Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TESIS
Oleh
ANDRIANI
057012005/ AKK
TESIS
Oleh
ANDRIANI
057012005/ AKK
PERNYATAAN
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN KLINIK DENGAN
KINERJA MAHASISWA PADA PELAYANAN ASUHAN GIGI
KLINIK DI JURUSAN KESEHATAN
GIGI POLTEKKES BANDA ACEH
TAHUN 2007
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
Desember 2007
(Andriani)
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Judul Tesis
: Andriani
: 057012005
Program Studi
Konsentrasi
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Ketua
Anggota
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Telah diuji
Pada Tanggal : 27 Desember 2007-12-29
Anggota
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
: 44 (1990-2006)
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
ABSTRACT
The performance of students of clinical dental health training service is still low.
In 2001-2002, the average score of clinical dental health training service was 64.63
while 65.74 in 2002-2003 and 65.0 in 2005-2006. This score has not met what is
expected by the institution whereas clinical learning management has never been
evaluated. Based on this condition, this study is aimed at looking at clinical learning
management and its relationship with the performance of the students of clinical
dental health training service.
The population of this explanatory survey study is 1 (one) clinical coordinator, 9
(nine) clinical supervisors and 27 (twenty-seven) third year students of the
Department of Dental Health, Poltekkes (Health Polytechnic) Banda Aceh. The data
for this study were obtained through questionnaire-based interviews and
observations. Statistical analysis was carried out through chi-square test.
The results of this study shows that clinical training management conducted by
the clinical coordinator belongs to good category and the percentage of training
management done by the clinical supervisor still belongs to adequate category
(44.44%). The performance of the students of clinical dental health training service
still belongs to adequate category because there are many of the students in the
practices of scaling is 71.19, filling 70.87 and pulling 70.04. The average score of the
performance of the students of clinical dental health training management is 70.63.
This score has not yet met the expectation of institution which requires 80. Therefore,
there is relationship between clinical training management and the performance of
the students of clinical dental health training management (p = 0.008).
It is suggested that the organizer of Education Program for the Department of
Dental Health, Poltekkes Banda Aceh add and complete learning facilities and
infrastructure, improve the role of clinical supervisor and conduct a pre-test before
the students do the practicing.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
: 44 (1990-2006)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas berkat rahmat dan ridho yang
telah diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Tesis
dengan judul Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa
Pada Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Klinik Di Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes
Banda Aceh Tahun 2007.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian Tesis ini selain atas upaya penulis,
juga tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Ibu Prof.Dr.Ir.Chairun Nisa, B.,MSc., Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr.Drs.Surya Utama, MS., Ketua Program Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan dorongan
dan semangat pada penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
2. Suami Drs.T.Ridwan dan anak-anak tercinta Ririn, Alya dan Nyanyak yang selalu
memberikan dorongan, kesabaran dan kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik.
Akhir kata izinkanlah penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kekhilafan selama mengikuti pendidikan Program Studi Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara ini dan semoga amalan-amalan yang telah
diberikan kepada penulis dapat diberikan balasan yang berlipat ganda oleh Allah SWT,
Amin ya Robbal Alamin.
Medan,
Desember 2007
Penulis
(Andriani)
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Andriani
Suami
: Drs.T. Ridwan
Anak
: 1. Cut Nurshadrina
2. Cut Alya Nabila
3. Cut Maiza Farisa
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 1991 2000, Staf di Sekolah Pengatur Rawat Gigi Banda Aceh.
2. Tahun 2000 sekarang, Staf Pengajar di Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Banda
Aceh.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................
ABSTRACT...................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................
vi
vii
viii
xi
xii
xiv
xv
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN.......................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................
1.2 Perumusan Masalah ............................................................
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................
1.4 Hipotesis .............................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................
1
1
5
6
6
7
BAB 2
8
8
8
9
15
17
17
17
34
34
34
34
34
35
35
BAB 3
23
31
33
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN
43
BAB 6
35
39
41
PEMBAHASAN .........................................................................
5.1. Manajemen Pembelajaran Klinik .......................................
5.2. Kinerja Mahasiswa pada Pelayanan Asuhan Kesehatan
Gigi Klinik ..........................................................................
43
44
49
52
59
59
61
62
64
65
65
66
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
4.1
45
Tabel 4.3
Tabel 4.4
46
48
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
4.5
4.6
4.7
4.8
Tabel 4.9
Tabel
52
57
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Tabel
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
Kuesioner Penelitian
4.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISTILAH
GBPP
JKG
SOP
UAP
POA
: Planning of Action
ART
PBM
PPSDM
CPS
OHI-S
DI
: Debris Index
CI
: Calculus Index
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 1
PENDAHULUAN
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
klinik yang optimal para peserta didik, terutama dalam mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah, penyelenggara program pendidikan kesehatan gigi seyogyanya
menata program pembelajaran klinik
Pada era globalisasi, kompetisi antara lembaga pendidikan kesehatan dan antar
individu semakin ketat, dengan demikian peningkatan mutu lulusan suatu lembaga
pendidikan kesehatan merupakan hal yang esensial dan tidak dapat dikesampingkan.
Jurusan Kesehatan Gigi merupakan konversi dari Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG),
sehingga pengelolaannya berbeda dengan jenjang pendidikan menengah ke jenjang
pendidikan tinggi. Sebagai lembaga yang profesional maka muatan kurikulumnya lebih
besar pada kegiatan praktek klinik perlu diperhatikan, sehingga akan tercapai tujuan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kinerja mahasiswa di Jurusan Kesehatan Gigi
Poltekkes Banda Aceh.
Klinik Poltekkes Jurusan Kesehatan Gigi di Banda Aceh memiliki satu ruangan
praktek klinik dengan kapasitas tiga belas dental chair, pembimbing klinik sebanyak 9
orang. Sumber dana untuk penyediaan sarana dan prasarana penunjang praktek berasal
dari Departemen Kesehatan RI, jumlah pasien yang menggunakan pelayanan gigi dan
mulut rata-rata 10-15 orang per hari (Poltekkes Banda Aceh, JKG, 2006).
Asuhan kesehatan gigi klinik merupakan kegiatan praktek asuhan kesehatan gigi
yang dilaksanakan pada pasien di klinik gigi dan rumah sakit sesuai dengan peran,
fungsi, dan kompetensi mahasiswa melalui tahap pengkajian data, diagnosis
keperawatan, perencanaan perawatan dan pelaksanaan perawatan gigi serta evaluasi
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
(Depkes, 2003). Asuhan kesehatan gigi di Klinik JKG Banda Aceh diselenggarakan pada
semester IV dan kemudian berlanjut ke semester V dan VI. Pelayanan asuhan kesehatan
gigi klinik merupakan mata kuliah praktek yang menerapkan semua teori dan praktek
preklinik yang telah diperoleh pada semester sebelumnya. Jumlah SKS (sistem kredit
semester) IV =2 SKS, semester V =3 SKS dan semester VI adalah 5 SKS, dilaksanakan
empat kali dalam seminggu mulai pukul 08.00-14.00 WIB, di bawah pengawasan
pembimbing klinik.
Dalam kurikulum Jurusan Kesehatan Gigi, telah disosialisasikan praktek klinik
sebagai salah satu dari proses pembelajaran. Diharapkan mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang biasa ditemukan di masyarakat dengan
pengetahuan yang telah mereka terima di dalam kelas secara teoritis. Mahasiswa
harus melakukan tahapan-tahapan praktek sesuai dengan pedoman dan di setiap
tahapan dilakukan penilaian sehingga kesalahan yang terjadi dapat dievaluasi dan
diperbaiki segera. Dosen harus selalu memotivasi mahasiswa untuk dapat
memperbaiki setiap kesalahan dan membantu mahasiswa untuk mengatasi masalahmasalah yang terjadi di klinik.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
2.
3.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Mengetahui
Mengetahui
1.4 Hipotesis
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) telah disusun sesuai
dengan Surat Keputusan Mendiknas No 232 tahun 2000 yang di dalamnya telah
dirumuskan kompetensi yang akan dicapai untuk setiap periode penyelenggaraan
pendidikan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaiannya dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi
(SK Mendiknas No.232/U/2000 Ps. 1 Butir 6). Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik.
Seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke program yang lebih rinci dan jelas sasarannya (Djamarah, 2002).
Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang disusun berdasarkan atas elemen-elemen kompetensi yang dapat
menghantarkan peserta didik untuk mencapai kompetensi utama, kompetensi pendukung kompetensi lain sebagai a method of inquiry
yang diharapkan. Kompetensi utama adalah kemampuan peserta didik untuk menampilkan kinerja yang memadai pada suatu kondisi
pekerjaan utama sesuai dengan hasil proses pendidikan di suatu program studi. Kompetensi pendukung adalah kemampuan seorang
peserta didik untuk mendukung penampilan kinerja yang memadai dalam suatu kondisi pekerjaan tertentu, dan kompetensi lain adalah
kemampuan peserta didik yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama. Sedangkan method of inquiri diantaranya adalah
suatu metode pembelajaran yang menumbuhkan hasrat besar untuk ingin tahu, meningkatkan kemampuan untuk menggunakan atribut
kompetensi guna menentukan pilihan jalan kehidupan di masyarakat, meningkatkan cara belajar sepanjang hayat (Depdiknas, 2002).
Berkaitan dengan kurikulum berbasis kompetensi, maka penilaian kompetensi peserta didik dilaksanakan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan yang dikemas secara komprehensif dan dilaksanakan pada setiap akhir semester. Bentuk penilaian
bersifat komprehensif dilakukan dalam rangka menilai sejauh mana mahasiswa kompeten dalam menguasai kompetensi yang harus
dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum. Pola penilaian seperti ini merupakan suatu proses pengumpulan bukti
secara sistematis serta pembuatan keputusan tentang perilaku seseorang berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan (Depkes RI,
2004).
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
berorientasi
pada
kompetensi
yaitu
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan dan sikap ke dalam situasi yang nyata, sehingga mampu memberikan
pelayanan asuhan sesuai dengan manajemen pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
(Larasati, 2004)
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
relevan dengan kebutuhan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses
pendidikan dan pengajaran baik bagi guru dan peserta didik.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
2.5 Kinerja
2.2.1 Pengertian kinerja
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
prestasi (level of performance). Kinerja (performance) dapat juga diartikan sebagai suatu
catatan keluaran hasil dari suatu fungsi jabatan atau seluruh aktivitas kerjanya dalam
periode waktu tertentu (Singer, 1990).
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
yang optimal (Sudjana, 2002). Dengan evaluasi dapat dilakukan revisi atau sebagai
kontrol terhadap desain pengajaran dan strategi pelaksanaan pembelajaran serta faktorfaktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, agar tidak terjadi penyimpangan
terhadap proses pelaksanaan sehingga dapat dicapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Zainuddin dan Puspitasari (2005) evaluasi merupakan titik tolak dari
semua kemajuan. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana evaluasi dapat dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai landasan dari tindakan
manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga menuju ke peningkatan kualitas
yang berkelanjutan. Fungsi evaluasi menyangkut dua hal penting, yaitu 1) evaluasi dapat
mengungkap kualitas kinerja lembaga ataupun program, 2) evaluasi dapat menjadi
perangkat manajemen yang utama dalam pengelolaan kelangsungan lembaga atau
program. Evaluasi yang lazim dilaksanakan di lingkungan perguruan tinggi di samping
evaluasi hasil belajar adalah evaluasi diri yang ditujukan pada pengenalan diri mengenai
kualitas kinerja.
Menurut Zainul (2001) asesmen kinerja adalah melakukan penilaian dengan
menggunakan penilaian subjektif yang menyangkut mutu kinerja atau hasil kerja yang
ditunjukkan mahasiswa. Biasanya dengan penilaian yang demikian akan terjadi penilaian
subjektif yang secara mudah akan kehilangan reabilitas dan keadilan dalam penilaian.
Untuk menjamin reabilitas, keadilan dan kebenaran penilaian, diperlukan cara-cara
tertentu yaitu dengan mengembangkan kriteria atau rubrik yang digunakan sebagai alat
atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja mahasiswa. Rubrik diharapkan dapat
membantu dosen untuk menentukan tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Rubrik disusun secara bersama-sama oleh dosen yang bersangkutan, kemudian hasil
penentuan rubrik diinformasikan kepada mahasiswa agar mahasiswa secara jelas
memahami dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja
mahasiswa. Dosen dan mahasiswa mempunyai pedoman bersama yang jelas tentang
tuntutan kinerja yang diharapkan. Rubrik diharapkan pula dapat menjadi pendorong atau
motivator bagi mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Sebagai kriteria dan alat penskoran rubrik terhadap daftar kriteria yang diwujudkan
dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep yang akan dinilai serta gradasi
mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.
Jika dibandingkan dengan tes, maka rubrik dapat dibandingkan dengan kisi-kisi tes. Kisikisi tes menguraikan secara rinci tujuan atau kemampuan yang akan dicapai, pokok
bahasan dan sub pokok bahasan (Zainul, 2001).
Menurut Zainul (2001) rubrik adalah beberapa komponen yang terdiri atas satu atau
beberapa dimensi. Dimensi-dimensi kinerja inilah yang akan ditentukan mutunya atau
diberi peringkat (rating). Setiap dosen harus dapat mengembangkan rubrik agar
ketercapaiannya dapat lebih dihayati oleh dosen dan mahasiswa. Dalam mengembangkan
rubrik perlu diperhatikan beberapa langkah, Zainul (2001) menyebutkan langkahlangkah pengembangan rubrik sebagai berikut :
1. Menentukan konsep, keterampilan atau kinerja yang akan diases (assesmen)
2. Merumuskan dan mendefinisikan dan menentukan urutan konsep atau keterampilan
yang akan diases ke dalam rumusan atau definisi yang akan menggambarkan aspek
kognitif dan aspek kinerja.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
3. Menentukan konsep atau keterampilan yang terpenting dalam tugas (task) yang harus
diases.
4. Menentukan skala yang digunakan.
5. Mendeskripsikan kinerja mulai yang diharapkan sampai denga kinerja yang tidak
diharapkan.
6. Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja mahasiswa
dengan rubrik yang telah dikembangkan.
7. Merevisi skala yang digunakan
Secara lebih rinci Chicago Public Schools (CPS) mengariskan beberapa langkah
pengembangan skoring rubrik, sebagai berikut :
1. Dosen, atau dosen bersama dengan sejawatnya menentukan kinerja yang akan diases.
Penentuan ini dapat dilakukan melalui diskusi bersama sejawat dengan bidang studi
yang sama atau yang lebih praktis adalah melihat Garis-Garis Besar Program
Pengajaran (GBPP) yang telah disusun ketika menentukan kurikulum.
2. Tulislah definisi dari setiap dimensi yang telah diputuskan. Pendefinisian ini
merupakan langkah yang kritis. Bila definisi kurang akurat, atau bahkan dalam
definisi itu tertinggal beberapa aspek penting dari dimensi kinerja yang akan diases
maka selanjutnya asesmen terhadap dimensi itu tidak akan sempurna.
3. Menentukan skala dari dimensi yang akan diases. Skala itu tentu saja dapat berbentuk
deskriptif atau numerik. Apapun bentuk skala yang digunakan setiap kategori skala
itu harus didefenisikan secara baik dan diberi contoh kinerja yang ditujukan dalam
setiap kategori. Sebenarnya pada tahap ini tidaklah selalu harus dalam bentuk skala.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Dapat juga dikembangkan semacam checklist, sehingga hanya dalam bentuk ada atau
tidak adanya suatu dimensi.
4. Tahap berikutnya adalah melakukan penilaian terhadap rubrik yang telah
dikembangkan.
5. Selanjutnya dilakukan sosialisasi dengan melibatkan semua pihak yang terkait
dengan asesmen kinerja. Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan semua pihak
dapat memperlihatkan komitmennya.
Gomes (2000) mengatakan bahwa penilaian kinerja terdiri atas 3 tipe, yaitu 1)
penilaian berdasarkan hasil, yaitu penilaian yang didasarkan adanya target-target dan
ukuran spesifik serta dapat diukur, 2) penilaian berdasarkan perilaku yaitu penilaianpenilaian yang berkaitan dengan pekerjaan, 3) penilaian berdasarkan judgement yaitu
penilaian yang didasarkan kuantitas pekerjaan, koordinasi, pengetahuan pekerjaan dan
keterampilan, kreativitas semangat kerja, kepribadian, keramahan, dan integritas pribadi
serta kesadaran dan dapat dipercaya dalam menyelesaikan tugas..
Menurut Wangsatorntanakhun yang dikutip dari Zainul (2001) menyatakan bahwa
asesmen kinerja diwujudkan berdasarkan empat asumsi pokok, yaitu 1) asesmen kinerja
yng didasarkan pada partisipasi aktif mahasiswa, 2) tugas-tugas yang diberikan atau
dikerjakan oleh mahasiswa yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan proses pembelajaran, 3) asesmen tidak hanya untuk mengetahui posisi
mahasiswa pada suatu saat dalam proses pembelajaran, tetapi lebih dari itu, asesmen juga
dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri, dan 4) dengan
mengetahui lebih dahulu kriteria yang akan digunakan untuk mengukur dan menilai
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
keberhsilan proses pembelajarannya, mahasiswa secara terbuka dan aktif berupaya untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Asesmen
kinerja
dapat
memperbaiki
proses
pembelajaran, karena asesmen kinerja membantu dosen untuk membuat keputusankeputusan selama proses pembelajaran masih berjalan.
2.2.3 Pembelajaran praktek klinik di Klinik Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Banda
Aceh
Menurut Ibrahim (2003) belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah
sifat stimulus dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi baru yang
diperlukan untuk kapabilitas baru. Istilah pembelajaran dipakai untuk menunjukkan
konteks yang menekankan pada pola interaksi guru dan murid atau interaksi antara
kegiatan belajar dan mengajar. Menurut Paulina (1996) belajar merupakan perubahan
tingkah laku yang terjadi karena adanya latihan atau pengalaman yang dialami seseorang.
Setiap perubahan perilaku yang dapat diamati adalah bukti utama bahwa terjadi
proses pembelajaran. Proses belajar telah berlangsung jika seseorang individu
berperilaku, bereaksi, menganggap sebagai hasil pengalaman dalam suatu cara yang
berbeda dari cara perilaku sebelumnya.
Berdasarkan kurikulum JKG (2003) praktek klinik Jurusan Kesehatan Gigi
Poltekkes Banda Aceh adalah pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan terencana, ditujukan pada kelompok
tertentu, yang dapat diikuti dalam satu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara
berkesinambungan untuk mencapai tujuan kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Dalam melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi, perawat gigi sebagai tim
kesehatan harus melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki. Salah satu tugas yang harus dilakukan perawat gigi adalah penyusunan program
perencanaan yang lebih dikenal dengan istilah Planning Of Action (POA). Sebagai
langkah awal dalam pelaksanaan asuhan kesehatan gigi adalah penyusunan perencanaan
yang sistematis di dalam pelaksanaan program asuhan keperawatan (Depkes, 2001).
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Menurut JKG Poltekkes (2006) kinerja mahasiswa dalam melakukan praktik klinik
meliputi :
1. Pemeriksaan pasien, terdiri atas :
a. Persiapan operator, yaitu: 1) pakaian kerja dan perlengkapannya: bersih dan serasi,
2) rambut disisir rapi, 3) kuku dipotong pendek dan bersih, 4) tanda pengenal
dipasang di dada dengan rapi.
b. Kesiapan alat dan bahan, yaitu: 1) diagnostik set, 2) alat dan bahan skeling, 3) alat
dan bahan pencabutan gigi susu, 4) alat dan bahan penambalan.
c. Persiapan pasien, yaitu: 1) mempersiapkan pasien duduk di kursi gigi, 2) pengaturan
tempat duduk, sandaran pasien dalam posisi yang baik, pengaturan posisi operator,
dilakukan dengan sopan dan ramah.
2. Merencanakan perawatan pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik, yaitu:
a. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dilakukan analisa situasi yaitu keadaan individu secara
keseluruhan meliputi data umum yaitu geografi, demografi, lingkungan dan sosialekonomi pasien, serta data khusus yaitu pemeriksaan langsung pada gigi pasien.
b. Pengolahan Data
Dilakukan untuk melihat masalah yang ada secara umum.
c. Tabulasi
Dilakukan untuk memudahkan pembacaan data.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
d. Identifikasi Masalah
Mendata semua masalah yang berhubungan dengan kesehatan gigi, misalnya OHI-S.
e. Prioritas Masalah
Penetapan masalah yang akan diatasi berdasarkan identifikasi masalah yang ada.
Prioritas masalah ditentukan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan ketetapan
yang telah disepakati bersama antara semua pembimbing klinik.
f. Penyebab Masalah
Melihat hal yang merupakan penyebab utama masalah bisa terjadi.
g. Rumusan Penyebab Masalah
Suatu pernyataan yang merupakan penetapan penyebab masalah.
h. Penyusunan Alternatif Pemecahan Masalah
Beberapa alternatif jalan keluar berdasarkan permasalahan yang ada.
i. Penyusunan Matriks Kegiatan
Merupakan catatan ringkas yang dapat menggambarkan seluruh perencanaan sampai
jalan keluar masalah.
3. Melakukan tindakan skeling, yaitu kemampuan mahasiswa melakukan praktek sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh institusi, meliputi :
a. Penetesan Disclosing Solution
Disclosing Solution adalah suatu cairan berwarna merah yang digunakan untuk
mendeteksi adanya plak pada permukaan gigi.
b. Menentukan Gigi Indeks
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Gigi indeks adalah gigi penentu yang mewakili penilaian gigi-gigi lainnya, karena
gigi tersebut mempunyai resiko yang lebih besar tertimbunnya plak dan karang gigi.
c. Penulisan OHI-S (Debris Index/DI dan Calculus Index/CI)
OHI-S (Oral Hygiene Index-Simplified) adalah suatu indeks yang digunakan untuk
mengukur kebersihan gigi dan mulut individu. Nilai OHI-S didapatkan dengan
menjumlahkan skor Debris Index (sisa makanan/plak) dan Calculus Index (karang
gigi) yang melekat pada gigi penentu.
d. Menghitung Skor
Menghitung skor masing-masing gigi indeks dan menentukan kriteria OHI-S yang
merupakan penentuan kriteria kebersihan gigi dan mulut seseorang sesuai dengan
ketetapan, yaitu kriteria baik : 0-1,2, kriteria sedang : 1,3-3,0, dan kriteria buruk : 3,16,0.
e. Memberikan bimbingan menggosok gigi
Tujuan memberikan bimbingan menggosok gigi adalah umtuk memperbaiki cara
menggosok gigi pasien agar dapat mencegah timbulnya plak dan karang gigi.
f. Skeling secara bertahap dan sistematis
Skeling atau pembersihan karang gigi dilakukan dengan menggunakan tumpuan jari
pada gigi, bibir dan wajah agar tidak terjadi luka pada jaringan lunak mulut. Skeling
dilakukan secara sistematis sehingga tidak ada gigi yang luput dari pembersihan.
g. Pemolesan
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Setelah gigi benar-benar bersih dari karang gigi lakukan pemolesan dengan brush dan
pasta gigi ke seluruh gigi. Hal ini dilakukan agar sisa-sisa karang gigi yang tertinggal
sedikit bisa dihilangkan dan permukaan gigi benar-benar bersih.
h. Pemolesan antiseptik
Lakukan pemolesan antiseptik (betadin) pada gusi yang berdarah dengan cotton pelet
(kapas kecil). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada bekas luka
yang terjadi akibat pembersihan karang gigi yang ada di bawah gusi.
i. Instruksi
Berikan instruksi pada pasien untuk: a) biasakan menyikat gigi secara teratur minimal
dua kali dalam satu hari, b) banyak mengkonsumsi makanan yang berserat dan
banyak mengandung air seperti buah dan sayur, c) kurangi makanan yang manis dan
lengket, d) periksakan gigi minimal enam bulan sekali.
4. Melakukan tindakan pencabutan gigi susu, yaitu suatu tindakan mencabut gigi anakanak dengan menggunakan anatesi khlor etil pada gigi susu yang goyang, meliputi :
a. Pemeriksaan kegoyangan gigi, yaitu menentukan derajat kegoyangan gigi dengan
kriteria, 01 yaitu gigi sudah goyang tetapi belum terlihat secara klinis, 02 yaitu gigi
goyang sudah dapat dirasakan oleh pasien, 03 yaitu kegoyangan gigi digerakkan
hanya
satu
arah
saja
(misalnya
hanya
ke
bagian
yang
menghadap
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
c. Penyemprotan anastesi topikal berupa khlor etil pada dua gulungan kapas kecil yang
kemudian diletakkan pada gusi daerah yang menghadap bibir-langit-langit, bibirlidah, pipi-langit-langit, dan pipi-lidah.
d. Cara memegang tang dan penggerakkan tang sesuai dengan anatomi gigi yang akan
dicabut.
e. Pasien disuruh berkumur agar darah kotor dapat ikut terbuang sehingga soket bekas
pencabutan dapat diperiksa kembali bila saja ada sisa akar atau kotoran yang
tertinggal sehingga dapat segera diambil atau dibersihkan.
f. Pasien disuruh menggigit tampon yang telah diberi betadin selama 30 menit agat
darah dapat terkumpul dan membeku sehingga dapat terbentuk jaringan baru dan luka
dapat segera sembuh.
g. Instruksi pasien agar jangan berkumur terlalu banyak, jangan memegang luka dengan
jari, jangan menghisap luka dan jangan minum air panas untuk mencegah terjadinya
perdarahan atau infeksi.
5. Melakukan tindakan penambalan adalah kemampuan mahasiswa untuk menambal
gigi dengan teknik atraumatic restorative treatment, yaitu menambal gigi tanpa
melakukan pengeboran dengan bahan glass ionomer, meliputi :
a. Isolasi gigi dengan cotton roll untuk mencegah aliran saliva masuk ke dalam kavitas
dan membantu daerah kerja agar tetap kering.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
b. Bersihkan permukaan gigi (lubang gigi) bagian pit dan fisur dari plak dengan
ekskavator karena lubang atau kavitas yang tidak dibersihkan akan menyebabkan gigi
yang telah ditambal berlubang lagi (karies sekunder).
c. Bersihkan pecahan enamel dengan cotton pellet basah agar dapat ditambal dengan
baik tanpa adanya kotoran yang tersisa.
d. Oleskan dentin conditioner dengan cotton pellet ke seluruh permukaan lubang gigi
selama 10 detik agar pori-pori dentin terbuka dan dapat menambah daya adhesif
tambalan.
e. Aduk glass ionomer selama 25-30 detik lalu masukkan ke dalam kavitas dengan
karver, lalu tekan dengan jari yang sudah diberi vaselin selama 30 detik. Tambalan
tidak boleh diaduk terlalu lama agar tidak terlalu cepat mengeras di luar mulut dan
vaselin digunakan untuk melindungi tambalan agar tidak berubah warna.
f. Buang sisa tambalan dengan karver agar tambalan rapi.
g. Oleskan varnish selama 30 detik, berguna untuk menutup pori-pori kecil pada
tambalan dan memoles tambalan agar tidak kasar permukaannya.
h. Periksa oklusi atau gigitan agar tidak terjadi kelebihan beban pengunyahan pada gigi
yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit gigi lain.
i. Instruksikan pasien untuk tidak makan atau minum selama 1 jam dan dianjurkan
setelah itu agar gigi yang baru saja ditambal tidak digunakan untuk mengunyah
selama 24 jam.
Kajian
pustaka
di
atas
dapat
digunakan
penelitian
sebagai
meliputi peran pembimbing klinik, metode pembelajaran klinik, serta sarana dan
prasarana klinik.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Variabel Independen
Dependen
Manajemen pembelajaran
klinik :
-
Variabel
Kinerja Mahasiswa dalam
pelayanan asuhan kesehatan
gigi klinik, meliputi :
-
Skeling
Pencabutan gigi susu
Penambalan
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 3
METODE PENELITIAN
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
2. Variabel prakondisi
Variabel yang mempengaruhi manajemen pembelajaran klinik dan kinerja
mahasiswa, meliputi :
a. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan
kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya
yang digunakan
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Koordinator klinik adalah dosen yang bertanggung jawab dalam praktek klinik yaitu
pengaturan kelompok mahasiswa dalam pelayanan asuhan gigi klinik, mengawasi
kegiatan di klinik, mengajukan permintaan alat/bahan, evaluasi keberhasilan
pembelajaran klinik, pengarahan kepada pembimbing.
c. Sarana dan prasarana praktek klinik adalah bahan, alat, media serta fasilitas lainnya,
sebagai penunjang kelancaran proses pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan praktek yang meliputi:
1) Ruang klinik, ruangan yang digunakan untuk praktek klinik.
2) Peralatan besar : Foot Pump Dental Chair, Field Dental Chair, Dental Unit.
3) Peralatan kecil: (1) Alat diagnostik, (2) Alat penambalan, (3) Alat skeling, (4) Alat
cabut gigi
4) Bahan dan obat
3. Variabel dependen
Kinerja mahasiswa pada pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik adalah hasil unjuk
kerja mahasiwa yang dinilai dari proses awal hingga akhir selama pelaksanaan praktek
klinik di Jurusan Kesehatan Gigi.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
b. Cukup
c. Kurang
: Jumlah skor 9
b. Cukup
: Jumlah skor 2
c. Kurang
: Jumlah skor 1
b. Cukup
c. Kurang
: Jumlah skor 11
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
3.6.2
Kurikulum dikategorikan :
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
: Jumlah skor 8
b. Cukup
c. Kurang
: Jumlah skor 1
b. Cukup
c. Kurang
3.6.3
Variabel terikat : kinerja mahasiswa pada pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik
Pengukuran kinerja mahasiswa pada pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik
menggunakan skala ordinal yang dikategorikan dalam 5 kategori yaitu A (Baik sekali) B
(Baik), C (Cukup), D (Kurang), E(Sangat Kurang)
Penilaian dilakukan 2 kali yaitu pada praktek harian klinik dan pada waktu ujian
akhir program praktek (U.A.P Praktek) dan bobot penilaian untuk praktek 40% dan
U.A.P Praktek 60%
3.7 Metode Analisis Data
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Data primer dan sekunder yang telah diperoleh dianalisis melalui proses
pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Editing, penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan atau
kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi.
b. Coding, pemberian kode dan skoring pada tiap jawaban untuk memudahkan proses
entry data.
c. Entry Data, setelah proses coding dilakukan pemasukan data ke komputer dengan
menggunakan program SPSS .
d. Cleaning, sebelum analisis data dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data
yang sudah masuk.
Analisis data dilakukan dengan Uji Statistik Chi Square memakai bantuan program
komputer. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Analisis univariat, untuk melihat gambaran setiap variabel independen yaitu
manajemen pembelajaran klinik pembimbing klinik yang meliputi, peran
pembimbing klinik, metode pembelajaran klinik, serta variabel dependen yaitu
kinerja mahasiswa pada pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik.
b. Analisis bivariat, untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen, yaitu hubungan manajemen pembelajaran klinik oleh pembimbing klinik
(peran dan metode pembelajaran klinik) dengan kinerja mahasiswa pada pelayanan
asuhan gigi klinik digunakan uji statistik Chi Square, dengan = 0,05. Alasan
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
digunakan Uji Statistik Chi Square karena jumlah sampel relatif kecil yaitu kurang
dari 30 dan datanya kategorik.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
hanya sedikit peminatnya yaitu untuk kelas Reguler 31 orang, jumlah mahasiswa saat ini
yaitu 171 orang. Hingga saat ini jurusan kesehatan gigi telah menghasilkan 200 lulusan.
Jurusan Kesehatan Gigi memiliki fasilitas 3 buah ruang kuliah yang juga berfungsi
sebagai ruang praktek pre klinik, 1 ruang klinik gigi berukuran 8x12 m dilengkapi
dengan 13 dental unit dan semuanya masih berfungsi.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Jumlah
Persentase
Baik
33,33
Cukup
33,33
Kurang
33,33
Jumlah
100
Jumlah
Persentase
Baik
66,66
Cukup
33,33
Kurang
Jumlah
100
Manajemen pembelajaran klinik dilihat dari peran dan metode pembelajaran klinik
dikategorikan dalam 3 kategori yaitu baik bila jawaban ya 16-20, cukup bila jawaban ya
12-15, dan kurang bila jawaban ya kurang dari 11. Hasil penelitian menunjukkan
kategori baik 3 orang (33,3%), cukup 4 orang (44,4%), sedangkan kurang 2 orang
(22,2%). (Tabel 4.3)
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Jumlah
3
Persentase
33,33
Cukup
44,44
Kurang
22,22
Jumlah
100
4.2.3 Kurikulum
Saat ini pelaksanaan proses pembelajaran jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Banda
Aceh mengacu pada struktur pendidikan D-III Kesehatan Gigi berdasarkan kurikulum
Nasional dari Pusdiknakes tahun 2003.
Kurikulum sebagai variabel prakondisi yang mempengaruhi manajemen
pembelajaran klinik dilihat dari kelengkapan komponen kurikulum, yaitu GBPP Praktek,
SAP praktek, Pedoman Klinik, SOP praktek dan pedoman evaluasi/rubrik yang
dipersiapkan oleh koordinator klinik.
a.
GBPP Praktek
Hasil wawancara dengan koordinator klinik ternyata semua komponen GBPP
lengkap yaitu adanya TIU, TIK, pokok dan sub pokok bahan metode pembelajaran,
kriteria penilaian, estimasi waktu, deskripsi singkat dan referensi.
b.
SAP Praktek
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan koordinator klinik ternyata SAP
Praktek selama ini tidak ada. Menurut koordinator klinik SAP praktek hampir sama
dengan GBPP jadi tidak perlu dibuat lagi.
c.
Pedoman Klinik
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Hasil penelitian menunjukkan pedoman klinik yang meliputi teori yang akan
dipraktekkan, tata tertib klinik, petunjuk penggunaan alat-alat di klinik, petunjuk
sterilisasi alat, jurnal klinik, dan jumlah requirement, semuanya lengkap.
d.
SOP Praktek
Hasil penelitian SOP praktek yang meliputi jenis kegiatan, alat bahan yang
dibutuhkan serta prosedur kerja, semuanya lengkap.
e.
Pedoman Evaluasi/Rubrik
Hasil penelitian didapatkan bahwa pedoman evaluasi/rubrik, yang terdiri atas aspek
yang dinilai, rentang skor, angka perolehan, bobot, nilai akhir, semuanya lengkap.
Secara keseluruhan kurikulum dilihat dari kelengkapan komponennya dapat
dikategorikan dalam kriteria baik, karena ada 12-15 komponen dari 15 komponen yang
diukur.
mengawasi
kegiatan
pembelajaran
klinik,
mengajukan
permintaan
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
koordinator klinik dapat dikategorikan baik yaitu skor yang diperoleh adalah 5 jawaban
ya.
Jumlah
13 buah
6 set
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
5 buah
4 buah
4 buah
3 buah
3 buah
2 buah
3 buah
3 set
13 buah
13 buah
13 buah
13 buah
13 buah
-
Alat diagnostik yang dimiliki hanya 6 set, untuk kelancaran pembelajaran kilnik,
mahasiswa diharuskan menyediakan sendiri alat diagnosa set yang terdiri atas : kaca
mulut, sonde, pinset gigi, dan ekskavator. Alat skeling yang terdiri atas skeler standar
hanya 3 set yang ada. Dalam pengaturannya agar praktek skeling dapat berjalan,
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
mahasiswa juga harus memilki alat skeling tersebut. Untuk alat cabut gigi semuanya ada
dan berjumlah masing-masing berjumlah 13 buah, kecuali bone rongers yang tidak ada,
karena menurut koordinator klinik alat tersebut memang tidak pernah diajukan dalam
permintaan barang karena tidak diperlukan. Bahan dan obat semuanya ada sesuai dengan
kebutuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada dapat
dikategorikan dalam kriteria cukup yaitu 60-79 %.
Frekuensi
Persentase
18,52
13
48,15
33,33
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Total
27
100
Frekuensi
Persentase
18,52
25,92
15
55,56
Total
27
100
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Frekuensi
Persentase
11,11
11
40,74
13
48,15
Total
27
100
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Frekuensi
Persentase
7,41
12
44,44
13
48,15
Total
27
100
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
A
(%)
5
C
(%)
(%)
3
Total
(%)
Hasil Analisis
Statistik
(0)
(0)
13
6
9
9
9
X2 =17,128
df = 4
p =0,002
27
manajemen
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
(55,56)
(22,22)
(22,22)
(100)
(0)
(33,33)
(66,67)
(100)
(0)
(22,22)
(77,78)
(100)
Total
15
27
(%)
(18,52)
(25,92)
(55,56)
(100)
Peran
Pembimbing
Baik
Cukup
Kurang
Total
(%)
Hasil Analisis
Statistik
X2 =13,086
df =4
p= 0,011
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
(33,33)
(44,44)
(22,22)
(100)
(0)
(55,56)
(44,44)
(100)
(0)
(22,22)
(77,78)
(100)
Total
11
13
27
(%)
(11,11)
(40,74)
(48,15)
(100)
Peran
Pembimbing
Baik
Cukup
Kurang
4.4.2
Total
(%)
Hasil Analisis
Statistik
X2 =10,196
df = 4
p = 0,037
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
18
(100)
9
(100)
5
(18,52)
27
(100)
13
(48,15)
9
(33,33)
Total
(%)
Hasil
Analisis
Statistik
X2 = 7,615
df = 2
p = 0,022
Nilai Penambalan
A(%)
B(%)
C(%)
Total
(%)
5
(27,78)
0
(0)
7
(38,89)
0
(0)
6
(33,33)
9
(100)
18
(100)
9
(100)
5
(18,52)
7
(25,92)
15
(55,56)
27
(100)
Hasil Analisis
Statistik
X2 = 10,800
df = 2
p = 0,005
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Nilai Pencabutan
A
B
C
(%)
(%)
(%)
10
5
Total
(%)
18
(16,67)
(55,55)
(27,78)
(100)
(0)
(11,11)
(88,89)
(100)
Total
11
13
27
(%)
(11,11)
(40,74)
(48,15)
(100)
Cukup
4.4.3
Hasil Analisis
Statistik
X2=9,063
df=2
p= 0,011
klinik dengan kinerja mahasiswa pada pelayanan asuhan kesehatan gigi (p=0,008).
Manajemen pembelajaran klinik baik persentase nilai A 22,22%. Tidak terdapat nilai A
pada manajemen pembelajaran klinik cukup dan kurang (Tabel 4.15).
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Kinerja mahasiswa
A
B
C
(%)
(%)
(%)
2
6
1
Total
(%)
9
(22,22)
(66,67)
(11,11) (100)
12
(0)
(50)
(50)
(100)
(0)
(0)
(100)
(100)
Total
12
13
27
(%)
(7,41)
(44,44)
(48,15) (100)
Cukup
Kurang
Hasil
Analisis
Statistik
X2 = 13.673
df = 4
p = 0,008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 5
PEMBAHASAN
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di klinik
termasuk kategori cukup, yaitu 60-79% alat tersedia dan berfungsi. Peralatan yang
masih kurang dibandingkan dengan jumlah mahasiswa adalah alat diagnostik dan alat
skeling. Penambahan alat ini akan memperlancar proses pembelajaran dan
meningkatkan kinerja mahasiswa. Gunawan (1996) berpendapat proses belajar
mengajar akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai. Menurut Mulyasa (2002) manajemen sarana dan
prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan baik
bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah, dan tersedianya alat-alat atau
fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan
kebutuhan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan
dan pengajaran baik bagi guru dan peserta didik.
Manajemen pembelajaran dilihat dari peran dan metode pembelajaran klinik
yang dilakukan oleh pembimbing, persentase terbesar masih dalam kategori cukup
yaitu 44,44%. Dilihat dari aspek peran pembimbing klinik masih dijumpai kategori
cukup dan kurang, masing-masing sebanyak 33,33%. Usman (1990) menyatakan
tercapainya tujuan proses pembelajaran diperlukan peran seorang dosen yang
berkualitas, rendahnya mutu pendidikan ditentukan oleh tinggi rendahnya mutu
dosen. Tinggi rendahnya mutu dosen dipengaruhi oleh mengajar atau mengelola
proses pembelajaran. Sedangkan Mandriwati (1999) menyatakan bahwa peran
pengajar/pembimbing dalam pembelajaran klinik adalah sangat penting yaitu sebagai
konselor, manajer, pembimbing dan fasilitator. Data menunjukkan bahwa peran
pembimbing kategori cukup dan kurang tidak ada mahasiswa yang memperoleh nilai
A pada praktek skeling, penambalan dan pencabutan. Hal ini juga menyebabkan
rerata nilai praktek 70,63, sedangkan yang diharapkan institusi adalah 80. Salah satu
fungsi manajemen adalah pengarahan, dalam penelitian ini peran pembimbing yang
merupakan fungsi pengarahan sangat berpengaruh terhadap kinerja mahasiswa.
Untuk lebih meningkatkan kinerja mahasiswa maka peran pembimbing klinik harus
lebih ditingkatkan dalam hal pembuatan GBPP, SAP, SOP, Pedoman Klinik dan
Pedoman Evaluasi, dengan demikian nilai rerata praktek pembelajaran klinik juga
akan lebih meningkat.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
5.3
(Peran
dan
Metode
Berdasarkan hasil Uji Statistik Chi Square didapat hubungan antara peran
pembimbing klinik dengan kinerja mahasiswa praktek skeling (p=0,002), praktek
pencabutan (p=0,037) dan penambalan (p=0,011). Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Wijono (2000) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara bimbingan
guru dengan prestasi belajar siswa MAN, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, semakin
tinggi bimbingan guru, maka semakin tinggi pula prestasi yang dimiliki siswa MAN
tersebut.
Metode memegang peranan penting dalam pencapaian hasil belajar peserta
didik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara metode pembelajaran
klinik dengan kinerja mahasiswa praktek skeling (p=0,022), praktek pencabutan
(p=0,011), dan praktek penambalan (p=0,005). Metode pembelajaran klinik secara
signifikan berhubungan dengan kinerja mahasiswa, yang mana pada metode
pembelajaran klinik cukup tidak ada yang memperoleh nilai A baik pada praktek
skeling, pencabutan dan penambalan. Hal ini sesuai dengan penelitian Azwar yaitu
ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dengan hasil belajar.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan :
1. Manajemen pembelajaran klinik yang dilakukan oleh koordinator klinik sudah baik
yaitu, kurikulum sudah baik kecuali SAP belum dibuat, tugas dan tanggung jawab
koordinator klinik sudah baik, sarana dan prasarana praktek klinik masih dalam
kategori cukup. Manajemen pembelajaran klinik oleh pembimbing belum baik yaitu,
peran pembimbing klinik masih ada yang kategori cukup dan kurang masing-masing
33,33%, sedangkan metode pembelajaran klinik baik 66,66% cukup 33,33% dan
tidak ada yang kategori kurang. Tidak terdapat nilai A pada pembimbing dengan
kategori cukup.
2. Kinerja mahasiswa dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik termasuk dalam
kategori cukup, 48,15% baik 44,44% sangat baik 7,41% masih banyak yang
memperoleh nilai C, baik untuk praktek skeling, pencabutan dan penambalan. Hasil
penelitian menunjukkan rerata nilai kinerja mahasiswa praktek skeling 71,19,
penambalan 70,87, pencabutan 70,04. Rerata nilai kinerja mahasiswa pada pelayanan
asuhan kesehatan gigi klinik 70,63 yang belum sesuai dengan harapan institusi yaitu
nilai yang dicapai 80.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
65
3.
6.2 Saran
1. Pengelola program Jurusan Gigi Poltekkes Banda Aceh perlu membuat suatu
kebijakan untuk pengembangan SDM pembimbing, karena hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembimbing (peran dan metode pembelajaran) yang
termasuk kategori cukup dan kurang tidak ada mahasiswa yang memperoleh
nilai A. Untuk itu diperlukan pelatihan bagi pembimbing klinik terutama tentang
praktek penambalan karena nilai praktek penambalan 55,56% masih dalam
kategori cukup.
2. Kepada pihak pengelola Program Jurusan Gigi Poltekkes Banda Aceh agar dapat
menambah dan melengkapi sarana dan fasilitas pembelajaran seperti alat
penambalan, alat diagnosa dan alat skeling karena alat-alat belum mencukupi
rasio mahasiswa dan alat. Agar kinerja pelayanan asuhan kesehatan gigi klinik
lebih meningkat.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S., 1996, Pengalaman Belajar Klinik dan Pengalaman Belajar Pada Pendidikan
Dokter Gigi, J.PPGI, Vol.45 (I) : 15-19.
AKG., 2000, Kriteria penilaian Ujian Komprehensif Akademi Kesehatan Gigi Banda
Aceh (unpublished), Banda Aceh
Anom, K., 2001, Peningkatan Kemampuan Guru Mengaktifkan Siswa Belajar Kimia
Melalui Jenjang Evaluasi di SMUN I Indralaya, Forum Kependidikan, No.2,
Tahun XX, Maret.
Ayun, Q., 2004, Analisis Kinerja Mahasiswa Pada Praktek Klinik Menurut Penilaian
Pasien dan Dosen Di Klinik Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Yogyakarta, Tesis,
Program Pascasarjana Magister manajemen Pelayanan Kesehatan Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
Arikunto, S., 1993, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta, PT. Rineka
Cipta.
Arikunto, S., 2001, Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Jakarta, Rineka Cipta.
Arini, N.W., 2002, Peningkatan Keterampilan Guru Kelas Empat Sekolah Dasar Dalam
Menyusun Rencana Pembelajaran, Melaksanakan dan Mengevaluasi
Pembelajaran Terpadu Model Webbing (PTMW), No.2, Tahun XXXV, April,
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja,
Asad, M., 2000, Psikologi Industri, Edisi ke-4, Yogyakarta, Penerbit Liberty.
Depkes RI., 1997, Status Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia, SKRT 1995, Jakarta,
Ditkesgi, Seri SKRT No. 7.
Depkes RI., 2001, Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan, Jakarta.
Depkes RI., 2003, Kurikulum Pendidikan Diploma III, Jakarta
Diknas, 2005, Tanya Jawab Seputar Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di
Perguruan Tinggi, Jakarta
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Diknas, 2005, Tanya Jawab Seputar Unit Pengembangan Materi dan Proses
Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Jakarta
Ditkesgi, 1995, Tata Cara Kerja Pelayanan Asuhan Gigi dan Mulut di Puskesmas,
Jakarta, Depkes RI.
Djamarah, S.B., 2002, Psikologi Belajar, Jakarta, PT.Asdi Mahasatya.
Gomes, F.C., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Andi Offset.
Gunawan, AH., 1996, Administrasi Sekolah : Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta,
PT.Rineka Cipta.
Hasan, H.S., 1997, Profil Dosen Kenyataan dan Harapan, Ed. Ke-24, Juni, hal. 6-10,
Jakarta, Bina Diknakes.
Hastomo S.P., 2001, Analisis Data, Modul, Jakarta, FKM, UI.
Ibrahim, N. 2003. Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Hasil Belajar,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan,
Depdiknas, Jakarta.
Ilyas, Y., 2001, Kinerja Teori Penilaian dan Penelitian, Jakarta, FKM UI.
Irawan, P., 2001, Evaluasi Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Diknas.
Irvine, P.P., 1992, Clinical Practice: Strategies for Planning and Assessing Field Work
for Tertiary Students of Nursing, Report: New Direction in Nurse Education a
Symposium With Workshops, Jointly Presented by Faculty of Medicine Gadjah
Mada University Yogyakarta and Faculty of Health University of Western
Sydney, September 28 th -October 2 nd
JKG., 2002, Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Klinik, Poltekkesnad, Banda
Aceh
JKG., 2003, Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Klinik, Poltekkesnad, Banda
Aceh
JKG., 2006, Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Klinik, Poltekkesnad, Banda
Aceh
JKG., 2006, Pedoman Praktek Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Klinik, Poltekkesnad,
Banda Aceh
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Julisda, Kurniati, T., Rahayu, S., 1995, Pengajaran Klinik pada Pendidikan Keperawatan,
Disampaikan Pada Rapat Kerja Regional Evaluasi Implementasi Rancangan GKB
dalam Program Pendidikan DIII Keperawatan Gigi di Jakarta, Surabaya, dan
Medan, 11-13 Januari
Larasati, R., 2004, Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Terhadap Kemampuan
Mahasiswa dalam Merencanakan Perawatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
Klinik di JKG Poltekkes Tanjung Karang, Tesis, MMPKG-UGM, Yogyakarta
Mandriwati, 1999, Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik dengan Kinerja Lulusan
Bidan SPK di Jawa dan Bali, Tesis, Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Pelayanan Kesehatan UGM, Yogyakarta
Mulyasa, E., 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, PT.Remaja Rosda Karya.
Nawawi, H., 1993, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Haji Mas Agung.
Notoadmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT.Rineka Cipta.
Ridwan, 2002, Skala Pengukuran Varibel-Variabel Penelitian, Bandung, Alfa Beta.
Singarimbun, M., Efendi, S., 1997, Metode Penelitian Survey, Jakarta, Pustaka LP3ES.
Singer, M.G., 1990,
Company.
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATAN
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN KLINIK DENGAN
KINERJA MAHASISWA PADA PELAYANAN ASUHAN GIGI KLINIK
DI JURUSAN KESEHATAN GIGI POLTEKKES BANDA ACEH
TAHUN 2007
1. Kurikulum
Ditanyakan Kepada Koordinator Klinik
No
1
Indikator
GBPP :
- TIU
- TIK
- Pokok dan Sub Pokok bahan metode
pembelajaran
- Kriteria penilaian
- Estimasi waktu
- Deskripsi singkat
- Referensi
SAP Praktek:
- TIU
- TIK
- Pokok dan Sub Pokok Bahan
- Kegiatan dosen dan mahasiswa
- Evaluasi
- Daftar Pustaka
3 Baik
2 Cukup
Pedoman Klinik:
- Teori Yang Akan Dipraktekkan
- Tata Tertib Klinik
- Petunjuk Penggunaan Alat-Alat di Klinik
- Petunjuk Sterilisasi Alat
- Jurnal Klinik
- Jumlah requirment
3 Baik
2 Cukup
Ada Tidak
=
=
1 Kurang =
3 Baik
2 Cukup
=
=
1 Kurang =
Pedoman Evaluasi/Rubrik :
- Aspek yang dinilai
- Rintang skor
- Angka perolehan
- Bobot
- Nilai akhir
Cukup =9-11
=
=
1 Kurang =
S.O.P Praktek:
- Jenis Kegiatan
- Alat/bahan yang dibutuhkan
- Prosedur kerja
Kriteria skor :
Baik
= 12 15
Kriteria Penilaian
3 Baik
=
Bila semua item terpenuhi
2 Cukup =
Bila ada TIU, TIK, pokok dan
sub pokok
1 Kurang =
Syarat cukup tidak
terpenuhi/tidak ada GBPP
3 Baik
2 Cukup
=
=
1 Kurang =
Kurang =<8
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN KLINIK DENGAN
KINERJA MAHASISWA PADA PELAYANAN ASUHAN GIGI KLINIK
DI JURUSAN KESEHATAN GIGI POLTEKKES
BANDA ACEH TAHUN 2007
1. Tugas dan Tanggung Jawab Koordinator Klinik
Ditanyakan Kepada Koordinator Klinik
No
Indikator
Ya
Tidak
Kriteria skor :
Baik = 4 5
Cukup = 2 3
Kurang= 1
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN
UNTUK MELIHAT KETERSEDIAAN,
FUNGSI DAN JUMLAH VARIABEL SARANA
Nama Alat
Dental cair
Dental unit
Alat diagnostik :
- Kaca mulut datar
- Tangkai kaca mulut
- Sonde lengkung
- Sonde lurus
- Pinset gigi
- Ekskavator berujung dua (besar)
- Ekskavator berujung dua (kecil)
Alat penambalan :
- Pengaduk semen
- Penumpat semen
- Pengaduk silikat
- Penumpat amalgam kecil
- Penumpat amalgam besar
- Burnisher kecil
- Burnisher besar
- Plastis filling instrument
- Matrix band
- Matrix glass slab
- Mortar and pestle
- Clip blower (penghembus udara)
- Tongue holder (penahan lidah)
Alat Skeling
- Scaler standard
Ada
Tidak
Fungsi
Ada
Jumlah
tidak
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Ketersediaan
No
Nama Alat
Ada
Tidak
Fungsi
Ada
Jumlah
tidak
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Ketersediaan
No
Nama Alat
Ada
Tidak
Fungsi
Ada
Jumlah
tidak
Kriteria Skor :
Baik = 80 - 100%
Cukup = 60 79%
Kurang= 59%
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN KLINIK DENGAN KINERJA
MAHASISWA PADA PELAYANAN ASUHAN GIGI KLINIK
DI JURUSAN KESEHATAN GIGI POLTEKKES BANDA ACEH
Nama Pembimbing
Nama Mahasiswa :
1.
2.
3.
1. Peran Pembimbing
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya Tidak
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 5
Kriteria Penilaian Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi Klinik Praktek Skeling
Pembimbing
Nilai
:
:
No Tahap Pengukuran
I
II
Nama Mahasiswa
:
Tanggal
:
Rentang Angka
Bobot
Skor
Perolehan
Pemeriksaan Pasien
A. Persiapan Operator
1. Pakaian Kerja
2. Rambut Disisir Rapi
3. Kuku Dipotong Pendek &
Bersih
4. Tanda Pengenal Dipasang Di
Dada Dengan Rapi
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
C. Persiapan Pasien
1. Mempersiapkan Pasien Duduk
Di Kursi Gigi
2. Pengaturan Tempat Duduk,
Sandaran Pasien Dalam Posisi
Yang Baik
3. Pengaturan Posisi Operator
4. Dilakukan Dengan Sopan &
Ramah
0,1,2,3,4
Merencanakan Perawatan
A. Pengambilan Data
1. Alat Yang Dipakai Lengkap,
Tepat Dan Steril
2. Data Karies Benar
3. Data Kebersihan Mulut Benar
(Termasuk Pemilihan Gigi
Indeks Benar)
0,1,2,3,4
20
Nilai
Akhir
....
x 20
12
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
0,1,2,3,4
C. Penentuan Target
1. Target Dmf-T, Def-T, (Pti)
Dengan Benar
2. Target Ohis Dengan Benar
3. Target Cpitn Dengan Benar
4. Target Dmf-S, Def-S Dengan
Benar
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
40
.....
x 40 =
24
Tindakan Skeling
A. Penetesan Disklosing
1. Menentukan Gigi Indeks
2. Disklosing Solution Diteteskan
Di Bawah Lidah Sebanyak 3
Tetes
3. Disklosing Solution Kemudian
Diratakan Ke Seluruh
Permukaan Gigi Dengan
Bantuan Lidah Klien
4. Klien Kumur-Kumur Ringan
B. Penulisan OHI-S & Menghitung
Skor Dari Masing-Masing Gigi
Indeks
1. Menentukan Debris Skor Dan
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
Kalkulus Skor
2. Menghitung Debris Skor Dan
Kalkulus Skor
3. Menentukan Kriteria Penilaian
Debris Dan Kalkulus
4. Menghitung OHI-S Skor Dan
Menetukan Kriteria Penilaian
OHI-S
0,1,2,3,4
C. Memberikan Bimbingan Selama
Menggosok Gigi
1. Permukaan Oklusal Dengan
Gerakkan Maju Mundur
2. Permukaan Gigi Yang
Menghadap Bukal Dan Labial
Dengan Gerakkan Dari Arah
Ginggiva Ke Gigi: a) Gigi
Bawah Dari Bawah Ke Atas, b)
Gigi Atas Dari Atas Ke Bawah.
3. Permukaan Gigi Posterior Yang
Menghadap Palatal Dan Lungual
Dengan Gerakkan: a) Gigi
Bawah Dari Bawah Ke Atas, b)
Gigi Atas Dari Atas Ke Bawah.
4. Permukaan Gigi Anterior Yang
Menghadap Palatal Dan Lingual
Dengan Gerakkan Ditarik
D. Pembersihan Plak, Stain Dan
Karang Gigi Dilakukan Dengan
Benar
1. Melakukan Pembersihan Karang
Gigi: a) Memilih Alat/Skaler
Sesuai Dengan Letak Karang
Gigi, b) Tumpuan Jari Benar
2. Pembersihan Stain Dengan
Metal Bor
3. Melakukan Pemolesan Setelah
Dilakukan Pembersihan Plak,
0,1,2,3,4
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Stain, Kalkulus
4. Hasil kegiatan: a) tidak merusak
jaringan, b) bersih darti debris,
c) bersih dari kalkulus, d)
pengolesan antiseptik pada
gingival margin
Hasil Akhir
Petunjuk pengisian:
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Skor 0
Angka
Perolehan
Bobot
40
100
Nilai
Akhir
.....
x 40 =
24
Rentang nilai :
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup
D. Kurang
E. Sangat kurang
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 6
Kriteria Penilaian Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi Klinik Praktek Pencabutan Gigi Susu
Pembimbing:
Nama Mahasiswa:
Nilai:
Tanggal:
Rentang Angka
Nilai
No Tahap Pengukuran
Bobot
Skor
Perolehan
Akhir
I. Pemeriksaan Pasien
A. Persiapan Operator
0,1,2,3,4
1. Pakaian Kerja
2. Rambut Disisir Rapi
3. Kuku Dipotong Pendek &
Bersih
4. Tanda Pengenal Dipasang
Di Dada Dengan Rapi
0,1,2,3,4
C. Persiapan Pasien
0,1,2,3,4
1. Mempersiapkan Pasien
Duduk Di Kursi Gigi
2. Pengaturan Tempat Duduk,
Sandaran Pasien Dalam
Posisi Yang Baik
3. Pengaturan Posisi Operator
4. Dilakukan Dengan Sopan &
Ramah
20
....
x 20 =
12
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No
Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
benar
B. Pengolahan Data
0,1,2,3,4
1. Menghasilkan Angka
Karies(Dmf-T, Def-T, DmfS, Def-S Dengan Benar)
2. Menghasilkan Angka
Mempertahankan Gigi (Pti)
Dengan Benar
3. Menghasilkan Angka
Kebersihan Gigi Dengan
Benar
4. Menghasilkan Indikator
Penyakit Periodontal Untuk
Kebutuhan Perawatan
(Cpitn) Dengan Benar
C. Penentuan Target
1. Target Dmf-T, Def-T, (Pti)
Dengan Benar
2. Target Ohis Dengan Benar
3. Target Cpitn Dengan Benar
4. Target Dmf-S, Def-S
Dengan Benar
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No
Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
Pertama
2. Diikuti Dengan Rencana
Perawatan Urutan
Berikutnya
3. Setiap Kegiatan Perawatan
Diikuti Dengan Rencana
Promotif
4. Penentuan Tanggal Sesuai
Dengan Urutan Prioritas
F. Cara Pengisian Kegiatan
Rencana Perawatan
1. Pengisian Kegiatan Pada
Kelompok Promotif Benar
2. Pengisian Kegiatan Pada
Kelompok Preventif
3. Pengisian Kegiatan Pada
Kelompok Kuratif
4. Setiap Kegiatan
Dicantumkan Waktu/
Tanggal Yang
Direncanakan
III. Tindakan pencabutan gigi susu
1. Penyemprotan Chlor ethy pada
Dua gulungan kapas.
2.Cara memegang dan
menggerakkan tang dengan benar
3.Pasien berkumur
4.Pasien disuruh mengigit tampon
yang diberi betadin
0,1,2,3,4
40
....
x 40 =
24
0,1,2,3,4
40
.....
x 40 =
4
Max 4
Hasil akhir
Petunjuk pengisian:
Skor 4 : apabila 1,2,3,4 terpenuhi
Skor 3 : apabila 3 diantaranya terpenuhi
Skor 2 : apabila 2 diantaranya terpenuhi
Skor 1 : apabila hanya 1 yang terpenuhi
Skor 0 : apabila 1,2,3,4 tidak terpenuhi
100
Rentang nilai :
A. Sangat baik
B. Baik
C. Cukup
: bila nilai 60 69
D. Kurang
: bila nilai 50 59
E. Sangat kurang : bila nilai 0 49
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 7
Kriteria Penilaian Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi Klinik Praktek Penambalan
Pembimbing:
Nilai:
No
Tahap Pengukuran
Pemeriksaan Pasien
A. Persiapan Operator
1. Pakaian Kerja
2. Rambut Disisir Rapi
3. Kuku Dipotong Pendek &
Bersih
4. Tanda Pengenal Dipasang Di
Dada Dengan Rapi
II
Nama Mahasiswa:
Tanggal:
Rentang Angka
Nilai
Bobot
Skor
Perolehan
Akhir
....
x 20
20
0,1,2,3,4
12
0,1,2,3,4
C. Persiapan Pasien
1. Mempersiapkan Pasien
Duduk Di Kursi Gigi
2. Pengaturan Tempat Duduk,
Sandaran Pasien Dalam
Posisi Yang Baik
3. Pengaturan Posisi Operator
4. Dilakukan Dengan Sopan &
Ramah
0,1,2,3,4
Merencanakan Perawatan
A. Pengambilan Data
1. Alat Yang Dipakai Lengkap,
Tepat Dan Steril
2. Data Karies Benar
3. Data Kebersihan Mulut
Benar (Termasuk Pemilihan
Gigi Indeks Benar)
4. Data Penyakit Periodontal
40
0,1,2,3,4
....
x 40
24
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No
Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
0,1,2,3,4
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
No
Tahap Pengukuran
Rentang
Skor
Angka
Perolehan
Bobot
Nilai
Akhir
1. Prioritas Masalah
Direncanakan Perawatannya
Pada Urutan Pertama
2. Diikuti Dengan Rencana
Perawatan Urutan
Berikutnya
3. Setiap Kegiatan Perawatan
Diikuti Dengan Rencana
Promotif
4. Penentuan Tanggal Sesuai
Dengan Urutan Prioritas
0,1,2,3,4
F. Cara Pengisian Kegiatan
Rencana Perawatan
1. Pengisian Kegiatan Pada
Kelompok Promotif Benar
2. Pengisian Kegiatan Pada
Kelompok Preventif
3. Pengisian Kegiatan Pada
Kelompok Kuratif
4. Setiap Kegiatan
Dicantumkan Waktu/Tanggal
Yang Direncanakan
III
Tindakan Penambalan
1. Membuat jalan masuk kavitas.
2. Membersihkan jaringan karies
3. Melakukan pengeringan kavitas
4. Melakukan penambalan
Hasil Akhir
0,1,2,3,4
40
....x40=
4
Max: 4
100
Petunjuk pengisian:
Skor 4
: apabila 1,2,3,4 terpenuhi
Skor 3
: apabila 3 diantaranya terpenuhi
Skor 2
: apabila 2 diantaranya terpenuhi
Skor 1
: apabila hanya 1 yang terpenuhi
Skor 0
: apabila 1,2,3,4 tidak terpenuhi
Rentang nilai :
A. Sangat baik
: bila nilai 80 100
B. Baik
: bila nilai 70 79
C. Cukup
: bila nilai 60 69
D. Kurang
: bila nilai 50 59
E. Sangat kurang : bila nilai 0 49
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
Lampiran 8
Tabel 1
Kategori Pembimbing
Distribusi Nilai
B
C
D
Baik
Cukup
Kurang
Tabel 2
Kategori Pembimbing
Distribusi Nilai
B
C
D
Baik
Cukup
Kurang
Tabel 3
Kategori Pembimbing
Distribusi Nilai
B
C
D
Baik
Cukup
Kurang
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nurul
Rizki
Widya K
Mutiawati
Nurhilza
Wahyu
Fajar
Metia
Rahmi
Armanosa
Desi
Jamaliah
Arismunandar
Lilis
Muntazir
Aulia
Mutia
Salwa
Salmaida
Zakiah
Wira
Amri
Helvi
Mawardah
Amelia
Cut Ade
Erna
Prak.Harian 40%
80
69
78
60
70
68
69
64
70
80
80
81
78
70
70
79
68
70
72
70
64
69
72
64
68
68
68
32
27,6
31,2
24
28
27,2
27,6
25,6
28
32
32
32,4
31,2
28
28
31,6
27,2
28
28,8
28
25,6
27,6
28,8
25,6
27,2
27,2
27,2
U.A.P
60%
80
79
73
60
70
63
79
64
70
80
80
81
73
70
70
89
63
70
72
70
64
79
72
64
63
63
63
48
47,4
43,8
36
42
37,8
47,4
38,4
42
48
48
48,6
43,8
42
42
53,4
37,8
42
43,2
42
38,4
47,4
43,2
38,4
37,8
37,8
37,8
Nilai
Akhir
80
75
75
60
70
65
75
64
70
80
80
81
75
70
70
85
65
70
72
70
64
75
72
64
65
65
65
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nurul
Rizki
Widya K
Mutiawati
Nurhilza
Wahyu
Fajar
Metia
Rahmi
Armanosa
Desi
Jamaliah
Arismunandar
Lilis
Muntazir
Aulia
Mutia
Salwa
Salmaida
Zakiah
Wira
Amri
Helvi
Mawardah
Amelia
Cut Ade
Erna
Prak.Harian 40%
80
82
78
66
69
60
67
67
69
84
81
82
60
73
68
68
70
72
70
64
69
72
64
68
68
68
32
32,8
31,2
26,4
27,6
24
26,8
26,8
27,6
33,6
32,4
32,8
24
29,2
27,2
27,2
28
28,8
28
25,6
27,6
28,8
25,6
27,2
27,2
27,2
U.A.P
60%
80
82
78
66
69
60
67
67
69
84
81
82
60
73
63
63
70
72
70
64
79
72
64
63
63
63
48
49,2
46,8
39,6
41,4
36
40,2
40,2
41,4
50,4
48
49,2
36
43,8
s
53,4
37,8
42
43,2
42
38,4
47,4
43,2
38,4
37,8
37,8
37,8
Nilai
Akhir
80
82
78
66
69
60
67
67
69
84
81
82
60
73
65
70
66
69
73
72
69
75
74
62
60
68
67
Andriani : Hubungan Manajemen Pembelajaran Klinik Dengan Kinerja Mahasiswa Pada Pelayanan Asuhan Gigi..., 2007
USU e-Repository 2008