Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1)
2)
3)
4)
lain:
1) Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner juga harus sesuai
dengan variebel-veriabel penelitian, yang biasanya sudah didefinisikan
dalam definisi operasional, yang mengandung indikator-indikator
penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian.
2) Tiap pertanyaan dalam kuesiner adalah bagian dari penjabaran definisi
operasional, sehingga dapat dianalisa dengan tepat untuk menjawab
permasalahan penelitian.
2)
3)
4)
e. Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang
maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat,
tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke
dalam suatu skala bertingkat.
Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan.
Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun kita berada. Hasil
pengamatan dari masing-masing individu akan berbeda, disinilah diperlukan sikap
kepekaan calon peneliti tentang realitas diamati. Boleh jadi menurut orang lain
realitas yang kita amati, tidak memiliki nilai dalam kegiatan penelitian, akan tetapi
munurut kita hal tersebut adalah masalah yang perlu diteliti.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan
non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara
langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan
observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak
menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan observasi, antara lain:
1) Harus diketahu dimana observasi dapat dilakukan, apakah hanya ditempattempat pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?
2) Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi, sehingga benarbenar representatif?
3) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga
relevan dengan tujuan penelitian.
4) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama berkaitan
dengan izin pelaksanaan penelitian.
5) Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi.
2. Membuat Instrumen Pengumpulan Data
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
instrumen, antara lain:
a. Mengindentifikasikan variabel-variabel yang diteliti
b. Menjabarkan variabel-variabel dalam beberapa dimensi
c. Mencari indikator-indikator setiap dimensi
d. Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
e. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen
f. Petunjuk pengisian
Hal lain yang perlu diperhatikan agar instrumen yang disusun tepat sesuai
sasaran yang ingin dicapai adalah:
a. Menetapkan sebuah konstruk, yaitu membuat batasan mengenai variabel yang
diteliti.
b. Menetapkan dimensi-dimensi, yaitu merumuskan unsur-unsur atau bagianbagian yang ada pada sebuah kontrak.
c.
Contoh:
Penelitian tentang Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Komitmen
Organisasi
A. SUMBER DATA
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan
sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan,
menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek),
sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap
fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat
sebagai subyek).
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh.
Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau
menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa
berupa benda, gerak atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati
tumbuhnya
jagung,
simber
ddatanya
adalah
jagung,
sedangkan
objek
sebagainya
Sedangkan sumber data dalam PSBK adalah merupakan data yang diperoleh yang
berkaitan dengan penelitian sosial budaya keagamaan itu sendiri baik dengan
metode kuisioner maupun observasi.
Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan
data yang diperoleh. jenis sumber data terutama alam penelitian kualitatif dapat
diklasifikassikan sebagai berikut:
1. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebutResponden, yaitu orang
yang memberikan Respon atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau
ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber
sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik
informasi.
Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber
informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga
aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan
informasi yang diberikan.
pasti
karena
menyaksikan
sendiri
secara
langsung.
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis
seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang
berkaitan dengan suatu peristiwa.
B. JENIS-JENIS DATA
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan
sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan,
menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek),
sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap
fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat
sebagai subyek).
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang palin galamiah dan paling
banyak digunakan tidak hanya dalam dunia keilmuan, tetapi juga dalam berbagai
aktivitas kehidupan. Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan.
Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati
dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti
terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan,
benda,
dan
simbol-simbol
tertentu)
selama
beberapa
waktu
tanpa
2. Wawancara
Pengertian dan macam-macam wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara
secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari
perilaku subjek yang diteliti.
Pembagian
macam-macam
wawancara
yang
dikemukakan
oleh
Patton
(1980:197), yaitu:
wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi
wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang dibicarakan dapat tercakup
seluruhnya. Petunjuk itu didasarkan atasanggapan bahwa ada jawaban yang secara
umum akan sama diberikan oleh para responden. Pelaksanaan wawancara dan
pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dan konteks
wawancara yang sebenarnya.
Analisis data
Secara garis besar jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk
jenis penelitian korelasional dan kedua untuk komparasi dan/atau eksperimen.
Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan dalam suatu
hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik inferensial juga bisa disebut analisis
uji hipotesis. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien (correlation coeficient)
yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic. Statistic inferensial, sering juga
disebut statistic induktif atau statistic probabilitas, adalah teknik statistic yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan utuk
populasi. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari
analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau
fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula
digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi.
Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu meliputi :
rata-rata dengan notasi (mu), simpangan baku (sigma) dan varians 2. Oleh
karena itu penelitian yang berhipotesis statistic adalah penelitian yang
menggunakan sampel. Statistic non parameter tidak menguji parameter populasi,
tetapi menguji distribusi. Penggunaan statistic parametris dan non parameter
tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistic parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan
statistic non parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal,
ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang
menggunakan statistic, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam
data dan bentuk hipotesi yang diajukan. Dalam statistik parametris
menggunakan analisis data yang berupa:
Data Interval.
Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang
lebih banyak lagi.
Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil
pengukuran tinggi badan, dan lainnya.
Data Rasio.
Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi
yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak
yang sama seperti halnya dalam skala interval.
Contohnya : berat badan Rudi 70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini
dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau
berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi.
Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak
pernah dipergunakan.
Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:
Data Nominal.
Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut diskrit
karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik
pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak
terdapat hubungan sama sekali.
Data Ordinal.
Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada
sesuatu keadaan. Berbeda dengan data nominal yang menunjukkan adanya
perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya perbedaan di
antara obyek yang dijenjangkan
4)
Jenis-jenis Analisis Data Kuantitatif
Analisis Univariat
Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini dilakukan
terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif.
Analisis Bivariat
Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel
tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel
terpengaruh (tidak bebas).
Analisis Multivariat
Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis variabelnya
lebih dari dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan tidak bebas),
variabel bebasnya memliki sub-sub variabel.