Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Devi Citra Pratiwi
14/367147/EK/20060
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR3
BAB I
Latar Belakang.4
Tujuan Penelitian.5
Rumusan Masalah5
Metode Penelitian5
BAB II
Profil Perusahaan.6
Implementasi Penerapan Teknologi Informasi6
Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi (komparasi)12
BAB III
Kesimpulan13
Saran..13
DAFTAR PUSTAKA15
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat dan karuniaNya makalah Sistem Teknologi Informasi yang diperuntukan
untuk memenuhi ujian tengah semester ganjil ini dapat diselesaikan tanpa ada kendala
yang berarti,
Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat memenuhi
ekspetasi dari penilai serta dapat memberikan manfaat dan tambahan informasi baru bagi
pembaca.
Penulis juga mohon maaf apabila masih banyak kekurangan yang ada dalam
makalah in karena keterbatasan informasi dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu
penulis menerima kritik dan saran terkait makalah ini untuk makalah yang lebih baik
kedepannya.
Yogyakarta, 12 Oktober 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kemajuan teknologi informasi secara substansial telah mengakar di berbagai
aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam hal bisnis transportasi. Fenomena ojek
online yang digaungkan oleh PT. Go-Jek beberapa waktu lalu sukses menarik perhatian
masyarakat luas khususnya masyarakat di daerah ibukota. Go-Jek pada prinsipnya
menawarkan pelayanan transportasi secara online melalui aplikasi khusus yang dapat
diunduh di berbagai platform sistem operasi seperti Android dan iOS oleh masyarakat
pengguna jasa Go-Jek. Setelah mengunduh aplikasi tersebut, pengguna dapat memilih
layanan seperti kurir, transportasi, pemesanan makanan bahkan belanja. Sistem akan
mencari driver yang tersedia dalam jangkauan terdekat untuk memenuhi permintaan dari
pengguna Go-Jek.
Respon masyarakat terhadap hadirnya model transportasi tersebut cukup beragam.
Sebagian yang pro, umumnya dari pengguna jasa Go-Jek merasakan manfaat serta
kemudahan atas layanan yang ditawarkan. Sebaliknya, kontroversi pun timbul dari pihak
tukang ojek konvensional yang kesehariannya menarik penumpang di pangkalan. Mereka
mengklaim kehadiran Go-Jek secara signifikan menurukan pendapatan harian mereka.
Namun dibalik pro dan kontra yang terjadi, jika ditelusuri lebih dalam lagi, model
transportasi yang diterapkan oleh Go-Jek bukan merupakan hal baru dalam bisnis
transportasi. Model bisnis transportasi berbasis teknologi informasi sebelumnya sudah
dirintis terlebih dahulu oleh Uber Technologies Inc. yang berpusat di San Francisco,
California, Amerika Serikat.
Oleh karena itu, berdasarkan dari pemaparan tersebut, penulis mencoba
menganalisis serta menjelaskan pengaruh penerapan sistem informasi manajemen
berbasis teknologi informasi terhadap efektivitas kinerja operasional perusahaan
transportasi.
B. Tujuan Penelitian
4
i.
ii.
iii.
C. Rumusan Permasalahan
i.
ii.
perusahaan?
Jenis sistem informasi manajemen apa yang digunakan oleh Go-Jek untuk
iii.
menjalankan bisnisnya?
Apa manfaat yang telah diraih Go-Jek setelah implementasi sistem informasi
iv.
manajemen?
Bagaimana manfaat tersebut memberikan keunggulan bagi Go-Jek dibandingkan
ojek konvensional?
D. Metode Penelitian
i.
ii.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Go-Jek merupakan salah satu perusahan transportasi yang berasal dari Indonesia
yang menggunakan jasa ojek sebagai basis layanannya. Go-Jek pertama kali didirikan
oleh Nadiem Makarin pada tahun 2010. Ide awal berdirinya Go-Jek ini muncul dari
pengalaman Nadiem sendiri ketika mengobrol dengan tukang ojek langganannya, Ia
menyadari tidak efektifnya sistem ojek konvensional yang hanya menunggu penumpang.
Dengan sistem Go-Jek yang mempertemukan antara driver dan pelanggan secara real
time, produktivitas dari para driver juga akan meningkat.
Pada awal berdirinya, Go-Jek menggunakan sistem call center atau menghubungi
ojek yang sedang kosong melalui telepon satu per satu. Namun karena sistem ini dinilai
sangat tidak efektif dan efisien, maka Go-Jek lalu meluncurkan aplikasi pemesanan
berbasis Android dan iOS. Aplikasi ini kemudian mulai banyak diunduh oleh masyarakat
sehingga layanan Go-Jek berkembang pesat. Go-Jek kini sudah menaungi lebih dari 7500
armada ojek yang tersebar di seluruh kawasan Jabodetabek. Selain itu, Go-Jek juga telah
berekspansi ke wilayah lain seperti Bandung, Surabaya dan Bali sehingga Go-Jek sendiri
memiliki total armada lebih dari 10.000 yang tersebar Indonesia.
Selain dari segi armada, statistik dari aplikasi Go-Jek yang diunduh masyarakat
juga tak kalah pesat. Hingga awal tahun 2015, terhitung aplikasi Go-Jek telah diunduh
lebih dari 650.000 pengguna.
6
Selain itu, Go-Jek juga telah bekerja sama dengan hampir 100 perusahan sebagai
langganan korporat. Untuk kegiatan pengenalan dan ekspansi perusahaan, Go-Jek
mendapat suntikan dana dari Northstar Group, sebuah perusahaan investasi yang berpusat
di Singapura sejak tahun 2014. Pada tahun yang sama Go-Jek juga mendapat pendanaan
dari dua perusahaan lain yaitu Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.
B. Implementasi
Penerapan
Teknologi
Informasi
pada
Bisnis
Transportasi
1. Penerapan Diversifikasi Layanan Transportasi pada Interface Aplikasi GoJek
PT Go-Jek sejauh ini telah menawarkan empat pilihan layanan transportasi
kepada pelanggannya, antara lain:
Instant Courier
Layanan ini menawarkan jasa pengantaran barang atau kurir. Benefit yang
ditawarkan Go-Jek dalam sistem ini adalah durasi waktu maksimal 90 menit
pengiriman untuk lokasi manapun selama masih berada di dalam kota.
Ketentuan yang diberikan Go-Jek untuk Instant Courier ini antara lain, tinggi
barang yang akan dikirim tidak boleh melebihi stang dari pengemudi Go-Jek.
Biaya yang akan ditanggung pengirim adalah menyesuaikan dengan jarak
yang akan ditempuh pengemudi dari lokasi pengirim ke lokasi penerima
penumpang.
Go Food
Layanan ini menawarkan jasa delivery makanan. Sistem kerja dari layanan ini
adalah saat pelanggan memilih menu Go-Food, maka aplikasi akan
memberikan pilihan kategori tempat makan berdasarkan jenis makanan atau
pilihan tempat makan terdekat dari lokasi pelanggan. Setelah pelanggan
memesan makanan pada tempat makan yang dipilih, tahap selanjutnya adalah
pengisian lokasi pelanggan. Setelah semua proses terpenuhi maka pengemudi
Go-Jek akan segera memenuhi pesanan pelanggan dan mengantarkan
Manfaat dari adanya inovasi diversifikasi layanan ini adalah adanya pilihan
layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan sehingga Go-Jek tidak
8
hanya terpaku dengan satu jenis sumber pendapatan. Hal ini secara langsung
dapat meningkatkan produktivitas dari Go-Jek itu sendiri.
Selain itu Go-Jek masih terus melakukan inovasi pada diversifikasi
layanannya terbukti dengan mulai diluncurkannya Go-Box yaitu layanan
pengangkutan barang menggunakan mobil box atau pick up yang dapat langsung
dipesan melalui aplikasi Go-Jek.
2. Penerapan Pilihan Sistem Pembayaran secara Non-Tunai
Selain dengan membayar Go-Jek secara tunai, pelanggan juga bisa
membayar jasa Go-Jek secara Non-Tunai. Go-Jek sendiri menyediakan pilihan
Go-Jek Credit dalam aplikasinya. Dengan Go-Jek Credit, pelanggan dapat
membayar jasa Go-Jek lewat pembelian voucher atau melalui transfer uang lewat
bank. Sistem ini dinilai cukup praktis dan efisien karena pelanggan tidak harus
menyediakan uang tunai untuk membayar jasa Go-Jek.
3. Penggunaan GPS dan SMS&Call untuk Menghubungkan Pelanggan dengan
Pengemudi secara Real Time
Penggunaan GPS atau Global Positioning System pada dasarnya
merupakan sistematika utama dari Go-Jek untuk menghubungkan pengemudi
dengan pelanggannya. Dengan penggunaan GPS, pengemudi Go-Jek tidak akan
kesulitan menemukan pelanggannya karena adanya petunjuk lokasi yang akurat.
Selain itu, pelanggan juga dapat mengetahui posisi pengemudi apakah masih jauh
atau sudah sampai di lokasi. Selain itu, Go-Jek juga menyediakan layanan
SMS&Call pada aplikasinya untuk memudahkan pelanggan dalam berkomunikasi
dengan pengemudi terkait.
4. Penerapan Sistem Just-in-Time Inventory
Selain dari tinjauan penerapan teknologi informasi yang diterapkan PT Go-Jek
secara fisik pada interface aplikasinya. PT Go-Jek secara praktis dapat dikatakan
menerapkan suatu sistem yang biasa disebut Just-in-Time System.
2.
3.
4.
3 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00692-JP%20Bab1001.pdf
11
Dari hasil analisis dan pemaparan diatas, penerapan teknologi informasi telah
memberikan banyak manfaat dan keunggulan bagi Go-Jek dibandingkan ojek
konvensional. Manfaat tersebut antara lain:
1. Produktivitas dari pengemudi ojek
Produktivitas dari pengemudi Go-Jek secara otomatis jauh lebih tinggi
dari pengemudi ojek konvensional berkat real-time application yang
langsung menghubungkan pengemudi Go-Jek pada pelanggan yang
membutuhkan jasa daripada hanya menunggu pelanggan di pangkalanpangkalan. Hal ini juga berpengaruh pada pendapatan perorangan
pengemudi itu sendiri.
2. Transparansi harga
Transparansi harga juga menjadi salah satu momok yang paling sering
dikeluhkan oleh pengguna ojek konvensional. Penetapan tarif yang
sewenang-wenang tanpa ada dasar yang jelas kerap kali menjadi argumen
dan pertimbangan pengguna ojek. Go-Jek hadir dengan penetapan tarif
berdasarkan jarak tempuh yang sudah diukur secara otomatis melalui
aplikasi terkait. Hal ini menjadi nilai tambah Go-Jek dibandingkan ojek
konvensional.
3. Kepercayaan dan loyalitas konsumen
Go-Jek dapat dengan mudah meraih kepercayaan dan loyalitas
konsumennya berkat standar-standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu
serta insentif yang diberikan baik bagi pengemudi maupun pelanggan. GoJek juga dapat memantau dan meningkatkan kualitas CRM-nya melalui
fitur review yang memuat testimoni dari pelanggan yang telah
menggunakan jasa Go-Jek.
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Melalui hasil analisis dan pemaparan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
maka disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi pada bisnis transportasi dalam
hal ini PT. Go-Jek, telah memberikan dampak yang positif serta manfaat yang secara
sistematis dapat meningkatkan produktivitas dari Go-Jek ketimbang ojek konvensional,
serta mengoptimalkan kinerja dari Go-Jek sehingga lebih efektif dan efisien.
Analisis tersebut juga menunjukan bahwa Go-Jek menggunakan beberapa jenis
penerapan teknologi informasi pada inovasi aplikasinya diantaranya diversifikasi
layanan, penerapan layanan pembayaran non-tunai, dan penggunaan GPS dan SMS&Call
untuk memudahkan komunikasi pelanggan dan pengemudi secara real-time. Penerapan
teknologi informasi tersebut ditunjang juga penerapan sistem informasi manajemen yaitu
Just-in-Time System untuk mengoptimalkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Manfaat dari penerapan teknologi informasi tersebut secara otomatis membuat
Go-Jek dapat mengungguli ojek konvensional. Adapun manfaat yang diraih Go-Jek atas
penerapan teknologi informasinya antara peningkatan serta keunggulan dari segi
produktivitas dan pendapatan pengemudinya, transparansi harga serta kepercayaan dan
loyalitas dari pelanggan itu sendiri. Sehingga bahwasannya tidak mengherankan jika GoJek dapat menarik perhatian masyarakat luas dan menjadi fenomena dalam inovasi dunia
perbisnisan transportasi.
B. Saran
Go-Jek pada dasarnya sudah sangat inovatif dalam mengembangkan sistem baru di
model bisnis tranportasi ojek. Go-Jek juga sudah dapat mengimplementasikan penerapan
teknologi di bisnis transportasi secara tepat guna dan efisien. Akan tetapi, Go-Jek tidak
boleh berhenti berinovasi pada level ini saja. Karena dewasa ini, Go-Jek sudah memiliki
banyak sekali kompetitor dalam dunia bisnis transportasi yang menerapkan model bisnis
transportasi yang sama yaitu berbasis teknologi internet seperti Uber Taxi dari Amerika
ataupun GrabBike dari Malaysia sehingga inovasi-inovasi baru sangat dibutuhkan untuk
13
bersaing dalam bisnis transportasi tersebut sebab perkembangan teknologi informasi saat
ini sangat dinamis.
Selain mengenai persaingan sesama perusahaan bisnis transportasi sejenis, Go-Jek
juga diharapkan dapat mencari inovasi untuk merangkul para ojek konvensional untuk
mengurangi kontroversi yang timbul akibat kecemburuan sosial ojek konvensional
terhadap Go-Jek. Sehingga para pengemudi Go-Jek maupun pelanggan Go-Jek bahkan
pengemudi ojek konvensional itu sendiri tidak merasa dirugikan satu sama lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
12 Oktober 2015
Djumena, Erlangga. Nadiem Makarim, Lulusan Harvard yang Jadi Juragan Go-Jek. Juli
2015.
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/28/224600526/Nadiem.Makarim.Lulus
15