Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
NURAENI LUCIANA
RINI WAHYUNI SUKRI
A. NINGRAT KUSUMA WARDHANI
IRA PARAMITA
(11179336)
(11179337)
(11179339)
(11179340)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan
hidayahNya lah sehingga kami semua diberi kesehatan dan kesempatan guna untuk
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula kita kirimkan
salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W, karena
telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman sekarang ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,
RENTABILITAS/ PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS OLEH PT
BANK Tbk yang berisi tentang Profil perusahaan, Laporan Keuangan, dan
kesimpulan Analisis Rasio berdasarkan standar Bank Indonsia.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sekian dan terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu Bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan
dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang
melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desember 1895di Purwekerto pada masa Hindia Belanda, yang kemudian
dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada
tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada
waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang
Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor
Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undangundang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia
sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor
Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia
dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No.
21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Kantor Pusat :
Gedung BRI Jl. Jenderal Sudirman Jakarta 10210 Indonesia
Tlp.
: (62-21) 2510244, 2510254, 2510264, 2510269, 2510279
Facs.
: (62-21) 2500065, 2500077
Website
: http://www.bri.co.id/
VISI BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
MISI BRI
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan
kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi
masyarakat. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan
melaksanakan praktek good corporate governance. Memberikan keuntungan dan
manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
1.2 Bidang usaha
Bank BRI sampai saat ini memfokuskan diri untuk melakukan pelayanan
kepada masyarakat kecil seperti memberikan fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil. Kini bank tersebut telah memiliki unit kerja yang berjumlah 4.447
buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi
/SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor
Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan
Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI
UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
Produk dan Jasa Layanan Bank PT. Bank Rakyat Indonesia meliputi :
1.
Tabungan BritAma
2.
Tabungan Simpedes
3.
Tabungan Simpedes TKI
4.
Tabungan Haji
5.
Tabungan BritAma Dollar
6.
Tabungan BritAma Bisnis
7.
Tabungan BritAma Rencana
8.
9.
10.
1.3Pemegang Saham
Bank BRI memiliki total saham sebanyak 56,75% yang dikelola Pemerintah
Indonesia dan 43,25% lainnya oleh Publik baik individu ataupun institusi. Kini bank
tersebut telah mempunyai kantor pusat di Jakarta.
1.4Penghargaan
Bank BRI mendapatkan penghargaan sebagai Bank Umum Terbaik 2013 pada
kategori Bank dengan aset diatas Rp.100 Triliun peringkat berikutnya diraih oleh
Bank BCA dan Bank Mandiri. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Ikatan Bankir
Indonesia Zulkifli Zaini kepada Randi Anto selaku Direktur Kepatuhan Bank BRI.
Penghargaan ini diberikan dengan 12 macam kriteria penilaian. Ke-12 kriteria yang
digunakan adalah CAR 2012 (Capital Adequacy Ratio), NPL 2012 (Non Perfoming
Loan), ROA 2012 (Return On Asset), ROE 2012 (Return On Equity), NIM 2012 (Net
Interest Margin), BOPO 2012 (perbandingan beban operasional dengan pendapatan
operasional), LDR 2012 (Loan To Deposit Ratio), pertumbuhan pendapatan bunga
bersih, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga, pertumbuhan laba
operasional, pertumbuhan kredit dan rasio cost to assset.
Ketua Tim Juri pemeringkatan bank 2013 Sigit Pramono yang sekaligus ketua
Perbanas mengatakan tahun ini tim juri memilih tiga bank terbaik untuk masingmasing
kategori.
Keputusan ini diambil karena masing-masing bank terbaik memiliki keunikan dan
keunggulan dibanding kompetitornya, ucapnya, dalam acara best bank awards 2013
di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam. Ini bukan pertama kali
Bank BRI menerima penghargaan sebagai The Best Bank. Pada tahun 2011 dan 2012
lalu Bank BRI berturut-turut mendapat penghargaan sebagai Best Listed Companies
dari majalah investor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Keuangan
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2010,2011, dan 2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Nama Rekening
ASET
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
2010
2011
2012
9.975.712
19.989.683
10.525.973
33.040.418
13.895.464
42.524.126
5.658.116
(63)
5.658.053
5.533.225
(61)
5.533.164
4.842.146
(171)
4.841.975
83.272.390
73.596.656
66.242.928
(250)
83.272.140
(300)
73.596.356
66.242.928
Efek-Efek
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
22.516.173
(1.510)
22.514.663
33.919.026
(1.510)
33.917.516
41.137.640
(760)
41.136.880
741.757
(7.418)
734.339
4.828.569
4.828.569
5.934.772
5.934.772
Nama Rekening
2010
2011
2012
13.626.463
8.996.026
4.315.616
501.381
9.383.298
9.550.521
87.870
17.818
28.850
246.964.238
(13.991.454)
232.972.784
285.406.257
(15.951.531)
269.454.726
350.758.262
(14.677.220)
336.081.042
5.524.968
(111.376)
5.413.592
9.108.715
(138.441)
8.970.274
11.248.281
(237.645)
11.010.636
Tagihan Akseptasi
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
666.878
(6.669)
660.209
1.692.176
1.692.176
4.786.121
4.786.121
Penyertaan Saham
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
135.776
(1.888)
133.888
165.225
(536)
164.689
197.278
(536)
196.742
5.405.013
(3.836.068)
1.568.945
5.990.344
(4.137.526)
1.852.818
7.218.807
(4.414.441)
2.804.366
2.295.101
4.880.779
2.631.958
5.293.505
2.024.911
5.961.840
404.285.602
469.899.284
551.336.790
Aset Tetap
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Neto
Aset Pajak Tangguhan-Neto
Aset Lain-Lain Neto
TOTAL ASET
Nama Rekening
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Segera
SIMPANAN NASABAH
Giro
Giro Wadiah
Tabungan
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Deposito Berjangka
Deposito Berjangka Mudharabah
Total Simpanan Nasabah
Simpanan Dari Bank Lain Dan Lembaga
Keuangan Lainnya
2010
2011
2012
4.123.639
3.961.640
4.911.852
77.048.697
315.779
125.197.518
738.227
54.005
126.309.586
3.988.585
333.652.397
76.262.900
515.829
152.643.459
1.386.724
102.790
146.006.981
7.345.662
384.264.345
79.403.214
671.800
182.481.686
1.688.478
195.285
177.267.237
8.458.683
450.166.383
5.160.315
4.024.163
2.778.618
526.365
81.801
666.878
1.930.923
9.454.545
93.422
9.766.026
2.156.181
367.612.492
102.681
173.536
1.692.176
1.105.997
13.097.916
152
9.520.061
2.136.288
420.078.955
152.193
4.786.121
895.695
10.888.755
414
9.758.418
2.116.562
486.455.011
6.167.291
2.773.858
6.167.291
2.773.858
6.167.291
2.773.858
47.237
49.153
44.912
561.564
765.004
740.459
7.974.956
19.148.204
27.123.160
8.261.766
31.757.488
40.019.254
8.412.595
46.667.643
55.080.238
36.673.110
49.774.560
64.806.758
36.673.110
45.769
49.820.329
75.021
64.881.779
404.285.602
469.899.284
551.336.790
Nama Rekening
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASINA
Pendapatan Bunga Dan Investasi
Pendapatan Syariah
Total Pendapatan Bunga, Invetasi Dan Syariah
Beban Bunga Dan Pembiayaan Lainnya
Beban Syariah
Total Beban Bunga,Pembiayaan Lainnya Dan
Syariah
Pendapatan Bunga-Neto
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Imbalan
Penerimaan Kembali Aset Yang Telah
dihapusbukukan
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing-Neto
Keuntungan Dari Penjualan Efek-Efek Dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah-Neto
Provisi Dan Komisi Lainnya
Keuntungan Yang Belum Direalisasi Dari
Perubahan Nilai Wajar Efek-Efek Dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah Neto
Lain-Lain
Total Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Atas
Aset Keuangan-Neto
(Beban) Pembalikan Estimasi Kerugian Komitmen
Dan Kontinjensi-Neto
Pembalikan Cadangan (Beban Penyisihan)
Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset NonKeuangan-Neto
2010
2011
2012
43.971.493
643.669
44.615.162
47.296.178
868.170
48.164.348
48.272.021
1.338.400
49.610.421
(11.448.953)
(277.606)
(13.275.304)
(461.968)
(12.599.060)
(527.595)
(11.726.559)
(13.737.272)
(13.126.655)
32.888.603
34.427.076
36.483.766
2.732.255
3.217.666
3.698.598
1.525.143
1.797.048
2.258.387
773.019
35.521
428.800
152.888
132.246
42.670
80.253
151.155
230.961
3.321
13.651
13.371
277.654
5.544.533
428.688
5.775.975
1.716.945
8.389.732
(7.880.536)
(5.791.658)
(2.668.177)
8.315
93.623
(262)
(45.222)
164.841
(31.489)
(8.675.721)
(4.711.444)
(523.991)
(2.202.536)
(16.113.692)
(8.700.847)
(5.678.786)
(624.057)
(2.081.937)
(17.085.627)
(9.605.547)
(6.343.661)
(749.297)
(2.792.527)
(19.491.032)
Laba Operasinal
Pendapatan Non Operasional-Neto
Laba Sebelum Beban Pajak
Beban Pajak
Laba Tahun Berjalan
14.402.001
506.229
14.908.230
(3.435.845)
11.472.385
17.584.230
1.171.650
18.755.880
(3.667.884)
15.087.996
22.682.538
1.177.034
23.859.572
(5.172.192)
18.687.380
(42.710)
1.916
(4.241)
172.101
274.402
(33.481)
(43.025)
(67.813)
11.350
86.366
208.505
20.342
(6.030)
11.558.751
15.296.501
18.681.350
11.472.385
11.472.385
15.082.939
5.057
15.087.996
18.680.884
6.496
18.687.380
11.558.751
11.558.751
15.288.295
8.206
15.296.501
18.652.098
29.252
18.681.350
478,36
628,91
778,93
2.2
Rasio Likuiditas
Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani
nasabahnya. Rasio ini terdiri atas :
a.
Quick rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya terhadap para deposan ( dana pihak ketiga) dengan harta yang
paling likuid yang dimiliki oleh bank.
b. Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki oleh bank.
c. Loan to deposit ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi
jumlh kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal
sendiri yang digunakan.
d. Assets to loan ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit
yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank.
-
Rasio Solvabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dna untuk membiayai
kegiatannya.Rasio ini terdiri atas :
a. Primary ratio merupakanlan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah permodalan
yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset
masuk dapat ditutupi oleh capital equity.
b. Risk assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan
penurunan risk assets.
c. Secondary risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan aset
yang mempunyai risiko lebih tinngi.
d. Capital adequancy ratio adalah estimasi resiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit
dan resiko yang akan terjadi dalam perdagangan surat-surat berharga.
-
Rasio Rentabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai
oleh bank yang bersangkutan. Rasio ini terdiri atas:
Gross profit margin digunakan untuk megetahui persentase laba dari kegiatan usaha murni
dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.
b. Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.
c. Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.
d. Return on total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen menghasilakan income dari pengelolaan aset.
a.
NO
NAMA RASIO
RASIO LIKUIDITAS :
2010
2011
2012
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
9.975.712
19.989.683
5.658.116
10.525.973
33.040.418
5.533.225
13.895.464
42.524.126
4.842.146
CASH ASSETS ( kas + giro pada bank indonesia + giro pada bank lain)
35.623.511
49.099.616
61.261.736
333.652.397
384.264.345
450.166.38
10,68%
12,78%
13,61%
35.623.511
49.099.616
61.261.736
77.364.476
76.778.729
80.075.014
4.123.639
3.961.640
4.911.852
81.488.115
80.740.369
84.986.866
43,72%
60,81%
72,08%
246.964.238
333.652.397
36.673.110
285.406.257
384.264.345
49.820.329
350.758.26
450.166.38
64.881.779
66,69%
65,75%
68,10%
246.964.238
404.285.602
285.406.257
469.899.284
350.758.26
551.336.79
61,09%
60,74%
63,62%
TOTAL LOAN
TOTAL ASSETS
4
RASIO SOLVABILITAS :
EKUITY CAPITAL
TOTAL ASSET
PRIMARY RASIO= (EQUITY CAPITAL / TOTAL ASSETS) X 100%
36.673.110
404.285.602
9,07%
49.820.329
469.899.284
10,60%
64.881.779
551.336.79
11,77%
EQUITY CAPITAL
TOTAL ASSETS
CASH ASSETS
SEKURITAS
36.673.110
404.285.602
35.623.511
22.516.173
49.820.329
469.899.284
49.099.616
33.919.026
64.881.779
551.336.79
61.261.736
41.137.640
10,59%
12,88%
14,45%
2.3
36.673.110
49.820.329
64.881.779
404.285.602
469.899.284
551.336.790
1.568.945
1.852.818
2.804.366
Aset lain-lain
4.880.779
5.293.505
5.961.840
EQUITY CAPITAL
Total aset
Cash asset
Sekuritas
SECONDARY RISK ASSETS = total aset-(asettetap+aset lain-lain+cash
aset)
SECONDARY RISK RATIO = (EQUITY CAPITAL / SECONDARY
RISK ASSETS) X 100%
35.623.511
49.099.616
61.261.736
22.516.173
33.919.026
41.137.640
339.696.194
413.653.345
481.308.848
10,80%
12,04%
13,48%
EQUITY CAPITAL
36.673.110
49.820.329
64.881.779
TOTAL LOANS
SEKURITAS =Efek-Efek Sisi Aktiva
246.964.238
285.406.257
350.758.262
22.516.173
33.919.026
41.137.640
13,61%
15,60%
16,56%
Pendapatan bunga
Pendapatan operasional
43.971.493
5.544.533
47.296.178
5.775.975
48.272.021
8.389.732
49.516.026
53.072.153
56.661.753
Beban bunga
Beban operasional
JUMLAH OPERATING EXPENSES = beban bunga + operasional
11.448.953
16.113.692
27.562.645
13.275.304
17.085.627
30.360.931
12.599.060
19.491.032
32.090.092
44,34%
42,79%
43,37%
14.908.230
18.755.880
23.859.572
11.777.502
14.817.145
18.849.062
0PERATING INCOME
49.516.026
53.072.153
56.661.753
23,79%
27,92%
33,27%
NET INCOME
11.777.502
14.817.145
18.849.062
EQUITY CAPITAL
36.673.110
49.820.329
64.881.779
32,11%
29,74%
29,05%
0PERATING INCOME
49.516.026
53.072.153
56.661.753
TOTAL ASET
404.285.602
469.899.284
551.336.790
12,25%
11,29%
10,28%
KETERANGAN
RASIO RENTABILITAS
Pajak 30%
3
RETURN ON EQUITY CAPITAL (ROE) = (NET INCOME / EQUITY
CAPITAL) X 100%
4
RETURN ON TOTAL ASSETS (ROA) = (0PERATING INCOME /
TOTAL ASET) X 100%
BAB III
KESIMPULAN
(ANALISIS RASIO)
ANALISIS BERDASARKAN STANDAR BANK INDONESIA
NO
JENIS RASIO
2010
2011
2012
RATARATA
STANDAR
BI
43,72%
60,81%
72,08%
58,87%
> 3%
66,69%
65,75%
68,10%
66,85%
85% - 100%
RASIO LIKUIDITAS :
1
Cash Ratio
Loan To Deposit
Ratio (LDR)
SEHAT
TIDAK SEHAT
RASIO SOLVABILITAS :
3
Capital Adequancy
Ratio (CAR)
13,61%
15,60%
16,56%
15,26%
> 8%
32,11%
29,74%
29,05%
30,30%
5% - 12,5
12,25%
11,29%
10,28%
11,27%
0,5% 1,25%
SEHAT
RASIO RENTABILITAS:
4
5
Return On
Equity (ROE)
Return On Assets
(ROA)
Dari data diatas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk empat rasio yang
terdiri dari Cash Ratio, Return on Asset, Return on Equity dan Capital Adequacy
Ratio dinyatakan sehat. Hal ini berdasarkan dimana hasil rata-rata perhitungan
rasio selama tiga tahun PT Bank Rakyat Indonesia periode 2010 2012 lebih tinggi
dibandingkan dengan standar Bank Indonesia.
Kemudian dari data diatas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk satu
rasio yaitu Loan to Deposit Ratio dinyatakan tidak sehat. Hal ini berdasarkan hasil
rata-rata perhitungan rasio selama tiga tahun PT Bank Rakyat Indonesia periode
2010 2012 lebih rendah dibandingkan dengan standar Bank Indonesia.
1. Perhitungan Cash Ratio (CR) secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada
diatas standar Bank Indonesia yaitu > 3%yang berarti PT Bank Rakyat Indonesia
dikatakan sehat dari sisi Cash Ratio dengan rata-rata 58,87%, karena sisi short term
borrowing totalnya lebih besar dari total liquid aset, hal ini disebabkan karena
rekening giro merupakan kontribusi terbesar dari short term borrowing, atau dalam
hal ini kemampuan bank menghimpun dana nasabah dalam bentuk rekening giro,
serta kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan
harta likuid yang dimiliki Bank Rakyat Indonesia.
2. Kemudian untuk perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara rata-rata selama
tiga periode masih dibawah standar Bank Indonesia sebesar 85% - 100 % yang
berarti PT Bank Rakyat Indonesia dapat dikatakan tidak sehat dari sisi Loan to
Deposit Ratio dengan rata-rata 66,85%, karena sisi total deposito (dana pihak
ketiga ditambah KLBI) dan modalnya mempunyai total sangat besar dibandingkan
total loans dari bank tersebut, hal ini disebabkan kurangnya kemampuan bank
dalam menyalurkan dananya dalam bentuk kredit terhadap masyarakat, bank dapat
dikatakan sehat jika bank tersebut mencapai standar, yaitu antara 85%-100%.
3. Untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia yaitu > 8%yang berarti PT Bank Rakyat
Indonesia dikatakan sehat dari sisiCapital Adequacy Ratio (CAR) dengan ratarata 15,26%, karena semakin besar rasio CAR yang dimiliki oleh bank, bank akan
semakin mampu menyediakan modal dalam jumlah besar, hal ini disebabkan dalam
pemberian kredit dan perdagangan sekuritas yang dikeluarkan oleh bank yang
mungkin menimbulkan resiko yang terjadi, sehingga bank memerlukan modal yang
SEHAT
SEHAT
sangat besar untuk menimalisir resiko yang akan terjadi, akan tetapi Bank Rakyat
Indonesia mampu menutupi resiko dalam pemberian kredit dan perdagangan
sekuritas yaitu dengan modal yang dimiliki oleh bank.
4. Perhitungan Return on Asset (ROA) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia (0,5% -1,25%) yang berarti PT Bank Rakyat
Indonesia dikatakan sehat dari sisi Return on Asset dengan rata-rata 11,27%, karena
adanya kemampuan manajemen bank menghsilkan income atau pendapatan dari
pengelolaan aset bank tersebut, dimana jumlah operating income diperoleh dari
jumlah pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.
5. Untuk Return on Equity (ROE) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia (5% - 12,5%) yang berarti PT Bank Rakyat
indonesia dikatakan sehat dari sisi Return on Equity dengan ratarata 30,30%, karena adanya kemampuan manajemen bank dalam mengelola equity
capital yang ada untuk mendapatkan net income.
Reaksi:
4 komentar:
1.
Unknown9 Oktober 2015 23.28
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Balas
2.
FBS Indonesia13 November 2015 21.26
FBS Indonesia FBS ASIAN adalah salah satu Group Broker Forex Trading
FBS
Markets
Inc
yang ada di ASIA dimana kami adalah online support partner fbs perwakilan
yang sah dipercayakan oleh perusahaan FBS untuk melayani semua klien fbs
di
asia
serta
fbs
yang
ada
di
indonesia.
----------------Kelebihan
Broker
Forex
FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT
ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3.
SPREAD
FBS
0
UNTUK
AKUN
ZERO
SPREAD
4.
GARANSI
KEHILANGAN
DANA
DEPOSIT
HINGGA
100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan
banyak
lagi
yang
lainya
Buka
akun
anda
di fbsasian.com.
-----------------
Jika
membutuhkan
Tlp
BBM : fbs2009
bantuan
:
hubungi
kami
melalui
:
085364558922
Balas
3.
Unknown30 Maret 2016 22.37
total loan atau kredit yang diberikan dapat nilainya dari mana yang
246.964.238
Balas
4.
mirwan rumalutur30 Maret 2016 22.38
total loan atau kredit yang diberikan dapat nilainya dari mana yang
246.964.238 yang tahun 2010
Balas
Tampilan
57135
Arsip Blog
2014 (14)
Desember (4)
Oktober (2)
September (2)
Februari (6)
my friend
CLOCK
Mengenai
Saya
ira paramita
Lihat profil
lengkapku
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.
Kas
11.054.208
10.355.620
33.848.000
31.881.075
4.483.354
2.499.443
25
5.342.854
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang pembiayaan konsumen
setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar RP 76.401
pada 31 desember 2012 (2011: Rp
39.992 dan 2010: Rp 40.504)
Investasi sewa pembiayaan bersih
setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 2.952
pada 31 desember 2012 (2011: Rp
492 dan 2010: Rp 196)
ASET
Pindahan
Pembiayaan syariah setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai
sebesar Rp 8.950 pada 31 desember
2012 (2011: Rp 5.448 dan 2010: Rp
2.196)
549.450
790.454
252.211.007
197.649.900
4.487.552
3.498.699
104.246
11.121
2012
2011
381.092.371
320.082.266
999.375
675.875
2012
2011
Pihak berelasi
1.484.745
836.835
Pihak ketiga
368.789.454
322.590.757
232.813
148.628
2.330.295
3.466.962
48.474
44.393
5.839.495
4.043.322
2.521.877
1.481.018
216.614
216.614
128.018
449.188
2.854.612
2.251.449
5.620.847
3.693.094
390.067.244
339.165.506
1.029.011
715.507
2012
2011
Utang akseptasi
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
1.540.938
4.396.429
1.540.938
3.895.933
(617.589)
221.688
857.070
(808.585)
200.5545
695.412
(111.193)
(111.193)
653.094
544.901
44.881.084
36.036.973
5.254
7.983
51.826.775
42.002.916
71.167
24.424
51.897.942
42.027.340
Saldo laba
JUMLAH EKUITAS
442.994.197
381.908.353
diatas adalah lampiran laporan keuangan tahunan PT.BCA Tbk tahun 2011 dan 2011. Laporan
keuangan ini diharapkan bisa memberi informasi mengenai kondisi, gambaran prospek dan
risiko perusahaan bca dalam jangka waktu periode 2011 2012. Laporan keuangan ini memuat
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan PT.BCA.Tbk yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
JUMLAH PENDAPATAN
OPERASIONAL
2012
2011
28.885.290
25.783.993
(7.647.167)
(7.730.157)
21.238.123
18.053.836
5.455.094
4.556.046
(1.770)
(1.365)
5.453.324
4.554.681
604.736
1.158.948
317.773
281.143
27.613.956
24.048.708
(498.670)
(559.209)
719.880
(6.154.966)
(5.204.359)
(6.450.204)
(5.468.543)
(254.548)
(239.702)
(12.859.718)
(10.912.604)
(13.358.388)
(10.751.933)
14.255.568
13.296.775
430.478
321.983
14.686.046
13.618.758
(3.141.702)
(2.628.781)
174.116
(172.179)
(2.967.586)
(2.800.960)
11.718.460
10.817.798
21.134
1.296
Beban karyawan
Lain lain
Kini
tangguhan
Laba bersih
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
Lain lain
215.544
(64.935)
(53.886)
16.234
(2.729)
(184)
180.063
(47.589)
11.898.523
10.770.209
11.721.717
10.819.309
(3.257)
(1.511)
11.718.460
10.817.798
11.901.780
10.771.720
(3.257)
(1.511)
11.898.523
10.770.209
480
444
Laporan Laba-Rugi PT BCA Tbk diatas menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya
terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha PT BCA Tbk untuk periode 2011 2012. Dimana
laba laba bersih / penghasilan BCA tahun 2011 adalah sebesar 10.817.798 dan pada tahun 2012
meningkat sebesar 900.662 , yaitu menjadi 11.718.460. itu menandakan adanya peningkatan
penghasilan yang didapat oleh PT BCA tersebut yang menjadikan citra perusahaan tersebut
menjadi lebih baik lagi.
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk
Laporan Saldo Laba
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012
2011
45.534.178
36.581.874
11.718.460
10.817.798
Dana cadangan
(48.474)
(44.393)
Deviden
(857.070)
(695.412)
56.347.094
46.659.867
Penjelasan :
1.
2.
3.
4.
5.
Saldo awal tahun adalah 2012, sedangkan saldo akhir tahun adalah 2011. Saldo tersebut
didapat dari penjumlahan antara saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya dengan saldo
laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Laba bersih setelah pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi diatas adalah : Rp
11.718.460
Dana cadangan. UU mengharuskan Perseroan Terbatas menyisihkan jumlah tertentu
dari laba bersih untuk cadangan. BCA menyetujui dana cadangan sebesar
dari laba bersih
tahun 2011
Deviden adalah bagian dari laba yang dibagikan pada pemegang saham
dikarenakan PT.BCA Tbk mengalami keuntungan.
Saldo laba akhir tahun didapat dari penjumlahan saldo laba awal tahun dan laba bersih
setelah PPh dikurangi dengan dana cadangan dan deviden.
Untuk mempermudahkan perbandingan dan analisis, maka laporan keuangan diatas akan
diringkas dan diolah menjadi basis data sebagai berikut :
BASIS DATA DARI LAPORAN LABA RUGI
Penjualan bersih
Laba usaha
2012
2011
27.613.956
24.048.708
14.255.568
13.296.775
Biaya bunga
7.647.167
7.730.157
21.134
1.296
2.729
184
14.686.046
13.618.758
11.718.460
10.817.798
Penjelasan :
1.
Laba usaha adalah penjualan dikurangi dengan biaya biaya yang normal seperti harga
pokok, biaya pemasaran, administrasi dan umum. Untuk tahun 2012: 27.613.956 13.358.388 =
14.255.568 untuk tahun 2011 : 24.048.708 10.751.933 = 13.296.775
2.
Biaya bunga didapat dari hasil biaya yang tidak terkait langsung dengan usaha pokok.
Yang dilihat disini adalah biaya bunga dari kurs, dimana bunga kurs ini harus sepadan dengan
jumlah utangnya, jika terlalu kecil kemungkinan ada subsidinya
3.
Rugi/ (untung) kurs itu sama saja dengan selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valas
BASIS DATA DARI NERACA
2012
2011
381.092.371
320.082.266
Kas
(11.054.208)
(10.355.620)
Aktiva usaha
Total kewajiban
370.038.163
6.406.625
309.726.646
4.144.659
376.444.788
313.871.305
6.265.653
4.185.031
5.839.495
4.043.322
128.018
449.188
5.967.513
4.492.510
Hutang usaha
5.839.495
4.043.322
Piutang usaha
4.487.552
3.498.699
Persediaan
48.474
44.393
Posisi valas
Total ekuitas
51.897.942
42.027.340
4.396.429
3.895.933
Penilaian harga Saham dilakukan untuk menilai mahal atau murahnya harga suatu saham.
Sebagai perbandingannya, selain PT BCA Tbk diberikan pula data dari PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR Tbk ( akan disingkat menjadi ISM )
Penilaian harga Saham Berbasis Laporan Keuangan
Tahun 2012
BCA
ISM
14.255.568
6.870.594
11.718.460
4.871.745
51.897.942
34.142.674
4.396.429
8.780.426.500
7.901
4.850
3,242
0,0007
2,665
0,0005
11,804
0,0038
Laba usaha
Laba bersih
Total ekuitas
Jumlah saham
2964,7
9.700.000
669,34
1.276.316
Operating profit per share untuk BCA adalah Rp 3,242/saham sedangkan untuk ISM adalah Rp
0,0007/saham. Earning per share nya BCA adalah Rp 2,665/lembar sedangkan Earning per
share nya ISM adalah Rp 0,0005 /lembar . book value per share untuk BCA adalah Rp 11,804
untuk ISM adalah Rp 0,0038. Price earning ratio untuk BCA adalah 2964,7x dari EPSnya untuk
ISM adalah 9.700.000x dari EPSnya. Lalu price to book value untuk BCA adalah 669,34x dari
EPSnya untuk ISM adalah 1.276.316 x dari EPSnya
Semakin rendah PER suatu saham maka semakin baik atau murah harganya karena dapat
memberikan hasil yang lebih tinggi. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa PER BCA lebih
rendah dari PER ISM, yaitu untuk BCA sebesar 2964,7 dan ISM sebesar 9.700.000 itu artinya
saham BCA lebih baik daripada saham ISM.
Sementara itu, suatu saham dengan PBV kecil pada umumnya adalah lebih mahal dibanding
dengan saham lain yang PBV nya lebih besar. PBV BCA juga lebih rendah jika dibandingkan
dengan ISM yaitu sebesar 669,34 untuk BCA dan 1.276.316 untuk ISM artinya saham BCA lebih
mahal dari pada saham ISM.
Kesehatan harga saham
Harga yang murah belum tentu ekonomis dan menjadi pilihan. Tidak semua investor memilih
membeli harga saham yang lebih murah. Itu tergantung dengan penilaian serta pertimbangan
mereka sendiri. Untuk itu dapat dilihat dari tabel berikut :
Analisis Rasio
2012
27.613.956
Laba Usaha
14.255.568
Laba bersih
11.718.460
370.038.163
Aktiva Usaha
376.444.788
Total kewajiban
5.967.513
11.054.208
Hutang Usaha
5.839.495
Ekuitas
51.897.942
13,41 %
0,52%
0,04 %
0,038%
ROE
0,23%.
DER
: Kewajiban/ Ekuitas
0,12x
2.
3.
4.
5.
ANPN adalah hasil pembagian antara Rasio Aktiva Lancar dengan Penjualan. Hasil ini
menunjukkan tingkat perputaran atau tingkat efisiensi penggunaan Aktiva Lancar. Semakin
Kecil Rasionya maka efisiensi penggunaan semakin baik. Jika dilihat pada tabel diatas maka
diketahui bahwa ANPN BCA 13,4004038754896 = 13,41 % artinya tingkat efisiensi penggunaan
aktiva lancar PT Bank Central Asia Tbk sudah cukup baik.
LUPN adalah hasil bagi antara laba usaha dengan Penjualan. Berdasarkan perhitungan
PT Bank Central Asia Tbk, untuk tahun 2012 nilai LUPN-nya adalah 0,516245046526474 atau
sama dengan 0,52% . semakin besar persentase semakin baik, artinya daya tahan saham BCA
kurang baik
LUAN adalah hasil bagi antara Laba Usaha dengan Aktiva Lancar Net. Untuk BCA
sebesar 0,0385245886111482 = 0,04 %. Menunjukkan kemampuan BCA dalam menghasilkan
laba masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi.
LUAH adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebesar
0,0378689477299922 = 0,038% rasio LUAN yang lebih tinggi dari bunga pinjaman merupakan
petunjuk bahwa kemugkinan layak untuk memperbesar usaha bunga pinjaman BCA sebesar
7.647.167. Hasil ini menunjukkan bahwa menambah investasi bagi PT BCA Tbk bukanlah pilihan
yang bijaksana.
KWLU perusahaan PT BCA Tbk pada tahun 2012 adalah sebesar 0,418609276038668 =
0,5 tahun. Artinya dalam 6 bulan total kewajiban dapat ditutupi dengan laba usaha. Ini
menunjukkan kemampuan PT BCA dalam memenuhi kewajibannya sangat baik karena BCA
hanya dalam waktu 6 bulan sudah dapat menutup semua kewajibannya dan kemungkinan pailit
menjadi lebih kecil.
6.
ROE adalah laba bersih dibagi dengan ekuitas. Dimana, nilai ROE BCA tahun 2012
sebesar 0,225798163634311 = 0,23%. ROE sama dengan LUAN dan LUAH yaitu menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
7.
DER BCA sebesar 0,114985542201269 = 0,12x DER menunjukkan kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban dari ekuitasnya.
Rasio Analisis
2012
1. Liquidity Ratio
Current ratio
1,13568674072002
Quick ratio
0,0164244116842582
0,0320353302980755
2. Activity ratio
1,9370645911829
0,51624504652674
0,257397258642742
2,06716229533084
0,0623348029996881
Debt Ratio
Debt to equity
0,880524500414618
7,52636535844684
51.954.793
1,86416329079776
1,88090386936757
4. Rentability (Profitability)
0,531834192826265
1,21650524044968
0,424367301809274
Arus kas
EPS
Earning Yield
Deviden Yield
63.616.402
3,243/lembar
0,01
2436,3x dariEPSnya
264283,1
108,476
Rasio analisis diatas membantu kita untuk memahami apa yanng perlu dilakukan oleh PT. BCA
Tbk sesuai dengan informasi yang tersedia dan juga untuk membuat evaluasi mengenai hasil
hasil pengoperasian perusahaan serta memperbaiki kesalahan kesalahan dan menghindari
keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan pada PT ini. Analisis rasio juga dapat
digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau
pertimbangan tentang pencapaian perusahaan BCA dan prospeknya pada masa yang akan
datang.
Pada rasio likuiditas, dimana rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan PT BCA Tbk
dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya / kewajian financial jangka pendek yang
berupa hutang hutang jangka pendek . Rasio ini terdiri dari
Rasio kas (cash ratio) Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang
disimpan diBank. Di tahun 2012, cash ratio PT BCA Tbk sebesar 0,0320353302980755,
Rasio cepat (quick ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang
lebih likuid. Quick ratio PT BCA untuk tahun 2012sebesar 0,0164244116842582,
Rasio lancar (current ratio) Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar
yang dimiliki. Dimana untuk BCA, rasio lancarnya adalah sebesar sebesar 1,13568674072002.
Artinya kemampuan PT BCA Tbk untuk membayar hutangnya untuk setiap Rp 1 hutang lancar
dijamin oleh Rp 1,13568674072002 aktiva lancar.
Ratio leverage (Solvabilitas) yaitu rasio yang mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh
pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini
dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang
rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank).
Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas) Merupakan Perbandingan antara
hutang hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan
modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya . untuk tahun 2012 PT BCA
Tbk sebesar 7,52636535844684. Lalu untuk Total Debt to Total Asset Ratio BCA (Rasio Hutang
terhadap Total Aktiva) sebesar 0,880524500414618. Dimana rasio ini merupakan perbandingan
antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rasio rentabilitas (yang disebut juga sebagai ratio profitabilitas) adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan BCA dalam
mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor) PT BCA Tbk tahun 2012 sebesar
0,531834192826265. Kondisi ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai BCA sebesar
0,531834192826265 dari jumlah penjualan. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Merupakan
rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan
volume penjualan, untuk BCA sebesar 0,424367301809274