Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Widhianto Harsono
230210150045
Kelompok 2
Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan terlarut dan
tempat eritrosit, leukosit dan beberapa bahan lain yang tersuspensi. Darah merupakan salah satu
alat angkut bagi system transprotasi makhluk hidup. Darah mempunyai suatu komposisi yang
terdiri dari dua komponen utama yaitu sel dan plasma. Fungsi dari kedua komponen tersebut
bergantung pada penggunaannya. Bahan-bahan untuk menggumpalkan darah berasal dari plasma
adalah fibrinogen sedangkan dari sel darah putih adalah trombosit. yang mengandung bahan
penyusun, diantaranya :
1. Sel Darah
Ada 3 macam sel darah :
o Sel darah merah (Eritrosit)
Ikan sebagaimana vertebrata lain, memiliki sel darah merah (eritrosit) berinti dan
berwarna merah kekuningan dengan bentuk dan ukuran bervariasi antara satu species dengan
lainnya.
Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron tergantung pada
spesies ikannya. Jumlah eritrosit pada masing-masing species juga berbeda, tergantung aktivitas
ikan tersebut. Pada ikan yang memiliki aktivitas tinggi seperti ikan predator blue marlin
( Makaria nigricans ) memiliki hematokrit 43% dan mackerel 52,5%, sedangkan pada ikan
nototheniid ( Pagothenia bermachii ) hanya 21%. Tiap-tiap mm darah berkisar antara 20000 s.d.
3000000. Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada jumlah hemoglobin (pigmen
pernapasan) yang terdapat dalam eritrosit.
Substansi organik bukan protein, terdiri dari : Non protein Nitrogen, misalnya lipid,
karbohidrat, glukosa, garam amonium, urea, asam urat, dll.
Berbagai substansi lain seperti hormon, enzim dan anti toksin. Sel darah ikan memiliki
inti yang menonjol dengan jumlah 2juta mm3 dan memiliki ukuran yang cukup
konsisten yaitu umumnya sekitar 12 x 3 mikron dan memiliki sitoplasma yang kecil.
merah berubah ketika memasuki kapiler. Sel darah merah kaya akan macam-macam senyawasenyawa seperti glukosa, enzim, garam-garam organik, dan garam-garam anorganik.
Darah memiliki fungsi utama yaitu menjaga keseimbangan pH tubuh. Fungsi utama darah
adalah sebagai transport zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh juga untuk transport panas dari dan
ke jaringan tubuh dan untuk mempertahankan diri dari serangan penyakit.
Sirkulasi Darah
Variable dasar dalam sirkulasi darah
1. Tekanan darah
Systoke (kontraksi), ventrikel menghasilkan tekanan dan aliran denyut yang berulangulang selama kontraksi.
Diastroke (relaksasi), periode relaksasi dan pengisian kembali sinus-venosis dan atrium.
a. Aliran darah
Adrenalin
Asetilkolin
Terdapat jumlah peningkatan dan mekanisme yang digunakan, bervariasi dengan cara
hidup ikan dan spesies ikan.
Hematokrit
Hematokrit menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Bila dikatakan
hematokrit 40 (40%) berarti darah terdiri dari 40% sel darah merah dan 60% plasma dan sel
darah putih. Nilai normal hematokrit tergantung pada jenis kelamin.
Ada 3 metode untuk menentukan nilai hematokrit, yaitu :
1. Darah dimasukkan ke dalam tabung Winsrobe yang mempunyai skala, kemudian diputar
dengan kecepatan 3000 putaran per menit selama setengah jam (sebelum dimasukkan ke
dalam tabung darah diberi antikoagulan terlebih dahulu.
2. Mikrohematokrit, pada metode ini digunakan tabung kapiler khusus, alat pemutar dan
papan skala untuk menentukan % volume sel darah merah. Kecepatan pemutaran adalah
11000rpm selama 4 menit.
3. Hematokrit dapat dilakukan secara elektronik. Pada metode ini menggunakan alat darah
yang mampu meneruskan aliran, sedangkan sel darah merah bersifat menghambat aliran
listrik darah yang telah dicampurdengan antikoagulan dihisap pada tabung khusus dan
diselipkan pada alat baca. Dengan hanya menekan tombol, nilai hematokrit dapat dibaca
pada galvanometer.
Prosedur Kerja
Dalam percobaan kali ini kita akan menentukan nilai hematokrit pada ikan mas
(Cyprinus carpio)
1. Menimbang berat ikan mas yang akan digunakan dalam praktikum ini lalu catat hasilnya.
2. Setelah itu merusak otak bagian depan menggunakan jarum yang cukup besar (disecting
kit) dengan cara menusuk lewat tengah hidung bagian kepala atas secara horizontal.
3. Bedah tubuh ikan disekitar operculum sampai terlihat jantungnya.
4. Jepit Aorta ventralis dengan penjepit arteri, biarkan selama 2-3 menit hingga berwarna
merah karena sinus venosus telah terisi darah.
5. Lepaskan penjepit arteri, lalu menampung darah yang keluar dari sinus venasus dengan
pipa kapiler sampai pipa terisi, usahakan jangan sampai ada gelembung gas pada pipa
kapiler.
6. Homogenkan darah dengan cara menggoyangkan pipa kapiler ke kiri dan ke kanan secara
horizontal sambil diputar-putar.
7. Menutup salah satu bagian pipa kapiler dengan wax (malam).
8. Memasukkan kedalam centrifuge dengan seimbang sekitar 4 - 5 menit.
9. Setelah itu sesuaikan dengan diagram hematokrit reading chart lalu catat hasilnya.
Daftar Pustaka
Hendry Yanto, Hastiadi Hasan, Sunarto. 2015. Studi Hematologi untuk Diagnosa
Penyakit Ikan Secara Dini.
jurnal.unpad.ac.id/akuatika/article/download/5960/3124 (diakses 8-11-16 20.12)
Anonim. http://repository.unri.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2106/8/bab40001.PDF
(diakses 8-11-16 20.12)
Rahman, Ali. 2015. Materi Hematokrit. http://documents.tips/documents/materihematokrit.html (diakses 8-11-16 20.12)