Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
D. Metode
Metode yang dilakukan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Studi kasus
Kelompok melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada
seorang klien dengan masalah perubahan sensori persepsi halusinasi
pendengaran di ruang Pusuk Buhit RSJ Medan.
2. Observasi
Mengobservasi gejala gejala perilaku yang dialami klien dengan
halusinasi dengar dan observasi keberhasilan standard asuhan
keperawatan yang diberikan.
3. Wawancara
Pengkajian dalam rangka pengumpulan data dilakukan terhadap
klien keluarga serta perawat ruangan
4. Studi perpustakaan
Dengan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan
halusinasi termasuk bahan bahan perkuliahan agar makalah ini
mempunyai nilai ilmiah untuk dipertahankan.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari
- Latar belakang
- Batasan masalah
- Tujuan
- Metode
- Sistematika penulisan
2. Bab II : Tujuan Teoritis
- Teoritis Halusinasi
Defenisi halusinasi dan klasifikasi halusinasi
Proses terjadinya halusinasi
Faktor faktor yang dapat menyebabkan
halusinasi
Hubungan skizofrenia dengan halusinasi
Penatalaksanaan medis halusinasi pendengaran
- Teoritis keperawatan
Asuhan keperawatan :
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
3. Bab III : Tinjauan Kasus
- Pengkajian
- Analisa data
- Pohon masalah
- Diagnosa keperawatan
- Intervensi
- Implementasi
- Evaluasi
4. Bab IV : Pembahasan
5. Bab V : Kesimpulan dan Saran
2004 Digitized by USU digital library 2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. HALUSINASI
1. DEFENISI HALUSINASI
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental
Health Nursing, 1987).
2. KLASIFIKASI HALUSINASI
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
a. Halusinasi pendengaran : karakteristik ditandai dengan mendengar
suara, teruatama suara suara orang, biasanya klien mendengar
suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang
dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan : karakteristik dengan adanya stimulus
penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik,
gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu : karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk,
amis dan bau yang menjijikkan seperti : darah, urine atau feses.
Kadang kadang terhidu bau harum. Biasanya berhubungan dengan
stroke, tumor, kejang dan dementia.
d. Halusinasi peraba : karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit
atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan
sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap : karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu
yang busuk, amis dan menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik : karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi
tubuh seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan
dicerna atau pembentukan urine.
3. PROSES TERJADINYA HALUSINASI
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (schizoprenia). Bentuk
halusinasi ini bisa berupa suara suara bising atau mendengung. Tetapi paling
sering berupa kata kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respons tertentu
seperti : bicara sendiri, bertengkar atau respons lain yang membahayakan. Bisa
juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan
mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara atau pada
benda mati.
Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan
schizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia involusi, psikosa
mania depresif dan syndroma otak organik.
2004 Digitized by USU digital library 3
- Pengalaman sensori
menakutkan
- Merasa dilecehkan oleh
pengalaman sensori
tersebut
- Mulai merasa
kehilangan kontrol
- Menarik diri dari orang
lain non psikotik
- Terjadi peningkatan
denyut jantung,
pernafasan dan tekanan
darah
- Perhatian dengan
lingkungan berkurang
- Konsentrasi terhadap
pengalaman sensori
kerja
- Kehilangan
kemampuan
http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-mahnum2.pdf