Вы находитесь на странице: 1из 71

MODUL BAHAN AJAR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Judul modul ini adalah Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi,
berisi 4 (empat) bagian utama yakni Pendahuluan, Pembelajaran, Evaluasi
dan Penutup.
Modul ini dipergunakan sebagai prasyarat untuk mempelajari modul seri
M7.5A (Bekerja dengan Mesin Umum), dan M7.10A (Menggerinda Pahat
dan Alat Potong).
Hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta diklat setelah mempelajari dan
menyelesaikan modul ini adalah :
1. Mampu menggunakan peralatan pengukur presisi
2. Mampu mengeset peralatan pengukur pembanding
3. Mampu memelihara alat ukur presisi
serta

melakukan

perbaikan

terhadap

kekurangan-kekurangan

yang

diperoleh setelah melakukan pembelajaran.


Pemahaman mengenai prinsip-prinsip pengukuran, menggunakan alat ukur,
serta melakukan evaluasi terhadap pekerjaan, akan sangat berguna bagi
peserta diklat sebagai pembentukan watak dalam bekerja di bidang
keahlian Teknik Mesin, dan akan menjadi kebiasaan positif setelah bekerja
di industri sehingga menjadi salah satu penunjang budaya mutu dan
budaya kerja profesional. Hal ini akan menunjang

pula terhadap

peningkatan kemampuan (pengetahuan, skill dan sikap) peserta didik


dalam menguasai kompetensi lainnya dalam bidang keahlian yang sama.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MODUL BAHAN AJAR

B. Prasyarat
Persyaratan untuk mempelajari dan menggunakan modul ini adalah :
Peserta yang akan mengikuti pelatihan modul G (M12.3A) harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.

Administrasi
a. Siswa SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin dan Program
Kehalian Teknik Permesinan.
b. Sehat jasmani dan rohani

2.

Akademik
Minimum telah lulus modul :
a. Memahami satuan millimeter dan micrometer.
b. Mengerti tentang matematika dasar, pitagoras, sinus dan cosinus.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Penjelasan Bagi Siswa
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul ini,
peserta diklat perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh
1) Menyiapkan semua bukti penguasaan kemampuan awal yang
diperlukan sebagai persyaratan untuk mempelajari modul ini.
2) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk
mempelajari modul ini
3) Mempelajari modul ini secara seksama.
b. Perlengkapan yang perlu disiapkan
1) Buku modul 12.3A
2) Pakaian untuk melaksanakan praktik..
3) Mesin dan perlengkapannya
4) Alat-alat ukur dan alat pemeriksaan benda kerja
5) Lembar pengerjaan / Job Sheet
6) Bahan dan material lain yang diperlukan
7) Buku-buku referensi
8) Perlengkapan lainnya yang diperlukan.
c. Hasil pelatihan yang diperoleh
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MODUL BAHAN AJAR

1) Daftar nilai hasil pelatihan


2) Fortofolio
3) Benda hasil pekerjaan
4) Surat Keterangan atau Sertifikat Penguasaan Kompetensi
5) Bukti lainnya yang merupakan hasil yang diperoleh.
d. Prosedur sertifikasi kompetensi
Secara umum prosedur sertifikasi mengikuti mekanisme seperti
diagram berikut :

Gambar 1.1. Diagram prosedur sertifikasi kompetensi.

1) Melengkapi semua bukti pelaksanaan pelatihan


2) Melengkapi semua bukti penilaian hasil pelatihan
3) Mengajukan Uji Kompetensi kepada pihak berwenang
4) Mengikuti Uji Kompetensi yang dipersyaratkan

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MODUL BAHAN AJAR

5) Mengikuti perbaikan jika diperlukan


6) Mendapatkan Rekomendasi Penerbitan Sertifikat Kompetensi

2. Peran Guru
Dalam mengikuti peserta diklat untuk melakukan pembelajaran dengan
menggunakan modul ini, guru berperan dalam :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahapan belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru, serta
menjawab pertanyaan siswa mengenai materi pembelajaran
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mendapatkan sumber
pelajaran lainnya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran
dalam modul ini
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok, jika diperlukan
f. Merencanakan tenaga ahli atau pendamping guru dari tempat kerja,
apabila diperlukan
g. Menyiapkan proses dan perangkat penilaian
h. Melaksanakan penilaian
i.

Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan, dan


keterampilan dari suatu kompetensi, serta kelanjutan pembelajaran
setelah kompetensi dimaksud dikuasai

j.

Mencatat pencapaian kemajuan siswa.

D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang dapat dicapai setelah mempelajari modul 7.32A ini
adalah :
1. Kinerja yang diharapkan
a. Mampu menggunakan peralatan pengukur presisi
b. Mampu mengeset peralatan pengukur pembanding
c. Mampu memelihara alat ukur presisi.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MODUL BAHAN AJAR

2. Kriteria keberhasilan
a. Alat ukur mekanik presisi diketahui dan dipilih
b. Peralatan pengukur pembanding diset
c. Alat ukur presisi dipelihara dan dirawat.
3. Kondisi atau variable yang diberikan
a. Persyaratan kerja dapat dipahami atau belum dipahami
b. Urutan pekerjaan mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dapat
dipahami atau belum dipahami
c. Pemilihan akat ukur presisi dapat dipahami atau belum dipahami
d. Perawatan alat ukur dapat dipahami atau belum dipahami.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

E. Kompetensi
Kompetensi
: Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi
Kode
: M12.3A
Durasi Pembelajaran : 80 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI
KUNCI

KONDISI KINERJA

A
1

B
1

C
2

D
1

E
1

F
1

G
1

1. Kegunaan Kompetensi
Industri yang melakukan kegiatan Pemesinan
2. Sumber Informasi
Kode standar
Buku-buku pedoman
Referensi bahan dari produsen
3. Pelaksanaan K3 :
Penanganan pemeliharaan alat ukur
Bekerja dengan prosedur yang aman
4. Kelengkapan :
Alat Ukur Mekanik Presisi
Benda kerja
5. Kegiatan :
Menggunakan peralatan pengukur presisi Element
Mengeset peralatan pengukur pembanding
Memelihara peralatan presisi

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

SUB KOMPETENSI
1. Menggunakan
peralatan
pengukur presisi

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

Peralatan presisi
yang tepat untuk
memperoleh hasil
yang dibutuhkan
dapat dipilih.
Teknik pengukuran
yang benar dan
tepat dapat
dilakukan.

Pengukuran dengan
berbagai peralatan
pengukur mekanis
presisi
Pemilihan jenis alat
ukur presisi yang
sesuai dengan
benda kerja yang
diukur.

Pengukuran secara
akurat sampai
graduasi terkecil dari
suatu instrumentasi
dapat dilaksanakan.
Hasil pengukuran
diinterpretasi secara
benar dan akurat.

Pengukuran benda
kerja dengan posisi
dan metode yang
benar.
Pengukuran benda
kerja dengan
akurasi pengukuran
terkecil.
Interpretasi hasil
pengukuran
mekanis.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MATERI POKOK PEMBELAJARAN


SIKAP
Pengukuran
benda kerja
dengan posisi
dan metode
yang benar.
Interpretasi hasil
pengukuran
mekanis.

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN
Mengukur
dengan berbagai
peralatan pengukur mekanis
presisi

Memilih jenis alat


ukur presisi yang
sesuai dengan
benda kerja yang
diukur.
Mengukur benda
kerja dengan
posisi dan
metode yang
benar.
Mengukur
benda kerja
dengan akurasi
pengu-kuran
terkecil.

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

SUB KOMPETENSI
2. Mengeset
peralatan
pengukur
pembanding

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

Peralatan diset
menurut spesifikasi
dengan manufaktur
atau prosedur
operasi standar dan
teknik-tekniknya.

Identifikasi prosedur
pengesetan
peralatan
pembanding
Identifikasi
sppesifikasi
peralatan yang akan
diset
Identifikasi
perkakas dan
peralatan yang
digunakan untuk
mengeset peralatan
pengukur
pembanding
Prosedur
pengesetan
menggunakan alat
ukur

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MATERI POKOK PEMBELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN
Identifikasi
prosedur
pengesetan
peralatan
pembanding
Identifikasi
spesifikasi
peralatan yang
akan diset
Identifikasi
perkakas dan
peralatan yang
digunakan untuk
mengeset peralatan pengukur
pembanding

KETERAMPILAN
Mengeset
peralatan
pengukur
pembanding
Mengeset
penggunaan alat
ukur

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

SUB KOMPETENSI
3. Memelihara
peralatan presisi

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

Peralatan pengukur
disetel dan
dipelihara menurut
akurasi yang
disyaratkan, sesuai
dengan prosedur
pembuatnya atau
prosedur operasi
standar.
Perawatan dan
penyimpanan
peralatan dilakukan
sesuai dengan
spesifikasi
manufaktur atau
prosedur operasi
standar.

Identifikasi
penyetelan berbagai peralatan
pengukur mekanis
presisi
Penyetelan dan
perawatan berbagai
peralatan pengukur
mekanis presisi
Prosedur
penyimpanan
peralatan pengukur
mekanis presisi
Identifikasi
spesifikasi peralatan
pengukur mekanis
presisi

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MATERI POKOK PEMBELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN
Identifikasi
penyetelan
berbagai
peralatan
pengukur
mekanis presisi
Prosedur
penyimpanan
peralatan
pengukur
mekanis presisi
Identifikasi
spesifikasi
peralatan
pengukur
mekanis presisi

KETERAMPILAN
Penyetelan dan
perawat-an
berbagai
peralatan
pengukur
mekanis presisi
Merawat dan
menyimpan
peralatan
pengukur
mekanis presisi
sesuai dengan
spesifikasinya.

MODUL BAHAN AJAR

F. Cek Kemampuan
Tabel 1.1. Cek penguasaan kemampuan
Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan
Menggunakan peralatan pengukur presisi
1. Pemilihan alat ukur presisi
2. Melakukan teknik pengukuran
3. Mengukur akuran sampai graduasi terkecil
4. Interpretasi hasil pengukuran

Cek Kemampuan
Ya
Tidak

Mengeset peralatan pengukur pembanding


1. Mengeset peralatan pengukur pembanding
Memelihara alat ukur presisi
1. Menyetel alat ukur presisi
2. Perawatan dan penyimpanan alat ukur presisi

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

10

MODUL BAHAN AJAR

BAB II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Rencana pelaksanaan belajar adalah sebagai berikut :
Kompetensi

: Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Kode kompetensi

: M12.3A

Tabel 2.1 Rencana belajar siswa


Kegiatan belajar

Tgl

Kegiatan belajar 1
Menggunakan peralatan
pengukur presisi
5. Pemilihan alat ukur
presisi
6. Melakukan teknik
pengukuran
7. Mengukur akuran
sampai graduasi terkecil
8. Interpretasi hasil
pengukuran

Waktu Tempat Perubahan

Paraf
Guru

Kegiatan belajar 2
Mengeset peralatan
pengukur pembanding
1. Mengeset peralatan
pengukur pembanding
Kegiatan belajar 3
Memelihara alat ukur
presisi
1. Menyetel alat ukur
presisi
2. Perawatan dan
penyimpanan alat ukur
presisi

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

11

MODUL BAHAN AJAR

B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan belajar 1 :
Menggunakan peralatan pengukur presisi
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan belajar 1, peserta didik dapat :
i. Pemilihan alat ukur presisi
ii. Melakukan teknik pengukuran
iii. Mengukur akuran sampai graduasi terkecil
iv. Interpretasi hasil pengukuran

b. Uraian Materi
i. Pemilihan alat ukur presisi

Gambar 2.1. Dial gauge


a = gigi pinion
b = gigi besar
c = gigi penggerak kedua
d = gigi besar ke dua
e = pegas
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

12

MODUL BAHAN AJAR

h = pegas coil
s = poros penekan
Dial indicator digunakan dalam mengukur kerataan atau kesejararan
suatu permukaan.

Gambar 2.2. Lever dial test indicator


Lever dial test indicator dipergunakan untuk mengukur atau memeriksa
kerataan atau kesejajaran suatu permukaan benda kerja.

Gambar 2.3. Micro indicator

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

13

MODUL BAHAN AJAR

Micro indicator digunakan untuk memeriksa kerataan atau kesejajaran


permukaan benda kerja dengan ketelitian yang lebih tinggi.

Gambar 2.4. Micron indicator


Micron indicator mempunyai ketelitian pembacaan ukuran sampai 0,001
mm, digunakan untuk mengukur tebal, tinggi atau panjang benda

Gambar 2.5. Dial thickness gauge

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

14

MODUL BAHAN AJAR

Jarak ukur dial thickness gauge antara 1 sampai 35 mm dengan ketelitian


antara 0,01 sampai 0,001, digunakan untuk mengukur ketebalan benda.

Gambar 2.6. Dial calliper


Dial calliper atau jangka kaki dengan pembacaan indikator, digunakan
untuk mengukur lebar lubang atau celah, ketelitian alat ukur ini mencapai
0,025 mm. Kemampuan jarak ukurnya bervariasi sesuai dengan nomor
yang dikeluarkan pabrik, antara lain :
No. 1

untuk jarak ukur antara

6~18 mm

No. 2

untuk jarak ukur antara

10~22 mm

No. 3

untuk jarak ukur antara

20~32 mm

No. 4

untuk jarak ukur antara

30~42 mm

No. 5

untuk jarak ukur antara

40~52 mm

No. 6

untuk jarak ukur antara

50~62 mm

No. 7

untuk jarak ukur antara

60~72 mm

No. 8

untuk jarak ukur antara

70~82 mm

No. 9

untuk jarak ukur antara

80~92 mm

No. 10 untuk jarak ukur antara

90~102 mm

Untuk jarak ukur yang lebih panjang maka digunakan dial calliper yang
mempunyai batang geser seperti pada gambar berikut.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

15

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.7. Dial callipers dengan batang geser


Dial calliper yang mempunyai batang geser ini mempunyai jarak ukur
antara 55 sampai dengan 600 mm dengan ketelitian 0,01 mm.

Gambar 2.8. Block magnet dial


Block magnet seperti gambar 2.8. di atas digunakan sebagai pengikat dial
indicator pada saat digunakan untuk mengukur atau memeriksa.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

16

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.9. Pengukur lubang


Pengukur lubang ini digunakan untuk mengukur diameter lubang atau
diameter alur pada lubang tersebut, atau digunakan pula untuk mengukur
lebar ukuran dalam benda.

Gambar 2.10. Mikrometer luar


Ketelitian pembacaan dari mikrometer luar ini sampai 0,01 mm dengan

Gambar 2.11. Bagian-bagian mikrometer luar

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

17

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.12. Skala pengukur pada mikrometer luar

Gear tooth micrometer

Gambar 2.13. Gear tooth micrometer

Screw thread micrometer

Gambar 2.14. Screw thread micrometer

Small inside micrometer


Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

18

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.15. Small inside micrometer

Depth micrometer

Gambar 2.16. Depth micrometer

Inside micrometer

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

19

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.17. Inside micrometer

Limit plug gauge

Gambar 2.18. Limit plug gauge

Morse taper gauge

Gambar 2.19. Morse taper gauge

Standard thread gauge

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

20

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.20. Standard thread gauge

Vernier calliper

Gambar 2.21. Vernier caliper

Dial couple calliper

Gambar 2.22. Dial couple calliper

Vernier height gauge

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

21

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.23. Vernier height gauge

Thickness gauge (clearance gauge)

Gambar 2.24. Clearence gauge

Radius gauge
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

22

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.25. Radius gauge

Involute gear tooth gauge

Gambar 2.26. Involute gear tooth gauge

Angle gauge

Gambar 2.27. Angle gauge

ii. Melakukan teknik pengukuran


a) Memeriksa kesejajaran bidang dengan jam ukur

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

23

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.28. Pemeriksaan kesejajaran bidang dengan lever dial test


indicator

b) Memeriksa kebulatan poros dengan jam ukur

Gambar 2.29. Pemeriksaan kebulatan poros dengan lever dial test


indicator

c) Memeriksa eksentrisitas dengan dial indicator

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

24

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.30. Pemeriksaan eksentrisitas dengan dial indicator

]
Gambar 2.31. Pemeriksaan kesejajaran bidang silindris dengan dial
indicator

d) Mengukur diameter luar dengan micrometer dan jangka sorong

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

25

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.32. Pengukuran diameter luar dengan micrometer luar

Gambar 2.33. Pengukuran diameter luar dengan jangka sorong

e) Mengukur diamter dalam dengan mikrometer dalam

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

26

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.34. Pengukuran bagian dalam benda dengan mikrometer


dalam

Gambar 2.35. Pengukuran diameter dalam dengan mikrometer dalam


yang dilengkapi dial indicator

Gambar 2.36. Pengukuran diameter dalam dengan mikrometer dalam


tiga kaki
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

27

MODUL BAHAN AJAR

iii. Mengukur akuran sampai graduasi terkecil


a) Pengukuran/pemeriksaan ulir

Gambar 2.37. Mengukur jumlah kisar ulir metris

Ambil batang ulir yang akan diperiksa


Hitung sebanyak 10 (sepuluh) jarak kisar
Ukur kesepuluh jarak kisar tersebut dengan jangka sorong satuan
mm.
Panjang hasil ukur dibagi dengan 10 jarak kisar menunjukkan
jarak kisar ulir tersebut.
Untuk ulir dengan ukuran yang lebih besar, pemeriksaan kisar dapat
dilakukan langsung dengan mengukur setiap jarak kisar ulir dengan
jangka sorong.

Gambar 2.38. Mengukur ulir witworth

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

28

MODUL BAHAN AJAR

Ambil batang ulir yang akan diperiksa


Buka jarak ukur jangka sorong sepanjang 1 inch
Ukur bagian berulir dan hitunglah banyaknya kisar sepanjang
satu inch tersebut
Lihat dalam table, berapa ukuran standard ulir tersebut dengan
jumlah ulir per inch yang telah diukur.

Gambar 2.39. Mengukur ulir dengan Screw thread micrometer

Pengukuran dengan screw thread micrometer dilakukan untuk


mengetahui diameter dalam (di), diameter tusuk (dt) dan diameter
luar ulir (dl).

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

29

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.40. Mengukur ulir dengan standard thread gauge


Untuk memeriksa/mengukur ulir dalam, gunakan pemeriksa
standar ulir dalam.
Untuk memeriksa/mengukur ulir dalam, gunakan pemeriksa
standar ulir luar.
Ketepatan ukuran ulir ditunjukkan apabila bagian No Go pada
standard thread gauge tidak dapat masuk kedalam ulir dan bagian
Go dapat masuk terhadap ulir yang dibuat.
b) Pengukuran/pemeriksaan roda gigi

Gambar 2.41. Pengukuran tebal gigi dengan jangka sorong gigi


Untuk mengukur tinggi gigi (H), stel jangka sorong gigi untuk
ketinggian gigi dengan ketentuan :

Z.m
2
90
H = (1 + - Cos )
2
z
z
Untuk mengukur lebar gigi (W), stel jangka sorong gigi untuk
lebar gigi dengan ketentuan :

90
W = z . m . Sin ( )
z

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

30

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.42. Memeriksa diameter roda gigi


Untuk memeriksa silindrisitas diameter roda gigi, gunakan dial
test indicator
Pasang dial test indicator pada magnetic base atau dudukannya.
Pasang mandrel pada lubang roda gigi
Simpan poros atau mandrel roda gigi pada tumpuan blok V
Tepatkan posisi dial test indicator pada salah satu profil gigi
kemudian tepatkan skala ukuran dial pada 0 (nol)
Putar roda gigi sampai 180 sehingga dial berada pada profil gigi
kembali.
Periksa jam ukur pada dial
Silindrisitas dan penyimpangannya akan terbaca pada jam ukur
dari dial tersebut.
Untuk pemeriksaan ulang silindrisitas pada bagian lainnya
dilakukan sesuai langkah tersebut di atas.
Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap diameter luar dan atau
diameter dalam roda gigi.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

31

MODUL BAHAN AJAR

iv. Interpretasi hasil pengukuran


Setiap hasil pengukuran dicatat, baik pengukuran atau pemeriksaan ulir
maupun roda gigi, kemudian dibuat kesimpulan terhadap hasil
pengukuran/pemeriksaan tersebut dengan memuat keterangan :
a) Kesesuaian atau penyimpangan antara hasil pengukuran dengan
ukuran yang diminta
b) Pengerjaan lanjutan yang perlu dilakukan apabila hasil pengukuran
menunjukkan bahwa benda tersebut belum sesuai spesifikasi yang
dipersyaratkan
c) Perbaikan

yang

perlu

dilakukan

apabila

hasil

pengukuran

menunjukkan bahwa benda tersebut perlu diperbaiki agar sesuai


persyaratan yang diminta.
d) Keterangan lain yang perlu dibuat terhadap seluruh hasil pengukuran,
termasuk apakah benda kerja tersebut dapat digunakan atau tidak.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

32

MODUL BAHAN AJAR

c. Rangkuman
i. Pemilihan alat ukur presisi
Beberapa alat ukur mekanik presisi yang dapat dipilih dan digunakan
dalam mengukur benda kerja adalah dial gauge, lever dial test indicator,
micro indicator, micron indicator, dial thickness gauge, dial calliper,
dial callipers dengan batang geser, block magnet dial, pengukur lubang,
mikrometer luar, gear tooth micrometer, screw thread micrometer, small
inside micrometer, depth micrometer, inside micrometer, limit plug
gauge, morse taper gauge, standard thread gauge, vernier caliper, dial
couple calliper, vernier height gauge, clearence gauge, radius gauge,
involute gear tooth gauge dan angle gauge.

ii. Melakukan teknik pengukuran


Pengukuran dan pemeriksaan dilakukan terhadap dimensi benda kerja
sesuai dengan spesifikasi yang perlu diketahui, seperti lebar, panjang,
tebal, diameter, jumlah profil, kekasaran permukaan, silindrisitas, dan
sepesifikasi ukuran lainnya yang diperlukan.
Alat ukur yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pengukuran
dan bentuk benda kerja yang diukur, seperti :
I. Jam ukur digunakan untuk memeriksa kesejajaran bidang, memeriksa
kebulatan poros,
II. Dial indicator digunakan untuk memeriksa eksentrisitas, dan
kesejajaran bidang silindris
III. Mikrometer luar digunakan untuk mengukur diameter luar
IV. Jangka sorong digunakan untuk mengukur bagian luar dan dalam
benda kerja.

3) Mengukur akuran sampai graduasi terkecil


Untuk benda-benda tertentu diperlukan hasil pengukuran sampai
graduasi terkecil, sehingga alat ukur yang digunakan merupakan alat
ukur presisi dengan skala nonius yang lebih kecil., atau merupakan alat
ukur yang digunakan khusus untuk benda tersebut (tidak menggunakan
alat ukur lain).
Teknik Pemesinan

Demikian pula dengan teknik pengukurannya yang


33

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

MODUL BAHAN AJAR

dilakukan khusus untuk pengukuran-pengukuran tertentu, seperti halnya


untuk mengukur ulir dan mengukur roda gigi.

4) Interpretasi hasil pengukuran


Keterangan dari hasil pengukuran/pemeriksaan memuat keterangan :
1) Kesesuaian atau penyimpangan antara hasil pengukuran dengan
ukuran yang diminta
2) Pengerjaan lanjutan yang perlu dilakukan apabila hasil pengukuran
menunjukkan bahwa benda tersebut belum sesuai spesifikasi yang
dipersyaratkan
3) Perbaikan

yang

perlu

dilakukan

apabila

hasil

pengukuran

menunjukkan bahwa benda tersebut perlu diperbaiki agar sesuai


persyaratan yang diminta.
4) Keterangan lain yang perlu dibuat terhadap seluruh hasil pengukuran,
termasuk apakah benda kerja tersebut dapat digunakan atau tidak.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

34

MODUL BAHAN AJAR

d. Tugas
i. Gunakan alat-alat ukur yang telah dikalibrasi
ii. Tentukan ketelitian dan jenis alat ukur yang akan digunakan
iii. Periksa kondisi dan kepresisian alat ukur
iv. Tentukan alat bantu yang akan digunakan dalam pengukuran
v. Stel skala ukur pada alat ukur pada posisi nol pada setting awal
pengukuran
vi. Pastikan permukaan alat ukur dalam keadaan bersih sebelum digunakan
vii. Pastikan tidak terjadi depormasi pada benda yang diukur karena tekanan
alat ukur
viii. Lakukan pengukuran yang tepat dan benar
ix. Baca hasil pengukuran sampai skala terkecil pada alat ukur yang
digunakan
x. Catat dan interprtasikan hasil pengukuran.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

35

MODUL BAHAN AJAR

e. Tes Formatif
Tes tertulis
1) Tulis minimal 5 (lima) macam alat ukur mekanik presisi !
2) Tulis fungsi ke lima macam alat ukur tersebut pada soal nomor 1) !
3) Tulis alat-alat ukur yang mempunyai ketelitian membaca sampai 0,001
mm !
4) Alat ukur apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur ulir?
5) Alat ukur apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur roda gigi?

Tes unjuk kerja


1) Alat ukur dipilih dengan tepat untuk setiap jenis pengukuran yang akan
dilakukan
2) Teknik pengukuran dilakukan dengan tepat dan benar
a) Mengukur/memeriksa kisar ulir
b) Memeriksa ketepatan ukuran ulir dengan standard trhead gauge
c) Memeriksa diameter roda gigi.
3) Skala nonius/graduasi terkecil pada suatu alat ukur yang dilakukan
dibaca
4) Hasil pengukuran diinterpretasikan dengan tepat.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

36

MODUL BAHAN AJAR

f. Jawaban Tes Formatif


1) 5 (lima) macam alat ukur mekanik presisi
a) Jam ukur
b) Dial indicator
c) Mikrometer luar
d) Jangka sorong
e) Standard thread gauge
2) Fungsi lima maca alat ukur tersebut pada nomor 1)
a) Jam ukur, untuk memeriksa kerataan, kesejajaran, dan silindrisitas
diameter benda
b) Dial indicator, untuk memeriksa kerataan, kesejajaran, dan ketegak
lurusan permukaan benda.
c) Mikrometer luar, untuk mengukur dimensi bagian luar benda kejra
seperti tebal, lebar dan panjang.
d) Jangka sorong, untuk mengukur dimensi luar benda kerja seperti
tebal, lebar dan panjang, serta lebar dan kedalaman lubang.
e) Standard thread gauge, untuk memeriksa dan mengukur ulir luar dan
ulir dalam.
3) Alat-alat ukur yang mempunyai ketelitian membaca sampai 0,001 mm
a) Micro indicator,
b) Micron indicator,
c) Dial calliper,
d) Inside micrometer,
4) Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur ulir
a) Screw thread micrometer,
b) Standard thread gauge,
5) Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur roda gigi adalah
involute gear tooth gauge.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

37

MODUL BAHAN AJAR

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 1 mengenai

Menggunakan peralatan pengukur presisi

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

Kompeten

dalam kompetensi Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi


sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan Belajar 2

Dibuat di

: ..

Pada Tanggal

: ..

Penilai,

_____________________

Peserta diklat,

_____________________

Komentar/Saran Penilai :

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

38

MODUL BAHAN AJAR

2. Kegiatan Belajar 2 :
Mengeset peralatan pengukur pembanding
5) Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan belajar 2, peserta didik dapat :
Mengeset peralatan pengukur pembanding
6) Uraian Materi
Peralatan pengukur pembanding yang biasa digunakan adalah
1) Limit plug gauge (gambar 2.18 )
2) Morse taper gauge (gambar 2.19 )
3) Standard thread gauge (gambar 2.20 )
4) Screw pitch gauge

Gambar 2.43. Screw pitch gauge


5) Clearence gauge (gambar 2.24 )
6) Radius gauge (gambar 2.25 )
7) Involute gear tooth gauge (gambar 2.26 )
8) Angle gauge (gambar 2.27 )
9) Limit snap gauge

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

39

Max

Min

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.44. Limit snap gauge


10) Penyiku

Gambar 2.45. Penyiku

Gambar 2.46. Pemeriksaan kesikuan dengan penyiku

11) Roughnes gauge

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

40

MODUL BAHAN AJAR

Gambar 2.47. Roughnes gauge

Gambar 2.48. Memeriksa kekasaran permukaan dengan


roughness gauge

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

41

MODUL BAHAN AJAR

12) Split level

Gambar 2.49. Split level


13) Level dial test indicator (gambar 2.2)
Peralatan pengukur pembanding seperti digambarkan di atas, diset
menurut spesifikasinya dengan urutan mengeset :
i. Mengeset tempat penyimpanan khusus untuk alat-alat ukur
pembanding
ii. Diset menurut jenis alat ukur pembanding
iii. Diset pada masing-masing jenis menurut spesifikasi ukurannya
secara berurutan
iv. Setiap satuan alat ukur pembanding diperiksa dan jika perlu
dikalibrasi.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

42

MODUL BAHAN AJAR

7) Rangkuman
Peralatan pengukur pembanding yang biasa digunakan adalah
Limit plug gauge, Morse taper gauge, Standard thread gauge,
Screw pitch gauge, Clearence gauge, Radius gauge, Involute
gear tooth gauge, Angle gauge, Limit snap gauge, Penyiku,
Roughnes gauge, dan Split level.
Peralatan pengukur pembanding seperti digambarkan di atas,
diset menurut spesifikasinya dengan urutan mengeset :
i. Mengeset tempat penyimpanan khusus untuk alat-alat ukur
pembanding
ii. Diset menurut jenis alat ukur pembanding
iii. Diset

pada

masing-masing

jenis

menurut

spesifikasi

ukurannya secara berurutan.


iv. Setiap satuan alat ukur pembanding diperiksa dan jika perlu
dikalibrasi.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

43

MODUL BAHAN AJAR

8) Tugas
Tabel 2.2. Daftar tugas belajar
Tugas-tugas yang ditampilkan
i.

Kompeten

Belum

Tanggal

Menjelaskan prinsip-prinsip kerja


pengukuran dengan
menggunakan alat ukur
pembanding

ii.

Mengidentifikasi jenis-jenis alat


ukur pembanding

iii.

Menjelaskan penggunaan alat


ukur pembanding

iv.

Menunjukkan nama bagian dan


jenis skala alat ukur pembanding

v.

Mengeset alat-alat ukur


pembanding

vi.

Pengukuran/pemeriksaan
permukaan benda kerja

vii.

Pengukuran/pemeriksaan
silindrisitas dan kebulatan benda

viii.

Pemeriksaan roda gigi

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

44

MODUL BAHAN AJAR

9) Tes Formatif
Tes Tulis/Lisan
1) Sebutkan 5 (lima) macam alat ukur pembanding
2) Sebutkan fungsi kelima alat ukur pembanding tersebut pada soal
1
3) Jelaskan mengenai pemeriksaan kekasaran permukaan benda
4) Jelaskan mengenai pemeriksaan silindrisitas benda kerja
5) Jelaskan mengenai pemeriksaan roda gigi.
Tes Unjuk kerja
Tabel 2.3. Daftar tes unjuk kerja
Tugas-tugas yang ditampilkan

Kompeten

Belum

Tanggal

a) Peralatan pengukur pembanding


diset menurut spesifikasinya

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

45

MODUL BAHAN AJAR

10)Kunci Jawaban Formatif


1) 5 (lima) macam alat ukur pembanding
1. Limit plug gauge,
2. Morse taper gauge,
3. Clearence gauge,
4. Radius gauge,
5. Limit snap gauge,
2) Fungsi alat ukur pembanding tersebut pada nomor 1
a) Limit plug gauge,
Digunakan untuk mengukur diameter lubang atau diameter
poros dengan ukuran standard toleransi tertentu, misalkan
ukuran lubang 20 H7, atau diameter poros 20p6.
b) Morse taper gauge,
Digunakan untuk mengukur ketirusan lubang atau poros
dengan standard tirus Morse, misalkan tirus MK2 atau MK3
dan seterusnya.
c) Clearence gauge,
Digunakan untuk mengukur jarak antara satu permukaan
dengan permukaan lainnya, seperti mengukur jarak
kelonggaran busi, jarak kelonggaran katup buang atau katup
masuk pada sepeda motor, atau jarak yang diperlukan pada
bagian mekanik suatu mesin.
d) Radius gauge,
Untuk mengukur besarnya radius dalam atau radius luar
pada bagian benda kerja.
e) Limit snap gauge,
Digunakan untuk mengukur panjang benda dengan ukuran
pengepasan dan toleransi khusus.
3) Pemeriksaan kekasaran permukaan benda
Untuk memeriksa tingkat kekasaran permukaan benda kerja
digunakan Rougness Gauge. Alat ini digunakan sebagai patokan
pembanding antara tingkat kekasaran standard dengan
permukaan benda yang dikerjakan.
Standard tingkat kekasaran mulai dari N 0 sampai dengan N 12.
Membandingkan kedua permukaan dapat dilakukan dengan cara
diraba dengan tangan dan dilihat langsung, atau dilihat dengan
bantuan microscope.
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

46

MODUL BAHAN AJAR

4) Pemeriksaan silindrisitas benda kerja


Untuk memeriksa slindrisitas diameter benda kejra digunakan
Lever dial test indicator,
Dial test indicaror dipasang pada dudukannya, dan benda kerja
dipasang pada blok V yang memungkinkan benda kerja tersebut
dapat diputar selama diperiksa.
Ujung sensor dari dial test indicator ditepatkan diatas
permukaan benda dan skalanya di nol kan, kemudian benda
kerja diputar secara perlahan.
Jam ukur pada dial test indicator akan memperlihatkan apakah
poros
yang diukur betul-betul silindris atau terjadi
penyimpangan.

5) Pemeriksaan roda gigi.


Pemeriksaan
roda
gigi
dilakukan
untuk
mengetahui
keseragaman bentuk roda gigi, diameter luar, diameter tusuk dan
diameter dalam roda gigi, serta jumlah giginya.
Untuk memeriksa keseragaman bentuk atau tebal gigi, dilakukan
dengan menggunakan jangka sorong gigi.
Untuk memeriksa diameter gigi digunakan dial test indicator.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

47

MODUL BAHAN AJAR

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 2 mengenai

Mengeset peralatan pengukur pembanding

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

Kompeten

dalam kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi


sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan
Belajar 3
Dibuat di
Pada Tanggal

: ..
: ..

Penilai,

_____________________

Peserta diklat,

_____________________

Komentar/Saran Penilai :

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

48

MODUL BAHAN AJAR

3. Kegiatan Belajar 3 :
Memelihara alat ukur presisi
11) Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan belajar 3, siswa dapat :
1) Menyetel alat ukur presisi
2) Merawat dan penyimpanan alat ukur presisi
12) Uraian Materi
1) Menyetel alat ukur presisi
1. Menyetel dial test indicator
a. Pasang dial test indicator pada dudukannya
b. Tepatkan

ujung

batang

sensor

pada

salah

satu

permukaan benda yang diukur


c. Putar piringan skala nonius sampai jarum ukur tepat pada
angka 0 (nol), posisi angka ini sebagai patokan untuk
melihat perubahan kondisi permukaan yang diukur.
2. Menyetel micrometer luar
a. Putar piringan skala nonius sampai jarum ukur tepat pada
angka Rapatkan kedua permukaan ujung pengukur,
dengan cara memutar batang rechet sampai terdengar
bunyi giginya.
b. Longgarkan rumah skala nonius
c. Tepatkan garis nol pada rumah skala nonius dengan garis
nol pada batang utama
d. Kencangkan kembali rumah skala nonius
3. Menyetel jangka sorong
a. Rapatkan kedua permukaan rahang ukur
b. Longgarkan baud pada pelat skala nonius
c. Tepatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada
batang utama jangka sorong
d. Kencangkan kembali baud pada pelat skala nonius.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

49

MODUL BAHAN AJAR

2) Merawat dan penyimpanan alat ukur presisi


B. a) Pemeliharaan alat ukur secara umum
Suhu ruangan penyimpanan alat adalah 20 C supaya
tidak terjadi perubahan pisik akibat meningkatnya suhu.
Kondisi ruangan penyimpanan alat tidak terlalu lembab
supaya tidak berkorosi (kelembaban udara 50 : 60 %)
Diberi vaselin setlelah alat ukur dipakai
Dijauhkan dari getaran, goncangan atau benturan
Setelah

dipakai

dimasukkan

kembali

ke

kotak

penyimpananya, dan untuk alat yang besar misalnya


profil proyektor harus selalu ditutup dengan kain/plastik
sewaktu tidak dipakai.
Dipakai sesuai dengan fungsinya.
Hindarkan

dari

pemakaian

secara

gegabah

dan

serampangan
Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan
kerja yang telah ditentukan masing-masing
b)

Pemeliharaan beberapa alat ukur


Pemeliharaan jangka sorong (Vernier Caliper)
Mengkalibrasi
Cara menglkalibrasi: misal untuk ketelitian 0,05 mm
(1) Disiapkan sejumlah blok ukur dengan kenaikan 1 mm
dari ukuran 1 mm s.d. 25 mm
(2) Kemudian dilakukan pengukuran dari setiap kenaikan
1 mm di atas meja kerja
(3) Masing-masing

pengukuran

dicatat

hasil

penyimpangan manimal 4 x dan dibuat rata-rata (baik


penyimpangan positip maupun negatip)
(4) Selanjutnya ulangi pengukuran dari 25 mm turun
sampai 1 mm dengan penurunan 1 mm.
(5) Masing-masing pengukuran dicatat penyimpangannya
menimal 4 x dan dibuat rata-rata hasil pengukuran.
(6) Jumlahkan penyimpangan pengukuran
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

50

MODUL BAHAN AJAR

(7) Tentukan penyimpangan komulatifnya


(8) Penyimpangan komulatip =
Jumlah penyimpangan rata-rata
Jumlah pengukuran (dalam hal ini
(9) Apabila hasil penyimpangan kumulatif dari ketelitian
alat ukur, maka alat itu tidak dapat dipertanggung
jawabkan.

Cara Perawatan
(1) Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus
selalu dibersihkan. Bila selesai pemakaian beri sedikit
vaselin dan disimpan lagi ke tempat semula
(2) Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai
lepas atau hilang.
(3) Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur.

Pemeliharaan Mikrometer Luar

Gambar 2.50. Satu set mikrometer luar

Kalibarasi
(1) Alat dan perlengkapan
Blok ukur
Dudukan mikrometer
Kertas grafik

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

51

MODUL BAHAN AJAR

(2) Langkah kerja


Stel lebih dahulu mikrometer yang akan diperiksa
pada kedudukan minimum/nol.
Pasangkan mikrometer tersebut pada dudukannya
pada posisi yang mudah begi pembacaan ukurannya.
Jepitlah blok ukur 1 mm diantara dua landalsan
mikrometer,

dan

catat

beberapa

mikron

penyimpangannya (+ atau - )
Catat

pula

penyimpangan-

penyimpangan

pembacaan untuk blok ukur 2 mm, 3 mm dan


seterusnya

s.d.

25

mm.

Untuk

memudahkan

kesimpulan, salinlah data penyimpangan tersebut


diatas, kedalam bentuk grafik.
Membersihkan dan melekatkan blok ukur harus
benar-benar baik.
Perhatikan pada waktu mengeset besarnya tekanan
mulut ukur terdengar dari bunyi gigi gelincir.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih teliti, kertaan
dan kesejajaran muka ukur landasan juga perlu
diperiksa (dengan plat optik).

Perawatan
(1) Sesudah

pemakaian,

pengukuran

dan

bersihkanlah

bagian-bagian

permukaan

lainnya,

dan

gunakanlah bahan anti korosi. Bagian-bagian yang


berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang
berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan
untuk jam/arloji.
(2) Jika

tidak

dipergunakan

(sesudah

pemakaina)

mikrometer luar harus ditempatkan dalam sebuah peti


kayu.

Mikrometer

yang

lebih

besar

harus

digantungkan dengan penunjang nya yang khusus


(sadle shaped support).
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

52

MODUL BAHAN AJAR

(3) Temapt penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar


matahari langsung dan fluktuasi temperatur.
(4) Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan
dengan hati-hati supaya tidak terjadi lenturan.

Keselamatan Kerja
(1) Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja
untuk dilihat hasil pengukurannya. Hal ini bisa
merusak landasan.
(2) Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar
atau bergerak
(3) Hati-hatilah pada waktu mengukur dan gunakan recet
jika spindel sudah mendekati benda yang diukur.

C. Pemeliharaan Kaliber T (Telescoping Gauge)

Gambar 2.51. Kaliber T

Cara perawatan :
Selesai melakukan pengukuran dengan kaliber T, maka
baut pengikat

harus dikendorkan agar spindle dan

tabung tidak mengalami pembebanan.


Sebelum disimpan pada tempatnya, oleskan vaseline
agar terhindar dari karatan.
Telescoping dimasukkan pada tempat yang khusus dan
masukkan pada almari.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

53

MODUL BAHAN AJAR

Perbaikan :
Untuk memperbaiki telescoping gauge yang telah rusak, dapat
dilaksanakan sebagai berikut :
Kendorkan baut pengikat
Masukkan pegasnya pada spidle, kemudian masukkan
tabung pada rangka.
Masukkan pegas dan spidle pada tabung, kemudian baut
pengikat dikeraskan.

D.

Keselamatan Kerja
Pemakaian telescoping gauge harus sesuai dengan ukuran
diameter lubang yang diukur.
Pada saat membuka pengikat/pengunci, maka tabung dan
spindle ditahan oleh ibu jari penunjuk (tangan kiri)
Pada waktu mulai melaksanakan pangukuran, pengunci
dibuka perlahan-lahan sehingga menyentuh benda ukur.
Pada saat mengeluarkan telescoping gauge benda ukur
dimiringkan sedikit (5 derajat) agar alat ukur tersebut mudah
lepas, apabila alat ukur tersebut tidak dimiringkan mengalami
kerusakan pada bagian permukaan ukur spindle dan tabung.
Apabila saat kita membuka pengunci/pengikat tidak ditahan
akan menimbulkan bahaya yaitu spindle dan tabung akan
terlempar dan dapat mengenai mata.
Pada waktu melakukan pengukuran, letakkan alat ukur di
atas panel (kain halus).
Alat ukur telescoping gauge jangan diletakkan bertumpukan
dengan alat ukur lainnya.
Setelah selesai melakukan pengukuran, kendorkan baut
pengikat.
Simpanlah alat ukur telescoping gauge pada tempat yang
telah disediakan.
Hindarkan

sampai telescoping gauge jatuh/terbentur pada

alat ukur sejenis.


Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

54

MODUL BAHAN AJAR

13) Rangkuman
i. Menyetel alat ukur presisi
Penyetelan setiap jenis alat ukur disesuaikan serta mengikuti buku manual
yang tersedia. Penyetelan alat ukur tersebut dimaksudkan agar pengukuran
yang akan dilaksanakan dapat mencapai hasil optimal.
ii. Merawat dan penyimpanan alat ukur presisi
Perawatan alat ukur secara umum menyangkut :
1. Tempat penyimpanan
2. Suhu ruangan
3. Penempatan alat ukur
4. Kebersihan alat ukur
5. Penggunaan alat ukur sesuai fungsi
6. Penjagaan alat ukur dari pengaruh kondisi kerja seperti getaran.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

55

MODUL BAHAN AJAR

14)Tugas
Tabel 2.4. Daftar tugas belajar
Tugas-tugas yang ditampilkan
i.

Kompeten

Belum

Mengidentifikasi alat-alat ukur mekanik


presisi jenis vernier calliper, mikrometer
luar, mikrometer dalam, dan dial indicator.

ii.

Memeriksa ketelitian alat ukur mekanik


presisi.

iii.

Menjelaskan prinsip kerja alat-alat ukur


mekanik presisi.

iv.

Memeriksa kebenaran skala nonius alatalat ukur mekanik presisi.

v.

Menyetel dan mengkalibrasi alat-alat ukur


mekanik presisi.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

56

MODUL BAHAN AJAR

15)Tes Formatif.
Tes tertulis/lisan.
(1) Apa perbedaan antara alat ukur mekanik presisi dan alat ukur
pembanding.
(2) Hal apa saja yang terkait dengan pemeliharaan dan perawatan alat
ukur mekanik presisi.
(3) Hal penting apa saja yang dilakukan dalam merawat alat ukur
mekanik presisi.
Tes Unjuk Kerja
Tabel 2.5. Daftar tes unjuk kerja
Tugas-tugas yang ditampilkan
i.
ii.

Kompeten

Belum

Tanggal

Peralatan pengukur disetel dan


dipelihara
menurut
akurasi
yang disyaratkan.
Perawatan dan penyimpanan
peralatan pengukur dilakukan
sesuai
dengan
spesifikasi
manufakturnya.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

57

MODUL BAHAN AJAR

16)Kunci Jawaban Formatif


V. Perbedaan antara alat ukur mekanik presisi dengan alat ukur
pembanding.
Alat ukur mekanik presisi digunakan untuk mengetahui dimensi
benda hasil pengerjaan sampai skala terkecil.
Alat ukur pembanding digunakan untuk mengetahui kesesuaian benda kerja
dengan dimensi dan kondisi benda lain yang menjadi patokan (komparator).
VI. Hal terkait dengan pemeliharaan dan perawatan alat ukur mekanik
presisi.
1. Tempat penyimpanan
2. Suhu ruangan
3. Penempatan alat ukur
4. Kebersihan alat ukur
5. Penggunaan alat ukur sesuai fungsi
6. Penjagaan alat ukur dari pengaruh kondisi kerja seperti getaran.
VII.

Hal penting yang dilakukan dalam merawat alat ukur mekanik


presisi.

1. Keharusan
o Permukaan benda yang diukur dan permukaan alat ukur
sebelum dilakukan pengukuran harus dalam keadaan bersih.
o Untuk

mengukur benda kerja yang mengandung magnit,

sebelum dilaksanakan pengukuran harus dihilangkan daya


magnetnya.
o Alat ukur harus terlindung dari karat dan kotoran.
o Alat ukur harus terlindung dari suhu panas dan dingin yang
berlebihan (suhu normal antara 0 - 40 C).
o Penyimpanan alat-alat ukur harus terpisah dari alat-alat lain.
o Alat-alat ukur yang akan disimpan setelah digunakan harus
dalam keadaan bersih.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

58

MODUL BAHAN AJAR

2. Larangan

Melakukan pengukuran terhadap benda-benda yang sedang


bergerak.

Melakukan pengukuran pada benda yang bermagnit.

Menyimpan alat ukur dengan benda tajam atau benda kasar


lainnya.

Menyimpan alat-alat ukur setelah digunakan dalam keadaan


kotor.

Memperbaiki alat ukur tanpa mengikuti prosedur.

3. Anjuran

Posisi alat ukur dan jam ukurnya harus tegak lurus terhadap
bidang yang diukur

Jarak ukur tidak melebihi skala maksimal yang ada pada alat
ukur tersebut

Untuk

melakukan

pengukuran/pemeriksaan

ketaraan

permukaan benda, skala ukur harus pada posisi awal.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

59

MODUL BAHAN AJAR

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 3 mengenai

Memelihara alat ukur mekanik presisi

dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

Kompeten

dalam kompetensi Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi


sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada modul berikutnya
Dibuat di

: ..

Pada Tanggal

: ..

Penilai,

_____________________

Peserta diklat,

_____________________

Komentar/Saran Penilai :

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

60

MODUL BAHAN AJAR

BAB III
EVALUASI
B. Kognitif Skill
(Tes Tertulis / Lisan)
1. Tulis minimal 5 (lima) macam alat ukur mekanik presisi !
2. Tulis fungsi ke lima macam alat ukur tersebut pada soal nomor 1) !
3. Tulis alat-alat ukur yang mempunyai ketelitian membaca sampai 0,001
mm!
4. Alat ukur apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur ulir !
5. Alat ukur apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur roda gigi !
6. Sebutkan 5 (lima) macam alat ukur pembanding !
7. Sebutkan fungsi kelima alat ukur pembanding tersebut pada soal 1 !
8. Jelaskan mengenai pemeriksaan kekasaran permukaan benda !
9. Jelaskan mengenai pemeriksaan silindrisitas benda kerja !
10.Jelaskan mengenai pemeriksaan roda gigi !
11.Apa perbedaan antara alat ukur mekanik presisi dan alat ukur
pembanding?
12.Hal apa saja yang terkait dengan pemeliharaan dan perawatan alat ukur
mekanik presisi ?
13.Hal penting apa saja yang dilakukan dalam merawat alat ukur mekanik
presisi ?

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

61

MODUL BAHAN AJAR

C. Psikomotor Skill
Tabel 3.1. Daftar tes psikomotor

Psikomotor Skill

Kompeten

Belum

1. Mengukur/memeriksa kisar ulir


2. Memeriksa diameter roda gigi.
3. Memeriksa

ketepatan

ukuran

ulir

dengan

standard trhead gauge


4. Pengukuran/pemeriksaan permukaan benda kerja
5. Pengukuran/pemeriksaan

silindrisitas

dan

kebulatan benda

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

62

MODUL BAHAN AJAR

C. Attitude Skill
Tabel 3.2. Daftar tes sikap
Attitude Skill

Kompeten

Belum

1. Alat-alat ukur mekanik presisi diidentifikasi


2. Alat-alat ukur pembanding diidentifikasi
3. Pembacaan alat-alat ukur mekanik presisi dan
alat ukur pembanding dilakukan dengan benar
4. Alat-alat ukur mekanik presisi dan alat ukur
pembanding digunakan dengan benar sesuai
prosedur
5. Alat-alat ukur mekanik presisi dan pembanding
disetel sesuai prosedur
6. Alat-alat ukur mekanik presisi dan pembanding
dirawat dengan benar
7. Alat-alat ukur mekanik presisi dan pembanding
disimpan dengan benar.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

63

MODUL BAHAN AJAR

D. Batasan Waktu Yang Ditetapkan


Tabel 3.3. Daftar batasan waktu belajar

No.

Tahapan Belajar

Waktu (45 menit /


jam pelajaran)

Kegiatan Belajar 1

30 jam

Kegiatan Belajar 2

20 jam

Kegiatan Belajar 3

20 jam

Jumlah

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

80 jam

64

MODUL BAHAN AJAR

E. Kunci Jawaban
6) 5 (lima) macam alat ukur mekanik presisi
a) Jam ukur
b) Dial indicator
c) Mikrometer luar
d) Jangka sorong
e) Standard thread gauge
7) Fungsi lima maca alat ukur tersebut pada nomor 1)
a) Jam ukur, untuk memeriksa kerataan, kesejajaran, dan silindrisitas
diameter benda
b) Dial indicator, untuk memeriksa kerataan, kesejajaran, dan ketegak
lurusan permukaan benda.
c) Mikrometer luar, untuk mengukur dimensi bagian luar benda kejra
seperti tebal, lebar dan panjang.
d) Jangka sorong, untuk mengukur dimensi luar benda kerja seperti
tebal, lebar dan panjang, serta lebar dan kedalaman lubang.
e) Standard thread gauge, untuk memeriksa dan mengukur ulir luar dan
ulir dalam.

8) Alat-alat ukur yang mempunyai ketelitian membaca sampai 0,001 mm


a) Micro indicator,
b) Micron indicator,
c) Dial calliper,
d) Inside micrometer.
9) Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur ulir
a) Screw thread micrometer,
b) Standard thread gauge,

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

65

MODUL BAHAN AJAR

10)Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur roda gigi adalah
involute gear tooth gauge.
11)5 (lima) macam alat ukur pembanding
1. Limit plug gauge,
2. Morse taper gauge,
3. Clearence gauge,
4. Radius gauge,
5. Limit snap gauge,
12)Fungsi alat ukur pembanding tersebut pada nomor 6
a. Limit plug gauge, digunakan untuk mengukur diameter lubang atau
diameter poros dengan ukuran standard toleransi tertentu, misalkan
ukuran lubang 20 H7, atau diameter poros 20p6.
Morse taper gauge, digunakan untuk mengukur ketirusan lubang atau
poros dengan standard tirus Morse, misalkan tirus MK2 atau MK3
dan seterusnya.
Clearence gauge, digunakan untuk mengukur jarak antara satu
permukaan dengan permukaan lainnya, seperti mengukur jarak
kelonggaran busi, jarak kelonggaran katup buang atau katup masuk
pada sepeda motor, atau jarak yang diperlukan pada bagian mekanik
suatu mesin.
Radius gauge, untuk mengukur besarnya radius dalam atau radius luar
pada bagian benda kerja.
Limit snap gauge, digunakan untuk mengukur panjang benda dengan
ukuran pengepasan dan toleransi khusus.

13)Pemeriksaan kekasaran permukaan benda


Untuk memeriksa tingkat kekasaran permukaan benda kerja digunakan
Rougness Gauge. Alat ini digunakan sebagai patokan pembanding
antara tingkat kekasaran standar dengan permukaan benda yang
dikerjakan.
Standar tingkat kekasaran mulai dari N 0 sampai dengan N 12.
Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

66

MODUL BAHAN AJAR

Membandingkan kedua permukaan dapat dilakukan dengan cara diraba


dengan tangan dan dilihat langsung, atau dilihat dengan bantuan
microscope.
14)Pemeriksaan silindrisitas benda kerja
Untuk memeriksa slindrisitas diameter benda kejra digunakan Lever dial
test indicator,
Dial test indicaror dipasang pada dudukannya, dan benda kerja
dipasang pada blok V yang memungkinkan benda kerja tersebut dapat
diputar selama diperiksa.
Ujung sensor dari dial test indicator ditepatkan diatas permukaan benda
dan skalanya di nol kan, kemudian benda kerja diputar secara perlahan.
Jam ukur pada dial test indicator akan memperlihatkan apakah poros
yang diukur betul-betul silindris atau terjadi penyimpangan.

15)Pemeriksaan roda gigi.


Pemeriksaan roda gigi dilakukan untuk mengetahui keseragaman
bentuk roda gigi, diameter luar, diameter tusuk dan diameter dalam roda
gigi, serta jumlah giginya.
Untuk memeriksa keseragaman bentuk atau tebal gigi, dilakukan
dengan menggunakan jangka sorong gigi.
Untuk memeriksa diameter gigi digunakan dial test indicator.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

67

MODUL BAHAN AJAR

Perbedaan antara alat ukur mekanik presisi dengan alat ukur


pembanding.
Alat ukur mekanik presisi digunakan untuk mengetahui dimensi benda
hasil pengerjaan sampai skala terkecil.
Alat ukur pembanding digunakan untuk mengetahui kesesuaian benda
kerja dengan dimensi dan kondisi benda lain yang menjadi patokan
(komparator).

16)Hal terkait dengan pemeliharaan dan perawatan alat ukur mekanik


presisi.
a. Tempat penyimpanan
b. Suhu ruangan
c. Penempatan alat ukur
d. Kebersihan alat ukur
e. Penggunaan alat ukur sesuai fungsi
f. Penjagaan alat ukur dari pengaruh kondisi kerja seperti getaran.

17)Hal penting yang dilakukan dalam merawat alat ukur mekanik presisi.
a) Keharusan
o Permukaan benda yang diukur dan permukaan alat ukur sebelum
dilakukan pengukuran harus dalam keadaan bersih.
o Untuk

mengukur benda kerja yang mengandung magnit,

sebelum dilaksanakan pengukuran harus dihilangkan daya


magnetnya.
o Alat ukur harus terlindung dari karat dan kotoran.
o Alat ukur harus terlindung dari suhu panas dan dingin yang
berlebihan (suhu normal antara 0 - 40 C).
o Penyimpanan alat-alat ukur harus terpisah dari alat-alat lain.
o Alat-alat ukur yang akan disimpan setelah digunakan harus dalam
keadaan bersih.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

68

MODUL BAHAN AJAR

b) Larangan
Melakukan pengukuran terhadap benda-benda yang sedang
bergerak.
Melakukan pengukuran pada benda yang bermagnit.
Menyimpan alat ukur dengan benda tajam atau benda kasar
lainnya.
Menyimpan alat-alat ukur setelah digunakan dalam keadaan
kotor.
Memperbaiki alat ukur tanpa mengikuti prosedur.

c) Anjuran
Posisi alat ukur dan jam ukurnya harus tegak lurus terhadap
bidang yang diukur
Jarak ukur tidak melebihi skala maksimal yang ada pada alat ukur
tersebut
Untuk melakukan pengukuran/pemeriksaan ketaraan permukaan
benda, skala ukur harus pada posisi awal.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

69

MODUL BAHAN AJAR

BAB IV
PENUTUP

Peserta telah mengikuti dan menyelesaikan kompetensi

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi


dan dinyatakan :

Kompeten
sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kompetensi
berikutnya yang dipersyaratkan

Dibuat di

: ..

Pada Tanggal

: ..

Penilai,

_____________________

Peserta diklat,

_____________________

Komentar/Saran Penilai :

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

70

MODUL BAHAN AJAR

DAFTAR PUSTAKA
British Standards Institution, 1984, Engineering Metrology, Hutchinson & Co.
Ltd, London.
Departemen Pendidian Nasional, Kurikulum SMK Edisi 2004 Program Keahlian
Teknik Pemesinan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Depdiknas, Jakarta, 2004.
Djainar Sidabutar, Sutarto SM, 1979, Petunjuk Praktik dan Pemeriksaan
Bahan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta
IAPSD (Indonesia Australia Partnership for Skill Development), 2002,
Pelatihan Berlandaskan Kompetensi Untuk Industri Logam dan
Mesin, Gamma, Jakarta.
John Murray, 1973, Metalcraft Theory and Practice, John Murray Ltd. Fifty
Albemarle Street London.
Nippon Kogyo Shimposha, Ltd., 1976, Catalogue Book of Japanese-Made
Machines and Tools, Japan Industrial News Publishing Co., Ltd.,
Osaka-Japan.
Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung, 1984, Lembar
Kerja Pengukuran, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta
Sulipan Drs, 1997, Pengukuran dan Pengujian Bahan, Pusat Pengembangan
Penataran Guru Teknologi, Bandung.
Taufik Rochim DR.Ir, Sutarto S.M, 1981, Teknik Pengukuran (Metrologi
Industri),
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta
Wagirin, Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur Pengerjaan Logam, Divisi
Pengembangan Bahan Belajar PPPGT, Bandung, 1992.

Teknik Pemesinan

Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

71

Вам также может понравиться