Вы находитесь на странице: 1из 9

RANGKUMAN

BETON PRATEGANG

NAMA : RIZQY IMAN NURFAUZY


NIM : 112014064
KELAS : TS 3A

POLITEKNIK SUKABUMI
KEPUTUSAN MENDIKNAS NO.28 / D / O / 2002
DIKELOLA OLEH YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI KUSUMAH BANGSA
Kampus : Jalan Babakan Sirna No.25 Telp./Fax 0266 215417

BETON PRATEGANG

LATAR BELAKANG SEJARAH


Konsep umum beton prategang pada mulanya dirumuskan pada periode 1885
1890 oleh C. F. W Doehring di Jerman dan P. H. Jackson di Amerika Serikat. Pada
awalnya, penerapan struktur ini terhambat oleh mutu baja saat itu yang masih rendah.
Hal ini menjadi penghambat karena tendon baja yang ditegangkan dengan tegangan
yang rendah tidak akan menimbulkan tegangan tekan aksial yang cukup untuk
mencegah terjadinya susut dan rangkak. Namun pengembangan taori beton prategang
dimulai oleh J. Mandl (Jerman, 1986), yang kemudian dilanjutkan oleh M. Koenen
(Jerman,1907). Mandl menemukan kehilangan gaya prategang akibat perpendekan
elastis dari beton. Selanjutnya

G. R Steiner (Amerika Serikat, 1908) menemukan

kehilangan prategang akibat susut dan menyarankan dilakukan penegangan kembali


setelah susut terjadi. Pada saat itu juga orang sdah bisa memproduksi baja dengan
kekuatan tinggi.
Beberapa konstruksi yang dapat dikatakan sebagai penerapan awal beton
prategang pada saat itu adalah :

R.E. Dill (AS, 1928) menerapkan pada pembuatan papan-papan merk dan
tiang-tiang pagar.

Tahun 1935 dibuat prategang melingkar untuk tangki-tangki penyimpan.

Jembatan Walnut Line (Philadelphia 19491950) dapat dikatakan sebagai


penggunaan utama yang pertama.
A. PENGERTIAN BETON PRATEGANG
Pengertian beton prategang menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut:
a. Menurut PBI 1971
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangantegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangantegangan akibat beton- beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
b. Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998
Beton prategang adalah beton bertulang yang dimana telah diberikan tegangan
dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian
beban yang bekerja.
c. Menurut ACI
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar
dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu
tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
B. PRINSIP DAN CARA KERJA BETON PRATEGANG
Untuk memberikan memberikan gaya konsentris pada beton prategang bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Pre-tensioned Prestressed Concrete (pratarik), ialah konstruksi dimana tendon


ditegangkan dengan pertolongan alat pembantu sebelum beton mengeras dan gaya
konsentris dipertahankan sampai beton cukup keras.
b. Post-tensioned Prestressed Concrete (pasca tarik), adalah konstruksi dimana setelah
betonnya cukup keras, barulah dberikan gaya konsentris dengan menarik kabel
tendon.
1.

Pre-Tensioning ( Pra Tarik)


Metode ini baja prategang diberi gaya prategang dulu sebelum beton dicor, oleh
karena itu disebut pretension method. Adapun prinsip dari Pratarik ini secara singkat
adalah sebagai berikut :

Tahap 1: Siapkan bekisting ( formwork ) yang telah lengkap dengan lubang untuk
kabel tendon ( tendon duct ) yang dipasang melengkung sesuai bidang momen balok,
setelah itu beton dicor ( gambar A ).

Tahap 2 : Setelah beton di cor dan sudah bisa memikul berat sendiri, tendon atau
kabel prategang dimasukkan ke dalam Lubang Tendong (tendon duct), selanjutnya
ditarik untuk mendapatkan gaya prategang. Metode pemberian gaya prategang adalah
dengan cara mengikat salah satu angker, kemudian ujung angker lainnya ditarik
( ditarik dari satu sisi ). tetapi ada pula yang ditarik dikedua sisinya kemudiang
diangker secara bersamaan. Setelah diangkur kemudiang dilakukan grouting pada
lubang angker tadi ( Gambar B ).
Tahap 3 : Setelah diangkur, balok beton menjadi tertekan, jadi gaya konsentris telah
ditransfer kebeton. Karena tendon dipasang melengkung, maka akibat gaya konsentris
tendon memberikan beban merata kebalok yang arahnya keatas, akibatnya bentuk
balok melungkung keatas ( gambar C ).
Untuk memudahkan transportasi dari pabrik ke site, maka biasanya beton prategang
dibuat dengan sistem post-tension ini dilaksanakan secara segmental ( balok dibagibagi menjadi beberapa bagian, misalnya perbagian dibuat dengan panjang 1 sampai
dengan 3 m )

D. TAHAP PEMBEBENAN
Tidak seperti beton konvensioanl, beton prategang mengalami beberapa tahap
pembebanan. Pada setiap tahap pembebanan harus dilakukan pengecekan atas kondisi
serat tekan dan serat tarik dari setiap penampang. Pada tahap tersebut berlaku
tegangan ijin yang berbeda-beda sesuai kondisi beton dan tendon. Ada dua tahap
pembebanan pada beton prategang, yaitu transfer dan service.
1.

Tahap transfer adalah tahap pada saat beton sudah mulai mengering dan
dilakukan penarikan kabel prategang. Pada saat ini biasanya yang bekerja hanya
beban mati struktur, yaitu berat sendiri struktur ditambah beban pekerja dan alat. Pada
saat ini beban hidup belum bekerja sehingga momen yang bekerja adalah minimum,
sementara gaya yang bekerja adalah maksimum karena belum ada kehilangan gaya
prategang.

2.

Kondisi service (servis) adalah kondisi pada saat beton prategang digunakan
sebagai komponen struktur. Kondisi ini dicapai setelah semua kehilangan gaya
prategang dipertimbangkan. Pada saat ini beban luar pada kondisi yang maksimum
sedangkan gaya pratekan mendekati harga minimum.
C. MATERIAL BETON PRATEGANG

1.

Beton adalah hasil dari pencampuran beberapa material berupa semen, air dan
agregat. dengan perbandingan berat campuran agregat kasar 44%, agregat halus 31%,
semen 18%, dan air 7%. setelah 28 hari beton akan mencapai kekuatan yang ideal
yang disebuta kuat tekan karakteristik. Kuat tekan karakteristik adalah tegangan yang

telah melampaui 95% dari pengukuran kuat tekan uniaksial yang diambil dari tes
penekanan standar, yaitu dengan kubus ukuran 15x15 cm, atau siliner dengan
diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Beton yang digunakan untuk beton prategang
adalah beton yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dengan nilai fc minimal
30 Mpa.
2.

Baja : material baja yang biasa digunakan dalam pembuatan beton prategang
adalah sebagai berikut K

PC Wire, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang


dengan sistem pratarik.

PC Strand, biasanya digunakan untuk baja prategang untuk beton prategang


dengan sistem pascatarik.

PC BAR, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang


dengan sistem pratarik.

Tulangan biasa, yaitu tulangan yang bisa dipakai untuk beton konvensional
seperti besi polos dan besi ulir
D. KEUNGGULAN BETON PRATEGANG
Beton Prategang ( Prestressed concrete ) mempunyai beberapa keunggulan bila
dibandingkan dengan beton konvensional biasa, antara lain:
1. Kelebihan dari segi teknis :

Terhindarnya retak terbuka didaerah tarik, sehingga beton prategang akan


lebih tahan terhadap korosi.

Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat dengan perairan.

Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban


rencana bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil
dari pada beton bertulang biasa.

Efisien karena dimensi penampang struktur akan lebih kecil atau langsing,
sebab seluruh luas penampang dipergunakan secara efektif.

Jumlah penggunaan baja jauh lebih sedikit dari pada jumlah berat besi
penulangan pada konstruksi beton konvensional biasa.

Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya meningkat.


kelebihan dari segi teknis ini akan mempengaruhi biaya untuk memproduksi beton
prategang itu sendiri, dan dari segi ekonomis beton prategang juga memiliki beberapa
kelebihan antara lain :

Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit

Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.

Beton prategang akan lebih menguntungkan jika dibuat dalam jumlah besar

beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan


lama karena, dapat membuat balok dengan bentang yang lebih panjang.

Dengan menggunakan beton prategang bisa menghemat waktu pelaksanaan


konstruksi.

Sumber : PBI 1971, ACI, dan Konsensus Pedoman Beton 1998

Вам также может понравиться