Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN KASUS
1.
Identitas
Nama
: An. R
Umur
: 7 tahun
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
Suku
: Barabai
Alamat
MRS
: 30-07-2016
No. RMK
: 1.21.96.55
2.
Anamnesis
sebelah kanan. Pasien tidak mengalami muntah, tidak ada darah maupun cairan
yang keluar dari mulut, hidung dan telinga. Setelah sadar pasien menangis.pada
saat pasien menangis keluar cairan di daierah luka daerah pelipis kanan. Di RSUD
Damanhuni pasien mendapatkan jahitan di pelipis kanan sebanyak 5 jahitan
situasi, lalu di rujuk ke RSUD ULIN Banjarmasin.
Primary Survey
A
AMPLE
A
= (-)
= (-)
= (-)
= on the road
Secondary Survey
Status Lokalis a.r. fronto dextra
Look
Feel
Movement
:-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS = 4-4-6
Tanda Vital
Kepala/Leher
Nadi
Suhu
= 36,9 o C
Thoraks
:
Jantung : I = Ictus cordis tidak terlihat
Pa = Thrill tidak teraba
Pe = batas kanan jantung pada ICS 5 linea
parasternal dextra, batas kanan jantung pada ICS 5
linea axillaris anterior sinistra, batas atas jantung
pada ICS 2 linea parasternal sinistra
Paru
Abdomen
Ekstremitas
Kanan atas
:
: jejas (-), massa (-), pitting edema (-), parese (-), akral hangat
(+)
Kiri atas
: jejas (-), massa (-), pitting edema (-), parese (-), akral hangat
(+)
Kanan bawah : jejas (-), massa (-), edema (-), parese (-), hipoestesi (-) akral
hangat (+)
Kiri bawah
: tampak balutan gips, akral hangat (+), parese (-), edem (-),
hipoestesi (-)
Clinical Picture
3.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium darah
Hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
RDW-CV
MCV,MCH,MCHC
MCV
MCH
MCHC
HITUNG JENIS
- Gran %
- Limfosit %
- Gran #
- Limfosit #
- MID #
PROTROMBIN TIME
PT
Control Normal PT
INR
APTT
26/04/2014
Rujukan
Satuan
9,4
18,3
3,73
28,8
333
13,6
12,0-16,0
4,0-12,0
3,5-5,2
35-49
100-300
11,0-16,0
g/dl
Ribu/l
Juta/l
Vol%
Ribu/l
%
77,3
25,2
37,6
80-100
27,0-34,0
31,0-37,0
Fl
Pg
%
86,6
8,3
5,1
1,5
0,9
50,0-70,0
20,0-60,0
2.0-8,0
0,8-7,0
0,1-1,0
%
%
ribu/l
ribu/l
ribu/ul
11,8
1,04
11,4
27,2
9,9-13,5
22,2-37,0
Detik
Detik
Hasil
Control Normal APTT
GULA DARAH
Gula Darah Sewaktu
HATI
SGOT
SGPT
GINJAL
Ureum
Creatinin
26/04/2014
Rujukan
26,1
107
76,0-120
mg/dl
36
12
8,0-31,0
10,0-32,0
U/I
U/I
10
0,4
10,0-50,0
0,6-1,0
mg/dl
mg/dl
Satuan
Kesimpulan :
ICH ar frontal dextra dengan open fraktur lebih 1 tabula.
4.
Diagnosis
CKR dengan GCS 14+ open fraktur depressed > 1 tabula a/r fronto dextra +
ICH a/r frontal dextra
5.
6.
30-07-2016
S) Muntah (-), nyeri kepala (+)
= E4-V4-M6
= 84 kali/menit
RR
= 24 kali/menit
= 36,8 0C
IVFD RL maintenance
Inj. Ceftriaxone 2x 500mg
Inj. Ranitidin 2x1/2ampl
Inj. Ketorolac 2x1/2 amp
Rencana op debridement + craniektomi evakuasi
7.
8.
01-08-2016
S) Muntah (-), nyeri kepala (-)
O) KU
= E4-V5-M6
= 86 kali/menit
RR
= 22 kali/menit
= 36,9 0C
CKR dengan GCS 15+ fraktur depressed > 1 tabula a/r fronto dextra + ICH
a/r fronto dextra, post op debridement+craniektomi evakuasi
P)
IVFD NS 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x 500mg
Inj. Ketorolac 3x1/2 ampl
Inj. Ranitidin 3x amp
02-08-2016
S) Muntah (-), nyeri kepala (-)
O) KU
= E4-V5-M6
= 86 kali/menit
RR
= 22 kali/menit
= 36,9 0C
CKR dengan GCS 15+ fraktur depressed > 1 tabula a/r fronto dextra + ICH
a/r fronto dextra, post op debridement+craniektomi evakuasi
P)
IVFD NS 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x 500mg
Inj. Ketorolac 3x1/2 ampl
Inj. Ranitidin 3x amp
03-08-2016
S) Muntah (-), nyeri kepala (-)
O) KU
= E4-V5-M6
= 86 kali/menit
RR
= 22 kali/menit
= 36,9 0C
CKR dengan GCS 15+ fraktur depressed > 1 tabula a/r fronto dextra + ICH
a/r fronto dextra, post op debridement+craniektomi evakuasi
P)
IVFD NS 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x 500mg
Inj. Ketorolac 3x1/2 ampl
Inj. Ranitidin 3x amp
04-08-2016
S) Muntah (-), nyeri kepala (-)
O) KU
= E4-V5-M6
= 80 kali/menit
RR
= 20 kali/menit
= 36,9 0C
CKR dengan GCS 15+ fraktur depressed > 1 tabula a/r fronto dextra + ICH
a/r fronto dextra, post op debridement+craniektomi evakuasi
P)
IVFD NS 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x 500mg
Inj. Ketorolac 3x1/2 ampl
Inj. Ranitidin 3x amp
05-08-2016
S) Muntah (-), nyeri kepala (-)
O) KU
= E4-V5-M6
= 70 kali/menit
RR
= 20 kali/menit
= 36,9 0C
CKR dengan GCS 15+ fraktur depressed > 1 tabula a/r fronto dextra + ICH
a/r fronto dextra, post op debridement+craniektomi evakuasi
P)
IVFD NS 20 tpm
Po Cefadroxyl 2x1 tab
Po ranitidine 2x tab
Po asam mefenamat 3x1/2 tab
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus kali ini telah dilaporkan seorang anak umur 7 tahun yang
mengalami penurunan kesadaran pasca mengalami kecelakaan kendaraan bermotor.
Pada anak ditemukan luka pada lapisan scalp pada regio fronto dextra, disertai
dengan fraktur depresi os frontalis bagian dextra. Dari pemeriksaan GCS didapatkan
penurunan GCS dengan nilai E4 V4 M6. Riwayat penurunan kesadaran dan tandatanda fraktur basis kranial pada anak tidak ditemukan. Dari pemeriksaan lebih lanjut
didapatkan adanya ICI berupa ICH pada regio fronto dextra ( coup mechanism).
mekanisme terjatuh, baik dari tempat tidur, dari gendongan orang tua, maupun dari
tangga. Pada kasus anak usia sekolah, penyebab tersering dari kejadian trauma
kepala disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor, terutama terhadap aspek
ketidak penggunaan helm. Penelitian menunjukkan penggunaan helm standar dapat
mengurangi risiko trauma kapitis hingga 88% dibandingkan dengan kontrol. Pada
kasus kali ini, kejadian cedera kepala ringan diderita oleh anak dengan usia 7 tahun
( usia sekolah), dengan mekanisme trauma disebabkan oleh kecelakaan kendaraan
bermotor, dimana anak dikatakan ditabrak oleh motor pada saat berjalan dan anak
sedang tidak menggunakan helm. Pada pemeriksaan lebih lanjut, didapatkan tanda
berupa penurunan GCS pada anak, yang merefleksikan kkemungkinan besar
terhadap adanya ICI pada anak tersebut.
Cedera kepala ringan didiagnosis berdasarkan riwayat trauma kepala dengan
pemeriksaan GCS dengan nilai 14-15. Pada kasus ini didapatkan nilai GCS pasien
14. Penelitian menunjukkan beberapa aspek yanng berkaitan dengan kejadian ICI
pada anak dengan cederaa kepala. Beberapa aspek tersebut antara lain riwayat
penurunan kesadaran, penurunan GCS < 15 pada dua jam post trauma, tanda lesi
pada scalp dan fraktur kavaria, adanya tanda fraktur basis kranial, serta adanya gejala
yang berkaitan dengan penurunan fungsi neurologis fokal. Adanya tanda-tanda
tersebut memerlukan konfirmasi pemeriksaan CT scan untuk membuktikan apakah
terdapat ICI pada pasien atau tidak. Kendati demikian, anak dengan status mental
yang normal dan tidak memilki riwayat penuruna kesadaran/ penuruna GCS maupun
adanya gejala defisit neurologis fokal, tetapi memilki kemugkinan untuk mengalami
ICI, dengan angka iniensi yang mencapai 5%. Pada kasus kali ini, didapatkan adanya
penurunan GCS ( GCS pasien 14), lesi pada scalp dan fraktur kalvaria ( farkatur
depresi pada os frontal). Adapun riwayat kehilangan kesadaran, gejala defisit
neurologis fokal, dan tanda-tanda fraktur basis kranial pada kasus kali ini tidak
ditemukan.
Indikasi pemeriksaan CT scan pada anak dengan cdedera kepala ringan
sampai saat ini masih kontroversial. Disamping isu terkait radiasi akibat paparan CT
scan, indikasi pemeriksaan CT scan hingg saat ini masih belum jelas. Penelitian
merekomendasikan pemeriksaan CT scan pada anak dengan riwayat trauma kapitis
dengan onset 24-48 jam yang disertai denganriwayat penurunan kesadaran, defisit
neurologis, penurunan GCS dalam masa observasi, tanda fraktur basis kranial,
ataupun adanya fraktur kalvaria/ hematom luas pada scalp. Penelitian lain
merekomendasikan pemeriksaan tersebut bila didapatkan adanya vomitus profus
serta adanya nyeri kepala yang memberat. Pada kasus kali ini, indikasi pemeriksaan
CT scan pada kasus meiputi penurunan GCS dan adanya lesi pada scalp serta fraktur
pada os frontal. Pada pemeriksaan CT scan pada kasus kali ini didapatkan adanya
ICH pada lobus frontal dextra.
Berdasarkan teori, terdapat indikasi dilakukannya intervensi pembedahan
berupa kraniotomi evakuasi-debridemen pada kasus cedera kepala ringan pada anak,
yang bertujuan untuk mengurangi tekanan intrakranial. Indikasi tersebut antara lain
penurunan GCS < 15 dalam 2 jam post trauma, adanya fraktur pada kalvaria,
iritabilitas, dan nyeri kepala yang memberat. Pada kasus kali ini, didapatkan indikasi
terapi pembedahan berupa penurnan GCS < 15 dalam 2 jam post trauma dan fraktur
kalvaria.
Setalah
dilakukan
kraniotomi
evakuasi
dan
debridemen
pada
BAB V
PENUTUP
Telah dilaporkan seorang anak umur 7 tahun yang didiagnosis mengalami
cedera kepala ringan setelah mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Pada anak
didapatkan penurnan GCS ( GCS 14) dan fraktur pada os frontal, yang
mengindikasikan
adanya
kemungkinan
ICI,
dan
memerlukan
konformasi