanggulangi dengan cara langsung disemprot sukrose. Cara ini dapat
meningkatkan tekanan osmotik pada penyemprotan melalui daun.

Kerusakan daun akan berkurang jika larutan semprot memiliki


pH rendah. Penambahan surfactan berbahan dasar silika dapat
mengurangi kerusakan daun dan sekaligus meningkatkan efisiensi
penyemprotan, terutama pada daun yang memiliki lapisan kutikula tipis
(Horesh dan Levy, 1981).

Tabel 4. Pengaruh Aplikasi Urea dan Sukrose terhadap Kerusakan Daun


Kedelai.
Perlakuan (g/cm2)
Urea
Sukrose
159
0
478
0
478
909
478
2726

Bagian Daun yang Rusak


(% dari total luas daun)
0
25
15
3

Aplikasi pupuk melalui daun memiliki faedah yang nyata pada


kondisi sebagai berikut :
1. Rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah
Pada tanah kapur ketersediaan Fe sangat rendah dan defisiensi Fe
sangat meluas. Aplikasi Fe melalui daun akan sangat efisien daripada
aplikasi melalui tanah karena mahalnya Fe-chelate, dan ini
merupakan suatu metode untuk menanggulangi bahan organik.
Kahat Mn dapat ditanggulangi dengan baik melalui aplikasi Mn
pada daun.
2. Kekeringan pada top soil
Di daerah semiarid rendahnya air tersedia pada top soil
menyebabkan berkurangnya ketersediaan unsur hara selama musim
bertanam merupakan gejala yang umum. Meskipun air tersedia
masih terdapat dalam subsoil, namun nutrisi tanaman menjadi faktor
pembatas. Pada keadaan ini aplikasi pupuk melalui daun lebih efektif
dari pada melalui tanah.
3. Berkurangnya aktivitas akar pada fase reproduktif.
Adanya kompetisi pengguna karbohidrat, aktivitas akar dan juga
penyerapan nutrisi melalui akar berkurang pda fase reproduktif.
Aplikasi melalui daun akan dapat mengkonpensasi kekurangan ini.
4. Meningkatkan kandungan protei pada biji serealia.
Pada serealia seperti gandum, kandungan protein giji untuk
keperluan tertentu seperti pembuatan roti dan makanan ternak
dapat ditingkatkan dengan jalan aplikasi nitrogen melalui daun pada
akhir fase pertumbuhan. Nitrogen yang diaplikasikan pada fase ini
dengan

cepat

dapat

ditranslokasikan

dari

ditransportasikan kebiji yang sedang berkembang.

daun

dan

5. Meningkatkan kandungan kalsium pada buah


Mobilitas Ca pada phloem rendah, sehingga penyemprotan Ca
melalui daun kurang efektif dan harus dilakukan berulang-ulang.
Rasa pahit pada apel ternyata dapat dihilangkan dengan beberapa
kali aplikasi Ca melalui penyemprotan daun, terutama jika
penyemprotan dilakukan juga secara langsung terhadap kulit buah
apel yang sedang tumbuh.
4.4 Pencucian Unsur Hara dari daun
Pencucian dapat didefinisikan sebagai terlepasnya suatu senyawa dari
bagian atas tanaman akibat aktivitas cairan seperti hujan, irigasi, embun, dan
kabut. Senyawa tersebut terlepas karena (a) ekskresi yang aktif ke bagian
permukaan, (b) ekskresi oleh gutasi, (c) hilang dari permukaan daun yang
terganggu, atau (d) tercuci dari apoplas pada jaringan daun.

Pencucian dari daun dan bagian lain tanaman bagian atas ada
manfaatnya bagi ekosistem dan bagi tanaman yang bersangkutan, terutama
pada tanaman tahunan. Pencucian unsur hara mikro pada tanaman yang
memperoleh suplai berlebihan dapat mengurangi keracunan pada tanaman
bersangkutan.
Di daerah hutan hujan tropis pencucian unsur hara dari
daun/bagian atas tanaman cukup besar, misalnya kalium 100-200
kg/ha/th, nitrogen 12-60 kg/ha/th, magnesium 18-45 kg/ha/th, kalsium
25-29 kg/ha/th dan fosfor 4-10 kg/ha/th. Unsur hara yang tercuci ini
kemudian tersedia lagi bagi tanaman bersangkutan atau bagi tanaman
lain didekatnya atau bagi pertumbuhan tanaman baru, jadi penting
sekali dalam resiklus unsur hara dalam ekosistem.

Daya Kerja Pupuk Daun Fosfo N


Butir air akan membentuk bola kecil dan tidak mau menebar rata ke
permukaan daun. Bila bola air ini kena sinar matahari, maka bola air akan
bekerja sebagai lensa.

Adanya unsur hara pendamping, yaitu N+2 memungkinkan zwitter-ion


berpindah tempat dan tempatnya digantikan oleh NH 2. Penggantian
tempat yang terjadi pada rantai senyawa karbon pembentuk dinding sel
memungkinkan terciptanya perubahan muatan negatif menjadi positif.
Medan permukaan daun yang tadinya bermuatan negatif untuk sementara
waktu menjadi positif. Melalui celah bermuatan listrik positif ini ion
fosfat (H2PO4-), ion sulfat (SO4-2), ion borat (Bo3-3) dan ion molibdat
(MoO4-2) dapat masuk kedalam tubuh tanaman. Ion-ion bermuatan positif
seperti amonium (NH4+), Zn+2, Cu+2, Fe+2 dan Mn+2 masuk lewat celah
bermuatan listrik negatif.

Sekali berada dalam daun, unsur hara itu ikut dalam peredaran
metabolisme tanaman. Unsur hara P terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik,
reaksi elektron yang menghasilkan senyawa berenergi kinetik yang tinggi,
seperti reduksi NO3 menjadi NH2 yang diperlukan dalam reaksi transaminasi.
Reaksi kimianya dapat dilukiskan secara sederhana sebagai berikut :

Adenosin monofosfat + H2PO4 Adenosin difosfat


Adenosin difosfat + H2PO4 Adenosin trifosfat
H2PO4
NO3

NH2

AMP

ADP

ADP

ATP

RCC=O

NH2 OH

Protein

RCC=O

NH2 OH

Unsur hara mikro banyak berperan sebagai katalisator dalam reaksireaksi enzimatik, pernafasan, fotosintesis, transfer elektron, pengaturan
pembentukan protein, berperan dalam reaksi-reaksi genetik dan pembentukan
benda vital dalam cairan sel tanaman.

Nitrogennya sendiri, selain membantu mengubah muatan listrik, ia


juga masuk dalam reaksi transaminasi membentuk berbagai senyawa asam
amino yang berakhir dalam pembentukan protein.

Permukaan daun didominasi muatan negatif. Unsur hara P (berupa anion),


oleh karena bermuatan (-) tidak dapat menembus medan listrik bermuatan
(-). Agar anion P masuk ke dalam daun, medan listrik permukaan daun
harus diubah menjadi (+). Hal ini dapat dilakukan bila pada permukaan
daun disemprotkan NH2 sehingga campuran zat hara P dengan NH 2 dapat
digunakan untuk memasok hara P melalui daun.

Melaui celah bermuatan listrik (+) ion fosfat, sulfat, molibdat dapat
masuk melalui daun.
Jika setelah berada pada tubuh daun
(ikut dalam peredaran metabolisme tanaman)
Misal : P terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik
Reaksi elektron yang menghasilkan senyawa berenergi kinetik
yang tinggi seperti reduksi NO3- NH2 yng diperlukan dalam
reaksi transaminasi.

AMP + H2PO4-

ADP

ADP + H2PO4-

ATP

NO3

RCC=O

NH2 OH

NH2

Protein

RUMUS BANGUN ATP


NH2
N

CH2OPOPOPOH
N

OH

OH

OH

O
H

H
H

OH
ADENIN + RIBOSA

OH
TRIFOSFAT

ADENOSIN

Agar pupuk daun menyebar dan melekat pada permukaan daun


ditambahkan surfaktan. Misal : Tepol bahan peniada tegangan
permukaan yang disebabkan adanya lapisan lilin yang menyelimuti
permukaan daun.

Catatan : Tepol :

Catatan : KTK AKAR


SELEKSI TERHADAP UNSUR-UNSUR HARA YANG
DISERAP OLEH TANAMAN, DILAKUKAN OLEH MEMBRAN SEL MELALUI SUATU
PROSES YANG MASIH BELUM DIKETAHUI DENGAN PASTI. PROSES ITU
DIPERKIRAKAN BERLANGSUNG MELALUI SUATU CARRIER /PEMBAWA YANG
BERSENYAWA DENGAN ION TERPILIH UNTUK MASUK KE DALAM
PROTOPLASMA DENGAN MENEMBUS MEMBRAN SEL.
BILA AKAR TANAMAN MENYERAP UNSUR HARA DALAM
BENTUK KATION (K+, Ca2+), dll. MAKA DARI AKAR AKAN DIKELUARKAN KATION
H+ DALAM JUMLAH YANG SETARA . BILA YANG DISERAP AKAR ADALAH ANION
(NO3-,
H2PO4-, dll) , MAKA AKAR AKAN MENGELUARKAN HCO 3- DENGAN JUMLAH
YANG SETARA PULA.

Вам также может понравиться