Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
KELOMPOK III
(26020110110015)
Herdis Syariefudin
(26020110110018)
(26020110120019)
(26020110120020)
(26020110110021)
PERCOBAAN 3
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN: PENURUNAN TITIK BEKU
I. Tujuan Percobaan
I.1
I.2
I.3
II.Tinjauan Pustaka
II.1 Sistem Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari molekul atom maupun ion
dari dua zat atau lebih. Larutan disebut campuran karena susunannya
berubah-ubah. Larutan disebut homogen karena susunannya begitu
seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Dalam campuran
heterogen, permukaan-permukaan tertentu dapat dideteksi antara
bagian-bagian atau fase-fase yang terpisah. Meskipun semua
campuran fase gas bersifat homogen dan karena itu disebut larutan,
molekul-molekulnya begitu terpisah sehingga tak dapat saling
menarik dengan efektif. Larutan fase padat sangat dikenal dan sangat
berguna.
Contoh : - Perunggu ( tembaga dan zink sebagai penyusun utama )
Emas perhiasan ( biasanya campuran emas dan tembaga )
Biasanya, larutan berfase cair. Salah satu komponen larutan yaitu
pelarut harus berfase cair sedangkan zat terlarut dapat berbentuk gas,
padatan, atau larutan ( cairan ).
( Keenan, 1990 )
I.1
* Keterangan :
i = faktor Van't Hoff
titik beku
tekanan osmosis.
= Xpel . P
= P - (Xpel . P)
= P (1-Xter)P
= P-P+(Xter . P)
P
= Xter . P
( Yazid, 2005 )
I.1.2
( Chemistry.org, 2009 )
Keterangan :
A
uap 1 atm
B = titik pada 100C dan tekanan uap kurang dari 1
atm, dimana larutan belum mendidih
Kb
I.1.3
I.3
Titik leleh
Titik leleh merupakan salah satu sifat fisik yang penting untuk
karakterisasi suatu senyawa. Titik leleh ( melting point ) dari suatu
senyawa adalah temperatur yang menunjuk tepat pada saat proses
transformasi senyawa tersebut antara fasa padat dan cair.
( Wade, 1999 )
I.2
Molalitas
Molalitas adalah banyaknya mol zat terlarut yang dilarutkan
dalam 1 kg (1000g) pelarut, artinya :
Molalitas =mol zat terlarutmassa pelarut (Kg)
(Chang,2009)
I.3
Fraksi Mol
Lambang x, ukuran banyaknya komponen dalam campuran.
Fraksi mol komponen A adalah xA = nAN, dengan nA adalah
banyaknya zat A dan N adalah jumlah seluruh zat campuran.
( Daintith, 1994)
I.4
Analisa Bahan
I.4.1
Kegunaan
Untuk obat-obatan
Alat-alat kecantikan
I.4.2
Kegunaan
I.4.3
H2O (Air)
Sifat Kimia :
Sifat Fisik
: Tidak berwarna
Titik didih 1000C
Titik beku 00C
Kf =1,86
(Daintith, 1994)
II.1.1 Alat
a. kertas saring
h. pengaduk
b. termometer
i. hot plate
c. gelas beaker
j. isolasi
d. penjepit
e. penggerus
f. tabung reaksi
g. neraca/ timbangan
II.1.2 Bahan
a. Asam Stearat
b. Asam benzoat
k. pipa kapiler
l.kakitiga
m. tabung spiritus
n. termostat
c. Air
3.2 Gambar Alat
1. Kertas Saring
2.Termometer
3. Gelas Beaker
1. Penggerus
5. Spiritus
6. Tabung Reaksi
7. Solasi
8. Neraca
9. Pipa Kapiler
10. Pengaduk
11. Penjepit
14. Termostat
Gelas beker
Air
Hot plat
Asam stearat
Gelas beker
Asam stearat
Gelas beker
--Pemanasan
--Pelelehan
--Pengamatan
Hasil
I. Data Pengamatan
I.1
Hasil Pengamatan
No.
Perlakuan
Hasil
Preparasi Sampel
Asam stearat
dipanaskan. Saat
ditambah asam
benzoat dan diaduk
sambil didinginkan ,
mengkristal seperti
pendinginan + penghalusan
meleleh ketika
naik ke permukaan
saat gelembung
pertama muncul.
I.2
Perhitungan
No
Wasam steatrat
Wasam benzoat
(gr)
(gr)
1.
0,2
36
2.
0,4
34
3.
0,6
40
Diket :
P = 3 gr
Dit : kf
Jawab:
a) Kf1
Tf=m.kf
Tf asam stearat- Tf1= m1BMx1000Pxkf1
69,4-36=0,2122x10003xkf1
33,4=0,55 x kf1
kf1=60,72
b) Kf2
Tf=m.kf
Tf asam stearat- Tf2= m1BMx1000Pxkf2
69,4-34=0,4122x10003xkf2
35,4=1,09 x kf2
kf2=32,47
c) Kf3
Tf=m.kf
Tf asam stearat- Tf3= m3BMx1000Pxkf3
69,4-40=0,6122x10003xkf3
29,4=1,64 x kf1
kf1=17,9
I. Pembahasan
Kami telah melakukan percobaan Sifat Koligatif Larutan: Penurunan
Titik Beku dengan tujuan mampu menjelaskan pengaruh zat terlarut
pada sifat fisik pelarut murni, mampu mentukan konstata penurunan titik
beku suatu pelarut, dan mampu menentukan titik berat molekul suatu
senyawa.
5.1 Preparasi Sampel
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh zat
terlarut pada sifat fisik pelarut murninya. Percobaan ini dilakukan
dengan cara menimbang 3 gr asam stearat (CH3(CH2)6COOH) tiga kali
berturut-turut, kemudian penimbangan 0,2 gr; 0,4 gr; dan 0,6 gr asam
benzoat (C6H5COOH).
Setelah melakukan penimbangan terhadap masing-masing sampel,
langkah selanjutnya adalah memanaskan 3 gr asam stearat pada 3
3.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2009. Chemistry. USA: Random House.
Daintith, Jhon. 1994. Kamus Kimia Lengkap, Oxford edisi baru. Jakarta:
Erlangga.
Keenan, Charles. 1990. Ilmu Kimia untuk Universitas, edisi kelima.
Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph. 1987. General Chemistry. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph. 1994. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 1985. Kimia Organik. Yogyakarta: Bina Aksara.
Suyatno,dkk. 2007. Kimia. Jakarta: Grasindo.
Wade.L. G. Jr. 1999. Organic Chemistry. USA: Prentice Hall.
LAMPIRAN
Rumus : C6H5COOH
3. Titik leleh asam stearat menurut literatur adalah 700C.
=144 gr/mol
b.Berat Molekul Asam Benzoat (C6H5COOH)
BM =7.Ar C+ 6.Ar H+ 2.Ar O
=7(12)+ 6(1)+ 2(16)
=84 +6 +32
=122 gr/mol
LEMBAR PENGESAHAN
Semarang, 6 Desember 2009
Praktikan,
Herdis Syariefudin
26020110110015
26020110110018
Ikhwan Musaddad C.
26020110120019
26020110120020
Fitri Mulyani
J2C007020