Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
UNIT IGD
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
3
1. FAKTOR INTERNAL
A. STRENGTH (Kekuatan)
1. SDM
a. Kompetensi sesuai standar
b. Adanya kerjasama antar individu di unit
c. Tingkat kedisiplinan petugas
B. WEAKNESS (Kelemahan)
1. SDM
a. Kemampuan kerja tidak merata
b. Penilaian kinerja belum merata
c. Jumlah tenaga masih kurang (dokter dan
perawat
d. Belum lengkapnya dokter spesialis yang
ada dan tidak adanya dokter spesialis
pengganti
2. SARANA / PRASARANA
a. Peralatan yang ada sudah cukup memadai
b. Tersedianya berbagai jenis pelayanan
medis dan penunjang medis
2. SARANA / PRASARANA
a. Belum lengkapnya peralatan medis dan
b.
c.
d.
e.
f.
3. PELAYANAN
3. PELAYANAN
a. Respon time < 2 menit
b. Layanan petugas jaga (cepat, tepat)
c. Kerjasama antar unit
4. MANAGEMEN
a. Belum adanya jadwal rutin untuk
pertemuan rapat mingguan atau bulanan
b. Belum ada sistem pelaporan harian,
B. TREAT (Ancaman)
1. SDM
a. Belum adanya sarana untuk peningkatan
skill petugas (pelatihan, seminar,
meneruskan studi)
2. SARANA / PRASARANA
a. Mayoritas penduduk beragama islam
2. SARANA / PRASARANA
a. Puskesmas, klinik swasta dan
3. PELAYANAN
a. Kerjasama dengan dokter mitra baik
umum maupun spesialis
3. PELAYANAN
a. Munculnya competitor baru
b. Persaingan tarif
4. MANAGEMEN
a. Otonomi daerah
5. KEUANGAN
a. Kondisi perekonomian masyarakat yang
belum stabil
1.3 KELEMBAGAAN
Setiap rumah sakit pastilah memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, tapi pada
dasarnya setiap rumah sakit mempunyai fungsi yang sama yaitu Melaksanakan pelayanan
5
penyuluhan kesehatan. Berikut adalah beberapa fungsi secara umum dari tiap rumah sakit:
* Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
* Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
* Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
* Melaksanakan pelayanan medis khusus,
* Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
* Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
* Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
* Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
* Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
* Melaksanakan pelayanan rawat inap,
* Melaksanakan pelayanan administratif,
* Melaksanakan pendidikan para medis,
* Membantu pendidikan tenaga medis umum,
* Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
* Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
* Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi
Seorang manajer di dalam kegiatan penunjang medik di rumah sakit punya dua fungsi,
yaitu: fungsi klinik dan fungsi manajerial. Fungsi seorang manajer penunjang medik di bidang
klinik utamanya adalah menjamin mutu pelayanan yang baik. Produk pelayanan penunjang
medik harus dapat memuaskan pasien dan memuaskan dokter yang meminta tindakan itu
dilakukan pada pasiennya. Kunci keberhasilan pelayanan dengan kualitas teknis yang baik
adalah dengan melakukannya secara baik, secara terus-menerus dalam berbagai keadaan dan
sedapat mungkin mencapai hasil seperti yang diharapkan. Sedangkan sebagai fungsi klinik
adalah harus bisa melakukan semua pelayanan yang berhubungan dengan pelayanan medis
fungsional (Griffith, 2006).
Bidang Pelayanan, terdiri dari :
1. Sub bidang Pelayanan Medik;
2. Sub bidang Penunjang Medik
Bidang penunjang medik membawahi tiga buah seksi yaitu:
1. Seksi ketenagaan dan pengendalian mutu penunjang medik
6
Unit Farmasi
Unit Radiologi
Unit laboratorium
Unit gizi
Unit fisioterapi
Unit Farmasi
Unit
Radiologi
Kepala Unit
Dokter
Spesialis
KUPP
Administrasi
Apoteker
Tenaga
Sp. Rad
SMF (1
(1 orang)
-
Laboratorium
S1 Kedokteran (1 orang)
-
Fisioterapi
Sp. RM
1 orang (D3)
S1 Gizi
(1 orang)
D3 (1 orang)
orang)
S1 Farmasi
(1 orang)
-
(1 orang)
D3 (1 orang)
SMA
D3 (4 orang)
SD (1 orang)
SMF (5
(1 orang)
orang)
Unit
SMP (2
orang)
SMK / SMA
(2 orang)
D3 Kesling (1
orang)
2.1 TUJUAN
Seorang manajer di dalam kegiatan penunjang medik di rumah sakit punya dua fungsi,
yaitu: fungsi klinik dan fungsi manajerial. Fungsi seorang manajer penunjang medik di bidang
klinik utamanya adalah menjamin mutu pelayanan yang baik. Produk pelayanan penunjang
medik harus dapat memuaskan pasien dan memuaskan dokter yang meminta tindakan itu
dilakukan pada pasiennya. Kunci keberhasilan pelayanan dengan kualitas teknis yang baik
adalah dengan melakukannya secara baik, secara terus-menerus dalam berbagai keadaan dan
sedapat mungkin mencapai hasil seperti yang diharapkan. Sedangkan sebagai fungsi klinik
adalah harus bisa melakukan semua pelayanan yang berhubungan dengan pelayanan medis
fungsional (Griffith, 2006).
Sub Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penunjang medik
Dalam menyelenggarakan tugas Sub Bidang Penunjang Medik berfungsi :
1. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan penunjang medik;
2. Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap standar penunjang medik;
3. Pengkoordinasian kegiatan penjagaan mutu penunjang medik;
4. Pengkoordinasian kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga penunjang
medik baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun diskusi yang diselenggarakan di
dalam/luar Rumah sakit;
5. Pengkoordinasian pemeliharaan perawatan kalibrasi peralatan medik dan penunjang
medik;
6. Pengkoordinasian pemantauan mobilisasi dan distribusi peralatan penunjang medik;
7. Pelaksanaan program dan kegiatan Pengendalian Instalasi;
8. Penyusunan kebutuhan sarana, prasarana dan logistik penunjang medik dan pengadaanya,
pengumpulan dan pengolahan data peralatan penunjang medik sebagai bahan rencana
pengadaan peralatan penunjang medik serta penyusunan laporan;
9. Penganalisaan kebutuhan tenaga penunjang medik berdasarkan perkembangan pelayanan,
sebagai masukan dalam perencanaan kebutuhan pegawai;
10. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang medik;
NAMA GEDUNG
Farmasi
Radiologi
Farmasi
LUAS (m2)
Keterangan
1 lantai
1 lantai
1 lantai
9
4.
5.
Gizi
Fisioterapi
1 lantai
1 lantai
1. UNIT FARMASI
Ruang Farmasi:
1. Cawan + mortir obat
2. Timbangan gram dan milligram
3. Refrigator Medical Grade
4. Meja percikan obat (Work Table for Medicine)
Ruang farmasi setidaknya terdiri dari ruangan penyimpanan berbagai jenis sediaan
farmasi yang diperlukan, dan ruangan administrasi sekaligus berfungsi sebagai tempat
penerimaan, pendistribusian dan pemberian informasi obat.
Persyaratan teknis bangunan: Harus disediakan tempat penyimpanan untuk obat-obatan khusus
seperti ruang untuk obat yang termolabil, narkotika dan obat psikotropika.
2. UNIT RADIOLOGI
Pelayanan radiodiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnostik dengan
menggunakan radio pengion, meliputi: pelayanan X-ray, USG (ultrasonografi). Pelayanan
radiologi wajib menjamin keamanan bagi pasien dan petugas di radiologi serta lingkungannya
dengan melaksanakan kegiatan dengan cara pemeriksaan periodic terhadap peralatan radiologi
dan pemeriksaan tingkat paparan pada petugas. Peralatan proteksi radiasi yang harus tersedia
adalah apron setara dengan 0,25 mm timbale, shelding berlapis 2,5 mm timbal, sarung tangan
berlapis dan kacamata timbal (Dirjen Yanmed, 2008).
Semua kamar pemeriksaan radiologi dibuat sedemikian rupa sehingga paparan radiasi di
tempat yang di huni masyarakat tidak lebih dari 0,25mSv/jam apabila pesawat radiologi sedang
dioperasikan. Peralatan radiologi dipastikan mempunyai paparan bocor tidak lebih dari
100mR/jam pada jarak 1m dari fokus untuk segala arah. Kelengkapan ruangan, harus ada Lead
Apron dan accesoris lainnya, harus menyerahkan pengajuan film badge ke balai Pengamanan
Fasilitas Kesehatan (BPFK) departemen Kesehatan / BATAN (Dirjen Yanmed, 2008).
Ruang Radiologi, terdiri dari:
1. Mobile X-Ray unit 100mA
2. Vertical Bucky Stand
3. Peralatan protektif radiasi terdiri dari:
a. Lead apron, tebal 0,25-0,5 mm Pb
b. Sarung tangan, 0,25-0,5 mm Pb
c. Kacamata Pb 1 mm Pb
d. Pelindung tiroid Pb 1 mm Pb
e. Pelindung gonad Pb 0,25-0,5 mm Pb
10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kulkas
Kompor gas
Tabung gas
Timbangan
Perlengkapan masak set
Perlengkapan makan set
Pantry Trolley
Food model
5. UNIT FISIOTERAPI
2.4 INDIKATOR
TAHUN
2014
2015
BULAN
(TAHUN
2015)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
UNIT
FARMASI
33.687
48.813
UNIT
FARMASI
5.403
5.605
4.868
4.478
4.481
4.309
3.290
3.970
3.950
4.067
4.392
UNIT
FISIOTERAPI
98
80
UNIT
FISIOTERAPI
1
11
7
17
16
28
-
UNIT
GIZI
257
247
218
134
114
114
35
87
107
12
13
14
15
16
2015
2014
500
0
Dari grafik diatas, didapatkan kesimpulan bahwa tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah
kunjungan pasien dibandingkan tahun 2014. Jumlah kunjungan terbanyak tahun 2015 adalah
pada bulan februari.
17