Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
Wulan Ambarwati
NIM : 108104000012
LEMBAR PERNYATAAN
(Wulan Ambarwati)
iv
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Wulan Ambarwati
Tempat/tgl Lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
Telp/email
: 083893838180/wulanambarwati54@gmail.com
Riwayat Pendidikan
TK Risanti II, Jakarta
(1994-1996)
(1996-2002)
(2002-2005)
(2005-2008)
(2008-sekarang)
Riwayat Organisasi
Ketua Pramuka SDN Percontohan 11 Pagi, Jakarta
(2000-2001)
(2001-2002)
(2004-2005)
(2003-2005)
vi
PERSEMBAHAN
vii
viii
ABSTRAK
Pertumbuhan bayi sangat ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh,
termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung dalam ASI. Pemberian ASI
di Indonesia mengalami penurunan, masyarakat lebih memilih PASI yang
digambarkan bahwa PASI dapat menjadikan anak lebih cerdas, montok, lucu
dibandingkan anak yang hanya diberikan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan pertumbuhan bayi 6 sampai 7 bulan yang diberikan ASI
eksklusif dengan bayi 6 sampai 7 bulan yang diberikan PASI di Kelurahan Kebon
Jeruk Jakarta Barat, pertumbuhan yang diukur terdiri dari berat badan, panjang
badan dan lingkar kepala. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif
dengan desain penelitian Cross-Sectional. Analisis data yang digunakan adalah
univariat dan bivariat (Uji T independent). Waktu penelitian pada tanggal 23
Oktober hingga 4 Nopember 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi usia
6 sampai 7 bulan yang tinggal di Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Sampel
pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki bayi usia 6 sampai 7 bulan di
Kelurahan Kebon Jeruk dengan menggunakan uji hipotesis beda dua proporsi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran
langsung. Hasil penelitian menunjukkan dari 70 sampel didapatkan hasil selisih
rata-rata berat badan bayi yang diberikan ASI 3205,71 gram, PASI 4834,29 gram
dengan nilai eta 0,670. Selisih rata-rata panjang badan bayi ASI 15,057 cm, PASI
17,071 cm dengan nilai eta 0,083. Selisih rata-rata lingkar kepala bayi ASI 9,829
cm, PASI 9,657 cm dengan nilai eta 0,0076. Ada perbedaan pertumbuhan bayi
yang diberikan ASI eksklusif dengan bayi yang diberikan PASI di Kelurahan
Kebon Jeruk tahun 2012.
ABSTRACT
Infants growth are largely determined by the amount of breastfeeding,
including energy and other nutrients contained in milk. Breastfeeding in Indonesia
has decreased, people prefer PASI described that may make children more
intellegent, buxom, funny compared to infants given only breastfeeding. Aims of
research is compare the infants growth 6 to 7 months exclusively breastfed at 6 to
7 months infants given PASI in the Kebon Jeruk Village of West Jakarta, while
the measured growth consisting of body weight, body length and head
circumference. This research is quantitative analytical research using crosssectional research design. Analysis of the data used are univariate and bivariate
(independent T test). Research time on 23 October to 4 November 2012. The
population in this study were infants aged 6 to 7 months of living in Kebon Jeruk
Village, West Jakarta. The sample is a family that has a baby aged 6 to 7 months
in Kebon Jeruk Village test hypotheses using two different proportions. The data
was collected using questionnaires and direct measurement. The results showed
70 samples obtained from the average yield weight infants given breast milk
3205.71 grams, while PASI 4834.29 0.670 grams with a value of eta. The average
length of breastfed 15.057 cm and 17.071 cm PASI eta value of 0.083. The
average breastfed baby's head circumference 9.829 cm and 9.657 cm PASI eta
value 0.0076. There are differences in the growth of babies exclusively breastfed
infants given with PASI in the Kebon Jeruk Village in 2012.
Key Words: Infants Growth, breast milk exclusive, breast milk substitutes.
Reference: 38 (2000-2011)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T yang
telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul Perbandingan Pertumbuhan Bayi yang
diberi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dengan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) di Kelurahan
Kebon Jeruk.
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar
sarjana keperawatan (S.Kep), untuk menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang penulis
peroleh selama kuliah.
Penulis menyadari bahwa penyajian proposal penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bertujuan untuk perbaikan proposal
ini.
Proposal skripsi ini tentunya tidak akan selesai, tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. dr. MK Tajudin, Sp.And selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ns, Waras Budi Utomo, S.Kep. MKM selaku kepala program studi Ilmu
Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Ns. Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku sekretaris program studi Ilmu
Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Rita Yuliani, S.Kp. M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada peneliti.
x
5. Ibu Maulina Handayani, S.Kp. M.Sc selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan kepada peneliti.
6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah mengajarkan dan
membimbing penulis, serta staf akademik (Bapak Azib Rosyidi S. Psi) atas
bantuannya yang telah memudahkan dalam proses birokrasi.
7. Orang tua tercinta (Ibu dan Bapak) atas kasih sayang, doa dan dukungannya baik
secara material dan spiritual yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
Semoga kebaikan dan pengorbanan kalian tidak akan sia-sia dan akan dibalas oleh
Allah SWT. Semoga penulis dapat menjadi seperti apa yang kalian harapkan. Amin.
8. Kakak yang tersayang (Mas Agus Andriantoro) yang selalu memberikan dukungan
dan doa serta yang menjadi inspirasi penulis.
9. M. Ridwan Darmawan yang telah memberikan motivasi agar segera menyelesaikan
skripsi, memanjatkan doa serta menjadi inspirasi bagi penulis.
10. Teman-temanku Marina Ulfa, Mayang Setyo Magnawiyah, Dita Puspita dan
Khaerunissa serta teman-teman PSIK angkatan 2008 yang telah memberikan
masukan dan semangat kepada peneliti.
Peneliti menyadari dalam pembuatan proposal skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari berbagai pihak. Semoga proposal skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan penyusun khususnya.
Wassalamualaikum wr.wb
Wulan Ambarwati
xi
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ v
PERSEMBAHAN ................................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................................ viii
ABSTRACT .......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN .............................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 10
E. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan ............................................................................................................. 12
xii
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
xiv
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Tabel 2.1 Pertumbuhan Rata-rata Bayi Usia 0 sampai 6 Bulan
23
Tabel 2.2 Perbandingan Komposisi ASI dan PASI (Susu Sapi) untuk tiap 100 ml
38
43
53
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Nutrisi
70
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Jenis Kelamin
71
Tabel 5.3 Rata rata Selisih Berat Badan Bayi Berdasarkan Nutrisi
71
Tabel 5.4 Rata rata Selisih Panjang Badan Bayi Berdasarkan Nutrisi
72
Tabel 5.5 Rata rata Selisih Lingkar Kepala Bayi Berdasarkan Nutrisi
72
Tabel 5.6 Perbandingan Pertumbuhan Berat Badan Bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan
Bayi yang diberikan PASI Usia 6-7 bulan
73
Tabel 5.7 Perbandingan Pertumbuhan Panjang Badan Bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan
Bayi yang diberikan PASI Usia 6-7 bulan
74
Tabel 5.8 Perbandingan Pertumbuhan Lingkar Kepala Bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan
Bayi yang diberikan PASI Usia 6-7 bulan
75
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Hal
Gambar 2.1 Perubahan proporsi tubuh dari sebelum lahir sampai masa dewasa
15
Gambar 2.2 Cara pengukuran lingkar kepala, dada, abdomen dan panjang badan
(pada posisi berbaring) dari kepala sampai tumit
xvi
26
DAFTAR BAGAN
No Bagan
Bagan 2.1 Kerangka Teori
49
51
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
1. Lampiran Permohonan Izin Penelitian
2. Lampiran Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
3. Lampiran Persetujuan Bersedia Menjadi Responden
4. Lampiran Kuesioner I (Identitas Responden)
5. Lampiran Kuesioner II (Pemberian ASI)
6. Lampiran Observasi Pertumbuhan Bayi
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan
mutu kehidupan bangsa. Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak akan
menghambat proses tumbuh kembang. Pertumbuhan yang terjadi pada
seseorang meliputi perubahan fisik seperti panjang badan, berat badan,
lingkar kepala, dan lain-lain. Perkembangan yang dialami seorang anak
merupakan
rangkaian
perubahan
secara
teratur
dari
satu
tahap
berhentinya
pertumbuhan
tulang.
Faktor
lingkungan
merupakan
dari berat lahir saat usia 6 bulan, berat badan bayi yang mendapat ASI lebih
ringan dibanding bayi yang mendapat susu formula sampai usia 6 bulan.
Hal ini tidak berarti bahwa berat badan bayi yang mendapat susu formula
lebih baik dibanding bayi yang mendapat ASI. Berat berlebih pada bayi
yang mendapat susu formula justru menandakan terjadi kegemukan.
Kegemukan ini dapat berlangsung hingga beranjak dewasa nanti. Adapun
bayi yang diberi ASI tidak perlu khawatir akan kegemukan, karena ASI
menyesuaikan kebutuhan energi tubuh bayi itu sendiri. Kurva pertumbuhan
yang normal adalah kurva bayi yang mendapat ASI, yaitu membandingkan
Berat Badan anak saat ini dengan Berat Badan Ideal berdasarkan Growth
Chart dari CDC atau WHO (Putriani, 2010)
memberi
ASI
eksklusif
dan
tenaga
kesehatan
harus
Makanan PASI berupa susu formula dapat diberikan dengan alasanalasan tersebut di atas. Umumnya susu formula untuk bayi terbuat dari
susu sapi yang susunan zat gizinya diubah sedemikian rupa sehingga dapat
diberikan kepada bayi tanpa menimbulkan efek samping. ASI merupakan
nutrisi yang paling ideal untuk bayi maka perubahan yang dilakukan pada
komponen gizi susu sapi harus mendekati susunan zat gizi ASI. Meskipun
para ahli teknologi pangan telah berusaha untuk memperbaiki susunan zat
gizi susu sapi agar komposisinya mendekati susunan zat gizi ASI, sampai
saat ini usaha tersebut belum menunjukkan hasil yang baik (Krisnatuti,
2004).
ASI+PASI
(60,6%).
Hasil
penelitian
menunjukkan
terdapat
peningkatan berat badan pada ketiga kelompok bayi tetapi yang bermakna
secara statistik adalah pada kelompok PASI dan kelompok ASI ditambah
PASI. Berdasarkan penelitian tersebut, ibu lebih banyak menggunakan
PASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur.
B. Rumusan Masalah
Pemberian ASI eksklusif yang menurun dan besarnya angka
pemberian PASI dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi dimana
pertumbuhan merupakan proses fisiologis bagi makhluk hidup, apabila
pada awal pertumbuhan mengalami hambatan, maka pertumbuhan
kedepannya akan gagal, oleh sebab itu pertumbuhan sejak dini akan
mempengaruhi pertumbuhan pada masa berikutnya. Salah satu faktor
pertumbuhan dipengaruhi oleh nutrisi, sejauh mana nutrisi dapat
mempengaruuhi pertumbuhan pada bayi usia 6 sampai 7 bulan, maka
peneliti ingin meneliti bagaimana perbandingan pertumbuhan berat badan,
panjang badan, dan lingkar kepala bayi yang diberikan ASI eksklusif
dengan PASI.
10
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan berat
badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi yang diberikan ASI
eksklusif dengan PASI.
2. Tujuan Khusus
a
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik bagi masyarakat, dan
institusi, yaitu :
1. Bagi Kelurahan Kebon Jeruk
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan
1. Pengertian
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di
seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Wong, 2008).
Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai bertambahnya ukuran fisik
(anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena
adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena
bertambah besarnya sel. Adanya multiplikasi dan pertambahan ukuran sel
berarti ada pertambahan secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak
terjadiya konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dan sperma hingga dewasa
(UNICEF, 2005). Jadi, pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan
ukuran fisik seseorang, yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang
bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan dan tinggi badan
(Nursalam, dkk, 2008).
Pertumbuhan pada masa anak berbeda dan bervariasi sesuai dengan
bertambahnya usia anak. Secara umum, pertumbuhan fisik di mulai dari
arah kepala ke kaki (cephalocaudal). Kematangan pertumbuhan tubuh
pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsurangsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Pada masa fetal (kehamilan 2
bulan), pertumbuhan kepala lebih cepat dibandingkan dengan masa setelah
12
13
14
15
Gambar 2.1
Perubahan proporsi tubuh dari sebelum lahir sampai masa dewasa
Sumber: Wong (2008).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Setiap individu akan mengalami siklus yang berbeda pada kehidupan
manusia. Dalam proses pertumbuhan, peristiwa tersebut dapat secara cepat
maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan. Proses
percepatan dan perlambatan seperti tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor
herediter, faktor lingkungan, dan faktor hormonal (Hidayat, 2009).
16
Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai
dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor-faktor
lain. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku
bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam
pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan,
dan pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan anak dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan
cenderung lebih cepat dibandingkan dengan anak perempuan. Baik
anak laki-laki maupun anak perempuan akan mengalami pertumbuhan
yang lebih cepat ketika mereka mencapai masa pubertas.
Ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam pertumbuhan, hal
ini dapat dilihat pada suku bangsa tertentu yang memiliki
kecenderungan lebih besar atau tinggi, seperti orang Asia yang lebih
pendek dan kecil dibandingkan dengan orang Eropa atau lainnya.
Faktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan
kematangan tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan
modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang,
yaitu:
17
18
19
c) Hormonal
Hormon-hormon ini mencakup hormon somatotropin,
plasenta, tiroid, dan insulin. Peran hormon somatotropin
(growth hormon), yaitu disekresi kelenjar hipofisis janin sekitar
minggu ke-9 dan produksinya meningkat pada minggu ke-20.
Hormon plasenta (human placental lactogen) berperan dalam
nutrisi plasenta.
2) Lingkungan Postnatal
Selain faktor lingkungan intrauteri terdapat lingkungan setelah
lahir yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak, seperti
budaya lingkungan, sosial ekonomi keluarga, nutrisi, iklim atau
cuaca, olahraga, posisi anak dalam keluarga dan status kesehatan.
a) Budaya lingkungan
Budaya lingkungan dalam hal ini adalah budaya di
masyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Budaya
lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang atau
masyarakat mempersepsikan pola hidup sehat, hal ini dapat
terlihat apabila kehidupan atau perilaku mengikuti budaya yang
ada sehingga kemungkinan besar dapat menghambat dalam
aspek pertumbuhan, sebagai contoh, anak yang dalam usia
tumbuh kembang membutuhkan makanan yang bergizi, namun
karena terdapat adat atau budaya yang melarang makan
makanan tertentu dalam masa tertentu padahal makanan
20
sosial
ekonomi
juga
dapat
mempengaruhi
21
22
23
3) Lingkar Kepala
Ukuran lingkar kepala bayi ketika lahir normalnya 34-35 cm.
Pada usia 6 bulan, lingkar kepala bertambah kurang lebih 8,5 cm,
menjadi 43,5 cm.
Tabel 2.1
Pertumbuhan rata-rata bayi usia 0 sampai 6 Bulan
Usia
Berat Badan
(gram) standar
Panjang Badan
(cm) standar
Lahir
2.700-3.400
40,5-50,5
1 Bulan
3.400-4.300
43,5-55,0
2 Bulan
4.000-5.000
46,0-58,0
3 Bulan
4.500-5.700
48,0-60,0
4 Bulan
5.000-6.300
49,5-62,5
5 Bulan
5.500-6.900
51,0-64,5
6 Bulan
5.900-7.400
52,5-66,0
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI, 1973 dalam Sutomo, 2010
4. Antropometri
Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuranukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti
timbangan dan pita pengukur (meteran) (Nursalam, 2005).
Ukuran antropometri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur,
misalnya BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Berdasarkan
24
25
26
Gambar 2.2
Cara pengukuran lingkar kepala, dada, abdomen dan panjang badan (pada
posisi berbaring) dari kepala sampai tumit
Sumber: Wong (2008).
c. Lingkar Kepala (LK)
Ukuran kepala dinyatakan normal apabila berada di antara batas
tertinggi dan terendah dari kurva lingkar kepala. Bila ukuran kepala
berada di atas kurva normal, berarti kepala berukuran besar
27
28
kartu/alat
penting
yang
digunakan
untuk
memantau
29
tambahan,
pemberian
imunisasi
dan
vitamin
A,
malnutrisi
di
masyarakat
serta
efektif
dengan
30
mengandung
nutrisi,
hormon,
unsur
kekebalan,
faktor
31
32
pisang, dan lain-lain. Jadi, bayi hanya mendapatkan ASI dari Ibunya, dan
jika dalam kondisi terpaksa (sakit), bayi boleh diberikan obat sirup dari
dokter.
ASI merupakan satu-satunya intake yang dIbutuhkan bayi. ASI juga
merupakan makanan terbaik karena dirancang sesuai dengan cara kerja
tahap perkembangan pencernaan bayi, sehingga mudah diserap kedalam
tubuh. Pemberian ASI eksklusif, dapat membuat bayi akan lebih sehat
dan cerdas.
ASI merupakan makanan utama bayi yang sangat baik dan tidak ada
tandingannya, meskipun susu formula termahal yang ada dipasaran. The
AAP Section on Breastfeeding, American College of Obstetricians and
Gynecologists, American Academy of Family Physicians, Academy of
Breastfeeding Medicine, World Health Organization, United Nations
Childrens Fund, serta Departemen Kesehatan Republik Indonesia
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa
pemberian ASI eksklusif memang lebih unggul dibandingkan susu
formula, karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang dibutuhkan
oleh bayi pada bulan-bulan pertama setelah ia dilahirkan.
33
Seseorang
tidak
dibebani
melainkan
menurut
kadar
34
35
generasi
penerus bangsa
36
bertindak
sebagai
laksatif
yang
berfungsi
37
38
sedikit lemak (hanya 1-2 %). Air susu ini sangat membantu untuk
menghilangkan rasa haus pada bayi.
2) Susu akhir
Susu yang keluar setelah susu awal habis atau saat waktu
menyusui hampir selesai. Susu ini terlihat lebih putih daripada susu
awal, karena mengandung lebih banyak lemak. Lemak inilah yang
memasok lebih dari 50% energi dalam ASI.
5.
Komposisi ASI
ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu
bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air
walaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udara panas
(Hendarto dan Pringgadini, 2008).
Tabel 2.2
Perbandingan komposisi ASI dan PASI (susu sapi) untuk tiap 100 ml
Komposisi
Energi
Air
Protein
Rasio kasein: whey
Lemak
Laktosa
Vitamin A (Retinol)
Beta-karoten
Vitamin D
Larut dalam air
Vitamin C
Tiamin (Vit B1)
Riboflavin (Vit B2)
Niasin
Vitamin B12
Folasin (Asam folat)
Kalsium (Ca)
Besi (Fe)
Tembaga (Cu)
Satuan
Kkal
G
G
G
G
Ug
Ug
Ug
Ug
Mg
Mg
Mg
Mg
Ug
Ug
Mg
Mg
Ug
ASI
70
89,7
1,07
1:1,5
4,2
7,4
60
0
0,01
0,80
3,8
0,02
0,03
0,62
0,01
5,2
35
0,08
39
Susu Sapi
67
90,2
3,4
1:0,2
3,9
4,9
31
19
0,03
0,15
1,5
0,04
0,2
0,89
0,31
5,2
124
0,05
21
39
Ug
295
361
Seng (Zn)
Keterangan: PASI ( susu sapi) yang belum diolah, 100 mL = 103 g ; 100 g =
97 ml. Dikutip dari Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS Gizi untuk Bayi, 1993
hal.33 (Sunartyo, 2008).
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa susu sapi mengandung
protein sekitar 3 kali lebih banyak daripada protein yang dikandung ASI.
Sebagian besar protein tersebut adalah kasein dan sisanya adalah berupa
protein whey yang larut. Bila bayi diberi susu sapi dimana kandungan
kasein lebih tinggi, maka dalam lambung akan membentuk gumpalan yang
keras dan sulit dicerna serta diserap usus. Meskipun ASI tidak banyak
mengandung protein, namun bagian protein whey nya lebih banyak dan
bisa dicerna serta diserap oleh usus bayi karena gumpalan yang dibentuknya
relatif lunak.
Sedikitnya setengah dari energi yang terdapat dalam ASI berasal dari
lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi ketimbang lemak
susu sapi, sebab ASI lebih banyak mengandung enzim pemecah lemak
(lipase). Air susu yang pertama kali disebut susu awal ini hanya sedikit
mengandung lemak sekitar 1-2 % dan terlihat encer, ini akan membantu
bayi memuaskan rasa haus saat menyusu. Air susu berikutnya mengandung
lebih banyak lemak, ini dibutuhkan untuk memberikan energi bagi bayi,
sehingga penting bagi para Ibu menyusui memperhatikan agar bayi
memperoleh ASI.
Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya sumber karbohidrat yang
terdapat dalam ASI. Laktosa yang dikandung ASI lebih banyak
dibandingkan dengan susu sapi, yang merupakan tambahan dari fungsinya
40
sebagai sumber energi. Laktosa di dalam usus sebagian akan diubah menjadi
asam laktat, yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan membantu
penyerapan kalsium dan mineral-mineral lain.
Meskipun ASI lebih sedikit mengandung kalsium daripada susu sapi,
tetapi karena mudah diserap maka jumlah ini sudah memenuhi kebutuhan
bayi. Demikian pula dengan zat besi yang dikandung oleh ASI dan susu sapi
yang sedikit, tetapi sekitar 75 % dari zat ini yang terdapat dalam ASI dapat
diserap oleh usus dibandingkan zat besi yang terdapat dalam makananmakanan lain hanya mampu diserap sekitar 5 10 % saja. Apabila Ibu
memperhatikan makanan yang dikonsumsi cukup memadai, maka semua
vitamin yang dIbutuhkan bayi selama 4-6 bulan pertama kehidupannya
dapat diperolehnya melalui ASI, hanya sedikit vitamin D dalam lemak susu,
tetapi anak yang diberikan lebih banyak ASI cenderung terhindar dari
penyakit polio. Jumlah vitamin A, tiamin dan vitamin C sangat bergantung
pada makanan yang dikonsumsi oleh Ibu. Semakin banyak Ibu
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, semakin tinggi kadar
kandungan zat-zat gizi dalam ASI.
C. Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
1. Pengertian
Susu formula dapat diberikan pada bayi 0-6 bulan, tetapi harus
dengan alasan yang tepat. Susu formula hanya dapat diberikan, jika ASI
yang diberikan kurang mencukupi kebutuhan bayi (volume ASI yang
keluar sedikit) atau keluarnya ASI tersendat (Bulan, 2007).
41
dan lain-lain.
Semuanya ini memberikan manfaat lebih bagi kesehatan bayi dan anak.
Untuk bayi dengan kondisi tertentu sebaiknya pemilihan susu formula
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi
(Bulan, 2007).
Disamping itu berbagai keadaan tidak memungkinkan Ibu untuk
memberi ASI pada bayinya walaupun produksinya cukup, seperti Pudjiadi
(2003) :
1. Penyakit yang dilarang oleh dokter untuk menyusui, baik untuk
kepentingan Ibu (seperti penyakit: gagal jantung) maupun untuk
bayinya (seperti penyakit menular yang diderita Ibu).
2. Bayi dilahirkan dengan kelainan metabolik bawaan yang akan bereaksi
jelek jika bayi tersebut mendapat ASI.
3. Ibu dirawat di rumah sakit dan dipisahkan dari bayinya.
4. Ibu bekerja atau berdagang, sedangkan tempat kerja atau tokonya
terletak jauh dari tempat tinggalnya
2. Jenis PASI
42
43
Porsi Pemberian
Sekitar 60-90 ml, diberikan kapan saja setiap kali
bayi lapar.
Sekitar 180 ml, diberikan setiap 2-3 jam.
Sekitar 200 ml diberikan 2 kali sehari karena
bayi telah mendapat MP ASI/makanan padat.
44
1) Sebagai Nutrisi
2) Meningkatkan Kecerdasan
a) Faktor genetika
45
b) Faktor lingkungan
46
Komposisi zat gizi susu formula selalu sama untuk setiap kali minum
(sesuai aturan pakai), hanya sedikit mengandung imunoglobulin yang
sebagian besar merupakan jenis yang salah (tidak diperlukan oleh
tubuh). Selain itu, tidak mengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain
dalam keadaan hidup. (Handayani,2002).
a) Lemak
Kadar lemak disarankan antara 2.7 4.1 g tiap 100 ml. Komposisi
asam lemaknya harus sedemikian hingga bayi umur 1 bulan dapat
menyerap sedikitnya 85%.
b) Protein
Kadar protein harus berkisar antara 1.2 dan 1.9 g/100 ml, dengan
rasio laktalbumin/kasein kurang-lebih 60/40. Oleh karena kandungan
protein daripada formula ini relatif rendah maka komposisi asam
aminonya harus identik atau hampir indentik dengan yang terdapat
dalam protein ASI. Protein demikianlah yang dapat dipergunakan
seluruhnya oleh bayi pada minggu pertama setelah dilahirkan.
Pemberian
protein
yang
terlalu
tinggi
dapat
menyebabkan
47
kekurangan
relatif
sistein.
Penambahan
protein
whey
akan
yang
terdapat
dalam
ASI.
Beberapa
produsen
susu
memakai laktosa,
48
D. Kerangka Teori
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan/ kaitan antara konsep yang
satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti melalui
penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).
Berdasarkan teori perjalanan pertumbuhan pada bayi 0-6 bulan, ASI dan
PASI berikut adalah kerangka teori dari penelitian.
Herediter
a
Keluarga
Umur
Jenis kelamin
Kelainan kromosom
49
Berat Badan
Panjang Badan
Lingkar Kepala
Lingkar Lengan
Atas
Lipatan Kulit
Lingkar Dada
Keterangan:
: Tidak diteliti
: Diteliti
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Nursalam (2005), Hidayat (2008), Wong (2008), Sutomo (2010)
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian, sehingga melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat
menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan suatu istilah untuk
beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya (Sumantri, 2011)
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, pertumbuhan bayi
dapat dilihat dari berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala. Baik atau
tidaknya pertumbuhan bayi dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisi bayi (0-6
bulan) baik yang diberikan ASI Eksklusif maupun PASI atau susu formula.
Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti terdiri dari :
1.
2.
50
51
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pertumbuhan Bayi
Jenis Nutrisi:
-
Berat Badan
Panjang Badan
Lingkar Kepala
ASI Eksklusif
PASI
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Peneliti hanya mengambil tiga indikator pertumbuhan bayi 0 sampai 6 bulan dari
enam indikator yang ada dikarenakan pengukuran lingkar lengan atas jarang
dilakukan kecuali adanya gangguan pertumbuhan atau gangguan gizi yang berat,
sedangkan pengukuran lipatan kulit dan lingkar dada juga jarang dilakukan pada
bayi usia 0 sampai 6 bulan, karena jarang atau bahkan tidak ada pencatatan
dokumentasi yang tertulis dalam KMS. Sehingga peneliti hanya mengambil tiga
indikator yaitu berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala yang umumnya
dilakukan oleh pelayanan kesehatan dan terdapat pencatatan dokumentasi pada
KMS balita.
B. Hipotesis
Ho: Tidak ada perbandingan pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan
lingkar kepala bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan PASI di
Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta.
52
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
1
Variabel
Definisi Operasional
AlatUkur
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan
menganalisa
bagian
yang
dokumentasi
pertumbuhan
bayi
bulan.
tubuh
badan,
dan
Cara Ukur
Melakukan
observasi
pertumbuhan
Skala
dengan
Interval
berat
lingkar
kepala bayi
53
Berat Badan
Melihat
KMS
dan
mencatat
0 bulan
bulan
untuk
adalah:
2) Tidurkan
timbangan.
bayi
pada
meja
Tentukan
hasil
Melihat
KMS
dokumentasi
usia 0 bulan
mencatat
mengambil
1) Siapkan
pengukur.
papan
Apabila
atau
tidak
meja
ada,
54
dan 6 bulan
menempel
pada
meja
(posisi ekstensi).
3) Luruskan bagian puncak kepala
dan bagian bawah kaki (telapak
kaki tegak lurus dengan meja
pengukur),
lalu
ukur
sesuai
tidak
ada
papan
55
usia 0 bulan
mengambil
data
supra
pengukuran
menuju
lingkar
orbita
posterior.
menggunakan
hasilnya.
pita
bagian
oksiput
pada
Kemudian
anterior
bagian
tentukan
56
makanan
Kuesioner II mengenai
ASI
Melakukan
wawancara
dengan Nominal
Bila
formula
Ya dan Tidak)
bayi
ASI
(susu
formula)
57
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
jenis
penelitian
kuantitatif
dengan
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan di teliti
(Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya
manusia atau klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia
6 bulan sampai 7 bulanyang bertempat tinggal di Kelurahan Kebon Jeruk.
58
59
2.
Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Sampel
terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008).
Sampel pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki bayi usia
6 sampai 7 bulan di Kelurahan Kebon Jeruk dengan menggunakan uji
hipotesis beda dua proporsi karena terdapat dua sampel atau dua
populasi yang berbeda dari suatu peristiwa.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah dengan kriteria:
a. Kriteria Inklusi:
1) Bayi yang lahir dengan berat badan dalam rentang normal.
2) Bayi dalam keadaan sehat.
3) Bayi memiliki KMS, yang mencatat panjang badan, berat badan
dan lingkar kepala bayi lahir sampai usia 7 bulan atau ibu
memiliki buku catatan pertumbuhan bayi.
4) Bayi hanya mengkonsumsi ASI Eksklusif.
5) Bayi hanya mengkonsumsi susu formula saja dan makanan lain
tanpa ASI.
6) Orang tua bersedia menjadi responden.
7) Orang tua mampu berkomunikasi, membaca dan menulis dengan
baik.
60
b. Kriteria Ekslusi :
1) Bayi yang memiliki masalah kesehatan bawaan.
2) Bayi dengan berat badan lahir rendah.
3.
Besar Sampel
Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 70 orang
dengan perhitungan sampel sebagai berikut:
Rumus uji hipotesis beda dua proporsi sebagai berikut :
n=
Keterangan :
n
61
= 0,064
= 0,232
= 30,99 = 31 responden
Penelitian ini menggunakan uji beda dua proporsi oleh karena itu
jumlah sampel dikalikan dua, sehingga sampel yang terpilih sebanyak 31
x 2 = 62 orang, untuk menghindari sampel yang drop out dan sebagai
cadangan maka peneliti menambahkan 10% dari jumlah sampel minimal.
Cadangan 10% x 62 = 6,2 responden.
Total = 62 orang + 7 orang = 69 responden
Jadi, jumlah sampel keseluruhan responden yang diambil untuk
keperluan penelitian ini adalah 69 responden = 70 responden dengan 35
responden bayi dengan ASI Eksklusif dan 35 responden bayi dengan
PASI.
62
4. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dimana
teknik ini merupakan metode yang digunakan jika penetapan sampel
didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu yang tujuannya adalah agar
informasi yang didapatkan maksimal (Nurbaeti, 2010). Teknik ini
digunakan di Kelurahan Kebon Jeruk untuk mendapatkan 70 responden
bayi dengan 35 bayi yang mengkonsumsi ASI eksklusif dan 35 bayi
yang mengkonsumsi PASI.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2002). Untuk memperoleh informasi
dari responden, peneliti menggunakan alat ukur atau instrumen. Pada
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah KMS untuk melihat hasil
pengukuran berat badan dan panjang badan. Pita (meteran) untuk
mengukur lingkar kepala.
Ibu diberikan 2 buah kuesioner dimana kuesioner I merupakan
identitas responden (ibu dan bayi) dan kuesioner II mengenai ASI yang
menggunakan Skala Guttman dengan dua pertanyaan dengan jawaban
pilihan Ya dan Tidak, dimana dengan penilaian jika pada kuesioner II
mengenai pemberian ASI, ibu memberikan jawaban no 1. Tidak dan pada
63
lembar
persetujuan
(informed
consent)untuk
64
E. Pengolahan Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pada penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah
jenis data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan beberapa kegiatan, antara lain:
a Data sekunder
Data Pertumbuhan berat badan dan panjang badan dilihat melalui
KMS untuk 0 bulan dan 6 bulan, sedangkan untuk lingkar kepala bayi,
penelit hanya melihat usia 0 bulan pada KMS.
65
b Data primer
Peneliti melakukan pengukuran lingkar kepala untuk bayi usia 6
bulan dengan pita meteran. Data bayi yang mendapat ASI Eksklusif
atau yang mendapat susu formula dikumpulkan dengan memberikan
kuesioner kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan sampai 7
bulan untuk mengetahui bayi yang mendapat ASI Eksklusif dan bayi
yang mendapat susu formula selama 6 bulan.
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah
dengan tujuan data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang
diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama
dalam pengujian hipotesis. Dalam pengolahan data terdapat langkahlangkah yang harus ditempuh, diantaranya :
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2007).
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer (Hidayat, 2007).
66
3. Entri data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga
dengan membuat tabel kontingensi (Hidayat, 2007).
4. Cleaning data
Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang
sudahdimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
mungkin terjadi pada saat memasukkan data ke komputer.
5. Processing data
Proses pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan data
dari kuesioner ke paket program computer pengolahan data statistik.
4. Analisis Data
a
Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menjabarkan secara deskriptif
mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing variabel
yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat (Sumantri,
2011). Variabel independen dalam penelitian ini adalah bayi yang
mendapat Air Susu Ibu (ASI Eksklusif) dan Pengganti Air Susu Ibu
(PASI). Variabel dependen yaitu pertumbuhan bayi: berat badan,
panjang badan, dan lingkar kepala.
67
b Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara
variabel
independen
dengan
dependen,
yaitu
perbandingan
pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi yang
diberi ASI eksklusif dengan PASI di Kelurahan Kebon Jeruk. Analisis
bivariat dilakukan dengan uji-t independen. Tujuan pengujian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan mean dua kelompok data
independen. Syarat/asumsi yang harus dipenuhi adalah:
1. Data berdistribusi normal/simetris
2. Kedua kelompok data independen
3. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik
(dengan hanya dua kelompok)
Untuk melihat kemaknaan sistem dengan membandingkan nilai p
(0,05) maka ada hubungan yang bermakna antara dua variabel
dependen dan independen (Ho ditolak). Begitu juga tidak ada
hubungan bermakna (Ho gagal ditolak) jika p (0,05).
F. Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian keperawatan merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan (Hidayat, 2008). Masalah etika yang harus diperhatikan dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
68
1.
2.
kerahasiaan
identitas
responden,
peneliti
tidak
akan
Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian. Kerahasiaan informasi responden dijamin
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai
hasil penelitian.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Tempat Penelitian
Letak geografis wilayah Jakarta Barat adalah 106 - 480 BT sampai
dengan 60 - 120 LU dengan batas wilayah utara Kabupaten atau
Kotamadya Tangerang dan Kotamadya Jakarta Utara, batas timur
Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Pusat, batas selatan
Kotamadya Jakarta Selatan dan Kabupaten atau Kotamadya Tangerang
dan batas barat Kabupaten dan Kotamadya Tangerang. Luas wilayah
Jakarta Barat adalah 12.615,14 ha dengan pembagian wilayah 8
Kecamatan, 56 Kelurahan, 568 RW dan 6.202 RT. Jumlah kepadatan
penduduk 119 Jiwa / ha. Luas kecamatan Kebon Jeruk adalah 17,51 km,
dengan jumlah penduduk 195.594 jiwa. Kelurahan Kebon Jeruk berada di
Jalan Perum Kebon Jeruk (2012).
69
70
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Nutrisi
Nutrisi
ASI
PASI
Frekuensi
n=70
35
35
Persentase
(%)
50
50
71
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Frekuensi
n=70
33
37
Persentase
(%)
47,1
52,9
C. Analisis Univariat
Analisis univariat menjelaskan atau mendeskripsikan data berat
badan, panjang badan dan lingkar kepala berdasarkan nutrisi.
1. Gambaran Berat Badan Bayi Berdasarkan Nutrisi
Tabel 5.3
Ratarata Selisih Berat Badan Bayi Berdasarkan Nutrisi
Nutrisi
ASI
PASI
Mean (gram)
3205,71
4834,29
St. dev
437,367
692,690
72
Mean (cm)
15,057
17,071
St. Dev
2,6810
3,9763
Mean (cm)
9,829
9,657
St. Dev
0,6854
1,2173
D. Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui perbandingan
antara variabel independen dengan variabel dependen, pemberian ASI
73
Tabel 5.6
Perbandingan Pertumbuhan Berat Badan Bayi yang diberi ASI
Eksklusif dengan Bayi yang diberikan PASI Usia 6-7 bulan
Pemberian
Makanan
ASI
Eksklusif
PASI
Mean
3205,71
437,367
4834,29
692,690
-11,761
57,392
P value
0,030
74
bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan bayi yang diberikan PASI
pada usia 6-7 bulan di Kelurahan Kebon Jeruk tahun 2012. Besar eta
squared pengaruh perbandingan berat badan bayi sebesar 0,670 artinya,
ada perbedaan yang besar pada berat badan bayi yang diberikan ASI
eksklusif dengan bayi yang diberikan PASI, bayi yang diberikan ASI
eksklusif lebih ringan dibandingkan dengan bayi yang diberikan PASI
Cohen (1988, dalam Pallant, 2010).
2. Perbandingan Pertumbuhan Panjang Badan Bayi yang diberikan
ASI Eksklusif dengan PASI
Analisis perbandingan pertumbuhan panjang badan bayi yang
diberi ASI eksklusif dengan PASI pada bayi usia 6-7 bulan di
Kelurahan Kebon Jeruk tahun 2012 disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 5.7
Perbandingan Pertumbuhan Panjang Badan Bayi yang diberi ASI
Eksklusif dengan Bayi yang diberikan PASI Usia 6-7 bulan
Pemberian
Makanan
ASI
Eksklusif
PASI
Mean
15,057
2,6810
17,071
3,9763
-2,485
59,619
P value
0,020
75
Mean
9,829
0,6854
9,657
1,2173
0,726
53,587
P value
0,002
76
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan penelitian dan interpretasinya.
Pembahasan dalam Bab VI ini mengenai ada tidaknya perbandingan pertumbuhan
bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan PASI.
77
78
PASI.
2.
79
80
Bakteri ini akan menciptakan keadaan asam dalam usus yang akan
menekan pertumbuhan kuman patogen (kuman yang menyebabkan
penyakit) pada usus dan meningkatkan absorpsi (penyerapan) kalsium
dan fosfor. ASI hanya menyerap kalsium dan fosfor sesuai dengan
kebutuhan bayi. Sedangkan PASI tidak.
3.
81
sampai umur 2-3 tahun, kecuali pada keadaan tertentu seperti bentuk
kepala yang besar pada anak yang menderita hydrocephalus. Pada dua
tahun pertama ini, pertumbuhan otak relatif pesat (Nursalam, 2005).
Pengukuran
lingkar
kepala
dimaksudkan
untuk
menaksir
pertumbuhan otak. Berat otak waktu lahir adalah sekitar 350 gram,
pada usia 1 tahun beratnya hampir mencapai 3 kali lipat yaitu 925
gram 75%, dan mencapai 90% pada usia 6 tahun. Pertumbuhan
ukuran lingkar kepala umumnya mengikuti pertumbuhan otak
sehingga bila ada hambatan atau gangguan pada pertumbuhan lingkar
kepala, pertumbuhan otak biasanya juga terhambat (Nursalam, 2005).
Komposisi yang terdapat dalam ASI juga sudah lengkap, di
dalamnya terkandung AA dan DHA yang telah digembar-gemborkan
produsen susu formula untuk meningkatkan kecerdasan anak. Hal ini
perlu diketahui Ibu sebelum hamil, sehingga Ibu lebih siap untuk
memberikan ASI eksklusif. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
telah terbiasa untuk belajar sejak dini, berbagai panca indranya telah
distimulasi sejak dini.
Menurut Yen (dalam Chomaria 2011), bayi yang diberikan ASI
eksklusif akan terstimulasi dari segi penciuman, penglihatan,
pengecapan, pendengaran dan sentuhan. Bayi setelah dilahirkan dan
diletakkan di dada Ibu, secara spontan akan menggunakan indra
pengecap dan penciumannya untuk menelusuri cairan sejenis yang
dikeluarkan dari putting ibu. Selain itu dalam waktu 9 menit, bayi
baru lahir mampu menoleh dengan mata mengikuti rangsangan yang
82
bergerak. Saat berada didada, bayi akan mendengar lebih jelas suara
ibu dan detak jantung ibu seperti dalam kandungan. Kontak kulit
antara Ibu dan bayi dapat memberikan rasa nyaman dan tenang pada
bayi. Semua ini menyebabkan IQ dan EQ bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif lebih tinggi dibandingkan dengan PASI, karena sejak
detik-detik awal kelahirannya di dunia, baik fisik maupun psikis
terstimulasi secara optimal.
Penelitian tentang perbedaan IQ bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif dan PASI telah dilakukan. Menurut Suradi dalam Chomaria
2011), berdasarkan hasil penelitian di Denmark, diketahui bahwa bayi
yang diberi ASI hingga lebih dari sembilan bulan akan tumbuh
cerdas. Hal tersebut disebabkan ASI mengandung AA dan DHA,
sementara bayi yang tidak diberi ASI mempunyai IQ yang lebih
rendah 7 8 poin dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI
eksklusif.
B. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain:
1.
2.
83
3.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Berat badan bayi yang diberikan ASI Eksklusif lebih ringan dibandingkan
dengan bayi yang diberikan PASI.
2. Panjang badan bayi yang diberikan ASI Eksklusif lebih pendek
dibandingkan dengan bayi yang diberikan PASI.
3. Lingkar kepala bayi yang diberikan ASI Eksklusif lebih besar
dibandingkan dengan bayi yang diberikan PASI.
4. Ada perbandingan pertumbuhan berat badan pada bayi saat lahir dan usia
6-7 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan PASI dengan rata-rata
berat badan ASI eksklusif (3205.71) lebih ringan dibandingkan PASI
(4834.29).
5. Ada perbandingan pertumbuhan panjang badan pada bayi saat lahir dan
usia 6-7 bulan yang diberikan ASI eksklusif dengan PASI dengan rata-rata
panjang badan ASI eksklusif (15.057) lebih pendek dibandingkan PASI
(17.071).
6. Ada perbandingan pertumbuhan lingkar kepala pada bayi saat lahir dan
usia 6-7 bulan yang diberi ASI eksklusif dengan PASI dengan rata-rata
lingkar kepala ASI eksklusif (9.829) lebih besar dibandingkan PASI
(9.657).
84
85
B. Saran
1. Bagi Kelurahan Kebon Jeruk
Bekerjasama dengan puskesmas maupun petugas posyandu untuk
memberikan promosi kesehatan dalam menegakkan program ASI eksklusif
selama 6 bulan tanpa makanan lain selain ASI.
Mengadakan program konseling khusus untuk ibu yang sedang hamil
(calon ibu) di Kelurahan Kebon Jeruk mengenai pentingnya pemberian ASI
secara eksklusif sehingga persepsi ibu mengenai ASI baik dan dapat
memberikan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan bayinya
86
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, A. Peningkatan Berat Badan pada Bayi Prematur yang Mendapat ASI,
PASI, dan Kombinasi ASI-PASI. 2006. Majalah Kedokteran Nusantara
Volume 40 No 2 Juni 2007.
Baskoro, A. ASI: Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarja: Banyu Media.
2008.
Berhman RE, Kiegmen RM, Jensen HB; alih bahasa, A. Samik Wahab. Ilmu
Kesehatan Anak Nelson Vol.1 Ed.15. Jakarta: EGC. 2000.
Bulan, A dan Zulfito M. Buku Pintar Menu Bayi, Jakarta: Wahyu Medika. 2007.
Chomaria, N. Panduan Terlengkap Pasca Melahirkan. Solo: Ziyad Visi Media.
2011.
Depkes RI. Hasil Survei ASI Ekslusif dan MP-ASI Balita. 2011. Diakses tanggal
3 November 2011. <http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/658>.
Depkes RI. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASi Lokal). 2006. Diakses tanggal 3 November 2011. <
www.depkes.org.id>.
Depkes RI. Kartu Menuju Sehat (KMS). Diakses tanggal 30 Maret 2012.
<http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/816/kms>.
Eisenberg, A. Bayi Pada Tahun Pertama. Jakarta: Arcan. 2002.
Hidayat, A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika. 2008.
Hidayat, A. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika. 2008.
Matondang C.S., Munatsir Z., Sumadiono. Aspek Imunologi Air Susu Ibu, Edisi
II. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. 2008.
IDAI.
Breast
Milk.
Diakses
tanggal
3
April
<http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=2012105101143>. 2009.
2013.
Wong, Donna L.. [et.al]; alih bahasa, Agus Sutarna, Neti Juniarti, H. Y.
Kuncara. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong; Editor edisi Bahasa
Indonesia, Egi Komara Yudha [et. Al] Ed. 6. Jakarta: EGC. 2008.
___________________.Kota Administrasi Jakarta Barat. Diakses pada tanggal
15 Januari 2013. <http://barat.jakarta.go.id/v09/ >. 2012.
PERMOHONAN
KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswi Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta:
Nama : Wulan Ambarwati
NIM
: 108104000012
Bermaksud akan melakukan penelitian dengan judul Perbandingan
Pertumbuhan Bayi yang diberi Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dengan
Pengganti Air Susu Ibu (PASI) yang bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan pertumbuhan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala
antara bayi yang mendapat ASI Eksklusif dengan PASI atau susu formula.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya dengan ini meminta kesediaan ibuibu untuk menjadi responden dengan mengisi formulir yang diberikan dengan
benar dan sukarela dimana jawaban yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan bantuannya saya sampaikan terima kasih.
Hormat Saya
(Wulan Ambarwati)
Umur
Alamat
Jakarta,
Keterangan :
* Coret yang tidak dipilih
2012
KUESIONER I
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN BAYI YANG DIBERI AIR SUSU IBU
(ASI) EKSKLUSIF DENGAN PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI) DI
KELURAHAN KEBON JERUK
Nomor responden
Pewawancara
Tgl wawancara :
I IDENTITAS RESPONDEN
1. IDENTITAS ORANG TUA
No
Identitas
No. Responden
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Ibu
2. IDENTITAS BAYI
1. Tanggal lahir
2. Usia
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki / Perempuan*
Bulan
4. Apakah saat lahir hingga saat ini, bayi ibu memiliki masalah kesehatan
berat yang dinyatakan berdasarkan pemeriksaan dokter? Ya/tidak
KUESIONER II
PEMBERIAN ASI
Petunjuk pengisian : Beri tanda silang (x) pada masing-masing jawaban yang
menurut anda sesuai dan dianggap paling benar.
1. Sebelum bayi disusui untuk pertama kali, apakah bayi diberi cairan atau
makanan lain selain ASI?
a. Ya
b. Tidak
Susu formula
Air putih
Lain-lain, sebutkan...
2. Apakah bayi ibu hanya diberi ASI saja hingga usia 6 bulan?
a. Ya
b. Tidak
LEMBAR OBSERVASI
PERTUMBUHAN BAYI
Pertumbuhan
Berat badan (Kg)
Panjang badan (Cm)
Lingkar kepala (Cm)
0 bulan
Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 13 days.
T-TEST GROUPS=pm(0 1)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=bb
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
Mean
Std. Deviation
ASI eksklusif
35
3205.71
437.367
73.929
PASI
35
4834.29
692.690
117.086
berat badan
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
Means
F
Equal variances assumed
berat badan
Sig.
4.911
t
.030
df
-11.761
68
-11.761
57.392
Mean Difference
Std. Error
Difference
.000
-1628.571
138.472
.000
-1628.571
138.472
berat badan
Upper
-1904.888
-1352.254
-1905.816
-1351.327
berat badan
T-TEST GROUPS=pm(0 1)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=pb
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
Group Statistics
pemberian makanan
Mean
Std. Deviation
ASI eksklusif
35
15.057
2.6810
.4532
PASI
35
17.071
3.9763
.6721
panjang badan
Variances
Means
F
Equal variances assumed
panjang badan
Sig.
5.712
t
.020
df
-2.485
68
-2.485
59.619
Mean Difference
Std. Error
Difference
.015
-2.0143
.8106
.016
-2.0143
.8106
panjang badan
Upper
-3.6319
-.3967
-3.6360
-.3926
panjang badan
T-TEST GROUPS=pm(0 1)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=lk
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
Mean
Std. Deviation
ASI eksklusif
35
9.829
.6854
.1159
PASI
35
9.657
1.2173
.2058
lingkar kepala
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
Means
F
Equal variances assumed
lingkar kepala
Sig.
10.664
t
.002
df
.726
68
.726
53.587
Mean Difference
Std. Error
Difference
.470
.1714
.2361
.471
.1714
.2361
lingkar kepala
Upper
-.2998
.6426
-.3021
.6449
lingkar kepala
70
N
Missing
jenis kelamin
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
laki-laki
33
47.1
47.1
47.1
perempuan
37
52.9
52.9
100.0
Total
70
100.0
100.0