Вы находитесь на странице: 1из 12

Ilmu Penyakit Dalam Hewan Besar

Anomalous Origin Of The Right Coronaria Artery

Oleh
Hasni marmas
1302101010104
Kelas :03

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Elektrokardiografi (EKG) adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot
jantung secara goresan. Dalam perjalanan abad ini, perekaman EKG sebagai cara
pemeriksaan tidak invasif, sudah tidak dapat lagi dihilangkan dari klinik. Sejak di
introduksinya galvanometer berkawat yang diciptakan oleh Einthoven dalam tahun 1903,
galvanometer berkawat ini merupakan suatu pemecahan rekor perangkat sangat peka dapat
merekam setiap perbedaan tegangan yang kecil sebesar milivolt.
Perbedaan tegangan ini terjadi karena luapan dari serat-serat otot jantung.
Perbedaan tegangan ini dirambatkan ke permukaan tubuh dan diteruskan ke sandapansandapan dan kawat ke perangkat penguat EKG. Aktivitas listrik mendahului penguncupan
sel otot. Tidak ada perangkat pemeriksaan sederhana yang begitu banyak mengajar pada
kita mengenai fungsi otot jantung selain daripada EKG.
Dengan demikian masalah-masalah diagnostik penyakit jantung dapat dipecahkan
dan pada gilirannya pengobatan akan lebih sempurna. Namun kita perlu diberi peringatan
bahwa EKG itu walaupun memberikan banyak masukkan, tetapi hal ini tak berarti tanpa
salah. Keluhan dan pemeriksaan klinik penderita tetap merupakan hal yang penting. EKG
seorang penderita dengan Angina Pectoris dan pengerasaan pembuluh darah koroner dapat
memberikan rekaman yang sama sekali normal oleh karena itu EKG harus selalu
dinilai dalam hubungannya dengan keluhan-keluhan dan keadaan klinis penderita.
Pada waktu sekarang, EKG sebagai perangkat elektronis sederhana sudah digunakan
secara luas pada praktek-praktek dokter keluarga, rumah-rumah perawatan, dalam
perusahaan, pabrik-pabrik atau tempat-tempat pekerjaan lainnya. Dengan demikian
pemeriksaan EKG dapat secara mudah dan langsung dilakukan pada penderitapenderita yang dicurigai menderita penyakit jantung dan pembuluh darah yang banyak
ditemukan dan banyak menyebabkan kematian.
Bila dideteksi dini, banyak penyakit yang dapat ditolong pada waktu yang tepat
untuk menghindari komplikasi jangka pendek maupun panjang, bahkan kematian. Tentu saja
interpretasi EKG harus baik. Ditambah keterampilan mendapatkan riwayat penyakit

(anamnesis) yang baik, tidak diragukan lagi bahwa interpretasi EKG akurat dapat menjadi
senjata ampuh dalam diagnosis banyak penyakit.1
Secara rutin jantung melakukan aktivitas kontraksi dan relaksasi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan sirkulasi darah. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas listrik yang
dihasilkan secara ritmik dan kontinu oleh sel-sel spesial di jantung. Sel-sel dengan
kemampuan yang sangat unik dan luar biasa. Aktivitas listrik ini menghasilkan medan listrik
jantung (cardiac electrical field) dijantung untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh.
Medan listrik ini dapat direkam dengan menaruh beberapa elektroda (sadapan) di permukaan
tubuh yang dihubungkan dengan sebuah mesin. Sebagai hasilnya tampak sebuah grafik
sesuai interpretasi masing-masing sadapan. Dengan kata lain, EKG merupakan sebuah grafik
aktivitas listrik jantung yang direkam di permukaan tubuh.
B Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari tentang mendiagnosa kelainan pada arteri
coronaria.
C Manfaat
Untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang elektrokardiografi dengan
kelainan-kelainannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.Gambar Jantung dan Bagian-Bagiannya

Bila pembuluh arteri koroner terganggu karena adanya plak (kolesterol, lemak,
kalsium dan lain-lain) dapat menyebabkan aliran darah ke otot jantung berkurang sehingga
jantung tidak dapat bekerja secara normal. Selain itu jika terjadi penyumbatan dapat
menyebabkan infark atau kematian jaringan karena tidak adanya suplai darah pada lokasi
tersebut.
contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Penyakit arteri koronaria atau penyakit jantung koroner (PJK) terjadi karena
penyempitan arteri koronaria akibat arterosklerosis. Dampak utama PJK adalah gangguan
pasokan oksigen dan nutrien dalam jaringan miokard akibat penurunan aliran darah koroner.
B.Arteria Coronaria

Kedua arteria coronaria, kanan dan kiri, menyuplai darah untuk dinding jantung. Arteri
ini keluar dari aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke bawah masing masing pada
permukaan sisi kanan dan kiri jantung, memberikan cabang ke dalam untuk myocardium.
Arteri ini menyuplai masing masing sisi jantung tetapi memiliki variasi individual dan pada
beberapa hewan, arteria coronaria dextra menyuplai sebagian ventrikel kiri.

Arteri ini

memiliki relatif sedikit anastomosis antara arteria dextra dan sinistra.


C.Kriteria Diagnosis
1

Elektrokardiogram (EKG)
Pada penderita PJK, pemeriksaan EKG bisa membantu memperlihatkan abnormalitas

gerakan dinding jantung yang dihubungkan dengan iskemia akut. Namun, apabila iskemia
miokard hanya sedikit mungkin tidak cukup untuk menunjukkan adanya abnormalitas
gerakan dinding jantung.
2

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium enzim jantung seperti creatine kinase (CK), CK-MB,

troponin, CPK, SGOT atau LDH.

D.Pengenalan Elektrokardiagram (Ekg)


Elektrokardiagram (EKG) adalah suatu alat pencatat grafis aktivitas listrik
jantung. Pada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, QRS
dan T, sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran
dan miokardium.
Elektrokardiogram adalah bagian penting dari evaluasi awal pasien yang diduga
memiliki masalah jantung yang terkait. Elektroda lengket kecil diterapkan ke dada pasien,
lengan dan kaki. Namun, dengan beberapa sistem, elektroda dapat diterapkan untuk bahu
dada, dan sisi dada bagian bawah, atau pinggul. Kabel digunakan untuk menghubungkan
pasien dengan mesin EKG. Aktivitas listrik yang diciptakan oleh pasien jantung diproses oleh
mesin EKG dan kemudian dicetak pada kertas grafik khusus. Ini kemudian ditafsirkan oleh
dokter. Ini membutuhkan waktu beberapa menit untuk menerapkan elektroda EKG, dan satu
menit untuk membuat rekaman yang sebenarnya.

Gambar. Gambaran EKG Normal

Kegunaan Ekg
EKG dapat memberikan data yang mendukung diagnosis dan pada beberapa kasus
penting untuk penatalaksanaan pasien. EKG penting untuk diagnosis dan penatalaksanaan
kelainan irama jantung. EKG membantu mendiagnosis penyebab nyeri dada, dan ketepatan
penggunaan trombolisis pada infark miokard tergantung padanya. EKG dapat membantu
mendiagnosis penyebab sesak nafas.
Karena aktivitas listrik memicu aktivitas mekanis, kelainan pola listrik biasanya
disertai oleh kelainan aktivitas kontraktil jantung. Evaluasi terhadap EKG dapat memberikan
informasi yang berguna mengenai status jantung, termasuk kecepatan denyut, irama dan
kesehatan otot-ototnya.
1

Kelainan Kecepatan
Jarak antara dua kompleks QRS yang berurutan di sebuah rekaman EKG

dikalibrasikan ke kecapatan jantung. Kecepatan denyut jantung yang melebihi 100 denyut per
menit dikenal sebagai takikardia (cepat), sedangkan denyut yang lambat yang kurang dari 60
kali per menit disebut bradikardi (lambat).
2

Kelainan Irama
Irama mengacu pada keteraturan gelombang EKG. Setiap variasi irama normal dan

urutan eksitasi jangtung disebut aritmia.


-

Flutter Atrium ditandai oleh urutan deplolarisasi atrium yang reguler tetapi cepat

dengan kecepatan antara 200 sampai 300 denyut per menit.


Fibrilasi Atrium ditandai oleh depolarisasi atrium yang cepat, ireguler, dan tidak
terkordinasi tanpa gelombang P yang jelas.

Fibrilasi Ventrikel adalah kelainan irama yang sangat serius dengan otot-otot
3

ventrikel memperlihatkan kontraksi yang kacau dan tidak terkoordinasi.


Miopati Jantung
Gelombang EKG abnormal juga penting dalam mengenali dan menilai miopati

jantung (kerusakan otot jantung).


Jadi pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui : aritmia, fungsi
alat pacu jantung, gangguan konduksi interventrikuler, pembesaran ruangan-ruangan jantung,
IMA, iskemik miokard, penyakit perikard, gangguan elektrolit, pengaruh obat-obatan seperti
digitalis, kinidin, kinine, dan berbagai kelainan lain seperti penyakit jantung bawaan,
korpulmonale, emboli paru, mixedema.
Bentuk Gelombang Dan Interval Ekg
Pada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut P, QRS, dan T, sesuai dengan
penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium.
Gelombang gelombang ini direkam pada kertas grafik dengan skala waktu horisontal dan
voltase vertikal. Makna bentuk gelombang dan interval pada EKG adalah sebagai berikut :
1

Gelombang P
Sesuai dengan depolarisasi atrium. Rangsangan normal untuk depolarisasi atrium

berasal dari nodus sinus. Namun, besarnya arus listrik yang berhubungan dengan eksitasi
nodus sinus terlalu kecil untuk dapat terlihat pada EKG. Gelompang P dalam keadaan normal
berbentuk melengkung dan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran.
Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang P, serta
mengubah bentuk gelombang P. Disritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi
gelombang P. misalnya, irama yang berasal dari dekat perbatasan AV dapat menimbulkan
inversi gelombang P, karena arah depolarisasi atrium terbalik.
2

Interval PR
Diukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleks QRS. Dalam interval ini

tercakup juga penghantaran impuls melalui atrium dan hambatan impuls melalui nodus AV.
Interval normal adalah 0,12 sampai 0,20 detik. Perpanjangan interval PR yang abnormal
menandakan adanya gangguan hantaran impuls, yang disebut bloks jantung tingkat pertama.
3

Kompleks QRS

Menggambarkan depolarisasi ventrikel. Amplitudo gelombang ini besar karena


banyak massa otot yang harus dilalui oleh impuls listrik. Namun, impuls menyebar cukup
cepat, normalnya lamanya komplek QRS adalah antara 0,06 dan 0,10 detik. Pemanjangan
penyebaran impuls melalui berkas cabang disebut sebagai blok berkas cabang (bundle branch
block) akan melebarkan kompleks ventrikuler. Irama jantung abnormal dari ventrikel seperti
takikardia juga akan memperlebar dan mengubah bentuk kompleks QRS oleh sebab jalur
khusus yang mempercepat penyebaran impuls melalui ventrikel di pintas. Hipertrofi ventrikel
akan meningkatkan amplitudo kompleks QRS karena penambahan massa otot jantung.
Repolasisasi atrium terjadi selama massa depolarisasi ventrikel. Tetapi besarnya kompleks
QRS

tersebut

akan

menutupi

gambaran

pemulihan

atrium

yang

tercatat

pada

elektrokardiografi.

Gambar: Gelombang Normal pada EKG


4

Segmen ST
Interval ini terletak antara gelombang depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel.

Tahap awal repolarisasi ventrikel terjadi selama periode ini, tetapi perubahan ini terlalu lemah
dan tidak tertangkap pada EKG. Penurunan abnormal segmen ST dikaitkan dengan iskemia
miokardium sedangkan peningkatan segmen ST dikaitkan dengan infark. Penggunaan
digitalis akan menurunkan segmen ST.
5

Gelombang T
Repolarisasi ventrikel akan menghasilkan gelombang T. Dalam keadaan normal

gelombang T ini agak asimetris, melengkung dan ke atas pada kebanyakan sadapan. Inversi

gelombang T berkaitan dengan iskemia miokardium. Hiperkalemia (peningkatan kadar


kalium serum) akan mempertinggi dan mempertajam puncak gelombang T.
Sistematika Interpretasi Ekg

Irama
Pertama-tama tentukan irama sinus atau bukan. Apabila setiap kompleks QRS
didahului oleh gelombang P berarti irama sinus, kalau tidak berarti irama asinus.1,2

Laju Qrs (Qrs Rate)


Pada irama sinus laju QRS normal berkisar antara 60 100 kali/menit, kurang dari 60
kali disebut sinus bradikardi, sedangkan lebih dari 100 kali disebut sinus takikardi.1,2,3

Regularitas
EKG normal selalu regular. Irama yang tidak reguler ditemukan pada fibrilasi atrium
atau pada keadaan banyak ditemukan ekstrasistol. Regularitas ditentukan dengan
kesamaan jarak antara puncak R ke R gelombang selanjutnya.

Aksis
Aksis normal selalu terdapat antara -30 sampai +110. Lebih dari -30 disebut deviasi
aksis kiri, lebih dari +110 disebut deviasi aksis kanan, dan bila lebih dari +180 disebut
aksis superior.1,3
Kadang aksis tidak dapat ditentukan, maka ditulis underterminable, misalnya pada
EKG di mana defleksi porsitif dan negatif pada kompleks QRS di semua sadapan sama
besarnya.

Gelombang P
Perhatikan apakah kontur gelombang P normal atau tidak. Normalnya 2.5 mm x 2.5
mm (2.5 kotak kecil x 2.5 kotak kecil).

Interval Pr
Interval PR normal adalah kurang dari 0.2 detik. Lebih dari 0.2 detik disebut AV blok
derajat satu. Kurang dari 0.1 detik disertai adanya gelombang delta menunjukkan WolfParkinson-White Syndrome.

Kompleks Qrs
Adanya gelombang Q patologis menandakan old myocardial infarction. Gelombang R
yang tinggi di sadapan V1 dan V2 menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan atau infrak
dinding posterior. Gelombang R yang tinggi di sadapan V5 dan V6 dengan gelombang
S yang dalam di sadapan V1 dan V2 menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri.1,4
Interval QRS yang lebih dari 0.1 detik harus dicari apakah adalah right branch bundle
block, left bundle branch block atau ekstrasistol ventrikel.

Segmen St
Elevasi segmen ST menandakan infark miokard akut (tentukan bagian jantung sesuai
hasil bacaan tiap sadapan). Depresi segmen ST menandakan iskemia.

Gelombang T
Gelombang T yang datar (Flat T) menandakan iskemia. Gelombang T terbalik (Tinverted) menandakan iskemia atau mungkin suatu aneurisma. Gelombang T yang
runcing menandakan hiperkalemia.2,3

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kedua arteria coronaria, kanan dan kiri, menyuplai darah untuk dinding jantung.
Arteri ini keluar dari aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke bawah masing masing
pada permukaan sisi kanan dan kiri jantung, memberikan cabang ke dalam untuk
myocardium. Arteri ini menyuplai masing masing sisi jantung tetapi memiliki variasi
individual dan pada beberapa hewan, arteria coronaria dextra menyuplai sebagian ventrikel
kiri.

Arteri ini memiliki relatif sedikit anastomosis antara arteria dextra dan sinistra.

Diagnosis dapat dilakukan dengan Elektrokardiogram (EKG) dan pemeriksaan laboratorium.

Daftar pustaka
Soeharto, iman (2000). Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner;
edisi ke-2. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Sloane, Ethel. (1994). Anatomy And Physiology; An Easy Learning. Sudbury; Jones
Bartlett Publisher,Inc.
Corwin, Elisabeth J., (2008). Handbook Of Pathophysiology, Ed. USA; Lippincott
Williams & Wilkins.

and

Вам также может понравиться

  • 7 Bab Iii
    7 Bab Iii
    Документ5 страниц
    7 Bab Iii
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 8 Bab IV Pembahasan
    8 Bab IV Pembahasan
    Документ3 страницы
    8 Bab IV Pembahasan
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Lembaran Pengesahan
    Lembaran Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembaran Pengesahan
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 12 Lampiran
    12 Lampiran
    Документ1 страница
    12 Lampiran
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 6 Bab Ii
    6 Bab Ii
    Документ5 страниц
    6 Bab Ii
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 5 Bab I
    5 Bab I
    Документ2 страницы
    5 Bab I
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 11 Protokol Bedah
    11 Protokol Bedah
    Документ2 страницы
    11 Protokol Bedah
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 10 Daftar Pustaka
    10 Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    10 Daftar Pustaka
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • 9 Bab V Penutup
    9 Bab V Penutup
    Документ1 страница
    9 Bab V Penutup
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ4 страницы
    Bab Ii
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Документ1 страница
    Daftar Gambar
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ1 страница
    Bab Iii
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Документ2 страницы
    Pendahuluan
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Cover Luar
    Cover Luar
    Документ1 страница
    Cover Luar
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Penutup
    Penutup
    Документ1 страница
    Penutup
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • JENIS BABI DAN KANDANG
    JENIS BABI DAN KANDANG
    Документ31 страница
    JENIS BABI DAN KANDANG
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan Fix
    Lembar Pengesahan Fix
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan Fix
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Cover Luar
    Cover Luar
    Документ1 страница
    Cover Luar
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • DAFTAR ISIi
    DAFTAR ISIi
    Документ1 страница
    DAFTAR ISIi
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Makalah Bab 3
    Makalah Bab 3
    Документ9 страниц
    Makalah Bab 3
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Tugas Infeksius Ke 5
    Tugas Infeksius Ke 5
    Документ13 страниц
    Tugas Infeksius Ke 5
    HasniMarmas
    Оценок пока нет
  • Tugas Infeksius 22
    Tugas Infeksius 22
    Документ13 страниц
    Tugas Infeksius 22
    HasniMarmas
    Оценок пока нет