Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Ary Januar Pranata P, S.Kep
122311101039
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny. I dengan Ikterik Neonatorum telah dilaksanakan
pada tanggal 16-19 Oktober 2016 di Ruang Perinatologi RSUD dr. Haryoto
Lumajang.
Lumajang,
Oktober 2016
Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik
( .......... )
( ............. )
Kepala Ruangan ,
( )
: Instalasi Neonatus-Isolasi
: 14-10-2016 /12.30
: Asfiksia Berat
: 26 22 72
: 16-10-2016
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama
Nama Panggilan
Umur / Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
: By. Ny. I
:: 6 Hari / 14-10-2016
: Perempuan
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: Irma Ria
: 32 Thn
: Islam
: Madura
: Madura
: SMK
: Wiraswasta
: . 1 Juta/ Bulan
: Pandansari
B. KELUHAN UTAMA
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien lahir di bidan setempat pada tanggal 14-10-2016 jam 7 pagi, bayi Ny. I
lahir nangis pelan dan lemah, awal tidak mau minum ASI, lalu dengan bibinya diberi
teh dibagian depan bibir untuk memancing reflek mengenyot bayi, setelah diberi
rangsangan teh tersebut badan bayi langsung membiru, karena panik akhirnya jam
11.00 sebelum jumatan oleh keluarga dibawa ke Instalasi Neonatus RSUD. HaryotoLumajang. Pada saat pengkajian ditemukan kulit pasien berwarna kuning.
Upaya yang telah dilakukan :
Perawat, membungkus bayi dengan plastik dan linen agar hangat, dan memberikan O2
5 pm via headbox, thermoregulasi via infant warmer.
Terapi yang diberikan :
Infus Glukosa 5% 150cc/ 24 Jam
Injeksi Ceftriaxon 2 x 125 mg
Injeksi Indexon 3 x 0,5 mg
Gentamicin 1x 10 mg
Antrain 4mg
Aminofilin 6 mg
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang pernah diderita
Ibu Ny. I mengatakan tidak pernah mengalami sakit parah sebelumnya.
Mungkin hanya batuk dan juga masuk angin.
2. Riwayat operasi
Klien tidak mempunyai riwayat operasi selama ini
3. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya
4. Riwayat Imunisasi : E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
By Ny I merupakan anak keempat dari Ny. I. Ny. I jarang memeriksakan
kehamilannya ke Bidan setempat dengan alasan yang cukup beragam. By. Ny.
I dilahirkan dibidan setempat pada tanggal 14 Oktober 2016 pukul 07.00 pagi.
2. Intra Natal
Taksiran kelahiran klien adalah 18 november 2016 oleh bidan. Akan tetapi
pada tanggal 13 oktober 2016 jam 00.00 pasien merasa mual dan mulas di
perut, akhirnya keluarga memutuskan untuk pergi ke bidan setempat untuk
memeriksakan kehamilan. Setelah diperiksa ternyata sudah terjadi pembukaan
2 dan baru terjadi pembukaan sempurna pada tanggal 14 oktober pukul 06.00
dan By. Ny I lahir pada tanggal 14 Oktober 2016 pukul 07.00. Klien
dilahirkan dalam usia gestasi 32 minggu dengan persalinan normal.
3. Post Natal
Bayi lahir hidup dengan berat badan lahir 2500 gram, panjang badan 47 cm,
dan lingkar kepala 32, 5 cm. Ny. I menyatakan bahwa bayi menangis spontan
tapi lemah. Klien mendapatkan injeksi Vit K.
Keterangan:
Laki-laki
Meninggal
Perempuan
Pasien
:36, 8 C HR
:160 x/mnt RR
:68x/mnt
2. Kepala
Bentuk kepala simetris oval, tidak nampak jejas dibagian kepala, persebaran
rambut merata dan terlihat tebal, rambut berwarna hitam, tidak nampak caput
suksadeneum, cepal hematom. Lingkar kepala 32,5 cm,
Mata: Mata kanan normal, mata kiri normal, tidak ada edema, posisi mata simetris,
sklera ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada benjolan atau massa.
Telinga: Telinga tidak ada kelainan, tidak ada benjolan atau massa, cukup bersih,
tulang rawan mulai terbentuk sempurna
Hidung: tidak ada benjolan atau massa, tidak ada polip, cukup bersih, pernafasan
cuping hidung (+), terpasang CPAP modif 5 Lpm
3. Leher :
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada retensi
vena.
4. Thorax / dada :
Inspeksi : Dada simetris, warna kulit kuning areola berwarna gelap, puting tidak
tampak menonjol, tidak nampak jejas/lesi, terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan.
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi: S1 dan S2 tunggal
b. Paru - paru
Inspeksi : Terdapat retraksi dada (+)
Palpasi : terdapat cairan , pengembangan paru simetris.
Perkusi : Redup pada lapang paru
Auskultasi: suara napas vesikuler, ronchi (-) dan wheezing (-)
5. Abdomen :
Adomen simetris, tidak terdapat jejas. Ketika diperkusi berbunyi pekak. Diraba
bentuk perut seperti supel . Tali Pusat Kering terbungkus kassa, berwana hitam
tidak ada nanah atau tanda-tanda infeksi lainnya
6. Keadaan punggung:
Bentuk punggung normal simetris dan tidak ada jejas. Tidak ada indikasi spina
bifida, pilonidal sinus dan dumple.
7. Ekstremitas :
Tidak ada jejas pada ekstremitas atas dan bawah, kemampuan otot ekstremitas
bawah dan atas lemah, gerakan bayi pasif, garis plantaris sempurna, posisi kaki
menekuk dan tangan menekuk ke arah dada, bayi tampak lemah, Akral dingin ,
kulit kering dan tampak pucat, tampak tipis, sianosis. Tidak terdapat fokomeria,
sindaktili, polidaktili, fraktor, paralisis talipes. Terpasang infus di tangan kiri
tanggal 15/10/2016 kondisi infus masih baik tidak ada tanda-tanda phlebitis.
8. Genetalia & Anus :
Bayi berjenis kelamin perempuan, labia mayor menutupi bagian labia minor dan
klitoris.
9. Pemeriksaan Neurologis :
Saraf saraf cranial
a. Refleks Rooting: positif ditandai dengan bibir yang bergerak yang lambat dan
lemah.
b. Reflex Grasp: positif ditandai dengan menggenggam tangan mahasiswa
namun lemah
c. Reflex Moro: positif ditandai dengan bayi terkejut dan tangan seperti akan
memeluk yang lambat
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tanggal 17-10-2016
1. Laboratorium
NO Jenis Periksa
Hasil Pemeriksaan Normal
1
Hemoglobin
16,2
13,0-18,0 mg/dl
Leukosit
12.990
3500-100000/ccm
Eritrosit
4,38
0-5/ Jam
Hematokrit
46
35-47%
Trombosit
353.000
150000-450000
Diffcount
0/0/0/52/24/24
1-2/0-1/3-5/5462/25-33/ 3-7
Tanggal 17/10/2016
Jenis periksa
Hasil
Nilai Normal
Bilirubin direct
1,32
Bilirubin total
14,70
0,75 mh/dl
L. Terapi (19-10-2016)
1. Oral
ASI 10 x 14 cc
2. Parenteral tanggal 14- 10-2016
Infus D10 1/5 200 cc/ 24 Jam
Injeksi Cefotaxim 2 x 150 mg
Injeksi Intermic 3 x 25 mg
Aminofilin 3 x 25 mg
3. Lain lain Senin, 16 Oktober 2016
Mahasiswa,
Ary Januar Pranata Putra, S. Kep
122311101039
ANALISA DATA
Tanggal
No
Data Fokus
Problem
Etiologi
16-10-2016
1.
DO :
Ikterik neonatus
Kelahiran prematur
pasien terlihat
menguning
Sklera ikterik
Bilirubin direct
: 1,32 gr/dl
Billirubin total
14,70
Derajat kremer
5
Gangguan Proses
Uptake dan
konjugasi
Billirubin
meningkat
ikterus
16-10-2016
2.
DO :
Terdapat
retraksi dada
(+)
pernafasan
cuping hidung
(+),
terpasang
CPAP modif 5
lpm
RR :68x/mnt
Bayi nampak
lemah,
Merintih
Sesak (+)
Ketidakefektifan
pola nafas
Kekurangan
oksigen
O2 menurun CO2
meningkat
Usaha bernafas/
Hiperventilasi
Kelelahan otot
pernafasan
Paraf
Ketidakefektifan
pola nafas
16-10-2016
3.
DO :
Risiko infeksi
Jumlah
Leukosit
12.990
Terpasang
infus di
tangan kiri
Kelahiran Prematur
(32 Minggu)
Organ-organ sel
dalam tubuh belum
imatur
Pasien Sesak
nafas
Terdapat
Retraksi dada
(+)
Tidak kuatnya
pertahanan tubuh
primer
Risiko Infeksi
No
Diagnosa
16-10-2016
1.
Ikterus neonatus
16-10-2016
2.
16-10-2016
3.
Risiko infeksi
Paraf
Intervensi Keperawatan
No
1
Diagnosa Keperawatan
Ikterus Neonatus
Ikterik hilang
Kadar bilirubin indirect
dalam rentang normal 5
mg/dl
Intervensi Keperawatan
NIC
Fototerapi : Neonatus
1. Kaji kadar bilirubin
berkala
2. Berikan fototerapi
3. Monitor TTV
4. Beri tahu penyebab
ikterus bayi pada orang
tua
5. Kolaborasi pemasangan
infus bila diperlukan
Rasional
1. Mengetahui
perkembangan
bilirubin direct
2. Foto terapi
digunkan
sebagai terapi
dalam
menurunkan
bilirubin
3. Perubahan
tanda-tanda vital
dapat
menunjukan
gejala dari kern
ikterik
4. Mengurangi
kecemasan
orang tua
terhadapa
keadaan bayi
5. Pemberian infus
digunakan
sebagi hidrasi
tubuh dalam
NOC
NIC
Respiratory status
Oxygen therapy
Vital sign status
1. Bersihkan area
Tujuan :
mulut dan hidung
Setelah dilakukan asuhan
2. Pastikan kepatenan
keperawatan selama 1 x 8 jam
jalan nafas
diharapkan frekuensi pernafasan
3. Monitor tandanormal
tanda vital
Kriteria Hasil :
4. Perhatikan adanya
- Frekuensi Pernafasan
sianosis
normal
5. Berikan terapi
- Irama pernafasan Reguler
oksigen sesuai
- Tidak terdengar suara nafas
indikasi
tambahan
6. Monitor efektifitas
terapi oksigen
7. Monitor saturasi
oksigen
8. Amati adanya
distress pernafasan
pelaksanaan
fototerapi
Mukus yang
menyumbat
jalan nafas dapat
mengakibatkan
pasien kesulitan
dalam bernafas,
sehingga terjadi
hiperventilasi
Jalan nafas yang
paten dapat
meningkatkan
pemasukan O2
dalam paru-paru
Perubahan
tanda-tanda vital
dapat
menunjukkan
bahwa terjadi
hipoksia dan
hiperventilasi
Sianosis
merupakan tanda
dan gejala darah
kekurangan
oksigen
Perbaikan kadar
O2 dan
NOC:
Risk Control:
Proses
Tujuan :
Setelah
dilakukan
Infections
tindakan
NIC:
Infections Kontrol
1. Tinjau ulang
catatan kelahiran
penurunan CO2
dapat
menstabilkan
frekuensi
pernafasan
Oksigen yang
masuk dapat
meningkatkan
saturasi PaO2
dalam darah
Saturasi yang
baik dapat
mencegah
terjadinya
Asidosis
Distress
pernafasan dapat
terjadi akibat
stres fisiologis
atau
menunjukkan
terjadinya syok
akibat hipoksia
1. Untuk
mengetahui alas
utama
dilakukannya
Kriteria Hasil :
1
2
3
2.
3.
4.
5.
beberapa macam
prosedur
invasive.
Misalnya factorfaktor maternal
seperti KPD
dengan
persalinan
preterm.
Bertujuan untuk
mengetahui
adanya tandatanda infeksi
Membantu
mencegah
penyebaran
infeksi melalui
droplet atau
udara
Menurunkan
insiden atau
kemungkinan
adanya plebithis
Awitan lanjut
penyakit dapat
terjadi secepatcepatnya pada
hari kelima,
tetapi biasanya
8. Gunakan
teknik
aseptic
dalam
melakukan
tindakan
keperawatan
terjadi setelah
minggu pertama.
6. Mencegah
adanya iritasi
didaerah sekitar
pemberian terapi
oksigenasi
7. ASI
mengandung Ig
A makrofag,
limfosit yang
memberikan
beberapa
perlindungan
dari infeksi
8. Menurunkan
kesempatan
untuk masuknya
bakteri.
TINDAKAN PERAWATAN
No dx
1
Tindakan Perawatan
1. Mengukur Tanda-tanda vital pasien meliputi Suhu, RR, HR
2. Kolaborasi medis pemberikan Terapi Fototerapi
Nama Mhs
Ary Januar
Ary Januar
EVALUASI
Tgl
Jam
No. Dx
Evaluasi Formatif
17
Oktober
2016
15.0
0
Evaluasi Sumatif
S :O:
- Keadaaan Umum pasien lemah
- Warna Kulit ikterik
- TTV S = 36.4 C HR= 150 RR= 60
A :
Masalah belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi No. 1-6
S :
O:
- Keadaaan Umum pasien lemah
- Suhu Tubuh: 36,4C
- Respirasi: 60 x/menit
- HR: 150 x/menit
A :
Masalah belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi
Nama Mhs
Ary Januar
3
1. Mengkaji tanda-tanda infeksi
seperti ketidakstabilan suhu,
letargi, distress pernafasan
Tidak ada tanda-tanda infeksi
2. Telah dilakukan pengukuran tandatanda vital pasien dengan hasil :
S = 36.4 C
HR= 150
RR= 60
18
Oktober
2016
09.0
0
S :O:
- Keadaaan Umum pasien lemah
- Suhu Tubuh: 36,4C
A :
Masalah tidak aktual
P :
Lanjutkan intervensi
S :O:
- Keadaaan Umum pasien lemah
- Warna Kulit ikterik
- TTV S = 36.4 C HR= 148 RR= 58
A :
Masalah belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi No. 1-6
Ary Januar
Ary Januar
3
2. Mengkaji tanda-tanda infeksi
seperti ketidakstabilan suhu,
letargi, distress pernafasan
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Telah dilakukan pengukuran tandatanda vital pasien dengan hasil :
S = 36.4 C
HR= 150
RR= 60
19
Oktober
2016
S :
O:
- Keadaaan Umum pasien lemah
- Suhu Tubuh: 36,4C
- Respirasi: 58 x/menit
- HR: 142 x/menit
A :
Masalah belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi
S :O:
- Keadaaan Umum pasien lemah
- Suhu Tubuh: 36,4C
A :
Masalah tidak aktual
P :
Lanjutkan intervensi
S :O:
- Pasien sudah mulai bergerak aktif
- Tanning
- TTV S = 36.8 C HR= 145 RR= 58
Ary Januar
Ary Januar
3
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi
seperti ketidakstabilan suhu,
letargi, distress pernafasan
Tidak ada tanda-tanda infeksi
4. Telah dilakukan pengukuran tandatanda vital pasien dengan hasil :
S = 36.4 C
HR= 150
RR= 58
x/menit
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi dihentikan
S :O:
- Pasien sudah mulai bergerak aktif
- Suhu Tubuh: 36,4C
- Respirasi: 58 x/menit
- HR: 145 x/menit
- Pasien sudah tidak terpasang CPAP
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi dihentikan
S :O:
- Pasien sudah mulai bergerak aktif
- Suhu Tubuh: 36,6C
- Respirasi: 58 x/menit
- HR: 145 x/menit
A :
Masalah tidak aktual
P :
Intervensi dihentikan